Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

DIETETIKA PENYAKIT TIDAK MENULAR


DIET PENYAKIT HIPEREMESIS

DOSEN PENGAMPU :
AGNES SRY VERA NABABAN, SST, M.KES.

OLEH :

PUTRI RIZA UMMAMI


1902031046

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb,


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Dietetika
Penyakit Tidak Menular dengan judul “Diet Hiperemesis”. Adapun tujuan
disusunnya laporan ini adalah sebagai syarat untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Dietetika Penyakit Tidak Menular.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan hanya karena kerja keras saya semata,
melainkan juga bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
saya selaku penyusun menerima dengan terbuka kritik dan saran yang
membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Saya berharap semoga
laporan ini bermanfat untuk kita semua.

Medan, 26 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum............................................................ 2
1.3. Manfaat Praktikum.......................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengetian Peyakit Hiperemesis........................................ 3
2.2. Penyebab Penyakit Hipermesis........................................ 3
2.3. Faktor Resiko Penyakit Hiperemesis............................... 4
2.4. Pencegahan Penyakit Hiperemesis.................................. 4
2.5. Bahan Makanan Yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.. 5

BAB III METODE PERCOBAAN


3.1. Alat dan Bahan................................................................ 6
3.1.1. Alat ..................................................................... 6
3.1.2. Bahan .................................................................. 6
3.2. Waktu dan Tempat........................................................... 6
3.3. Prosedur kerja ................................................................. 6
3.4. Diagram alir..................................................................... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Foto Hasil......................................................................... 10
4.1.1. Kasus.................................................................... 10
4.1.2. Perhitungan ......................................................... 11
4.1.3. Diagnosis gizi...................................................... 12
4.1.4. Intervensi ............................................................ 12
4.1.5. Syarat Diet........................................................... 12
4.1.6. Tabel Pemilihan Menu ........................................ 13
4.1.7. Rekomendasi diet................................................. 14
4.1.8. Hasil Nutrisurvey................................................. 15
.............................................................................
4.2. Pembahasan..................................................................... 18
4.2.1. Penjelasan bahan-bahan makanan yang
digunakan untuk penyakit hiperemesis ............ 18

BABV PENUTUP
5.1. Kesimpulan...................................................................... 20
5.2. Saran................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah merupakan proses produksi yang memerlukan
perawatan yang khusus agar persalinan dapat berjalan dengan lancar dan aman,
sehingga bayi terlahir dengan sehat, selamat sesuai keinginan keluarga.
Sedangkan menurut Hutaean (2009), kehamilan merupakan peristiwa yang sangat
ditunggu bagi perempuan yang sudah menikah.Saat perempuan tidak lagi
mendapat menstruasi dan setelah melakukan pemeriksaan urin serta ditandai
dengan hasil positif maka bisa dikatakan hamil. Perempuan tersebut akan merasa
senang begitu juga dengan keluarganya menurut Morgan (2009).
Word Health Organizatition (WHO) (2013) menyatakan bahwa
perempuan meninggal selama mengandung atau melahirkan sebanyak 585.000
orang. Sedangkan kematian ibu hamil akibat masalah persalinan atau kelahiran
terjadi dinegara-negara berkembang sebanyak 99% Word Health Organizatition
(WHO) (2013).
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat
dan malam hari. Gejala-gejala ini 40-60% dialami oleh multigravida.Gejala-gejala
ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meski pun gejala mual dan muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan (ElfannySumai, 2014).

1
1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui diet atau menu makanan dan minuman yang baik pada
pasien hiperemesis.
2. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh dan mempertahankan
status gizi pasien.

1.3 Manfaat Praktikum


1. Agar mahasiswa dapat belajar dan terlatih dalam membuat atau mengolah
menu makanan serta minuman sesuai dengan penyakit yang diderita pasien
2. Menjadikan setiap mahasiswa/i menjadi tahu dan mampu dalammelakukan
tatalaksana sehingga status gizi pasien hiperemesis optimal.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetian Hiperemesis


Mual dan muntah pada kehamilan terjadi karena pengaruhh CG,
penurunan tonus otot-otot traktus digestivus sehingga seluruh traktus digestivus
mengalami penurunan kemampuan bergerak. Peningkatan kadar Human
Chorionic Gonadotropin (hCG) akan menginduksi ovarium untuk memproduksi
estrogen yang dapat merangsang mual dan muntah.Mual muntah adalah gejala
yang normal dalam kehamilan. Namun, apabila berlebihan sehingga mengganggu
pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk yang disebut hiperemesis
gravidarum. (Wiknjosastro, 2009).

2.2 Penyebab Penyakit Hiperemesis


Penyebab munculnya hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kondisi
ini, yaitu:
1. Kehamilan pertama kali dan biasanya terjadi pada ibu hamil yang berusia di
bawah 24 tahun.
2. Terjadinya peningkatan hormon beta hCG (human chorionic gonadotropin),
yang memang diproduksi oleh indung telur pada awal kehamilan dan oleh
plasenta pada masa kehamilan selanjutnya.
3. Adanya peningkatan hormon estrogen.
4.  Kehamilan kembar dan mola (hamil anggur).
5. Pengaruh faktor psikologis, seperti stres dan rasa cemas.
6. Memiliki riwayat mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya.
7. Kondisi lambung yang terdesak rahim yang membesar.
8. Pengosongan lambung yang melambat karena pengaruh hormon progesteron.
9. Diet tinggi lemak.
10. Mengidap penyakit tiroid atau hati pada masa kehamilan. (klikdokter.com)

3
2.3 Faktor Resiko Penyakit Hiperemesis
Faktor risiko usia ibu merupakan faktor risiko yang paling sering dikaitkan
pada hiperemesis gravidarum karena berhubungan dengan kondisi psikologis ibu
hamil. Literatur menyebutkan bahwa ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun lebih sering mengalami hiperemesis gravidarum dimana usia
ibu yang kurang dari 20 tahun belum siap secara mental dan psikis untuk
menjalani kehamilan dan usia lebih dari 35 tahun merupakan usia berisiko bagi
ibu hamil. Usia kehamilan juga merupakan faktor risiko hiperemesis gravidarum,
yaitu berhubungan dengan kadar hormon korionik gonadotropin, esterogen, dan
progesteron dalam darah ibu. Kadar hormon korionik gonadotropin dalam darah
mencapai puncaknya pada kehamilan trimester I. Oleh karena itu, mual dan
muntah lebih sering terjadi pada trimester I, akan tetapi pada beberapa kasus ada
yang berlanjut hingga trimester akhir. Faktor risiko paritas juga sering
dihubungkan, beberapa literatur menyebutkan mual muntah dalam kehamilan dan
hiperemesis gravidarum banyak terjadi pada nullipara. Faktor risiko lain adalah
pekerjaan yang berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi yang mempengaruhi
pola makan, aktivitas, dan stress pada ibu hamil (Inthan Atika, 2016).

2.4 Pencegahan Penyakit Hiperemesis


Langkah pencegahan hiperemesis gravidarum belum diketahui. Meski
begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan morning
sickness sehingga tidak berkembang menjadi hiperemesis gravidarum, yaitu:
1. Memperbanyak istirahat untuk meredakan stres dan menghilangkan rasa lelah.
2. Mengonsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak, dan bertekstur halus agar
mudah ditelan dan dicerna.
3. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun sering. Hindari makanan
berminyak, pedas, atau berbau tajam yang dapat memicu rasa mual.
4. Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi
minuman yang mengandung jahe untuk meredakan mual dan menghangatkan
tubuh.

4
5. Mengonsumsi suplemen kehamilan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan
zat besi selama hamil.
6. Menggunakan aromaterapi untuk mengurangi mual di pagi hari.
(alodokter.com)

2.5 Bahan Makanan Yang dianjurkan dan tidak dianjurkan :


1. Yang dianjurkan
a. Roti panggang, biscuit dan krekers
b. Buah segar, sari buah
c. Minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer.
2. Yang tidak dianjurkan
Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bahan
makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengandung zat
tambahan (pengawet, pewarna dan bahan penyedap).

5
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada pemasakan inilah adalah Wajan, panci, blender,
spatula, mangkuk, piring kecil, gelas, sendok, garpu, pisau, talenan, talam,
kompor. Metode yang digunakan adalah metode pemasakan dan perebusan untuk
proses pengolahan menu diet batu hipermesis.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengolahan ini adalah 50 gr beras, 5 gr keju,
50 gr telurayam, 8 gr wortel, 4 gr strawberry, 100 gr jeruk, 2 gr kemiri, 3 gr
jeruknipis, 5 gr kentang, 5 gr tempe, 6 gr bawangmerah, 80 gr ayam, 2 gr
daunbawang, 5 gr bakso, 6 gr bawangputih, 320 gr alpukat, 5 gr brokoli, 20 gr
tepung.

3.2 Waktu dan Tempat


Praktikum ini laksanakan pada harisenin, 24 Januari 2022 pukul13.00
wibdan dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan Progran Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helevtia.

3.3 Prosedur Kerja


1. Nasi
a. Cuci beras menggunakan air besih mengalir
b. Tambahkan air hingga di atas permukaan beras sekitar satu ruas jari
c. Ratakan semua beras hingga semua menempel di panic
d. Masak menggunakan rice cooker
e. Tekan bagian cook, tunggu hingga lampu berubah warna
f. Nasi siap di sajikan
2. Soup ayam bakso
a. Cuci ayam menggunakan air bersih, dan menggunakan jeruk nipis agar
tidak bauk amis

6
b. Potong bakso menjadi beberapa bagian
c. Potong brokoli dan cuci hingga bersih
d. Kupas kentang, wortel dan potong menjadi beberapa bagian kemudian
cuci hingga bersih
e. Kupas bawang merah dan bawang putih, kemudian blender bawang
merah bawang puti dan kemiri hingga halus
f. Lalu potong daun bawang menjadi beberapa bagian
g. Kemudian masukan 100 ml air kedalam wajan
h. Setelah itu masukan bumbu yang sudah di blender, aduk samapai rata
i. Kemudian masukan ayam, tunggu ayam matang
j. Lalu masukan kentang, tunggu kentangs edikit lunak
k. Masukan brokoli, tunggu brokoli sedikit lunak
l. Kemudian masukan wortel, tunggu wortel sedikit lunak
m. Masukan bakso dan daun bawang aduk sampai matang dengan merata
n. Soup ayam bakso siap di sajikan
3. Tempe goreng
a. Potong tempe menjadi beberapa bagian
b. Kemudian masukan air ketepung aduk sampai agak mengental
c. Panaskan minyak di wajan
d. Kemudian balurin tempe dengan tepung
e. Lalu masukan ke wajan, bolak balik sampai matang dengan rata
f. Tempe goreng siap di sajikan
4. Pudding alpukat
a. Kupas alpukat terlebih dahulu, lalu pisah kan bijinya
b. Kemudian haluskan alpukat
c. Lalu panaskan air sebanyak 100 ml kedalam wajan
d. Kemudian masukan agar agar dan aduk hingga rata
e. Masukan alpukat yang telah di haluskan
f. Aduk aduk hingga rata
g. Setelah matang dengan rata, masukan pudding kedalam cetakan
h. Lalu diamkan di lemari es selama 15 menit

7
i. Pudding alpukat siap di sajikan
5. Jus strawberry
a. Cuci bersih buah strawberry terlebih dahulu
b. Kemudian masukan buah strawberry kedalam blender
c. Dan kemudian masukan air sebanyak 100 ml
d. Lalu blender sampai halus
e. Kemudian di saring
f. Jus strawberry siap di sajikan
6. Jeruk
a. Cuci buah jeruk meggunakan air bersih
b. Jeruk siap di sajikan
7. Telur rebus
a. Cuci bersih telur ayam
b. Lalu panaskan air sebanyak 300ml
c. Lalu masukan telur ayam, kedalam panci dengan air yang sudah
mendidih, kemudian tunggu telur sampai 10 menit, setelah 15 menit
angkat telur rendam dengan air dingin
d. Setelah sudah dingin, telur dikupas
e. Telur siap di sajikan

8
3.4 Diagram Alir

Persiapan alat dan


bahan

Penimbangan bahan
pangan

Pencucian / pembersihan
alat dan bahan

Penggorengan
Pengolahan bahan Perebusan
pangan Pengukusan

Penyajian makanan

Pembersihan dan
penyimpanan alat

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Kasus
Seorang ibu rumah tangga bernama Ny.Yuli mengalami sakit kepala,
sangat sensitive terhadap bau, tubuh terasa lemas dan pasien juga kehilangan
selera makan. Mulai trimester I hingga trimester ini pasien diagnose mengalami
hyperemesis hingga berat badan pasien menurun dari 55kg hingga 50kg. riwayat
makan pasien sehari hanya mengkonsumsi telor ceplok, nasi dan susu ibu
hamilpada malam hari. Pasien merujuk kerumah sakit dan dilakukan pemeriksaan
lab Trombosit 233rb/ul, eritrosit 4,2 g/dl, Hb 11,2g/dl, leukosit 8,7 rb/ul, Td 90/80
mmHg. Dari hasil food recall 24 jam energy 70%, protein 61%, kh 74%, lemak
75%.
a. Assesment
Nama : Ny.yuli
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Ibu rumah tangga
BB = 50 kg
TB = 156 cm
U = 24 tahun

10
BBI = 50,4kg
IMT = 20,57(normal)
b. Biokimia
Jenis Batas normal Hasil Ket.
pemeriksaan pemeriksaan
Trombosit 150-400 233 rb/ml Normal
rb/ml
Eritrosit 4,5-5,5 gr/dl 4,2 gr/dl Normal
Hb 11,2 gr/dl Rendah

c. Fisik/Klinis
Tekanan darah : 90/80mmHg
mengalami sakit kepala, sangat sensitive terhadap bau, tubuh terasa lemas dan
pasien juga kehilangan selera makan.
d. Dietary
Riwayat makan pasien sehari hanya mengkonsumsi telor ceplok, nasi dan susu
ibu hamilpada malam hari. Dari hasil food recall 24 jam energy 70%, protein
61%, kh 74%, lemak 75%.
4.1.2 Perhitungan
AMB = 655+(9,6 x BB) +(1,8xTB)-(4,7xU)
= 655 +(9,6x50)+(1,8x156)-(4,7x24)
= 655 +(483,84)+(280,8)-(112,8)
= 1.306,84 kkal
Energy = AMB x faktor aktivitas x faktor stress
= 1.306,84 x 1,3x 1,3
= 2.208,55 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 2.208,55 = 82,82 gr
4
Kebutuhan lemak = 8% x 2.208,55 = 19,63 gr
9
Kebutuhan karbohidrat = 75% x 2.208,55 = 414,10 gr
4

11
4.1.3 Diagnosa Gizi
1. Intake : kekurangan asupan makanan gizi seimbang berkaitan dengan
hanya mengkonsumsi telur ceplok, nasi serta minum susu dalam sekali
sehari ditandai dengan jumlah energy 70%, protein 61%, karbohidrat 74%,
lemak 75%..
2. Fisik : Perubahan nilai lab gizi berkaitan dengan keluhan pasien
mengalami sakit kepala, sangat sensitive terhadap bau, tubuh terasa lemas
dan pasien juga kehilangan selera makan. Ditandai dengan TD
80/90mmHg.
3. Behavior: kurangnya pengetahuan pemilihan makanan yang bergizi
berkaitan dengansukanya mengkonsumsi telur ceplok, nasi serta minum
susu dalam sekali sehari, ditandai dengan keluhan pasien sering
mengalami sakit kepala.
4.1.4 Intervensi
1. Jenis diet : hyperemesis II
2. Bentuk makanan : makanan biasa
3. Rute makanan : Oral
4. Pemberian makanan : 3 x menu utama dan 2 x selingan
5. Tujuan diet
a. Mengganti persendiaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis
b. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang
cukup.
4.1.5 Syarat Diet
1. Karbohidrat tinggi yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total
2. Lemak rendah yaitu dibawah 10% dari kebutuhan energy total
3. Protein sedang yaitu 10-15% dari kebutuhan total
4. Makanan diberikan dalam bentk kering. Pemeberian cairan
5. Disesuaikan keadaan fisik, yaitu 7-10 gelas/hari. Makanan mudah cernah,
tidak merangsang saluran cernah
6. Makan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.

12
4.1.6 Tabel Pemilihan Menu
Waktu Menu BahanMakanan Berat (gr) Urt
Makanan
Makan Nasi putih Beras 50 gr ½ gls
siang
Soup ayam Ayam 80 gr 1 ptg kcl
bakso Bakso 5 gr 2 ptg kcl
Kentang 5 gr 1 ptg kcl
Wortel 5 gr 1 bh kcl
Brokoli 5 gr 1 ptg kcl
Bawang merah 6 gr 2 bh
Bawang putih 6 gr 2 bh
Kemiri 2 gr 2 bh
Ketumbar 4 gr 1 sdt
Lada 4 gr 1 sdt
Daun bawang 2 gr 1 batang
Garam 5 gr 1 sdt
Jeruk nipis 3 gr ½ ptg sdg
Tempe goreng Tempe 5 gr 1 ptg kcl
Tepung terigu 50 gr 4 ½ sdm
Minyak 10 gr 1 sdm
Telur rebus Telur ayam 50 gr 1 btr
Snack Jus stawberry Stawbery 4 gr 1 bh sdg
Gula 20 gr 2 sdm
Air 30 gr ¼ gls
Jeruk Jeruk 100 gr 1 bh sdg
Agar – agar Alpukat 320 gr 1 bh bsr
alpukat Agar – agar 50 gr ½ bungkus
Gula 30 gr 3 sdm
Air 100 gr 1 gls

13
4.1.7 Menu Rekomendasi
Menu
Waktu BahanMakanan Berat (gr) Urt
Makanan

Makan Nasi putih Beras 150 gr 2 gls nasi


siang

Capcay goreng Wortel 6 gr 1 bh kcl


Brokolli 8 gr 1 bh sdg
Kembang kol 8 gr 1 bh sdg
Sawi ijo 7 gr 1 bh kcl
Jamur kancing 10 gr ¼ gls
Ayam fillet 75 gr 1 ptg sdg
Bakso sapi 25 gr 4 bh
Daun bawang 3 gr 1 bh
Minyak jagung 10 gr 1 sdm
Air 50 ml ½ gls
Bawang putih 15 gr 3 bh
Bawang bombai 15 gr 1 bh sdg
Jahe 5 gr 1 ptg kcl
Saus tiram 10 gr 1 sdm
Kecap asin 10 gr 1 sdm
Garam 5 gr 1sdt
Gula tepung 5 gr 1 sdt
Maizena 10 gr 1 sdm

Telur orek Telur ayam 60 gr 1 btr


campur teri Teri medan 15 gr ¾ gls
Cabe rawit 5 gr 3 bh kcl
Bawang merah 10 gr 2 bh kcl
Daun bawang 5 gr 1 bh
Minyak jagung 10 gr 1 sdm

Tahu goreng Tahu mentah 50 gr 2 ptg sdg


Minyak jagung 10 gr 1 sdm

snack Jus jeruk Jeruk 100 gr 1 bh


Gula 20 gr 2 sdm
air 100 ml 1 gls

14
4.1.8 Hasil Nutrisurvey
==========================================================
Analysis of the food record
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
__________________________________________________________________
makan siang
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g
ayam 80 g 227,9 kcal 0,0 g
bakso pentol 5g 18,5 kcal 0,0 g
kentang 5g 4,6 kcal 1,1 g
Carrot fresh 5g 1,3 kcal 0,2 g
Broccoli fresh cooked 5g 1,2 kcal 0,1 g
bawang merah 6g 2,6 kcal 0,6 g
bawang putih 6g 5,3 kcal 1,2 g
kemiri 2g 5,5 kcal 1,0 g
ketumbar halus 4g 24,8 kcal 2,5 g
Green pepper fresh 4g 0,8 kcal 0,1 g
daun bawang 2g 0,4 kcal 0,1 g
garam 5g 0,0 kcal 0,0 g
jeruk nipis 3g 0,9 kcal 0,3 g
tempe kedele murni 5g 10,0 kcal 0,9 g
tepung terigu 50 g 182,0 kcal 38,2 g
minyak kelapa sawit 10 g 86,2 kcal 0,0 g
telur ayam 50 g 77,6 kcal 0,6 g
Strawberry fresh 4g 1,3 kcal 0,2 g
gula pasir 20 g 77,4 kcal 20,0 g
Mineral water still 30 g 0,0 kcal 0,0 g
jeruk manis 100 g 47,1 kcal 11,8 g
jus alpukat 320 g 253,2 kcal 37,8 g
agar-agar 50 g 0,0 kcal 0,0 g
gula pasir 30 g 116,1 kcal 30,0 g
Mineral water still 100 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 1325,0 kcal (100 %), carbohydrate 186,3 g (100 %)

==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1325,0 kcal 2036,3 kcal 65 %
water 145,9 g 2700,0 g 5%
protein 43,1 g(13%) 60,1 g(12 %) 72 %

15
fat 47,2 g(31%) 69,1 g(< 30 %) 68 %
carbohydr. 186,3 g(56%) 290,7 g(> 55 %) 64 %
dietary fiber 11,8 g 30,0 g 39 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 7,2 g 10,0 g 72 %
cholesterol 280,4 mg - -
Vit. A 787,0 µg 800,0 µg 98 %
carotene 0,5 mg - -
Vit. E (eq.) 1,8 mg 12,0 mg 15 %
Vit. B1 0,4 mg 1,0 mg 44 %
Vit. B2 0,7 mg 1,2 mg 60 %
Vit. B6 0,8 mg 1,2 mg 67 %
tot. fol.acid 156,2 µg 400,0 µg 39 %
Vit. C 77,1 mg 100,0 mg 77 %
sodium 2103,2 mg 2000,0 mg 105 %
potassium 1245,4 mg 3500,0 mg 36 %
calcium 214,6 mg 1000,0 mg 21 %
magnesium 138,4 mg 310,0 mg 45 %
phosphorus 457,1 mg 700,0 mg 65 %
iron 7,6 mg 15,0 mg 50 %
zinc 4,2 mg 7,0 mg 60 %

==========================================================
Analysis of the food record
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
__________________________________________________________________

MAKAN SIANG
NASI
beras putih giling 150 g 541,3 kcal 119,3 g

Meal analysis: energy 541,3 kcal (36 %), carbohydrate 119,3 g (67 %)

CAPCAY GORENG
Carrot fresh 6g 1,5 kcal 0,3 g
Broccoli fresh cooked 8g 1,9 kcal 0,1 g
kembang kool mentah 8g 2,0 kcal 0,4 g
sawi hijau 7g 1,1 kcal 0,1 g
jamur coklat mentah 10 g 2,7 kcal 0,5 g
ayam 75 g 213,7 kcal 0,0 g
bakso daging sapi 25 g 92,5 kcal 0,0 g
daun bawang 3g 0,6 kcal 0,2 g
minyak sayur (indomie dll) 10 g 86,2 kcal 0,0 g
Mineral water still 50 g 0,0 kcal 0,0 g
bawang merah 15 g 6,6 kcal 1,5 g

16
bawang putih 15 g 13,2 kcal 3,1 g
jahe 5g 3,3 kcal 0,8 g

Meal analysis: energy 425,3 kcal (28 %), carbohydrate 7,1 g (4 %)

saus tiram
kecap asin 10 g 3,9 kcal 1,0 g
garam 5g 0,0 kcal 0,0 g
gula pasir 5g 19,3 kcal 5,0 g
tepung maizena 10 g 38,1 kcal 9,1 g

Meal analysis: energy 61,3 kcal (4 %), carbohydrate 15,1 g (8 %)

TELUR ORAK CAMPUR TERI


telur ayam 60 g 93,1 kcal 0,7 g
ikan teri segar 15 g 16,8 kcal 0,0 g
cabe rawit 5g 15,9 kcal 2,8 g
bawang merah 10 g 4,4 kcal 1,0 g
daun bawang 5g 1,1 kcal 0,3 g
minyak sayur (indomie dll) 10 g 86,2 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 217,4 kcal (15 %), carbohydrate 4,8 g (3 %)

SNACK
TAHU GORENG
tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g
minyak sayur (indomie dll) 10 g 86,2 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 124,2 kcal (8 %), carbohydrate 0,9 g (1 %)

JUS JERUK
jeruk manis 100 g 47,1 kcal 11,8 g
gula pasir 20 g 77,4 kcal 20,0 g
Mineral water still 100 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 124,5 kcal (8 %), carbohydrate 31,8 g (18 %)

==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1494,1 kcal 2036,3 kcal 73 %
water 162,2 g 2700,0 g 6%

17
protein 54,2 g(15%) 60,1 g(12 %) 90 %
fat 62,9 g(37%) 69,1 g(< 30 %) 91 %
carbohydr. 178,9 g(48%) 290,7 g(> 55 %) 62 %
dietary fiber 7,6 g 30,0 g 25 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 7,3 g 10,0 g 73 %
cholesterol 344,6 mg - -
Vit. A 503,6 µg 800,0 µg 63 %
carotene 0,5 mg - -
Vit. E (eq.) 2,0 mg 12,0 mg 17 %
Vit. B1 0,4 mg 1,0 mg 42 %
Vit. B2 0,8 mg 1,2 mg 67 %
Vit. B6 0,9 mg 1,2 mg 75 %
tot. fol.acid 112,2 µg 400,0 µg 28 %
Vit. C 70,5 mg 100,0 mg 71 %
sodium 2121,4 mg 2000,0 mg 106 %
potassium 1053,6 mg 3500,0 mg 30 %
calcium 250,4 mg 1000,0 mg 25 %
magnesium 191,1 mg 310,0 mg 62 %
phosphorus 598,9 mg 700,0 mg 86 %
iron 7,2 mg 15,0 mg 48 %
zinc 5,7 mg 7,0 mg 81 %

4.2 Pembahasan
4.2.1 Penjelasan bahan-bahan makanan yang digunakan untuk penyakit
hiperemesis:

1. Bakso Sapi
Bakso sapi adalah bahan pangan yang bisa menjadi sumber protein yang
berkualitas tinggi. Selain protein daging sapi juga mengandung beragam
nutrisi lain seperti vitamin dan mineral.
2. Brokoli
Brokoli adalah jenis sayuran hijau yang kaya akan vitamin, mineral,serat,
dan antiksidan.Brokoli memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh.
3. Beras
Beras bermanfaat sebagai sumber energi,mencegah obesitas, mengontrol
tekanan darah, mencegah penyakit kanker.

18
4. Jeruk
Dapat meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi tubuh dari kanker,
mengontrol gula darah, mendukung kesehatan mata.
5. Wortel
Wortel dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh saat sedang hamil,
menjaga membran sel untuk membantu melawan infeksi.
6. Daun bawang
Daun bawang kaya akan zat besi senyawa penting untuk memproduksi sel
darah merah yang dapat membantu mencegah anemia selama kehamilan
dan sumber asam folat yang dibutuhkan selama proses kehamilan.
7. Alpukat
Alpukat membantu memenuhi kebutahan asam folat pada ibu hamil
selama proses kehamilan
8. Strawberry
Bagi ibu hamil mengonsumsi buah strawberry sebanyak 8 buah pada tiap
harinya setara dengan pemenuhan asam folat harian 7,5% dari kebutuhan
400 mg
9. Tempe
Tempe mengandung lemak yang lebih sedikit, karbohidrat, serat, kalsium,
fosfor, besi, tiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, piridoksin, biotin,
vitamin B12, dan retinol yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan
daging. Oleh karena itu, tempe sering kali dijadikan sumber protein
pengganti daging.
10. Telur ayam
Putih telur mengandung tinggi protein dan rendah fosfor sehingga bagus
untuk kesehatan ginjal.

19
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual
muntah yang berlebih, dapat menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari
sehingga membahayakan kesehatan bagi janin dan ibu, bahkan dapat
menyebabkan kematian.Selain itu, mual muntah juga berdampak negatif bagi ibu
hamil, seperti aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.Biasanya mual muntah
sering terjadi saat pagi hari, bahkan dapat timbul kapan saja maupun terjadi
kadang dimalam hari.Gejala tersebut 40-60% biasa terjadi pada multigravida
(Rocmawati, 2011).
1. Diagnosa gizi
a. Intake : kekurangan asupan makanan gizi seimbang berkaitan dengan
hanya mengkonsumsi telur ceplok, nasi serta minum susu dalam sekali
sehari ditandai dengan jumlah energy 70%, protein 61%, karbohidrat
74%, lemak 75%..
b. Fisik : Perubahan nilai lab gizi berkaitan dengan keluhan pasien
mengalami sakit kepala, sangat sensitive terhadap bau, tubuh terasa lemas
dan pasien juga kehilangan selera makan. Ditandai dengan TD
80/90mmHg.
c. Behavior: kurangnya pengetahuan pemilihan makanan yang bergizi
berkaitan dengansukanya mengkonsumsi telur ceplok, nasi serta minum
susu dalam sekali sehari, ditandai dengan keluhan pasien sering
mengalami sakit kepala.

20
5.2 Saran
Dalam melakukan asuhan gizi, sebaiknya tetap memperhatikan menu yang
akan diberikan kepada pasien sesuai dengan penyakit yang diderita. Yang menjadi
prioritas disini adalah jenis dan jumlah zat gizi yang akan diberikan. Terutama
jenis makanan yang dibatasi maupun yang dihindari. Begitu juga dengan
rekomendasi diet yang diberikan harus sesuai dengan energi yang semestinya
diberikan kepada pasien supaya tujuan kita tetap tercapai yaitu status gizi pasien
dalam keadaan optimal.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sunita Almatsier, 2004. Penuntun Diet Edisi Baru.Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama
Morgan, Geri dan Hamilton Carole. 2009. Obstetri & Ginekologi. Jakarta : EGC
Departeman Kesehatan RI. 1996. Kedaruratan Kebidanan. Jakarta : EGC
Siti Rofi’ah, Sri Widatiningsih Dan Arfiana. 2019. Studi Fenomenologi Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Riset
Kesehatan, 8 (1), 2019, 41 – 52. Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ;
Banyumanik ; Semarang
Inthan Atika, Hadrians Kesuma Putra, Siti Hildani Thaib. Hubungan Hiperemesis
Gravidarum Dengan Usia Ibu, Usia Gestasi, Paritas, Dan Pekerjaan Pada
Pasien Rawat Inap Di Rsup Dr. Moh. Hoesin Palembang. Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 3, No. 3, Oktober 2016: 166-171
Elfanny Sumai, Femmy Keintjem Dan Iyam Manueke. 2017. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi
Sulawesi Utara.
https://www.klikdokter.com/penyakit/hiperemesis-gravidarum
https://www.alodokter.com/hiperemsis-gravidarum

22

Anda mungkin juga menyukai