PRAKTIKUM II
PENGAMATAN SEL
DISUSUN OLEH
NAMA : ANA BELINDA SANDY
STAMBUK : P 211 19 050
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : WIDIAWATI
SEPTEMBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil. Sel
terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik
antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi
nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti
mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel eukariot
memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak (Nelson,
2004).
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuan Inggris
Robert Hooke, yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang
dirancang sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin, cellula artinya ruangan.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah
sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi (Gilliand, 1985).
1.2 Tujuan
mikroorganisme.
mikroorganisme.
TINJAUAN PUSTAKA
Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada yang
disebut sentral yaitu nukleus, dan dikelilingi oleh sitoplasma yang dibatasi oleh
membran inti dan bats terluar dilapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus yaitu
membran plasma (Hart, 1972).
Sejarah penemuan sel bahwa pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua
lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri.
Galileo Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang
mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. Pada pertengahan abad,
Robert Hooke, seorang kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan
tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut struktur yang dilihatnya
itu dengan nama latin yaitu cellulae (Fita Kurniasari, 2011).
Pada akhir tahun 1600-an Antony Van Leeuwenhoek, seorang penjaga toko
bangsa Belanda, dan terampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan
untuk melihat dan mengamati berbagai macam protista, spermatozoa, bakteri dan
organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi 2 abad kemudian (Fita Kurniasari,
2011).
Sel darah merah pada kebanyakan verebrata berbentuk lonjong, berinti dan
bikonfeks.Pada umumnya sel darah merah yang tak berinti mempunyai bentuk
dan ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan sel darah merah yang
berinti.Sel darah merah yang paling besar terdapat pada amphibia.Dari lahir
sampai tua sel darah merah dibuat di sumsum tulang. Jumlah sumsum tulang pada
tubuh manusia berkisar antara 1,5-3,5 kg. Ada dua macam sumsum tulang yaitu
sumsum tulang kuning dan sumsum tulang merah.
Pada katak peredaran darahnya cukup unik. Karena katak mempunyai 3 ruang
jantung, yaitu: atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel. Darah vena dari seluruh
tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium
kanan.Dari atrium kanan darh darah mengalir ke ventrikel yang kemudian di
pompa keluar melalui arteri pulmonalis → raru-paru → vena pulmonalis →
atrium kiri.Lintasan peredaran darah ini disebut juga peredaran darah paru-
paru.Selain peredaran darah paru-paru, katak juga mempunyai sistem peredaran
darah sistemik yang peredarannya adalah dimulai dari ventrikel → conus
arteriosus → aorta ventralis seluruh tubuh → sinus venosus → atrium kanan.
Protozoa merupakan hewan bersel satu dan memiliki bentuk yang bermacam-
macam, ada yang tetap dan tidak tetap.Pada protozoa yang berbentuk tetap
inidikarenakan karena telah meilikipelliculus(kulit) dan ada beberapa yang
memilikicangkang kapur.Hewan fillum ini sebagian besar memiliki sitoplasma
yang tidak berwarna. Namun padaStentor coereleusberwarna biru
danBlepharisma lateriliaberwarnamerah atau merah muda.Sitoplasma dibagi
menjadi dua bagian, yaituEctoplasma
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pipet tetes, silet,
cutter, jarum suntik, lanset, gelas objek, gelas penutup, mikroskop, cawan
petri, kamera, tusuk gigi, cotton bad dan papan bedah. Sementara bahan yang
digunakan adalah ubi kayu (Manihot esculenta), bawang merah (Allium
cepa), Hydrilla verticilata, ephitelium rongga mulut, darah katak, darah
manusia, alkohol, air got, air, tisu, pewarna metilen blue, pewarna demsa dan
yodium.
3.3.2 Pengamatan struktur sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
N A M A : NURUL KHATIMAH
STAMBUK : P 211 19 068
KELOMPOK : 1V (EMPAT)
ASISTEN : WIDIAWATI