PENDAHULUAN
1. Moto
2. Visi
Misi
berkeadilan
sehat
1
2
Kecamatan Banjarmasin Timur yang memiliki luas wilayah kerja 0,96 km 2 yang
Pekapuran Raya.
Kel.Pekapu-
ran Raya 0.96
Km2
Kelurahan Pekapuran
Raya
Kecamatan Ban-
Kecamatan jarmasin Timur
Banjarmasin
Timur
23.86 Km2
berbatasan dengan daerah yang padat penduduk atau tidak, mengetahui daerah
perbatasan terdapat bangunan yang dapat menjadi sumber pencemaran polusi atau
tidak, mengetahui apakah wilayah kita berbatasan dengan daerah endemis, dan
tertentu.
3
4
didominasi oleh lempung dan sisipan pasir halus dan endapan alluvium yang
hujan dan musin kemarau sehingga iklimnya bersifat tropis. Suhu rata-rata antara
25-28 derajat, curah hujan rata-rata 277,9 mm perbulan, dengan jumlah hari hujan
Faktor keadaan iklim ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti
5
Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue), dan ISPA yang cenderung dipengaruhi
2) Jangkauan Transportasi
kendaraan roda 4 maupun roda 2 sepanjang musim. Terdapat banyak akses jalan
dan beberapa jembatan yang menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai
dan sekarang jalanan sudah diaspal. Jarak terjauh dari Puskesmas Pekapuran Raya
adalah 7 km. Jarak terjauh dari Puskesmas Pekapuran Raya adalah 0,7 km dalam
wilayah kerja.
sudah di aspal, namun karena terletak di dalam komplek yang padat penduduk
N SASARAN
70-74 tahun
60-64 tahun
50-54 tahun
40-44 tahun
30-34 tahun
20-24 tahun
10-14 tahun
0-5 tahun
-1500 -1000 -500 laki-laki 0perempuan 500 1000 1500
dibagi atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km 2. Menurut
bahwa Kelurahan Pekapuran Raya termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini
4142 buah dan jumlah KK 4806. Adapun Jumlah Sekolah dan Fasyankes di
wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya dapat dilihat pada Tabel 2.2
TINGKAT
N PENDIDIKA PEREMPUA
N LAKI - LAKI N JUMLAH
TIDAK / BELUM
1 SEKOLAH 981 1018 1999
TIDAK TAMAT SD /
2 SEDERAJAT 1227 1287 2514
8
PEREMPUA
NO AGAMA LAKI N JUMLAH
1 ISLAM 7178 7207 14385
2 KRISTEN PROTESTAN 8 11 19
3 KATOLIK 2 2 4
4 HINDU 0 0 0
5 BUDHA 2 3 5
6 KONG HU CU 1 2 3
JUMLAH 7191 7225 14416
PEREMPUA
NO PEKERJAAN LAKI - LAKI N JUMLAH
BELUM / TIDAK
1 BEKERJA 1704 1556 3260
MENGURUS RUMAH
2 TANGGA 252 2869 3121
PELAJAR /
MAHASISW
3 A 1654 1412 3066
4 PENSIUNAN 63 28 91
5 TNI 9 0 9
6 POLRI 55 11 66
KARYAWAN
7 SWASTA 784 460 1244
9
Tabel 1.8 Data Jumlah Prasana dan Sarana Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2019
Tabel 1.9 Data Jumlah Prasana dan Sarana Pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2019
Tabel 1.10 Data Jumlah Fasilitas Umum di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran
Raya tahun 2019
1 Jalan 71
2 Angkutan Umum 11
3 Saluran Air 8
4 Alat Penerangan Umum 124
5 Tempat Pembuangan Sampah 59
6 Lainnya 19
c. Poli Umum (usia > 20 tahun; mencakup IMS dan VCT HIV/AIDS)
d. Poli KIA (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, WUS, PUS)
e. Poli Gigi
f. Klinik Sanitasi
g. Laboratorium
h. Kefarmasian/Apotek
berdasarkan jenis dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.4.
JUMLAH 27 org
B RR RS RB
I GEDUNG
1 Gedung Puskesmas 1 1
Induk
2 Gedung Poskesdes 1 1
II KENDARAAN
1 Mobil Pusling 1 1
2 Kendaraan Roda 2 3 3
III SISTEM
PENGHAWAAN
2 Pendingin 6 6
Ruangan
IV SISTEM
PENCAHAYAAN
langsung
V SISTEM
SANITASI
penyimpanan air
berawa
dimusnahkan
VI SISTEM
KELISTRIKAN
PROTEKSI puskesmas
PETIR
X SISTEM -
PENGENDALIAN
BISING
VERTIKAL
puskesmas.
kegiatan operasional rutin seperti alat tulis kantor, bahan habis pakai
dan jaringannya, serta Puskesdes dan Posyandu, upaya kesehatan lain yang
sesuai dengan resiko dan masalah utama kesehatan di wilayah setempat dan
preventif.
16
JKN merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang
SJSN. Tujuan dari JKN ini sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Angka kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah
bayi lahi sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Bayi lahir mati adalah
kematian yang terjadi pada bayi yang dilahirkan yang ditandai dengan tidak
adanya satupun tanda-tanda kehidupan pada saat atau setelah kelahiran. Selama
17
beberapa tahun terakhir kematian bayi yang terbanyak disebabkan oleh Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) kemudian terbanyak kedua oleh asfiksia serta faktor
lain-lain seperti infeksi, kelainan konginetal, hipotermi dan aspirasi. Dari data
diatas dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di wilayah kerja Puseksmas
Pekapuran Raya, pada tahun 2013 sampai tahun 2018 sebanyak 0. Hal in
sangat kompleks.
pada ibu hamil risiko tinggi oleh masyarakat dan sebagian dari petugas
kesehatan, hal ini penting untuk persiapan rujukan yang tepat saat
bayi
sebagai sarana pendidikan dan penyuluhan bagi ibu hamil, ibu nifas dan
dan antar pemerintah dan swasta dan lembaga swadaya yang melibatkan
18
umur 1-5 tahun adaah angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup. Seperti
halnya angka kematian ibu dan bayi, AKABA juga dapat memberikan gambaran
sanitasi lingkungan.
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Ada beberapa faktor yang berkenaan dengan perilaku tidak tepat dan
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
orang. Kematian ibu merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek
kegawat daruratan kesehatan ibu dan neonatal ditingkat dasar dan rujukan.
keputusan.
gizi wanita dan remaja sehingga mutu kesehtan ibu sebelum dan saat hamil
tidak optimal.
a) Penyakit Terbanyak
Pekapuran Raya tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Pekapuran Raya, penyakit Hipertensi dan ISPA yang paling banyak diderita.
Puskesmas Pekapuran Raya dari tahun 2014 sampai tahun 2018 dapat dilihat pada
tabel 1.14
9 Campak 0 0 0 0 0
10 Diare 427 609 613 451 271
11 HFMD 0 0 0 0 0
12 DBD 0 0 0 1 8
Pembinaan
100%
Kesehatan Bayi,
B Anak, dan Remaja
Kunjungan 339 355 100%
Neonatal Pertama 100%
( KN1) 0%
CAKUPAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 97,5%
UPAYA
PENCEGAHAN
DAN
IV PEMBERANTAS
AN
PENYAKIT
MENULAR
A
TB Paru 30.67%
MALARIA
B
-
24
1.Pemeriksaan 37 -
Sediaan 37
0,21 % x
Darah
J
(SD) pada
m
Penderita
l -
Malaria Klinis
Penduduk
*)
2.Penderita + 100% -
(Positif) Malaria 37
Diobati Sesuai
Standar 37 -
C
Kusta
100%
1. Penemuan
Tersangka < 1 / 10.000 2 100%
Penderita Kusta orang 2 0%
2. Pengobatan
2 100%
Penderita Kusta 100% 2 0%
3. Pemeriksaan
2 100%
Kontak Penderita 100% 2 0%
4. Pencegahan dan
100 % dr
pemberantasan
yang 0 100%
Penyakit Kusta
diobati 0%
0
D Pelayanan
Imunisasi *)
53.82%
92,5 %
314 158 50.3% -42,2%
bayi
92,5 %
240 103 42.9% -49,9%
bayi
> 95% -
0 -
-
E. 94%
Diare
1.Penemuan Kasus
Diare di Puskesmas <214/1000 3862 438 89%
dan Kader penduduk
2. Kasus diare
ditangani oleh
Puskesmas & 100 % 438 438 100%
Kader dengan Oral
Rehidrasi
26
Berdasarkan data, didapatkan bahwa kasus diare masih sangat tinggi yaitu
mencapai angka 271 kasus pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 432 kasus
pada tahun 2019 yang mana diikuti oleh bayi usia kurang dari 6 bulan yang menda
pat ASI Eksklusif di Puskesmas Pekapuran Raya juga masih rendah yaitu 41%.
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan
dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering
27
menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Dalam satu
tahun sekitar 760.000 anak usia balita meninggal karena penyakit ini.1
28
seperti Indonesia karena memiliki insidensi dan mortalitas yang tinggi. Kematian
Dari penemuan kasus diare di fasilitas masyarakat pada tahun 2011 terdapat
mengalami kenaikan angka prevalensi diare dari tahun 2013 yang sebelumnya
dari 10 kasus penyakit yang paling banyak ditemukan di Banjarmasin pada tahun
2013.3
minuman yang tercemar oleh enteropatogen, yaitu melalui finger, flies, fluid, field
atau yang dikenal dengan istilah 4F. Faktor risiko diare salah satu diantaranya
adalah tidak memberikan air susu ibu (ASI) secara penuh pada bayi usia 4-6
bulan.4
Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat berpotensi menjadi KLB
lainnya. Jumlahnya bervariasi setiap tahunnya. Pada tahun 2018 terdapat 271
kasus diare yang tercatat di Puskesmas Pekapuran Raya, sedangkan pada tahun
2019 terdapat 438 kasus. Dan berdasarkan masalah tertinggi yang terjadi di
wilayah Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2019, salah satunya adalah bayi usia k
urang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif masih rendah yaitu 41% dari
rakat. Selain itu dapat pula ditambahkan pemberian KIE rutin secara interpersonal
kepada ibu hamil dan ibu menyusui yang memiliki bayi dengan usia kurang dari 6