Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 DATA DASAR

1.1.1 IDENTITAS PUSKESMAS

1. Nama : Puskesmas Pekapuran Raya

2. Alamat : Jl. Pekapuran Raya Gg. Istiqomah Banjarmasin


Timur

1.1.2 MOTTO-VISI-MISI-TATA NILAI ORGANISASI-

1. Moto

“Pian sehat, Kami himung”

2. Visi

Kayuh Baimbai Menuju Banjarmasin BAIMAN (Bertaqwa, Aman,

Indah, Maju Amanah dan Nyaman)

Misi

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan

berkeadilan

b. Membangun profesionalisme dengan memberikan pelayanan kesehatan

yang optimal baik individu, keluarga dan masyarakat

c. Mendorong kemandirian perilaku sehat bagi masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Pekapuran Raya

d. Menggerakkan peran aktif masyarakat mewujudkan lingkungan yang

sehat

1
2

3. Tata Nilai Organisasi

Tata nilai organisasi disosialisasikan melalui singkatan: “P. Raya” yang

mengandung makna sebagai berikut:

a. Profesional : Memberikan layanan sesuai dengan bidang ilmu,


keterampilan, kompetemsi dan standart yang berlaku.
b. Ramah : Memberikan layanan dengan baik hati, manis tutur dan
sikapnya
c. Melayani : memberikan pelaynan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab.

1.1.3 DATA GEOGRAFI

Puskesmas Pekapuran Raya merupakan salah satu puskesmas di wilayah

Kecamatan Banjarmasin Timur yang memiliki luas wilayah kerja 0,96 km 2 yang

mencakup 4,02% wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur. Wilayah kerja

Puseksmas Pekapuran Raya terdiri dari satu Kelurahan, yaitu Kelurahan

Pekapuran Raya.

Kel.Pekapu-
ran Raya 0.96
Km2

Kelurahan Pekapuran
Raya
Kecamatan Ban-
Kecamatan jarmasin Timur
Banjarmasin
Timur
23.86 Km2

Gambar 1.1 Grafik Luas Wilayah Puskesmas Pekapuran Raya (km2)


3

Tabel 1.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya dan

Presentase terhadap Luas Kecamatan

No Kelurahan Luas (km2) Presentase terhadap Luas Kecamatan (%)

1 Pekapuran Raya 0,96 4,02

Total 0,96 4,02

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya adalah:

- Sebelah Utara : Kelurahan Pekapuran Laut

- Sebelah Selatan : Kelurahan Kelayan Dala

- Sebelah Barat : Kelurahan Kelayan Luar

- Sebelah Timur : Kelurahan Pemurus Baru

Informasi mengenai batas batas wilayah dapat membantu untuk beberapa

hal terkait dengan stabilitas kesehatan, diantaranya; Mengetahui wilayah kita

berbatasan dengan daerah yang padat penduduk atau tidak, mengetahui daerah

perbatasan terdapat bangunan yang dapat menjadi sumber pencemaran polusi atau

tidak, mengetahui apakah wilayah kita berbatasan dengan daerah endemis, dan

mengetahui apakah wilayah kita termasuk wilayah endemis penyakit penyakit

tertentu.

3
4

Gambar 1.2 Peta wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya

1) Keadaan tanah dan iklim

Puskesmas Pekapuran Raya terletak di muara sungai Martapura dan

dibelah oleh dua Sungai Martapura. Sehingga seolah-olah menjadi 2 bagian,

kemiringan antara 0.13% dengan sususan geologi terutama bagian bawahnya

didominasi oleh lempung dan sisipan pasir halus dan endapan alluvium yang

terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak.

Kondisi tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa tergenang air. Iklm di

wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin dipengaruhi oleh musim

hujan dan musin kemarau sehingga iklimnya bersifat tropis. Suhu rata-rata antara

25-28 derajat, curah hujan rata-rata 277,9 mm perbulan, dengan jumlah hari hujan

156 hari selama satu tahun.

Iklim yang berpengaruh adalah musim penghujan dan musim kemarau.

Faktor keadaan iklim ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti
5

Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue), dan ISPA yang cenderung dipengaruhi

oleh iklim dan akan mewabah dimusim tertentu.

2) Jangkauan Transportasi

Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan

kendaraan roda 4 maupun roda 2 sepanjang musim. Terdapat banyak akses jalan

dan beberapa jembatan yang menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai

dan sekarang jalanan sudah diaspal. Jarak terjauh dari Puskesmas Pekapuran Raya

adalah 7 km. Jarak terjauh dari Puskesmas Pekapuran Raya adalah 0,7 km dalam

wilayah kerja.

Jalan menuju Puskesmas tergolong cukup nyaman karena sebagian besar

sudah di aspal, namun karena terletak di dalam komplek yang padat penduduk

sehingga pengunjung agak sulit untuk menempatkan tranportasi khususnya

kendaraan beroda 4. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa

transportasi menuju Puskesmas Pekapuran Raya cukup mudah dijangkau.

1.1.4 DATA DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk di WIilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya adalah

18.049 jiwa dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel. 1.2. Data Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya


berdasarkan usia tahun 2019

N SASARAN

UKURAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL


1 Jumlah penduduk 7191 7225 14416
2 Usia 0-4 tahun 433 455 898
6

3 Usia 5-9 tahun 557 556 1113


Usia 10-14 tahun 599 570 1169
Usia 15-19 tahun 604 596 1200
Usia 20-24 tahun 628 621 1249
Usian 25- 29 tahun 610 671 1281
4 Usia 30- 34 tahun 629 628 1257
5 Usia 35-39 tahun 654 616 1270
6 Usia 40-44 tahun 579 599 1178
7 Usia 45-49 tahun 549 549 1098
8 Usia 50-54 tahun 434 470 904
9 Usia 55-59 tahun 388 361 749
10 Usia 60-64 tahun 263 231 494
11 Usia 70-74 tahun 82 95 177
12 Usia >75 tahun 29 56 85

70-74 tahun

60-64 tahun

50-54 tahun

40-44 tahun

30-34 tahun

20-24 tahun

10-14 tahun

0-5 tahun
-1500 -1000 -500 laki-laki 0perempuan 500 1000 1500

Gambar 1.3 Data Penduduk Menurut Golongan Umur Wilayah Kerja


Puskesmas Pekapuran Raya

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang

dibagi atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km 2. Menurut

undang-undang No 5 tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah

dapat dikelompokan menjadi empat katagori yaitu:


7

A. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 jiwa/km2

B. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 jiwa/km2

C. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 jiwa/km2

D. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 jiwa/km2

Berdasarkan undang-undang di atas, Kelurahan Pekapuran Raya dengan

kepadatan penduduk 18.049 jiwa/km2. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa Kelurahan Pekapuran Raya termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini

sangat berdampak kepada tingkat sanitasi, tingkat kesehatan, dan penyebaran

penyakit di wilayah Puskesmas Pekapuran Raya.

Puskesmas menaungi 35 buah RT dan 2 RW dengan jumlah rumah yaitu

4142 buah dan jumlah KK 4806. Adapun Jumlah Sekolah dan Fasyankes di

wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel. 1.3. Data Jumlah Sekolah dan Fasyanskes di Wilayah Kerja


Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2019

JUMLAH SEKOLAH JUMLAH FASYANKES

TK SD SM SMA PONPE PUSTU POLINDE POSKES Lain


S
9 7 2 bh - - - - 1 bh -

Tabel 1.4 Data Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya


berdasarkan jenis dan tingkat pendidikan tahun 2019

TINGKAT
N PENDIDIKA PEREMPUA
N LAKI - LAKI N JUMLAH
TIDAK / BELUM
1 SEKOLAH 981 1018 1999
TIDAK TAMAT SD /
2 SEDERAJAT 1227 1287 2514
8

3 SD / SEDERAJAT 1753 1877 3630


4 SLTP / SEDERAJAT 1383 1450 2833
5 SLTA / SEDERAJAT 1501 1281 2782
6 DIPLOMA I / II 62 70 132
7 DIPLOMA III 66 63 129
DIPLOMA OV /
8 STRATA 1 191 163 354
9 STRATA 2 27 15 42
10 STRATA 3 1 1 2
  JUMLAH 7192 7225 14416

Tabel 1.5 Data Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya


berdasarkan Agama tahun 2019

PEREMPUA
NO AGAMA LAKI N JUMLAH
1 ISLAM 7178 7207 14385
2 KRISTEN PROTESTAN 8 11 19
3 KATOLIK 2 2 4
4 HINDU 0 0 0
5 BUDHA 2 3 5
6 KONG HU CU 1 2 3
  JUMLAH 7191 7225 14416

Tabel 1.6 Data Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya


berdasarkan Pekerjaan tahun 2019

PEREMPUA
NO PEKERJAAN LAKI - LAKI N JUMLAH
BELUM / TIDAK
1 BEKERJA 1704 1556 3260
MENGURUS RUMAH
2 TANGGA 252 2869 3121
PELAJAR /
MAHASISW
3 A 1654 1412 3066
4 PENSIUNAN 63 28 91
5 TNI 9 0 9
6 POLRI 55 11 66
KARYAWAN
7 SWASTA 784 460 1244
9

8 BURUH 1055 145 1200


9 GURU / DOSEN 50 66 116
10 PNS 206 88 294
11 LAINNYA 1359 590 1949
  JUMLAH 7191 7225 14416

Tabel 1.7 Data Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya


berdasarkan Status Perkawinan tahun 2019

NO STATUS PERKAWINAN JUMLAH KET.


1 BELUM KAWIN 6224  
2 KAWIN 7289  
3 CERAI HIDUP 336  
4 CERAI MATI 567  
  JUMLAH 14416  

Tabel 1.8 Data Jumlah Prasana dan Sarana Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2019

No. Sarana Kesehatan Jumlah Ket


1 Puskesmas 1  
2 Posyandu Balita 11  
3 Posyandu Lansia 3  
4 Tempat Dokter Praktek 7  
5 Posbindu 0  
6 Poskesdes/kel 1  

Tabel 1.9 Data Jumlah Prasana dan Sarana Pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2019

No. Sekolah Jumla Jumlah Guru Jumlah Murid Ket

1 PAUD & TK 10 57 568  


2 SD 5 79 977  
3 SMP 2 51 783  
4 SMA/SMK        
5 PT        

Tabel 1.10 Data Jumlah Fasilitas Umum di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran
Raya tahun 2019

No. Fasilitas Umum Jumlah Ket


10

1 Jalan 71  
2 Angkutan Umum 11  
3 Saluran Air 8  
4 Alat Penerangan Umum 124  
5 Tempat Pembuangan Sampah 59  
6 Lainnya 19  

1.1.5 Data Sumber Daya Puskesmas;

Puskesmas Pekapuran Raya merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam

wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:

a. Poli MTBS dan Anak (usia 1 hari - 5 tahun)

b. Poli PKPR dan Imunisasi (usia 5 - 19 tahun)

c. Poli Umum (usia > 20 tahun; mencakup IMS dan VCT HIV/AIDS)

d. Poli KIA (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, WUS, PUS)

e. Poli Gigi

f. Klinik Sanitasi

g. Laboratorium

h. Kefarmasian/Apotek

UKMB dan Pemberdayaan Kesehatan

 Jumlah Posyandu Aktif : - Pratama : - Buah


- Madya : 6 Buah
- Purnama : 4 Buah
- Mandiri : - Buah
 Jumlah Sekolah Dasar/ Madrasah melaksanakan UKS : 6 Buah
 Jumlah Sekolah Menengah melaksanakan UKS : 2 Buah
 Jumlah Posyandu Lansia : 2 Buah
 Jumlah Poskesdes : 1 Buah
 Jumlah Posbindu PTM Aktif : 1 Buah
11

JUMLAH UKBM : 4 Buah

JUMLAH POSYANDU : 10 Buah

Total UKBM + POSYANDU : 14 Buah

Adapun jumlah Sumber Daya Manusia berupa tenaga kesehatan di

Puskesmas Pekapuran Raya berjumlah 27 orang. Adapun klasifikasi tenaga

berdasarkan jenis dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel. 1.11 Data Klasifikasi tenaga di Puskesmas Pekapuran Raya


berdasarkan jenis dan tingkat pendidikan tahun 2018

Yang ada saat Kekuranga Status


No Jenis Ketenagaan
ini n Kepegawaian

1 Kepala Puskesmas 1 orang - PNS

2 Kepala Tata Usaha 1 orang - PNS

3 Dokter Umum 2 orang - PNS

4 Dokter Gigi 1 orang - PNS

5 Kebidanan 4 orang 1 org PNS

6 Apoteker 1 orang - Kontrak

7 Perawat 5 orang 1 org PNS

8 Perawat Gigi 2 orang 1 org PNS

9 Analis Kesehatan 1 orang - PNS

10 Sanitarian 1 orang 1 org PNS

11 Gizi 1 orang 1 org PNS

12 Asisten Apoteker 2 orang 1 org PNS

13 Satpam 1 orang 1 org Honorer


12

14 Verifikator 1 orang - PNS


Keuangan

15 Petugas Loket 1 orang 1 org PNS

16 Cleaning Service 2 orang - Honorer

JUMLAH 27 org

Sumber : Pengolahan Data Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2018

1.1.6 SARANA DAN PRASARANA

Tabel 1.12 Keadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Puskesmas

Pekapuran Raya Kota Banjarmasin Tahun 2018

No Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi Ket

B RR RS RB

I GEDUNG

1 Gedung Puskesmas 1 1

Induk

2 Gedung Poskesdes 1 1

II KENDARAAN

1 Mobil Pusling 1 1

2 Kendaraan Roda 2 3 3

III SISTEM

PENGHAWAAN

1 Jendela Jumlah Cukup


13

2 Pendingin 6 6

Ruangan

IV SISTEM

PENCAHAYAAN

1 Cahaya Matahari Pencahayaan cukup

langsung

2 Penerangan lampu Cukup

V SISTEM

SANITASI

1 Sistem air bersih Menggunakan air dari PDAM yang bisa

dialirkan langsung atau menggunakan tendon

penyimpanan air

2 Sistem Penyaluran Penyaluran Air Kotor menggunakan wastafel.

Air kotor Air kotor langsung dibuang kebagian bawah

bangunan puskesmas yang merupakan tanah

berawa

3 Sistem Limbah infeksius dan non infeksius dipisahkan

pembuangan pada masing-masing ruangan.

limbah infeksius Limbah Infeksius dikumpul pada tempat

dan non infeksius penyimpanan untuk diambil semiggu sekali oleh

petugas dari dinas kesehatan untuk kemudian

dimusnahkan

Limbah non infeksius yang terpisah dengan


14

limbah infekius dikumpulkan setiap hari oleh

petugas kebersihan kemudian dibuang ke TPS

oleh petuugas lainnya

VI SISTEM

KELISTRIKAN

1 PLN Daya 7700 watt

2 GENSET Daya mencukupi untuk pemakaian darurat

dengan mematikan beberapa peralatan listrik

yang tidak diperlukan

VII SISTEM Alat yang digunakan untuk komunikasi

KOMUNIKASI puskesmas dengan pihak luar adalah handphone

VII SISTEM GAS Merupakan oksigen tabung dengan system

I MEDIK pengisian ulang

IX SISTEM Proteksi petir terletak pada bagiann atap

PROTEKSI puskesmas

PETIR

X SISTEM -

PENGENDALIAN

BISING

XI SISTEM Sistem transportasi vertical menggunakan tangga

TRANSPORTASI yang dilengkapi dengan pegangan tangan

VERTIKAL

XII RAM RAM diletakan pada jalan untuk masuk


15

puskesmas yang diperuntukan bagi kebutuhan

khusus seperti kursi roda dan brankar yang

dilengkapi dengan pegangan tangan

1.1.7 SUMBER DANA

Dana yang diterima Puskesmas Pekapuran Raya berasal dari

berbagai sumber sesuai dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan

puskesmas.

A. Dana Operasional APBD

Merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Kota melalui Dinas

Kesehatan kemudian disalurkan ke Puskesmas. Dana tersebut meliputi

kegiatan operasional rutin seperti alat tulis kantor, bahan habis pakai

kebersihan, listrik dan elektronik, pemeliharaan komputer dan makan minum

pegawai serta rekening-rekening listrik, air dan telepon di Puskesmas.

B. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Dana BOK merupakan upaya pemerintah untuk membantu daerah dalam

mencapai target nasional bidang kesehatan yang menjadi kewenangan wajib

daerah. Dana BOK ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja puskesmas

dan jaringannya, serta Puskesdes dan Posyandu, upaya kesehatan lain yang

sesuai dengan resiko dan masalah utama kesehatan di wilayah setempat dan

juga untuk meningkatkan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan

preventif.
16

C. Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

JKN merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang

diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial

yang bersifat wajib berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang

SJSN. Tujuan dari JKN ini sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar

kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang

telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

1.2 DATA KHUSUS

1. Angka Kematian Bayi

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 1.4 Grafik Jumlah Kematian Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas


Pekapuran Raya Tahun 2013 s/d 2018

Angka kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah

bayi lahi sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Bayi lahir mati adalah

kematian yang terjadi pada bayi yang dilahirkan yang ditandai dengan tidak

adanya satupun tanda-tanda kehidupan pada saat atau setelah kelahiran. Selama
17

beberapa tahun terakhir kematian bayi yang terbanyak disebabkan oleh Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) kemudian terbanyak kedua oleh asfiksia serta faktor

lain-lain seperti infeksi, kelainan konginetal, hipotermi dan aspirasi. Dari data

diatas dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di wilayah kerja Puseksmas

Pekapuran Raya, pada tahun 2013 sampai tahun 2018 sebanyak 0. Hal in

imengungkapkan bahwa segala upaya intervensi untuk menurunkan penyebab

kematian bayi menunjukkan keberhasilan secara bermakna.

Beberapa masalah dalam upaya penurunan kematian bayi adalah:

A. Penduduk wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya sangat heterogen

karena merupakan ibukota propinsi sehingga permasalahan kesehatan

masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi juga

sangat kompleks.

B. Masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pengenalan tanda bahaya

pada ibu hamil risiko tinggi oleh masyarakat dan sebagian dari petugas

kesehatan, hal ini penting untuk persiapan rujukan yang tepat saat

persalinan sehingga dapat menekan kematian ibu melahirkan dan kematian

bayi

C. Pemanfaatan Buku KIA masih belum optimal oleh keluarga/masyarakat

sebagai sarana pendidikan dan penyuluhan bagi ibu hamil, ibu nifas dan

ibu balita agar dapat empersiapkan kehamilan, kelahiran dan perawatan

bayi baru lahr yang lebih sehat.

D. Kurangnya sinkronisasi dan koordinasi program-program antar instansi

dan antar pemerintah dan swasta dan lembaga swadaya yang melibatkan
18

peran aktif masyarakat termasuk rumah sakit, karena hampir semua

kematian bayi bertempat di rumah sakit.

2. Angka Kematian Balita

Angka kematian balita disini dikhususkan untuk anak balita (AKABA)

umur 1-5 tahun adaah angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup. Seperti

halnya angka kematian ibu dan bayi, AKABA juga dapat memberikan gambaran

status kelangsungan hidup si suatu wilayah, gambaran tingkat permasalahan

kesehatan anak balita, gambaran tingkat pelayanan KIA/Posyandu, gambaran

tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu dan memberikan gambaran kondisi

sanitasi lingkungan.

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 1.5 Jumlah Kematian Balita di Wilayah Kerja Puskesmas


Pekapuran Raya Tahun 2013 s/d 2018

Ada beberapa faktor yang berkenaan dengan perilaku tidak tepat dan

kurangnya pengetahuan berkontribusi pada kematian anak balita yaitu:


19

 Para ibu dan masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang

penanggulangan atau pengobatan penyakit-penyakit umum anak

 Para ibu tidak menyadari pentingnya pemberian ASI, cakupan ASI

eksklusif masih rendah

 Praktek-praktek sanitasi dan kebersihan yang buruk

 Praktek pemberian makan bayi dan pelyanan lainnya yang buruk

mengakibatkan gizi kurang pada ibu dan anak-anak, yang merupakan

penyebab dasar kematian anak.

3. Angka Kematian Ibu

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 1.6 Jumlah Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran


Raya Tahun 2013 s/d 2018

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kematian ibu di

wilayah kerja Puskesmas pekapuran Raya dalam 6 tahun terekhir sebanyak 0

orang. Kematian ibu merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek

klinik, aspek sistem pelayanan maupun faktor-faktor non kesehatan yang

mempengaruhi pemberian pelayanan secara optimal. Beberapa masalah dalam

upaya penurunan kematian ibu adalah:


20

 Masih kurang optimalnya akses pelayanan, kualitas pelayanan kesehatan

ibu, penanganan persalinan yang adekuat dan penatalaksanaan awal

kegawat daruratan kesehatan ibu dan neonatal ditingkat dasar dan rujukan.

 Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu

yang menyebabkan 2 dari 3 terlambat diantaranya keterlambatan

mengenali tanda bahaya karena tidak mengetahui kehamilannya berisiko

tinggi, terlambat mencapai fasilitas kesehatan karena masalah

tradisi/kepercayaan dalam keluarga sehingga terlambat mengambil

keputusan.

 Masih rendahnya status kesehatan, pendidikan kesehatan reproduksi dan

gizi wanita dan remaja sehingga mutu kesehtan ibu sebelum dan saat hamil

tidak optimal.

 Masih rendahnya sosial ekonomi budaya masyarakat sehingga masih ada

pertolongan persalinan oleh DK (Dukung Kampung).

1.1.8 ANGKA KESAKITAN

a) Penyakit Terbanyak

Gambaran dua puluh penyakit terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas

Pekapuran Raya tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.13 Sepuluh Penyakit Terbanyak


NO PENYAKIT JUMLAH
1 Hipertensi Primer (esensial) 1.457
2 ISPA 1.388
3 Peny.Jaringan Keras Gigi 1.081
21

4 Influensa karena virus Ytt 933


5 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 669

6 Penyakit Gusi,jaringan periodontal dan tulang 676


alveolar
7 Penyakit lain-lainnya 564
8 Diabetes Melitus tidak spesifik 492
9 Dispepsia 460
10 Artritislainnya 441

Dari 10 penyakit terbanyak yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Pekapuran Raya, penyakit Hipertensi dan ISPA yang paling banyak diderita.

b) Angka Kesakitan Penyakit Menular

Angka kesakitan penyakit menular potensial KLB di wilayah kerja

Puskesmas Pekapuran Raya dari tahun 2014 sampai tahun 2018 dapat dilihat pada

tabel 1.14

Tabel 1.14 Jumlah Kasus KLB di Tahun 2014 s/d 2018


No Penyakit KASUS
2014 2015 2016 2017 2018
1 Tetanus Neonatorum 0 0 0 0 0
2 AFP 0 0 0 0 0
3 Keracunan makanan 0 0 0 0 0
4 Cikungunya 0 0 0 0 0
5 Rubella 0 0 0 0 0
6 Suspek H1N1 0 0 0 0 0
7 Filariasis 0 0 0 0 0
8 KIPI 0 0 0 0 0
22

9 Campak 0 0 0 0 0
10 Diare 427 609 613 451 271
11 HFMD 0 0 0 0 0
12 DBD 0 0 0 1 8

c) Capaian Upaya Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak


Tabel 1.15 Capaian Upaya Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak
Cakupan
Target Sub
No Variabel Target Pencapaian Variabel
Satuan Variabel Selisih
(V)
(SV)
BINA GIZI DAN
IV KESEHATAN IBU
DAN ANAK 100%
1. Persalinan di 355 355 100%
fasilitas pelayanan 100%
Kesehatan (PF) 0
21 21 100%
2. Bumil Kurang
Energi Kronik (KEK)
0
UPAYA
PERBAIKAN GIZI
V MASYARAKAT
Upaya Perbaikan
A Gizi Masyarakat 93%
1. Bumil KEK yang 80% 21 21
mendapat 100% 0
Tambahan PMT
2. Bumil Mendapat 90% 373 373
Tablet Tambah
100% 0
Darah
( TTD
3. Bayi usia kurang 47% 168 70
dr 6 bln yg
mendapat ASI 41% -59%
eksklusif

4. Bayi baru lahir 47% 168 310


mendapat Inisiasi
Menyusui Dini 100% 0
(IMD)
23

5. Remaja Putri yg 25% 367 721


mendapat Tablet
100% 0
Tambah Darah
( TTD )

Pembinaan
100%
Kesehatan Bayi,
B Anak, dan Remaja
Kunjungan 339 355 100%
Neonatal Pertama 100%
( KN1) 0%
CAKUPAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 97,5%

d) Capaian Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular5

Tabel 1.16 Capaian Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


Menular
Cakupan
Target Pencapaian Sub Variabe
No Variabel Target
Satuan (H) Variabel
Selisih
(SV) (V)

UPAYA
PENCEGAHAN
DAN
IV PEMBERANTAS
AN
PENYAKIT
MENULAR

A
TB Paru 30.67%

1. CDR > 70% 54 14 25.9% -44,1%

> 85% 13 28.9% -56,1%


2. Kesembuhan 45

3. Konversi > 80% 43 24 55,8% -24,2%

MALARIA
B

-
24

1.Pemeriksaan 37 -
Sediaan 37
0,21 % x
Darah
J
(SD) pada
m
Penderita
l -
Malaria Klinis
Penduduk
*)

2.Penderita + 100% -
(Positif) Malaria 37
Diobati Sesuai
Standar 37 -

C
Kusta

100%
1. Penemuan
Tersangka < 1 / 10.000 2 100%
Penderita Kusta orang 2 0%
2. Pengobatan
2 100%
Penderita Kusta 100% 2 0%
3. Pemeriksaan
2 100%
Kontak Penderita 100% 2 0%
4. Pencegahan dan
100 % dr
pemberantasan
yang 0 100%
Penyakit Kusta
diobati 0%
0

D Pelayanan
Imunisasi *)

53.82%

95 % bayi 323 330 100.0% 5%


1. Imunisasi Hbo <7
hari
95 % bayi 323 230 71.2% -23,8%
2. Imunisasi BCG

95 % bayi 323 207 64.1% -30,9%


3. Imunisasi DPT-
HB-Hib1
95 % bayi 323 208 64.4% -30,6%
4. Imunisasi DPT-
HB-Hib2
95 % bayi 323 177 54.8% -40,2%
5. Imunisasi DPT-
25

95 % bayi 323 236 73.1% -21,9%

95 % bayi 323 205 63.5% -31,5%

95 % bayi 323 208 64.4% -30,6%

95 % bayi 323 178 55.1% -39,9%

95 % bayi 323 183 56.7% -38,3%

92,5 %
314 158 50.3% -42,2%
bayi

92,5 %
240 103 42.9% -49,9%
bayi

70% 240 72 30.0% -40%


Baduta

152 154 100.0% 5%


> 95 %

154 129 83.8% -11,2%


> 95 %

303 26 8.6% -71,4%


80%

> 95% -
0 -
-

E. 94%
Diare

1.Penemuan Kasus
Diare di Puskesmas <214/1000 3862 438 89%
dan Kader penduduk

2. Kasus diare
ditangani oleh
Puskesmas & 100 % 438 438 100%
Kader dengan Oral
Rehidrasi
26

Berdasarkan data, didapatkan bahwa kasus diare masih sangat tinggi yaitu

mencapai angka 271 kasus pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 432 kasus

pada tahun 2019 yang mana diikuti oleh bayi usia kurang dari 6 bulan yang menda

pat ASI Eksklusif di Puskesmas Pekapuran Raya juga masih rendah yaitu 41%.

1.3 Latar Belakang Permasalahan

Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan

dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering
27

menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Dalam satu

tahun sekitar 760.000 anak usia balita meninggal karena penyakit ini.1
28

Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang

seperti Indonesia karena memiliki insidensi dan mortalitas yang tinggi. Kematian

terutama disebabkan karena penderita mengalami dehidrasi berat. Menurut data

Departemen Kesehatan, diare merupakan penyakit kedua di Indonesia yang dapat

Dari penemuan kasus diare di fasilitas masyarakat pada tahun 2011 terdapat

35,5% kasus diare yang ditangani di Indonesia. Sedangkan, Kalimantan Selatan

mengalami kenaikan angka prevalensi diare dari tahun 2013 yang sebelumnya

sebanyak 5,6% menjadi 7% di tahun 2018.2 Diare juga menduduki peringkat ke 9

dari 10 kasus penyakit yang paling banyak ditemukan di Banjarmasin pada tahun

2013.3

Penularan diare dapat dengan cara fekal-oral melalui makanan atau

minuman yang tercemar oleh enteropatogen, yaitu melalui finger, flies, fluid, field

atau yang dikenal dengan istilah 4F. Faktor risiko diare salah satu diantaranya

adalah tidak memberikan air susu ibu (ASI) secara penuh pada bayi usia 4-6

bulan.4

Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat berpotensi menjadi KLB

dan jumlahnya cukup banyak dibandingkan dengan penyakit berpotensi KLB

lainnya. Jumlahnya bervariasi setiap tahunnya. Pada tahun 2018 terdapat 271

kasus diare yang tercatat di Puskesmas Pekapuran Raya, sedangkan pada tahun

2019 terdapat 438 kasus. Dan berdasarkan masalah tertinggi yang terjadi di

wilayah Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2019, salah satunya adalah bayi usia k

urang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif masih rendah yaitu 41% dari

target sasaran yaitu 48%.


29

Penyuluhan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam program Upay

a Perbaikan Gizi Masyarakat, karena penyuluhan ini diharapkan akan mempunyai

peranan besar dalam membantu meningkatkan pencapaian ASI eksklusif di masya

rakat. Selain itu dapat pula ditambahkan pemberian KIE rutin secara interpersonal

kepada ibu hamil dan ibu menyusui yang memiliki bayi dengan usia kurang dari 6

bulan. Terdapat 10 buah posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran

Raya dengan masing-masing 5 kader pada setiap posyandunya.

1.4 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk menentukan prioritas masalah serta

alternatif pemecahan masalah dalam upaya menurunkan angka kejadian diare di

wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya melalui penyuluhan pentingnya

pemberian ASI Eksklusif sehingga mampu meningkatkan angka pemberian ASI

eksklusif dan menurunkan angka kesakitan akibat diare di puskesmas Pekapuran

Raya pada tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai