Anda di halaman 1dari 15

IV.

GAMBARAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPUR

A. Sejarah Puskesmas Rawat Inap Simpur

Puskesmas Simpur berdiri sejak tahun 1958 dengan wilayah kerja 11

kelurahan dan 4 Puskesmas Pembantu, berlokasi di Jl.Kartini No.24

Kelurahan Tanjung Karang. Pada tahun 1970 pindah ke Jl.Batu Sangkar No.4

Kelurahan Kelapa Tiga dan Tahun 1982 pindah lokasi ke Jl.Tamin no.121

Kelurahan Kelapa Tiga dengan 2 puskesmas pembantu dan 6 kelurahan

wilayah kerja dikarenakan ada penambahan Puskesmas Induk Palapa yang

berada di satu kecamatan, pada tahun 2009 Puskesmas Simpur berubah status

menjadi Puskesmas Rawat Inap Simpur dengan 4 kelurahan wilayah kerja

tanpa Puskesmas Pembantu karena bersamaan Puskesmas Pembantu Kebon

Jahe berubah status menjadi Puskesmas Induk Kebon Jahe dengan 1

Puskesmas Pembantu dan 2 Kelurahan wilayah kerja.

B. Visi dan Misi Puskesmas Rawat Inap Simpur

1. Visi

Visi pembangunan kesehatan kesehatan bangsa Indonesia adalah

Indonesia Sehat 2020 yang merupakan gambaran masyarakat Indonesia

masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yaitu

masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara

adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi - tingginya.

26
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas Puskesmas memiliki visi

pembangunan kesehatan berdasarkan visi pembangunan kesehatan Kota

Bandar Lampung yaitu “Meningkatnya Status Kesehatan Kecamatan

Tanjung Karang Pusat Melalui Peran Serta Masyarakat Tahun 2020”

2. Misi

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

Rawat Inap Simpur adalah mendukung tercapainya misi pembangunan

kesehatan Kota Bandar Lampung. Misi tersebut adalah :

a. Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel

b. Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan, memelihara dan

meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan puskesmas Rawat Inap Simpur.

Memberdayakan masyarakat dengan mendorong kemandirian hidup

sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Rawat

Inap Simpur.

c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat.

d. Menurunkan angka kamatian ibu.

e. Menurunkan angka kamatian bayi.

f. Menekan terjadinya gizi buruk.

g. Menurunkan penyakit – penyakit yang berbasis lingkungan.

h. Memasyarakatkan Gerakan Menuju Desa Sehat dengan cara :

27
- Memberdayakan masyarakat dengan mendorong kemandirian

hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja

puskesmas Rawat Inap Simpur.

- Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga

dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Rawat Inap Simpur.

C. Fungsi Puskesmas Puskesmas Rawat Inap Simpur

Puskesmas mempunyai fungsi pengembangan upaya kesehatan,

pembinaan peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat

sebagai berikut:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas harus berperan sebagai motor dan motivator

terselenggaranya pembangunan yang mengacu, berorientasi serta dilandasi

oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama.

2. Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga.

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat

non-instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan

melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan

fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh

masyarakat.

Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat

non-instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga

agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan mengambil

28
keputusan untuk melakukan pemecahannya dengan benar tanpa atau

dengan bantuan lain.

3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama

Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat

‘mutlak perlu’, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat

serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

D. Struktur Kepemimpinan Puskesmas Rawat Inap Simpur

Urutan Kepemimpinan Puskesmas Rawat Inap Simpur, adalah :

a. H.Abdul Roni Syafe’I ( 1958 – 1978 )

b. dr.Hartono HS ( 1978 – 1981 )

c. dr.Djuaini Djamal ( 1981 – 1984 )

d. dr.Suharko Subardin ( 1984 – 1987 )

e. dr.Luthfi Gatam ( 1987 – 1988 )

f. dr. Wirman ( 1988 – 1993 )

g. dr.Reihana Wijayanto ( 1999 – 2001 )

h. dr.Hilda Fitri ( 2001 – 2003 )

i. drg.Nety ( 2003 – 2006 )

j. dr.Djohan Lius ( 2006 – 2007 )

k. dr.Hj.Evi Mutia Afriyeti ( 2007 – sampai sekarang )

E. Sruktur Organisasi

Struktur Organisasi yang terdapat di Puskesmas Rawat Inap Simpur

adalah sebagai berikut :

29
F. Gambaran Khusus Puskesmas Rawat Inap Simpur

1. Keadaan Geografi

Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur seluas 121 Ha dan

mempunyai 4 kelurahan di Kecamatan Tanjungkarang Pusat , yaitu :

a. Kelurahan Kelapa Tiga

b. Kelurahan Penengahan

c. Kelurahan Pasir Gintung

d. Kelurahan Gunung Sari

Batas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur :

a. Sebelah Utara : Berbatas dengan kelurahan Sidodadi

Kecamatan Kedaton

b. Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kelurahan Kali Awi

Kecamatan Tanjung Karang Pusat

c. Sebelah Barat : Berbatas dengan Kelurahan Kampung Sawah

dan Tanjung Karang

d. Sebelah Timur : Berbatas dengan Kelurahan Sukadanaham

Kecamatan Tanjung Karang Barat.

Secara Topografi merupakan dataran rendah dan berbukit dengan aliran

kali/sungai kecil.

2. Keadaan Demografi

Data jumlah penduduk, jumlah KK, jumlah rumah dan luas wilayah
kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur tahun 2011.

30
Tabel 1
Data Jumlah Penduduk, Jumlah KK, Jumlah Rumah dan Luas Wilayah Per
Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur
Tahun 2011

Jumlah Jumlah Jumlah Luas


No Kelurahan
Penduduk Rumah KK Wilayah

1 Kelapa Tiga 12.746 1216 3.008 23 Ha

2 Penengahan 7.661 1000 1.808 52 Ha

3 Pasir Gintung 7.227 1089 1.706 30 Ha

4 Gunung Sari 3.454 698 815 16 Ha

Jumlah 31.089 4002 7.337 121 Ha

Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Jenis Kelamin di Kecamatan
Tanjung Karang Pusat Tahun 2011

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0–4 3833 3680 7513


5–9 3712 3598 7310
10 – 14 3914 3918 7832
15 – 19 4464 4867 9336
20 – 24 4123 4586 8709
25 – 29 3652 3909 7561
30 – 34 3157 3210 6367
35 – 39 2796 2803 5599
40 – 44 2416 2153 4569
45 – 49 1756 1498 3254
50 – 54 1241 1064 2305

31
55 – 59 866 754 1618
60 – 64 698 665 1363
65 – 69 954 1003 1857

37587 37706 75293

3. Data Sasaran

Data penduduk sasaran Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2011.

Tabel 3
Data Penduduk Sasaran Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2011

Kelurahan
No Sasaran Kelapa Penengahan Pasir Gunung Jumlah
Tiga Gintung Sari

1 Bayi 300 180 170 81 731


2 Balita 1491 896 846 404 3637
3 Anbal 1192 716 676 323 2907
4 Apras 688 414 390 187 1679
5 An Usia Sklh 3826 2300 2170 1037 9333
6 Remaja 1148 690 651 311 2800
7 PUS 1886 1134 1070 511 4601
8 Bumil 344 207 195 93 839
9 Buristi 69 41 39 19 168
10 Bulin 315 189 178 85 767
11 Busui 599 360 340 162 1461

32
12 WUS 3350 2013 1899 908 8170
13 Lansia 1674 1006 949 456 4085
14 Balita 574 345 325 155 1399
15 BBLR 33 20 19 9 81

4. Sarana Pelayanan Kesehatan

Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap


Simpur Tahun 2011.

Tabel 4
Data Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun
2011

No. Nama Sarana Jumlah


1 Puskesmas Induk Simpur 1
2 Puskeskel 4
3 Dokter Praktek Umum 22
4 Dokter Praktek Gigi -
5 Dokter Praktek Spesialis 5
6 Bidan Praktek Swasta 5
7 Balai Pengobatan Swasta 5
8 Toko Obat / Apotek 34
9 Posyandu 21
10 Laboratorium Kes. Swasta -

33
5. Keadaan Tenaga

Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna apabila


didukung oleh sumber daya manusia yang mencukupi. Berikut ini adalah
keadaan tenaga kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Simpur.

Tabel 5
Data Ketenagaan di Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2011

No. Jenis Tenaga Jumlah

1 Dokter Umum 4
2 Dokter Gigi 2
3 SKM 1
4 Sarjana Adm 2
5 Perawat/Akper D3 1
6 Akademi Gizi 2
7 Bidan D3 3
8 Bidan D4 2
9 Perawat (SPK) 2
10 Perawat Gigi 1
11 Sanitarian D3 + D4 2
12 Tenaga Laboratorium (SMAK) 2
13 Apoteker + Asisten Apoteker 2
14 Pekarya Kesehatan (UGD) 1
15 SMA (2 TKS.Administrasi + Supir) 3
16 SPRG (TKS.Perawat Gigi) 1
17 Analis (TKS Laboratorium) 1
18 Akper (TKS Perawat) 5
19 Akbid (Bidan) 4
20 Cleaning Service / Juru Masak 2
21 Bidan PTT Kelurahan 4

Jumlah 27

34
6. Morbiditas

Berdasarkan data yang diperoleh dari data SP2TP Puskesmas Rawat

Inap Simpur, khususnya data kesakitan (ICD X) diperoleh data 10 besar

penyakit yang tebanyak dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 6
10 Besar Penyakit Menurut Semua Golongan Umur di Puskesmas Rawat
Inap Simpur Tahun 2010

No. Nama Penyakit Jumlah %

1 Commond Cold 10661 30,7


2 Dispepsia 2893 8,3
3 Rheumatoid 2343 6,7
4 Pharingitis Akut 2406 6,9
5 Hypertensi 1540 4,4
6 Dermatitis Kontak 1030 2,9
7 Cepalgia 856 2,4
8 Tonsilitis 852 2,4
9 Diare 773 2,2
10 Conjungtivitis 693 1,9

35
7. Program P2

a. Penyakit Menular Bersumber Binatang

1) Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tabel 7
Situasi Kasus DBD Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2007-
2010

Kasus
Tahun
Penderita Meninggal
2007 54 0
2008 15 0
2009 5 0
2010 15 0

Untuk penanggulangan yang telah dilakukan antara lain

pengasapan (foging) focus yang dilakukan di semua wilayah yang

terjadi kasus penyakit DBD, penyuluhan tentang 3 M Plus Yaitu

Menutup, Mengubur, Menguras dan menggunakan anti nyamuk, tidak

menggantung pakaian dan lain-lain. Selain itu juga dilakukan kegiatan

Pengawasan Jentik Berkala (PJB) yang dilakukan setiap 3 bulan sekali

oleh kader. Untuk angka bebas (ABJ) jentik dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 8
ABJ Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2010

Angka Bebas Jentik


Kelurahan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Kelapa Tiga 90 90 90 88
Pasir Gintung 91 87 90 90
Penengahan 88 90 90 89
Gunung Sari 90 89 88 88

2) Malaria Klinis

36
Penyakit malaria di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur,

pada tahun 2007 dan 2008 pengobatan klinis masih tinggi dikarenakan

masih kurangnya kelengkapan pemeriksaan di Laboratorium sehingga

mempengaruhi penegakan diagnosa, pada tahun 2009 sampai sekarang

tidak ditemukan lagi dikarenakan sudah lengkapnya pemeriksaan di

Laboratorium semenjak puskesmas berubah status menjadi rawat inap,

ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9
Situasi Kasus Malaria Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun
2007-2010

Pengobatan
Tahun Pengobatan Klinis
Pencegahan
2007 369 0
2008 94 0
2009 0 0
2010 0 0

3) Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR)

Pada tahun 2010 di Puskesmas Rawat Inap Simpur tidak

ditemukan kasus GTHR.

b. Penyakit Menular Langsung

1) Diare

Pada tahun 2010 kasus penyakit diare 947, tahun 2009 kasus

penyakit Diare yang berobat ke Puskesmas Rawat Inap Simpur 447

dan mendapatkan pengobatan dan oralit sebanyak 447 kasus. Pada

tahun 2008 ada 473 kasus dan pada tahun 2007 ada 508 kasus.

37
Untuk lebih jelasnya gambaran kasus diare tahun 2007-2010 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10
Situasi Kasus Diare Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2007-
2010

Nama Tahun
Kelurahan 2007 2008 2009 2010
Kelapa Tiga 185 203 231 367
Penengahan 58 59 80 190
Pasir
61 45 73 199
Gintung
Gunung Sari 204 166 63 191
Jumlah 508 473 447 947

Upaya yang telah dilakukan adalah penyuluhan tentang

penanganan limbah rumah tangga, penyuluhan dan pembinaan PHBS

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terutama cuci tangan dengan sabun

dan air bersih.

2) P2 TB Paru

Penyakit TB Paru sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

yang tidak sehat. Pada tahun 2010 jumlah penderita TB Paru yang

diobati ada 53 orang, sembuh ada 46 orang, BTA- RO+ 4 orang,

pengobatan lengkap 4 orang, dari 4 wilayah kelurahan, Kelurahan

Kelapa Tiga merupakan kelurahan yang terpadat penduduknya dan

kondisi lingkungannya sebagian besar masih kurang sehat sehingga

mendukung terjadinya kasus TB Paru ini.

38
Untuk lebih jelasnya jumlah kasus TB Paru tahun 2008-2010 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11
Situasi Kasus TB Paru Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2008-
2010

Nama 2008 2009 2010


NO
Kelurahan Jumlah Sembuh Jumlah Sembuh Jumlah Sembuh
Kelapa
1 13 13 13 13 29 29
Tiga
2 Penengahan 6 6 4 4 8 8
Pasir
3 4 4 5 5 9 9
Gintung
Gunung
4 6 6 4 4 7 7
Sari
Jumlah 29 29 26 26 53 53

c. Penyakit Tidak Menular

Untuk penyakit tidak menular seperti penyakit otot, hipertensi,

penyakit mata lainnya dan penyakit kulit alergi dalam 4 tahun di

Puskesmas Rawat Inap Simpur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12
Kasus Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Rawat Inap Simpur
Tahun 2007-2010

Tahun
Penyakit Tidak Menular
2007 2008 2009 2010
Penyakit Otot 1381 973 1476 1178
Hipertensi 743 427 1044 1540
Penyakit Mata Lainnya 537 366 229 2033
Penyakit Kulit Alergi 167 158 715 1883

Banyaknya kasus penyakit degeneratif disamping masih tingginya

kasus penyakit infeksi adalah karena Umur Harapan Hidup yang semakin

baik/panjang kurang diimbangi dengan pola hidup sehat. Hal ini perlu

39
ditingkatkan khususnya pembinaan pada kelompok Usila yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur.

40

Anda mungkin juga menyukai