Anda di halaman 1dari 36

-LAPORAN KASUS NEONATOLOGI-

Pembimbing:
Prof. Dr. dr. H.Ari Yunanto, Sp.A(K), SH
dr. Pudji Andayani, Sp.A(K)
BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK
FK ULM/RSUD ULIN BANJARMASIN
Januari, 2020

1
DM NEONATOLOGI
PERIODE 13 Januari s/d 19 Januari 2020

Meyta Saskia Regita Putri, S.Ked 1830912320126


Miftahul Jannah, S.Ked 1830912320009
Ivana Ellenora, S.Ked 1830912320053

2
Pendahuluan

3
MAKROSOMIA

Makrosomia yaitu -40% pada IDM Komplikasi yang dapat


berat badan lahir -Post term dialami
bayi lebih dari -10-20% pada ibu -Hipoglikemi
obesitas -Hipokalsemi
4000 gram
-Faktor lain : -Asfiksia perinatal
multiparitas, usia -Penyebab gawat napas
ibu, janin laki-laki, -Polisitemia dan
bayi sebelumnya hiperviskositas
dengan BBL 4000 -Hiperbilirubinemia
gram, ras dan etnik -dll

Anik Maryunani. 2013.Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Jakarta :Trans Info Medika.
4
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013.
Laporan Kasus

5
Identitas Orang Tua

Nama ayah : Tn.P Nama ibu : Ny. LS


Usia : 45 th Usia : 31 th
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Pendidikan : Tidak sekolah Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Cempaka IV Ds Belanti Siam Kec Pantibatu Kab Pulang Pisau

6
Identitas Bayi
Identitas Penderita
• Nama : By. Ny. LS
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tempat & tanggal Lahir : Pulang Pisau, 7 Januari 2020
• Umur : 10 hari
• Usia gestasi : 40 minggu
• Cara lahir : SC a/I makrosomia+tidak ada
penurunan kepala pada PAP
• BBL : 5380 gram
• PB : 52 cm
• LK : 36 cm

7
Anamnesis
Bayi laki-laki rujukan dari RS Pulang Pisau dengan diagnosa asfiksia berat +
sepsis neonatal awitan dini. Bay lahir pada tanggal 7 Januari 2020 secara SC
a/i makrosomia dan kepala bayi belum turun ke PAP dari seorang ibu dengan
diagnosis G4P3A0 umur 31 tahun. Saat lahir bayi tidak langsung menangis ,
sesak napas dan kulit kebiruan. Pasien dirawat di RS Pulang Pisau selama 1
hari lalu dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.

8
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN IBU

Anak
Kehamilan Penyakit Ket / Sebab
Tahun Jenis Persalinan
Ke- Waktu Hamil kematian
Sex Berat Keadaan

4000
I 2007 Spontan P Baik Tidak ada _
gram

Meninggal /
4000
II 2010 Spontan L Baik Tidak ada Ibu tdk tau
gram
sebab kematian

4500
III 2013 Spontan P Baik Tidak ada -
gram

9
KEADAAN KEHAMILAN
Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
Jumlah Konsultasi 1 kali 1 kali 3 kali

Berat Badan Ibu Ibu lupa Ibu lupa 104 kg

Tekanan Darah Ibu lupa Ibu lupa 120/80 mmHg

Penyakit waktu hamil - - -

Tambahan Zat Besi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Suntikan Toksin -Tidak ada Tidak ada Tidak ada -


Tetanus
Kebiasaan Makanan: Makan nasi,sayur, Makan nasi,sayur, Makan nasi,sayur,
Kualitatif lauk lauk lauk

3 kali/hari 3 kali/hari 3 kali/hari


Kuantitatif

Obat Tidak ada Tidak ada Tidak ada-


10
FAKTOR RISIKO

MAYOR MINOR

1. KPD > 24 jam (+) 1. KPD > 12 jam (–)


2. Demam Intrapartum > 38 (–) 2. Demam Intrapartum > 37,5 (–)
3. Khorioamnionitis (–) 3. Nilai APGAR rendah (+)
4. Ketuban berbau (-) 4. BBLSR < 1500 gr (-)
5. DJJ > 160x/menit dan 5. Usia Gestasi < 37 minggu (-)
menetap (–) 6. Kehamilan ganda (–)
7. Keputihan gatal dan berbau (-)
8. Ibu dengan Infeksi Saluran Kemih
(ISK)/ISK yang tidak diobati (-)

11
RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

• Diagnosis ibu : G4P3A0, 40 minggu, JTHIU


• Jenis persalinan : Sectio caesaria oleh Sp.OG RS Pulang Pisau
• Indikasi : Makrosomia + Kepala belum turun ke PAP
• Waktu persalinan : 07 Januari 2020
• Letak/presentasi bayi : bokong
• Kondisi saat lahir : Hidup, tidak langsung menangis

12
SKOR DOWN (08/01/2020)
0 1 2 Nilai
Frekuensi nafas < 60 60-80 >80
1

Air entry Udara masuk Penurunan Ringan Penurunan Berat


1
bebas
Sianosis - Hilang dengan O2 Menetap
1

Retraksi - Ringan Berat


1
Merintih - Dapat didengar Dapat didengar tanpa
1
(Grunting) dengan stetoskop stetoskop

Total 5
13
Antropometri
Berat badan lahir : 5380 gram
Panjang badan lahir : 52 cm
Lingkar kepala : 36 cm
Lingkar dada : 39 cm

14
Pemeriksaan Fisik (Bayi)
A. Tanggal : 14 Januari 2019
B. Umur : 7 hari
C. Berat badan : 4940 gram
D. Tanda vital
Kesadaran : menangis kuat
Denyut jantung : 146 kali/menit, reguler
Suhu : 36,7°C
Respirasi : 42 kali/menit
Saturasi O2 : 100 % tanpa O2 supp
Capillary Refill Time : <3 detik

15
Pemeriksaan Fisik
◦ Kulit : merah muda halus tampak vena-vena, sianosis(-), ikterik (-) jaringan subkutis(+),
lanugo menipis
◦ Kepala : Bentuk kepala simetris, normosefali, sefal hematom (-), kaput suksadaneum (-)
◦ Rambut : Rambut berwarna hitam, distribusi merata dan lebat
◦ Mata : Sklera ikterik (-), konjungtiva anemis (-), produksi air mata cukup
◦ Telinga : Pinna terbentuk sempurna, rekoil cepat kembali
◦ Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), simetris (+)
◦ Mulut : Labiopalatoskisis (-), sianosis (-), mukosa bibir lembab
◦ Leher : Tortikolis (-), pembesaran KGB (-)
◦ Toraks : Bentuk simetris, retraksi (-)
◦ Payudara : Areola tingi benjolan 1-2 mm

16
Pemeriksaan Fisik
◦ Jantung : S1S2 tunggal, murmur sistolik (+) punctum maksimum ICS III-IV LPS
sinistra
◦ Paru : Rhonki (-), Wheezing (-)
◦ Abdomen : Supel, bising usus normal dan tidak ditemukan massa.
◦ Ekstremitas : Akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah, ikterik (-),
sianosis (-), edem (-), club foot (-/-), lipatan plantar pada 2/3 anterior
◦ Genitalia : Jenis kelamin laki-laki, testis diskrotum rugae jelas, OUE ujung penis
◦ Neurologi : Refleks Moro (+)
Refleks hisap (+)
Refleks pegang (+)
Refleks rooting (+)
◦ Anus : Paten, meconium (+) 17
Diagnosis
Diagnosis Awal Diagnosis Akhir
1. Makrosomia 1. Makrosomia
2. Gawat napas 2. Sepsis
3. Susp sepsis 3. Post gawat napas
4. Susp ASD dd PJB
asianotik
5. Gangguan
koagulasi 18
Terapi
Terapi
I. Jaga termoregulasi (36,5 0C-37,5 0C)
II. O2 Supp (-)
III. Inf D12 ½ 16,6 cc/jam dg GIR 6,5, AA 1 gr : 3,74 cc/jam
Diet ASI 75 cc/jam : 8x50 cc
IV. Inj Meropenam (AB Lini III) H-1
PO Enystin 4 x 1 ml
Interlac 3 x 5 gtt
V. Konsul Kardiologi, Observasi KU & TTV

19
Follow Up
20

Tanggal : 15 Januari 2020 (06.00 wita) Mulut : OGT (-), mukosa mulut lembab
Umur : 8 hari / HP ke 6 Thorax : retraksi (-) rhonki (-) wheezing (-) S1S2
tunggal, murmur sistolik (+) punctum
S) Tangis kuat, gerak aktif, menyusu kuat, edema (↓), R isap maksimum ICS III-IV LPS sinistra
baik,
Abdomen : distensi (-), BU (+)
O) Denyut jantung : 142 kali/menit Ekstremitas : akral hangat (+), edem (-)
Respirasi : 38 kali/menit A) Makrosomia + Sepsis + Post GN + Riw Hipoglikemia
Suhu : 36,7 °C p)
I. Jaga termoregulasi (36,5 0C-37,5 0C)
CRT : <3 detik
II. O2 Supp (-)
SpO2 : 97% tanpa supp O2
III. Inf D12 ½ 16,6 cc/jam dg GIR 6,5, AA 1 gr : 3,74
BBL/BBS : 5380 gram / 4865 gram cc/jam
Diet ASI 75 cc/jam : 8x50 cc
Kulit : ikterik (-) pucat (-) sianosis (-), kemerahan (+)
IV. Inj Meropenam (AB Lini III) H-1
Kepala : mesosephali, caput suksadenium (-) PO Enystin 4 x 1 ml
Mata : sklera ikterik (+) konjungtiva anemis (-) Interlac 3 x 5 gtt
Hidung: pernapasan cuping hidung (-), sekret (-) V. Konsul Kardiologi, Observasi KU & TTV
20
Follow Up
21

Tanggal : 16 Januari 2020 (06.00 wita) Mulut : OGT (-), mukosa mulut lembab
Umur : 9 hari / HP ke 7 Thorax : retraksi (-) rhonki (-) wheezing (-) S1S2
tunggal, murmur sistolik (+) punctum
S) Tangis kuat, gerak aktif, menyusu kuat, edema (↓), R isap maksimum ICS III-IV LPS sinistra
baik,
Abdomen : distensi (-), BU (+)
O) Denyut jantung : 147 kali/menit Ekstremitas : akral hangat (+), edem (-)
Respirasi : 40 kali/menit A) Makrosomia + Sepsis + Post GN + Riw Hipoglikemia
Suhu : 36,9 °C p)
I. Jaga termoregulasi (36,5 0C-37,5 0C)
CRT : <3 detik
II. O2 Supp (-)
SpO2 : 99% tanpa supp O2
III. Inf D12 ½ 16,6 cc/jam dg GIR 6,5, AA 1 gr : 3,74
BBL/BBS : 5380 gram / 4855 gram cc/jam
Diet ASI 75 cc/jam : 8x50 cc
Kulit : ikterik (-) pucat (-) sianosis (-), kemerahan (+)
IV. Inj Meropenam (AB Lini III) H-1
Kepala : mesosephali, caput suksadenium (-) PO Enystin 4 x 1 ml
Mata : sklera ikterik (+) konjungtiva anemis (-) Interlac 3 x 5 gtt
Hidung: pernapasan cuping hidung (-), sekret (-) V. Konsul Kardiologi, Observasi KU & TTV
21
Follow Up
22

Tanggal : 17 Januari 2020 (06.00 wita) Mulut : OGT (-), mukosa mulut lembab
Umur : 10 hari / HP ke 8 Thorax : retraksi (-) rhonki (-) wheezing (-) S1S2
tunggal, murmur sistolik (+) punctum
S) Tangis kuat, gerak aktif, menyusu kuat, edema (↓), R isap maksimum ICS III-IV LPS sinistra
baik,
Abdomen : distensi (-), BU (+)
O) Denyut jantung : 140 kali/menit Ekstremitas : akral hangat (+), edem (-)
Respirasi : 42 kali/menit A) Makrosomia + Sepsis + Post GN + Riw Hipoglikemia
Suhu : 36,6 °C p)
I. Jaga termoregulasi (36,5 0C-37,5 0C)
CRT : <3 detik
II. O2 Supp (-)
SpO2 : 98% tanpa supp O2
III. Inf D12 ½ 16,6 cc/jam dg GIR 6,5, AA 1 gr : 3,74
BBL/BBS : 5380 gram / 4550 gram cc/jam
Diet ASI 75 cc/jam : 8x50 cc
Kulit : ikterik (-) pucat (-) sianosis (-), kemerahan (+)
IV. Inj Meropenam (AB Lini III) H-1
Kepala : mesosephali, caput suksadenium (-) PO Enystin 4 x 1 ml
Mata : sklera ikterik (+) konjungtiva anemis (-) Interlac 3 x 5 gtt
Hidung: pernapasan cuping hidung (-), sekret (-) V. Konsul Kardiologi, Observasi KU & TTV
22
PEMERIKSAAN PENUNJANG

23
24
25
26
Diskusi Kasus

27
Teori
Kasus
• BBLL adalah berat lahir
• Bayi memiliki berat bayi lebih dari 4000 gram
lahir 5380 gram • BBLC adalah berat lahir bayi

2500-4000 gram
• BBLR adalah berat lahir

kurang dari 2500 gram


• BBLSR adalah berat lahir

kurang dari 1500 gram


• BBLASR adalah berat lahir

kurang dari 1000 gram

28
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013.
Teori
Usia kehamilan dibagi
menjadi:
Kasus 1. Preterm, adalah umur

• Bayi lahir pada usia kehamilan ibu <37 minggu


2.Aterm, adalah umur
gestasi 40 minggu
kehamilan ibu 37-42
minggu
3.Post-term, adalah umur

kehamilan ibu >42 minggu

Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013. 29


Kasus
Teori
• Sesuai masa kehamilan
(SMK) sebagai berat lahir
bayi di antara persentil 10
dan 90
• Kecil untuk masa

kehamilan (KMK)
didefinisikan sebagai berat
lahir bayi di bawah
persentil 10
• Besar masa kehamilan

(BMK) sebagai berat


lahir bayi di atas
persentil 90.
Besar masa kehamilan
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013. 30
Teori
Gawat pernapasan sering pada
neonatus dengan asfiksia
perinatal dan dari ibu diabetes
(makrosomia)
Penyebab gawat pernapasan
Kasus 1. Takipne sementara pada
neonatus
Post Gawat Napas 2. Kardiomiopati hipertropik
3. Bersifat sekunder terhadap
peningkatan deposisi lemak dan
glikogen pada myocardium
4. Dapat mengarah pada gagal
jantung kongestif

31
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013.
Teori
Masalah Morfologis dan
fungsional sering pada
neonatus dari ibu diabetes
(makrosomia) berupa kelaian
bentuk bawaan
Kasus 1. Terjadi pada 6,4% IDM
2. Kontrol diabetes yang buruk
Susp. ASD dd PJB pada Trimester pertama
Asianotik 3. Kelainan berupa kelaian
jantung (TGA,VSD,ASD),
kelainan ginajl, kelainan GIT,
kelaian saraf, kelaian skeletal,
wajah abnormal dan
mikrptalmus

32
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013
Teori
Masalah kelainan metabolisme
sering pada neonatus dari ibu
Kasus diabetes (makrosomia)
berupa
Hipoglikemia 1. Hipoglikemia (kadar
Hipokalsemia glukosa darah < 45 mg/dl
(BKB atau BCB))
2. Hipokalsemia (Nilai
rujukan 9.0-10.0 mg/dl)
3. Hipomagnesemia

33
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013
Teori
Kasus Trombositopenia pada neonatus
1. Hitung trombosit < 150.000/mm
3 BCB
Gangguan Koagulasi 2. Hitung trombosit < 100.000/mm
(Trombositopenia) 3 BKB

Onset Awal ( <72 jam)


- Insufisiensi plasenta : PJT, DM
pada ibu
- Asfiksia neonatal
- Infeksi perinatal

Onset Lambat (>72 jam)


-Sepsis neonatal onset lambat
-NEC
-Infeksi TORCH
-Trombositiopenia kongenital

34
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013.
Kasus
Neonatal Infection

Teori

35
Yunanto A. Panduan praktik klinik neonatologi. Malang: UB Media; 2013.
36

Anda mungkin juga menyukai