Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Cacingan umumnya terdapat di daerah tropis dan sub tropis di
Negara berkembang termasuk Indonesia. Akibat yang ditimbulkan
cacingan antara lain gangguan perkembangan fisik, intelektual,
perkembangan kognitif dan malnutrisi. WHO memperkirakan 42 %
sasaran beresiko cacingan di dunia berada di regional Asia
Tenggara (Data 2009). Gambaran Epidemiologi cacingan di Indonesia
menunjukan penularan masih terjadi di pedesaan maupun perkotaan.
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam
roadmapnya menetapkan target cakupan pemberian obat cacing
minimal 75% pada populasi beresiko.
Kementerian RI telah menetapkan tujuan program pengendalia n
kecacingan pada anak usia sekolah dan ank balita saehingga
menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di
masyarakat.Sampai saat ini pemberian obat cacing di Indonesia belum
mencapai target yang ditetapkan WHO yaitu 75 % dari sasaran.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang
terintegrasi dengan kegiatan pemberian vitamin A dan UKS melalui
penjaringan anak SD/ MI. Saat ini Kementerian RI menggunakan
Albendazole 400mg sebagai obat program pengendalian kecacingan,
karena obat ini relatif aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal, dan
mudah dalam pendistribusian.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setiap anak usia sekolah di SD/MI serta anak balita terbebas dari
infeksi kecacingan

b. Tujuan Khusus
- Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada usia 12 bl – 12
tahun
- Menurunkan angka stanting di wilayah kerja puskesmas

i
3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam menerapakan program kecacingan
di puskesmas adalah anak dari usia 12 bulan sampai umur 12 tahun.
4. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam pelaksanaan program kecacingan
adaalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi pada petugas kesehatan puskesmas, darbin, kader
posyandu
2. Penjaringan Kecacingan
3. Pelaksanaan pemberian obat cacing Albendazole
4. Pemantauan dan Evaluasi
5. Pencatatan dan pelaporan

i
BAB II
ANALISIS SITUASI

1. Geografis
Puskesmas Cempaka berada diwilayah kerja kecamatan Karangpawitan yang
merupakan kecamatan dengan jarak ke ibu kota Kabupaten Garut + 7 km dengan
luas wilayah kerja 1.350,504 km² yang terdiri dari 30 % pegunungan, 70 % dataran.
Secara administrasi Puskesmas Cempaka mempunyai Wilayah kerja terdiri dari
4 (empat) desa dan 1 (satu) kelurahan yaitu:
1. Desa Suci
2. Desa Tanjungsari
3. Desa Godog
4. Desa Lebak Agung
5. Kelurahan Lebak Jaya
Batas wilayah kerja Puskesmas Cempaka:
Sebelah Utara : Puskesmas Karangmulya
Sebelah Selatan : Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya
Sebelah Timur : Puskesmas Karangpawitan
Sebelah Barat : Puskesmas Guntur
Tabel 2.1.
Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Cempaka Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut
Jarak terjauh Rata-rata waktu tempuh
Luas dari Kel./Desa ke
N Jumlah dari Kel./
Nama Desa Wilayah Puskesmas
o RT/RW Desa ke
(dalam Ha)
Puskesmas Roda 2 Roda 4

1 2 3 5 6 7 8

1 Suci 142,500 59/14 2 KM 5 menit 10 menit

2 Tanjungsari 237,027 30/12 3 KM 10 menit 20 menit

3 Godog 329,815 56/17 5 KM 5 menit 10 menit

4 Lebak Agung 527,703 31/11 5 KM 15 menit 25 menit

5 Lebak Jaya 113,459 60/17 2 KM 10 menit 15 menit

Jumlah 1.350,504 236/71

i
Peta Wilayah UPT Puskesmas Cempaka Kabupaten Garut

2. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Cempaka tahun 2020
sebesar 44.941.

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Per Desa/Kelurahan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Tahun 2021
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA JUMLAH KK
L P Jumlah

1 Suci 7.220 7.039 14.259 2.552

2 Tanjungsari 3.223 3.182 6.405 1.830

3 Godog 4.921 4.337 9.258 2.574

4 Lebak Agung 3.612 3.230 6.842 1.948

5 Lebak Jaya 6.118 5.846 11.964 2.924

JUMLAH 17.874 20.404 48.728 11.830

Jumlah penduduk terbanyak Desa Suci sejumlah 14.259 jiwa, sedangkan yang
paling sedikit adalah Desa Tanjungsari sebesar 6.405 jiwa.

i
BAB III
LANDASAN TEORITIS

1. Pengertian
Penyebab Cacingan di Tubuh
Penyebab cacingan pada diri seseorang berbeda-beda tergantung dari jenis
cacing apa yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa jenis cacing yang paling
umum menyebabkan penyakit cacingan pada manusia, yaitu:
 Cacing Pita
Cacing pita atau Cestoda, dapat dikenali dari bentuknya yang tampak
seperti pita yaitu pipih dengan ruas-ruas pada seluruh tubuhnya.
Panjang cacing pita dewasa dapat mencapai 4,5 hingga 9 meter.Cacing
pita memasuki tubuh manusia ketika tangan bersentuhan dengan tinja
atau tanah yang mengandung telur cacing kemudian terbawa ke dalam
mulut ketika sedang makan. Selain itu, cacing pita juga dapat masuk
melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi
telur cacing. Konsumsi daging babi, sapi ataupun ikan yang mentah
atau dimasak kurang matang juga dapat menyebabkan masuknya
cacing pita ke dalam tubuh manusia.
 Cacing Tambang
Cacing tambang dalam bentuk larva dan dewasa dapat hidup dalam
usus halus manusia dan dapat menyerang binatang peliharaan,
termasuk kucing dan anjing. Umumnya infeksi cacing tambang terjadi
karena bersentuhan dengan tanah di lingkungan hangat dan lembap
yang di dalamnya terdapat telur atau cacing tambang.Cacing tambang
dewasa dengan panjang sekitar 5-13 milimeter dapat menembus kulit,
misalnya melalui telapak kaki yang tidak menggunakan alas, kemudian
masuk ke sirkulasi darah dan ikut terbawa ke dalam paru-paru dan
tenggorokan. Jika tertelan, maka cacing akan memasuki usus. Infeksi
cacing tambang masih umum terjadi di daerah iklim tropis dan lembap
dengan sanitasi lingkungan yang buruk, termasuk Indonesia.
 Cacing Kremi
Cacing kremi berwarna putih dan halus, dengan panjang sekitar 5-13
milimeter. Infeksi cacing kremi paling banyak dialami oleh anak-anak

i
usia sekolah.Infeksi cacing kremi umumnya disebabkan oleh menelan
telur cacing kremi yang sangat kecil secara tidak sengaja. Telur cacing
ini sangat mudah menyebar. Bisa melalui makanan, minuman atau jari
yang terkontaminasi. Telur cacing kemudian masuk ke usus dan
berkembang menjadi cacing dewasa dalam beberapa minggu. Jika telur
cacing mencapai anus dan digaruk, maka telur cacing dapat berpindah
ke jari, lalu menyentuh permukaan benda atau orang lain.
 Cacing Gelang
Cacing ini berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar 10 -35
cm. Cacing gelang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui tanah
yang telah terkontaminasi telur cacing. Ketika masuk ke dalam tubuh,
telur akan menetas di usus, kemudian menyebar melalui pembuluh
darah atau saluran getah bening ke organ tubuh lain seperti paru-paru
atau empedu.
Untuk mengatasi infeksi cacingan, dokter kemungkinan akan
memberikan obat cacing tidak hanya untuk penderita, namun juga pada
seluruh anggota keluarga untuk mencegah infeksi berulang. Sebagian orang
merasakan efek samping ringan pada saluran pencernaan selama
pengobatan.
Obat cacing untuk anak maupun orang dewasa yang biasa diresepkan
adalah mebendazole, albendazole, dan praziquantel. Jika terdapat anemia,
maka dokter akan memberikan suplemen zat besi. Untuk infeksi cacing
yang berukuran cukup besar seperti cacing gelang, operasi kadang
diperlukan jika cacing menyumbat saluran empedu atau usus buntu.

2. Mencegah Infeksi Cacing


Salah satu cara efektif mencegah penyakit cacingan yaitu dengan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, ada beberapa langkah lain yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyakit cacingan, yaitu:
 Menyimpan daging mentah dan ikan dengan baik, kemudian masak
hingga matang.
 Mencuci buah dan sayur dengan benar sebelum dikonsumsi.

i
 Jika terkena infeksi cacing, basuh bagian anus Anda pada pagi hari
untuk mengurangi jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur
pada malam hari.
 Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari selama terinfeksi.
 Cuci pakaian tidur, seprei, pakaian dalam, dan handuk dengan air
panas untuk membasmi telur cacing.
 Hindari menggaruk daerah di sekitar anus yang gatal. Gunting kuku
agar tidak ada tempat untuk telur cacing. Jangan menggigit kuku.
 Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti
popok bayi, sebelum memasak dan sebelum makan.
 Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa
sarung tangan.
Penyakit cacingan sebaiknya tidak dianggap remeh. Jika Anda atau
anggota keluarga mengalami gejala-gejala penyakit cacingan, konsultasi
dengan dokter mengenai cara penanganan yang tepat.

i
BAB III
HASIL KEGIATAN

1. Pencapain Program Kecacingan kepada Anak Sekolah


Hasil pemberian obat cacing di Posyandu, Tk/Paud dan SD/Mi
sudah mencapai 100%. Dari hasil penjaringan kecacingan tidak di
temukan anak yang mengalami kecaingan.

Garfik Pencapaian Program Kecacingan di TK/Paud dan SD/MI


Tahun 2021

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
Tk/Pud SD/Mi

L P Total

2. Rekapitulasi laporan Pemberian Obat cacing


CAKUPAN LAPORAN KEGIATAN KECACINGAN DI TK/PAUD TAHUN 2021

Jumlah Yang Di Berikan Obat Cacing


No Nama Sekolah

1 2 3

1 RA AL MA'MUN 43

2 RA YASMA 49

3 TK TAZKIA 60

4 AL UMAROH 43

i
5 PAUD PARAMARTA 20

6 PAUD TUNAS HARAPAN 13

7 Paud Miftahussa'adah 66

8 TK Isnatul Husna 32

9 TK PGRI 18

10 RA AL ISTIQOMAH 36

11 RA DARUL HIKMAH 45

12 TK Nurhidayah 16

13 TK Miftahul Hidayah 30

14 TK Al Amanah fairuz kids 24

15 TK Attaupiq 30

16 Paud Attaqwa 27

17 Paud Pelangi 110

18 TK Rabbany 19

19 Paud Tiara 36

20 TK Tanjungsari 19

21 TK ARROZA 14

22 TK Saswa 16

23 RA Mutiarahati 13

24 TK Annizam 12

25 RA Nurannisa 33

26 Paud Al Amanah 20

27 RA Darul Fatah 22

28 RA Arrahmah 40

29 RA Addihad 16

30 TK Al Badihiyyah 33

31 TK Asshopia 22

32 TK Attaupik 21

i
33 TK Al Fatih 13

TOTAL 1009

CAKUPAN LAPORAN KEGIATAN KECACINGAN DI SD/MI TAHUN 2021

Jumlah Siswa yang Diberi Obat


N Cacing
Nama Sekolah
o

1 2 3

1 SDN SUCI 1 229

2 SDN SUCI 2 210

3 SDN SUCI 3 138

4 SDN SUCI 4 137

5 MI COKRO AMINOTO 320

6 SDIT MADANI 175

7 SDN LEBAK JAYA 1 472

8 SDN LEBAK JAYA 3 263

9 SDN LEBAK JAYA 4 367

10 MI AL KHOIRIYAH I 313

11 MI AL KHOIRIYAH II 315

12 MI AL KHOIRIYAH III 453

13 MI AL KHOIRIYAH IV 329

14 MI ATTHAHIRIYAH 150

15 MI MIFTAHUL HIDAYAH 56

16 SDN GODOG 1 219

17 SDN GODOG 2 131

18 SDN GODOG 3 108

i
19 SDN GODOG 4 134

20 SDN TANJUNG SARI 224

21 MI ATTARBIYAH (COGREG) 293

22 MI AR ROZA 54

23 SDN LEBAK AGUNG 1 448

24 SDN LEBAK AGUNG 2 160

25 SDN LEBAK AGUNG 4 157

26 SDN LEBAK AGUNG 5 169

27 MI TARBIS 116

6140
TOTAL

3. Masalah
- Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor seperti
Pemerintah Daerah, Institusi Pendidikan, dan Pemangku jabatan
terkait.
- Kurangnya dana dan sarana pendukung pelaksanaan pemberian obat
cacing.

4. Penyebab masalah
- Belum optimalnya koordinasi lintas sektor dalam mensosialisasikan
tentang pelaksanaan kegiatan program kecacingan sehingga waktu
pemberian obat cacing sedikit mundur dari biasanya.

5. Pemecahan masalah
- Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya
pelaksanaan pelaksanaan pemberian obat cacing baik lintas
Program maupun lintas Sektor yang terkait
- Mengupayakan dana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan program kecacingan.

i
BAB IV
RUK DAN RPK KESEHATAN OLAHRAGA

1. RUK
PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA INDIKATOR SUMBER
NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET SUMBER WAKTU KEBUTUHAN
JAWAB KERJA KINERJA PEMBIAYAAN
KESEHATAN DAYA PELAKSANAAN ANGGARAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Posyandu,
Tercapainya
Transport Pemberian TK, PAUD,
Kade, penurunan angka
Lokal Obat cacing di dan SD di Petugas Maret dan
1 100% ALBENDAZOL Guru stunting akibat
POPM Posyandu, TK, wilayah kerja POPMC September
UKS kecacingan di
Kecacingan PAUD, dan SD UPT PKM
Indonesia
Cempaka

Menambah
Lintas sektor
pengetahuan Tercapainya
Sosialisai dan
tentang Kader, penurunan angka
Bulan madyarakat Petugas INFOKUS, Januari s/d
2 pentingnya 100% Masyarak 1.920.000 stunting akibat
pemberian di wilayah POPMC MATERI desember
menekan at kecacingan di
obat cacing kerja UPT
POPM angka stunting Indonesia
PKM Cempka
KECACINGAN di Indonesia

Mengetahui
jumlah
Penyediaan Register
pesediaan Tercapainya
bahan pengadaan
bahan habis penurunan angka
habis pakai Lintas Petugas barang habis Lintas Januari s/d
3 pakai yang di 100% stunting akibat
pemeriksaa program POPMC pakai program desember
gunakan kecacingan di
n pemeriksaan
dalam Indonesia
kecacingan kecacingan
pemeriksaan
kecacingan

4 Pemeriksaa menekan Ibu hamil 100% Petugas Alat kader, Januari s/d 3840000 Tercapainya
n Feces angka POPMC pemeriksaan Masyarak desember penurunan angka

i
kesakitan stunting akibat
pada ibu
kecacingan feces at kecacingan di
hamil
pada ibu hamil Indonesia

2. RPK
TARGE PENANGGUNG VOLUME RINCIAN LOKASI
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN JADWAL BIAYA
T JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1org x 24skl x
Posyandu, TK, 2kl x 40.000 Memberikan obat cacing Posyandu, TK,
Pemberian Obat
Transport Lokal PAUD, dan SD di Petugas ( Paud/Tk) Maret dan albendazole ke PAUD, dan SD di
1 cacing di Posyandu, 100%
POPM Kecacingan wilayah kerja UPT POPMC 1org x 29 skl x September posyandu, tk/paud, wilayah kerja UPT
TK, PAUD, dan SD
PKM Cempaka 2kl x 40.000 sd/Mi PKM Cempaka
(Sd/Mi)
Menambah
pengetahuan Lintas sektor dan Memberikan
Sosialisai Bulan
tentang pentingnya madyarakat di Petugas 1org x 1rw x 4ds Januari s/d pengetahuan/sodialisasi
2 pemberian obat 100% Desa
menekan angka wilayah kerja UPT POPMC x 12bln x 40.000 desember tentang pemberian obat
cacing
stunting di PKM Cempka cacing albendazole
Indonesia
Mengetahui jumlah
Penyediaan
pesediaan bahan Memantau penyediaan
bahan habis
habis pakai yang di Petugas Januari s/d bahan habis pakai
3 pakai Lintas program 100% Puskesmas
gunakan dalam POPMC desember pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan kecacingan
kecacingan
kecacingan

menekan angka Ibu hamil dengan hb


Pemeriksaan 2org x 2rw x
kesakitan Petugas Januari s/d rendah di periksa feces
4 Feces pada ibu Ibu hamil 100% 4dsx 12bln x Desa
kecacingan pada POPMC desember untuk menditeksi
hamil 40.000
ibu hamil kecacingan secara dini.

i
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
- Pemberian obat cacing Albendazole sudah 100%,pemberian
dilaksanakan di posyandu, tk/paud dan sd/Mi. Pelaksanaan
berjalan dengan lancar.
- Belum optimalnya dukungan dan peran aktif dari lintas sektor
seperti Pemerintah Daerah, Institusi Pendidikan, dan Pemangku
jabatan terkait.

2. Saran
- Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan
pelaksanaan pemberian obat cacing baik lintas Program maupun
lintas Sektor yang terkait
- Mengupayakan dana dan sarana pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan program kecacingan

i
KATA PENGANTAR

Dengan memohon Rahmat Allah SWT akhirnya penyusunan Laporan Tahunan


Program Kecacingan di Puskesmas Cempaka Tahun 2021 Alhamdulillah telah
selesai dibuat.

Tujuan disusunnya Laporan Tahunan ini adalah untuk dapat lebih


meningkatkan lagi Program Kecacingan di masa yang akan datang dan dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan untuk laporan tahunan tahun
berikutnya.

Selain itu juga dengan adanya laporan tahunan ini dapat menggambarkan
data dan cakupan Program Kecacingan pada Puskesmas Cempaka.

Semoga Laporan tahunan Program Kecacingan ini dapat digunakan sebagai


bahan pertimbangan untuk Profil Puskesmas dan juga dapat dijadikan bahan
pertimbangan pada tingkat Kabupaten dalam menentukan kebijakan
khususnya yang menyangkut upaya peningkatan keberhasilan Program
Kecacingan ini.

Saya menyadari sepenuhnya mengingat keterbatasan serta kendala yang


dihadapi tentunya penyusunan laporan tahunan ini masih jauh dari apa yang
diharapkan untuk itu penyusun mengharapkan masukan, bimbingan serta
arahan dalam rangka upaya peningkatan keberhasilan program Kecacingan.

Garut, Januari 2022

Hormat saya,

Penyusun

i
i

Anda mungkin juga menyukai