PROGRAM UKS
TAHUN 2019
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2019 didapatkan
bahwa masalah program Promosi Puskesmas ada di 1 jenis kegiatan
yaitu Penjaringan Kesehatan peserta didik baru, Cakupan Penjaringan
Kesehatan dilihat melalui Persentase (%) . Dimana ada kesenjangan
dari target dan pencapaian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) program promosi kesehatan
UPT Puskesmas Cempaka
Tahun 2019
6 Cakupan Pembinaan
UKBM dilihat melalui
persentase (%)
73 50 68,5 50,00
Posyandu Purnama &
Mandiri
7 Cakupan Pembinaan
Pemberdayaan
Masyarakat dilihat
melalui Persentase (%)
3 60 85,00
Desa Siaga Aktif 5
(untuk Kabupaten)/
RW Siaga Aktif (untuk
kota)
8 Cakupan
Pemberdayaan 1.081
Individu/ Keluarga 1.081 100 100,00
melalui Kunjungan
Rumah
2. PRIORITAS MASALAH
Dari hasil identifikasi masalah di atas dapat ditentukan prioritas
masalah berdasarkan USG (Urgency, Seriousnes and Growth)
No Masalah U S G Total R
1 Cakupan Pengkajian dan
Pembinaan PHBS di Tatanan 3 5 2 10 1
Rumah Tangga
2 Cakupan Institusi kesehatan ber
2 5 2 9 2
PHBS
3 Cakupan pembinaan
pemberdayaan masyarakat di
lihat melalui persentase (%) Desa 2 4 2 8 3
Siaga Aktif (untuk kabupaten )/
RW Siaga Aktif ( untuk kota)
4 Cakupan penyuluhan kelompok
oleh petugas di dalam gedung 1 3 1 5 4
puskesmas
3. PERUMUSAN MASALAH
A. Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Cakupan
Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga yang
seharusnya target 70% hanya tercapai 48,7% ini dikarenakan perilaku
penggunaan jamban sehat, dikarenakan masih ada desa yang belum
ODF dan perilaku merokok di dalam rumah/ ruangan sedangkan
keluarga yang ber PHBS adalah keluarga yang menjalankan 10 indikator
perilaku hidup sehat tatanan rumah tangga secara keseluruhan. Namun
dibandingkan dengan tahun 2018 yang hanya 48,5 % ada peningkatan
yakni 0,2% dalam status keluarga yang ber PHBS.
B. Cakupan Institusi Kesehatam Ber PHBS dari target 100% baru
mencapai 90,9% artinya masih adanya di institusi kesehatan yang
belum ber PHBS, masih merokok didalam ruangan, Sedangkan PHBS
institusi fasilitas kesehatan yang terdiri dari 7 indikator salah satunya
adalah tidak merokok di dalam ruangan.
C. Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat di lihat melalui
persentase (%) Desa Siaga Aktif (untuk kabupaten )/ RW Siaga Aktif (
untuk kota) tidak semua desa melaksanakan pertemuan Desa Siaga di
karenakan sering adanya bentrok dalam kegiatan, kurangnya dukungan
sehingga masih perlu adanya pembinaan dan pengembangan desa
siaga,salah satunya untuk meningkatkan strata desa siaga.
D.Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung
puskesmas
Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung puskesmas yang
seharusnya target 96 kali dalam 1 tahun (100%) hanya tercapai 88 kali
(91,7%) ini dikarenakan pembagian tugas penyuluhan dalam gedung
kurang maksimal karena penyuluhan dalam gedung ini bukan hanya
kewajban dari petugas promosi kesehatan saja tapi semua petugas
kesehatan yang berada di UPT Puskesmas Cempaka, kedua adanya
kegiatan yang mengakibatkan bentroknya dengan jadwal penyuluhan dalam gedung dan keterbatasan media
untuk penyuluhan.
Kurangnya kesadaran
Tidak ada dana swadaya masyarakat Cakupan PHBS
2.
rendah, 48,7 %
dari tartarget
70 %
Metode Budaya
6. PENYELESAIAN MASALAH
a. Dalam menciptakan keluarga yang ber PHBS sesuai dengan
analisa cucuk ikan ( Fish bone) dan USG bahwa pentingnya
dalam menimbulkan kesadaran masyarakat akan PHBS perlu
ditingkatkan dengan cara meningkatkan penyuluhan dalam
bentuk KPP (komunikasi Perubahan perilaku) dan konseling
agar niat untuk berubah perilaku menjadi sehat dengan
penggunaan jamban sehat dan merokok di luar rumah/
ruangan dapat tercapai. Penyuluhan dalam gedung dengan
mengadvokasi kepala puskesmas agar menekankan kepada
petugas kesehatan khususnya petugas UKM ( Upaya Kesehatan
Masyarakat ) agar mau melaksanakan penyuluhan sesuai
jadwal yang telah di tentukan.
b. Cakupan Institusi Kesehatam Ber PHBS
Untuk meningkatkan cakupan PHBS di institusi kesehatan
perlu adanya konseling lagi dengan pihak institusi kesehatan
supaya tidak ada lagi yang merokok di dalam ruangan baik
pengunjung atau anggota keluarga.
c. Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat di lihat
melalui persentase (%) Desa Siaga Aktif (untuk kabupaten )/
RW Siaga Aktif ( untuk kota)
d. Untuk meningkatkan cakupan penyuluhan dalam gedung,salah
satunya adalah pembuatan jadwal di sesuaikan dengan jadwal