PENDAHULUAN
berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Dimana tujuannya
pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh
Puskesmas mempunyai program upaya kesehatan wajib yang sama yakni program
puskesmas yang melayani pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan yang
setiap tahunnya.
2
BAB 2
2.1.1 Geografi
Kedunglumpang dapat dilihat dari aspek yang meliputi letak, luas dan
kependudukan.
b. Batas Wilayah :
3
2.1.1.3 Orbitrasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan)
Jumlah RT : 25 RT
Akses antar dusun tidak memadai dimana kondisi jalan aspal yang
jalan. Tetapi masih dapat dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda
empat.
4
2.2 Demografi
Jumlah KK : 1.467 KK
Gambar 2.1
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Jenis Kelamin
Dengan rincian sebagai berikut :
5
Tabel 2.2 Distribusi penduduk desa Kedunglumpang Berdasarkan Usia
Gambar 2.2
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Usia
6
TK SD/ Sederajat SMP/ Sederajat
SMA/Sederajat Perguruan Tinggi Lain-lain
6; 6%
0.41; 0%8.26; 8%
6.11; 6%
19.67; 20%
59.55; 60%
Gambar 2.3
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Tingkat Pendidikan
7
PNS TNI Swasta Jasa
Wiraswasta Tani Pertukangan Pensiun
IRT Buruh Tani Blm Bekerja Tdk Bekerja
0.17; 0%0.15; 0% 2.5; 3% 0.42; 0%
12.6; 13% 5.99; 6%
12.4; 12%
1.7; 2%
0.15; 0%
28.98; 29%
34.94; 35%
Gambar 2.4
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Mata Pencaharian
100%
Gambar 2.5
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Agama/Kepercayaan
8
2.3 Data Sumber Daya
89.05; 89%
Gambar 2.6
Distribusi Potensi Sumber Daya Alam
9
Tabel 2.8 Distribusi Sumber Irigasi
No Uraian Jumlah (Buah)
1. Sungai Kecil 5
2. Waduk 0
Jumlah 5
100%
Gambar 2.7
Distribusi Sumber Irigasi
10
Air Minum Mandi dan Cuci Buang Air Besar Perikanan
Wisata Irigasi Pembangkit Listrik
Gambar 2.8
Distribusi Sumber Air Menurut Fungsinya
2.3.3 Pemukiman
84.38; 84%
Gambar 2.9
Distribusi Sumber Air Menurut Fungsinya
11
Tabel 2.11 Distribusi Jumlah Rumah Menurut Lantai
No Uraian Jumlah Prosentase
1. Keramik 437 32,98%
2. Semen 612 46,19%
3. Kayu 0 0%
4. Tanah 276 20,83%
Jumlah 1.325 100%
46.19; 46%
Gambar 2.10
Distribusi Frekuensi Jumlah Rumah Menurut Lantai
12
Mata Air Sumur Gali Hidran Umum
PAM Sungai Embung/Rawa
0.21; 0% 0.31; 0%
17.32; 17%
82.16; 82%
Gambar 2.11
Distribusi Frekuensi Sarana Air Minum
13
Tabel 2.15 Distribusi Frekuensi Persampahan
No Uraian Jumlah
1. Tempat Penampungan Sementara 1
2. Tempat Pembuangan Akhir 0
3. Gerobag Smpah 0
4. Truk Sampah 0
5. Ditimbun 0
6. Dibakar 0
7. Dibuang ke Sungai 0
8. Dibuat Kompos 0
2.3.5 Perkebunan
14
2.3.6.1 Perindustrian
96.87; 97%
Gambar 2.12
Distribusi Frekuensi Perindustrian
99.52; 100%
Gambar 2.13
Distribusi Frekuensi Usaha Peternakan dan Perikanan
2.3.7 Sarana
15
2.3.7.1 Sarana Pendidikan Formal
Tabel 2.21 Distribusi Frekuensi Sarana Pendidikan Formal
No Sarana Jumlah
1 PAUD 1
2 TK/RA 0
3 SD/MI 2
4 SMP/MTs 0
5 SMA/MA 0
6 Perguruan Tinggi 0
Jumlah 3
1 TPQ/TPA 8
2 Pondok Pesantren 0
3 Kursus, dll 0
Jumlah 8
16
2.4.1 Lembaga Kemasyarakatan
Sekretaris Desa
Ka. Ur.
Pemerintahan
Ka. Ur.
Pembangunan
17
Pemerintah desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh
Tabel 2.26 Distribusi Frekuensi Jabatan dan Jumlah Aparat Pemerintahan Desa
No Jabatan Jumlah
1. Kepala desa 1
2. Sekretaris 1
3. Ka. Ur. Pemerintahan 1
4. Ka. Ur. Pembangunan 1
5. Ka. Ur. Kesra 1
6. Ka. Ur. Keuangan 1
7. Ketua Dusun 4
8. Ka. Ur. Umum 1
9 Staf desa 0
10. Ketua RW 10
11. Ketua RT 25
2.5.1 Polindes
jam 08.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB seriap harinya. Kegiatan polindes
- 1 Gedung Polindes
- 1 obgyn bed
18
- 1 set hecting pack
- 1 stetoskop
- 1 termometer
- 1 meja tulis
- Obat-obatan
- 1 tensimeter
- 1 timbangan bayi
- 1 funandoskop
- 1 medline
- 1 buah almari
2.5.2 Posyandu
kegiatan posyandu adalah penimbangan bayi dan balita, imunisasi bayi dan
19
No Dusun Kader Aktif Pasif Dukun Aktif
1. Kedunglumpang 15 15 0 0 0
2. Jlaprang 10 10 0 0 0
3. Binorong 5 5 0 0 0
4. Gedangan 5 5 0 0 0
Tabel 2.30 Data Program Pokok 9 SKA di Polindes Kedunglumpang tahun 2014
NO Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan
N % N % - +
I Kesehatan Ibu dan Anak
1. Kesehatan Ibu
a. Ibu hamil
1. K1 86 95% 85 98,8 % - 3,8%
2. K4 86 95% 78 90,7 % 4,3 % -
3. Resti ditemukan Nakes 80% 17 8.1%% - 71,9%
4. Bumil resti dirujuk - - - -
5. Tablet Fe 68 80% 68 100 % - 20%
b. Ibu bersalin
1. Ditolong NaKes 84 90 % 76 90 % - -
c. Bufas
1. Bufas yang mendapat 84 90 % 76 90 % - -
pelayanan nifas
2. Kesehatan Anak
- KN2 46 80% 59 101% 21% -
20
- Kunjungan bayi 68 90% 75 99% 9% -
- Kunjungan balita 354 80% 341 86% - 6%
- Asi eksklusif 81 80% 55 67,9% 19 % -
- BBLR 5 100% 4 80% 20% -
- Neonatus resti 80% 9 75% 5% -
- Rujukan neonatus resti - - - - -
V Imunisasi
- BCG 28 95 % 26 92,8% 2,2% -
- DPT1+HB1 28 95 % 30 107,14% - 12,14%
- DPT2 + HB2 28 90% 28 100% - 10%
- DPT3+HB3 28 90 % 26 92,85% - 2,85%
- Polio 1 25 95% 28 112% - 17%
- Polio 2 28 90% 30 107,14% - 17,14%
- Polio 3 28 90% 36 128,57% - 38,57%
- Polio 4 25 90% 40 160% - 70%
- Campak 28 95 % 38 135.71% - 40,71%
- Hepatitis uniject 28 95 % 30 107,14% - 12,14%
VI Keluarga Berencana
- Cakupan peserta KB aktif 80 % 85,5 % - 5,5%
- Cakupan peserta KB Baru 80 % 52,51 % 27,49 -
%
21
N : Balita yang datang ke Posyandu dan BB meningkat = 260
BGM: Bawah Garis Merah =3
22
ISPA Hipertensi Gg. Jar. Ikat, otot
Tukak Lambung Penyakit Kulit Diare
Pneumonia Konjungtivitis Diabetes Mellitus
3.16%; 3% 3.16%; 3%
3.84%; 4%
3.98%; 4%
4.12%; 4%
8.51%; 9%
52.64%; 53%
8.92%; 9%
10.43%; 11%
Gambar 2.15
Diagram Penyakit Terbanyak di Polindes Desa Kedunglumpang Tahun 2014
23
BAB 3
LEMBAR KERJA I
Tabel 3.1 Profil Pencapaian Kegiatan Polindes Kedunglumpang pada akhir tahun
2014
A. STATUS KESEHATAN
24
Kunjungan Bayi 99% - - -
Cakupan pelayaan
Balita 86% 90 % 87% 4% - -
ASI Eksklusif 67,9% 80% 12,1% - -
BBLR 90 % 90 % - - -
N/D (keberhasilan
Penimbangan) 77,7% 80 2,3% - -
BGM 3 <8 - 5 -
6. Imunisasi :
BCG 92,8% 95% 2,2% -
DPT 1 107,14% 95% - 12,14% -
DPT 2 100% 90% - 10% -
25
DPT 3 92,85% 90% - 2,85% √
Polio 1 112% 95% 17% -
Polio 2 107,14% 90% 17,14% -
Polio 3 125,87% 90% 35.87% -
Polio 4 160% 90% 70% -
Campak 135,7% 95% 90,82%/ 40,7% -
Hepatitis 107,14% 95% 12,14% -
C. STATUS LINGKUNGAN
P`erbandingan Problem
No Indikator/Data Nasiona Proble
Data Wilayah Provisi Strenght No
l m
Cakupan air 70,32
1. 67,73% - 2,59% -
bersih %
Limbah: Rumah
2. 8,5% 13,50%
dengan SPAL
Keadaan
28,03
Perumahan :
%
3. - Setengah
1,82
gedung
%
- Gedeg
Rumah dengan 35,94
4. 80% 44,06% - -
jamban %
5. Demografi - - -
BAB 4
26
LEMBAR KERJA 2
RESUME PERMASALAHAN
No PERMASALAHAN KOMENTAR
P2M
1. ISPA menduduki Psikobiologi:
peringkat 1 dari 10 Kurangnya imunitas dari host penderita
penyakit terbanyak Lifestyle:
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam
menggunakan masker untuk pencegahan penyakit
Kurangnya mengonsumsi makanan bergizi untuk
meningkatkan imunitas.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam PHBS,
seperti masih merokok, dan hygienitias dari
makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Health Services:
Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang gejala
penyakit ISPA, penanganan serta pencegahannya
Environment:
Kondisi geografis dari desa Kedunglumpang yang
berupa dataran rendah yang kering, sehingga
polusi udara yang cukup tinggi.
Kurangnya ventilasi dan paparan sinar matahari
yang masuk kerumah.
2. Prevalensi diare masih Psikobiologi:
tinggi (-1,84%) Kurangnya imunitas dari host penderita
Lifestyle:
Kurangnya mengonsumsi makanan bergizi untuk
meningkatkan imunitas.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam PHBS,
seperti masih merokok, dan hygienitias dari
27
makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Masih banyak masyarakat yang belum memiliki
jamban sehat sehingga banyak yang masih buang
air besar di sungai.
Masih banyak masyarakat yang sulit merubah
perilaku buang air besar di sungai menjadi buang
air besar di jamban.
Health Services:
Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang pentingnya
PHBS dan jamban sehat.
Environment:
Masih banyaknya warga yang buang air besar
di sungai sehingga hewan vektor (lalat) dapat
berkembang biak di tinja manusia dan kemudian
mengkontaminasi makanan yang akan dimakan
oleh masyarakat.
Terbatasnya tempat pembuangan sampah
sehingga sampah banyak berserakan dan menjadi
tempat lalat berkembang biak.
28
Menganggap KB menghabiskan biaya.
Masih menginginkan anak dengan jenis
kelamin tertentu
Kepercayaan tertentu yang tidak percaya atau
melarang KB
Health Services:
Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang
pentingnya KB, terutama bagi para2 ibu ibu
muda sebagai pengguna KB baru, sehingga
cukup berpengaruh dalam mendapatkan
informasi pelayanan program KB.
Environment:
Masih melekatnya budaya banyak anak banyak
rezeki
Pendidikan masyarakat yang kurang mengenai
pentingnya program KB, manfaat, cara
penggunaan dan efek samping.
Kurangnya pengetahuan pasutri, terutama
pasangan usia subur tentang Keluarga
Berencana.
KIA
1. Cakupan pelayanan Psikobiologik:
Balita Tidak ada problem Psikobiologi yang
(-4%) mempengaruhi
Lifestyle:
Kurangnya kesadaran diri para orangtua untuk
meluangkan waktu dengan melakukan kunjungan
ke posyandu
29
Health Services:
Kurangnya penyuluhan dari tenaga kesehatan
kepada masyarakat tentang pentingnya kunjungan
balita setelah selesai imunisasi.
Environment:
Sosial ekonomi yang masih rendah
30
Kurangnya kesadaran para ibu untuk makan
makan yang bergizi saat hamil
Health Services:
Kurangnya penyuluhan tentang kehamilan dan
kemungkinan adanya neonatus resiko tinggi.
Environment:
-
No PERMASALAHAN KOMENTAR
P2M
1. Kesenjangan rumah Psikobiologik
dengan jamban (- -
44,06%) Lifestyle
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk buang air
besar di jamban dan lebih memilih untuk buang air
besar di sungai
Health services
31
Tenaga kesehatan sudah aktif dalam melakukan
upaya penyuluhan tentang pentingnya jamban
sehat dan sudah digalakkan untuk arisan jamban.
Environment
Kebanyakan rumah tidak memiliki jamban karena
tingkat ekonomi masyarakat yang rendah sehingga
masih menganggap membuat jamban itu mahal
padahal manfaatnya sangat besar.
32
• Adanya 1 polindes di balai desa wilayah yang cukup luas, sedangkan
dan balita.
33
tentang pentingnya memantau perkembangan
34
15. K/S (0%) Tingginya pengetahuan dan kesadaran
16. D/S (+7,3%) masyarakat akan pentingnya posyandu
Berencana.
program KB
LINGKUNGAN
35
20. Cakupan air bersih (+2,59% Tingginya kesadaran masyarakat akan
pentingnya penggunaan air bersih
Pelayanan kebutuhan terhadap air
minum/air bersih di Desa
Kedunglumpang terlayani melalui
sumur gali, sumur pompa, dan sumber
mata air yang berada di Desa
Kedunglumpang.
Adanya sumber air di Desa
Kedunglumpang sehingga diharapkan
bisa memaksimalkan potensi sumber
air ini untuk melayani kebutuhan air
bersih masyarakat.
36
ventilasi.
DIARE
2. -Tingkat pendidikan yang kurang Tingkat pendidikan yang kurang
-Tingkat pendapatan yang masih membuat kesadaran masyarakat akan
rendah pentingnya berperilaku bersih dan sehat
-Masih banyak rumah yang tidak menjadi kurang dan pentingnya
memiliki jamban pencegahan menjadi terabaikan.
-Rendahnya kesadaran masyarat Rendahnya pendapatan membuat
mengenai pentingnya buang air penderita kurang mengkonsumsi
besar di jamban makanan yang bergizi dan bersih.
Masih sedikitnya rumah yang tidak
memiliki jamban sehingga factor
kebersihan kurang diperhatikan
Buang air besar sembarangan d sungai
akan membuat lalat bebas berkembang
biak di tinja, kemudian terbang dan
mencemari makanan.
37
kunjungan balita secara memepengaruhi terhadap
kontinyu kurangnya promosi keseatan
-Tingkat pendidikan dan ekonomi tentang kesehatan ibu dan anak
yang rendah (KIA)
Kurangnya tingkat pengetahuan dan
ekonomi membuat masyarakat tidak
mengerti pentingnya memberikan
ASI eksklusif kepada bayi dan
balitanya, sampai 6 bulan, serta
pentingnya kunjungan balita sampai
usia 5 tahun, walaupun telah
mendapat lima dasar imunisasi
lengkap.
IMUNISASI
1. -Kurangnya sosialisasi tentang Ketersediaan tenaga kesehatan
pentingnya imunisasi masih kurang sehingga
-Tingkat pendidikan rendah memepengaruhi terhadap
-Kurangnya kesadaran dalam kurangnya promosi keseatan
pemberian imunisasi BCG pada tentang imunisasi
buah hatinya. Kurangnya tingkat pengetahuan dan
-Tingkat pendidikan dan ekonomi ekonomi membuat masyarakat tidak
yang rendah mengerti pentingnya memberikan
- imunisasi
Adanya kepercayaan masyarakat
bahwa imunisasi itu tidak
diperbolehkan agama.
STATUS LINGKUNGAN
38
rendah Mayarakat untuk memiliki jamban di
-Masih banyak rumah yang tidak
tiap rumahnya
memiliki jamban
Masyarakat desa Kedunglumpang
sendiri.
Kurangnya pengetahuan
39
LEMBAR KERJA 3
40
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 5
Keseriusan 4
Feasibility 5
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
KIA: Terdapat Kesenjangan kunjungan balita (-28%), Kesenjangan ASI ekslusif
(-19%)
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 6
Keseriusan 6
Feasibility 6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18
A. Status Lingkungan
Rumah dengan jamban : Terdapat kesenjangan pada pencapaian program rumah
dengan jamban -44,06%
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 5
Keseriusan 5
Feasibility 6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 16
41
LEMBAR KERJA 4
42
berupa dataran rendah yang
kering, sehingga polusi udara
yang cukup tinggi.
Kurangnya ventilasi dan
paparan sinar matahari yang
masuk kerumah.
2. Diare Psikobiologi: - Bidan desa: 1 orang
Kurangnya imunitas dari - Kegiatan keagamaan
host penderita dan peran tokoh
Lifestyle: masyarakat aktif
Kurangnya mengonsumsi - KIE petugas
makanan bergizi untuk kesehatan untuk aktif
meningkatkan imunitas. melakukan
Kurangnya kesadaran penyuluhan tentang
masyarakat dalam PHBS, gejala awaldiare,
seperti masih merokok, dan pencegahan
hygienitias dari makanan penularan,
atau minuman yang pertolongan pertama
dikonsumsi. untuk diare.
43
upaya penyuluhan tentang
pentingnya PHBS dan
jamban sehat.
Environment:
Masih banyaknya warga
yang buang air besar di
sungai sehingga hewan
vektor (lalat) dapat
berkembang biak di tinja
manusia dan kemudian
mengkontaminasi makanan
yang akan dimakan oleh
masyarakat.
Terbatasnya tempat
pembuangan sampah
sehingga sampah banyak
berserakan dan menjadi
tempat lalat berkembang
biak.
44
posyandu, memberikan asi posyandu)
eksklusif dan melakukan - Sarana transportasi
imunisasi BCG relatiif mudah
Health Services:
Kurangnya penyuluhan
dari tenaga kesehatan kepada
masyarakat tentang
pentingnya kunjungan balita
setelah selesai imunisasi,
pentingnya pemberian ASI
eksklusif dan manfaat
imunisasi
Environment:
Sosial ekonomi yang
masih rendah
KB
1. Kesenjangan Psikobiologik: o Tenaga kesehatan
Cakupan Peserta Tidak ada problem (1bidan, 35 kader
KB Baru(-27,49%) Psikobiologi aktif), yang telah
Lifestyle: aktif memberikan
Masih banyak penyuluhan, baik
masyarakat yang malas ke kader maupun
untuk memakai KB. masyarakat
Menganggap KB o Petugas kesehatan
menghabiskan biaya.
yang sudah cukup
Masih menginginkan
dan telah aktif
anak dengan jenis
kelamin tertentu memberikan
Kepercayaan tertentu penyuluhan
yang tidak percaya atau
o Adanya SAFARI
melarang KB
KB secara
Health Services:
berkala.
Kurang aktifnya tenaga
45
kesehatan dalam o Tersedianya alat
melakukan upaya kontrasepsi di
penyuluhan tentang puskesmas.
pentingnya KB, terutama
bagi para2 ibu ibu muda
sebagai pengguna KB
baru, sehingga cukup
berpengaruh dalam
mendapatkan informasi
pelayanan program KB.
Environment:
Masih melekatnya
budaya banyak anak
banyak rezeki
Pendidikan masyarakat
yang kurang mengenai
pentingnya program KB,
manfaat, cara penggunaan
dan efek samping.
Kurangnya pengetahuan
pasutri, terutama
pasangan usia subur
tentang Keluarga
Berencana.
STATUS LINGKUNGAN
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
P2M
46
2. Rumah dengan Psikobiologik - Bidan desa: 1 orang
Jamban - - Kader aktif: 35 orang
Lifestyle - Posyandu: 7 buah
Kurangnya kesadaran - Kegiatan keagamaan
masyarakat untuk buang air dan peran tokoh
besar di jamban dan lebih masyarakat aktif
memilih untuk buang air - KIE petugas
besar di sungai kesehatan untuk aktif
Health services melakukan
Tenaga kesehatan sudah aktif penyuluhan.
dalam melakukan upaya
penyuluhan tentang
pentingnya jamban sehat dan
sudah digalakkan untuk
arisan jamban.
Environment
Kebanyakan rumah tidak
memiliki jamban karena
tingkat ekonomi masyarakat
yang rendah sehingga masih
menganggap membuat
jamban itu mahal padahal
manfaatnya sangat besar.
LEMBAR KERJA 5
PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI
A. Status Kesehatan
47
ISPA : Kesenjangan pada pencapaian ISPA
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya Y N Y Y Y
kebersihan/Higiens personal dan lingkungan serta
pentingnya rajin berobat, kontrol dan pemeriksaan
kesehatan
2 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan Y N Y Y Y
menggiatkan kegiatan kader yang telah ada
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil Y N Y Y Y
pengobatannya
2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara Y N Y Y Y
48
penghargaan untuk kader
3 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar Y N Y Y Y
lengkap
6 Pemasangan pamflet dan poster ditempat umum Y N Y Y Y
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan tentang pentingnya KB dan pelayanan Y N Y Y Y
KB pemerintah
2 Penyuluhan dan pengarahan kepada akseptor KB Y N Y Y Y
pelayanan pemerintah.
3 Peran aktif tokoh masyarakat Y N Y Y Y
4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y
C.Status Lingkungan
Tingginya kesenjangan rumah dengan jamban (44,06%)
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang Y N Y Y Y
pentingnya memiliki jamban sehat
2 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai Y N Y Y Y
pentingnya BAB di jamban
3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y
4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y
49
BAB 5
LEMBAR KERJA 6.
PLAN OF ACTION
STATUS KESEHATAN
Kedunglumpang
Kedunglumpang
50
No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1 Sosialisasi/ Setting : Semua Nakes / kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
tentang Nakes
pentingnya Metode:Melakukan Kader
mengetahui gejala penyuluhan terhadap
ISPA, Masyarakat
penanggulangan, Kedunglumpang
serta
pencegahannya.
2 Sosialisasi / Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
Perilaku hidup Nakes
bersih dan sehat Metode:Melakukan Kader
penyuluhan terhadap
Masyarakat
Kedunglumpang
4 Peran aktif Setting : Kader - Nakes: pro aktif Polindes/ Terlaksana
tokoh masyrakat Tempat Nakes dalam PKM
kerja/posyandu pencegahan ISPA Nakes
- PKM Kader
Metode : pembinaan menyiapkan
kader sarana prasarana
5. Pemasangan Setting : Masyarakat Nakes: menyusun Nakes Terlaksana
pamflet dan Tempat umum, pusat umum dan menyebarkan Kader
poster di tempat keramaian Kader: Sarana
umum Metode : menyebarkan Dana
Poster dan pamflet
51
No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1 Sosialisasi/ Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
tentang Nakes
pentingnya Metode:Melakukan Kader
mengetahui gejala penyuluhan terhadap
Diare, Masyarakat
penanggulangan, Kedunglumpang
serta
pencegahannya.
2 Sosialisasi / Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/Posyandu/Seko Masyarakat penyuluhan /PKM
Perilaku hidup lah Nakes
bersih dan sehat Kader
Metode:Melakukan
penyuluhan terhadap
Masyarakat
Kedunglumpang
3. Sosialisasi/ Setting : Seluruh Nakes/ kader Posyandu Terlaksana
penyuluhan Pengajian/Tahlilan/ anggota penyuluhan / PKM
mengenai jamban Rapat Warga Nakes
sehat dan Kader
pentingnya buang Metode:Melakukan
air besar di penyuluhan terhadap
jamban Masyarakat
Kedunglumpang
4 Peran aktif Setting : Kader - Nakes: pro aktif Polindes/ Terlaksana
tokoh masyrakat Tempat Nakes dalam PKM
kerja/posyandu pencegahan ISPA Nakes
- PKM Kader
Metode : pembinaan menyiapkan
kader sarana prasarana
5. Pemasangan Setting : Masyarakat Nakes: menyusun Nakes Terlaksana
pamflet dan Tempat umum, pusat umum dan menyebarkan Kader
poster di tempat keramaian Kader: Sarana
umum Metode : menyebarkan Dana
52
Poster dan pamflet
53
No Strategi intervensi Setting dan Target Peran dan Sumber Evaluasi
Metode populasi tanggung daya
jawab
1 Penyuluhan pada Setting : Semua ibu Nakes /kader: Polindes/ Terlaksana
masyarakat tentang polindes/posyandu yang penyuluhan PKM
pentingnya memeiliki Nakes
kebutuhan ASI Metode: bayi dan Kader
ekslusif dan Penyuluhan di balita dari
pemenuhan posyandu usia 0-60
kelengkapan bulan
imunisasi, serta
kunjungan rutin
balita ke posyandu
sampai usia 5 tahun
2 Peningkatan kinerja Setting : Kader Nakes - Nakes: pro Polindes/ Terlaksana
kader, Serta Tempat aktif dalam PKM
pembentukan KP- kerja/posyandu kinerja Nakes
ASI Metode : pembimbinga Kader
pembinaan kader, n ke msyaraka
serta pengumpulan posyandu, t
masyarakat - PKM
menyiapkan
sarana
prasarana
54
4 Peran aktif tokoh Setting : Masyarakat Nakes : Nakes Terlaksana
masyrakat Pertemuan warga umum menciptakan Tokoh
Metode : hubungn yang masyarak
memberikan pesan baik dengan at
khusus tokoh
masyarakat
Tokoh
masyarakat :
memberikan
pesan pada
anggota
masyarakat
55
No Strategi Setting dan Target Peran dan Sumber daya Evaluasi
intervensi Metode populasi tanggung jawab
1 Penyuluhan Setting : Calon Nakes /kader: Polindes/PKM Terlaksana
tentang macam PKM/polindes/pos akseptor baru penyuluhan Nakes
dan kegunaan yandu dan akseptor Kader
masing-masing melakukan aktif
alat KB penyuluhan
terhadap semua
ibu rumah tangga
2 Peningkatan Setting : tempat Nakes - Nakes: pro aktif Polindes/PKM Terlaksana
kinerja kader kerja Kader dalam Nakes
Metode : pemeriksaan ibu Kader
pembinaan kader hamil
- PKM
menyiapkan
sarana prasarana
3 Pemasangan Setting : tempat Masyarakat Nakes : Nakes Terlaksana
pamflet dan umum, pusat umum menyusun Kader
poster di tempat keramaian Kader : Sarana
umum Metode : poster menyebarkan Dana
dan pamphlet
4 Peran aktif Setting : Masyarakat Nakes : Nakes Terlaksana
tokoh pertemuan warga umum menciptakan Tokoh
masyarakat Metode : hubungan yang masyarakat
memberikan pesan baik dengan
khusus tokohmasyarakat
pesan pada
anggota
masyarakat
STATUS LINGKUNGAN
1. Permasalahan : kesenjangan rumah dengan jamban di desa Kedunglumpang
Tujuan jangka panjang : Meningkatkan capaian rumah dengan jamban
Tujuan Jangka Pendek : Merubah perilaku warga agar tidak buang air besar di
sungai
56
No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1 Sosialisasi/ Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
tentang Nakes
pentingnya Metode:Melakukan Kader
memiliki jamban penyuluhan terhadap
sehat. Masyarakat
Kedunglumpang
2. Sosialisasi/ Setting : Seluruh Nakes/ kader Posyandu Terlaksana
penyuluhan Pengajian/Tahlilan/ anggota penyuluhan / PKM
mengenai jamban Rapat Warga Nakes
sehat dan Kader
pentingnya buang Metode:Melakukan
air besar di penyuluhan terhadap
jamban Masyarakat
Kedunglumpang
3 Peran aktif Setting : Kader - Nakes: pro aktif Polindes/ Terlaksana
tokoh masyrakat Tempat Nakes dalam PKM
kerja/posyandu pencegahan ISPA Nakes
- PKM Kader
Metode : pembinaan menyiapkan
kader sarana prasarana
4. Pemasangan Setting : Masyarakat Nakes: menyusun Nakes Terlaksana
pamflet dan Tempat umum, pusat umum dan menyebarkan Kader
poster di tempat keramaian Kader: Sarana
umum Metode : menyebarkan Dana
Poster dan pamflet
sBAB 6
PENUTUP
o Kesimpulan
mengacu pada profil desa Kedunglumpang tahun 2014 dan profil pencapaian
57
kegiatan polindes Kedunglumpang pada akhir tahun 2014 dapat disimpulkan
6.2 Saran
- Adanya koordinasi dan pelaporan data dari pihak desa ke pihak kecamatan
sehingga tidak ada perbedaan antara data yang didapatkan dari desa dan
kecamatan.
DAFTAR ACUAN
Profil Desa Kedunglumpang Kabupaten Jombang 2014
Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia 2014
Rencana pembangunan jangka menengah Desa Kedunglumpang 2014
Laporan UCI Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014
Laporan PWS KIA Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014
Laporan PWS KB Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014
Laporan Gizi Desa Kedunglumpang periode Januari – Desember 2014
58
Laporan Kesling Desa Kedunglumpang periode Januari – Desember 2014
59