Anda di halaman 1dari 59

BAB 1

PENDAHULUAN

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun

berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna

menjamin derajat kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan

umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Dimana tujuannya

adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa baik

masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna, sehingga

tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Puskesmas merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan yang

mandiri yang terdepan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu dan merata

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan menggunakan hasil

pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan dana masyarakat melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat (JPKM); unit ini mempunyai wilayah kerja satu kecamatan.Setiap

Puskesmas mempunyai program upaya kesehatan wajib yang sama yakni program

Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk

Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular dan Pengobatan.

Puskesmas Mojoagung yang berada di kecamatan Mojoagung merupakan

puskesmas yang melayani pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan yang

prima sangat dibutuhkan oleh masyarakat Mojoagung dan sekitarnya, salah

satunya adalah oleh masyarakat Desa Kedunglumpang. Pelayanan prima adalah


usaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain secara bermutu atau memuaskan.

Pelayanan yang prima tersebut diharapkan oleh masyarakat dengan tingkat

ekonomi menengah dan kebawah dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Minat

masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan ini terus meningkat. Untuk

mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh semua

lapisan masyarakat tersebut, maka perlu dilakukan pengamatan serta evaluasi

setiap tahunnya.

2
BAB 2

DATA PEMANTAUAN WILAYAH

2.1 Data Umum

2.1.1 Geografi

2.1.1.1 Kondisi Wilayah dan Luas :

Desa Kedunglumpang merupakan salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Mojoagung. Secara umum karakteristik wilayah Desa

Kedunglumpang dapat dilihat dari aspek yang meliputi letak, luas dan

kependudukan.

Desa Kedunglumpang memiliki batas-batas sebagai berikut :

a. Luas Desa : 1.946.744.Ha

b. Batas Wilayah :

 Sebelah Utara :Desa Tanggalrejo

 Sebelah Timur :Desa Pakis Kecamatan Trowulan Mojokerto

 Sebelah Selatan :Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam

 Sebelah Barat :Desa Dukuhmojo

2.1.1.2 Keadaan Geografis

a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 37 meter

b. Topografi : Dataran rendah

c. Banyaknya curah hujan : 1.553 mm/tahun

d. Suhu udara rata-rata : 21o-30o C

3
2.1.1.3 Orbitrasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan)

a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 4 km

b. Jarak dari ibukota kabupaten / kota : 16 km

c. Jarak dari ibukota propinsi : 63 km

d. Jarak dari ibukota negara : 900 km

2.1.1.4 Pembagian Wilayah

Terdiri dari 4 dusun yaitu dusun Kedunglumpang, Binorong,

Jlaprang dan Gedangan.

Jumlah RT : 25 RT

Jumlah RW : 10 RW, dengan rincian sebagai berikut :

1. Dukuhan/Dusun Kedunglumpang : 12 RT dan 4 RW

2. Dukuhan/Dusun Binorong : 4 RT dan 2 RW

3. Dukuhan/Dusun Jlaprang : 4 RT dan 2 RW

4. Dukuhan/Dusun Gedangan : 5 RT dan 2 RW

2.1.1.5 Sarana Perhubungan

Akses antar dusun tidak memadai dimana kondisi jalan aspal yang

cukup buruk, karena banyak terdapat kerusakan-kerusakan pada badan

jalan. Tetapi masih dapat dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda

empat.

2.1.1.6 Jarak Polindes Kedunglumpang dengan Puskesmas Induk

a. Jarak tempuh Polindes ke Puskesmas : 3 km

b. Waktu tempuh : 15 menit

4
2.2 Demografi

2.2.1 Jumlah Penduduk Desa Kedunglumpang

Jumlah KK : 1.467 KK

Tabel 2 1. Distribusi Penduduk Desa KedunglumpangBerdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Jumlah Penduduk laki laki 2. 705 49,85%
2 Jumlah Penduduk Perempuan 2. 721 50,15%
Jumlah 5. 426 100%

Distribusi penduduk berdasarkan jenis


kelamin
laki-laki
perempuan
50.15 49.85

Gambar 2.1
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Jenis Kelamin
Dengan rincian sebagai berikut :

No Umur Total Persentase


1. 0 - 9 705 13.00%
2. 10 - 19 620 11,43%
3. 20 - 29 1,034 19,05%
4. 30 - 39 918 16,92%
5. 40 - 49 559 10,30%
6. 50 - 59 609 11,22%
7. 60 - 69 596 10,98%
8. 70 > 385 7,10%

Jumlah 5. 426 100%

5
Tabel 2.2 Distribusi penduduk desa Kedunglumpang Berdasarkan Usia

7.1; 7% 13; 13%


10.98; 11%
11.43; 11% 0-9 th
11.22; 11% 10-19 th
20-29 th
30-39th
40-49 th
10.3; 10% 19.05; 19%
50-59 th
16.92; 17%
60-69th
>70 th

Gambar 2.2
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Usia

2.2.2 Jumlah Pertumbuhan Penduduk

No. Pertumbuhan Jumlah


1. Angka kelahiran 30
2. Datang 34
Jumlah 64
3. Angka kematian 17
4. Pindah/pergi 48
Jumlah 65
Jumlah pertumbuhan -1
Tabel 2.3 PertumbuhanPenduduk

2.2.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 2.4 Distribusi penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
1. TK 238 6,00 %
2. SD/ Sederajat 2. 374 59,55 %
3. SMP/ Sederajat 784 19,67%
4. SMU/ Sederajat 243 6,11%
6. Perguruan Tinggi 19 0,41 %
7. Lain-lain 329 8,26%
Jumlah 3987 100%

6
TK SD/ Sederajat SMP/ Sederajat
SMA/Sederajat Perguruan Tinggi Lain-lain
6; 6%
0.41; 0%8.26; 8%
6.11; 6%

19.67; 20%

59.55; 60%

Gambar 2.3
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Tingkat Pendidikan

2.2.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 2.5 Distribusi penduduk Menurut Mata Pencaharian


No. Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase
1. Karyawan :
- PNS 9 0,17%
- TNI 8 0,15%
- Swasta 111 2,5%
2. Jasa 22 0,42%
3. Wiraswasta 225 5,99%
4. Petani 386 12,4%
5. Pertukangan 92 1,7%
6. Pensiun 8 0,15%
7. Ibu Rumah Tangga 1896 34,94%
8. Buruh Tani 1572 28,98%
9. Belum Bekerja 1097 12,6%
Jumlah 5426 100%

7
PNS TNI Swasta Jasa
Wiraswasta Tani Pertukangan Pensiun
IRT Buruh Tani Blm Bekerja Tdk Bekerja
0.17; 0%0.15; 0% 2.5; 3% 0.42; 0%
12.6; 13% 5.99; 6%
12.4; 12%
1.7; 2%
0.15; 0%
28.98; 29%

34.94; 35%

Gambar 2.4
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Mata Pencaharian

2.2.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan

Tabel 2.6Distribusi penduduk Menurut Agama/Kepercayaan


No AGAMA Jumlah %
1 Islam 5.426 100%
2 Kristen Protestan 0 0%
3 Kristen Katolik 0 0%
4 Hindu 0 0%
5 Budha 0 0%
6 Lain-lain 0 0%
Total 5.426 100%

Islam Kristen Protestan Kristen Katolik


Hindu Budha Lain-lain

100%

Gambar 2.5
Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Agama/Kepercayaan

8
2.3 Data Sumber Daya

2.3.1 Potensi Sumber Daya Alam

Tabel 2.7 Distribusi Potensi Sumber Daya Alam


No Uraian Penggunaan Luas (Ha) Prosentase
1. Sawah Irigasi Teknis 144,260 7,4%
2. Sawah Irigasi Semiteknis 0 0%
3. Sawah Tadah Hujan 0 0%
4. Tegal/Ladang 4,000 0,20%
5. Pemukiman 58,195 2,98%
6. Tanah Rawa 0 0%
7. Tanah Kas desa 4,500 0,23%
8. Perkantoran Pemerintah 0,500 0,03%
9. Lapangan 0,510 0,03%
10. Kuburan 1,500 0,08%
11. Hutan 1.736,484 89,05%
Jumlah 1.949,949 100%

Sawah Irigasi Teknis Sawah Irigasi Semiteknis Sawah Tdah Hujan


Tegal/Ladang Pemukiman Tanah Rawa
Tanah Kas Desa Perkantoran Pemerintah Lapangan
0.2; 0%
Kuburan Hutan
7.4; 7% 2.98; 3%
0.23; 0%
0.03; 0%
0.03; 0%
0.08; 0%

89.05; 89%

Gambar 2.6
Distribusi Potensi Sumber Daya Alam

2.3.2 Potensi Sumber Daya Air

2.3.2.1 Sumber Irigasi

9
Tabel 2.8 Distribusi Sumber Irigasi
No Uraian Jumlah (Buah)
1. Sungai Kecil 5
2. Waduk 0
Jumlah 5

Sungai Kecil Waduk

100%

Gambar 2.7
Distribusi Sumber Irigasi

2.3.2.2 Sumber Air Menurut Fungsinya

Tabel 2.9 Distribusi Sumber Air Menurut Fungsinya


No. Uraian Jumlah (Buah) Prosentase
1. Air Minum 0 0%
2. Mandi dan Cuci 0 0%
3. Buang Air Besar 0 0%
4. Perikanan 3 27,28%
5. Wisata 4 36,36%
6. Irigasi 4 36,36%
7 Pembangkit Listrik 0 0%
Jumlah 11 100%

10
Air Minum Mandi dan Cuci Buang Air Besar Perikanan
Wisata Irigasi Pembangkit Listrik

36.36; 50% 36.36; 50%

Gambar 2.8
Distribusi Sumber Air Menurut Fungsinya

2.3.3 Pemukiman

2.3.3.1 Jumlah Rumah Menurut Dinding

Tabel 2.10Distribusi Jumlah Rumah Menurut Dinding


No Uraian Jumlah Prosentase
1. Rumah Tembok 1.118 84,38%
2. Rumah Setengah Tembok 167 12,61%
3. Rumah Papan 21 1,58%
4. Rumah Bilik/Gedeg 19 1,43%
Jumlah 1.325 100%

Rumah Tembok Rumah Setengah Tembok


Rumah Papan Rumah Bilik/Gedeg
1.58; 2% 1.43; 1%
12.61; 13%

84.38; 84%

Gambar 2.9
Distribusi Sumber Air Menurut Fungsinya

2.3.3.2 Jumlah Rumah Menurut Lantai

11
Tabel 2.11 Distribusi Jumlah Rumah Menurut Lantai
No Uraian Jumlah Prosentase
1. Keramik 437 32,98%
2. Semen 612 46,19%
3. Kayu 0 0%
4. Tanah 276 20,83%
Jumlah 1.325 100%

Keramik Semen Kayu Tanah

20.83; 21% 32.98; 33%

46.19; 46%

Gambar 2.10
Distribusi Frekuensi Jumlah Rumah Menurut Lantai

2.3.3.3 Sarana Air Minum

Tabel 2.12 Distribusi Frekuensi Sarana Air Minum


No Uraian Jumlah Prosentase
1. Mata Air 3 0,31%
2. Sumur Gali 165 17,32%
3. Sumur Pompa 783 82,16%
4. Hidran Umum 0 0%
5 PAM 0 0%
6 Sungai 2 0,21%
7 Embung/Rawa 0 0%
Jumlah 953 100%

12
Mata Air Sumur Gali Hidran Umum
PAM Sungai Embung/Rawa
0.21; 0% 0.31; 0%
17.32; 17%

82.16; 82%

Gambar 2.11
Distribusi Frekuensi Sarana Air Minum

2.3.3.4 Kondisi Sarana Air Minum

Tabel 2.12 Distribusi Frekuensi Kondisi Sarana Air Minum


No Uraian Kondisi
1. Mata Air Jarang dirawat
2. Sumur Gali Jarang dipakai
3. Sumur Pompa Baik
4. Hidran Umum -
5 PAM -
6 Sungai Tepian banyak yang longsor
7 Embung/Rawa -

2.3.3.5 Sarana Drainase dan Sanitasi

Tabel 2.13 Distribusi Frekuensi Sarana Drainase dan Sanitasi


No Uraian Kondisi
1. Saluran Drainase 4.500 m
2. Kakus/Kloset 693 KK
3. MCK 37 KK
4. Sungai 737 KK

Tabel 2.14 Hasil Pemantauan Kesehatan Lingkungan Desa Kedunglumpang Akhir


Tahun 2014
P`erbandingan Problem
No Indikator/Data
Data Wilayah Provisi Nasional Problem Strenght No
Cakupan air
1. 70,32% 67,73% - 2,59 -
bersih
Penggunaan
2. 35,94% 80% 44,06 -
jamban
3 TPS I buah - - - -
2.3.3.6 Persampahan

13
Tabel 2.15 Distribusi Frekuensi Persampahan
No Uraian Jumlah
1. Tempat Penampungan Sementara 1
2. Tempat Pembuangan Akhir 0
3. Gerobag Smpah 0
4. Truk Sampah 0
5. Ditimbun 0
6. Dibakar 0
7. Dibuang ke Sungai 0
8. Dibuat Kompos 0

2.3.4 Hasil Pertanian dan Aset Mesin Pertanian

2.3.4.1 Hasil Pertanian

Tabel 2.16 Distribusi Frekuensi Hasil Pertanian


No Jenis Tanaman Luas (Ha) Produksi
(Ton/Ha)
1. Padi 125 6
2. Jagung 8
3. Kedelai 4
5. Tomat 1
6. Kacang Sayur 5

2.3.4.2 Aset Mesin Pertanian

Tabel 2.17 Distribusi Frekuensi Aset Mesin Pertanian


No Jenis Mesin Jumlah
1. Hand Traktor 4
2. Choper 2

2.3.5 Perkebunan

Tabel 2.18 Distribusi Frekuensi Perkebunan


No Jenis Tanaman Luas (Ha)
1. Tebu 6

2.3.6 Usaha dan Industri

14
2.3.6.1 Perindustrian

Tabel 2.19 Distribusi Frekuensi Perindustrian


No Jenis Industri Jumlah (unit) Prosentase
1. Pengolahan Pentol Ojek 6 2,7%
2. Pembuatan Brostel 1 0,45%
3. Pembuatan Dompet dan Tas 217 96,87%
Jumlah 224 100%

Pengolahan Pentol Ojek Pembuatan Brostel Pembuatan Dompet dan Tas


2.7; 3% 0.45; 0%

96.87; 97%

Gambar 2.12
Distribusi Frekuensi Perindustrian

2.3.6.2 Usaha Peternakan dan Perikanan

Tabel 2.20 Distribusi Frekuensi Usaha Peternakan dan Perikanan


No Jenis Industri Jumlah Prosentase
1. Perikanan lele Air Tawar 3 0,48%
2. Peternakan Sapi 623 99,52%
Jumlah 626 100%

Perikanan Lele Peternakan Sapi


0.48; 0%

99.52; 100%

Gambar 2.13
Distribusi Frekuensi Usaha Peternakan dan Perikanan

2.3.7 Sarana

15
2.3.7.1 Sarana Pendidikan Formal
Tabel 2.21 Distribusi Frekuensi Sarana Pendidikan Formal
No Sarana Jumlah
1 PAUD 1
2 TK/RA 0
3 SD/MI 2
4 SMP/MTs 0
5 SMA/MA 0
6 Perguruan Tinggi 0
Jumlah 3

2.3.7.2 Sarana Pendidikan Non Formal


Tabel 2.22 Distribusi Frekuensi Sarana Pendidikan Non Formal
No Uraian Jumlah

1 TPQ/TPA 8
2 Pondok Pesantren 0
3 Kursus, dll 0
Jumlah 8

2.3.7.3 Sarana Ibadah

Tabel 2.23 Distribusi Frekuensi Sarana Ibadah


No Uraian Jumlah
1 Musholla 18
2 Masjid 5
3 Gereja 0
4 Pura 0
5 Candi 0
Jumlah 23

2.3.7.4 Sarana Kesehatan

Tabel 2.24 Distribusi Frekuensi Sarana Kesehatan


No Uraian Jumlah
1 Polindes 1
2 Posyandu 7
3 Bidan yang domisili di desa 1
4 Bidan Desa Pemegang Wilayah 1
5 Pos Obat Desa 0
6. Pos KB Desa 0
2.4 Kelembagaan Desa

16
2.4.1 Lembaga Kemasyarakatan

Tabel 2.25 Distribusi Frekuensi Lembaga Kemasyarakatan


No Uraian Jumlah Anggota
1 Organisasi Perempuan 66 orang
2 PKK 35 orang
3 Organisasi Pemuda 35 orang
4 Karang Taruna 47 orang
5 Organisasi Profesi -
6. Majelis Taklim 245 orang
7. Organisasi Bapak-Bapak -
8. LKMD atau sebutan lainnya (BPD) 13 orang
9. Kelompok Gotong Royong -

2.4.2 Struktur Organisasi Pemerintahan desa Kedunglumpang

BPD Kepala Desa

Sekretaris Desa

Ka. Ur.
Pemerintahan

Ka. Ur. Keuangan

Ka. Ur.
Pembangunan

Ka. Ur. Kesra

Ka. Ur. Umum

Kadus Jlaprang Kadus Gedangan Kadus Binorong Kadus Kd.Lumpang


Gambar 2.14 Struktur Pemerintahan Desa Kedunglumpang

2.4.3 Jabatan dan Jumlah Aparat Pemerintahan Desa

17
Pemerintah desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh

aparat pemerintah lainnya.

Tabel 2.26 Distribusi Frekuensi Jabatan dan Jumlah Aparat Pemerintahan Desa
No Jabatan Jumlah
1. Kepala desa 1
2. Sekretaris 1
3. Ka. Ur. Pemerintahan 1
4. Ka. Ur. Pembangunan 1
5. Ka. Ur. Kesra 1
6. Ka. Ur. Keuangan 1
7. Ketua Dusun 4
8. Ka. Ur. Umum 1
9 Staf desa 0
10. Ketua RW 10
11. Ketua RT 25

2.5 Data Kesehatan

2.5.1 Polindes

Desa Kedunglumpang terdiri dari 4 Dusun yaitu Kedunglumpang,

Binorong, Jlaprang dan Gedangan. Polindes Kedunglumpang terletak di

kantor desa di dusun Kedunglumpang. Jam buka polindes Kedunglumpang

jam 08.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB seriap harinya. Kegiatan polindes

meliputi pengobatan, penyuluhan dan pemeriksaan ibu hamil. Jumlah dan

jenis tenaga di polindes Kedunglumpang terdiri dari 1 orang bidan.

2.5.1.1 Fasilitas dan Sarana

- 1 Gedung Polindes

Inventaris yang ada di gedung polindes :

- 1 tempat tidur pasien

- 1 obgyn bed

- 1 timbangan badan orang dewasa

- 1 set partus pack

18
- 1 set hecting pack

- 1 stetoskop

- 1 termometer

- 1 meja tulis

- Obat-obatan

- 1 set IUD kit

- 1 tensimeter

- 1 timbangan bayi

- 1 funandoskop

- 1 medline

- 1 pengukur tinggi badan

- 1 buah almari

2.5.2 Posyandu

Posyandu yang dimiliki desa Kedunglumpang sebanyak 7 buah. Adapun

kegiatan posyandu adalah penimbangan bayi dan balita, imunisasi bayi dan

balita, serta pemeriksaan ibu hamil.

2.5.2.1 Strata dan Lokasi Posyandu

Tabel 2.27 Strata dan Lokasi Posyandu


No Posyandu Strata Lokasi
1. Lantana Purnama Kd.Lumpang Selatan
2. Bougenville Madya Kd.Lumpang Utara
3. Lotus Purnama Jlaprang
4. Gading Madya Binorong
5. Carnation Madya Gedangan
6. Antorium Purnama Jlaprang
7. Magersari Purnama Kd.Lumpang Alas

2.5.2.2 Jumlah Kader dan Dukun Bayi

Tabel 2.28 Jumlah Kader dan Dukun Bayi

19
No Dusun Kader Aktif Pasif Dukun Aktif
1. Kedunglumpang 15 15 0 0 0
2. Jlaprang 10 10 0 0 0
3. Binorong 5 5 0 0 0
4. Gedangan 5 5 0 0 0

2.5.2.3 Fasilitas dan Tenaga Kesehatan

Tabel 2.29.Fasilitas dan tenaga kesehatan


No Fasilitas Jumlah
1 Rumah Sakit 0
2 Rumah Bersalin 0
3 PUSKESMAS 0
4 Puskesmas Pembantu 0
5 Polindes 1
6 POSYANDU 7
7 Dokter Umum 0
8 Dokter Gigi 0
9 Dokter Spesialis 0
10 Bidan Desa 1
11 Perawat 0
12 Kader kesehatan 35
13 Balai Pengobatan 0

2.5.3 Data Program Pokok 9 SKA (Sasaran Kesejahteraan Anak) di


Polindes Kedunglumpang tahun 2014

Tabel 2.30 Data Program Pokok 9 SKA di Polindes Kedunglumpang tahun 2014
NO Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan
N % N % - +
I Kesehatan Ibu dan Anak
1. Kesehatan Ibu
a. Ibu hamil
1. K1 86 95% 85 98,8 % - 3,8%
2. K4 86 95% 78 90,7 % 4,3 % -
3. Resti ditemukan Nakes 80% 17 8.1%% - 71,9%
4. Bumil resti dirujuk - - - -
5. Tablet Fe 68 80% 68 100 % - 20%
b. Ibu bersalin
1. Ditolong NaKes 84 90 % 76 90 % - -
c. Bufas
1. Bufas yang mendapat 84 90 % 76 90 % - -
pelayanan nifas
2. Kesehatan Anak
- KN2 46 80% 59 101% 21% -

20
- Kunjungan bayi 68 90% 75 99% 9% -
- Kunjungan balita 354 80% 341 86% - 6%
- Asi eksklusif 81 80% 55 67,9% 19 % -
- BBLR 5 100% 4 80% 20% -
- Neonatus resti 80% 9 75% 5% -
- Rujukan neonatus resti - - - - -
V Imunisasi
- BCG 28 95 % 26 92,8% 2,2% -
- DPT1+HB1 28 95 % 30 107,14% - 12,14%
- DPT2 + HB2 28 90% 28 100% - 10%
- DPT3+HB3 28 90 % 26 92,85% - 2,85%
- Polio 1 25 95% 28 112% - 17%
- Polio 2 28 90% 30 107,14% - 17,14%
- Polio 3 28 90% 36 128,57% - 38,57%
- Polio 4 25 90% 40 160% - 70%
- Campak 28 95 % 38 135.71% - 40,71%
- Hepatitis uniject 28 95 % 30 107,14% - 12,14%
VI Keluarga Berencana
- Cakupan peserta KB aktif 80 % 85,5 % - 5,5%
- Cakupan peserta KB Baru 80 % 52,51 % 27,49 -
%

2.5.4 Hasil Pemantauan Gizi di Posyandu Desa Kedunglumpang Dalam

Tabel 2.32 Hasil Pemantauan Gizi di Posyandu desa Kedunglumpang dalam %


No Keterangan Target Pencapaian Kesenjangan
1. K/S 100 100 0

2. D/S 80 87,3 +7,3

3. N/D 80 77,7 -2,3

4. N/S 60 67,9 +7,9

5. Vit A Balita 75,5 94,12 +18,62


6. BGM 95
K/S = Cakupan Kegiatan N/D = Keberhasilan Penimbangan

D/S = Partisipasi Masyarakat N/S = Keberhasilan Program

S : Jumlah semua balita di Desa Kedunglumpang = 359


K : Balita yang memiliki KMS = 410
D : Balita yang datang ke Posyandu = 342

21
N : Balita yang datang ke Posyandu dan BB meningkat = 260
BGM: Bawah Garis Merah =3

2.5.6 Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan Kedunglumpang 2014

Tabel 2.33 Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan


No Uraian Jumlah
1. Jumlah bayi lahir pada tahun ini 30
2. Jumlah bayi mati tahun ini 0
3. Jumlah ibu melahirkan pada tahun ini 30
4. Jumlah ibu melahirkan mati tahun ini 0

2.5.8 Daftar 10 Besar Penyakit di Polindes Kedunglumpang tahun 2014

Tabel 2.34 Daftar 10 Besar Penyakit Di Polindes Desa Kedunglumpang Tahun


2014
No Penyakit Jumlah Prosentase
1 ISPA 383 kasus 52,64%
2 Hipertensi 76 kasus 10,43%
3 Gangguan jaringan ikat, otot dan 65 kasus 8,92%
lainnya
4 Tukak lambung 62 kasus 8,51%
5 Penyakit kulit 30 kasus 4,12%
6 Diare 29 kasus 3,98%
7 Pneumonia 28 kasus 3,84%
8 Konjungtivitis 23 kasus 3,16%
9 Diabetes Melitus 23 kasus 3,16%
10 Asma 9 kasus 1,24%
JUMLAH 728 kasus 100%

22
ISPA Hipertensi Gg. Jar. Ikat, otot
Tukak Lambung Penyakit Kulit Diare
Pneumonia Konjungtivitis Diabetes Mellitus
3.16%; 3% 3.16%; 3%
3.84%; 4%
3.98%; 4%
4.12%; 4%
8.51%; 9%
52.64%; 53%

8.92%; 9%

10.43%; 11%

Gambar 2.15
Diagram Penyakit Terbanyak di Polindes Desa Kedunglumpang Tahun 2014

2.5.9 Data Kejadian Luar Biasa (KLB)

Tabel 2.35 Data Kejadian Luar Biasa (KLB)


No Uraian Jumlah Keterangan
1. Muntaber - -
2. Demam Berdarah - -
3. Kolera - -

2.5.10 Data Penyakit Menular

Tabel 2.36 Data Penyakit Menular


No Uraian Jumlah Keterangan
1. HIV/AIDS - -
2. TB Paru 2 BTA -
3. Morbus Hanses/Lepra - -
4. Hepatitis - -

23
BAB 3

ANALISA DATA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN

LEMBAR KERJA I

Tabel 3.1 Profil Pencapaian Kegiatan Polindes Kedunglumpang pada akhir tahun

2014

A. STATUS KESEHATAN

N Indikator/Data Perbandingan Problem


o Data Wilayah Provinsi Nasional Problem Strengh No
t
1. Mortalitas CDR 3,13% 6,2% - - -
2. Kelahiran 5,52% 17,9% - - -
CBR
3. Morbiditas 0,55% - - 0,4% 0,15% - -
prevalence TB
paru
4. Prevalence 70,58% - - 25% 45,58% - -
ISPA
5. Prevalence 5,34% - - 3,5% 1,84% -
Diare

B. STATUS UPAYA KESEHATAN


N Indikator/Data Perbandingan Problem
Data Wilaya Provinsi Nasional Problem Strengh No
o
h t
1. Sumber daya kesehatan 100/100.000 √ - -
: Ratio bidan thd
penduduk 1/5426
Ratio Dokter terhadap
penduduk 0/5426 40/100.000 √ - -

2.  Cakupan peserta 85,8 % 80 % - 5,8 % -


aktif KB
 Cakupan Peserta
KB Baru 52,51 % 80 % 27,49% - -
3.  Cakupan balita 94,12%
mendapat vitamin A
4. Kesehatan Anak :

24
 Kunjungan Bayi 99% - - -
 Cakupan pelayaan
Balita 86% 90 % 87% 4% - -
 ASI Eksklusif 67,9% 80% 12,1% - -

 BBLR 90 % 90 % - - -

 Neonatus Resti 75% 80% 5% - -


80 % - 21% -
 KN2
101 % - - - -
 Rujukan neonatus
-
resti
Ibu hamil
98,8% 95 % - 3,8% -
 K1
90,7% 90 % - 0,7%
 K4
 Resti ditemukan
- 90 % - -
NaKes
-
 Resti oleh
- - - -
masyarakat
 Pemberian tablet Fe
88,2% 95 % 6.8% - -
 Bumil resti yang - 95 % - - -
dirujuk - -
Ibu bersalin -
 Jml persalinan 90% 80 % -
NaKes 10%
 Bufas yang 90% 90% -
mendapat
pelayanan
5.  K/S (cakupan
kegiatan) 100 % 100% - - -
 D/S (partisipasi
masy) 87,3 % 80 % - 7.3% -
 N/S (kenaikan berat
badan) 67,9% 80 % 12,1% - -

 N/D (keberhasilan
Penimbangan) 77,7% 80 2,3% - -

 BGM 3 <8 - 5 -
6. Imunisasi :
BCG 92,8% 95% 2,2% -
DPT 1 107,14% 95% - 12,14% -
DPT 2 100% 90% - 10% -

25
DPT 3 92,85% 90% - 2,85% √
Polio 1 112% 95% 17% -
Polio 2 107,14% 90% 17,14% -
Polio 3 125,87% 90% 35.87% -
Polio 4 160% 90% 70% -
Campak 135,7% 95% 90,82%/ 40,7% -
Hepatitis 107,14% 95% 12,14% -

C. STATUS LINGKUNGAN
P`erbandingan Problem
No Indikator/Data Nasiona Proble
Data Wilayah Provisi Strenght No
l m
Cakupan air 70,32
1. 67,73% - 2,59% -
bersih %
Limbah: Rumah
2. 8,5% 13,50%
dengan SPAL
Keadaan
28,03
Perumahan :
%
3. - Setengah
1,82
gedung
%
- Gedeg
Rumah dengan 35,94
4. 80% 44,06% - -
jamban %
5. Demografi - - -

BAB 4

PERMASALAHAN KESEHATAN KOMUNITAS

26
LEMBAR KERJA 2

RESUME PERMASALAHAN

Penyajian daftar permasalahan dari data Status Kesehatan

No PERMASALAHAN KOMENTAR
P2M
1. ISPA menduduki Psikobiologi:
peringkat 1 dari 10  Kurangnya imunitas dari host penderita
penyakit terbanyak Lifestyle:
 Kurangnya kesadaran masyarakat dalam
menggunakan masker untuk pencegahan penyakit
 Kurangnya mengonsumsi makanan bergizi untuk
meningkatkan imunitas.
 Kurangnya kesadaran masyarakat dalam PHBS,
seperti masih merokok, dan hygienitias dari
makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Health Services:
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang gejala
penyakit ISPA, penanganan serta pencegahannya
Environment:
 Kondisi geografis dari desa Kedunglumpang yang
berupa dataran rendah yang kering, sehingga
polusi udara yang cukup tinggi.
 Kurangnya ventilasi dan paparan sinar matahari
yang masuk kerumah.
2. Prevalensi diare masih Psikobiologi:
tinggi (-1,84%)  Kurangnya imunitas dari host penderita
Lifestyle:
 Kurangnya mengonsumsi makanan bergizi untuk
meningkatkan imunitas.
 Kurangnya kesadaran masyarakat dalam PHBS,
seperti masih merokok, dan hygienitias dari

27
makanan atau minuman yang dikonsumsi.
 Masih banyak masyarakat yang belum memiliki
jamban sehat sehingga banyak yang masih buang
air besar di sungai.
 Masih banyak masyarakat yang sulit merubah
perilaku buang air besar di sungai menjadi buang
air besar di jamban.
Health Services:
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang pentingnya
PHBS dan jamban sehat.
Environment:
 Masih banyaknya warga yang buang air besar
di sungai sehingga hewan vektor (lalat) dapat
berkembang biak di tinja manusia dan kemudian
mengkontaminasi makanan yang akan dimakan
oleh masyarakat.
 Terbatasnya tempat pembuangan sampah
sehingga sampah banyak berserakan dan menjadi
tempat lalat berkembang biak.

Penyajian daftar permasalahandari data Status Upaya Kesehatan


KB
1, Kesenjangan Psikobiologik:
Cakupan Peserta KB  Tidak ada problem Psikobiologi
Baru (-27,49%) Lifestyle:
 Masih banyak masyarakat yang malas untuk
memakai KB.

28
 Menganggap KB menghabiskan biaya.
 Masih menginginkan anak dengan jenis
kelamin tertentu
 Kepercayaan tertentu yang tidak percaya atau
melarang KB

Health Services:
 Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam
melakukan upaya penyuluhan tentang
pentingnya KB, terutama bagi para2 ibu ibu
muda sebagai pengguna KB baru, sehingga
cukup berpengaruh dalam mendapatkan
informasi pelayanan program KB.
Environment:
 Masih melekatnya budaya banyak anak banyak
rezeki
 Pendidikan masyarakat yang kurang mengenai
pentingnya program KB, manfaat, cara
penggunaan dan efek samping.
 Kurangnya pengetahuan pasutri, terutama
pasangan usia subur tentang Keluarga
Berencana.

KIA
1. Cakupan pelayanan Psikobiologik:
Balita  Tidak ada problem Psikobiologi yang
(-4%) mempengaruhi
Lifestyle:
 Kurangnya kesadaran diri para orangtua untuk
meluangkan waktu dengan melakukan kunjungan
ke posyandu

29
Health Services:
 Kurangnya penyuluhan dari tenaga kesehatan
kepada masyarakat tentang pentingnya kunjungan
balita setelah selesai imunisasi.
Environment:
 Sosial ekonomi yang masih rendah

2. Kesenjangan Asi Psikobiologik:


eksklusif (-12,1%)  Produksi ASI kurang
 Kesehatan Ibu yang tidak memungkingkan
memberikan ASI
Lifestyle:
 Kurangnya kesadaran untuk memberikan ASI
eksklusif
 Ibu lebih cenderung menggunakan susu
formula daripada ASI karena dianggap lebih
bernilai gizi dibandingkan ASI.
 kurangnya pengetahuan tentag bagaimana
pemberian ASI, cara penyimpanan ASI.
Health Services:
 Kurangnya penyuluhan tentang ASI eksklusif
dan cara pemberian ASI
Environment:
 Masih adanya anggapan bahwa susu formula lebih
baik daripada ASI
 Penggunaan susu formula lebih praktis daripada
diberikan ASI
3. Kesenjangan Psikobiologik:
neonatus resti (-5%)  Kesehatan Ibu yang kurang saat hamil.
Lifestyle:
 Kurangnya kesadaran untuk memeriksakan
kandungannya sejak dini

30
 Kurangnya kesadaran para ibu untuk makan
makan yang bergizi saat hamil
Health Services:
 Kurangnya penyuluhan tentang kehamilan dan
kemungkinan adanya neonatus resiko tinggi.
Environment:
-

Penyajian Daftar Masalah dari Data Imunisasi


No PERMASALAHAN KOMENTAR
1. Kesenjangan Psikobiologik
imunisasi BCG  Imunitas kurang baik
(-2,2%) Lifestyle :
 Kurangnya kesadaran diri orang tua untuk
melakukan imda anaknya
 Masyarakat kurang mengetahui tentang
pentingnya imunisasi BCG untuk mencegah
TBC
Health service:
 Kurangnya penyuluhan tentang
pentingnya pemberian imunisasi bada bayi
Environment:

Penyajian daftar permasalahan dari data Status Lingkungan

No PERMASALAHAN KOMENTAR
P2M
1. Kesenjangan rumah Psikobiologik
dengan jamban (-  -
44,06%) Lifestyle
 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk buang air
besar di jamban dan lebih memilih untuk buang air
besar di sungai
Health services

31
 Tenaga kesehatan sudah aktif dalam melakukan
upaya penyuluhan tentang pentingnya jamban
sehat dan sudah digalakkan untuk arisan jamban.
Environment
 Kebanyakan rumah tidak memiliki jamban karena
tingkat ekonomi masyarakat yang rendah sehingga
masih menganggap membuat jamban itu mahal
padahal manfaatnya sangat besar.

RESUME FAKTOR PENDUKUNG

Penyajian daftar Faktor Pendukung berdasarkan data yang ada

FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


1. •Jumlah Nakes 1orang (bidan)  Letak dari Puskesmas induk

•Jumlah kader kesehatan yang mendukung pencapaian program KIA

aktif 35 orang. namun masih didapatkan kendala

•Jumlah Posyandu 7 buah.

32
• Adanya 1 polindes di balai desa wilayah yang cukup luas, sedangkan

Nakes masih terbatas.


2 Kesenjangan K1 (+ 3,8%)
 Kesadaran warga desa untuk
3 Kesenjangan K4 (+0,4%)
melakukan persalinan secara aman.

 Terjangkaunya biaya persalinan di


Bidan desa.
 Tidak adanya dukun bersalin di Desa
Kedunglumpang sehingga tiap kali
persalinan ada kontrol dari Bidan
desa.
4. Bulin yang ditolong nakes  Masyarakat yang melakukan
(0%) persalinan seluruhnya dibantu oleh tenaga
medis
5. Bufas yang mendapat pelayanan
 Tingginya kesadaran / pengetahuan
nifas (0%)
masyarakat untuk melakukan persalinan
yang aman pada tenaga kesehatan
 Masih terjangkaunya biaya persalinan di
bidan desa

6 Kunjungan Bayi (+9%) Tingginya pengetahuan dan tingkat kesadaran

masyarakat tentang pentingnya kunjungan bayi

dan balita.

 Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam

memberikan penyuluhan tentang pentingnya

memantau perkembangan dan pertumbuhan

anaknya ke Posyandu Cukup aktifnya tenaga

kesehatan dalam memberikan penyuluhan

33
tentang pentingnya memantau perkembangan

dan pertumbuhan anaknya ke Posyandu.


IMUNISASI
7. DPT 1 (+12,14%)  Tingginya pengetahuan masyarakat
8. DPT 2(+10%)
tentang pentingnya imunisasi DPT
untuk mengurangi resiko terjadinya
hepatitis, difteri, pertussis dan tetanus.
 Jumlah tenaga kesehatan dan kader
dalam melakukan sosialisasi
pentingnya imunisasi DPT.
 Jumlah sarana kesehatan, seperti
Posyandu dan Polindes yang cukup
dalam melayani masyarakat.
9. Polio 1 (+17%)  Masyarakat sudah mengetahui tentang
pentingnya imunisasi polio untuk
10. Polio 2 (+17,14%)
mencegah kecacatan pada bayi.
11. Polio 3 (+ 38,57%)
 Keaktifan tenaga kesehatan dan kader
12. Polio 4 (+70%)
dalam melakukan sosialisasi pentingnya
imunisasi polio

 Masyarakat tidak merasa enggan


melakukan imunisasi polio yang cukup
mudah yaitu diberikan melalui mulut
13. Hepatitis (+12,14%)  Tingginya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya imunisasi hepatitis
untuk mengurangi resiko terjadinya
hepatitis.
 Keaktifan tenaga kesehatan dan kader
dalam melakukan sosialisasi pentingnya
imunisasi hepatitis
14 Campak (+40,71%)  Masyarakat sudah mengetahui tentang
pentingnya imunisasi campak untuk
mencegah terjadinya penyakit campak di
kemudian hari
GIZI

34
15. K/S (0%)  Tingginya pengetahuan dan kesadaran
16. D/S (+7,3%) masyarakat akan pentingnya posyandu

17. N/D (-2,3%%)  Aktifnya nakes dalam melakukan upaya


penyuluhan akan pentingnya posyandu
18. N/S (+7,9%)  Keadaan sosial-ekonomi yang cukup
 Namun jumlah balita yang mengalami

19. BGM (3=<8) kenaikan berat badan tidak mencapai


target yang artinya meskipun pengetahuan
warga ttg posyandu baik namun tidak
diikuti dengan pemenuhan gizi terhadap
buah hatinya
KELUARGA BERENCANA
19. Cakupan peserta KB aktif  Pendidikan masyarakat cukup mengenai

(5,8%) pentingnya program KB, manfaat, cara

penggunaan dan efek samping.

 cukupnya pengetahuan pasutri, terutama

pasangan usia subur tentang Keluarga

Berencana.

 Cukupnya tenaga kesehatan,seperti Bidan

untuk memenuhi pelayanan medis.

Sehingga cukup berpengaruh dalam

mendapatkan informasi dan pelayanan

program KB

LINGKUNGAN

35
20. Cakupan air bersih (+2,59%  Tingginya kesadaran masyarakat akan
pentingnya penggunaan air bersih
 Pelayanan kebutuhan terhadap air
minum/air bersih di Desa
Kedunglumpang terlayani melalui
sumur gali, sumur pompa, dan sumber
mata air yang berada di Desa
Kedunglumpang.
 Adanya sumber air di Desa
Kedunglumpang sehingga diharapkan
bisa memaksimalkan potensi sumber
air ini untuk melayani kebutuhan air
bersih masyarakat.

RESUME FAKTOR PENGHAMBAT


Penyajian daftar Faktor Penghambat berdasarkan data yang ada
STATUS KESEHATAN
No FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR
ISPA
1. -Tingkat pendidikan yang kurang  Jumlah tenaga kesehatan masih perlu
-Tingkat pendapatan yang masih ditambah untuk menangani penduduk
rendah dan Kurang aktifnya tenaga kesehatan
-Masih banyak rumah yang kurang dalam melakukan upaya penyuluhan
sehat tentang ISPA
 Pendidikan yang kurang pada Penderita
membuat masyarakat melakukan
pencegahan penularan
 Rendahnya pendapatan membuat
penderita kurang mengkonsumsi
makanan yang bergizi
 Kurangnya rumah yang memiliki

36
ventilasi.
DIARE
2. -Tingkat pendidikan yang kurang  Tingkat pendidikan yang kurang
-Tingkat pendapatan yang masih membuat kesadaran masyarakat akan
rendah pentingnya berperilaku bersih dan sehat
-Masih banyak rumah yang tidak menjadi kurang dan pentingnya
memiliki jamban pencegahan menjadi terabaikan.
-Rendahnya kesadaran masyarat  Rendahnya pendapatan membuat
mengenai pentingnya buang air penderita kurang mengkonsumsi
besar di jamban makanan yang bergizi dan bersih.
 Masih sedikitnya rumah yang tidak
memiliki jamban sehingga factor
kebersihan kurang diperhatikan
 Buang air besar sembarangan d sungai
akan membuat lalat bebas berkembang
biak di tinja, kemudian terbang dan
mencemari makanan.

STATUS UPAYA KESEHATAN

No FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR


KB
-Kurangnya sosialisasi tentang KB,  Kurangnya sarana dan prasarana, serta
terutama kepada ibu ibu muda. tenaga kesehatan, sehingga
-Tingkat pendidikan dan ekonomi memepengaruhi terhadap kurangnya
yang rendah promosi keseatan tentang KB
 Kurangnya tingkat pengetahuan dan
ekonomi membuat masyarakat
tidakmengerti pentingnya KB

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


1. -Kurangnya sosialisasi tentang  Ketersediaan tenaga kesehatan
pentingnya ASI Eksklusif dan masih kurang sehingga

37
kunjungan balita secara memepengaruhi terhadap
kontinyu kurangnya promosi keseatan
-Tingkat pendidikan dan ekonomi tentang kesehatan ibu dan anak
yang rendah (KIA)
 Kurangnya tingkat pengetahuan dan
ekonomi membuat masyarakat tidak
mengerti pentingnya memberikan
ASI eksklusif kepada bayi dan
balitanya, sampai 6 bulan, serta
pentingnya kunjungan balita sampai
usia 5 tahun, walaupun telah
mendapat lima dasar imunisasi
lengkap.
IMUNISASI
1. -Kurangnya sosialisasi tentang  Ketersediaan tenaga kesehatan
pentingnya imunisasi masih kurang sehingga
-Tingkat pendidikan rendah memepengaruhi terhadap
-Kurangnya kesadaran dalam kurangnya promosi keseatan
pemberian imunisasi BCG pada tentang imunisasi
buah hatinya.  Kurangnya tingkat pengetahuan dan
-Tingkat pendidikan dan ekonomi ekonomi membuat masyarakat tidak
yang rendah mengerti pentingnya memberikan
- imunisasi
 Adanya kepercayaan masyarakat
bahwa imunisasi itu tidak
diperbolehkan agama.

STATUS LINGKUNGAN

No FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR


RUMAH DENGAN JAMBAN
1. -Tingkat pendidikan yang kurang  Rendahnya Tingkat Kesadaran
-Tingkat pendapatan yang masih

38
rendah Mayarakat untuk memiliki jamban di
-Masih banyak rumah yang tidak
tiap rumahnya
memiliki jamban
 Masyarakat desa Kedunglumpang

banyak yang menganggap bahwa

membuat jamban membutuhkan biaya

yang besar sehingga masyarakat lebih

memilih untuk buang air di sungai

daripada membuat jamban di rumah

sendiri.

 Kurangnya pengetahuan

masyarakat mengenai pentingnya

memiliki jamban sendiri.

39
LEMBAR KERJA 3

PENILAIAN PRIORITAS PERMASALAHAN


A. Status Kesehatan
ISPA : didapatkan kejadian ISPA sebagai urutan pertama penyakit dengan
prevalensi 70,58 %
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  6
Keseriusan  6
Feasibility  6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18

Diare : didapatkan prevalensi diare masih tinggi 5,34% dengan kesenjangan


-1,84%
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  3
Keseriusan  5
Feasibility  6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14

B. Status Upaya Kesehatan


Peserta KB baru : Terdapat kesenjangan pada pencapaian program cakupan peserta
KB baru 27,49 %

40
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  5
Keseriusan  4
Feasibility  5
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
KIA: Terdapat Kesenjangan kunjungan balita (-28%), Kesenjangan ASI ekslusif

(-19%)

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  6
Keseriusan  6
Feasibility  6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18

A. Status Lingkungan
Rumah dengan jamban : Terdapat kesenjangan pada pencapaian program rumah
dengan jamban -44,06%
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude  5
Keseriusan  5
Feasibility  6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 16

DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN DESA KEDUNGLUMPANG


NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS
1 ISPA 18
2 KIA 18
3. Rumah dengan Jamban 16
4 DIARE 14
5 KB 14

41
LEMBAR KERJA 4

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBER DAYA


STATUS KESEHATAN
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
P2M
1. ISPA Psikobiologi: - Bidan desa: 2 orang
 Kurangnya imunitas dari - Kader aktif: 45 orang
host penderita - Posyandu: 8 buah
Lifestyle: - Kegiatan keagamaan
 Kurangnya kesadaran dan peran tokoh
masyarakat dalam masyarakat aktif
menggunakan masker untuk - KIE petugas
pencegahan penyakit kesehatan untuk aktif
 Kurangnya mengonsumsi melakukan
makanan bergizi untuk penyuluhan.
meningkatkan imunitas.
 Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam PHBS,
seperti masih merokok, dan
hygienitias dari makanan
atau minuman yang
dikonsumsi.
Health Services:
 Kurang aktifnya tenaga
kesehatan dalam melakukan
upaya penyuluhan tentang
gejala penyakit ISPA,
penanganan serta
pencegahannya
Environment:
 Kondisi geografis dari desa
Kedunglumpang yang

42
berupa dataran rendah yang
kering, sehingga polusi udara
yang cukup tinggi.
Kurangnya ventilasi dan
paparan sinar matahari yang
masuk kerumah.
2. Diare Psikobiologi: - Bidan desa: 1 orang
 Kurangnya imunitas dari - Kegiatan keagamaan
host penderita dan peran tokoh
Lifestyle: masyarakat aktif
 Kurangnya mengonsumsi - KIE petugas
makanan bergizi untuk kesehatan untuk aktif
meningkatkan imunitas. melakukan
 Kurangnya kesadaran penyuluhan tentang
masyarakat dalam PHBS, gejala awaldiare,
seperti masih merokok, dan pencegahan
hygienitias dari makanan penularan,
atau minuman yang pertolongan pertama
dikonsumsi. untuk diare.

 Masih banyak masyarakat


yang belum memiliki jamban
sehat sehingga banyak yang
masih buang air besar di
sungai.
 Masih banyak masyarakat
yang sulit merubah perilaku
buang air besar di sungai
menjadi buang air besar di
jamban.
Health Services:
 Kurang aktifnya tenaga
kesehatan dalam melakukan

43
upaya penyuluhan tentang
pentingnya PHBS dan
jamban sehat.
Environment:
 Masih banyaknya warga
yang buang air besar di
sungai sehingga hewan
vektor (lalat) dapat
berkembang biak di tinja
manusia dan kemudian
mengkontaminasi makanan
yang akan dimakan oleh
masyarakat.
 Terbatasnya tempat
pembuangan sampah
sehingga sampah banyak
berserakan dan menjadi
tempat lalat berkembang
biak.

STATUS UPAYA KESEHATAN


No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
KIA
1. Adanya Psikobiologik: - Tenaga kesehatan (1
kesenjangan pada  Tidak ada problem bidan, 35 kader aktif),
KIA pencapaian Psikobiologi yang yang telah aktif
program kerja, mempengaruhi memberikan
yaitu kunjungan Lifestyle: penyuluhan, baik ke
balita, ASI  Kurangnya kesadaran diri kader maupun
eksklusif, dan para orangtua untuk masyarakat
pencapaian meluangkan waktu dengan - Sarana penyuluhan
imunisasi BCG melakukan kunjungan ke memadai ( 7

44
posyandu, memberikan asi posyandu)
eksklusif dan melakukan - Sarana transportasi
imunisasi BCG relatiif mudah
Health Services:
 Kurangnya penyuluhan
dari tenaga kesehatan kepada
masyarakat tentang
pentingnya kunjungan balita
setelah selesai imunisasi,
pentingnya pemberian ASI
eksklusif dan manfaat
imunisasi
Environment:
 Sosial ekonomi yang
masih rendah
KB
1. Kesenjangan Psikobiologik: o Tenaga kesehatan
Cakupan Peserta  Tidak ada problem (1bidan, 35 kader
KB Baru(-27,49%) Psikobiologi aktif), yang telah
Lifestyle: aktif memberikan
 Masih banyak penyuluhan, baik
masyarakat yang malas ke kader maupun
untuk memakai KB. masyarakat
 Menganggap KB o Petugas kesehatan
menghabiskan biaya.
yang sudah cukup
 Masih menginginkan
dan telah aktif
anak dengan jenis
kelamin tertentu memberikan
 Kepercayaan tertentu penyuluhan
yang tidak percaya atau
o Adanya SAFARI
melarang KB
KB secara
Health Services:
berkala.
 Kurang aktifnya tenaga

45
kesehatan dalam o Tersedianya alat
melakukan upaya kontrasepsi di
penyuluhan tentang puskesmas.
pentingnya KB, terutama
bagi para2 ibu ibu muda
sebagai pengguna KB
baru, sehingga cukup
berpengaruh dalam
mendapatkan informasi
pelayanan program KB.
Environment:
 Masih melekatnya
budaya banyak anak
banyak rezeki
 Pendidikan masyarakat
yang kurang mengenai
pentingnya program KB,
manfaat, cara penggunaan
dan efek samping.
 Kurangnya pengetahuan
pasutri, terutama
pasangan usia subur
tentang Keluarga
Berencana.

STATUS LINGKUNGAN
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
P2M

46
2. Rumah dengan Psikobiologik - Bidan desa: 1 orang
Jamban  - - Kader aktif: 35 orang
Lifestyle - Posyandu: 7 buah
 Kurangnya kesadaran - Kegiatan keagamaan
masyarakat untuk buang air dan peran tokoh
besar di jamban dan lebih masyarakat aktif
memilih untuk buang air - KIE petugas
besar di sungai kesehatan untuk aktif
Health services melakukan
 Tenaga kesehatan sudah aktif penyuluhan.
dalam melakukan upaya
penyuluhan tentang
pentingnya jamban sehat dan
sudah digalakkan untuk
arisan jamban.
Environment
 Kebanyakan rumah tidak
memiliki jamban karena
tingkat ekonomi masyarakat
yang rendah sehingga masih
menganggap membuat
jamban itu mahal padahal
manfaatnya sangat besar.

LEMBAR KERJA 5
PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI
A. Status Kesehatan

47
ISPA : Kesenjangan pada pencapaian ISPA
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya Y N Y Y Y
kebersihan/Higiens personal dan lingkungan serta
pentingnya rajin berobat, kontrol dan pemeriksaan
kesehatan
2 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan Y N Y Y Y
menggiatkan kegiatan kader yang telah ada

DIARE: tingginya angka kesenjangan diare (-6,20%)


NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang Y N Y Y Y
diare dan bahayanya, menggalakkan PHBS seperti cuci
tangan menggunakan sabun.
2 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai Y N Y Y Y
pentingnya BAB di jamban
3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y
4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

B. Status Upaya Kesehatan


KIA : Kesenjangan pada program KIA

NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil Y N Y Y Y

o Pemberian Asi Eksklusif minimal 6 bulan pertama

sejak kelahiran serta kunjungan balita sampai usia 5

tahun meskipun sudah lengkap imunisasinya, serta

sosialisasi tentang gejala polio, cara pencegahan dan

pengobatannya
2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara Y N Y Y Y

memotivasi agar lebih aktif memberikan penyuluhan

kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta

mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian

48
penghargaan untuk kader
3 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar Y N Y Y Y

memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar mau

memberikan Asi Eksklusif, dan terus memantau

pertumbuhan balita ke posyandu sampai usia 5 tahun


3 Sosialisasi/ penyuluhan tentang pentingnya mengetahui

gejala Polio, penanggulangan, serta pencegahannya.


4 Sosialisasi / penyuluhan pentingnya imunisasi dasar Y N Y Y Y

lengkap
6 Pemasangan pamflet dan poster ditempat umum Y N Y Y Y

KB : terjadinya kesenjangan pada rendahnya tingkat pembinaan akseptor baru

NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Penyuluhan tentang pentingnya KB dan pelayanan Y N Y Y Y

KB pemerintah
2 Penyuluhan dan pengarahan kepada akseptor KB Y N Y Y Y

supaya kontrol secara rutin terutama ke tempat

pelayanan pemerintah.
3 Peran aktif tokoh masyarakat Y N Y Y Y
4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

C.Status Lingkungan
Tingginya kesenjangan rumah dengan jamban (44,06%)
NO Strategi / Intervensi P E A R L
1 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang Y N Y Y Y
pentingnya memiliki jamban sehat
2 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai Y N Y Y Y
pentingnya BAB di jamban
3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y
4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

49
BAB 5

RENCANA KERJA DAN RENCANA EVALUASI

LEMBAR KERJA 6.

PLAN OF ACTION

STATUS KESEHATAN

1. Permasalahan :kesenjangan pada ISPA di desa Kedunglumpang

Tujuan jangka panjang : Menurunkan angka kejadian ISPA di desa

Kedunglumpang

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa

Kedunglumpang

50
No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1 Sosialisasi/ Setting : Semua Nakes / kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
tentang Nakes
pentingnya Metode:Melakukan Kader
mengetahui gejala penyuluhan terhadap
ISPA, Masyarakat
penanggulangan, Kedunglumpang
serta
pencegahannya.
2 Sosialisasi / Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
Perilaku hidup Nakes
bersih dan sehat Metode:Melakukan Kader
penyuluhan terhadap
Masyarakat
Kedunglumpang
4 Peran aktif Setting : Kader - Nakes: pro aktif Polindes/ Terlaksana
tokoh masyrakat Tempat Nakes dalam PKM
kerja/posyandu pencegahan ISPA Nakes
- PKM Kader
Metode : pembinaan menyiapkan
kader sarana prasarana
5. Pemasangan Setting : Masyarakat Nakes: menyusun Nakes Terlaksana
pamflet dan Tempat umum, pusat umum dan menyebarkan Kader
poster di tempat keramaian Kader: Sarana
umum Metode : menyebarkan Dana
Poster dan pamflet

2. Permasalahan : kesenjangan pada Diare di desa Kedunglumpang


Tujuan jangka panjang : Menurunkan angka kejadian diare di desa
Kedunglumpang
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa
Kedunglumpang

51
No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1 Sosialisasi/ Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
tentang Nakes
pentingnya Metode:Melakukan Kader
mengetahui gejala penyuluhan terhadap
Diare, Masyarakat
penanggulangan, Kedunglumpang
serta
pencegahannya.
2 Sosialisasi / Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/Posyandu/Seko Masyarakat penyuluhan /PKM
Perilaku hidup lah Nakes
bersih dan sehat Kader
Metode:Melakukan
penyuluhan terhadap
Masyarakat
Kedunglumpang
3. Sosialisasi/ Setting : Seluruh Nakes/ kader Posyandu Terlaksana
penyuluhan Pengajian/Tahlilan/ anggota penyuluhan / PKM
mengenai jamban Rapat Warga Nakes
sehat dan Kader
pentingnya buang Metode:Melakukan
air besar di penyuluhan terhadap
jamban Masyarakat
Kedunglumpang
4 Peran aktif Setting : Kader - Nakes: pro aktif Polindes/ Terlaksana
tokoh masyrakat Tempat Nakes dalam PKM
kerja/posyandu pencegahan ISPA Nakes
- PKM Kader
Metode : pembinaan menyiapkan
kader sarana prasarana
5. Pemasangan Setting : Masyarakat Nakes: menyusun Nakes Terlaksana
pamflet dan Tempat umum, pusat umum dan menyebarkan Kader
poster di tempat keramaian Kader: Sarana
umum Metode : menyebarkan Dana

52
Poster dan pamflet

STATUS UPAYA KESEHATAN


1. Permasalahan :kesenjangan pada Cakupan KIA di desa Kedunglumpang
Tujuan jangka panjang : Meningkatnya cakupan KIA sesuai target
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program cakupan KIA beupa penignkatan
kunjungan balita , cakupan pencapaian ASI Ekskluif, dan imunisasi di desa
Kedunglumpang

53
No Strategi intervensi Setting dan Target Peran dan Sumber Evaluasi
Metode populasi tanggung daya
jawab
1 Penyuluhan pada Setting : Semua ibu Nakes /kader: Polindes/ Terlaksana
masyarakat tentang polindes/posyandu yang penyuluhan PKM
pentingnya memeiliki Nakes
kebutuhan ASI Metode: bayi dan Kader
ekslusif dan Penyuluhan di balita dari
pemenuhan posyandu usia 0-60
kelengkapan bulan
imunisasi, serta
kunjungan rutin
balita ke posyandu
sampai usia 5 tahun
2 Peningkatan kinerja Setting : Kader Nakes - Nakes: pro Polindes/ Terlaksana
kader, Serta Tempat aktif dalam PKM
pembentukan KP- kerja/posyandu kinerja Nakes
ASI Metode : pembimbinga Kader
pembinaan kader, n ke msyaraka
serta pengumpulan posyandu, t
masyarakat - PKM
menyiapkan
sarana
prasarana

3 Pemasangan Setting : Masyarakat Nakes Nakes Terlaksana


pamflet dan poster Tempat umum :menyusun Kader
di tempat umum umum, pusat dan Sarana
keramaian menyebarkan Dana
Metode : pamflet dan
Poster dan pamflet poster
Kader :
menyebarkan
pamflet dan
poster

54
4 Peran aktif tokoh Setting : Masyarakat Nakes : Nakes Terlaksana
masyrakat Pertemuan warga umum menciptakan Tokoh
Metode : hubungn yang masyarak
memberikan pesan baik dengan at
khusus tokoh
masyarakat
Tokoh
masyarakat :
memberikan
pesan pada
anggota
masyarakat

2. Permasalahan : Terjadinya kesenjangan pada pencapaian akseptor baru dan


rendahnya tingkat pembinaan akseptor aktif di desa Kedunglumpang
Tujuan jangka panjang: Menurunkan angka kelahiran
Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan akseptor aktif serta
ibu-ibu lainnya sehingga dapat menjadi akseptor baru

55
No Strategi Setting dan Target Peran dan Sumber daya Evaluasi
intervensi Metode populasi tanggung jawab
1 Penyuluhan Setting : Calon Nakes /kader: Polindes/PKM Terlaksana
tentang macam PKM/polindes/pos akseptor baru penyuluhan Nakes
dan kegunaan yandu dan akseptor Kader
masing-masing melakukan aktif
alat KB penyuluhan
terhadap semua
ibu rumah tangga
2 Peningkatan Setting : tempat Nakes - Nakes: pro aktif Polindes/PKM Terlaksana
kinerja kader kerja Kader dalam Nakes
Metode : pemeriksaan ibu Kader
pembinaan kader hamil
- PKM
menyiapkan
sarana prasarana
3 Pemasangan Setting : tempat Masyarakat Nakes : Nakes Terlaksana
pamflet dan umum, pusat umum menyusun Kader
poster di tempat keramaian Kader : Sarana
umum Metode : poster menyebarkan Dana
dan pamphlet
4 Peran aktif Setting : Masyarakat Nakes : Nakes Terlaksana
tokoh pertemuan warga umum menciptakan Tokoh
masyarakat Metode : hubungan yang masyarakat
memberikan pesan baik dengan
khusus tokohmasyarakat
pesan pada
anggota
masyarakat

STATUS LINGKUNGAN
1. Permasalahan : kesenjangan rumah dengan jamban di desa Kedunglumpang
Tujuan jangka panjang : Meningkatkan capaian rumah dengan jamban
Tujuan Jangka Pendek : Merubah perilaku warga agar tidak buang air besar di
sungai

56
No Strategi Setting dan Metode Target Peran dan Sumber Evaluasi
intervensi populasi tanggung jawab daya
1 Sosialisasi/ Setting : Semua Nakes /kader: Posyandu Terlaksana
penyuluhan PKM/posyandu Masyarakat penyuluhan /PKM
tentang Nakes
pentingnya Metode:Melakukan Kader
memiliki jamban penyuluhan terhadap
sehat. Masyarakat
Kedunglumpang
2. Sosialisasi/ Setting : Seluruh Nakes/ kader Posyandu Terlaksana
penyuluhan Pengajian/Tahlilan/ anggota penyuluhan / PKM
mengenai jamban Rapat Warga Nakes
sehat dan Kader
pentingnya buang Metode:Melakukan
air besar di penyuluhan terhadap
jamban Masyarakat
Kedunglumpang
3 Peran aktif Setting : Kader - Nakes: pro aktif Polindes/ Terlaksana
tokoh masyrakat Tempat Nakes dalam PKM
kerja/posyandu pencegahan ISPA Nakes
- PKM Kader
Metode : pembinaan menyiapkan
kader sarana prasarana
4. Pemasangan Setting : Masyarakat Nakes: menyusun Nakes Terlaksana
pamflet dan Tempat umum, pusat umum dan menyebarkan Kader
poster di tempat keramaian Kader: Sarana
umum Metode : menyebarkan Dana
Poster dan pamflet
sBAB 6

PENUTUP

o Kesimpulan

Berdasarkan laporan diagnosa komunitas desa Kedunglumpang yang

mengacu pada profil desa Kedunglumpang tahun 2014 dan profil pencapaian

57
kegiatan polindes Kedunglumpang pada akhir tahun 2014 dapat disimpulkan

bahwa prioritas permasalahan desa Kedunglumpang yang paling utama

adalah ISPA, KIA, Rumah dengan jamban, Diare, dan KB.

Tingginya angka kejadian Diare dan ISPA, berhubungan dengan

SDM dan sanitasi di desa Kedunglumpang yang masih kurang.

Tingginya permasalahan pada KIA berhubungan dengan SDM dan

tingginya pertambahan penduduk desa Kedunglumpang .

6.2 Saran

- Pencatatan tentang data penduduk desa secara rutin dan menyeluruh

sehingga didadapatkan data yang akurat untuk intervensi permasalahan

yang tepat sasaran.

- Adanya koordinasi dan pelaporan data dari pihak desa ke pihak kecamatan

sehingga tidak ada perbedaan antara data yang didapatkan dari desa dan

kecamatan.

- Nakes/kader aktif dalam melakukan penyuluhan sehingga bisa

mengurangi masalah kesehatan yang ada.

- Diperlukan peran aktif tokoh masyarakat sehingga bisa mempengaruhi

warga untuk menciptakan hidup sehat.

DAFTAR ACUAN
Profil Desa Kedunglumpang Kabupaten Jombang 2014
Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia 2014
Rencana pembangunan jangka menengah Desa Kedunglumpang 2014
Laporan UCI Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014
Laporan PWS KIA Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014
Laporan PWS KB Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014
Laporan Gizi Desa Kedunglumpang periode Januari – Desember 2014

58
Laporan Kesling Desa Kedunglumpang periode Januari – Desember 2014

59

Anda mungkin juga menyukai