Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dyah Perwita Andamari Kelas :A

NIM : 201610330311135 Jurusan : Pend. Dokter


EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)

A. Pendahuluan
Yang akan kita bahas pada bab pertama ini adalah kaidah-kaidah EYD
atau Ejaan yang Disempurnakan. EYD sendiri telah diterapkan dan ditetapkan
kaidah-kaidahnya sejak tahun 1972. Seiring berkembangnya zaman dan
pengetahuan, EYD mengalami metamorfosa dan terus berkembang
menyesuaikan tuntutan yang ada.
Dilihat dari usianya, implementasi EYD dalam penulisan sudah cukup
lama karena lebih dari tiga dasawarsa. Namun, kenyataanya menunjukkan
bahwa sampai saat ini masih sering dijumpai tulisan yang tidak taat asas atau
menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan mempelajari EYD
diharapkan kita mampu menerapkan dan menulis sesuai kaidah penulisan yang
baku dan benar. Serta sebagai mahasiswa, kita dapat memahami dan membuat
tugas akhir skripsi dengan baik.

B. Pembahasan
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa
Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai
dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan
unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan.
Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang
menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis
memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD
digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
Peran EYD yakni sebagai pedoman umum bagi para pengguna Bahasa
Indonesia. Siapa pun, kapan pun, dimana pun menggunakan EYD secara benar
dan baik, maka harus mengacu pada EYD yang sesuai dengan Undang-Undang
dan Pancasila. EYD pun memiliki pengecualian, biasanya pada penulisan
judul. EYD yang digunakan saat ini adalah EYD yang telah disepakati oleh 3
negara yakni Indonesia, Malaysia dan Bruneidarussalam.
Secara lengkap ketentuan penulisan dengan ejaan yang disempurnakan
dapat dipelajari dalam buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan”. (Edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September
1987, dicermatkan pada Rapat Kerja ke-30 Panitia Kerja Sama Kebahasaan di
Tugu, tanggal 16-20 Desember 1990 dan diterima pada Sidang Ke-30 Majelis
Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia di Bandar Seri Begawan,
tanggal 4-6 Maret 1991)

1. Penulisan kalimat langsung :


- Sebelum berangkat bapak berpesan, “Jaga rumah baik-baik, Bu!”
- “Tujuan saya membuat penelitian ini,” katanya menjelaskan, “adalah
untuk melengkapi skripsi saya.”
- “Saya kurang sependapat dengan Anda,” katanya. “Barangkali sebaiknya
kita minta pendapat orang ketiga.”

2. Penulisan tentang sesuatu yang berhubungan dengan agama, kitab suci,


dan nama Tuhan termasuk kata gantinya :
- Meskipun Rina beragama Kristen, ia membaca juga kitab Weda.
- Bimbinglah hamba-Mu ini, ya Tuhan Yang Mahakuasa, ke jalan yang
Engkau beri rahmat.
- Kita hanya bisa mengharapkan pertolongan dari Tuhan Yang Maha
Pengasih.

3. Penulisan gelar kehormatan :


- Tidak seorang pun melupakan jasa-jasa Raden Ajeng Kartini.
- Walaupun bergelar raden ajeng, ia tak pernah menyombongkan diri.
- Pemimpin yang dihormati di Yogyakarta adalah Sultan Hamengku
Buwono.

4. Penulisan nama bangsa, suku, bahasa, nama hari, bulan, tahun, dan
peristiwa sejarah :
- Bencana alam yang terjadi di Aceh merupakan peringatan dari Tuhan
kepada bangsa Indonesia.
- Ada banyak suku di Indonesia, misalnya suku Sunda, suku Dayak, maupun
suku Jawa.
- Di sekolah ini pelajaran bahasa Inggris sangat diutamakan.

5. Penulisan nama khas dalam geografi :


- Di Indonesia terdapat banyak danau, salah satu yang terkenal adalah
Danau Toba.
- Jangan lengah jika kamu berada di jalan yang ramai itu karena kabarnya
Jalan Diponegoro sering ‘makan’ korban.
- Saat ini sungai-sungai di Kota Jakarta sudah tercemar, lebih-lebih Sungai
Ciliwung.

6. Penulisan nama lembaga, dokumen resmi, dan judul buku :


- Semua undang-undang untuk mengatur negara ini merupakan penjabaran
dari Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
- Kabarnya keberadaan Departemen Penerangan akan ditiadakan.
- Ia salah seorang kandidat pemimpin sebuah departemen pemerintahan di
republik ini.

7. Perbedaan penulisan antara kata depan dengan awalan di dan ke , serta


partikel pun :
- Letakkan barang ini di atas meja yang tinggi agar tidak dipegang-pegang
oleh adikmu!
- Ia pergi ke gereja untuk mencari kedamaian hati.

8. Penulisan kata gabung:


- Bus antarkota itu setiap hari sarat penumpang.
- Ayahnya seorang purnawirawan ABRI.
- Setiap kata yang dianggap penting perlu digarisbawahi.

9. Penulisan kata bilangan :


- Peristiwa mengenaskan itu terjadi sekitar tahun 60-an.
- Uang lima ribuan kabarnya akan ditarik dari peredaran.
- Saat ini Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono X.

10. Penulisan kalimat dengan tanda baca koma, titik koma, dan titik dua :
- Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
- Fakultas itu mempunyai dua jurusan : Ekonomi Umum dan Ekonomi
Perusahaan.
- Malam makin larut; anakku belum juga pulang.

11. Penulisan kata yang memerlukan tanda hubung (-) :


- … telah dikenal sebagai alat pertahan-
an yang canggih.
- … telah dikenal sebagai alat perta-
hanan yang canggih.
- … telah dikenal sebagai alat per-
tahanan yang canggih.

12. Penulisan kalimat yang memerlukan tanda elipsis (…)


- Kalau begitu … baiklah saya maafkan kamu.
- Saya sudah mengerti bahwa….

13. Penulisan kalimat dengan arti khusus atau bermakna konotasi :


- Analisisnya terhadap puisi “Doa” karya Chairil Anwar benar-benar
‘mendalam’.
- Jangan sampai kita ‘tercerabut’ dari akar budaya sendiri.

C. Kesimpulan
Sebagai mahasiswa yang baik, sepatutnya kita harus mentaati aturan dan
kaidah-kaidah penulisan EYD untuk mempersiapkan diri kita untuk penulisan
skripsi yang baik karena akan melatih ketelitian kita dalam menulis. Maka dari
itu sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga keaslian berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, karena dipandangnya suatu bangsa itu tidak
lepas dari bagaimana kita menggunakan basaha yang dapat dipahami atau
mudah dimengerti oleh bangsa lain.”Berbahasa Indonesialah yang Baik Dan
Benar! Junjunglah tinggi bahasa persatuan.”

D. Daftar Pustaka
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia.2000.Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan.Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional
Repository Universitas Sumatra Utara, EYD 2007
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17173/4/Chapter%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai