Anda di halaman 1dari 33

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. DATA UMUM

2.1.1 Batas Wilayah

Puskesmas Karang Mekar merupakan salah satu puskesmas di wilayah

Kecamatan Banjarmasin Timur yang memiliki wilayah kerja meliputi 1 kelurahan

saja yaitu Kelurahan Karang Mekar. Luas wilayah kerja Puskesmas Karang Mekar

sesuai dengan luas seluruh wilayah kelurahannya yaitu 76,62 H (0,77 km2).

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Karang Mekar adalah sebagai

berikut:

- Sebelah Utara : Kelurahan Sungai Baru

- Sebelah Selatan : Kelurahan Pemurus Baru

- Sebelah Barat : Kelurahan Pekapuran Raya

- Sebelah Timur : Kelurahan Kebun Bunga

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar

2.1.2 Keadaan Tanah dan Iklim

Secara geografis puskesmas Karang Mekar terletak pada ... derajat lintang

selatan dan .... derajat bujur timur, pada ketinggian ... m di bawah permukaan laut

dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar. Wilayah Karang Mekar

banyak berada di pinggiran sungai berbatasan dengan wilayah pekapuran raya.

Susunan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung dengan


sisipan pasir halus dan endapan aluvium yang terdiri dari lempung hitam keabuan

dan lunak.

Iklim di wilayah karang mekar bersifat tropis. Suh rata-rata antara 25-38 0

celcius, curah hujan rata-rata 277,9 mm perbulan dengan jumlah hari hujan 156

hari.

2.1.3 Jangkauan Transportasi

Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan

kendaraan roda 2 dan 4, namun kondisi jalan yang kurang lebar dan terletak di

antara gang yang padat penduduk sehingga pengunjung agak sulit

menjangkau dan menempatkan tranportasi kendaraan beroda 4. Terdapat

banyak akses jalan dan beberapa jembatan yang menghubungkan antar wilayah

yang dilalui sungai dan sekarang jalanan sudah diaspal.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa transportasi menuju

Puskesmas Karang Mekar cukup mudah dijangkau.

2.1.4 Lingkungan Pemukiman

Wilayah Kelurahan Karang Mekar masih terdapat hunian padat peduduk

dan ada yang masih tinggal di daerah pinggiran sungai. Masyarakat yang tinggal

dipinggiran sungai tersebut masih memanfaatkan sungai sebagai sarana

transportasi dan sumber air untuk keperluan MCK (Mandi, cuci dan kakus).

Perilaku memanfaatkan air sungai sebagai sumber untuk keperluan MCK inilah

yang menyebabkan rawannya terjadi water borne disease seperti penyakit saluran

cerna dan gangguan gigi. Dua penyakit tersebut masuk dalam 10 penyakit

terbanyak di wilayah Kelurahan Karang Mekar.


2.1.5 Distribusi Penduduk

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Karang Mekar tahun 2017

adalah 16.821.98 jiwa/km2 dengan laju pertumbuhan penduduk 1,02% (tahun

1990-2000) dan 1,72% (tahun 2000-2014)

2.1.5.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah dan Jenis Kelamin


Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan luas Wilayah

Kerja Puskesmas Karang Mekar 2017

Jumlah Penduduk
Luas (jiwa)
Kelurahan Jumlah Sex Ratio
(Km2) Laki-
Perempuan
Laki
Karang
0,77 6.254 6.661 12.915
Mekar

Gambar 2.1 Distribusi Penduduk Wilayah Karang Mekar Berdasarkan Jenis


Kelamin Tahun 2017

2.1.4.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Wilayah serta Kepadatan

Penduduk
Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Serta Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja

Puskesmas Karang Mekar Tahun 2017

Luas Jumlah
Kelurahan Kepadatan
(Km2) Penduduk (jiwa)

Karang Mekar 0,77 12.915 16.993 jiwa/km2

Kepadatan penduduk dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas

luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km2. Menurut undang-

undang No 5 tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat

dikelompokan menjadi empat kategori yaitu:



Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2


Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2


Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2


Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2

Berdasarkan undang-undang di atas, daerah Kelurahan Karang Mekar

dengan kepadatan penduduk 16.993 jiwa/km2 termasuk dalam kategori sangat

padat. Hal ini sangat berdampak kepada tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan

penyebaran penyakit di wilayah Puskesmas Karang Mekar.

2.1.4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan dan Jenis Kelamin

Tabel 2.4 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin di

Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Tahun 2017

No Tingkat Umur Laki-laki Perempuan


1 0-4 593 667
2 5-9 566 503
3 10-14 528 527
4 15-19 485 537
5 20-24 536 619
6 25-29 541 603
7 30-34 615 636
8 35-39 576 595
9 40-44 469 449
10 45-49 379 401
11 50-54 341 380
12 55-59 299 304
13 60-64 169 174
14 65-69 111 149
15 70-74 66 95
16 >75 62 80

Komposisi penduduk mneurut umur dipengaruhi indikator demografi yaitu

kelahiran, kematian dan imigrasi.selanjutnya perubahan-perubahan dalam

komposisi penduduk akan mempengaruhi bebagai aspek kehidupan seperti aspek

ekonomi, budaya, pendidikan dan lingkungan.

Berdasarkan data yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa di

wilayah kelurahan karang mekar.....

2.1.4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel 2.4 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja

Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

No Agama Jumlah Presentase (%)


1 Islam 37.865 96,453
2 Katolik 671 1,71
3 Protestan 612 1,56
4 Budha 47 0,12
5 Hindu 63 0,16
Jumlah 39.259 100

2.1.4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja

Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

No Pendidikan Jumlah Persentase


(Orang)
(%)
1 Tidak Bersekolah
2 Tidak Tamat SD
3 SD 3.925 10,0
4 SMP 10.470 26,67
5 SMA 18.322 46,67
6 Akademik 3.925 10,00
7 S1 keatas 2.618 6,67
Jumlah 39.259 100

Gambar 2.2 Grafik Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

Wilayah Kerja Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

2.1.4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tabel 2.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Wilayah Kerja

Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017


No Pekerjaan Jumlah Persentase
(%)
1 Buruh 22.303 56,81
2 Petani 122 0,31
3 Nelayan 94 0,24
4 Pengrajin 1245 3,17
5 Pedagang 3302 8,41
6 Karyawan Swasta 9445 24,06
7 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2293 5,84
8 TNI/ POLRI 302 0,77
9 Lain-lain 153 0,39
Jumlah 39.259 100

Gambar 2.2 Grafik Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah

Kerja Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

Gambar diatas menyimpulkan bahwa sebagian besar penduduk kerja di

wilayah puskesmas kuin raya bekerja sebagai buruh. Diikuti dengan mata
pencaharian kedua terbanyak adalah karyawan swasta, lalu diikuti dengan

pedagang, PNS, TNI/ POLRI, petani, dan nelayan.

Usia produktif dalam suatu produktif yang dapat dihitung dengan rumus

berikut:

Keterangan:

P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui dependency ratio atau

rasio beban tanggungan atau disebut juga rasio tanggungan keluarga

menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)

P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)

P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

Dependency ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak

produktif (penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut) dengan jumlah

penduduk usia produktif.

2.1.6 Jumlah Penduduk

Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar memiliki jumlah penduduk

sebanyak 12.915 jiwa dengan luas wilayah 0,77 km2.

2.1.7 Jumlah Penduduk Miskin


Keluarga miskin yang menjadi penerima bantuan iuran (PBI) di wilayah

Karang mekar yaitu sebanyak 1784 jiwa pada tahun 2016 dan meningkat menjadi

1788 jiwa pada tahun 2017.

Gambar 2.3 Grafik Jumlah Penduduk Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas

Karang Mekar Tahun 2017

2.1.8 Sarana dan Prasarana

Tabel 2.7 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Karang Mekar Tahun

2017

No Sekolah Jumlah

1 TK
2 SD/MI
3 SMP/MTs
4 SMA/MA
5 Universitas
Jumlah
Tabel 2.8 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuin Raya

Tahun 2017

Sarana Kesehatan
Kelurahan
Puskesmas Rumah Sakit Umum
Karang Mekar 1 0

2.2 Gambaran Puskesmas Karang Mekar

2.2.1 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Karang Mekar

VISI :

Pembangunan kesehatan di Puskesmas Karang Mekar sebagai pusat pelayanan

kesehatan dasar terbaik untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan

berkeadilan.

MISI :

1. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang ramah dan santun secara adil dan

merata.
2. Mendorong kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat.


3. Meningkatkan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan yang berkualitas

dan professional.
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam rangka

mendukung pembangunan berwawasan kesehatan.

MOTTO:

Kesehatan anda tujuan kami, kepuasan anda kebanggaan kami

2.2.2.2 Sarana Kesehatan


Puskesmas Karang Mekar merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam

wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:

1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas

a). Gedung Pelayanan Puskesmas Lantai 1

- Ruangan Loket Umum

- Ruangan Apotek

- Ruangan BP Umum

- Ruangan Tindakan

- Ruangan KIA

- Ruangan BP Anak

- Ruangan Konsultasi Gizi

- Ruangan Kesling

- Ruangan BP Gigi

- Laboratorium sederhana

- Ruangan Tunggu Pasien

- Gudang Obat

- WC Umum

- WC Karyawan

b) Gedung Puskesmas Lantai 2

- Ruangan Kepala Puskesmas

- Ruangan Tata Usaha

- Gudang
Gambar 2.3.Denah Gedung Induk Puskesmas Karang Mekar Lantai 1

Gambar 2.3. Denah Gedung Induk Puskesmas Karang Mekar Lantai 2

Susunan ruangan di Puskesmas Karang Mekar sudah cukup baik, dimana

loket berada di depan, ruang poli berada di tengah, dan apotik berada di depan.

Susunan seperti ini akan memberikan kenyamanan terhadap pasien.

2. Puskesmas Pembantu (Pustu) :

- Pustu Kuin Selatan


- Pustu Belitung Utara
- Pustu Mujahiddin
3. Posyandu Balita
- Kelurahan Kuin Cerucuk : 15 posyandu
- Kelurahan Kuin Selatan : 7 posyandu
- Kelurahan Belitung Utara : 4 posyandu
4. Posyandu Lansia
- Kelurahan Kuin Cerucuk : 1 posyandu
- Kelurahan Kuin Selatan : 2 posyandu
- Kelurahan Belitung Utara : 1 posyandu
5. Posbindu
- Kelurahan Kuin Cerucuk : 1 posbindu
- Kelurahan Kuin Selatan : - posbindu
- Kelurahan Belitung Utara : 1 posbindu
6. Puskesdes
- Kelurahan Kuin Cerucuk : 1 puskesdes
- Kelurahan Kuin Selatan : 1 puskesdes
- Kelurahan Belitung Utara: 1 puskesdes

Dari data di atas jumlah posyandu balita dan lansia disesuaikan dengan

jumlah balita dan lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Jumlah posyandu

ideal menurut Departemen Kesehatan yaitu 1 posyandu untuk seratus balita atau

lansia, di Kelurahan Kuin Cerucuk sendiri jumlah balita ada sekitar 1571,

kelurahan Kuin Selatan sekitar 955 balita dan Belitung Utara sekitar 621 balita,
sedangkan jumlah posyandu balita ada di kelurahan Kuin Cerucuk yaitu 15

posyandu, kelurahan Kuin Selatan ada 7 posyandu balita dan kelurahan Belitung

Utara ada 4 posyandu balita. Melihat data tersebut maka jumlah posyandu ini

masih belum ideal. Begitu pula untuk jumlah posyandu lansia masih belum ideal

jika disesuaikan dengan literatur dari Depkes tentang posyandu, dimana 1

posyandu untuk seratus lansia.

Sarana dan Prasarana Pendukung

Prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung

mendukung pelayanan kefarmasian, sedangkan sarana adalah tempat, fasilitas dan

peralatan yang secara langsung mendukung pelayanan. Adapun prasarana dan

sarana di Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 2.9

Tabel 2.9. Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

No. Nama Sarana & Keterangan ∑ Kondisi


Prasarana Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
1 Sepeda Motor Digunakan tenaga 5 3 2 -
kesehatan
2 Ambulance Digunakan 2 1 - 1
merujuk Pasien
3 Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan 1 1 - -
Induk Kesehatan
4 Gedung Puskesmas Tempat pelayanan 3 3 - -
Pembantu kesehatan
Masyarakat
5 Rumah Dinas Sebagai rumah 2 2 - -
tinggal dokter,
kepala puskesmas
dan bidan
Sumber: Laporan Inventaris Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

Tabel 2.10.Persediaan Terakhir Alat dan Bahan Sekali Pakai di Puskesmas Kuin
Raya 2017
No Alat Satuan Pemakaian Stok akhir
1 Alat suntik 1 ml pcs 45 -
2 Alat suntik 5 ml pcs 509 530
3 Bistruri/scalpel balde No 10 pcs 65 65
4 Bistruri/scalpel balde No 11 pcs 10 90
5 Blood Lancet pcs 2700 1400
6 Catgut/benang bedah no 2/0 pcs 42 26
(plain/chromic)
7 Coverplast pcs 200 300
8 Hypafix uk kecil 5cmx 5cm pcs 2 -
9 IUD pcs 4 -
10 Infusion set anak set - 1
11 Infusion set dewasa set 12 3
12 IV Cateter No 20 G pcs 11 4
13 IV Cateter No 22 G pcs 11 4
14 IV Cateter No 24 G pcs 4 -
15 Jarum (Needle) no 23 pcs 665 396
16 Jarum (Needle) no 25 pcs 2 98
17 Kantongan Plastik pack 251 75
18 Kapas pembalut / absorben 250 roll 11 5
mg
19 Kasa kompres 40 / 40 steril roll 13 2
20 Kasa pembalut 2 m x80 cm roll 10 -
21 Kasa pembalut hidrofil 4m x 15 roll 38 48
cm
22 Kasa pembalut hidrofil 4m x 3 cm roll 13 25
23 Kertas puyer lembar 16.357 19.200
24 Kondom pcs 48 44
Sumber: Laporan Tahunan Apotek Tahun 2017

Dari data di atas, maka sarana dan prasarana di Puskesmas Kuin Raya

termasuk lengkap dan dalam kondisi baik. Penggunaannya serta aplikasi di

lapangan juga optimal sesuai untuk keperluan puskesmas.

2.2.2.3 Tenaga Kesehatan

Karyawan Puskesmas Kuin Raya berjumlah 37 orang.

Tabel 2.9 Jumlah Karyawan Puskesmas Kuin Raya


No Jenis tenaga Jumlah Ket

1 Kepala Puskesmas 1
2 Ka Subag TU 1
2 Dokter umum 2
2 Dokter gigi -
3 Apoteker 1
4 Perawat gigi 3
5 Bidan 7
6 Gizi 2
7 Analis Kesehatan 1
8 AA 2
9 Perawat 8
10 Penyuluhan Kesmas -
11 Verifikator Keuangan 1
12 Loket 1
13 Sanitarian 2
Pekarya Kesehatan 1
Pranata Lab 1
Peregister Pasien 1
13 Satpam 1
14 Cleaning Service 1
15 Supir -
Jumlah 37

Sumber: Arsip Kepegawaian Puskesmas Kuin Raya

Dari tabel di atas jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kuin Raya sendiri dari

komposisi tenaga kerjanya sudah lengkap karena sudah ada serta mampu untuk

mencukupi pelayanan dasar di Puskesmas.

Tabel 2.11 Jabatan Pegawai Puskesmas Kuin Raya tahun 2017

No Nama Jabatan
1 dr. H. Ris Mohammad Abrar Kepala Puskesmas
2 H. Suwito, SKM Kasubag TU
3 dr. Renate Dokter Umum
4 dr. Sulistyowati Dokter Umum
5 Norcahya.S, ST Pelaksana Kebidanan madya
6 Gusti Ilmiah, Amd.Keb Pelaksana Kebidanan penyelia
7 Agustina Pelaksana Kebidanan penyelia
8 Maisyarah Asisten Apoteker penyelia
9 Ruslina, AMKg Pelaksana Perawat gigi penyelia
10 Umi Salamah Pelaksana Perawat gigi penyelia
11 Noor Syahidah, AMKL Pelaksana Sanitarian penyelia
12 Dahlina, AMKG Perawat Gigi Penyelia
13 Faridah, S.Farm, Apt Apoteker
14 H. Wahyudinoor, S.Kep Pelaksana Perawat penyelia
15 Pujianto Pelaksana Perawat penyelia
16 Anggia Murthi, Amd Pelaksana Sanitarian penyelia
17 Solawati Pekarya Kesehatan
18 Barkiah Rahmi, Amd.Keb Pelaksana Kebidanan lanjutan
19 Husaini Pelaksana Perawat lanjutan
20 Siti Ina, S.Kep Pelaksana Perawat pertama
21 Indah Susanti, SE Verifikator Keuangan
22 Elok Rizky, Amd.Ak Pelaksana Lab
23 Eva Chrisnawati, AMK Pelaksana Perawat
24 Mahriyanti, AM.Keb Pelaksana Kebidanan
25 Novie Agustina, AMG Nutrisions Pelaksana
26 Rusnida, AMG Nutrisions Pelaksana
27 Sumiati Hartati, AMK Pelaksana Perawat
28 Isma Hariyani, Amd.Keb Pelaksana Bidan
29 Isnaniah Pelaksana Perawat
30 Irma Yulia Sarini Pelaksana Perawat
31 Ahmad Rifani Pengadministrasi loket
32 Hadijah, AM.Keb Bidan
33 Siti Asmiti A. Apoteker
34 Gadis Permata Chadidjah Analis Kesehatan
35 Mushella Nuhuda Peregister Pasien
36 Lukman Hakim Satpam Siang
37 Haidir Cleaning Service

Dari data jabatan pegawai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan jabatan-jabatan yang ada di Puskesmas sudah dijabat oleh orang-

orang yang tepat dan sesuai dengan kompatibilitas dan kompetensi per individu

direlasikan dengan pendidikannya. Dengan jumlah karyawan di atas, tersusunlah

struktur organisasi Puskesmas Kuin Raya:


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KUIN RAYA

KEPALA PUSKESMAS
dr. H. Ris Mohammad Abrar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kuin Raya

Direlasikan dengan hal di atas, maka sesuai dengan keputusan menteri

kesehatan tentang pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia

kesehatan di tingkat propinsi, kabupaten/kota serta rumah sakit maka secara garis

besar perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga

kelompok besar yaitu :

1. Perencanaan kebutuhan pada tingkat institusi.


Perencanaan SDM kesehatan pada kelompok ini ditujukan pada perhitungan

kebutuhan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan

kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik dan lain-lainnya.

2. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada tingkat wilayah

Perencanaan disini dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan SDM

kesehatan berdasarkan kebutuhan wilayah (Nasional, Propinsi, atau

Kabupaten/Kota) yang merupakan gabungan antara kebutuhan institusi dan

organisasi.

3. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan untuk Bencana

Perencanaan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan SDM Kesehatan saat

prabencana, terjadi bencana dan post bencana, termasuk pengelolaan

kesehatan pengungsi.

Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan di tingkat institusi ini bisa

dihitung dengan menggunakan metode Daftar Susunan Pegawai (DSP)

(“Authorized Staffing List”), atau WISN ( Work Load Indikator Staff Need ).

Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan metode

Daftar Susunan Pegawai (DSP) (“Authorized Staffing List”). Langkah awal

penyusunan DSP adalah menghitung produktivitas Puskesmas secara kolektif

dengan menggunakan rumus :

S : Dayaguna Staf / Hari (S)

N : Jumlah Staf (N)

O : Out Put Puskesmas (O)


Nilai Daya guna staf per hari ( S ) sekurang-kurangnya harus = 5. Apabila S < 5

maka dua alternatif yang perlu ditempuh :

1. memindahkan tenaga yang berlebihan atau

2. meningkatkan output Puskesmas.

Bagi Puskesmas yang jumlah kunjungannya tinggi, tetapi jumlah tenaganya

lebih kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga, apabila tidak dapat diangkat

sebagai PNS Daerah, dapat diatasi kekurangan tenaganya dengan sistem kontrak

yang dananya berasal dari Pemda setempat atau oleh lembaga lainnya.

2.2.2.4 Sumber Dana

Pembangunan kesehatan di Puskesmas Kuin Raya pada Tahun 2017


dibiayai dari APBD Kota. Untuk anggaran kesehatan bersumber APBD Kota pada
Tahun 2017 sebesar Rp. 1.154.586.916,- yang seluruhnya berupa Belanja
Langsung.
Persentasi anggaran kesehatan dari APBD kota untuk belanja langsung
atau belanja pembangunan kesehatan terhadap APBD kota sebesar 9,8% sudah
mendekati harapan dari Pemerintah Pusat yaitu 10% dari APBD kota.

2.2.5 Program Kerja Puskesmas


Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Kuin Raya melaksanakan

program kerja Puskesmas secara terpadu, artinya dalam melaksanakan kegiatan

yang ada di Puskesmas dilaksanakan secara bersama-sama dengan program lain

yang terkait yang ada di Puskesmas. Program kerja Puskesmas tersebut meliputi:
A. Program Upaya Kesehatan Wajib:
1. Promosi Kesehatan Masyarakat (Promkes)

a. Melakukan penyuluhan di masyarakat baik perorangan maupun kelompok

dalam rangka meningkatkan cakupan


b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat secara mandiri


c. Melakukan pembinaan dan pengembangan Posyandu
d. Melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah dan Pembinaan Kader

Posyandu.
e. Meningkatkan kerjasama lintas program dan sektoral

2. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)

a. Penyehatan sumber air bersih (SAB)


b. Pengawasan Kualitas Air Bersih
c. Penyehatan lingkungan pemukiman (pemeriksaan rumah)
d. Inspeksi dan Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)
e. TTU yang memenuhi syarat
f. Penyehatan tempat pengelolaan makanan (TPM)
g. Pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
h. Konsultasi kesehatan lingkungan klinik sanitasi
i. Pengawasan Kualitas Air Minum

3. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

a. Perawatan dan pemeriksaan ibu hamil


b. Perawatan dan pertolongan persalinan
c. Memberikan konseling dan memberikan imunisasi dasar lengkap
d. Deteksi tumbuh kembang
e. Pelayanan alat kontrasepsi

4. Program Pelayanan Gizi yang bersifat UKM

a. Kegiatan dalam gedung yang meliputi :

1) Monitoring status gizi di Puskesmas


2) Distribusi tablet Fe pada ibu hamil
3) Distribusi vitamin A dosis tinggi pada bayi, anak balita dan bufas
4) Pemberian suplemen gizi pada balita yang bermasalah gizi
5) Konsultasi gizi
6) Penyuluhan gizi
7) Pencatatan dan pelaporan

b. Kegiatan luar gedung meliputi :

1) Monitoring status gizi melalui kegiatan posyandu


2) Distribusi tablet Fe pada bumil, bufas dan remaja
3) Distribusi vitamin A dosis tinggi pada bayi, anak balita dan bufas
4) Pemberian suplemen gizi pada balita yang bermasalah gizi
5) Pembinaan dan pelaksanaan PMT pemulihan
6) Survei konsumsi gizi masyarakat
7) Pemberian obat cacing pada anak sekolah dasar
8) Pemeriksaan garam beriodium tingkat sekolah dasar
9) Pemeriksaan garam beriodium tingkat rumah tangga
10) Pemetaan Kadarzi
11) Penyuluhan gizi
5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

a. Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Malaria

b. Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Diare

c. Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Kusta

d. Pengobatan dan tindak lanjut penyakit TB Paru

e. Pengobatan dan tindak lanjut penyakit DBD

f. Pengobatan dan tindak lanjut penyakit Rabies

g. Imunisasi

6. Program Pengobatan

a. Apotik
b. Loket
c. Poli Umum
d. Poli Gigi dan mulut
e. Poli Anak dan Imunisasi
f. Poli KIA-KB
g. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan mikrobiologi dan parasitologi
3) Pemeriksaan urine
4) Pemeriksaan Tinja
5) Pemeriksaan Lain (SPS Dahak)

B. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Pengembangan


1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
a. Sosialisasi gangguan jiwa di masyarakat
b. Kunjungan rumah pasien gangguan jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Olahraga
3. Pelayanan Kesehatan Indera
4. Pelayanan Kesehatan Kerja
5. Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pelayanan posyandu lansia
6. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
C. Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
1. Rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat
D. Jaringan dan Jejaring Puskesmas
1. Pelayanan Puskesmas Pembantu.
2. Pelayanan Puskesmas Keliling
3. Pelayanan Bidan Kelurahan
4. Posyandu balita, Posyandu lansia, Posbindu.

E. Pelayanan Administrasi dan Tata Usaha

Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar

gedung puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan

kegiatan serta pelaporan hasil kegiatan.

Kegiatan ketatausahaan meliputi kegiatan surat menyurat, kegiatan

pengarsipan, pelayanan surat keterangan sehat, surat keterangan sakit,surat

keterangan tidak buta warna, surat KIR jamaah haji, pembuatan laporan

terpadu puskesmas, kegiatan kepegawaian, inventarisasi barang, dan kegiatan

Keuangan.

Pencapaian Kinerja Puskesmas Kuin Raya Tahun 2015, 2016, 2017

1. Promosi Kesehatan

Terdiri dari beberapa kegiatan promosi kesehatan dengan pencapaian dalam

bentuk persentase adalah sebagai berikut


Gambar 2.7 Pencapaian Kinerja Kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas

Kuin Raya Tahun 2015, 2016, 2017

2. Kesehatan Lingkungan

Terdiri dari beberapa kegiatan kesehatan lingkungan dengan pencapaian

dalam bentuk persentase adalah sebagai berikut

Gambar 2.8 Pencapaian Kinerja Kegiatan Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Kuin Raya Tahun 2015, 2016, 2017

3. Kesehatan Ibu dan Anak – KB (KIA-KB)

Terdiri dari beberapa kegiatan KIA-KB dengan pencapaian dalam bentuk

persentase adalah sebagai berikut


Gambar 2.9 Pencapaian Kinerja Kegiatan KIA - KB Puskesmas Kuin Raya

Tahun 2015, 2016, 2017

4. Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat

Terdiri dari beberapa kegiatan dalam upaya untuk meningkatkan gizi

masyarakat dengan pencapaian dalam bentuk persentase adalah sebagai

berikut
Gambar 2.10 Pencapaian Kinerja Kegiatan Dalam Upaya Peningkatan Gizi

Masyarakat Puskesmas Kuin Raya Tahun 2015, 2016, 2017

5. Upaya Pengobatan

Terdiri dari beberapa kegiatan pengobatan dengan pencapaian dalam bentuk

persentase adalah sebagai berikut

Gambar 2.11 Pencapaian Kinerja Kegiatan Pengobatan Masyarakat

Puskesmas Kuin Raya Tahun 2015, 2016, 2017

6. Upaya P2M

Terdiri dari beberapa kegiatan P2M dengan pencapaian dalam bentuk

persentase adalah sebagai berikut


Gambar 2.12 Pencapaian Kinerja P2M Puskesmas Kuin Raya Tahun 2015,

2016, 2017

2.2.6 DATA KHUSUS


Tabel 2.13 Sepuluh penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya

tahun 2017

No Nama Penyakit Jumlah

1 Hipertensi Essensial (primer) 4.968


2 Dispepsia 4.653
3 ISPA 4.509
4 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 2.344
5 Arthtritis 2.065
6 Dermatitis alergi 1.076
7 Diabetes Melitus 872
8 Diare 802
9 Influenza karena virus yg tidak teridentifikasi 774
10 Asthma 759
Gambar 2.13 Sepuluh penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya

tahun 2017

Tabel 2.14 Sepuluh Obat dengan penggunaan terbanyak di wilayah kerja

Puskesmas Kuin Raya tahun 2017

No. Obat Pemakaian


1 Parasetamol tablet 500 mg 84803
2 Vitamin B komplek tablet 48608
3 Gliseril guayakolat tablet 100 mg 37318
4 Klorfeniramin maleat ( CTM ) tablet 4 mg 33227
5 Vitamin B1 50 mg 31760
6 Vitamin B6 tablet 10 mg 29828
7 Antasida doen tablet 29714
8 Tablet tambah darah kombinasi 29432
9 Vitamin C tablet 50 mg 28837
10 Deksametason 0,5 mg 21563
Gambar 2.14 Sepuluh Obat dengan penggunaan terbanyak di wilayah kerja

Puskesmas Kuin Raya tahun 2017

Tabel 2.15 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

No Jenis Kelamin Jumlah Kunjungan


1 Laki-laki 7.161 orang
2 Perempuan 11.481 orang
Total Kunjungan 18.642 orang
Sumber: Laporan tahunan Puskemas Kuin Raya tahun 2017

Di Puskesmas Kuin Raya, total kunjungan warga tahun 2017 adalah 18.642

orang dengan 7.161 orang berjenis kelamin laki-laki dan 11.481 orang berjenis

kelamin perempuan.
Gambar 2.15 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017
ANALISA SWOT PUSKESMAS BERDASARKAN DATA DEMOGRAFI

DAN TEMUAN DI LAPANGAN

Analisis kekuatan dan kelemahan Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin`;


Strength:

1. Jumlah petugas kesehatan di Puskesmas cukup terpenuhi yang terlihat dari

terlaksananya upaya pokok Puskesmas secara baik.

2. Memiliki kepala puskesmas dokter

3. Adanya Puskesmas Keliling (Pusling) dan Posyandu yang berjalan efektif.

4. Memiliki sumber daya fisik Puskesmas dalam kondisi baik.

5. Memiliki banyak ruangan yang produktif sehingga memberikan

kesempatan untuk memberikan pelayanan sesuai bidang keahlian masing-

masing.

6. Seluruh upaya pokok yang ditetapkan sebagian besar sudah dilaksanakan

dan berjalan dengan baik.

7. Mempunyai program senam setiap hari Jumat yang bisa diikuti oleh semua

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya dan para pegawai

puskesmas.

Weakness:

1. Prasarana dan sarana yang kurang memadai.

2. Dilihat dari denah ruangan puskesmas, penyusunan lokasi untuk poli

Umum memilki jarak yang cukup jauh dengan laboratorium di lantai 2.

3. Tingkat keamanan lingkungan Puskesmas kurang.

4. Beberapa ruangan pemeriksaan yang sempit.


5. Kurangnya jumlah dokter untuk memberikan pelayanan di puskesmas

pembantu.

Opportunity:

1. Akses wilayah kerja yang mudah dijangkau oleh masyarakat sehingga

masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

secara lebih mudah.

2. Secara umum masyarakat memiliki sarana transportasi berupa kendaraan

darat baik roda 2 maupun roda 4 sehingga tidak ada kendala untuk datang

ke puskesmas.

3. Adanya 26 posyandu balita dan 4 posyandu lansia yang tersebar merata di

wilayah kerja puskesmas

4. Terdapat beberapa fasilitas pendidikan dari pendidikan dasar hingga

menengah atas yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan dan

pengetahuan masyarakat.

5. Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat cukup baik (SMP dan SMA)

sehingga diharapkan pemahaman tentang kesehatan lebih baik dan dapat

mendukung pelaksanaan program-program puskesmas.

Threat:

1. Terdapatnya tingkat pendidikan rendah yaitu SD pada masyarakat yang

padat penduduk sehingga perlu perhatian ekstra dalam praktek puskesmas

di lapangan.

2. Rumah penduduk di sekitar sungai sehingga menggunakan air sungai

untuk memenuhi seluruh kebutuhan sehari-hari.


3. Masih ada warga sekitar Puskesmas yang bertempat tinggal di pinggir

sungai yang menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk MCK.

4. Fasilitas umum sekitar puskesmas yang kurang terawasi menjadi ancaman

sebagai sumber penularan penyakit.

Solusi SO

1. Memilih dan melakukan pelatihan para kader puskesmas sebagai tenaga

pembantu program puskesmas

2. Meningkatkan kerjasama dengan dokter praktek, bidan swasta dan dukungan

dari masyarakat pada umumnya dan tokoh masyarakat, pemuka adat/agama

serta kelompok sasaran program pada khususnya .

Strategi WO

1. Memperluas ruangan yang masih sempit.


2. Meningkatkan jumlah kader dan melakukan pelatihan kader untuk membantu

menjalankan program yang belum terlaksana rutin.


3. Melakukan evaluasi program kerja puskesmas yang belum memenuhi target.
4. Melengkapi sarana dan prasarana puskesmas yang kurang lengkap agar dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan.

Solusi ST

1. Meningkatkan kerjasama dan dukungan dari masyarakat pada umumnya dan

tokoh masyarakat, pemuka adat/agama serta kelompok sasaran program pada

khususnya.

Solusi OT
1. Selalu melakukan pemecahan masalah suatu penyakit secara lintas sektoral

dan memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak tersedia

di masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan berkelanjutan.

2. Melakukan penyuluhan dengan media lebih komunikatif, menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti, dengan frekuensi yang lebih sering pada

masyarakat sekitar sehingga masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya

kesehatan dan dapat meningkatkan peran serta masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai