Anda di halaman 1dari 35

3.

1 Hasil Pengumpulan Data


3.1.1 Inti Komunitas (Core)
3.1.1.1 Sejarah Wilayah
Kelurahan Curug adalah salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan
Cimanggis Kota Depok berdasarkan Perda Depok No 08 Tahun 2007 terkait dengan
pembentukan Kecamatan di Wilayah Kota Depok. Kelurahan Curug memiliki luas
wilayah 21,2 km2 dengan batas wilayah:
Sebelah Utara : Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis
Sebelah Timur : Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos
Sebelah Selatan : Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos
Sebelah Barat : Kelurahan Cisalak Kecamatan Sukmajaya (Jl. Raya Bogor).
Tingkat kepadatan penduduk di wilayah Kelurahan Curug berada pada angka 1.191
jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 25.243 jiwa. Kelurahan Curug mempunyai 1
Puskesmas yaitu Puskemas Cimanggis. Pada umumnya penduduk di wilayah
Kelurahan Curug adalah masyarakat Jawa dan Betawi sehingga adat istiadat yang
berlaku adalah budaya Jawa dan Betawi. Adapun jumlah RT/RW di Kelurahan Curug
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah RT/RW Kelurahan Curug
No Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT)
1. 1 3
2. 2 7
3. 3 3
4. 4 8
5. 5 5
6. 6 4
7. 7 6
8. 8 9
9. 9 7
10. 10 3
11. 11 5
Total 11 60
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015

1
3.1.1.2 Demografi
3.1.1.2.1 Demografi Penduduk Kelurahan Curug
Demografi penduduk Kelurahan Curug menurut Data Kesehatan UPT Puskesmas
Kecamatan Cimanggis pada tahun 2015 berjumlah 25.243 jiwa dengan proporsi
laki-laki 12.727 jiwa dan proporsi perempuan 12.515 jiwa. Proporsi laki-laki lebih
banyak dibandingkan dengan proporsi perempuan yaitu 50.6 % : 49.3 %.

3.1.1.2.2 Demografi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin


Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin menurut data di UPT
Puskesmas Cimanggis tahun 2015 dapat terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Demografi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis
Kelamin di Kelurahan Curug Kecamatan
Cimanggis Kota Depok Tahun 2015
No Umur L P Total
1 0–4 1.132 1.068 2.200
2 5 – 14 1.917 1.890 3.807
3 15 – 44 6.835 6.871 13.706
4 45 – 64 2.545 2.373 4.918
5 > 65 298 313 611
Total 12.727 12.515 25.243
Sumber : Profil Kesehatan UPT Puskesmas Kec.Cimanggis, 2015
Berdasarkan tabel 2.2 diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak berada pada
rentang usia remaja hingga dewasa dan jumlah penduduk paling sedikit berada
pada rentang usia lanjut (lansia).

3.1.1.2.3 Demografi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Jumlah penduduk menurut pendidikan di Kelurahan Curug, wilayah kerja UPT
Puskesmas Cimanggis dapat terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Demografi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di
Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah


1 Tidak sekolah/melek huruf 90
2 Belum sekolah 220

2
3 Tamat SD/MI 2800
4 Tamat SLTP/SMP 2900
5 Tamat SLTA/SMA 2285
6 D1/D2/D3/D4 514
7 S1/S2 1032
Total 9841
Sumber: Profil Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, 2015
Berdasarkan tabel 2.3 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk telah
menyelesaikan atau tamat SMP, dilanjut dengan tamat SD.

3.1.1.2.4 Demografi Penduduk Menurut Pekerjaan


Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Demografi Penduduk Menurut Pekerjaan
di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis
Kota Depok Tahun 2015

No Pekerjaan Jumlah
1 Bekerja 9343
2 Belum Bekerja 5330
3 Tidak Bekerja 5195
Sumber: Profil Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, 2015
Berdasar tabel 2.4 tersebut, diketahui bahwa mayoritas penduduk yang berada di
wilayah Kelurahan Curug mempunyai pekerjaan. Mayoritas memiliki pekerjaan
sebagai PNS/TNI/Polri dengan jumlah 1.784 orang.

3.1.1.2.5 Demografi Penduduk Menurut Agama


Penduduk yang berada di Kelurahan Curug sebagain besar menganut agama
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Demografi Penduduk Menurut Agama di Kelurahan Curug
Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2015

No Agama Jumlah
1 Islam 24.599
2 Kristen 10.464
3 Katolik 381
4 Hindu 2
5 Budha 113
6 Khonghucu 150
Total 35.709
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015
3.1.2 Sub Sistem Komunitas
3
3.1.2.1 Lingkungan Fisik
Wilayah kelurahan Curug seluas kurang lebih 185 Ha dimanfaatkan dan digunakan
oleh warga dan pemerintah untuk sebagai berikut:
Tabel 3.6
Luas Kelurahan Menurut Pemanfaatan dan Penggunaan Lahan
Di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis
Kota Depok Tahun 2015

No Peruntukan tanah Luas (Ha)


1. Perumahan, Pemukiman 109
2. Pemakaman 3
3. Setu Babakan Rawa Kalong 7
4. Kedukan Lumpur 0,7
5. Perindustiran (Pabrik) 35
6. Pasar/Pertokoan 5
7. Sarana Umum Jalan 25
8. Lahan Kantor Kelurahan 588 m2
9. Sarana Prasarana Umum 2,2212
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015
Kepadatan penduduk cukup padat mencapai angka 1.191 jiwa/km 2. Usaha
perekonomian yang berada di wilayah Curug antara lain toko/warung kelontong
berjumlah 204 buah, perusahaan 25 buah, bengkel 10 buah, dan SPBU 1 buah. Jarak
untuk mencapai pelayanan kesehatan dan pelayanan umum lain mudah dijangkau
dengan berbagai alat transportasi baik bersifat pribadi ataupun umum. Sumber air
bersih yang digunakan oleh warga berasal dari 1 buah mata air dan 600 unit PAM
dengan kondisi baik. Bangunan vital berupa gedung perkantoran pemerintah maupun
swasta yang berada di Kelurahan Curug yaitu:
Tabel 3.7
Data Bangunan Vital Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis,
Kota Depok, Tahun 2015

No Jenis Bangunan Jumlah Keterangan


1 Kelurahan 1 Kelurahan Curug
2 Kantor PLN 2 Jalan Raya Bogor
3 Kantor PAM 1 Jalan Raya Bogor
4 Telkom 1 Jalan Raya Bogor
5 Kantor Pos 1 Jalan Raya Bogor
5 Gedung Sarana 34 Gedung: SMA, SMP, SD, TK,
Pendidikan Bermain anak, Lembaga
Pendidikan Agama
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015

4
Sebagian besar masyarakat yang berada di wilayah Kelurahan Curug telah
memiliki rumah sendiri dan beberapa di antaranya mempunyai usaha kontrakan
sehingga banyak pendatang yang berada di wilayah ini. Mayoritas rumah dengan
tipe bangunan baru, dan memiliki jamban pribadi.

3.1.2.2 Pelayanan Kesehatan dan Sosial


3.1.2.2.1 Fasilitas Kesehatan yang Ada di Kelurahan Curug
Tabel 3.8
Prasarana Kesehatan di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis
Kota Depok Tahun 2015

No Sarana Kesehatan Jumlah


1. Puskesmas 1
2. Poliklinik/Balai Pengobatan 5
3. Apotek 2
4. Posyandu 13
5. Toko Obat 2
6. Balai Pengobatan Masyarakat Yayasan/ Swasta 1
7. Praktek Dokter 4
8. Rumah Besalin 2
9. Balai Kesehatan Ibu dan Anak 1
Total 31

Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015

Berdasarkan tabel 2.8 diketahui bahwa prasarana kesehatan paling banyak adalah
posyandu yaitu 13 posyandu, yang mana biasanya digunakan dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada bayi dan balita. Sedangkan jumlah kader kesehatan
mencapai 111 orang yang tersebar di tiap RW.

Tabel 3.8
Distribusi Kesediaan Tenaga Kesehatan di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis
5
Kota Depok Tahun 2015

No Tenaga Kesehatan Jumlah


1 Dokter Umum 18
2 Dokter Spesialis 5
3 Dukun Bersalin Terlatih 1
4 Bidan 11
5 Perawat 26
Total 61
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015

Berdasarkan tabel 2.8, diketahui bahwa jumlah perawat yang tersedia di wilayah
Kelurahn Curug mempunyai presentase yang cukup besar kemudian diikuti dengan
presentase dokter umum.
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Oleh Keluarga
di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Bulan Oktober Tahun 2016

Variabel Kategori Persentase


Fasilitas Kesehatan Puskesmas 51.60
Praktik Dokter / perawat/bidan 28.11
Balai Pengobatan 7.47
RS 9.25
Lain-lain 3.55
Total 100,0
Jaminan Kesehatan BPJS/ASKES/KIS 53.58
Tabungan Kesehatan 7.16
Dana Sehat 25.23
Tidak Ada 14.01
Total 100,0

Sumber: Profile Kesehatan UPT Puskesmas Cimanggis, Depok 2016

Berdasarkan tabel 2.9 diketahui bahwa sebagain besar masyarakat memanfaatkan


Puskesmas untuk melakukan kontrol kesehatan/ memeriksakan kesehatan.
sedangkan Jaminan kesehatan yang dimiliki oleh mayoritas keluarga adalah BPJS
(53.58 %).

3.1.2.2.2 Pelayanan Sosial


Pelayanan sosial yang berada di Kelurahan Curug dikelola dengan baik oleh
masyarakat dan pemerintahan setempat. Penanggulangan bencana alam seperti
6
banjir, gempa bumi, kebakaran dikelola langsung oleh Satuan Petugas
Penanggulangan Bencana yang terdiri dari aparat pemerintahan, anggota Linmas,
dan masyarakat. Penanggulangan masalah sosial dan penertiban lingkungan
dilakukan oleh petugas operasi gabungan. Kegiatan yang dilakukan salah satunya
adalah penertiban rumah kontrakan seperti melakukan sweeeping tindakan kesehatan
penggunaan narkotika dan pencurian. Hal ini dilakukan bersama dengan masyarakat
setempat.

3.1.2.3 Ekonomi
3.1.2.3.1 Pendapatan Penduduk
Tabel 3.10
Rata – Rata Pendapatan Penduduk di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun
2015

No Pekerjaan Presentase (%)


1. Pendapatan (> UMR) 38
2. Pendapatan (< UMR) 56
3. Tidak memiliki pendapatan 6
Total 100
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015

Berdasarkan tabel 2.10 dapat diketahui bahwa mayoritas pendapatan rata-rata


penduduk Kelurahan Curug masih kurang dari UMR yaitu sebesar 56 %. Tingkat
kesejahteraan dapat dilihat dari patokan UMR (Upah Minimum Regional) di
setiap wilayah.

3.1.2.3.2 Sarana Perekonomian di Lingkungan Masyarakat


Mata pencaharian penduduk di wilayah Curug sangat beragam, dimana hal ini
sebagai suatu perwujudan peningkatan nilai ekonomi. Beragam usaha cukup
mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintahan kelurahan Curug. Sarana
perekonomian di wilayah Curug adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Sarana Perekonomian di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis
Kota Depok Tahun 2015

No Sarana Perekonomian Jumlah


1. Minimarket 25
2. Toko / kios 236
3. Toko kelontong 156
7
4. Warung 25
5. Rumah makan / restoran 3
6. Industri material 15
7. Salon dan Griya Pijat 17
8. Industri rumah tangga 39
9. Industri farmasi 1
10. Perikanan 5
11. Kontrakan rumah 1853
12. Koperasi simpan pinjam 1
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015

Berdasarkan tabel 2.11 diketahui bahwa mayoritas penduduk yang berada di


kelurahan Curug mempunyai kontrakan rumah dan hal tersebut merupakan salah
satu sarana perekonomian yang ada. Selain itu toko/kios, toko kelontong dan
minimarket juga menjadi sarana perekonomian warga.

3.1.2.4 Keamanan dan Transportasi


3.1.2.4.1 Keamanan
Penjaminan keamanan di kelurahan Curug dikelola oleh warga dan pemerintahan
setempat. Perumahan yang berada diwilayah ini memberlakukan sistem buka
tutup portal sehingga mempermudah pengawasan orang yang keluar masuk.
Terdapat dana keamanan yang dikelola oleh warga untuk memfasilitasi keamanan
lingkungan seperti lampu penerangan jalan. Kejadian penting terkait dengan
keamanan seperti pencurian, perjudian, keributan, tindakan kekerasan dan yang
lainnya tidak terjadi di kelurahan Curug. Beberapa sarana dan prasarana
keamanan dan ketertiban adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12
Sarana dan Prasarana Keamanan Ketertiban di Wilayah Kelurahan Curug
Kecamatan Cimanggis Kota Depok, 2015

No Sarana dan Prasarana Jumlah


1 Kantor pos polisi kelurahan 1
2 Petugas polisi yang diperbantukan 3
3 Petugas Pol PP Kelurahan 2
4 Anggota hansip /linmas 5
5 Pos keamanan di Tingkat RW dan RT 11
6 Alat komunikasi pengamanan lingkungan 35
Sumber: Profile Potensi Kelurahan Curug, Juli 2015

8
Berdasarkan tabel tersebut di setiap RW mempunyai pos keamanan, sehingga
warga berkontribusi langsung dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah
kelurahan Curug.

3.1.2.4.2 Transportasi
Kelurahan Curug merupakan daerah yang padat penduduk dan terdapat beberapa
industri yang menggunakan jalan area wilayah Curug, sehingga saat winshield
survey dilakukan terlihat kemacetan di beberapa titik jalan. Beberapa mayoritas
penduduk wilayah Curug mempunyai kendaraan pribadi berupa motor atau mobil.
Sarana transportasi yang terdata pada Profile Kelurahan Curug adalah bus umum
3 unit, angkutanper desa/kelurahan 1 unit, ojek 758 unit.

3.1.2.5 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama untuk pembangunan nasional.
Adapun sarana yang tersedia yaitu:
Tabel 3.13
Distribusi Sarana Pendidikan di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis
Kota Depok, 2016

9
Taman Kanak-Kanak
No Nama Sekolah Lokasi
1 Al-Hikmah Rt 06 Rw 02
2 Nurul Sa’adah Rt 03 Rw 07
3 Al-Fatah Rt 01 Rw 02
4 Al-Hidayah Rt 05 Rw 04
5 Al-Hidayah Rt 07 Rw 05
PAUD
1 PAUD Rt 06 Rw 04
2 Paud Melati Rt 03 Rw 05
Sumber: 3 Paud Bintang Rt 02 Rw 06 Profile
Potensi 4 Paud Nursa Ceria Rt 03 Rw 07
5 PAUD Rt 03 Rw 08
6 PAUD Rt 01 Rw 09
7 PAUD Teratai Rt 03 Rw 11
TK (Taman Kanak – Kanak)
1 Ulil Albab Rt 03 Rw 01
2 Pondok Daun Rt 05 Rw 02
3 Cupu Wirada Rt 03 Rw 03
4 Ar Rizky Rt 01 Rw 03
5 Wahyu Rt 01 Rw 04
6 Nurul Sa’adah Rt 03 Rw 07
Sekolah Dasar (SD)
1 Curug 2 Rt 02 Rw 03
2 Curug 3 Rt 03 Rw 03
3 Curug 4 Rt 01 Rw 01
4 Pondok Daun Rt 05 Rw 02
5 Tunas Pertiwi Rt 01 Rw 05
6 Al- Islam Rt 01 Rw 01
7 Al-Attasiyah Rt 02 Rw 07
Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP)
1 Al Islam Rt 01 Rw 01
2 Al Attasiyah Rt 02 Rw 07
3 Taruna Bakti Rt 02 Rw 06
4 Harapan Bangsa Rw 11
5 Pondok Daun RT 05 Rw 02
Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA)
1 Taruna Bakti RT 02 Rw 06
2 Pondok Daun Rt 05 Rw 02
3 Semesta Rt 01 Rw 01
4 Parmasi Genesis Rt 03 Rw 06
5 Al Attasiyah Rt 02 Rw 07
Kelurahan Curug, Juli 2015

3.1.2.6 Komunikasi

10
Kegiatan-kegiatan masyarakat merupakan salah satu wadah komunikasi yang
baik di suatu wilayah. Kegiatan seperti pengajian tingkat RW dan RT, arisan,
PKK, paguyuban lansia, PIK-R, Karang Taruna merupakan beberapa kegiatan
masyarakat yang berada di Kelurahan Curug. Informasi yang berkaitan dengan
kepentingan warga akan disampaikan pada kegiatan kemasyarakatan tersebut.
Papan informasi dan pengumuman juga tersedia di beberapa tempat di wilayah
Kelurahan Curug, tetapi kurang berfungsi dengan optimal, masyarakat lebih
sering mengumumkan hal tersebut saat kegiatan masyarakat atau diumumkan
melalui pengeras suara masjid.

3.1.2.7 Politik dan Pemerintahan


Kegiatan sosial politik di Kelurahan Curug dilakukan dengan pendataan partai
politik, pembinaan ketahanan dan pembinaan umat beragama. Pendataan ini
dilakukan oleh petugas kelurahan bersamaan dengan pendataan kependudukan
dan yang lainnya. Data terakhir dilakukan pada bulan Juli 2015.

3.1.2.8 Rekreasi
Setu Rawakalong dan Setu Babakan adalah tempat sarana rekreasi terdekat bagi
masyarakat kelurahan Curug. Mayoritas warga menggunakan tempat terdekat di
Setu Rawakalong untuk berkumpul. Selain itu Setu Rawakalong digunakan
masyarakat untuk pembuatan tambak ikan dan sarana memancing.

3.7 Distribusi Karakteristik Lansia Berdasarkan Hasil Survey

Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Demografi Lansia Insomnia di Kelurahan Curug
Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2016 (n=91 Lansia)

Variabel Kategori Frekuensi Prosentase


60-74 (elderly) 77 85%
Usia 75-90 (old) 14 15%
Total 91 100
Jawa 46 50%
Suku Sunda 7 8%
Betawi 38 42%
Total 91 100
Tingkat Tidak Sekolah 9 10%
11
SD 32 35%
SMP 25 28%
Pendidikan
SMA 19 21%
PT 6 6%
Total 91 100
Laki-laki 44 48%
Jenis Kelamin
Perempuan 47 52%
Total 91 100
Menikah 69 67%
Status
Belum Menikah 1 1%
Pernikahan
Janda/duda 21 32%
Total 91 100
Islam 88 97%
Agama Katolik 1 1%
Protestan 2 2%
Total 91 100
Survey

Berdasarkan tabel 2.7 dapat diketahui bahwa usia lansia didominasi 60-74 tahun
(elderly) sebanyak 77 orang (85%), mayoritas lansia bersuku Jawa sejumlah 46
orang (50%), dan sebagian besar merupakan lulusan SD sebanyak 32 (35%), jenis
kelamin lansia didominasi oleh perempuan yaitu 47 orang (52%) dan lansia
berstatus menikah 69 orang (67%). Mayoritas lansia beragama islam 88 orang
(97%).

1.7.1 Statistik Vital


1.7.1.1 Distribusi Keluhan Insomnia pada lansia Berdasarkan Hasil Survey
Setelah dilakukan survey terhadap 91 lansia yang mengalami insomnia di
Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok terkait keluhan lansia
terhadap insomnia yang dirasakan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7.
Distribusi Frekuensi Keluhan Insomnia pada lansia di Kelurahan Curug
Kecamatan Cimanggis Kota Depok Bulan Oktober
Tahun 2016 (n= 91 lansia)

12
Variabel Kategori Frekuensi Prosentase
Kadang 27 30%
Jarang 10 11%
Keluhan
Sering 42 46%
Selalu 12 13%
Total 91 100
Survey .....
Berdasarkan tabel 2.7 diketahui bahwa dari 91 lansia yang dilakukan survey,
sebagian besar lansia yang sering mengalami keluhan insomnia sejumlah 42 lansia
(46%).

1.8 Sub Sistem Komunitas


1.8.1 Pelayanan Kesehatan
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Keluarga Lansia
di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Tahun 2016 (n=91 Lansia)

Pelayanan Kesehatan Frekuensi Prosentase


Rumah Sakit 8 9%
Puskesmas 51 56%
Dr/perawat/bidan 22 24%
Balai pengobatan 10 11%
Total 91 100
Survey......
Berdasarkan tabel 2.8 diketahui bahwa 91 lansia yang dilakukan survey, mayoritas
lansia menggunakan Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan yaitu 51 lansia
(56%).

Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Jaminan Kesehatan Keluarga Lansia
di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Tahun 2016 (n=91 Lansia)

Jaminan Kesehatan Frekuensi Prosentase


ASKES/BPJS/KIS 82 90%
Tidak ada 9 10%
Total 91 100
Sumber data: Survey.........

Berdasarkan tabel 2.9 diketahui bahwa 91 lansia yang dilakukan survey 82 orang
lansia telah memiliki jaminan kesehatan (90%).
13
1.8.2 Ekonomi
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Penghasilan di Kelurahan Curug
Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2016 (n=91 Lansia)

No Penghasilan Frekuensi Persentase


1 Tidakada 20 22
2 < Rp.3.046.180 54 59,3
3 ≥ Rp. 3.046.180 17 18,7
Jumlah 91 100
Sumber data : Survey .............

Berdasarkan tabel 2.10, lebih banyak lansia yang berpenghasilan < Rp.3.046.180
yaitu 54 lansia (59,3%)..
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan pekerjaan KK
di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Tahun 2016 (n=91 Lansia)
No Pekerjaan KK Frekuensi Persentase
1 Tidak bekerja 61 67
2 Bekerja 30 33
Jumlah 91 100
Sumber data : Survey......
Berdasarkan tabel di atas, lebih banyak lansia yang sudah tidak bekerja yaitu 61
orang lansia (67%).

1.8.3 Transportasi
Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Transportasi yang Digunakan ke Pelayanan Kesehatan di
Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Tahun 2016 (n=91 Lansia)

No Transportasi yang digunakan


Frekuensi Persentase
ke Pelayanan Kesehatan
1 Jalan kaki 27 29,7
2 KendaraanUmum 13 14,3
3 KendaraanPribadi 37 40,7
4 Lainnya 14 15,4

14
Jumlah 91 100
Sumber data: Survey.....
Berdasarkan tabel 2.12, 37 orang lansia (40,7%) yang menggunakan kendaraan
pribadi ke tempat pelayanan kesehatan.

Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Jarak Tempuh Lansia ke Pelayanan Kesehatan di Kelurahan
Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Tahun 2016 (n=91 Lansia)

No Jarak Tempuh Lansia Ke


Frekuensi Persentase
Pelayanan Kesehatan
1 < 1 Km 46 50,5
2 1-5 Km 43 47,3
3 6-10 Km 2 2,2
Jumlah 91 100
Sumber : Survey.................
Berdasarkan tabel 2.13, Jarak terjauh lansia kepelayanan kesehatan adalah 6-10 Km
tetapi lebih banyak lansia yang tempat tinggalnya berjarak < 1 Km dari pelayanan
kesehatan yaitu 46 orang (50,5%).

1.8.4 Politik dan Pemerintahan


Permasalahan lansia memang belum menjadi perhatian pemerintah terutama masalah
insomnia. Namun dengan bertambahnya usia harapan hidup tentu masalah lansia
harus menjadi perhatian. Belum ada peraturan maupun program pemerintah dalam
upaya pencegahan insomnia pada lansia di kelurahan Curug.
1.8.5 Komunikasi
Media komunikasi yang sering dijumpai adalah koran, TV serta handphone juga
dimiliki oleh hampir semua warga termasuk lansia. Berdasarkan hasil wawancara,
sebagian lansia belum pernah mendapatkan informasi kesehatan mengenai insomnia
dan cara penanganannya.

1.8.6 Pendidikan
Tabel 3.14
Distribusi Frekwensi Tingkat Pendidikan Lansia di Kelurahan Curug
Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Tahun 2016 (n=91 Lansia)

No Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase


15
1 Tidaksekolah 9 9,9
2 SD 32 35,2
3 SMP 25 27,5
4 SMA 19 20,9
5 Perguruantinggi 6 6,6
Jumlah 91 100
Sumber : Survey.......
Berdasarkan tabel 2.14 diatas, Pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh lansia
mayoritas adalah SD yaitu 32 lansia (35,2%).

1.8.7 Rekreasi
Sebagian besar lansia jarang melakukan rekreasi keluar rumah seperti objek wisata
dan hal yang sering dilakukan untuk mengisi waktu luang adalah berkumpul bersama
keluarga di rumah, atau hanya sekedar olah raga dan senam disekitar rumah.
Tabel 3.15
Distribusi Frekwensi Kegiatan Olahraga atau Senam yang Dilakukan Lansia
di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Tahun 2016 (n=91 Lansia)

No Kegiatan olahraga atau Frekuensi Persentase


senam
1 Tidak Pernah 44 48,3
2 Kadang-kadang 23 25,3
3 Sering 9 9,9
4 Selalu 15 16,5
Jumlah 91 100
Sumber : Survey ..............
Berdasarkan tabel 2.15 di atas, sebagian besar lansia yaitu 44 lansia (48,3%) yang
tidak pernah berolahraga

1.9 Persepsi
1.9.1 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Lansia dengan Insomnia
Tabel 3.10
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Lansia dengan Insomnia di Kelurahan Curug
Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2016 (n=91 Lansia)

Variabel Kategori Frekuensi Prosentase


Baik 43 47,3%
Pengetahuan
Kurang 48 52,7%
Total 91 100

16
Baik 38 41,8%
Sikap
Kurang 53 58,2%
Total 91 100
Baik 39 42,9
Perilaku
Kurang 52 57,1
Total 91 100
Sumber data: Angket ..................
Berdasarkan tabel 2.10 dapat diketahui bahwa sebagian besar lansia mempunyai
pengetahuan yang kurang tentang insomnia sejumlah 48 orang (52,7%), sikap lansia
yang kurang sejumlah 53 orang (58,2%) dan perilaku yang kurang sejumlah 52 orang
(57,1%).

1.9.2 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Keluarga Lansia dengan Insomnia


Tabel 3.11
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Keluarga Lansia dengan Insomnia
di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis
Kota Depok Tahun 2016 (n=91 Lansia)

Variabel Kategori Frekuensi Prosentase


Baik 38 41,8%
Pengetahuan
Kurang 53 58,2%
Total 91 100
Baik 44 48,4%
Sikap
Kurang 47 51,6%
Total 91 100
Baik 43 47,3%
Perilaku
Kurang 48 52,7%
Total 91 100
Sumber data: Angket ..................
Berdasarkan tabel 2.10 dapat diketahui bahwa sebagian besar keluarga lansia
mempunyai pengetahuan yang kurang tentang insomnia sejumlah 53 orang (58,2%),
sikap keluarga lansia yang kurang sejumlah 47 orang (51,6%) dan perilaku keluarga
yang kurang sejumlah 48 orang (52,7%).

3.10 Analisa Data


Data Masalah keperawatan
Wawancara: Defisiensi kesehatan komunitas pada
1. Sebagian besar kader mengatakan kelompok lansia di keluruhan Curug
masalah pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur pada lansia belum
pernah dilakukanpenjaringan/pendataan
17
2. Lansia yang diwawancarai mengatakan
tidak terpenuhinya kebutuhan istirahat
dan tidur merupakan hal yang biasa
3. lansia yang diwawancarai menyatakan
belum pernah dilakukan penyuluhan
tentang pemenuhan kebutuhan istirahat
dan tidur
4. 7 dari 10 lansia yang diwawancarai
menganggap gangguan pemenuhan
kebutuhan tidur adalah hal yang wajar
terjadi karena sudah tua dan tidak
perlu diatasi

Angket:
1. Masih terdapat 52,7% lansia yang
berpengetahuan kurang tentang
pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur
2. Masih terdapat 58,2 % lansia yang
memiliki sikap yang kurang tentang
pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur
3. Masih terdapat 57,1% lansia yang
kurang terampil dalam mengatasi
gangguan pemenuhan keutuhan
istirahat dan tidur
4. Terdapat 60,5% merasakan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur lebih dari
3 bulan
5. Terdapat 58,22% lansia yang
mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur
dikarenakan adanya penyakit kronis

18
Winshield survey:
Belum adanya papan pengumuman di
masyarakat sebagai media pemberian
informasi kesehatan
Observasi
1 Terdapat Posyandu Lansia tetapi belum
ada poster tentang kesehatan lansia
2 Terdapat kegiatan senam jantung sehat
yang dilakukan secara rutin setiap satu
minggu sekali namun lansia yang
mengikuti kegiatan tersebut sangat
terbatas
3 Saat pelaksanaan posbindu belum ada
pendidikan kesehatan yang diberikan
oleh yankes mengenai gangguan tidur
Wawancara: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
1. Sebagian keluarga yang diwawancarai pada kelompok keluarga lansia di kelurahan
mengatakan membiarkan lansia yang Curug
mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan tidur
2. Keluarga yang diwawancarai
mengatakan belum pernah
mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang pentingnya pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur pada
lansia
3. 7 dari 10 keluarga tinggal bersama
lansia yang diwawancarai mengatakan
tidak memberikan perhatian khusus
pada lingkungan kamar dan rumah
secara nyaman bagi lansia
Angket:
1. Keluarga memiliki pengetahuan kurang
19
sebesar 58,2% tentang pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur pada
lansia
2. Keluarga masih memiliki sikap kurang
baik sebesar 51,6 % dalam mengatasi
gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur pada lansia
3. Keluarga memiliki keterampilan
kurang sebesar 52,7% dalam mengatasi
gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur pada lansia

Diagnosa Keperawatan
1. Defisiensi kesehatan komunitas pada kelompok lansia di keluruhan Curug
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada kelompok keluarga lansia di kelurahan
Curug

20
21
3.11 Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas pada Agregat Lansia dengan Insomnia di Kelurahan Curug Kecamatan
Cimanggis Kota Depok Tahun 2016

DIAGNOSIS
DATA NOC NIC
(NANDA/INCP)

Wawancara: Domain 1: Promosi Prevensi Primer: Prevensi primer


1 Sebagian besar kader mengatakan Kesehatan Domain IV: Pengetahuan Domain VII: Komunitas

masalah pemenuhan kebutuhan kesehatan dan perilaku Kelas C: Pengingkatan


Kelas 2: Manajemen
Kelas S: Pengetahuan Kesehatan Komunitas
istirahat dan tidur pada lansia belum Kesehatan
kesehatan (5510) Pendidikan kesehatan:
pernah
(00215) Defisiensi 1803: Pengetahuan: a. Targetkan kelompok lansia
dilakukanpenjaringan/pendataan
kesehatan komunitas Proses penyakit (insomnia) dan keluarga yang berisiko
2 Lansia yang diwawancarai
pada kelompok lansia di Indikator insomnia
mengatakan tidak terpenuhinya a. Mengetahui penyebab b. Identifikasi faktor internal dan
keluruhan Curug
kebutuhan istirahat dan tidur insomnia (1 menjadi 3) eksternal yang menurunkan
merupakan hal yang biasa b. mengetahui dampak motivasi untuk berperilaku
3 lansia yang diwawancarai insomnia (1 – 3) sehat
menyatakan belum pernah c. mengetahui strategi/cara c. Tentukan pengetahuan dan

dilakukan penyuluhan tentang untuk mengurangi gaya hidup pasien saat ini

pemenuhan kebutuhan istirahat dan gejala insomnia (1-3) d. Bantu individu, keluarga dan
komunitas untuk
tidur
mengklarifikasi keyakinan dan
4 7 dari 10 lansia yang diwawancarai
nilai kesehatan
menganggap gangguan pemenuhan
e. Gunakan media yang menarik

22
kebutuhan tidur adalah hal yang perhatian audien
wajar terjadi karena sudah tua dan f. Kembangkan materi

tidak perlu diatasi pendidikan secara tertulis


sesuai dengan target
g. Jaga presentasi agar tetap
Angket:
berfokus pada inti masalah
1 Masih terdapat 52,7% lansia yang
h. Lakukan diskusi kelompok
berpengetahuan kurang tentang
untuk mempengaruhi perilaku
pemenuhan kebutuhan istirahat dan kesehatan
tidur
2 Masih terdapat 58,2 % lansia yang Domain IV: Pengetahuan 1. Meningkatkan self efficacy
memiliki sikap yang kurang tentang dan perilaku
a. Gali persepsi individu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan Kelas M : kesejahteraan
mengenai kemampuanya
tidur psikososial
untuk melakukan perilaku
3 Masih terdapat 57,1% lansia yang (1209) Motivasi
pencegahan dan perawatan
a. Membuat rencana untuk
kurang terampil dalam mengatasi insomnia
berperilaku sehat
gangguan pemenuhan keutuhan b. Gali persepsi lansia tentang
b. Menyatakan
istirahat dan tidur manfaat bila melakukan
kemampuan untuk
4 Terdapat 60,5% merasakan perilaku pencegahan insomnia
mengubah perilaku
pemenuhan kebutuhan istirahat dan c. Gali persepsi individu tentang
c. Menerima tanggung
tidur lebih dari 3 bulan risiko bila tidak melakukan
jawab untuk berperilaku
perilaku pencegahan insomnia
5 Terdapat 58,22% lansia yang d. Mengekspresikan
d. Identifikasi hambatan untuk

23
mengalami gangguan pemenuhan keinginan untuk mengubah perilaku
kebutuhan istirahat dan tidur mengubah perilaku e. Berikan informasi mengenai

dikarenakan adanya penyakit kronis perilaku pencegahan insomnia


f. Bantu individu untuk
berkomitmen membuat
Winshield survey:
perencanaan perubahan
Belum adanya papan pengumuman di
perilaku
masyarakat sebagai media pemberian
g. Tingkatkan kepercayaan diri
informasi kesehatan klien dalam mengubah
perilaku
Observasi h. Sediakan lingkungan yang
1 Terdapat Posyandu Lansia tetapi mendukung dan dukungan
belum ada poster tentang kesehatan emosional untuk belajar dan

lansia dukungan skill yang

2 Terdapat kegiatan senam jantung dibutuhkan untuk berperilaku


i. Gunakan strategi pengajaran
sehat yang dilakukan secara rutin
yang sesuai dengan budaya
setiap satu minggu sekali namun
j. Demonstrasikan perilaku
lansia yang mengikuti kegiatan
hidup sehat
tersebut sangat terbatas
k. Sediakan penguatan yang
3 Saat pelaksanaan posbindu belum positif dan dukungan
ada pendidikan kesehatan yang emosional selama proses
diberikan oleh yankes mengenai pembelajaran dan ketika

24
gangguan tidur mengimplementasikan
perilaku
l. Anjurkan lansia untuk
berinteraksi dengan lansia
yang sudah sukses mengubah
perilaku

Prevensi sekunder:
Prevensi Sekunder 1. Identifikasi risiko (6610)
Kelas T: Kontrol resiko a. Identifikasi risiko biologi,
dan keamanan lingkungan dan perilaku
1908: Deteksi Resiko yang berkaitan dengan
Indikator: insomnia
a. Mengenali tanda dan b. Identifikasi sumber-sumber
gejala insomnia (1-4) yang dapat menurunkan
b. Teridentifikasi faktor risiko kesehatan
risiko yang berpotensi 2. Skrining kesehatan
menimbulkan a. Lakukan skrining
insomniaa (1-4) menggunakan instrumen
c. Menggunakan insomnia
pelayanan kesehatan b. Sampaikan hasil test kepada
sesuai dengan klien dan minta klien dan
kebutuhan (1-4) keluarga untuk mengontrol

25
d. Memonitor perubahan secara mandiri
status kesehatan (1-4)
Prevensi Tersier:
Prevensi Tersier:
1. Promosi latihan tehknik
Kelas S (pengetahuan
relaksasi progresif (0202)
kesehatan)
a. Jelaskan tentang manfaat
1632:Perilaku Patuh:
latihan
Aktivitas yang
b. Bantu klien untuk menggali
disarankan
kepercayaan, motivasi dan
a. Strategi untuk
tingkat kemampuan klien
menyeimbangkan
untuk melakukan aktifitas
aktivitas dan istirahat
c. Instruksikan untuk memulai
b. Latihan rutin dan ringan
latihan rutin
seperti tehknik relaksasi
d. Hindari untuk melakukan
progresif
gerakan yang cepat dan
memberikan tekanan
e. Minta klien untuk
mendemonstrasikan ulang
gerakan tehnik relaksasi
progresif
f. Monitor toleransi selama
latihan misal nadi cepat,
pusing ringan dan adanya
nyeri

26
g. Kolaborasi dengan anggota
keluarga dalam
merencanakan, mengajarkan
dan monitor rencana latihan
Wawancara: Domain 1: Promosi Prevensi Primer: Prevensi primer
1 Sebagian keluarga yang Kesehatan Domain IV: Pengetahuan 1. Pendidikan kesehatan:

diwawancarai mengatakan kesehatan dan perilaku a. Targetkan kelompok lansia


Kelas 2; Kelas S: Pengetahuan dan keluarga yang berisiko
membiarkan lansia yang mengalami
Manajemen Kesehatan kesehatan insomnia
gangguan pemenuhan kebutuhan
1803: Pengetahuan: b. Identifikasi faktor internal dan
tidur
Diagnosis Proses penyakit (insomnia) eksternal yang menurunkan
2 Keluarga yang diwawancarai
(00099) Ketidakefektifan Indikator motivasi untuk berperilaku
mengatakan belum pernah
pemeliharaan kesehatan a. Mengetahui penyebab sehat
mendapatkan pendidikan kesehatan insomnia (1 menjadi 3) c. Tentukan pengetahuan dan
pada kelompok keluarga
tentang pentingnya pemenuhan b. mengetahui dampak gaya hidup pasien saat ini
lansia dengan insomnia
kebutuhan istirahat dan tidur pada insomnia (1 – 3) d. Bantu individu, keluarga dan
di kelurahan Curug
lansia c. mengetahui strategi/cara komunitas untuk

3 7 dari 10 keluarga tinggal bersama untuk mengurangi mengklarifikasi keyakinan dan

lansia yang diwawancarai gejala insomnia (1-3) nilai kesehatan


e. Gunakan media yang menarik
mengatakan tidak memberikan
perhatian audien
perhatian khusus pada lingkungan
f. Kembangkan materi
kamar dan rumah secara nyaman
pendidikan secara tertulis
bagi lansia

27
Angket: sesuai dengan target
1 Keluarga memiliki pengetahuan g. Jaga presentasi agar tetap

kurang sebesar 58,2% tentang berfokus pada inti masalah


h. Lakukan diskusi kelompok
pemenuhan kebutuhan istirahat dan
untuk mempengaruhi perilaku
tidur pada lansia Prevensi sekunder:
kesehatan
2 Keluarga masih memiliki sikap 1. Kontrol risiko:
1. Prevensi sekunder:
kurang baik sebesar 51,6 % dalam a. Kenali tanda dan gejala
Identifikasi risiko:
mengatasi gangguan pemenuhan yang menunjukkan
a. Identifikasi risiko biologi,
kebutuhan istirahat dan tidur pada risiko
lingkungan dan perilaku dan
b. Identifikasi potensi
lansia hubungannya dengan
risiko kesehatan
3 Keluarga memiliki keterampilan insomnia
kurang sebesar 52,7% dalam b. Identifikasi sumber-sumber

mengatasi gangguan pemenuhan yang dapat menurunkan


Prevensi Tersier:
kebutuhan istirahat dan tidur pada risiko kesehatan
Kelas S (pengetahuan
2. Prevensi tersier:
lansia kesehatan)
Promosi latihan tehknik
1632:Perilaku Patuh:
relaksasi progresif (0202)
Aktivitas yang
a. Jelaskan tentang manfaat
disarankan
latihan
a. Strategi untuk
b. Bantu klien untuk
menyeimbangkan
menggali kepercayaan,
aktivitas dan istirahat
motivasi dan tingkat
b. Latihan rutin dan ringan

28
seperti tehknik relaksasi kemampuan klien untuk
progresif melakukan aktifitas
c. Instruksikan untuk
memulai latihan rutin
d. Hindari untuk melakukan
gerakan yang cepat dan
memberikan tekanan
e. Minta klien untuk
mendemonstrasikan ulang
gerakan tehnik relaksasi
progresif
f. Monitor toleransi selama
latihan misal nadi cepat,
pusing ringan dan adanya
nyeri
g. Kolaborasi dengan
anggota keluarga dalam
merencanakan,
mengajarkan dan monitor
2009: Status rencana latihan
kenyamanan:
Lingkungan 6482: Manajemen Lingkungan:
a. Keluarga membantu Kenyamanan

29
lansia mengatur suhu a. Membantu lansia dengan
ruangan memberikan lingkungan
b. Keluarga memodifikasi yang tenang dan
lingkungan yang mendukung
kondusif untuk tidur b. Memfasilitasi lansia
c. Keluarga memberikan lingkungan yang aman dan
lingkungan yang bersih bersih
d. Keluarga memfasilitasi c. Sesuaikan suhu ruangan
tempat tidur yang yang paling menyamankan
nyaman untuk lansia (bila
memungkinkan)
d. Sesuaikan pencahayaan
untuk memenuhi
kebutuhan lansia
e. Fasilitasi tindakan
kebersihan untuk menjaga
kenyamanan lansia

30
3.12 Implementasi, Evaluasi dan Jenis Intrumen Evaluasi
INSTRUMEN
NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT METODE KRITERIA EVALUASI
EVALUASI
1 Pendidikan Selasa/29 Majelis Ceramah, Struktur : - Daftar hadir
kesehatan pada November 2016 Ta’lim RT diskusi - Tersedianya tenaga pelaksana kegiatan - Soal pre dan
lansia mengenai 10 RW08 implementasi (mahasiswa bekerjasama dengan post test masalah
insomnia : kader) insomnia
- Pengertian Selasa/6 Majelis - Tersedianya undangan untuk masyarakat terkait (skrining
- Penyebab Desember 2016 Ta’lim RT dengan pelaksanaan kegiatan implementasi insomnia)
- Dampak 09 RW08 - Tersedianya dana untuk pelaksanaan kegiatan
- Cara implementasi
perawatan - Tersedianya tempat pelaksanaan kegiatan yang telah
disepakati antara perawat dan masyarakat
- Keadaan lingkungan yang nyaman dan mendukung
saat pelaksanaan kegiatan implementasi
- Tersedianya alat dan media yang akan digunakan
dalam kegiatan implementasi
- Tersedianya metode pemantauan atau instrumen
evaluasi yang digunakan saat kegiatan implementasi

31
INSTRUMEN
NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT METODE KRITERIA EVALUASI
EVALUASI
Proses:
- Perawat dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan
- Perawat mampu memberikan pendidikan kesehatan
terkait masalah insomnia pada lansia dan
penatalaksanaan
- Masyarakat dapat menghadiri semua kegiatan yang
telah direncanakan bersama dengan perawat
- Masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan
implementasi

Hasil:
- 60 % dihadiri oleh lansia di RT RW 08
- 60 % lansia memahami mengenai insomnia serta
penatalaksanaannya
2. Pendidikan Selasa/29 Majelis Ceramah, Struktur : - Daftar hadir
kesehatan pada November 2016 Ta’lim RT diskusi, - Tersedianya tenaga pelaksana kegiatan - Soal pre dan
lansia mengenai 10 RW08 demonstrasi implementasi (mahasiswa bekerjasama dengan post test masalah

32
INSTRUMEN
NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT METODE KRITERIA EVALUASI
EVALUASI
relaksasi otot kader) insomnia
progresif : Selasa/6 Majelis - Tersedianya undangan untuk masyarakat terkait (skrining
- Pengertian Desember 2016 Ta’lim RT dengan pelaksanaan kegiatan implementasi insomnia)
- Tujuan 09 RW08 - Tersedianya dana untuk pelaksanaan kegiatan
- Indikasi implementasi
- Demonstrasi - Tersedianya tempat pelaksanaan kegiatan yang telah
relaksasi otot disepakati antara perawat dan masyarakat
progresif - Keadaan lingkungan yang nyaman dan mendukung
saat pelaksanaan kegiatan implementasi
- Tersedianya alat dan media yang akan digunakan
dalam kegiatan implementasi
- Tersedianya metode pemantauan atau instrumen
evaluasi yang digunakan saat kegiatan implementasi

Proses:
- Perawat dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan
- Perawat mampu memberikan pendidikan kesehatan

33
INSTRUMEN
NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT METODE KRITERIA EVALUASI
EVALUASI
terkait relaksasi otot progresif
- Masyarakat dapat menghadiri semua kegiatan yang
telah direncanakan bersama dengan perawat
- Masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan
implementasi
- Masyarakat mampu melakukan redemonstrasi
relaksasi otot progresif

Hasil:
- 60 % dihadiri oleh lansia di RW 08
- 60 % lansia memahami mengenai relaksasi otot
progresif dan meredemonstrasi relaksasi otot
progresif
- 75% lansia mengungkapkan ingin melakukan
relaksasi otot progresif

34
35

Anda mungkin juga menyukai