Anda di halaman 1dari 97

Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
KabupatenKota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat
penting di Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam
mendukung terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat menuju
peningkatan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan sistem
pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan mayarakat.
Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan atau pasien menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di
Indonesia, agar tetap eksis ditengah persaingan global yang semakin kuat.
Salah satu strategi yang paling tepat dalam mengantisipasi adanya persaingan
terbuka melalui pendekatan mutu paripurna yang berorientasi pada proses
pelayanan bermutu, dan hasil pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
keinginan pelanggan atau pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu
bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, maupun penyelenggara pelayanan
kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan.
Dan banyaknya pengunjung pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan
akan pelayanan kesehatan dan kepuasan pelanggan yang diperoleh berdasar
pengalaman sebelumnya.

1
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal


organisasi Puskesmas yaitu berupa penilaian Kinerja Puskesmas
mencakup Managemen Sumber Daya Tenaga, alat, obat, keuangan dan
sistem informasi manajemen Puskesmas.

1. Profil Puskesmas Cijati


a. Gambaran Umum Puskesmas Cijati

Organisasi Puskesmas harus memenuhi kebutuhan sebuah unit


pelayanan kesehatan dasar di puskesmas yang melaksanakan baik upaya
kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat. Unit kerja ini
merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas dan
unit struktur ketatausahaan serta unit unit fungsional pelayanan UKP dam
UKM serta jejaring pelayanan kesehatan di tingkat desa dan pelayanan
pelayanan penunjang.

Wilayah kerja Puskesmas Cijati terletak di selatan kabupaten


Cianjur dengan jarak sekitar 95 km dari ibu kota Kabupaten Cianjur.
Gedung Puskesmas Cijati terletak di Desa Cijati Kecamatan Cijati. Pada
umumnya wilayah Puskesmas Cijati terdiri dari dataran rendah dan
sebagian tinggi yang berada di Daerah Aliran Sungai Cibuni yang terdiri
dari persawahan dan perbukitan kecil dengan ketinggian + 300 m - 500
mdpl.

2
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

(Gambar 2.1 – Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cijati)

Batas-batas Wilayah kerja Puskesmas Cijati meliputi:

 Utara : Kecamatan Kadupandak


 Selatan : Kecamatan Leles
 Timur : Kecamatan Tanggeung
 Barat : Wlayah kerja Puskesmas Bojonglarang Kec. Cijati
Salah satu kendala gerografis di wilayah kerja Puskesmas Cijati
adalah infra struktur jalan yang kurang menunjang terutama di musim
penghujan sehingga hal tersebut menjadi kendala masyarakat dalam
menjangkau sarana pelayanan kesehatan, begitupun bagi petugas
puskesmas dalam menjangkau masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
Kendaraan Ojeg/Kendaraan Roda 2 menjadi satu-satunya sarana
transportasi utama yang biayanya bisa berkali lipat biaya berobat ke
sarana kesehatan yang ada. Jarak terjauh dari Fasilitas Kesehatan +14

3
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Km, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau


berjalan kaki dengan waktu tempuh + 2 – 3 Jam.

Luar wilayah Kerja Puskesmas Cijati:

Luas Wilayah 1.968 km2 yang terdiri dari 5 Desa yaitu :

NO DESA LUAS WILAYAH (Km²)

1 Cijati 310

2 Cibodas 679

3 Parakantugu 665

4 Caringin 502,3

5 Sukamahi 351

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Puskesmas Cijati


memiliki wilayah kerja yang sangat luas hal tersebut akan berimplikasi
pada akses masyarakat terhadap Puskesmas dan jejaring nya.
Masyarakat harus menepuh jarak yang sangat jauh dan biaya yang
mahal sampai ke Puskesmas dan jejaringnya.

4
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cijati berdasarkan


data yang di dapat dari Kecamatan menurut jenis kelamin dan jumlah KK
per desa adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 : Jumlah Penduduk

NO DESA JUMLAH PENDUDUK JUMLAH LAKI +


LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN
1 Cijati 1.200 1.041 2.241

2 Cibodas 2.821 3.331 6.152

3 Parakantugu 2.156 2.087 4.243

4 Caringin 1.331 1.071 2.402

5 Sukamahi 1.881 1.858 3.739

JUMLAH 9.389 9.388 18.777

Sumber : BPS Kab. Cianjur 2019


Tabel 2.4 : Jumlah KK

NO DESA JUMLAH Rata-rata Kepadatan


KK jiwa/RT Penduduk

1 Cijati 751 2,98 7,23

2 Cibodas 1885 3,26 9,06

3 Parakantugu 1321 3,20 6,37

4 Caringin 851 2,82 4,78

5 Sukamahi 1120 3,33 10,63

Jumlah 5994 3,13 7

Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Cijati Th 2019

5
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas akhir tahun 2019 adalah


18.777 jiwa, terdiri dari 9.389 laki-laki dan 9.388 perempuan. Dari 18.777
penduduk terdapat 5.994 Kepala Keluarga.

Data jumlah penduduk merupakan data dasar puskesmas dalam


melakukan perencanaan program. Jumlah penduduk dalam suatu wilayah
salah satunya menjadi acuan dalam penentuan rasio jumlah tenaga dan
jumlah penduduk yang dilayani sehingga akan berpengaruh pada jumlah
sumber daya manusia kesehatan yang dipersiapkan di Puskesmas Cijati.
Dalam tabel diatas terdapat kategori laki-laki dan perempuan data tersebut
juga menjadi acuan dalam penetuan jenis-jenis pelayanan yang diperlukan
masyarakat, perencanaan logistik tahunan missal kebutuhan kontrasepsi,
dan lain lain berdasarkan harapan dan kebutuhan masyarakat.

Data Pendidikan
Tabel 2.5 : Tingkat Pendidikan

JENJANG PENDIDIKAN

N DESA TIDAK/ TAMAT TAMAT TAMAT TAMAT


O BELUM SD SLTP SLTA AK/PT
SEKOLAH

1 Cijati 144 362 375 310 185

2 Cibodas 150 387 353 382 219

3 Parakantugu 167 390 432 392 255

4 Caringin 96 321 243 176 149

5 Sukamahi 111 398 320 289 338

JUMLAH 662 1858 1723 1549 1146

6
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Secara umum hampir seluruh masyarakat telah mengenyam


Pendidikan Dasar artinya sangat sedikit masyarakat yang buta aksara,
walaupun ada biasanya para Lansia yang buta aksara.

Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk pada umumnya mengandalkan dari
sektor pertanian (+65,6%) baik pemilik maupun penggarap, penghasilan
utama adalah padi dan tanaman palawija lainnya seperti singkong, kelapa,
jagung dsb, disamping itu banyak pula penduduk yang mengandalkan meta
pencaharian dari menyadap enau untuk bahan baku gula merah.

Jenis pekerjaan lainnya adalah Sebagai pedagang (+4,4%),


pengusaha jasa atau tukang ( 7,1%) , buruh (16,3%) dan pegawai Negeri
sipil (7,2%) serta banyak pula yang menjadi Tenaga kerja ke luar negeri
seperti ke Saudi Arabia dan negara timur tengah lainnya.

Sarana Pendidikan
Tabel 2.6 : Sarana Pendidikan

N Sekolah Desa Jumlah


o
Cijati Cibodas Parakantugu Caringin

1 TK/PAUD 1 4 2 1 8

2 SD 7 6 4 3 20

3 SLTP 1 1 1 1 4

4 SLTA 1 0 1 1 3

5 Pontren 4 3 6 1 14

Jumlah 14 14 14 7 49

7
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Sarana pendidikan di Puskesmas Cijati paling banyak adalah setara


SD/MI yakni 20 sekolah, sedangkan paling sedikit SLTA/Sederajat yakni 3
sekolah. Data-data tersebut merupakan data dasar untuk merencanakan
berbagai kegiatan diantanranya kegiatan imunisasi dalam penentuan
jumlah pos kegiatan Imunisasi, Bias DT/TD dan sasaran Kegiatan
penjaringan anak Sekolah dari program UKS dan kegiatan-kegiatan
lainnya.

Kelembagaan Bersumber Daya Masayarakat


Tabel 2.6 : Jumlah Posyandu, Kader, Perawat dan Bidan Per Desa

N DESA JUMLAH JUMLAH PERAWAT TENAGA


O POSYANDU KADER DESA KESEHATAN

1 Cijati 5 25 1 2 Bidan

2 Cibodas 6 30 1 2 Bidan

3 Parakantug 4 20 1 2 Bidan
u

4 Caringin 6 30 1 2 Bidan

5 Sukamahi 6 30 1 2 Bidan

Jumlah 27 135 5 Perawat 10 Bidan

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mulai mengalami


peningkatan, baik terhadap sarana kesehatan yang ada di Wilayah
Puskesmas Cijati ataupun sarana kesehatan yang ada di Kota Cianjur,
begitupun peran masyarakat dalam upaya Posyandu telah mengalami

8
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

peningkatan, terutama setelah diadakannya revitalisasi Posyandu, secara


kuantitatif mengalami peningkatan.

Faktor Lingkungan

Lingkungan Fisik, kimia dan Biologi

Secara umum lingkungan fisik cukup baik, tidak ada polusi udara
ataupun polusi dari limbah industri, kondisi iklim dan cuaca normal
seperti umumnya di Indonesia. Namun demikian ada hal-hal yang kurang
baik menyangkut perilaku di masyarakat seperti kebiasaan membuang
sampah ke sungai Cibuni, kebiasaan buang kotoran ke sungai dan
pembuangan limbah WC serta limbah Rumah tangga pada selokan kecil
di belakang rumah sehingga pada musim kemarau hal tersebut menjadi
masalah kesehatan dan masalah estetika.

Lingkungan Sosial ekonomi

Keadaan sosial ekonomi masyarakat cukup stabil, pada umumnya


masyarakat mimiliki pekerjaan, sehingga tidak pernah terjadi kerawanan
pangan yang dapat mengancam stabilitas sosial di masyarakat.

Sumber Daya Kesehatan


Sarana dan Prasarana Kesehatan

Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan, Puskesmas


Cijati memiliki kendaraan operasional yaitu 1 buah mobil Puskesmas
Keliling dan 5 buah motor roda 2.

9
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Data Ketenagaan dan Sumber Daya Manusia

JUMLAH HASIL KEKURANGAN/


NO. URAIAN
PEMANGKU ABK KELEBIHAN
I PUSKESMAS CIJATI
1 Kepala 0 0 0
2 Kasubag TU 0 0 0
3 Jabatan Pelaksana 5
a. Bendahara 0 1 1
b. Pengelola Kepegawaian 1 1 0
Pengadministrasi Rekam Medis dan
c. 0 1 1
Informasi
d. Pengemudi Ambulan 0 1 1
e. Pramu Kebersihan 0 1 1
II Jabatan Fungsional
1 Dokter 1
a. Dokter Madya 0
b. Dokter Muda 1
c. Dokter Pertama 0 1 0
2 Dokter Gigi 1
a. Dokter Gigi Madya 0
b. Dokter Gigi Muda 0
c. Dokter Gigi Pertama 0 1 1
3 Perawat Ahli 1
a. Perawat Madya 0
b. Perawat Muda 0
c. Perawat Pertama 0 1 1
4 Perawat Terampil 3
a. Perawat Penyelia 0

b. Perawat Pelaksana Lanjutan 1

c. Perawat Pelaksana 1 3 1
5 Puskesmas Pembantu 0
a. Perawat Penyelia 0

10
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

b. Perawat Pelaksana Lanjutan 0

c. Perawat Pelaksana 0 0 0
6 Perawat Gigi 1
a. Perawat Gigi Penyelia 0

b. Perawat Gigi Pelaksana Lanjutan 0

c. Perawat Gigi Pelaksana 0 1 1


7 Bidan Ahli 1
a. Bidan Madya 0
b. Bidan Muda 0
c. Bidan Pertama 0 1 1
8 Bidan Terampil 6
a. Bidan Penyelia 0
b. Bidan Pelaksana Lanjutan 0
c. Bidan Pelaksana 3 6 3
9 Poskesehatan Desa 2
a. Bidan Penyelia 0
b. Bidan Pelaksana Lanjutan 0
c. Bidan Pelaksana 0 2 2
10 Asisten Apoteker 1

a. Asisten Apoteker Penyelia 0

Asisten Apoteker Pelaksana


b. 0
Lanjutan

c. Asisten Apoteker Pelaksana 0 1 1

11 Nutrisionis 1
a. Nutrisionis Penyelia 0

b. Nutrisionis Pelaksana Lanjutan 0

c. Nutrisionis Pelaksana 0 1 1
12 Sanitarian Ahli 1
a. Sanitarian Madya 0
b. Sanitarian Muda 0
c. Sanitarian Pertama 0 1 1
13 Sanitarian Terampil 1
a. Sanitarian Penyelia 0

11
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

b. Sanitarian Pelaksana Lanjutan 0

c. Sanitarian Pelaksana 0 1 1
14 Pranata Laboratorium Kesehatan 1
Pranata Laboratorium Kesehatan
a. 0
Penyelia

Pranata Laboratorium Kesehatan


b. 0
Pelaksana Lanjutan

Pranata Laboratorium Kesehatan


c. 0 1 1
Pelaksana
15 Penyuluh Kesehatan 1

a. Penyuluh Kesehatan Madya 0 0

b. Penyuluh Kesehatan Muda 0

c. Penyuluh Kesehatan Pertama 1 1 0

16 Apoteker 1
a. Apoteker Madya 0
b. Apoteker Muda 0
c. Apoteker Pertama 0 1 1
17 Perekam Medis 1

a. Perekam Medis Penyelia 0

b. Perekam Medis Mahir 0

c. Perekam Medis Terampil 0 1 1

8 29 21

12
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

b. Visi Puskesmas Cijati


Visi Puskesmas Cijati adalah Mewujudkan Masyarakat di Wilayah
Puskesmas Cijati Sehat Maju dan Mandiri 2021.

c. Misi Puskesmas Cijati


Untuk mencapai masyarakat wilayah PuskesmasCijatiyang sehat
majudan mandiri, maka ditetapkan3 (tiga) misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang merata dan
berkualitas kepada masyarakat.
2. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat maju dan mandiri.
3. Menyelenggarakan manajemen Puskesmas Cijati yang bermutu dan
berkesinambungan.

d. Tata Nilai

Tata nilai di Lingkungan Puskesmas Cijati adalah CETAR

1. Cepat tanggap dalam melayani pasien


2. Tepat melayani pasien sesuai dengan SOP yang berlaku
3. Ramah melayani pasien dengan tulus dan memberikan yang
terbaik

MOTTO

SUNDA

Siap untuk melayani anda

11
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

e. Struktur Organisasi Tim Mutu Puskesmas Cijati


STRUKTUR TIM MUTU PUSKESMAS CIJATI

PENANGGUNG JAWAB MUTU


Kepala Puskesmas

TIM KESELAMATAN PASIEN TIM PENCEGAHAN TIM MANAJEMEN MUTU


PENGENDALIAN INFEKSI
ketua
DIAN NURLAELA, S.Tr.Keb
MUHAMMAD RIJWAN,Amd.K.L DE TATI WINARTI,Amd.Keb
LENI HERDIYANI, Amd.Ke
WAWAR HIDAYAH,Amd.Keb LANTI NURAFIAH, Amd.Keb
MARIA SELVIANA B, Amd.AK Anggota
HERRA WINY P,Amd.Kep
AHMAD HIDAYAT,Amd.Kep
dr WAKIFAH SYAM

SEKRETARIS
NEUIS SRIWAHYUNI
S, Amd.Keb

TIM AUDIT INTERNAL

MUHAMMAD RIJWAN,Amd.K.L
ASEP KUSNANDAR, Amd.Kep
SELVIA DAYANTI,Amd.Keb

TIM MUTU ADMEN TIM MUTU UKM TIM MUTU UKP


TIM KEPUASAN PELANGGAN
NEUIS S,Amd.keb ERNA N, Amd. Keb dr WAKIFAH SYAM
ARUM M,Amd.Keb AI R,Amd.Keb SADDAM M,S. Gz DIAN N, S.Tr.Keb
EMAH F,Amd.Keb ,
WAWAR H, Amd.Keb
DIAN N, S.Tr.Keb
MASDIDOH,Amd.Kep

12
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

2. Kebijakan Mutu
Puskesmas Cijati bertekad mewujudkan masayarakat wilayah
Puskesmas Cijati sehat, maju dan mandiri melalui pelayanan kesehatan
merata dan berkualitas dan sasaran mutu terukur yang berorientasi pada
pelayanan pemberdayaan masyarakat.

3. Penyelenggaraan Proses Pelayanan


1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan
Laboratorium :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan KIA - KB yang bersifat UKP
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Persalinan (PONED)
f. Pelayanan Kefarmasian
g. Pelayanan Laboratorium

2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan


Keperawatan Kesehatan Masyarakat :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA – KB
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. Surveilans
2. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian TB paru
3. Pelayanan Pencegahan dan penegndalian ISPA dan diare
4. Pelayanan Imunisasi

3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan :


a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Lansia
c. Pelayanan UKS

4. PERKESMAS ( Perawatan Kesehatan Masyarakat )


13
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

B. RUANG LINGKUP
Lingkup pedoman ini disusun bedasarkan persyaratan dan standar
akreditasi puskesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem
manajemen mutu, tanggung jawab manjemen, manajemen sumber daya,
proses pelayanan yang terdiri dari :
1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan
Laboratorium:
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan KIA - KB
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pelayanan Terpadu Gizi dan Sanitasi
e. Pelayanan Persalinan (PONED)
f. Pelayanan Kefarmasian
g. Pelayanan Laboratorium
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial:
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA – KB
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1.Surveilains
2.Pelayanan Pencegahan dan pengendalian TB paru
3.Pelayanan Pencegahan dan pengendalian ISPA dan diare
4.Pelayanan Imunisasi
3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan:
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. PelayananKesehatan Lansia

4. PERKESMAS (Perawatan Kesehatan Masyarakat)

Dalam upaya penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan


keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen resiko.

14
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

C. TUJUAN
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab
dan pelaksana pelayanan Puskesmas, dalam melakukan pelayanan di
Puskesmas. Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana serta memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen,
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran,
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
4. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014Tentang Aparatur Sipil Negara,
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan,
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 127 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan,
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 Tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374 Tahun 2009 Tentang
Sistem Kesehatan Nasional,
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat,
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Manajemen Puskesmas,
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2018 Tentang
Keselamatan Pasien,
14. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun
2009 Tentang Pedoman Peningkata Kualitas Pelayanan Publik
Dengan Partisipasi Masyarakat,
15. Peraturan Menteri Pemberdayaan Apartur Negara Nomor 14 Tahun
2018 Tentang Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggara Pelaksana Publik,

15
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

16. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 6 Tahun 2013 Tentang


Pelayanan Publik,
17. Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pembentukan
Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan Daerah.

E. DEFINISI
Mutudisebutkan sebagai kepatuhan terhadap standar yang sudah
ditetapkan atau yang memenuhi persyaratan yang diinginkan pelanggan,
serta stake holder dan provider.Mutu juga berarti kesesuaian terhadap
persyaratan yang ditetapkan.Dimensi mutu meliputi:
1. Pelanggan : seseorang/ sekelompok orang yang menggunakan
produk barang atau jasa tertentu pada periode tertentu secara
berkala.
2. Kepuasan pelanggan : tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan antara apa yang diterima dan harapannya
3. Pasien : seseorang yang menerima perawatan medis
4. Korektif : tindakan untuk mengihilangkan penyebab ketidaksesuaian
agar tidak terulang lagi
5. Tindakan kuratif : tindakan untuk menghilangkan penyakit
6. Tindakan preventif : tindakan untuk mencegah ketidaksesuaian agar
tidak terulang lagi
7. Pedoman mutu : dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun keluar tentang sistem manajemen mutu.n
8. Dokumen : suatu yang tertulis atau tercetak dan segala benda yang
mempunyai keterangan keterangan dipilih untuk dikumpulkan, di
susun, disediakan atau untuk disebarkan.
9. Rekaman : suatu dokumen yang menyatakan bahw sesuatu hasil
telah dicapai atau suatu bukti kegiatan telah dilaksanakan
10. Efektivitas : suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
( kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai
11. Efesiensi : suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya
sumber biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang di jalankan
12. Proses : urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang
bersama sama mengubah masukan menjadi keluaran

16
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

13. Sasaran mutu : target dari suatu organisasi dalam melakukan suatu
proses yang ingin dicapai dalam jangka waktu terentu
14. Perencanaan mutu :dokumen yang menetapkan proses, prosedur dan
sumberdaya terkait yang akan diterapkan oleh siapa dan kapan untuk
memenuhi persyaratan produk.
15. Kebijakan mutu : kebijakan resmidan tertulis dari pimpinan puncak
perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian
organisasi atau perusahaan.
16. Sarana : segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dala
mencapai maksud atau tujuan.
17. Prasarana : segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses.

17
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB II
INDIKATOR, STANDAR DAN KRITERIA

Mutu pelayanan sangat terkait dengan ketersediaan input, proses


yang baik dan benar, serta output sesuai yang diharapkan. Untuk itulah
harus disusun suatu standar input, standar proses dan standar output yang
selanjutnya dilakukan monitoring , audit dan evaluasi terus menerus dalam
suatu rangkaian PDCA. Tersusunnya standar, indikator, prosedur dan
daftar tilik harus dijadikan prioritas, sebagai intrumen untuk meningkatkan
mutu pelayanan. Standar menekankan pada pemenuhan persyaratan.
Prosedur merupakan penjabaran dari standar proses yang menekankan
pada tahapan yang benar dan daftar tilik merupakan perangkat yang
digunakan untuk menilai kepatuhan serta pencapaian kegiatan.

A. INDIKATOR
Indikator adalah suatu ukuran yang menjadi rujukan suatu hasil.
Menyusun indikator menggunakan rumusan sebagai batasan dan sifatnya.
Umumnya indikator harus SMART yang merupakan singkatan dari:
a. Spesific yaitu ukuran yang tidak bias untuk satu fenomena atau
kegiatan.
b. Measurable yaitu dapat diukur dengan kuantitas bukan kualitas.
c. Accecible yaitu dapat dicapai.
d. Reasonable yaitu ukuran itu masuk akal untuk dicapai.
e. Time bound yaitu ada batasan waktu untuk pencapaian.
Penetapan indikator dapat diperoleh dari Dimensi Mutu yaitu segi
Akses, Efektifitas, Efisiensi, Kenyamanan, Kepuasan serta keselamatan
pelanggan.
Dari aspek Input indikator bisa berupa indikator persyaratan
minimal,, aspek output berupa indikator penampilan atau capaian minimal.

18
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

B. STANDAR
Standar adalah pernyataan yang dapat diterima untuk suatu
ukuran terhadap bahan, proses dan suatu produk barang atau jasa.
Secara umum standar dibedakan atas 3 standar yaitu:
a. Standar Input meliputi 5 M (man, money, material, machine, method)
b. Standar Proses, tahapan yang sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.
c. Standar Output yaitu penetapan hasil atau keluaran yang
dikriteriakan dapat diterima sebagai hasil yang menjadi tujuan
produk.

C. KRITERIA
Kriteria adalah spesifik dari suatu indikator, atau variabel yang
ditentukan sebagai spesifik yang diindikatorkan.

19
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB III
PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM

Puskesmas Cijati menetapkan, mendokumentasikan, memelihara


sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas,
sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkanya persyaratan
pengendalian tehadap proses-proses penyelenggaran pelayanan kepada
masyarakat

Penyelenggaraan Puskesmas merupakan kewajiban pemerintah


dalam sistem kesehatan nasional, yang berkaitan dengan tata ruang geografi
dan demografi dalam wilayah hukum kecamatan, yang mencakup
ketersediaan sarana fisik gedung yang memenuhi standar dan kemudahan
akses bagi masyarakat sehingga menghasilkan fungsional yang maksimal,
untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat. Yang dimaksud dengan Pelayanan kesehatan
perseorangan adalah pelayanan yang ditujukan untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga.Sedangkan
Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan
masyarakat.

B. KEBIJAKAN MUTU

Puskesmas Cijati bertekad mewujudkanmasyarakat wilayah


Puskesmas Cijati sehat maju dan mandiri 2021 melaluipelayanankesehatan
merata dan berkualitas dansasaranmututerukur yang berorientasi pada
pelayanan pemberdayaan masyarakat.

20
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

C. PENETAPAN INDIKATOR

Sasaran mutu ditetapkan bedasarkan standar kinerja /standar


pelayanan minimal (SPM) yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis,
indikator upaya kesehatan masyarakat.Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelnggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang telah
ditetapkan.

1. INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI MANAJEMEN

N JENIS PELAYANAN INIDKATOR KINERJA SASARAN


O
TATA USAHA
A Manajemen Operasional
1. Visi organisasi ada makna keterlibatan tolak Ada
Puskesmas ukur keberhasilan serta
pemahaman
2. Misi Puskesmas Ada makna, kesesuaian dengan Ada
tujuan dan tolak ukur
keberhasilan serta pemahaman
3. Tata Nilai Ada makna, kesesuaian dengan Ada
tujuan dan tolak ukur
keberhasilan serta pemahaman
4. Dokumen perencanaan Ada analisa, identifikasi dan Ada
prioritas masalah, upaya
pemecahan masalah dengan
indikator kebrhasilannya dan
dibuat POA
5. Mini Lokakarya Bulanan Dipimpin Kepala Ada
Puskesmas,dihadiri oleh seluruh
staf karyawan dan diperoleh
keluaran rencana kerja bulan
yang akan datang
Sosialisasi masalah kesehatan Ada

21
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

terkini, evaluasi kegiatan,


problem solving dan rencana
tindak lanjut serta dibuat notulen
daftar hadir
6. lokakarya Triwulan Di pimp[in camat, di hadiri oleh Ada
Lintas sektor lintas sektor, toga, toma kepala
desa serta lintas sektor lainnya.
Membahas evaluasi kegiatan,
masalah kesehatan terkini dan
dibuat notulen serta daftar hadir
7. Laporan Tahunan ada kesesuaian dengan Ada
perencanaan data bulanan dan
tahunan, penyajian indikator
keberhasilan, meliputi input,
proses, output dan out come,
teridentifikasi masalah
pelaksanaan program dan
pencapaian program di buat
rencana tindak lanjut dan
rekomendasi
8. Laporan kegiatan Ada Kesesuaian dengan output Ada
program, indikator keberhasilan
meliputi input, proses dan output
serta dibuat jadwal kegiatan dan
rencana
B Manajemen Alat dan
Obat
1. kegiatan Permintaan Petugas Puskesmas membuat Ada
Obat permintaan obat menggunakan
LPLPO
LPLPO di tanda tangani kepala Ada
puskesmas, petugas puskesmas,
kepala GFK kabupaten dan
kepala dinas kesehatan
LPLPO di arsipkan minimal 1 Ada
22
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

tahun terakhir
2. Penerimaan Obat Ada petugas khusus di Ada
puskesmas yang bertugas
menerima obat
Petugas selalu memeriksa Ada
kemasan dan bentuk fisik obat
pada saat penerimaan obat
petugas selalu memeriksa Ada
kemasan kesesuaian antara obat
yang diterima dengan item obat
yang dikirim dan yang tercatat
dalam LPLPO
Petugas menerima mencatat Ada
dokumen penyerahan obat dalam
buku penerimaan obat
3. Pemeriksaan Terhadap Petugas menolak atau tidak Ada
Obat Yang Diragukan menerima obat yang kadaluarsa
Kualitasnya atau obat rusak
petugas menyimpan secara Ada
terpisah obat rusak/kadaluarsa
4. Lokasi Dan Gudang obat terpisah dari ruang Ada
Kelengkapan pelayanan
Penyimpanan Obat Di tersedia kartu stok minimal 50% Ada
Gudang dari jumlah item obat yang ada
tersedia rak penyimpanan Ada
tersedia buku penerimaan obat Ada
tersedia pengatur suhu Ada
ruangan/AC
5. Sarana/ Gudang Obat Jumlah obat sesuai dengan Ada
kapasitas gudang/ tersedia ruang
yang cukup untuk bergerak
bersih tidak berdebu, atap Ada
gudang obat dalam keadaan baik
tidak bocor

23
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

6. Fasilitas Penyimpanan Tersedia lemari khusus untuki Ada


narkotika
tersedia lemari es/kulkas untuk Ada
produk tertentu
obat dikelompokan dalam jumlah Ada
yang mudah dihitung
obat dengan kadaluarsa lebih Ada
pendek disimpan lebih depan
dibandingkan dengan oabt yang
mempunyai kadaluarsa lebih
panjang
7. Kegiatan Pelayanan Setiap resep di rekap tiap hari Ada
Obat Resep lengkap dengan Ada
mencantumkan tanggal, nama
obat, jumlah, cara pakai, nama
pasien, umur
8. Proses Pelayanan Obat Tidak terdapat obat yang telah Ada
dikemas dalam wadah yang siap
diberikan kepada pasien
tidak mengambil obat dalam Ada
bentuk tablet atauu kapsul
secara langsung, tapi
menggunakan sendok/spatula
tidak terdapat obat berlebih diluar Ada
wadah obat (petugas loket obat
mengemablikan kelebihan
tablet/kapsul kedalam wadah dan
tutup sebelum membuka yang
lain
jumlah obat yang diberikan Ada
sesuai dengan jumlah yang
tertulis diresep
9. Cara Penyerahan Dan Petugas Loket obat memanggil Ada
Pemberian Informasi pasien dan menanyakan kembali

24
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

nama pasien setelah di panggi


petugas loket obat memberi Ada
informasi nama obat, cara
pemakaian, manfaat obat, apa
yang dilakukan apabila terdapat
efeksamping
petugas loket obat mmeminta Ada
pasien untuk mengulanggi
petunjuk yang telah diberikan
kepada pasien
petugas memisahkan jenis obat Ada
dalam kemasan yang berbeda
petugas loket obat memberi Ada
etiket dan label dengan nama
pasien tanggal dan cara
pemakaian
10. Penerimaan Alat dan Ada petugas khusus di Ada
Barang puskesmas yang menerima alat
dan barang
petugas memeriksa kesesuaian Ada
antara alat dan barang yang
diterima dengan item alat dan
barang yang dikirim dan tercatat
dalam SBBK dan
menandatangani surat bukti
terima, serta mencatatnya dalam
buku penerimaan

C. Manajemen Keuangan
1. Buku Catatan Dikumen lengkap (Buku Kas Ada
Administrasi Keuangan berisi uang masuk dan uang
keluar) berdasarkan kegiatan
membuat catatan bulanan masuk Ada
keluar dalam buku kas
kepala puskesmas melakukan Ada
25
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

pemeriksaan keuangan secara


berkala
2. Loket Pendaftaran Kesesuaian pengeluaran karcis Ada
retribusi dengan jumlah uang
hasil retribusi
ketepatan jumlah penyetoran ke Ada
bendahara
D. Manajemen Ketenagaan
1. Daftar Urut Kepangkatan Membuat daftar atau catatan Ada
kepegawaian petugas/daftar
urutan kepangkatan (DUK
lengkap)
2. Arsip Kepegawaian Ada arsip kepegawaian semua
petugas( Fc SK CPNS,PNS SK
terakhir,ijazah pendidikan, SK
Penugasan,DP3/SKP,KGB,
dafatar tunjangan keluarga,
biodata, surat cuti, kontrak
honorer)
3. Struktur Organisasi Ada Struktur Organisasi Uraian Ada
Tugas dan Jabatan
4. Rencana Kerja Bulanan Ada rencana kerja bulanan dan Ada
dan tahunan tahunan bagi seluruh petugas
5. Pembinaan Puskesmas melakukan Ada
Kepegawaian pembinaan kepada petugas
dengan cara penilaian DP/SKP,
pemberian penghargaan,
kesejahteraan petugas dan
pemberian sanksi
6. Data Kepegawaian Puskesmas mempunyai data Ada
keadaan, kebutuhan, nakes dan
non nakes PNS, no PNS.
7. Kepegawaian Bidan Ada data keadaan dan Ada
kebutuhan bidan di desa
8. Kepegawaian Daftar pejabat fungsional yang Ada
26
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Fungsional disusun perjenis tenaga,


membuat tugas pokok dan fungsi
sesuai dengan profesi, membuat
catatan kegiatan harian,
membuat DUPAK
persemester,DUPAK di
tandatangani oleh kepala
puskesmas
9. Data Fasilitas Ada data sarana pelayanan Ada
Kesehatan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya
10. Data Pendidikan Ada daftar institusi pendidikan Ada
kesehatan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya

2. INDIKATOR MUTU UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

Target
No Indikator
(%)

I. Upaya Kesehatan Masyarakat

A. Pelayanan KIA/KB

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 100

2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 97

3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


4 95
yang memiliki Kompetnsi Kebidanan

5 Cakupan Pelayanan Nifas 90

6 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 80

7 Cakupan Kunjungan Bayi 92

8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90


27
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

9 Cakupan KB Aktif 75

B. Pelayanan Gizi Masyarakat

1 Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100

2 Cakupan D/S 80

3 Cakupan N/D 76

4 Cakupan Distribusi Vitamin A pada Bayi 90

5 Cakupan Distribusi Vitamin A pada Balita 90

6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 98

7 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat PMT 100

8 Cakupan Balita Kurus Mendapat PMT 17

9 Cakupan Bumil KEK Mendapat PMT 95

10 Cakupan Bulan Penimbangan Balita 100

C. Pelayanan P2P

1 Cakupan Imunisasi HB (0-7 hari) 95

2 Cakupan Imunisasi BCG 98

3 Cakupan Imunisasi DPT-HB-HIB I 98

4 Cakupan Imunisasi DPT-HB-HIB II 95

5 Cakupan Imunisasi DPT-HB-HIB III 93

6 Cakupan Imunisasi Polio I 98

7 Cakupan Imunisasi Polio II 95

8 Cakupan Imunisasi Polio III 93

9 Cakupan Imunisasi Polio IV 93

28
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

10 Cakupan Imunisasi Campak 93

11 Cakupan Imunisasi TT I 98

12 Cakupan Imunisasi TT II 95

13 Cakupan Imunisasi TT III 90

14 Cakupan Imunisasi TT IV 90

15 Cakupan Imunisasi TT V 90

16 Cakupan Imunisasi TT 1 + 90

17 Cakupan Imunisasi TT 2 + 90

18 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 90

19 Cakupan Imunisasi Booster DPT-HB-HIB 90

20 Cakupan Imunisasi Booster Campak 90

21 Cakupan Desa UCI 100

ISPA/DIARE

1 Cakupan Pneomoni 86

2 Cakupan Diare 100

Surveilans

1 Cakupan KLB 0

2 Cakupan Penanganan keracunan makanan 0

TB Paru

1 Cakupan TB Paru BTA + 100

D. Promosi Kesehatan

1 Cakupan Desa SIAGA Aktif 80

2 Cakupan Rumah Tangga Ber PHBS 57

29
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

E. Penyehatan Lingkungan

1 Sarana air bersih 100

2 Cakupan sarana pembuangan air limbah 100

3 Cakupanjamban keluarga 100

4 Cakupan kualitas TTU 100

5 Cakupan rumah sehat 100

F. Usaha Kesehatan Sekolah

1 Penjaringan anak sekolah 100

G. Lansia

1 Skrining lansia 100

3. INDIKATOR KINERJA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN


PERORANGAN (UKP)

N JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR


O
1 Pendaftaran Input Pemberi pelayanan Senin-Kamis
dilakukan oleh petugas : 07.30 – 15.00 WIB
pendaptaran Jumat :
07.30 – 11.30 WIB
Sabtu :
07.30 – 15.00 WIB
Proses Jam buka pendaptaran 80 %
sesuai dengan ketentuan

Output Tidak terjadi kesalahan 80 %


dalam pemberian Identitas
pasieun
Outcome KePuasanPasien 80 %
2. Rekammedik Input Pemberipelayanandilakuka 80 %
30
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

nolehpetugasterlatih
Proses Pengembaliandokumenrek 80 %
ammedisdilakukansetiapha
riselesaipelayanan
Output Tidakterjadikesalahandala 80%
mpemberianrekammedis
Outcome Kepuasanpasieun 100%
Ruang TB Input Pemberipelayanandilakuka 80%
3.
paru nolehpetugasterlatih
Proses Hasil BTA diberitahukan 80 %
kepada pasieun 2 minggu
setelah pemeriksaan
Output Tidak terjadi kesalahan 80%
dalam
menyampaikanhasilkepad
apasien
Outcome Kepuasanpasieun 80 %
Input Steririlasidilakukanolehpet 80%
Ruangsterilis
4. ugas yang
asi
sudahmelakukantindakan
Proses Dilakukansetiapharisetelah 80%
selesaimelakukantindakan
Output Dilakuikansterilisasisecara 80%
DTT olehpetugasdan di
ceksecaraberkala
Outcome Tidakterjadiinfeksiterhadap 100%
pasieun
5. Ruang Input Pemberipelayananolehdok 80 %
Tindakan terdanpetugas yang
diberiwewenangolehdokter
Proses Petugas 80 %
memberipelayanansesuai
SOP, selalu mensterilkan
kembali alat yang sudah
dipakaidanmenggunkan
31
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Apd lengkap
Output Pasien gawat darurat 80%
dapat tertanganisesuai sop
Outcome Kepuasanpasieun 100 %
6 Pelayanan Input Pemberipelayananolehdok 80 %
Umum terdanpetugas yang
diberiwewenangolehdokter
Proses Kesesuaian layanan klinis 80%
dengan rencana terapi
Output Penulisan obat sesuai 80 %
formularium nasional
Outcome Kepuasanpasieun 100 %
Input Pemberipelayananolehdok 80 %
terdanpetugas yang
diberiwewenangolehdokter
PelayananLa Proses Kesesuaian layanan klinis 80%
7
nsia dengan rencana terapi
Output Penulisan obat sesuai 80 %
formularium nasional
Outcome Kepuasanpasieun 100 %
8 KIA/KB Input Pemberipelayananolehbid 80 %
an
Proses Kesesuaian layanan klinis 80 %
dengan rencana terapi
Output Penulisan obat sesuai 80 %
formularium nasional
Outcome Kepuasanpasien 100 %
9 MTBS Input Pemberi pelayanan 80 %
olehbidan
Proses Kesesuaian layanan klinis 80%
dengan rencana terapi
Output Penulisan obat sesuai 80 %
formularium nasional
Outcome Kepuasanpasien 100 %

32
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

10 PONED Input Pemberipelayananolehbid 80 %


an
Proses Petugas 80%
memberipelayanansesuai
SOP, selalu mensterilkan
kembali alat yang sudah
dipakaidanmenggunkan
Apd lengkap
Output Pasien bersalin dapat 80 %
ditangani
Outcome Kepuasanpasien 100 %
11 Laboratorium Input Pemberi 80 %
pelayananolehPetugaslabo
ratorium
Proses Hasil pemeriksaaan 80%
disampaikan langsung
kepada dokter
Output Pencatatan dan pelaporan 80 %
sesuai standar
Outcome KeupasaanPasien 100 %
12 Pelayanan Input Pemberi 80 %
Imunisasi pelayananolehsemuapetug
as
Proses Pengukuran suhu 80 %
dilakukan setiap hari
Output Tidak ditemukan suhu 80 %
diluar standar
Outcome KepuasaanPasien 80%
13 RuangKonsel Input Pemberi layanan 100 %
ing olehpetugaskonseling
Proses Dilakukan follow up 1 80%
bulan berikutnya
Output Pencatatan dan pelaporan 80%
sesuai register dan format

33
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Outcome KepuasaanPasien 80%


14 Pelayanan Input Pemberi 80%
Obat pelayananolehpetugaskes
ehatan
Proses Pemberianobatsesuaideng 80 %
an resepdaridokter
Output Tidak ada kesalahan 100%
pemberian obat
Outcome KepuasaanPasien 100%

D. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

Pimpinan Puskesmas menetapkan sasaran mutu pada semua unit


(UKM,UKP dan Manajemen). Dalam mencapai Sasaran Mutu tersebut
seluruh kegiatan Puskesmas Cijati dibuat dalam bentuk rencana kerja yang
berupa Rencana Kerja, Waktu Pelaksanaan, dan Anggarannya, yang
ditetapkan secara tahunan yang bersifat dinamis dan senantiasa
dikembangkan untuk mempercepat pencapaian sasaran mutu.
Rencana Kerja tersebut dilaksanakan dengan Kerangka Acuan yang
jelas, dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan penyesuaian yang
diperlukan untuk menjamin bahwa kinerja proses sesuai dengan Rencana
yang telah ditetapkan.
Dalam hal terjadi perubahan terhadap sistem manajemen mutu yang
telah ditetapkan maka integritas sistem manajemen mutu dalam pencapaian
Kebijakan dan Sasaran Mutu harus makin efektif.

E. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


a. Kepala Puskesmas
34
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

- Merencanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya


berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
penyelarasan kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
- Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk serta penilaian kinerja
bawahan untuk meningkatkan profesionalisme dan kelancaran
pelaksanaan tugas.
- Mengkoordinasikan kegiatan upaya kesehatan dasar baik promotif,
preventif,kuratif dan rehabilitatif.
- Melaksanakan pembinaan ke Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
- Mengkoordinasikan kegiatan administrasi ketatausahaan meliputi :
keuangan, kepegawaian, rumah tangga dan perencanaa puskesmas.
- Melaksanakan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan dalam
upaya pembangunan berwawasan kesehatan.
- Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat.
- Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,
menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan serta penyusunan laporan secara periodik
baik lisan maupun tertulis guna pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas
- Menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu puskesmas.
- Memastikan bahwa persyaratan umumdalam pelaksanaan sistem
manajemen mutupuskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan.
- Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis
untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada didalam
proses bisnis.
- Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses yang dibutuhkan.
a. Sekertaris Tim Mutu
- Membantu ketua tim mutu dalam berkoordinasi dengan tim terkait.
35
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

- Menyiapkan dan membuat dokumen yang diperlukan dalam kegiatan


mutu dan kinerja Puskesmas.
- Membantu dokumen kontrol dalam mengelola dokumen di
Puskesmas.
- Memilikiwewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai wakil manajemen.
b. Tim audit Internal
a. Uraian Tugas.
1. Melakukan audit internal kinerja pelayanan Puskesmas.
2. Menyusun laporan audit internal sesuai format yang ada pada
pedoman audit internal .
3. Melakukan pratinjau manajemen yang di pimpin ketua tim audit
Internal.
4. Menyusun hasil rapat tinjauan manajemen mutu.
5. Menyebarkan informasi tentang peningkatan mutu dan melalui
papan pengumuman.
6. Melakukan rapat tinjauan manajemen di lakuakan 2 kali dalam
setahun.

F. PENGENDALIAN DOKUMEN
Dokumen-dokumen yang disusun dalam manajemen mutu meliputi:
- Dokumen level 1, Kebijakan
- Dokumen level 2, Pedoman/manual
- Dokumen level 3, Standar operasional prosedur
- Dokumenlevel 4, Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur.

a. Jenis Dokumen Berdasarkan Sumber


1. Dokumen Internal
Sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan upaya
kesehatan perorangan, dan sistem penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat (untuk Puskesmas) perlu dibakukan
berdasarkan regulasi internal yang ditetapkan oleh Kepala FKTP.
Regulasi internal tersebut disusun dan ditetapkan dalam bentuk

36
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

dokumen yang harus disediakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat


Pertama (FKTP) untuk memenuhi standar akreditasi.
2. Dokumen Eksternal
Regulasi eksternal yang berupa peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi,
yang merupakan acuan bagi FKTP dalam menyelenggarakan
administrasi manajemen dan upaya kesehatan perorangan serta
khusus bagi Puskesmas untuk penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat.
b. Jenis Dokumen Akreditasi FKTP
1. Dokumen Master/Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala FKTP.

2. Dokumen Terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/tiap unit/pelaksana,
terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali, dan menjadi
acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada
perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“TERKENDALI”.

3. Dokumen Tidak Terkendali


Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas
permintaan pihak di luar FKTP digunakan untuk keperluan insidentil,
tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan
dan memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”. Yang berhak
mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung jawab Manajemen
Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.

4. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan
dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan
dokumen sisanya dimusnahkan.

c. Jenis Dokumen yang Perlu Disediakan


37
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

1 Penyelenggaraan manajemen Puskesmas:


a. Kebijakan Kepala Puskesmas,
b. Rencana Lima Tahunan Puskesmas,
c. Pedoman/manual mutu,
d. Pedoman/panduan teknis yang terkait denganmanajemen,
e. Standar Operasional Prosedur (SOP),
f. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP):
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dan
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
g. Kerangka Acuan Kegiatan.
2 Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
a. Kebijakan Kepala Puskesmas,
b. Pedoman untuk masing-masing UKM (esensial maupun
pengembangan),
c. Standar Operasional Prosedur (SOP),
d. Rencana Tahunan untuk masing-masing UKM,
e. Kerangka Acuan Kegiatan pada tiap-tiap UKM.
3 Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a. Kebijakan tentang Pelayanan Klinik,
b. Pedoman Pelayanan Klinik,
c. Standar Operasional Prosedur (SOP) klinik,
d. Kerangka Acuan terkait dengan Program/Kegiatan Pelayanan
Klinis dan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan,
Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama perlu
menyiapkan rekam implementasi (buku tertulis kegiatan yang
dilaksanakan) dan dokumen-dokumen pendukung lain, seperti foto
copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat kalibrasi, dan sebagainya

d.Pencatatan, Pelaporan Kegiatan


38
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Pencatatan merupakan kegiatan yang ditulis dalam kerangka


acuan berdasarkan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan yang dilakukan.

Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan


kapan laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan
tersebut harus diserahkan.

Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai


kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana
pembiayaan dan anggaran.

e. Kebijakan

Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh


Kepala FKTP yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan
wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/ panduan dan
standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan
langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.

Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan


pada peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang berlaku
seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian
Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.dapat dituangkan dalam pasal-pasal dalam keputusan
tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/ keputusan.
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan
Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:

1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:


a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama FKTP),
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

39
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah


margin diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di
bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil,diakhiri dengan tanda (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,

2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah


peraturan yang tingkatannya sederajat/lebih tinggi.
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst,
dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum“MEMUTUSKAN”ditulis simetris di tenga hdengan huruf
kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik ( .).

40
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/ Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum,
misalnya:Kesatu : Kedua : dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi
yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat
Keputusan, pengundangan peraturan/ keputusan yang terdiri dari:

a.tempat dan tanggal penetapan,


b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c.tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala
FKTP, dituliskan nama tanpa gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/
Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen
Peraturan/Surat Keputusanyaitu:

1) Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap berlaku


meskipun terjadi penggantian Kepala FKTP hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
2) Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh dak
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-Bab dan Pasal-
pasal.

41
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

f. Standar Operasional Prosedur (SOP)


1. Pengertian

SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibuat


secara rinci, spesifik dan bersifat instruktif sebagai acuan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan yang melibatkan satu bagian/ unit/
profesi, dan prinsip dalam penyusunannya adalah kerjakan yang
ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-lanjuti, serta dapat
ditelusuri hasilnya.
2. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam peningkatan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.

3. Manfaat SOP
- Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
- Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
- Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
g. Prosedur Pengendalian Dokumen di FKTP
Prosedur Pengendalian Dokumen di FKTP harus ditetapkan oleh
Kepala FKTP yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di FKTP.

Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya


kerahasiaan dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi dan
sirkulasi dokumen.

1. Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen


Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self-assesment dalam
Pendampingan Akreditasi. Hasil self-assessment digunakan sebagai
acuan untuk mengidentifikasi dokumen sesuai Standar Akreditasi
yang sudah ada di FKTP. Bila dokumen sudah ada, dapat
diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak.

2. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admin di
Klinik Pratama dan Tempat Praktik Mandiri Dokter/ Tempat Praktek

42
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Mandiri Dokter Gigi, dan Penanggung jawab UKM dan UKP


bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta
penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen secara keseluruhan
dikoordinir oleh tim mutu/ tim akreditasi FKTP dengan mekanisme
sebagai berikut:

a. SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja


disampaikan ke tim mutu/ tim akreditasi,
b. Fungsi tim mutu/ tim akreditasi Puskesmas di dalam penyusunan
dokumen adalah:
1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki
dokumen yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik
dari segi bahasa maupun penulisan,
2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak
terjadi duplikasi/ tumpang tindih dokumen antar unit,
3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan
ditandatangani oleh Kepala FKTP.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala FKTP

4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit
maka untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.

5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen Kepala


FKTP menunjuk salah satu anggota Tim Mutu/ Tim Akreditasi sebagai
Petugas Pengendali Dokumen.Petugas tersebut bertanggung jawab
atas:
a. Penomoran dokumen
1)Tata cara penomoran Dokumen
Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen,
dengan ketentuan:

a) Semua dokumen harus diberi nomor,

43
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

b) Puskesmas/ FKTP agar membuat kebijakan tentang


pemberian nomor sesuai dengan tata naskah yang dijadikan
pedoman,
c) Pemberian nomor mengikuti tata naskah FKTP, atau
ketentuan penomoran (bisa menggunakan garis miring atau
dengan sistem digit).
d) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat.
b. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali
1)Tata Cara Pendistribusian dokumen
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan
dokumen kepada unit upaya atau pelaksana yang
memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian Tata Usaha
Puskesmas/FKTP sesuai pedoman tata naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir
tanda terima.
c) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu
tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
d) Bagi Puskesmas yang sudah menggunakan e-file maka
distribusi dokumen bisa melalui jejaring area lokal, dan diatur
kewenangan otorisasi di setiap unit kerja, sehingga unit kerja
dapat mengetahui batas kewenangan dalam membuka
dokumen.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen
pengganti serta mengisi format usulan penambahan/ penarikan
dokumen.
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “Kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 tahun.
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan

44
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

6. Tata Cara Penyimpanan dokumen


a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi
Puskesmas/ FKTP atau Bagian Tata Usaha Puskesmas/ FKTP,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut
tentang tata cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam
pedoman/ tata naskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus
rapi, sesuai metode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali
bila diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya
Puskesmas/FKTP, dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila
tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib
mengembalikan dokumen yang sudah dak berlaku tersebut ke
sekretariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha sehingga di unit
kerja hanya ada dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat
Tim Mutu atau Bagian Tata Usaha organisasi dapat
memusnahkan foto copy dokumen yang tidak berlaku tersebut,
namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan
lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam ketentuan retensi
dokumen yang berlaku di Puskesmas/FKTP.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas/FKTP harus diletakkan di
tempat yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca
oleh pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi
Puskesmas/ FKTP dikelompokan masing-masing bab/ kelompok
pelayanan/ UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen
penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.

8. Revisi atau perubahan dokumen


a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan
sesuai pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan
Dokumen

45
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal


terbit dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP).

G. AUDIT INTERNAL
1. Pengertian
Audit internal adalah suatu proses penilaian yang dilakukan di
dalam suatu organisasi oleh auditor internal yang juga adalah
karyawan yang bekerja pada organisasi tersebut, untuk kepentingan
internal organisasi tersebut.
Audit dilakukan berdasarkan kriteria audit, kriteria audit adalah
kriteria yang di gunakan untuk melakukan audit yang dapat berupa
standar, prosedur, indikator dan target kinerja yang di gunakan dalam
penilaian audit, yaitu rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain
yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi.
Dengan membandingkan buktti audit dengan kriteria audit,
diperoleh temuan audit, yaitu hasil evaluasi bukti audit yang
dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat enunjukan
kesesuaian atau ketidak sesuaian terhadap kriteria audit, atau
peluang perbaikan.
2. Prinsip-Prinsip Audit Internal
Audit internal didasarkan pada beberapa prinsip, agar dapat menjadi
alat yang efektif dan dapat diandalkan dalam mendukung kebijakan
dan pengendalian manajemen dan memberikan informasiuntuk dapat
meningkatkan kinerja individu maupun kinerja oragnisasi.
Prinsip tersebut terkait dengan auditor :
a. Kode Etik Dasar Profesionalisme
Dapat dipercaya, punya integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan
berpendirian adalah sangan penting dalam pelaksanaan audit.
b. Penyajian yang Objektif
Kewajiban melaporkan secara benar dan akurat, temuan audit,
kesimpulan audit dan laporan audit mencerminkan pelaksanaan
kegiatan audit secara benar dan signifikan.
c. Profesional

46
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Kesunggulan dan ketepatan penilaian dalam audit, senantiasa


memelihara profesionalisme sesuai dengan pentingnya tugas yang
dilaksanakan dan kepercayaan yang diberikan
d.Independen
Dasar untuk tidak berkepihakan dan konflik kepentingan, auditor
tidak terkait dengan kegiatan yang sedang di audit dan bebas
berkepihakan dan konflik kepentingan. Selama proses audit, auditor
menjaga pemikiran yang obyektif untuk menjamin bahwa temuan
audit dan kesimpulan hanya didasarkan pada bukti audit.
d. Perndekatan berdasarkan bukti
Menggunakan metode yang rasional untuk mencapai kesimpulan
audit yang dapat dipercaya dan terjaga konsistensinya melalui
proses audit yang sistematis.

3. Essensi Audit Internal


Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, maka
audit internal perlu dilaksanakan dengan pendekatan sebagai
berikut:
a. Proses interaktif
b. Kegiatan Sistematis
c. Di lakukan dengan azas manfaat
d. Dilakukan secara objektif
e. Berpijak pada fakta dan kebenaran
f. Melibatkan proses analis, evaluasi, penilaian, pengujian
g. Bermuara pada pengambilan keputusan
h. Dilaksanakan berdasarkan standar/kriteria tertentu
i. Merupakan kegiatan berulang
j. Menghasilkan laporan

4 Tujuan Audit Internal


a. Tujuan Umum
Audit internal bertujuan untuk memastikan terselenggaranya
pelyanan kesehatan yang bermutu dengan memantau kesesuaian
antara kondisi aktual dengan regulasi maupun standar yang telah

47
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

ditetapkan, agar manajemen dapat melakukan upaya peningkatan


mutu pelayanan kesehatan di FKTP.
b. Tujuan Khusus
1) Terlaksananya monitoring impelemntasi sistem
manajemen mutu yang diterapkan di FKTP
2) Dengan persyaratan atau kriteria audit
3) Tersedianya data yang valid
4) Teridentifikasinya peluang yang cukup untuk melakukan
perbaikan terus menerus (continuous Improvement)
5) Terukurnya kinerja individu, maupun kinerja unit dan
institusi

5 Aktifitas Audit internal


Proses pelaksanaan audit internal terdiri dari kegiatan untuk
memastikan, menilai, dan merekomendasikan. Memastikan dilakukan
dengan cara konfirmasi dan verifikasi, sedangkan kegiatan menilai
dilakukan dengan kegiatan evaluasi dan pengukuran untuk
menyimpulkan temuan audit. Selanjutnya
a) Telaah dokumen
b) Observasi
c) Meminta penjelasan dari auditee
d) Meminta peragaan dilakukan auditee
e) Membandingkan kenyataan dengan standar/transaksi
f) Meminta bukti atas suatu kegiatan
g) Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
h) Pemeriksaan silang (cross-check)
i) Mengakses catatan yang disimpan auditee
j) Mewawancarai auditee
k) Menyampaikan angket survey
l) Menganalisis data

6 Auditor Internal
Auditor Puskesmas adalah karyawan Puskesmas yang dipilih oleh
Kepala Puskesmas untuk melakukan audit internal. Karyawan
tersebut harus memiliki kompetensi untuk melakukan audit internal.
48
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Auditor internal berperansebagai katalisator untuk mempercepat


perubahan dalam upaya memastikan kebijakan mutu yang ditetapkan
dilaksanakan dalam pelayanan, memberdayakan sistem manajemen
mutu, memperbaiki sistem pelayanan, dan meningkatkan kinerja
pelayanan.
a. Atribut auditor internal
1. Etis
2. Terbuka
3. Diplomatis
4. Suka memeprhatikan
5. Cepat mengerti
6. Luwes
7. Tangguh
8. Tegas
9. Percaya diri
b. Fungsi Auditor Internal
1. Memahami standar/kriiteria dan instrumen yang akan
digunakan untuk melakukan audit internal
2. Melakukan audit internal, mulai dari penyusunan
rencana audit, menyusun instrumen audit,
menginformasikan rencana audit kepada unit kerja yang
akan di audit, melakukan audit sesuai dengan jadwwal,
pengukuran tinggkat kesesuaian fakta terhadap
standa/kriteria audit secara objektif, menyepakati tindak
lanjut dengan pihak yang diaudit, dan menyampaikan
hasil audit internal kepada kepla Puskesmas.
c. Kompetensi yang harus di miliki oleh seorang auditor
1. Memahami prosedur, metoda dan perangkat audit
2. Mengaplikasikan prosedur, metoda dan perangkat audit
3. Melaksanakan audit tepat waktu
4. Melaksanakan dan memfokuskan audit pada prioritas
masalah
5. Mengumpulkan informasi melalui wawancara,
mendengarkan menelusuri dokumen
6. Melakukan verifikasi atas informasi yang dikumpulkan
49
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

7. Menyimpulkan tingkat kesesuaian bukti-bukti objektif


dengan kriteria yang digunakan
8. Melakukan penilaian terhadap potensi kerugian
9. Memahami tehnik sampling dan menentukan jumlah
sampel
10. Mencatat aktifitas audit dalam dokumen kerja
11. Menyiapkan laporan
12. Komunikasi
13. Menjaga kerahasiaan informasi
7 Tahapan Audit Internal
a. Penyusunan Rencana Audit
b. Pengumpulan Data
c. Analisis Data Audit, Perumusan Masalah, Prioritas Masalah
dan Rencana Tindak Lanjut Audit
d. Pelaporan dan Diseminasi Hasil Audit

H. TINJAUAN MANAJEMEN

Tim mutu Puskesmas Cijati melakukan rapat umum tinjauan


manajemen minimal dua kali dalama setahun.
1) Tujuan Pertemuan Tinjauan Manajemen
1. Tujuan Umum adalah untuk memastikan terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang bermutu melalui pembahasan
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan operasioanl
FKTP secara bersama, melibatkan seluruh pegawai dan
dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Tujuan khusus
a) Terlaksananya pertemuan tinjauan manajemen mutu di
FKTP sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
b) Terbitnya kesepakatan tindak lanjut dari proses-proses
terkait implementasi sistem manajemen mutu.
c) Tersedianya kriteria untuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan.
d) Terridentifikasinya peluang yang cukup untuk melakukan
perbaikan terus menerus.

50
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

2) Agenda Pertemuan Tinjauan Manajemen


Pertemuan tinjauan manajemen di pimpin oleh penanggung
jawab mutu dengan agenda sebagai berikut :
1. Pembukaan oleh penanggung jawab mutu
2. Pengarahan oleh kepala puskesmas
3. Pembahasan hasil pertemuan tinjauan manajemen yang lalu
4. Pembahasan hasil audit internal
5. Pembahasan umpan balik/keluhan pelanggan
6. Pembahasan hasil survey kepuasan pelanggan
7. Pembahasan hasil penilaian kerja
8. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan sistem
manajemen mutu dan pelayanan UKM dan UKP
9. Rekomendasi untuk perbaikan
10. Rencana perbaikan/perubahan yang perlu dilakukan
11. penutup
3) Masukan Tinjauan Manajemen meliputi:
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja Proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi yang akan dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap Kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukanterhadap sistem manajemen
mutu/sistem pelayanan
4) Hasil Pertemuan Tinjauan Manajemen
Dengan dilaksanakan pertemuan tinjauan manajemen, maka dapat
diambil keputusan dan tindakan manajerial yang terkait dengan:
1. Peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan UKP dan sitem pelayanan kegiatan UKM
2. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan yang di minta
oleh pelanggan
3. Identifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan dengan
baik pada sistem manajemen mutu, sistem pelayanan UKP, dan
sistem penyelenggaraan kegiatan UKM
51
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

4. Penyediaan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan


tindak lanjut perbaikan.

5) Langkah-Langkah Persiapan dan Pelaksanaan Pertemuan Tinjauan


Manajemen
1. Penanggung jawab mutu bersama dengan kepala puskesmas
menyediakan pertemuan tinjauan manajemen
2. Penanggung jawab mutu mengundang peserta pertemuan
3. Penanggung jawab mutu memimpin pertemuan sesuai dengan
agenda yang disusun
4. Penanggung jawab mutu memberikan simpulan haasil
pertemuan
5. Penanggung jawab mutu melakukan pemantauan perbaikan
setelah pertemuan tinjauan manajemen.

52
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB IV
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan
tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. pendidikan, dan
pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya. Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM, sama halnya dengan job
spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan, masa kerja minimal, pendidikan
minimal, pengalaman kerja,nilai performance (kinerjanya), dan standar
kompetensi.
Secara umum kebijakan tentang tenaga kesehatan, khususnya yang
berkaitan dengan kualitas atau mutu, antara lain dapat dilihat pada
Permenkes no.43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyaraka t Dalam
hal ini antara lain dinyatakan pada pasal 16 yaitu :
1) Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan
tenaga non kesehatan;
2) Jenis dan jumlah tenaga Kesehatan dan non kesehatan
sebaidimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan analisis beban
kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,karakteristik
wilayah kerja, luas wilayah kerja,ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama lainnya diwilayah kerja, dan pembagian
waktu kerja;
3) Jenis tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling
sedikit terdiri atas :
1. Dokter atau dokter layanan primer;
2. Dokter gigi;
3. Perawat;
4. Bidan;
5. Tenaga kesehatan masyarakat;
6. Tenaga kesehatan lingkungan;
7. Ahli teknologi laboratorium medik;
8. Tenaga gizi; dan
53
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

9. Tenaga kefarmasian
4) Tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan,
sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas.

Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga


pelayanan. Ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal
jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi Sumber Daya Manusianya.
Untuk Puskesmas Cijati, Kualifikasi Sumber Daya Manusia belum
sesuai dengan standar ketenagakerjaan, masih banyak tenaga yg tidak
sesuai dengan keahliannya. Namun masih akan terus diupayakan agar
semua tenaga mencapai kualitas seperti yg diharapkan.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
NO HASIL KEKURANGAN
URAIAN JUMLAH PEMANGKU
. ABK / KELEBIHAN
I PUSKESMAS CIJATI
1 Kepala 0 0 0
2 Kasubag TU 0 0 0
3 Jabatan Pelaksana 5
a. Bendahara 0 1 1
Pengelola
b. 1 1 0
Kepegawaian
Pengadministrasi
c. Rekam Medis dan 0 1 1
Informasi
d. Pengemudi Ambulan 0 1 1
e. Pramu Kebersihan 0 1 1
II Jabatan Fungsional
1 Dokter 1
a. Dokter Madya 0
b. Dokter Muda 1
c. Dokter Pertama 0 1 0
2 Dokter Gigi 1
a. Dokter Gigi Madya 0
b. Dokter Gigi Muda 0
c. Dokter Gigi Pertama 0 1 1
3 Perawat Ahli 1
a. Perawat Madya 0
b. Perawat Muda 0
1
c. Perawat Pertama 0 1
4 Perawat Terampil 3
a. Perawat Penyelia 0
Perawat Pelaksana
b. 1
Lanjutan
54
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

c. Perawat Pelaksana 1 3 1
5 Puskesmas Pembantu 0
a. Perawat Penyelia 0
Perawat Pelaksana
b. 0
Lanjutan
c. Perawat Pelaksana 0 0 0
6 Perawat Gigi 1
a. Perawat Gigi Penyelia 0
Perawat Gigi
b. 0
Pelaksana Lanjutan
Perawat Gigi
c. 0 1 1
Pelaksana
7 Bidan Ahli 1
a. Bidan Madya 0
b. Bidan Muda 0
c. Bidan Pertama 0 1 1
8 Bidan Terampil 6
a. Bidan Penyelia 0
Bidan Pelaksana
b. 0
Lanjutan
c. Bidan Pelaksana 3 6 3
9 Poskesehatan Desa 2
a. Bidan Penyelia 0
Bidan Pelaksana
b. 0
Lanjutan
c. Bidan Pelaksana 0 2 2
10 Asisten Apoteker 1
Asisten Apoteker
a. 0
Penyelia
Asisten Apoteker
b. 0
Pelaksana Lanjutan
Asisten Apoteker
c. 0 1 1
Pelaksana
11 Nutrisionis 1
a. Nutrisionis Penyelia 0
Nutrisionis Pelaksana
b. 0
Lanjutan
c. Nutrisionis Pelaksana 0 1 1
12 Sanitarian Ahli 1
a. Sanitarian Madya 0
b. Sanitarian Muda 0
c. Sanitarian Pertama 0 1 1
13 Sanitarian Terampil 1
a. Sanitarian Penyelia 0
Sanitarian Pelaksana
b. 0
Lanjutan
c. Sanitarian Pelaksana 0 1 1
Pranata Laboratorium
14 1
Kesehatan
Pranata Laboratorium
a. 0
Kesehatan Penyelia
Pranata Laboratorium
b. Kesehatan Pelaksana 0
Lanjutan
c. Pranata Laboratorium 0 1 1
55
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Kesehatan Pelaksana
15 Penyuluh Kesehatan 1
Penyuluh Kesehatan
a. 0 0
Madya
Penyuluh Kesehatan
b. 0
Muda
Penyuluh Kesehatan
c. 1 1 0
Pertama
16 Apoteker 1
a. Apoteker Madya 0
b. Apoteker Muda 0
c. Apoteker Pertama 0 1 1
17 Perekam Medis 1

Perekam Medis
a. 0
Penyelia

b. Perekam Medis Mahir 0

Perekam Medis
c. 0 1 1
Terampil

8
29 21

56
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

C. JADWAL KEGIATAN PUSKESMAS CIJATI


Puskesmas Cijatibuka pelayanan setiap hari kerja, yaitu Senin sampai
Sabtu.

N
O PELAYANAN RUANGAN HARI JAM

SENIN - KAMIS 07.30 - 15.00

JUM'AT 07.30 - 11.00


1 PENDAFTARAN PENDAFTARAN
SABTU 07.30 - 15.00

ISTIRAHAT 12.00 - 13.00

PEMERIKSAAN
2 R. PEMERIKSAAN UMUM SENIN - KAMIS 08.00 - 15.00
UMUM

4 KIA - KB R. KES. IBU & ANAK JUM'AT 08.00 - 11.00

5 KEFARMASIAN R. LOKET OBAT SABTU 08.00 - 15.00

6 LABORATORIUM R. LABORATORIUM ISTIRAHAT 12.00 - 13.00

GAWAT R. TINDAKAN KEGAWAT


7
DARURAT DARURATAN 24 Jam

8 PERSALINAN R. PONED

57
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB V

STANDAR SARANA PRASARANA

A. DENAH GEDUNG DAN RUANG

Lantai 1

58
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Lantai 2

B. STANDAR ALAT DAN FASILITAS


Surat keputusan Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, menyatakan bahwa Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan / atau masyarakat.

Standar alat dan fasilitas terlampir. Sesuai lampiran SK Permenkes no. 43


tahun 2019 pasal 15 yaitu :
1) Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memnuhi persyaratan :
a. Standar mutu, keamanan, keselamatan;
b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perudangundangan; dan
c. Di uji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang.

59
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

PERSYARATAN PERALATAN PUSKESMAS


Ruang Pemeriksaan Umum

JUMLAH MINIMUM PERALATAN


No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap Rawat Inap
I. SET PEMERIKSAAN UMUM:
a. Alat Kesehatan
1. Alat deteksi dini gangguan indera
penglihatan:
a) Bingkai uji-coba untuk 1 buah 1 buah
pemeriksaan refraksi
b) Buku Ishihara Tes 1 buah 1 buah
c) Lensa uji-coba untuk pemeriksaan 1 set 1 set
refraksi
d) Lup Binokuler (lensa pembesar) 1 buah 1 buah
3 – 5 Dioptri
e) Opthalmoscope 1 buah 1 buah
f) Snellen Chart 2 jenis (E Chart 1 buah 1 buah
+ Alphabet Chart)
g) Tonometer 1 buah 1 buah
2. Alat deteksi dini gangguan
pendengaran
a) Corong Telinga/ Spekulum Telinga 1 set 1 set
Ukuran Kecil, Sedang,
Besar
b) Garputala 512 Hz 1 set 1 set
c) Lampu kepala/Head Lamp + 1 buah 1 buah
Adaptor AC/DC
d) Otoscope 1 buah 1 buah
3 Alat pengukur tekanan darah/ 1 buah 1 buah
tensimeter dengan manset untuk
anak dan dewasa
4 Handle kaca laring /Larynx Handle 1 buah 1 buah
Mirror
5 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1 set
6 Palu reflex /Dejerine Reflex Hammer 1 buah 1 buah

7 Skinfold calliper 1 buah 1 buah


8 Spekulum hidung 1 buah 1 buah
9 Spekulum vagina (cocor bebek Grave) 1 buah 1 buah

10 Stetoskop untuk dewasa 1 buah 1 buah


11 Sudip lidah logam Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan

12 Tempat tidur periksa dan 1 buah 1 buah


perlengkapannya

60
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

13 Termometer 1 buah 1 buah


14 Timbangan berat badan dewasa 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Alat ukur tinggi badan (statu meter 1 buah 1 buah
mikrotois)
2 Acute Respiratory Infections (ARI) 1 unit 1 unit
timer/ARI SOUNDTIMER
3 Baki logam tempat alat steril 1 buah 1 buah
tertutup
4 Pengukur lingkar pinggang 1 buah 1 buah

Ruang Tindakan dan Ruang Gawat Darurat


JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap Rawat Inap
I. SET TINDAKAN MEDIS/GAWAT DARURAT:
a. Alat Kesehatan
Alat pengukur tekanan darah/ 1 buah 1 buah
1 tensimeter dengan manset untuk anak
dan dewasa
Automated External Defibrilator 1 unit 1 unit
2 (AED)*
3 Brankar (Strechter) 1 buah 1 buah
4 Collar Brace/Neck Collar anak 1 buah 1 buah
5 Collar Brace/Neck Collar dewasa 1 buah 1 buah
Corong telinga/Spekulum telinga 1 set 1 set
6 ukuran kecil, besar, sedang
7 Doppler 1 buah 1 buah
8 EKG* 1 buah 1 buah
9 Forceps Aligator 3 buah 3 buah
10 Forceps Bayonet 3 buah 3 buah
11 Forsep magill dewasa 3 buah 3 buah
Guedel Airway (Oropharingeal 2 buah 2 buah
12 Airway)
Gunting bedah jaringan standar 3 buah 3 buah
13 lengkung
Gunting bedah jaringan 3 buah 3 buah
14 lengkung ujung tajam
Gunting bedah jaringan lurus 3 buah 3 buah
15 tumpul

61
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Gunting bedah jaringan lurus 3 buah 3 buah


16 ujung tajam
Gunting pembalut/LISTER 1 buah 1 buah
17 Bandage scissors
18 Gunting benang angkat jahitan 3 buah 3 buah
Gunting benang lengkung ujung 3 buah 3 buah
19 tajam tumpul
20 Handle kaca laring 1 buah 1 buah
21 Handle Skalpel 3 buah 3 buah
22 Hooked 1 buah 1 buah
23 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1 set
24 Kait dan kuret serumen 1 buah 1 buah
25 Kanul suction hidung 1 buah 1 buah
26 Kanul suction telinga 1 buah 1 buah
27 Kanula oksigen anak 1 buah 1 buah
28 Kanula oksigen dewasa 1 buah 1 buah
29 Klem arteri jaringan bengkok 3 buah 3 buah
30 Klem arteri jaringan lurus 3 buah 3 buah
Klem arteri, 12 cm lengkung, dengan 3 buah 3 buah
31 gigi 1x2 (Halsted-
Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus, dengan 3 buah 3 buah
32 gigi 1x2 (Halsted-Mosquito)
Klem instrumen /Dressing 1 buah 1 buah
33 Forceps
Klem/pemegang jarum jahit, 18 3 buah 3 buah
34 cm (Mayo-Hegar)
Korentang, lengkung, penjepit 2 buah 2 buah
35 alat steril (23 cm)
36 Korentang, penjepit sponge 2 buah 2 buah
37 Kursi roda standar 1 buah 1 buah
38 Lampu kepala 1 buah 1 buah
39 Laringoskop anak 1 buah 1 buah
40 Laringoskop dewasa 1 buah 1 buah
Laringoskop neonatus bilah 1 buah 1 buah
41 lurus
42 Nebulizer 1 buah 1 buah
43 Otoskop 1 buah 1 buah
44 Palu reflex 1 buah 1 buah
Pembendung (Torniket/ 1 buah 1 buah
45 Tourniquet)
46 Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah 3 buah
47 Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 3 buah
48 Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 3 buah
49 Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah 3 buah
50 Pinset bedah, 18 cm 3 buah 3 buah
51 Pinset epilasi 1 buah 1 buah

62
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

52 Pinset telinga 1 buah 1 buah


Resusitator manual & sungkup 1 buah 1 buah
53 anak-anak
Resusitator manual & sungkup 1 buah 1 buah
54 dewasa
Resusitator manual & sungkup 1 buah 1 buah
55 neonates
56 Silinder korentang kecil 1 buah 1 buah
57 Spalk 1 buah 1 buah
58 Spekulum hidung 1 buah 1 buah
59 Spekulum mata 1 buah 1 buah
60 Stand lamp untuk Tindakan 2 buah 2 buah
61 Standar infus 2 buah 2 buah
62 Steteskop 1 buah 1 buah
63 Steteskop janin (Laenec/Pinard) 1 buah 1 buah
64 Suction pump (alat penghisap) 1 buah 1 buah
65 Suction tubes (adaptor telinga) 1 buah 1 buah
66 Sudip/Spatula lidah logam 4 buah 4 buah
67 Tabung oksigen dan regulator 1 buah 1 buah
Tempat tidur periksa dan 1 buah 1 buah
68 perlengkapannya
69 Termometer 1 buah 1 buah
70 Timbangan 1 buah 1 buah
71 Timbangan bayi 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Alat ukur panjang badan bayi 1 buah 1 buah
2 Alat ukur tinggi badan dewasa 1 buah 1 buah
3 Ari Timer 1 buah 1 buah
Baki logam tempat alat steril tertutup 3 buah 2 buah
4

5 Semprit gliserin 1 buah 1 buah

Ruang Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi


JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap Rawat Inap
I. SET PEMERIKSAAN KESEHATAN IBU
a. Alat Kesehatan untuk Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1 Alat pengukur tekanan darah/ 1 buah 1 buah
tensimeter dengan manset untuk
dewasa
2 Alat Ukur Lingkar Lengan Atas 1 buah 1 buah
(Pita LILA)
3 Doppler 1 buah 1 buah
4 Gunting Benang Lengkung 1 buah 1 buah
Ujung Tajam Tumpul

63
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

5 Gunting Benang Angkat Jahitan 1 buah 1 buah


6 Gunting Verband 1 buah 1 buah
7 Klem Kassa Korentang 1 buah 1 buah
8 Klem kocher /Kocher Tang 1 buah 1 buah
9 Meja Periksa Ginekologi dan 1 buah 1 buah
kursi pemeriksa
10 Palu Refleks 1 buah 1 buah
11 Pinset Anatomis Panjang 1 buah 1 buah
12 Pinset Anatomi Pendek 1 buah 1 buah
13 Pinset Bedah 1 buah 1 buah
14 Silinder Korentang kecil 1 buah 1 buah
15 Spekulum Vagina (Cocor Bebek 3 buah 3 buah
Grave) Besar
16 Spekulum Vagina (Cocor Bebek 3 buah 3 buah
Grave) Kecil
17 Spekulum Vagina (Cocor Bebek 3 buah 3 buah
Grave) Sedang
18 Spekulum Vagina (Sims) 1 buah 1 buah
19 Stand Lamp untuk Tindakan 1 buah 1 buah
20 Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
21 Sudip lidah / Spatula Lidah logam Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan

22 Tabung Korentang Stainless 1 buah 1 buah


23 Tampon Tang 1 buah 1 buah
24 Tempat Tidur Periksa 1 buah 1 buah
25 Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
26 Timbangan 1 buah 1 buah
27 Tromol Kasa / linen 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Alat ukur tinggi badan 1 buah 1 buah
(microtoise)
2 Bak Instrumen dengan tutup 1 buah 1 buah
3 Baki Logam Tempat Alat Steril 1 buah 1 buah
Bertutup
4 Meja Instrumen / Alat 1 buah 1 buah
5 Senter Periksa 1 buah 1 buah
6 Toples Kapas / Kasa Steril 1 buah 1 buah
7 Waskom Bengkok Kecil 1 buah 1 buah
8 Waskom diameter 40 cm 1 buah 1 buah

II. SET PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK


a. Alat Kesehatan untuk Pemeriksaan Kesehatan Anak
Alat Penghisap lender/ 1 buah 1 buah
1 Penghisap lendir DeLee (Neonatus)

64
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

2 Alat pengukur tekanan 1 buah 1 buah


darah/tensimeter dengan manset
untuk anak

3 Alat pengukur tekanan 1 buah 1 buah


darah/tensimeter dengan manset
untuk bayi
4 Alat pengukur lingkar lengan 1 buah 1 buah
atas balita (Pita LILA)
5 Stand Lamp untuk Tindakan 1 buah 1 buah
6 Stetoskop anak 1 buah 1 buah
7 Sudip lidah /Spatula lidah logam 4 buah 4 buah
8 Tabung oksigen dan regulator 1 set 1 set
9 Termometer 1 buah 1 buah
10 Timbangan dewasa 1 buah 1 buah
11 Timbangan bayi 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Alat Pengukur lingkar kepala 1 buah 1 buah
(meteran)
2 Alat Pengukur tinggi badan anak 1 buah 1 buah
(microtoise)
3 Alat Pengukur Panjang Bayi 1 buah 1 buah
4 Acute Respiratory Infections (ARI) 1 buah 1 buah
timer/ ARI Soundtimer

5 Senter/ Pen light 1 buah 1 buah


6 Set Tumbuh Kembang Anak 1 set 1 set

III. SET PELAYANAN KB


1 Set Implan 1 set 1 set
a. Alat Kesehatan
a) Bak Instrumen tertutup yang dapat 1 buah 1 buah
menyimpan seluruh
alat implant removal
b) Forcep artery/ homeostatic 1 buah 1 buah
halsted, mosquito curved
ukuran 12,5 cm / 5”
c) Forcep artery/ homeostatic 1 buah 1 buah
halsted, mosquito straight
ukuran 12,5 cm / 5”
d) Gagang pisau (scapel handle) 1 buah 1 buah
ukuran 120 – 130 mm / 5-6”
e) Pinset anatomis ukuran 13- 1 buah 1 buah
18 cm / 5-7”
b. Perbekalan kesehatan lain
a) Mangkok antiseptik diameter 1 buah 1 buah
6-8 cm atau ukuran 60-70 ml
2 Set AKDR 1 Set 1 Set

65
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

a. Alat Kesehatan
a) Aligator ekstraktor AKDR 1 buah 1 buah
b) Bak instrumen tertutup yang dapat 1 buah 1 buah
menyimpan seluruh alat pemasangan
dan pencabutan AKDR (disesuaikan
dengan
besarnya alat)

c) Forcep tenacullum Schroeder 1 buah 1 buah


panjang 25-27 cm / 10”
d) Gunting operasi mayo lengkung 1 buah 1 buah
panjang 17 cm / 6-
7”
e) Klem pemegang kasa (Forcep 1 buah 1 buah
Sponge Foerster Straight 25-
27 cm / 9-11”)
f) Pengait pencabut AKDR panjang 1 buah 1 buah
32 cm / 12,5” (IUD
removal hook panjang)
g) Sonde uterus sims panjang 1 buah 1 buah
32-33 cm / 12,5-13”
h) Spekulum cocor bebek graves 1 buah 1 buah
ukuran medium
i) Stand Lamp untuk tindakan 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
a) Mangkok antiseptik diameter 6-8 1 buah 1 buah
cm, atau ukuran 60- 70
ml

IV. SET IMUNISASI


a. Alat Kesehatan
1 Vaccine carrier/coolbox 1 buah 1 buah
2 Vaccine Refrigerator 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan lain
1 Alat pemantau dan perekam 1 buah 1 buah
suhu terus menerus
2 Coolpack Sesuai Sesuai
Kebutuhan Kebutuhan
3 Indikator pembekuan 1 buah 1 buah
4 Voltage Stabilizer 1 buah 1 buah

Ruang Persalinan
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap* Rawat Inap
I. SET OBSTETRI & GINEKOLOGI
a. Alat Kesehatan
66
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Alat pengukur tekanan darah/ 1 buah 1 buah


1 tensimeter dengan manset untuk
dewasa
Doppler 1 buah 1 buah
2
3 Gunting Benang 3 buah 3 buah
4 Gunting Episiotomi 3 buah 3 buah
5 Gunting pembalut/verband 3 buah 3 buah
6 Klem Kasa (Korentang) 3 buah 3 buah
7 Klem Kelly/Klem Kocher Lurus 3 buah 3 buah
8 Klem pean/Klem tali pusat 3 buah 3 buah
9 Klem pemecah selaput ketuban 1buah 1 buah
½ Kocher
10 Needle Holder Matheiu 3 buah 3 buah
11 Palu reflex 1 buah 1 buah
12 Pinset Jaringan (Sirurgis) 2 buah 2 buah
13 Pinset Jaringan Semken 2 buah 2 buah
14 Pinset Kasa (Anatomis) Pendek 2 buah 2 buah
15 Pinset anatomis Panjang 2 buah 2 buah
16 Spekulum (Sims) Besar 3 buah 3 buah
17 Spekulum (Sims) Kecil 3 buah 3 buah
18 Spekulum (Sims) Medium 3 buah 3 buah
19 Spekulum Cocor Bebek Grave 3 buah 3 buah
Besar
20 Spekulum Cocor Bebek Grave 3 buah 3 buah
Kecil
21 Spekulum Cocor Bebek Grave 3 buah 3 buah
Medium
22 Standar infus 2 buah 2 buah
23 Stand Lamp untuk Tindakan 1 buah 1 buah
24 Stetoskop 1 buah 1 buah
25 Tempat Klem Kasa (Korentang) 1 buah 1 buah
26 Tempat Tidur manual untuk 2 set 2 set
Persalinan
27 Termometer 1 buah 1 buah
28 Timbangan 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Bak instrumen tertutup besar 2 buah 2 buah
(Obgin)
2 Bak instrumen tertutup kecil 2 buah 2 buah
3 Bak instrumen tertutup Medium 2 buah 2 buah
4 Mangkok untuk larutan 1 buah 1 buah
5 Toples kapas dan kasa steril 1 buah 1 buah
6 Waskom cekung 1 buah 1 buah
7 Waskom tempat plasenta 1 buah 1 buah
8 Waskom tempat kain kotor 1 buah 1 buah

67
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

II. Set AKDR Pasca Plasenta ( <10 menit )


a. Alat Kesehatan
1 Bak instrument tertutup yang dapat 1 buah 1 buah
menyimpan seluruh alat pemasangan
dan pencabutan AKDR (disesuaikan
dengan
besarnya alat)

2 Forcep tenacullum Schroeder 1 buah 1 buah


panjang 25-27 cm / 10”
3 Gunting operasi mayo lengkung 1 buah 1 buah
panjang 17 cm / 6-7”
4 Klem Long Kelly/Klem Fenster 1 buah 1 buah
bengkok panjang 32 cm (Kelly
Placenta Sponge Forceps 13’)
6 Pengait pencabut AKDR panjang 1 buah 1 buah
32 cm (IUD Removal hook panjang)

7 Sonde uterus Sims panjang 2-33 1buah 1 buah


cm / 12,5-13”
8 Spekulum vagina Sims ukuran 1 buah 1 buah
medium
b. Perbekalan kesehatan lain
1 Mangkok antiseptik diameter 6-8 1 buah 1 buah
cm, atau ukuran 60-70 ml

III.SET BAYI BARU LAHIR


a. Alat Kesehatan
1 Penghisap Lendir DeLee 2 buah 2 buah
(neonatus)
2 Stetoskop Duplex Neonatus 1 buah 1 buah
3 Termometer klinik (Digital) 1 buah 1buah
4 Timbangan bayi 1 buah 1buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Pengukur panjang bayi 1 buah 1 buah

IV. SET KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL


a. Alat Kesehatan
1 Baby Suction Pump portable 1 set 1 set
2 Balon sungkup dengan katup 1 buah 1 buah
PEEP
3 Doyeri Probe Lengkung 1 buah 1 buah
4 Skalpel No. 3 3 buah 3 buah
5 Skalpel No. 4 3 buah 3 buah
6 Gunting iris lengkung 1 buah 1 buah
7 Gunting operasi lurus 1 buah 1 buah
8 Infant T piece resuscitator dengan 1 buah 1 buah
Katup PEEP**

68
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

9 Infant T piece System** 1 buah 1 buah


10 Klem Fenster/Klem Ovum 3 buah 3 buah
11 Klem Linen Backhauss 3 buah 3 buah
12 Laringoskop Neonatus Bilah 1 set 1 set
Lurus (3 ukuran)
13 Masker Oksigen + Kanula 2 buah 2 buah
Hidung Dewasa
14 Meja Resusitasi dengan Pemanas 1 set 1 set
(Infant Radiant Warmer)
15 Needle holder Panjang 1 buah 1 buah
16 Needle holder pendek 1 buah 1 buah
17 Klem/Penjepit Porsio, 25 cm Sesuai Sesuai
(Schroder) kebutuhan kebutuhan
18 Pinset anatomis Panjang 1 buah 1 buah
19 Pinset Jaringan (Sirurgis) 1 buah 1 buah
20 Pinset Jaringan Semken 1 buah 1 buah
21 Pinset Kasa (Anatomis) Pendek 1 buah 1 buah
22 Pulse oximeter 1 buah 1 buah
23 Resusitator manual dan 1 set 1 set
sungkup
24 Retraktor Finsen Tajam 1 buah 1 buah
25 Set Akses Umbilikal Emergency ** 1 Set 1 Set
a. Bak Instrumen 1 buah 1 buah
b. Benang jahit silk 3,0 2 buah 2 buah
c. Duk Bolong 1 buah 1 buah
d. Gagang Pisau 1 buah 1 buah
e. Gunting 1 buah 1 buah
f. Gunting kecil 1 buah 1 buah
g. Jarum 1 set 1 set
h. Kateter umbilical 3 buah 3 buah
i. Klem bengkok kecil 3 buah 3 buah
j. Klem lurus 1 buah 1 buah
k. Mangkuk kecil 1 buah 1 buah
l. Needle Holder 1 buah 1 buah
m. Pinset arteri 1 buah 1 buah
n. Pinset chirurgis 1 buah 1 buah
o. Pinset lurus 1 buah 1 buah
p. Pisau bisturi No. 11 2 buah 2 buah
q. Pita pengukur 1 buah 1 buah
26 Stilet untuk Pemasangan ETT 1 buah 1 buah
27 Tampon tang 2 buah 2 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Bak instrumen tertutup besar 2 buah 2 buah
(Obgin)
2 Bak instrumen tertutup kecil 2 buah 2 buah
3 Bak instrumen tertutup Medium 2 buah 2 buah

69
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Ruang Rawat Pasca Persalinan


JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap* Rawat Inap
I. SET PERAWATAN PASCA PERSALINAN
a. Alat Kesehatan

JUMLAH MINIMUM PERALATAN


No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap* Rawat Inap
1 Alat pengukur tekanan darah/ 1 buah 1 buah
tensimeter dengan manset untuk
dewasa
2 Boks Bayi 2 buah 2 buah
3 Standar Infus 2 buah 2 buah
4 Stetoskop 1 buah 1 buah
5 Tabung Oksigen dan Regulator 2 buah 2 buah
6 Tempat Tidur Manual Rawat 2 set 2 set
Inap untuk Dewasa
7 Termometer Anak 1 buah 1 buah
8 Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
9 Timbangan Bayi 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 ARI Timer 1 buah 1 buah

H. Ruang Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)


JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap Rawat Inap
I. PERALATAN
1 Alat Peraga Cara Menyusui yang 1 paket 1 paket
Benar (Boneka dan fantom
payudara)
2 Alat Permainan Edukatif (APE) 1 paket 1 paket
3 Bagan HEEADSSS 1 buah 1 buah

70
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

4 Biblioterapi Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan

5 Boneka Bayi 1 buah 1 buah


6 Boneka Kespro 1 set 1 set
7 Buku Materi KIE Kader 1 buah 1 buah
Kesehatan Remaja
8 Buku Pedoman MTPKR 1 buah 1 buah
9 Buku Penuntun/Pedoman Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Konseling Gizi
10 Fantom Gigi Anak 2 buah 2 buah
11 Fantom Gigi Dewasa 2 buah 2 buah
12 Fantom Mata Ukuran Asli 1 buah 1 buah
13 Fantom Mata Ukuran Besar 1 buah 1 buah
(Fiberglass)
14 Fantom Panggul Wanita 1 buah 1 buah
15 Fantom Panggul Pria 1 buah 1 buah
16 Flip Chart dan Stand 1 buah 1 buah
17 Food Model 1 paket 1 paket
18 Gambar Anatomi Gigi 1 lembar 1 lembar
19 Gambar Anatomi Mata 1 lembar 1 lembar
20 Gambar Anatomi Mata 60 x 90 1 lembar 1 lembar
21 Gambar Panggul Laki-Laki dan 1 set 1 set
Perempuan
22 Skinfold Caliper 1 buah 1 buah
23 Model Isi Piringku 2 buah 2 buah
24 Pengukur Tinggi Badan 1 buah 1 buah
25 Permainan Ular Tangga Kesehatan 1 set 1 set
Usia Sekolah dan
Remaja
26 Timbangan Berat Badan Digital 1 buah 1 buah
dengan Ketelitian 100 gram
27 Ular tangga sanitasi 1 unit 1 unit

Ruang Laboratorium
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap Rawat Inap
I. SET LABORATORIUM
a. Alat Kesehatan
1 Alat Tes Cepat Molekuler* 1 buah 1 buah
2 Blood Cell Counter 1 buah 1 buah
3 Fotometer 1 buah 1 buah
4 Hematology Analizer (HA) 1 set 1 set
5 Hemositometer Set/ 1 set 1 set
Alat Hitung Manual
6 Lemari Es/Kulkas (penyimpan 1 buah 1 buah
reagen dan obat)
71
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

7 Mikroskop Binokuler 1 buah 1 buah


8 Pembendung/Torniket 1 buah 1 buah
9 Pipet Mikro 5-50, 100-200, 1 buah 1 buah
500-1000 ul
10 Rotator Plate 1 buah 1 buah
11 Sentrifuse Listrik 1 buah 1 buah
12 Sentrifuse Mikrohematokrit 1 buah 1 buah
13 Tabung Sentrifus Tanpa Skala 6 buah 6 buah
14 Tally counter 1 buah 1 buah
15 Westergren Set (Tabung Laju 3 buah 3 buah
Endap Darah)
16 Urin analizer 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Batang Pengaduk 3 buah 3 buah
2 Beker, Gelas 3 buah 3 buah
3 Botol Pencuci 1 buah 1 buah
4 Corong Kaca (5 cm) 3 buah 3 buah
5 Erlenmeyer, Gelas 2 buah 2 buah
6 Gelas Pengukur (100 ml) 1 buah 1 buah
7 Gelas Pengukur (500 ml) 1 buah 1 buah
8 Pipet Berskala (Vol 1 cc) 3 buah 3 buah
9 Pipet Berskala (Vol 10 cc) 3 buah 3 buah
10 Rak Pengering (untuk kertas Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
saring SHK)
11 Tabung Reaksi (12 mm) Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan

12 Tabung Reaksi dengan tutup 12 buah 12 buah


karet gabus
14 Termometer 0 – 50° Celcius 1 buah 1 buah
15 Wadah Aquades 1 buah 1 buah

Ruang Farmasi
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap Rawat Inap
I. SET FARMASI
1 Analitical Balance (Timbangan 1 buah 1 buah
Mikro)
2 Batang Pengaduk 1 buah 1 buah
3 Corong 1 buah 1 buah
4 Cawan Penguap Porselen (d.5-15 1 buah 1 buah
cm)
5 Gelas Pengukur 10mL, 100mL dan 1 buah 1 buah
250mL

72
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Ruang Sterilisasi
JUMLAH MINIMUM PERALATAN
No JENIS PERALATAN Puskesmas Non Puskesmas
Rawat Inap Rawat Inap
I. SET STERILISASI
1 Autoklaf/ Sterilisator uap 1 buah 1 buah
bertekanan tinggi (Autoclave)
2 Korentang, Lengkung, Penjepit 3 buah 3 buah
Alat Steril, 23 Cm (Cheattle)

II. BAHAN HABIS PAKAI


1 Masker 1 Box 1 Box
2 Larutan Klorin 0,5% Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan

3 Sarung Tangan Rumah Tangga 5 Pasang 5 Pasang


Dari Lateks

III. PERLENGKAPAN
1 Apron/ Celemek Karet 3 buah 3 buah
2 Duk Pembungkus Alat 20 buah 20 buah
3 Ember Plastik Untuk Merendam 3 buah 3 buah
Alat
4 Lemari Alat Untuk Alat Yang 1 buah 1 buah
Sudah Steril
5 Sikat Pembersih Alat 5 Buah 5 Buah
6 Tempat Sampah Tertutup Dengan 2 buah 2 buah
Injakan

73
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja.
a) Perencanaan UKM :
1. Berdasarkan pencapaian indikator kinerja UKM tahun
sebelumnya, umpan balik masyarakat/sasaran, analisis
kebutuhan masyarakat, peluang pengembangan/inovasi dan
kebijakan daerah.
2. Seluruh data atau informasi tersebut dibahas bersama antara
penanggung jawab UKM dan pelaksanaan upaya untuk
menyusun usulan kegiatan UKM.
3. Usulan kegiatan UKM disusun dalam format RUK UKM yang
memuat 5 W 1 H ( What, Who, Why,When,Where, How)
4. Usulan tersebut sebagai bahan pembahasan perencanaan
tingkat puskesmas oleh tim PTP.
5. Untuk perencanaan tahunan berjalan setelah diketahui
persetujuan anggaran dilakukan bersama antara penanggung
jawab UKM dan pelaksana dengan skala prioritas yang
digunakan untuk penentua/pemilihan kegiatan.
6. Kegiatan terpilih di susun dalam bentuk RPK UKM yang disertai
POA bulanan.
b) Akses UKM
1. Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RPK dan POA
disosialisasikan/komunikasikan ke masyarakat sasaran melalui
pertemuan lokakarya mini, lintas sektor, pertemuan lintas sektor
74
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

tingkat kecamatan, atau melalui media brosur/leaflet/papan


pengumuman.
2. Kepastian pelaksanaan kegiatan sesuai jadwak yang ditetapkan,
dan menginformasikan bila terjadi perubahan jadwal kegiatan.
3. Informasi umpan balik diperoleh melalui sms, kotak saran,
SMD/MMD, survey kepuasan, atau wawancara langsung setelah
pelaksanaan kegiatan.
c) Pengukuran Kinerja UKM
1. Pengukuran kinerja UKM dilakukan berdasarkan indikator-
indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas untuk
maing-masing UKM di Puskesmas, mengacu kepada SPM dan
kebijakan Dinkes Kabupaten Cianjur.
2. Penangguung jawab UKM bersama dengan pelaksana
menyusun rencana perbaikan kinerja berdasarkan hasil
monitoring dan penilaian kinerja. Perbaiakan kinerja UKM
dilaksanakan secara berkesinambungan.
3. Pelaksanaan monitoring pencapaian kinerja UKM dilakukan
setiap bulan oleh penanggung jawab UKM kepada pelaksana
melalui pertemuan yang dilaksanakan maksimal 1 minggu
sebelum pelaksanaan lokakarya mini bulanan.
Dokumen terkait :
Rekaman kebutuhan masyarakat,Renstra,RUK,RPK,RSB,RBA.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
Penetapan sasaran kegiatan UKM dilakukan berdasarkan
pedoman program masing-masing UKM dengan
mempertimbangkan peta masalah berbasis wilayah (by name by
addres)
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran.
Pelaksana kegiatan melakukan tinjauan persyaratan sasaran
kegiatan sebelum dan setelah kegiatan, untuk mengevaluasi,
ketepatan sasaran kegiatan. Apabila terjadi ketidaktepatan
sasaran, maka pelaksana segera melakukan tindakan preventif
jika kegiatan belum dilaksanakan dengan mengubah sasaran atau
tindakan korektif pada kegiatan berikutnya.
75
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

c. Komunikasi dengan sasaran


Komunikasi kepastian jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh
pelaksana UKM terhadap masyarakat/sasaran melalui surat resmi
atau kunjungan koordinasi. Apabila terjadi perubahan jadwal
dikomunikasikan melalui sms atau telpon.
3. Pembelian (jika ada).

4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya.
1. Pengendalian proses pelaksanaan Ukm dilakukan dengan
menetapkan pedoman/pandua program, kerangka acuan
program/kegiatan dan SOP pelaksanaan kegiatan.
2. Penanggungjawab dan pelaksana UKM melaksanakan
kegiatan sesuai dengan pedoman/panduan/kerangka
acuan/SOP/rencana kegiatan yang telah disusun dan
berdasarkan kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran.
3. Penanggung jawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan
petugas pelaksana yang kompeten.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
1. Pelaksana menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Ukm
kepada penanggung jawab Ukm maksimal satu minggu setelah
kegiatan.
2. Penanggung jawab Ukm memeriksa laporan apakah apakah
selaras dengan kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan,
dan SOP kegiatan.
3. Secara sampling dan berkala penanggung jawab melakukan
observasi pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan
chcklist/daftar tilik.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertanggung jawab atas
proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tidak lanjut
seluruh kegiatan termasuk pendokumentasian rekaman. Sehingga
penanggung jawab dan pelaksana setiap upaya mampu
mengindenfikasi dan mampu telusur atas seluruh kegiatan masing
masing upaya, baik telusur system maupun telusur dokumen.
76
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

d. Hak dan kewajiban sasaran


Puskesmas dalam menyelenggarankan upaya akan menetapkan
hak dan kewajiban sasaran setiap upaya yang diselenggarakan.
Penetapan hak dan kewajiban sasaran disusun bersama dan
ditetapkan dengan SK Kepala Puskesmas.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada).

f. Manajemen risiko dan keselamatan


Manajemen resiko adalah proses mengenal, mengevaluasi,
mengendalikan, meminimalkan resiko dilakukan dalam suatu
organisasi secara menyeluruh. Manajemen resiko dilakukan untuk
meminimalisasi kemungkinan terjadinya resiko yang bias terjadi
dalam setiap kegiatan.
Proses manajemen resiko dalam pelayanan UKM meliputi
menetapkan lingkup manajemen dengan kriteria 3HIP (high
risk,high volume,high cost, potensial problem). Hasil evaluasi
resiko untuk menentukan perlu atau tidak tindakan
perbaiakan/tindak lanjut. Tindakan perbaiakan bisa berupa
perbaiakan input, proses atau perbaikan output.
Analisis resiko dilakukan terhadap prosedur pelayanan diarea
prioritas, dengan menggunakan metode FMEA ( value Mode and
effect analysis/ atau analisis modus kegagalan dan dampaknya
(AMKD). Resiko yang telah diidentifikasi kemudian ditetapkan
preventif atau pencegahan agar kegagalan yang dimungkinkan
tidak terjadi.
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM,
maka perlu ditetapkan sebuah indikator yang bisa diukur dan
menggambarkan suatu kondisi sebenarnya dari hasil proses
kegiatannya.
b. Pemantauan dan pengukuran
1) Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan dinilai menggunakan kuisioner terhadap
sasaran setiap UKM secara berkala minimal satu tahun sekali.
77
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Kepuasan pelanggan dilakukan dilakukan untuk menggetahui


mutu layanan UKM dari aspek kepuasan pelanggan. Kuisioner
dibagikan kepada pelanggan UKM melalui pertemuan atau
langsung setelah kegiatan usai. Data diolah dan di analisis
menjadi informasi tingkat kepuasan pelanggan UKM. Hasil
analisis tersebut di informasikan kepada pelanggan UKM atau
melalui pemasangan di papan informasi.
2) Audit internal
Audit internal akan dilakukan secara berkala sepanjang tahun
terhadap prosesdur,saran prasarana, SDm, dan hasil pada
unit-unit pelayanan yang diprioritaskan dan ditetapkan setiap
tahunnya. Audit internal dilakukan minimal tiga bulan setelah
implementasi dari SOP yang ditetapkan dan diulang kembali
untuk jangka waktu minimal 6 bulan. Tahapan pelaksanaan
audit internal adalah, penjadwalan penyusunan instrumen,
penetapan petugas, sosialisasi jadwal, pelaksanaan audit,
analisis data dan pembahasan penyusunan tindak lanjut.
Hasil/tindaklanjut audit internal menjadi bahan masukan rapat
tinjauan manajemen.
3) Pemantauan dan pengukuran proses
Pemantauan dan pengukuran proses dilakukan sepanjang
kegiaatan/proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan,
kerangka acuan dan SOP upaya yang telah ditetapkan,
termasuk ketaatan terhadap jadwal. Jika saat monitoring
proses diidentifikasi penyimpangan atau kecenderungan tidak
tercapainya tujuan, maka bisa segera dilakukan perbaikan.
Perbaikan yang bisa dilakukan meliputi perbaikan jadwal,
perbaikan metode, sasaran, SOP dll. Perbaikan ditujukan
untuk melakukan tindakan korektif sehingga tujuan atau
kinerja yang ditargetkan akan tetap tercapai.
Pemantauan dilakukan secara berkala dan terintegritas lintas
program melalui pertemuan lokakarya mini internal/bulanan
dan lokakarya lintas sektor/ 3 bulan sekkali dengan

78
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

menggunakan indikator kinerja proses yang telah di tetapkan


oleh Kepala Puskesmas pada awal tahun.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dengan
menggunakan indikator kinerja/SPM dilakukan di akhir tahun
untuk mengetahui apakah target tercapai dan bandingkan
kecenderungan dengan pencapaian tahun sebelumnya
(menurut, meningkat, tetap)
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Apabila terdapat indikator/hasil UKM yang tidak sesuai, maka
perlu dilakukan penetapan ulang target untuk tahun sebelumnya
dengan memperhatikan rencana lima tahunan.
d. Analisis data
Hasil yang tidak sesuai atau tidak tercapai dilakukan analisis
penyebab masalah, dengan tahapan identifikasi masalah,
tetapkan masalah prioritas, tentukan penyebab masalah, tentukan
alternatif pemecahan masalah buat keputusan pemecahan
masalah, yang akan direncanakan untuk tahun depan, melalui
mekanisme penyusunan perencanaan tingkat puskesmas.
e. Peningkatan berkelanjutan
Mekanisme yang harus dilakukan untuk mengendalikan
peningkatan berkelanjutan dengan manajemen mutu
dengan/siklus, perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan tindak
lanjut untuk semua penyelenggaraan secara terus menerus.
f. Tindakan korektif
Hasil audit internal hasil monitoring indikator kinerja dan indikator
mutu dapat dilakukan tindakan korektif untuk perbaikan
pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
g. Tindakan preventif
Dari hasil analisis masalah tersebut di identifikasi penyebab
kegagalan tahun sebelumnya, sehingga saat perencaan perlu
ditentukan kegiatan antisipatif agar kegagalan tidak terulang
kembali.

B. PELAYANAN KLINIS (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)


79
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

1. Perencanaan Pelayanan Klinis


a) Perencanaan pelayanan dan perencanaan pelayanan terpadu
ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam
bentuk analisis masalah.
b) Setiap petugas yang terkait dalam pelayanan klinis harus
mengetahui kebijakan dan prosedur penyusunan layanan klinis
serta menerapkan nya dalam penyusunan rencana terapi
dan/rencana layanan terpadu.
c) Petugas kesehatan dan atau tim kesehatan dalam melakukan
perencanaan pelayanan harus melibatkan pasien.
Perencanaan layanan klinis yang di susun untuk setiap pasien
harus ada kejelasan tujuan yang ingin di capai. Penyusunannya
harus mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis,
spiritual dan tata nilai budaya pasien. Rencana layanan yang
disusun juga memuat pendidikan/penyuluhan pasien sesuai
dengan SOP Pendidikan atau penyuluhan pasien.
d) Dalam layanan klinis apabila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga diperbolehkan untuk memilih tenaga/pofesi
sesuai SK kepala Puskesmas tentang Hak dan Kewajiban
Pasien.
e) Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan yang
melibatkan tim kesehatan. Rencana layanan meliputi tujuan
layanan yang akan diberikan, pendidikan kesehatan bagi
pasien dan/keluarga, jadwal kegiatan,sumber daya yang akan
digunakan dan kejelasan tanggung jawab tiap anggota tim
kesehatan dalam berberikan layanan. Layanan dilakukan
secara paripurna dan dilakukan sesuai SOP layanan terpadu.
Rencana yang disusun mempertimbangkan efisien
pemanfaatan sumber daya manusia dan sejak awal
mempertimbangkan risiko yang akan dialami pasien termasuk
efek samping pengobatan (SOP Pemberian informasi dan efek
samping dan risiko pengobatan).

2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan


80
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

a) Pasien atau pelanggan selalu dilibatkan dalam setiap


pengambilan keputusan dalam layanan klinis, yaitu dengan
cara memberikan informed concent.
b) Untuk menyetujui atau memilih tindakan, pasien harus
diberikan penjelasan/konseling tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pelayanan yang akan di rencanakan,
karena diperlukan untuk suatu keputusan persetujuan.
c) Informed concent dapat diperoleh di berbagai titik waktu dalam
proses pelayanan baik itu ketika pasien masuk puskesmas dan
sebelum suatu tindakan pengobatan yang beresiko dan
dilaksanakan sesuai SOP informed concent. Pasien
dan/keluarga dijelaskan tentang tindakan,prosedur, dan
pengobatan mana yang memerlukan persetujuan baik lisan
maupun menandatangani formulir.
d) Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama
pasien, dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan
atau pengobatan setelah kegiatan dimulai, termasuk menolak
untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis
a) Pengadaan barang untuk pelayanan klinis harus berdasarkan
perencanaan yang baik sehingga sesuai dengan kebutuhan
pelayanan dan prioritas kebutuhan.
b) Perencanaan yang udah dibuatdi sampaikan kepada Kepala
Dinas Kesehatan untuk mendapatkan persetujuan.
c) Pengadaan dilakukan oleh dinas kesehatan sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
d) Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi /layak pakainya
peralatan medis puskesmas :
1. Melakukan inventarisasi peralatan medis
2. Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
3. Melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan
penggunaan dan ketentuanya.
4. Melaksanakan pemeliharaan
5. Melakukan inventarisasi peralatan yang harus dikalibrasi

81
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

6. Memastikan bahwa alat yang perlu dikalibrasi, dilakukan


kalibrasi sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis.
b. Validasi proses pelayanan.
c. Identifikasi dan ketelusuran.
d. Hak dan kewajiban pasien
A. KEWAJIBAN PASIEN
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter, serta perawat.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di puskesmas.
4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

B. HAK PASIEN
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturann
yang berlaku di puskesmas.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien atau
pelanggan.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi ,adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
4. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan
standar profesi dari kerugian fisik dan materi
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajuan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain (second opinion) yang memiliki surat izin praktik
(SIP) baik didalam maupun diluar puskesmas.
8. Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.

82
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang


akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis,tujuan tindakan medis, alternative tindakan,
resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
11. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
12. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan dipuskesmas.
13. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas
terhadap dirinya
14. Menggugat atau menuntut puskesmas apabila puskesmas itu
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata maupun pidana.
15. Mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektonik
sesuai dengan peraturan undang-undang.

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis,


dsb).
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien.
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
No Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien Standar

1 Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100%

2 Pelaksanan komunikasi efektif dalam pelayanan klinis 100%

3 Tidak terjadinya kesalahan dalam pemberian obat 100%

4 Tidak terjadinya kesalahan prosedur Tindakan medis dan 100%


keperawatan
5 Pengurangan terjadinya resiko infeksi di Puskesmas 100%

6 Pengurangan Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh 100%

b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien.


83
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

c. Pelaporan insiden keselamatan pasien.


d. Analisis dan tindak lanjut.
e. Penerapan manajemen risiko.
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan.
2) Audit internal.
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai.
d. Analisis data.
e. Peningkatan berkelanjutan.
f. Tindakan korektif.
g. Tindakan preventif.

Tata laksana pelayanan merupakan proses dalam sistem manajemen.


Dalam upaya peningkatan mutu maka harus ditetapkan standar proses yang
merupakan jawaban dari dimensi mutu meliputi akses, efisiensi, kenyamanan
dan keselamatan pelanggan baik meliputi:
a. Perencanaan pelayanan klinis.
b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan.
c. Pembelian pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis.

84
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB VII
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan


meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan
sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang
optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003).
Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari cedera/cedera potensial
dalam pelayanan yang bertujuan untuk membantu pasien.

Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien di


Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab) Puskesmas
terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD (kejadian tidak
diharapkan) di Puskesmas, terlaksananya program-program pencegahan,
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD (kejadian tidak diharapkan).

A. Sistem Patient Safety

 Assesment Resiko 

 Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien 

 Pelaporan dan analisa insiden 

 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya 

 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko

Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan atau


tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

85
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

B. Adverse Event /KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) 

Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan


pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak
(ommission) ketimbang daripada “underlying dessease” atau kondisi pasien
(KPP-RS). KTD yang tidak dapat dicegah (unprevetable adverse event) yaitu
suatu KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan
yang mutakhir. 

C.  Near miss/ KNC (Kejadian Nyaris Cedera)

Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu


tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (ommission), yang dpt mencederai pasien tetapi cedera serius tidak
terjadi karena keberuntungan*), karena pencegahan**), atau karena
peringanan***).

Misal :
*)   Pasien menerima obat yang sebenarnya kontra indikasi tetapi tdk timbul
reaksi.
**) Obat dengan lethal overdosis akan diberikan tetapi diketahui staf lain
dan membatalkannya sebelum obat dikonsumsi pasien.
***) Obat dengan lethal overdosis diberikan tetapi diketahui secara dini dan
diberikan  antidotum-nya.

D. Tujuh standar keselamatan pasien

1. Hak pasien:Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat


informasi ttg rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD,
2. Mendidik pasien dan keluarga:Puskesmas harus mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam
asuhan pasien,
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan:Puskesmas
menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga dan antar unit pelayanan,

86
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan


evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien:Puskesmas
harus mendisain proses baru atau memperbaiki prosed yang ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien,
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien:Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi. Pimpinan menjamim
berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselatan
pasien dan program menekan atau mengurangi KTD. Pimpinan
mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
keselamatan pasien. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang
adekuat untuk mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja
Puskesmas serta meningkatkan keselamatan pasien. Pimpinan
mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien,
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien Puskesmas memiliki proses
pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup
keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara
jelas.Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan untuk meningkatkan dan ememlihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien,
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien. Puskesmas merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi
internal dan eksternal. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu
dan akurat.

E. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien

1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien:Ciptakan


kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil,

87
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

2. Pimpin dan dukung staf Puskesmas:Bangun komitmen dan fokus yang


kuat dan jelas tentang keselamatan pasien,
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko:Kembangkan sistem dan
proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian hal yang
potensial bermasalah,
4. Kembangkan sistem pelaporan:Pastikan staf agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian/insiden.
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien:Kembangkan cara-cara
komunikasi yang terbuka dengan pasien,
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien: dorong
staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana
dan mengapa kejadian itu timbul,
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien:Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk
melakukan perubahan sistem pelayanan.

88
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

Dalam undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan,


Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
harus dilaksanakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang
mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan sedikitnya 10 orang. Jika memperhatikan dari isi pasal
diatas, maka jelaslah bahwa Puskesmas termasuk dalam kriteria tempat
kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak
kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di
Puskesmas, tetapi juga terhadap pasien maupun pengunjung Puskesmas.
Potensi bahaya di Puskesmas, selain penyakit-penyakit infeksi juga
ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di
Puskesmas, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya),
radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gangguan psikososial dan
ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa
dan kehidupan bagi para karyawan diPuskesmas, para pasien maupun para
pengunjung yang ada di lingkungan Puskesmas.
Dalam pekerjaan sehari-hari petugas keshatan selalu dihadapkan
pada bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang
toksik, peralatan listrik maupun peralatan kesehatan. Secara garis besar
bahaya yang dihadapi dalam Puskesmas atau instansi kesehatan dapat
digolongkan dalam:

89
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar


atau meledak (obat– obatan);
2. Bahan beracun, korosif dan kaustik;
3. Bahaya radiasi;
4. Luka bakar;
5. Syok akibat aliran listrik;
6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam;
7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit. Pada umumnya bahaya
tersebut dapat dihindari dengan usaha-usaha pengamanan, antara lain
dengan penjelasan, peraturan serta penerapan disiplin kerja. Pada
kesempatan ini akan dikemukakan manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja di Puskesmas / instansi kesehatan.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh
karena itu K3 Puskesmas perlu dikelola dengan baik. Agar penyelenggaraan
K3 Puskesmas lebih efektif, efisien dan terpadu, diperlukan sebuah pedoman
manajemen K3 di Puskesmas, baik bagi pengelola maupun karyawan
Puskesmas.
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan
sebelumnya, dengan mempergunakan bantuan orang lain. Hal tersebut
diharapkan dapat mengurangi dampak kelalaian atau kesalahan (malpraktek)
serta mengurangi penyebaran langsung dampak dari kesalahan kerja.
Proses manajemen keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium seperti
proses manajemen umumnya adalah penerapan berbagai fungsi
manajemen, yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan.
Fungsi perencanaan meliputi perkiraan / peramalan, dilanjutkan dengan
penetapan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, menganalisa data, fakta
dan informasi, merumuskan masalah serta menyusun program. Fungsi
berikutnya adalah fungsi pelaksanaan yang mencakup pengorganisasian
penempatan staf, pendanaan serta implementasi program. Fungsi terakhir
ialah fungsi pengawasan yang meliputi penataan dan evaluasi hasil kegiatan
serta pengendalian.

90
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu   (quality control) dalam manajemen mutu


merupakan suatu sistem kegiatan  teknis yang bersifat rutin yang dirancang 
untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada
pelanggan.  Pengendalian mutu pada pelayanan kesehatan diperlukan agar
produk layanan kesehatan terjaga kualitasnya sehingga memuaskan
masyarakat sebagai pelanggan. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan
dapat diselenggarakan melalui pelbagai model manajemen kendali mutu.
Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model PDCA
(Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan
berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen mutu pelayanan
kesehatan.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan
mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya,
meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses
untuk suatu produksi,
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi
perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan,
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk
melaksanakan peningkatan mutu.
Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya
mengacu pada upaya peningkatan mutu.
91
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

Peluang untuk memecahkan masalah harus digunakan pada saat


yang tepat oleh mereka yang bertanggungjawab melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
Langkah 1 : Mengidentifikasi, memilih, dan mendefinisikan masalah. Kenali
hal-hal yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi
dimana staf mungkin dapat mempebaikinya.
Tentukan kriteria untuk memilih masalah yang paling penting.
Definisikan secara operasional masalah yang dipilih,
misalnya,bagaimana staf mengetahui bahwa hal yang
diidentifikasi merupakan masalah. Bagaimana staf mengetahui
bahwa masalah sudah terpecahkan, dengan cara menentukan
kriteria keberhasilan pemecahan masalah.
Langkah 2 : Pelajari dengan seksama proses yang terjadi dari segala aspek.
Tentukan di mana dan kapan masalah muncul. Pahami proses
terjadinya masalah.
Langkah 3: Tentukan sebab masalah yang pokok
Tentukan faktor-faktor yang menimbulkan masalah dan
keterkaitannya dengan masalah. Gunakan metode untuk
mengetes hipotesis tentang sebab-sebab yang mungkin
menimbulkan masalah tersebut. Kumpulkan data untuk
mengetes hipotesis dan untuk menentukan faktor penyebab
yang paling dominan.
Langkah 4: Identifikasi semua solusi yang mungkin. Berfikirlah secara
kreatif untuk menanganisebab-sebab masalah yang mungkin
dapat diatasi.
Langkah 5 : Pilih solusi yang dapat dilaksanakan.
Analisalah cara-cara pemecahan masalah yang mungkin
dilaksanakan, dikaji dari aspek kriteria keberhasilan
memecahkan masalah, biaya yang diperlukan, kemungkinan
solusi dapat dilaksanakannya, atau kriteria lainnya.
Langkah 6 : Melaksanakan pemecahan masalah yang berkualitas dengan
PDCA.

Ada empat langkah menuju pelaksanaan solusi yang efektif, yaitu:

92
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

a. Merencanakan (PLAN): Sebelum dilaksanakan solusi, perlu ditentukan


tujuan dan apa kriteria keberhasilan. Pimpinan harus memutuskan
“siapa, apa, dimana, dan bagaimana” solusi akan dilaksanakan. Pada
tahap ini, diperlukan penjelasan tentang berbagai asumsi, dan dipikirkan
tentang kemungkinan adanya penolakan dari pihak yang dijadikan
sasaran. Di sini harus sudah diputuskan tentang data yang harus
dikumpulkan untuk memantau keberhasilan pelaksanaan solusi masalah.
b. Pelaksanaan (DO): Melaksanakan solusi sering melibatkan pelatihan,
termasuk proses pengumpulan data/informasi untuk memantau
perubahan yang terjadi, dan mengamati tingkat kemudahan atau
kesulitan pelaksanaan solusi. Amati bagamana solusi tersebut
dilaksanakan. Buat catatan tentang segala sesuatu yang dianggap
menyimpang dari kesepakatan. Setiap masalah atau kesalahan yang
muncul dalamproses ini harus diartikan sebagai kesempatan untuk
membuat perbaikan.
c. Cek (CHECK): Amati efek pelaksanaan solusi dan simpulkan pelajaran
apa yang diperoleh dari tindakan yang sudah dilakukan.
d. Bertindak (ACTION): Ambil langkah-langkah praktis sesuai dengan
pelajaran yang diperoleh dari tindakan yang sudah diambil : ”Lanjutkan
proses solusi, atau hentikan, atau ulang kembali tindakan dari awal
dengan tujuan melakukan modifikasi”.

Di Puskesmas Cijati kegiatan peningkatan mutu pelayanan dan


kinerja dimulai dari penyusunan dokumen berupa Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Kebijakan, implemenasi dokumen sampai dilaksanakan
audit internal, audit eksternal, tinjauan manajemen dan self assessment
untuk pengendalian mutu pelayanan.

93
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

BAB X
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan


atau pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai  jasa
pelayanan kesehatan,maupun penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan.
Dan banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan
akan pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga
pelayanan. Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala
dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir,
dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan yang muncul
menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal dari
kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan
pelayanan yg tidak bisa menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu, managemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan
dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian ketenagaan sarana dan
pengendalian mutu pelayanan puskesmas, agar Puskesmas dapat
menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik
kinerja pelayanan proses pelayanan maupun sumberdaya yg digunakan.

94
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cijati 2020

95

Anda mungkin juga menyukai