MASYARAKAT
DI DESA SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan unsur yang penting dalam kesejahteraan hidup, baik
penanganan kelompok atau masyarakat luas yang sangat dipengaruhi oleh
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, perumahan,
penghasilan, lapangan kerja, pendidikan, kebebasan beragama, kesempatan
untuk mengembangkan daya cipta dan sebagainya. Mengingat sangat luasnya
keterkaitan dan ketergantungan kesehatan dengan hampir semua segi
kehidupan, perkembangan berbagai pemikiran tentang determinan atau
penentu, atau faktor utama yang dianggap berpengaruh pada kesehatan
masyarakat (Budioro, 2000).
Menurut H.L.Blum (1981), derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Dari keempat faktor tersebut perilaku adalah faktor yang paling menentukan
atau kontribusinya lebih besar, sebab disamping berpengaruh langsung
terhadap kesehatan juga mempunyai pengaruh tidak langsung melalui faktor
lingkungan fisik buatan manusia, sosial budaya, serta faktor fasilitas kesehatan
(Notoatmodjo. S & Sarwono. S, 1984). Maka untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal adalah merubah perilaku individu atau masyarakat
kepada hal-hal yang positif secara terencana.
Masalah kesehatan dari waktu ke waktu senantiasa berubah, pada
umumnya cenderung menuju ke derajat yang baik. Upaya untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat antara lain melalui pembangunan di bidang
kesehatan yang bertujuan menigkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal (Depkes RI, 1992).
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks, yang tidak bisa
lepas dari berbagai faktor di luar bidang kesehatan. Tindakan atau upaya yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada pada masyarakat
seharusnya melibatkan atau mengikutsertakan peran dari sektor lain di luar
kesehatan. Penyelesaian masalah yang terjadi pada masyarakat akan dapat
berhasil dengan baik jika dilakukan penyusunan dan pelaksanaan program
yang baik pula.
Pendidikan kesehatan masyarakat (PKM) merupakan suatu bentuk upaya
pemecahan masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan pendidikan.
Agar kegiatan PKM dapat mencapai hasil yang optimal maka diperlukan suatu
perencanaan dan evaluasi yang baik.
Lawrence Green (1980) mengembangkan model pendekatan untuk
membuat perencanaan dan evaluasi. Pendekatan tersebut untuk mendiagnosa
faktor-faktor penting penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat dan
menetapkan intervensi yang akan dilakukan guna mengatasi atau mencegah
terjadinya masalah baru. Hal ini sangat penting dilakukan karena suatu
program yang disusun tanpa prosedur dan tahap-tahap yang mendukung tidak
akan berjalan dengan baik dan hasilnya pung tidak akan sesuai dengan
harapan.
Maka dalam perencanaan PKM digunakan kerangka kerja PRECEDE-
PROCEED dari Lawrence Green dalam membantu menyelesaikan masalah-
masalah kesehatan yang ada di Desa Sumowono, Kabupaten Semarang.
Perencanaan tersebut dilakukan agar intervensi yang akan dilakukan dapat
tepat pada sasaran dengan efektif dan efisien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membuat perencanaan PKM dengan menerapkan kerangka kerja
PRECEDE-PROCEED pada masyarakat di Desa Sumowono, Kabupaten
Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Menerapkan kerangka pikir dalam menelusuri faktor-faktor penyebab
terjadinya masalah yang dihadapi masyarakat Desa Sumowono
Kabupaten Semarang;
b. Mengidentifikasi dan menentukan prioritas masalah yang ada di Desa
Sumowono, Kabupaten Semarang.
c. Membuat objective goal secara benar pada tahap diagnosa perilaku dan
diagnosa pendidikan di Desa Sumowono Kabupaten Semarang;
d. Menentukan strategi pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan di Desa Sumowono, Kabupaten Semarang.
e. Menetapkan rencana intervensi baik jenis maupun urutan kegiatan serta
jadwal kegiatan rencana intervensi yang telah ditetapkan di Desa
Sumowono, Kabupaten Semarang.
f. Melakukan evaluasi pada setiap intervensi di Desa Sumowono,
Kabupaten Semarang.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Geografis
Desa Sumowono mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Utara : Desa Bumen
2. Selatan : Desa Lanjan
3. Timur : Desa Mendongan
4. Barat : Desa Jubelan
Desa Sumowono memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.262 jiwa (
laki-laki, 1.646 dan perempuan, 1.616) dengan jumlah kepala keluarga 1.045
KK yang terbagi menjadi 5 Dusun yaitu,
No. Dusun RW RT
1. Dusun Nyampuran 2 5
2. Dusun Karang Wetan 1 2
3. Dusun Sumowono 2 4
4. Dusun Sawah Gondang 1 2
5. Dusun Kenteng 1 2
Jumlah 7 15
B. Demografi
Karakteristik penduduk Desa Sumowono adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik Penduduk Menurut Usia
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penduduk Desa Sumowono Menurut Usia
No Kelompok Umur (Tahun) Frekuensi Presentase (%)
1 0-4 213 6,5
2 5-9 225 7,0
3 10-14 247 7,5
4 15-19 248 7,6
5 20-24 252 7,8
6 25-29 237 7,2
7 30-34 276 8,4
8 35-39 260 8,0
9 40-44 256 7,9
10 45-49 235 7,2
11 50-54 248 7,7
12 55-59 209 6,5
13 60-64 129 4,0
14 65-69 88 2,7
15 70-74 47 1,0
16 ≥75 92 3,0
Jumlah 3.262 100,0
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
tertinggi pada kelompok umur 30-34 tahun yaitu sebanyak 276 penduduk
atau 8,4%. Dan penduduk terendah terdapat pada kelompok usia 70-74
tahun yaitu sebanyak 1,0% atau 47 penduduk.
2. Karakteristik Penduduk Menurut Pendidikan ( Bagi Umur 5 tahun keatas)
Tabel 2. Penduduk menurut pendidikan ( Bagi Umur 5 tahun keatas) di
Desa Sumowono
No Jenis Pendidikan Frekuensi Presentase(%)
1 Tidak Sekolah/Blm 678 2,0
Sekolah
2 Belum Tamat SD 76 2,0
Sederajat
3 Tamat SD Sederajat 1009 31,0
4 SLTP Sederajat 521 16,0
5 SLTA Sederajat 704 21,0
6 Diploma I/II 6 0,8
7 Akademi/D3/Sarjana 76 2,0
8 Diploma IV/Strata I 189 6,0
9 Strata II 3 0,1
10 Strata III 0 0,0
Jumlah 3.262 100,0
C. Diagnosis Perilaku
Diagnosis perilaku adalah penelusuran masalah-masalah perilaku dan
lingkungan yang dapat menjadi penyebab masalah kesehatan yang
diprioritaskan. Pada diagnosa perilaku ini akan menelusuri faktor-faktor
penyebab ISPA ( yang menjadi prioritas masalah), baik faktor perilaku
maupun non perilaku yaitu sebagai berikut,
Faktor penyebab Preventif Curative
1. Faktor perilaku
a. Adanya anggota keluarga yang
merokok
b. Perilaku membuka jendela rumah
c. Pengolahan sampah dengan dibakar
2. Alokasi Waktu
Alokasi Waktu Menurut PERT
Tabel 2. Alokasi Waktu Kegiatan Praktik Belajar Lapangan di dusun
Sumowono Desa Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2016
Minggu Pertama Minggu Kedua Minggu
Ketiga
1) Pengambilan data 1) FGD Pembuatan
Laporan
2) Pembuatan rencana kegiatan 2) Pelaksanaan nIntervensi
3) Evaluasi tiap kegiatan
3. Jadwal Kegiatan
Pembuatan Jadwal Kegiatan dilakukan dengan memperhatikan :
a. Kegiatan
b. Sasaran
c. Pelaksanaan
d. Waktu Pelaksanaan
e. Tempat Kegiatan
f. Indikator Keberhasilan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan IntervensiUpaya Peningkatan Pengetahuan Ibu
tentang ISPA di Dusun Sumowono Desa Sumowono Kabupaten
Semarang tahun 2016
No Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Indikator
Keberhasilan
1. Ceramah Ibu-ibu 28 Balai Desa 75% peserta
dan tanya yang April Sumowono yang datang
jawab memiliki 2016 berpartisipasi
balita jam aktif dalam
13:00 kegiatan
penyuluhan
2. Pembagian Ibu-ibu 28 Balai Desa 75% peserta
leaflet yang April Sumowono yang datang
memiliki 2016 berpartisipasi
balita jam aktif dalam
13:00 kegiatan
penyuluhan
3. Evaluasi Pelaksana 28 Balai Desa 85% peserta
April Sumowono yang
2016 diundang
jam hadir
13:00
F. Evaluasi
Evaluasi dapat diartikan untuk membandingkan antara hasil yang dicapai
dengan hasil yang diharapkan (direncanakan). Manfaat evaluasi yaitu member
masukan kepada para perencana dalam membuat re planning, karena dalam
melaksanakan evaluasi dapat pula diketahui adanya faktor pendorong dan
penghambat terlaksananya kegiatan dan memperbaiki metode monitoring.
Evaluasi merupakan proses pemeriksaan terhadap ketercapaian suatu
program. Merupakan tahapan terpenting yang harus dibuat perencanaannya.
Evaluasi ini menunjuk pada Objektif Goal dan indikator keberhasilan yang
telah dibuat. Ada tiga tingkat evaluasi yang akan dilaksanakan yaitu evaluasi
proses, evaluasi dampak dan evaluasi hasil.
1) Evaluasi proses
Proses adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan aktifitas suatu
program yang dirancang untuk menghasilkan perubahan –perubahan
perilaku individu masyarakat. Evaluasi proses merupakan evaluasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Tabel 1. Rencana Evaluasi Proses Kegiatan
No Pelaksanaan Metode Waktu Indikator
Kegiatan
1 Jumlah sasaran Mengisi daftar hadir Segera setelah 50%
yang datang pelaksanakan sasaran
saat kegiatan kegiatan hadir
2 Ketepatan Pembandingan rencana Segera setelah Tidak tepat
rencana dengan waktu dengan realisasi pelaksanakan waktu
realisasi kegiatan kegiatan (lebih 10
kegiatan menit dari
waktu yang
telah
ditentukan)
3 Ketersediaan Cheek list Sebelum Tersedia
sarana dan pelaksanaan saat
prasarana kegiatan pelaksanaan
kegiatan
3) Evaluasi Hasil
Hasil adalah efek bahwa program pada individu dari waktu ke waktu.
Evaluasi hasil merupakan evaluasi yang paling sukar diantara ketiga
evaluasi tersebut.
Evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap masalah pokok awal
perencanaan akan diperbaiki dan dirasakan baik oleh petugas maupun
petugas kesehatan yaitu masalah kesehatan ( diagnosis epidemiologi dan
diagnosis social).
Tabel 3. Rencana Evaluasi Hasil Kegiatan
Diagnosis
Epidemiologi dan Metode Waktu Indikator
Diagnosis Sosial