Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Data Umum


1.1.1 Batas Wilayah
Puskesmas Kayon berada di Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya yang
terletak di Jl. Rajawali No. 35 Palangka Raya – Kalimantan Tengah, Kode Pos 73112
telepon (0536) 3239273 fax ( 0536 ) 3239273. Luas wilayah UPT Puskesmas Kayon
adalah 237,12 Km2, yang terdiri dari Kelurahan Bukit Tunggal dan semua wilayah
bisa ditempuh dengan jalur darat. Batas – batas wilayah dari UPT Puskesmas Kayon
adalah:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bukit Rawi, Kabupaten Pulang
Pisau
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Palangka
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Palangka dan Kelurahan
Marang Kecamatan Bukit Batu
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Bukit Tunggal, Jalan Cilik
Riwut Sebelah kiri sampai KM.7
Secara administrasi UPT Puskesmas Kayon berbatasan dengan :
1. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Jekan Raya
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Bukit Hindu
3. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Bukit Hindu
4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Jekan Raya

1
Gambar 1.1. Peta Wilayah UPT Puskesmas Kayon

Wilayah kerja UPT Puskesmas Kayon meliputi daerah perumahan yang


padat penduduk (Kompleks Perumnas, Jl. Paus, Jl. Sapan, Jl. Bandeng dan Jl. Hiu
Putih) dan daerah pengembangan kota dengan sebaran penduduk yang terpecah-
pecah (Jl. Badak dan Jl. Banteng).
1.1.2 Keadaan Tanah dan Iklim
Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Kayon meliputi wilayah
Kelurahan Bukit Tunggal dengan kondisi daerah dataran. Iklim yang berpengaruh
adalah iklim tropis dengan musim penghujan dan musim kemarau. Pada bulan
Juni sampai September, arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak
mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau di Indonesia.
Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret, arus angin banyak
mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik, sehingga pada
bulan tersebut terjadi musim hujan. Rata-rata curah hujan di kota Palangkaraya
dan sekitarnya tercatat 282,4 mm dengan jumlah terendah terjadi pada bulan
September dan tertinggi pada bulan Desember.
Tekanan udara kota Palangkaraya rata-rata adalah 1012,0 (milibar) dengan
persentase kelembaban udara adalah 88,0 (%). Besarnya suhu atau temperature
udara rata-rata adalah 26,5oC. Besarnya kecepatan angin rata-rata 2,9 (knots) dan
persentase lamanya penyinaran matahari rata-rata 45,0 (%). Faktor keadaan iklim

2
ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti diare, DBD (demam
berdarah dengue), dan ISPA yang cenderung dipengaruhi oleh iklim dan akan
mewabah di musim musim tertentu.

1.1.3 Jangkauan Transportasi


Dari kondisi geografis UPT Puskesmas Kayon dan kelurahan yang berada
di wilayah UPT Puskesmas Kayon. dapat dijangkau dengan menggunakan
transportasi darat kendaraan roda dua dan roda empat. Puskesmas Kayon terletak
di pinggir jalan raya, tepatnya di Jalan Rajawali, sehingga jalan menuju
Puskesmas tergolong cukup nyaman karena sudah diaspal dan dilalui transportasi
umum, namun karena terletak di pinggir jalan raya yang termasuk ramai dan
padat penduduk sehingga pengunjung agak sulit untuk menempatkan alat
transportasi khususnya kendaraan roda empat. Seluruh wilayah kerja puskesmas
Kayon dapat dilalui oleh transportasi darat. Terdapat banyak akses jalan yang
menghubungkan antar wilayah dan jalanan dalam keadaan sudah di aspal,
meskipun ada beberapa jalan yang menuju Puskesmas Pembantu (Pustu) yang
masih bergelombang dan belum teraspal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
transportasi menuju Puskesmas Kayon cukup mudah dijangkau.

1.1.4 Jumlah Penduduk


Wilayah kerja Puskesmas Kayon pada tahun 2020 memiliki jumlah
penduduk yang dilayani sebanyak 49.028 jiwa, yang tergabung dalam 11.093
kepala keluarga. Terdiri dari penduduk laki-laki: 25.600 jiwa dan perempuan:
23.428 jiwa.

3
30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Laki-Laki Perempuan

Gambar 1.2 Grafik jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah


kerja Puskesmas Kayon tahun 2020.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi


atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km2. Berdasarkan
Undang-Undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah
dapat dikelompokkan menjadi empat katagori, yaitu :

Tidak padat : Kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2

Kurang padat : Kepadatan penduduk mencapai 50-250 orang/km2

Padat : Kepadatan penduduk mencapai 250-400
orang/km2

Sangat padat : Kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kelurahan tersebut termasuk
dalam kategori kurang padat dengan kepadatan penduduk sebesar 206,8
orang/km2. Hal ini berpengaruh pada tingkat kesehatan.

1.1.5 Distribusi Penduduk


Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Kayon pada tahun 2020
sebanyak 49.028 jiwa dengan luas wilayah 237,12 Km2 yang meliputi kelurahan
Bukit Tunggal. Berikut rincian distribusi penduduk di kelurahan Bukit Tunggal.
A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah dan Jenis Kelamin

4
Tabel 1.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas di Kelurahan Bukit Tunggal
tahun 2018

Jumlah Penduduk (Jiwa)


No Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. 25.086 23.651 48.737

B. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk


Tabel 1.2. Kepadatan Penduduk di Kelurahan Bukit Tunggal tahun 2018

Jumlah Penduduk
No Kepadatan Kategori
(Jiwa)
1. 48.737 205,5 jiwa/km2 Kurang Padat

C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama


Tabel 1.3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Bukit
Tunggal tahun 2018
Kelurahan
No. Agama
Bukit Tunggal Persentase
1. Islam 31.023 63,6 %
3. Protestan 16.733 34,3 %
2. Katolik 165 0,4 %
5. Hindu 724 1,5 %
4. Budha 85 0,2 %
6. Kong Hu Chu - -
Jumlah 100 %

D. Distribusi Penduduk Berdasarkan Distribusi Usia


Tabel 1.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Distribusi Usia di Kelurahan Bukit
Tunggal tahun 2018
Kelurahan
No. Kelompok Usia (Tahun)
Bukit Tunggal Persentase
1. Bayi dan Balita (0-4th) 5.647 11,6 %

5
2. Anak Sekolah (5-9th) 4.715 9,7 %
3. Remaja (10-19th) 9.019 18,5 %
4. Usia 20-44 tahun 18.972 38,9 %
5. Usia 45-59 tahun 6.513 13,4 %
6. Usia 60-69 tahun 2.892 5,9 %
7. Usia 70-75 tahun 823 1,7 %
8. Usia >75 tahun 156 0,3 %
Jumlah 100 %

E. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 1.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan
Bukit Tunggal tahun 2018
Kelurahan
No. Pendidikan
Bukit Tunggal Persentase
Pendidikan Dasar atau
1. 17.124 37,1 %
kurang
Pendidikan Menengah
2. 22.587 49,0 %
(SMP, SMA, SMK)
Pendidikan Tinggi
3. (Diploma dan 6.429 13,9 %
Universitas)
Jumlah 100%
F. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 1.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Bukit
Tunggal tahun 2018
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1. Petani 851 15,79 %
2. PNS 1.782 33,06 %
3. Peternak 125 2,31 %
4. Montir 75 1,39 %
5. Dokter Swasta 15 0,27 %
6. Perawat Swasta 125 2,31 %

6
7. Bidan Swasta 25 0,46 %
8. TNI 580 10,76 %
9. POLRI 290 5,38 %
10. Pedagang Keliling 408 7,57 %
11. PRT 195 3,61 %
12. Pengacara 35 0,64 %
13. Notaris 17 0,31 %
14. Karyawan Perusahaan Swasta 383 7,10 %
15. Karyawan Perusahaan 64 1,18 %
Pemerintah
16. Pensiunan / Purnawirawan 395 7,32 %
17. Jasa Pengobatan Alternatif 24 0,44 %
Jumlah 5.389 100%

1.1.6 Lingkungan Perumahan


Lingkungan Perumahan pada wilayah kerja Puskesmas Kayon terdiri dari
dua kelurahan yaitu kelurahan Palangka dan Bukit Tunggal dengan kondisi
daerahnya merupakan dataran. Di wilayah kerja Puskesmas Kayon ini, presentasi
penduduk dengan akses sarana sanitasi yang layak sudah baik. Masyarakat
banyak menggunakan jamban leher angsa, yaitu merupakan jamban leher lubang
kloset berbentuk lengkungan, dengan demikian akan terisi air gunannya sebagai
sumbat sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatang-binatang
kecil. Jamban model ini adalah yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan
lingkungan sesuai dengan syarat jamban sehat menurut Departemen Kesehatan
tahun 2014.

1.1.7 Air Bersih


Sumber air bersih yang digunakan masyarakat untuk air minum rumah
tangga di wilayah kerja Puskesmas Kayon menggunakan air tanah, air ledeng dan
air dam. Untuk persentase penggunaan air ledeng sebesar 7 %, penggunaaan air
tanah sebesar 92,2 %, dan penggunaan air dam sebesar 0,8 %. Kualitas air tanah,

7
air ledeng, air dam baik, tidak berbau dan tidak berwarna.

1.1.8 Pengelolaan Limbah


Puskesmas Kayon tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
karena untuk IPAL sendiri masih dalam proses pengajuan pengadaan. Untuk
pengolahan limbah bentuk cair dari ruangan poli gigi, laboratorium, dan ruangan
tindakan di Puskesmas Kayon memiliki septic tank masing-masing sebagai
tempat pembuangannya.
Untuk pengelolaan limbah padat medis, Puskesmas Kayon bekerja sama
dengan pihak ketiga dimana tiap 3 kali seminggu Puskesmas Kayon akan
mengantarkan limbah padat medis tersebut ke Puskesmas Bukit Hindu dan pihak
ketiga akan mengangkutnya. Limbah terbesar di wilayah kerja Puskesmas Kayon
adalah limbah rumah tangga termasuk sampah yang di kelola di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).

1.1.9 Sarana dan Prasarana


Tabel 1.8 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon Tahun
2020
SEKOLAH JUMLAH
TK/RA 30
SD/MI 15
SMP/MTSN 6
SMA/MAN 3
Jumlah 54

Tingkat pendidikan masyarakat akan mempunyai pengaruh terhadap


pelaksanaan program. Dengan tingkat pendidikan yang cukup, program-program
yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal.

Tabel 1.9 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon tahun

8
2020

No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah


1. Puskesmas 1
2. Puskesmas Pembantu (Pustu) 5
3. Rumah Sakit 1
4. Apotek 10
5. Dokter Praktek 3
6. Laboratorium 2
7. Praktek Bidan 15
8. Posyandu Balita 20
9. Posbindu 6
10. Posyandu Lansia 12

Dari data sarana dan prasarana ini, untuk pelaksanaan program yang ada di
wilayah kerja serta penyuluhan adalah menggunakan sarana kesehatan yang ada
di masyarakat seperti rumah penduduk dan sekolah-sekolah.

1.2. Gambaran Puskesmas Kayon


1.2.1. Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Kayon
Adapun visi dan misi Puskesmas Kayon dalam pembangunan bidang
kesehatan dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kota Palangka Raya yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
pembangunan bidang kesehatan di wilayah kerja puskesmas adalah sebagai
berikut.
VISI : “Mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.”
MISI :
1. Mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Meningkatnya peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
3. Puskesmas yang bermutu, berintegritas dan terjangkau oleh masyarakat
MOTTO : “ Tagal Sinta Jadi Barigas”

1.2.2.Sarana Kesehatan
1) Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan pada tahun 2020 di

9
wilayah Puskesmas Kayon, antara lain :
a) Milik Pemerintah Kota Palangka Raya, yaitu :
a) 1 buah Puskesmas Induk Kayon.
b) 5 buah Puskesmas Pembantu
c) 20 buah Posyandu Balita
d) 12 buah Posyandu Lansia
e) 6 buah Posbindu
b) Milik swasta 15 buah, yaitu 15 buah praktek bidan mandiri.
2) Sarana Farmasi
Pelayanan kefarmasian merupakan proses kolaboratif yang bertujuan
untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah obat dan
masalah yang berhubungan dengan Kesehatan. Berikut kegiatan kefarmasian
dalam bentuk pelayanan.
a) Distribusi Obat dari Puskesmas ke Pustu
Adapun kebutuhan obat – obatan di UPT Puskesmas Kayon sudah
mencukupi sesuai kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan di masyarakat
adalah:
1. Penyuluhan PIO (Pemberian Informasi Obat)
2. Pengendalian Mutu Farmasi di Pustu
3. Pengendalian Mutu Farmasi di Posyandu Lansia
4. Pengambilan Vaksin ke IFK
5. Sarana Laboratorium
a) Puskesmas induk Kayon memiliki laboratorium kesehatan dasar.
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Kayon
sudah sesuai dengan Permenkes RI Nomor 37 Tahun 2012
meliputi pemeriksaan-pemeriksaan dasar yaitu : Hematologi,
Kimia klinik, Mikrobiologi, dan Urinalisa.
b) Puskesmas Pembantu yang berjumlah 2 buah belum memilki
laboratorium kesehatan dasar, namun apabila memerlukan
pemeriksaan laboratorium dapat diarahkan ke Puskesmas Induk.
3) Upaya Pelayanan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan yang dikembangkan di Puskesmas Kayon Kota

10
Palangka Raya sesuai Permenkes No. 43 Tahun 2019 akan diuraikan sebagai
berikut.
- Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
- Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a) Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga ( PIS-PK)
Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga ( PIS-PK) adalah salah
satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan Kesehatan di wilayah kerja
dengan pendekatan keluarga. Kegiatan dilakukan dengan cukup baik
namun sebagian besar kegiatan tidak dilaksanakan kembali dikarenakan
Covid-19.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :
a) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Pendampingan Kelas Ibu Hamil
b) Pemantauan Bumil Resti
c) Pemantauan Bufas Resti
d) Pemantauan Bayi Resti
e) Penyuluhan KB
f) Penyuluhan ASI Eksklusif
g) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di Sekolah
h) Pelacakan AMP (Audit Maternal Perinatal)
i) Supervisi ke Pustu
j) Supervisi ke PMB di Wilayah UPT Puskesmas Kayon
k) Penyuluhan Donor Darah
l) Penyuluhan Kanker Serviks dan Kanker Payudara
m) Pembinaan Kader Kesehatan tentang Program Kesehatan Reproduksi
dan Seksual bagi Catin
n) Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Catin
b) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Tujuannya untuk meningkatkan mutu gizi serta konsumsi pangan melalu
upaya perbaikan gizi masyarakat.

11
Kegiatan yang dilakukan yaitu :
a) Pelayanan Posyandu Balita
b) Pemantauan Balita Berat Badan Kurang
c) Intervensi Balita dengan Status Gizi Bermasalah
d) Pemberian Vitamin A di TK
e) Pemberian Vitamin A di Posyandu
f) Penyuluhan STMB Stunting
g) Pemberian Tablet FE pada Remaja Putri
h) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi dann Balita di Posyandu
i) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TK/RA
j) Penilaian Lulus ASI Eksklusif 6 Bulan
k) Surveilen Gizi di Posyandu
l) Surveilen Gizi di PMB
c) Imunisasi
Imunisasi merupaka program pencegahan penyakit menular yang
diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut resisten
terhadap penyakit tersebut.
Bentuk-bentuk kegiatan program imunisasi ialah:
a) Pelayanan imunisasi di Posyandu
b) Penyuluhan Imunisasi Lanjutan di Posyandu
c) Imunisasi BIAS/ Campak
d) Sweeping BIAS Campak
e) Imunisasi BIAS DT-TD
f) Sweeping BIAS DT-TD
g) Pembinaan dan Koordinasi ke Praktik Bidan dan Rumah Sakit Betang
Pambelum
h) Pembinaan dan Koordinasi di Pustu
i) Follow Up Drop Out Imunisasi
j) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TK/RA
k) Pendampingan & Pemasangan Stiker Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
l) Pemetaan Bumil & Kantong Persalinan

12
m) Pendampingan Kelas Ibu Balita
n) Pendampingan Kelas Ibu Hamil
o) Pemantauan Bumil Risti
p) Pemantauan Bufas Risti
q) Pemantauan Neonatus Risti
r) Penyuluhan ASI Eksklusif di Posyandu
s) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di Sekolah.
t) Pelacakan AMP (Audit Maternal Peritanal)
u) Supervisi dan Monitoring Bidan Pustu
v) Supervisi dan Monitoring BPM.
d) Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan dicapai melalui berbagai kegiatan, beberapa
diantaranya ialah:
a) Penyehatan Air
b) Hygine dan Sanitasi Makanan dan Minuman
c) Penyehatan Tempat Pembuangan Limbah
d) Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga
e) Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
f) Klinik Sanitasi
g) Pengendalian Vektor
h) Inspeksi Keliling Depot Air Minum
i) Inspeksi Keliling TPM
j) Inspeksi TTU di Sekolah
k) Inspeksi TTU di Pasar
l) Penyuluhan STBM di Posbindu dan Posyandu
m) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
n) Advokasi ke RT, Lurah, Camat, dan Kuramil
e) Upaya Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukungoleh kebijakan public yang berwawasan

13
kesehatan
Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :
a. Penyuluhan PHBS ke TK
b. Penyuluhan PHBS ke SD
c. Penyuluhan PHBS ke SMP dan SMA
d. Penyuluhan PHBS Rumah Tangga di Posyandu Balita dan Posbindu
e. Penyuluhan GERMAS SMP, SMA, Posyandu Balita, Lansia dan
Posbindu
f. Pembinaan Kantin Sehat
g. Sosialisasi Sismantik dan Memantau Kegiatan Sismantik
f) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya penegahan dan pemberantasan penyakit merupakan suatu usaha
untuk mengurangi angka kesakitan (morbiditas), kematian (mortalitas)
dan kecacatan Penduduk.
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan
beberapa kegiatan yaitu :
a) PMO TB Paru
b) Kontak Serumah TB Paru
c) Pelacakan Penderita TB Mangkir
d) Kunjungan Tatalaksana Pneumonia Balita
e) Kunjungan Tatalaksana Diare
f) Kunjungan Tatalaksana Campak
g) Kunjungan Tatalaksana Tipoid
h) Kunjungan Tatalaksana IMS
i) Kunjungan Rumah Pasien ODGJ
j) Pemeriksaan Berkala (Mobile VCT)
k) Penyuluhan DBD
l) Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di Sekolahdi Posyandu
m) Penyuluhan Kesehatan Jiwa
n) Penyuluhan Hepatitis di Posyandu
o) Posbindu di Sekolah
p) Pelayanan Posbindu di Masyarakat

14
q) Pemeberian Obat Cacing di Posyandu dan TK
r) PE Kasus Berdampak KLB/Wabah Penyakit Menular
s) Penyuluhan Keliling DBD
t) Follow Up IVA
u) Follow Up Kusta
v) Kontak Serumah Penderita Kusta
w) Follow Up Pasien Jiwa Post Pengobatan Rumah Sakit
x) Monev Perda KTR di SD dan TK
y) Verifikasi Alert SKDR Pustu
z) Penjamah Makanan
aa) Pendampingan Pasien ke Rumah Sakit
g) Upaya UKS-UKGS
Termasuk upaya preventif sebagai strategi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat terutama anak-anak sekolah.
Upaya UKS – UKGS dilakukan melalui beberapa kegiatan yaitu:
a) Sikat Gigi Masal pada SD/MI
b) Sikat Gigi Masal pada TK/RA
c) Pembinaan UKS/ UKG

UKM Pengembangan
a) Upaya Kesehatan Lansia
Bertujuan untuk menyediakan pelayanan Kesehatan lanjut usia yang
bermutu dan berkesinambungan di puskesmas.
b) Upaya Kesehatan Pencegahan Penyakit Tidak Menular/ Prolanis
Kegiatan yang bersifat pencegahan dengan bentuk kegiatan scrining
dan olahraga.
c) Upaya Kesehatan Remaja (PKPR)
Bentuk pelayanan Kesehatan remaja ini diwujudkan dalam Penyuluhan
Kesehatan reproduksi remaja, konseling remaja dan penjaringan anak
sekolah.
d) Upaya Kesehatan Sekolah
Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan

15
sekolah. Bentuk kegiatannya adalah penyuluhan kepada siswa,
penyehatan lingkungan, pembinaan sekolah sehat, dokter kecil, UKS/
UKGS
e) Upaya Kesehatan Olahraga
Bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui olahraga.
f) Upaya Kesehatan Kerja
Tujuannya merupakan sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja. Beberapa kegiatan Upaya Kesehatan Kerja yaitu:
1. Pelayanan Kesehatan K3
2. Pembinaan Kader Post UKK
3. Pemantauan dan Pendataan Usaha Rumahan
g) Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji
Kegiatan ini merupakan syarat wajib pemeriksaan Kesehatan tingkat 1
di puskesmas untuk menilai status Calon Jemaah Haji.
B) Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Perorangan merupakan serangkaian kegiatan pelaanan
Kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pegurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan Kesehatan
perseorangan
a) Angka Kematian (Mortalitas)
b) Angka Kesakitan (Morbiditas)
4) Data Dasar Puskesmas
Rasio tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan dari indikator kinerja SPM
dengan indikator per 100.000 penduduk. Proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas
Kayon dapat dilihat pada tabel.
a) Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga medis di Puskesmas Kayon pada tahun 2018 dapat
dilihat pada Tabel 1.10 berikut ini.
Tabel 1.10 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Puskesmas Kayon Kota Palangka
Raya Pada Tahun 2020

No. Jenis Target Nasional Target Rasio per 100.000 Jumlah

16
Tenaga Rasio per Penduduk di Wilayah
Aktual
Medis 100.000 Penduduk Kerja Puskesmas Kayon
1. Dokter 45 22 5
Umum
2. Dokter Gigi 13 6 2

Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,


untuk jenis tenaga kesehatan dokter umum targetnya sebesar 45 atau 1 orang
dokter melayani 2222 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 22 dokter umum.
Berdasarkan data yang didapat, jumlah dokter umum di wilayah kerja Puskesmas
Kayon sebanyak 5 orang atau 1 orang dokter umum melayani 9.806 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio
dokter umum per 100.000 penduduk.
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan dokter gigi targetnya sebesar 13 atau 1 orang dokter
gigi melayani 7.692 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 6 dokter gigi.
Berdasarkan data yang didapat, jumlah dokter gigi di wilayah kerja Puskesmas
Kayon sebanyak 2 orang atau 1 orang dokter gigi melayani 24.514 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio
dokter gigi per 100.000 penduduk.
b) Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga keperawatan di Puskesmas Kayon pada tahun 2020
dapat dilihat pada Tabel 1.11 berikut ini.

Tabel 1.11 Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Puskesmas Kayon Kota
Palangka Raya Pada Tahun 2020

No. Jenis Target Nasional Target Rasio per 100.000 Jumlah


Tenaga Rasio per Penduduk di Wilayah Aktual
Medis 100.000 Penduduk Kerja Puskesmas Kayon
1. Perawat 180 88 12

17
2. Perawat 18 9 4
Gigi
3. Bidan 120 58 23

Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,


untuk jenis tenaga kesehatan perawat targetnya sebesar 180 atau 1 orang perawat
melayani 555 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja Puskesmas
Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 88 perawat. Berdasarkan data
yang didapat, jumlah perawat di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 12
orang atau 1 orang perawat melayani 4.085. Hal ini menunjukkan bahwa
Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio perawat per 100.000
penduduk.
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan perawat gigi targetnya sebesar 18 orang atau 1
orang perawat gigi melayani 5.555 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah
kerja Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 9 perawat
gigi. Berdasarkan data yang didapat, jumlah perawat gigi di wilayah kerja
Puskesmas Kayon sebanyak 4 orang atau 1 orang perawat gigi melayani 12.257.
Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belu memenuhi standar target ratio
perawat gigi per 100.000 penduduk.
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan bidan targetnya sebesar 120 atau 1 orang bidan
melayani 833 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja Puskesmas
Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 58 bidan. Berdasarkan data
yang didapat, jumlah bidan di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 23 orang
atau 1 orang bidan melayani 2.131. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas
Kayon belum memenuhi standar target ratio bidan per 100.000 penduduk.
c) Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian di Puskesmas Kayon pada tahun
2020 dapat dilihat pada Tabel 1.12 berikut ini.

Tabel 1.12 Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Kayon Kota
Palangka Raya Pada Tahun 2020

18
No. Jenis Target Rasio Rasio per 100.000 Jumlah
Tenaga Nasional per Penduduk di Wilayah Aktual
Medis 100.000 Penduduk Kerja Puskesmas Kayon
Tenaga
1. 24 12 4
Kefarmasian

Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,


untuk jenis tenaga kesehatan tenaga kefarmasian targetnya sebesar 12 atau 1 orang
tenaga kefarmasian melayani 8.333 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk
wilayah kerja Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 6
tenaga kefarmasian. Berdasarkan data yang didapat, jumlah tenaga kefarmasian di
wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 4 orang atau 1 orang tenaga
kefarmasian melayani 12.257 orang. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas
Kayon belum memenuhi standar target rasio tenaga kefarmasian per 100.000
penduduk.
d) Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga gizi di Puskesmas Kayon pada tahun 2020 dapat
dilihat pada Tabel 1.13 berikut ini.
Tabel 1.13 Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Puskesmas Kayon Kota
Palangka Raya Pada Tahun 2020
Jenis Target Nasional Rasio per 100.000
Jumlah
No. Tenaga Rasio per 100.000 Penduduk di Wilayah
Aktual
Medis Penduduk Kerja Puskesmas Kayon
1. Tenaga Gizi 14 7 1

Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,


untuk jenis tenaga kesehatan tenaga gizi targetnya sebesar 14 atau 1 orang tenaga
gizi melayani 7.142 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 4 tenaga gizi.
Berdasarkan data yang didapat, jumlah tenaga gizi di wilayah kerja Puskesmas
Kayon sebanyak 1 orang atau 1 orang tenaga gizi melayani 49.028 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio

19
tenaga gizi per 100.000 penduduk.
e) Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas Kayon pada
tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 1.14 berikut ini.
Tabel 1.14 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Kayon Kota Palangka Raya Pada Tahun 2020

Rasio per 100.000


Target Nasional
Jenis Tenaga Penduduk di Wilayah
No. Rasio per 100.000 Jumlah
Medis Kerja Puskesmas
Penduduk
Kayon
1. Tenaga 15 7 2
Kesehatan
Masyarakat
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan tenaga kesehatan masyarakat targetnya sebesar 15
atau 1 orang tenaga kesehatan masyarakat melayani 6.666 orang. Berdasarkan hal
tersebut, untuk wilayah kerja Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028
dibutuhkan 7 tenaga kesehatan masyarakat. Berdasarkan data yang didapat,
jumlah tenaga kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak
2 orang atau 1 orang tenaga kesehatan masyarakat melayani 24.514 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio
tenaga kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk.
f) Jumlah dan Rasio Tenaga Sanitasi di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga sanitasi di Puskesmas Kayon pada tahun 2020 dapat
dilihat pada Tabel 1.15 berikut ini.

Tabel 1.15 Jumlah dan Rasio Tenaga Sanitasi di Puskesmas Kayon Kota
Palangka Raya Pada Tahun 2020

Target Nasional Rasio per 100.000 Penduduk di


Jenis Tenaga
No. Rasio per 100.000 Wilayah Kerja Puskesmas Jumlah
Medis
Penduduk Kayon
1. Sanitarian 18 9 2

20
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan sanitarian targetnya sebesar 18 atau 1 orang
sanitarian melayani 5.555 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 49.028 dibutuhkan 9 sanitarian.
Berdasarkan data yang didapat, jumlah sanitarian di wilayah kerja Puskesmas
Kayon sebanyak 2 orang atau 1 orang sanitarian melayani 24.514 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target rasio
sanitarian per 100.000 penduduk.
Puskesmas Kayon merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah
kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut.
a) Gedung Induk Pelayanan Puskesmas
a. Ruang Kepala Puskesmas m. Ruangan Farmasi
b. Ruang Administrasi Kantor n. Toilet
c. Ruangan Kesling dan Promkes o. Gudang
d. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut p. Pantry
e. Ruangan KIA dan KB
f. Ruangan Pemeriksaan Umum
g. Ruangan Tindakan
h. Ruangan Pendaftaran
i. Ruangan Laboratorium
j. Ruangan Tumbuh Kembang
k. Ruangan Poli Gizi/Penimbangan
l. Ruangan Imunisasi

21
Gambar 2.2 Denah Gedung Puskesmas Kayon

Susunan ruangan di Puskesmas Kayon sudah cukup baik, dimana loket


berada di depan, ruang poli dan apotek berada di samping, serta ruang tunggu
berada di tengah ruangan dengan kapasitas yang cukup. Susunan seperti ini akan
memberikan kenyamanan terhadap pasien. Namun dari segi pencahayaan dan
penghawaan, Puskesmas Kayon kurang baik mengingat bentuk bangunan
Puskesmas Kayon sendiri tertutup sehingga cahaya matahari sulit masuk.

1.2.3 Sarana dan Prasarana Pendukung


Sarana dan prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara
tidak langsung mendukung pelayanan, sedangkan sarana adalah tempat, fasilitas
dan peralatan yang secara langsung mendukung pelayanan. Adapun prasarana
dan sarana di Puskesmas Kayon dapat dilihat pada Tabel 1.16. berikut ini.

Tabel 1.16 Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Kayon Tahun 2018
Nama Sarana dan Kondisi
No Prasarana Keterangan Σ Baik Rusak Rusak
Ringan Berat

22
1. Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan 1 1 - -
Induk Kesehatan
2. Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan 5 5 - -
Pembantu Kesehatan
3. Sepeda Motor Digunakan Tenaga 2 3 1 2
Kesehatan
4. Puskesmas Tempat Pelayanan 1 1 - -
Keliling Roda 4 Kesehatan
5. Rumah Dinas Dapat digunakan 4 4 - -
6. Mobil Ambulance Dapat digunakan 2 2 - -

Dari data di atas, maka sarana dan prasarana di Puskesmas Kayon termasuk
lengkap. Penggunaannya serta aplikasi di lapangan juga sesuai dengan keperluan
puskesmas.
1.2.4 Tenaga Kesehatan
Karyawan Puskesmas Kayon sebanyak 72 orang dengan distribusi sebagai
berikut ini.
Tabel 1.17 Jumlah Karyawan Puskesmas Kayon

No Jenis Ketenagaan Jumlah

1. Dokter Umum 5
2. Dokter Gigi 2
3. Perawat Umum 12
4. Perawat Gigi 4
5. Bidan 23
6. Gizi 1
7. Apoteker 2
8. Asisten Apoteker 2
9. Analis 2
10. Promkes 2
11. Sanitarian 2

23
12. Administrasi Umum 12
13. TKS IT 1
14. Cleaning Service 4
Total 72

Dari tabel di atas jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kayon dari komposisi
tenaga kerjanya sudah lengkap karena sudah ada serta mampu untuk mencukupi
pelayanan dasar di Puskesmas.
Tabel 1.18 Jabatan Pegawai Puskesmas Kayon Tahun 2020
No
Nama Jabatan
.
1 dr. Hendy Fahlevi Diputra Kepala UPT Puskesmas Kayon
2. Nomi Norita, SKM Penanggung Jawab UKM Pokok/ Esensial
dan Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. dr. Elsa Marliska Penanggung Jawab UKM Pengembangan
4. drg. Wang Yenny Mariani Penanggung Jawab UKP Kefarmasian dan
Laboratorium
5. Priyatin Sakdiyah A.Md.Kep Penanggung Jawab Jejaringan Pelayanan
Kesehatan dan Jejaring Puskesmas
6. Masitoh, A.Md.KL Penanggung Jawab Mutu
2 Nomi Norita, SKM Promosi Kesehatan
3 Masitoh, A.Md.KL Kesehatan Lingkungan
4 Noor Izzati Rosana Kesehatan Ibu dan Anak
5 Asiwei E. Tigoi, SST, M.Kes Upaya Gizi
6 Sri Wulandari Tahan, S.Kep, Ners Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
7 Supratini, A.Md.Kep Perawatan Kesehatan Masyarakat
8 dr. Elsa Marliska Kesehatan Jiwa
9 Kristalili, S.Kep Kesehatan Haji
10 Ermayani, S.Tr.Keb Kesehatan Olahraga
11 Ermayani, S.Tr.Keb Kesehatan Kerja
12 Hertati Sinta, S.Tr.Keb PKPR
13 Martha, SKM Kesehatan Usia Lanjut
14 Sri Malayahati, AMKG Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
15 dr. Maryana L. Bumbungan Pemeriksaan Kesehatan Umum

24
16 Sri Wulandari Tahan, S.Kep, Ners Ruang Manajemen Terpadu Balita Sakit
17 Kristalili, S.Kep Ruang Tindakan
18 drg. Wang Yenny Mariani Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
19 Asiwei E. Tigoi, SST, M.Kes Pemeriksaan KIA-KB
20 Anastasia Evi Wahyuni, A.Md. Gizi Gizi
21 Yunita, S.ST, M.Keb Imunisasi
22 Evlipina, S.Farm, APT Farmasi
23 Ririn Widayati Laboratorium
24 Yusmince Hatniaty, A.Md.Kep Ruang Pemeriksaan TB dan Kusta
25 Sih Winarti, A.Md.Keb Pustu Pondok Cahaya Mas
26 Rabiatul Adawiyah, A.Md. Keb Pustu Lestari
27 Ester Nivayanti, A.Md. Keb Pustu Komplek Pemda KM.7
28 Bertono, A.Md.Kep Pustu Komplek Pemda KM.10
29 Leolisa Agustina, S.ST Pustu Bumi Palangka II

Dari data jabatan pegawai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan jabatan-jabatan yang ada di Puskesmas sudah dijabat oleh orang-
orang yang tepat dan sesuai dengan kompabilitas dan kompetensi per individu
direlasikan dengan pendidikannya.

1.2.5 Sumber Dana


Program kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Kayon tahun 2020
dibiayai dari berbagai sumber penganggaran pemerintah, yaitu :
a) Bantuan Operasional Puskesmas (BOP)
Dana BOP bersumber langsung dari DAU yang digunakan untuk operasional
kesehatan.

b) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


Dana BOK bersumber langsung dari APBN yang digunakan untuk bantuan
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Manajemen Puskesmas.

c) Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

25
Dana JKN bersumber dari DPA Murni dan DPA Perubahan yang digunakan
untuk Upaya Kesehatan Masyarakat, Operasional Puskesmas, dan Manajemen
Puskesmas

1.2.6 Program Kerja Puskesmas


Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Kayon melaksanakan program
kerja Puskesmas secara terpadu, artinya dalam melaksanakan kegiatan yang ada
di Puskesmas dilaksanakan secara bersama-sama dengan program lain terkait
yang ada di Puskesmas. Program kerja Puskesmas tersebut meliputi berikut ini.
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial :
1) Promosi Kesehatan Masyarakat (Promkes)
2) Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3) Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
4) Program Pelayanan Gizi
5) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
1) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) & Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
2) Upaya Kesehatan Lansia
3) Upaya Kesehatan Kerja
4) Upaya Kesehatan Olahraga
5) Upaya Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Sekolah
c) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1) Rawat Jalan (Poli Gigi, Poli KIA & KB, Poli Umum, Poli Anak & Tumbuh
Kembang)
d) Administrasi dan Tata Usaha
Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung
puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan serta
pelaporan hasil kegiatan. Pelayanan di ketatausahaan tediri dari :
1) Loket Pendaftaran
2) Kasir
3) Kegiatan ketatausahaan, yang meliputi kegiatan surat menyurat, kegiatan
pengarsipan, pelayanan surat keterangan sehat, surat keterangan sakit,
pembuatan laporan terpadu puskesmas, kegiatan kepegawaian, inventarisasi

26
barang, dan kegiatan keuangan.
Hari dan jam pelayanan Puskesmas Kayon :
Puskesmas Kayon melakukan pelayanan setiap hari Senin sampai Sabtu.
Waktu Kerja Puskesmas Kayon tahun 2020 yaitu :
Senin – Kamis : Pukul 07.00 – 14.00 WIB
Jumat : Pukul 07.00 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.00 – 11.45 WIB
Waktu Pelayanan untuk loket pendaftaran Puskesmas Kayon tahun
2020 yaitu :
Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 11.00 WIB
Jumat : Pukul 07.30 – 10.00 WIB
Sabtu : Pukul 07.30 – 10.30 WIB
e) Jaringan dan Jejaring Puskesmas
Puskesmas Kayon Mempunyai Jaringan Puskesmas, meliputi :
a. PUSTU ( Puskesmas Pembantu):
1) Lestari
Pustu Lestari merupakan jaringan UPT Puskesmas Kayon, berada di daerah
perumahan. Yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
daerah Kelurahan Bukit Tunggal, beralamat di Jl. Lumba-Lumba no.47 C.
2) Pondok Cahaya Mas
Puskesmas Pembantu Pondok Cahaya Mas merupakan jaringan UPT
Puskesmas Kayon selain Pustu Lestari, terletak di pinggir salah satu jalan
protokol Palangka Raya. Beralamat lengkap di Jl. Rajawali Km. 4,5
No.122
3) KM 7
Puskesmas Pembantu KM7 merupakan jaringan UPT Puskesmas Kayon yang
terletak di Jl. Hiu Putih VII
4) Bumi Palangka II
Puskesmas Pembantu Bumi Palangka II merupakan jaringan UPT Puskesmas
Kayon yang terletak di Jl. Manyar III No. 04
5) Pemda KM 10
Puskesmas Pembantu Pemda KM 10 merupakan jaringan UPT Puskesmas
Kayon yang terletak di Jl. Merdeka

27
Puskesmas Kayon Mempunyai Jejaring, meliputi:

a. Pendidikan
1. TK/RA sebanyak 30 buah
2. SD sebanyak 15 buah
3. SMP sebanyak 6 buah
4. SMU sebanyak 3 buah
b. Pos Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. Posyandu Balita sebanyak 20 buah
2. Posbindu sebanyak 6 buah
3. Posyandu Lansia sebanyak 12 buah
c. Praktik Mandiri Bidan sebanyak 15 buah

1.2.7 Data Khusus


Tabel 1.19 Sepuluh Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Kayon Tahun 2020

No Nama Penyakit Jumlah


1. Infeksi Saluran Napas Bagian Atas 1939
2. Hipertensi Esensial 1142
3. Penyakit Pulva dan Jaringan Perapikal 1061
4. Diabetes MelitusTidak Tergantung Insulin 802
5. High Hipertensi Desease (HHD) 666
6. Gangguan Perkembangan dan Eropsi Gigi 634
7. Gastritis 616
8. Mialgia 473
9. Pebris 441
10. Dermatitis Kontak Alergi 367
Tabel diatas menggambarkan bahwa dari golongan penyakit menular,
penyakit ISPA tetap menduduki penyakit terbanyak. Sedangkan pada golongan
penyakit tidak menular ditempati oleh penyakit Hipertensi Esensial.

28
Dermatitis Kontak Alergi

Pebris

Mialgia

Gastritis
Gangguan Perkembangan dan Eropsi
Gigi
HHD

DM Tidak Tergantung Insulin

Penyakit Pulva dan Jaringan Perapikal

Hipertensi Esensial

ISPA
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

Gambar 1.3 Sepuluh penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kayon


Tahun 2020.
Tabel 1.20. Sepuluh Obat dengan Penggunanaan Terbanyak di Wilayah Kerja
Puskesmas Kayon Tahun 2018

No. Obat Pemakaian


1. Parasetamol 500 mg 42.564
2. Multivitamin/ LIVRON B-PLEX 30.630
3. Cyancobalamine (Vitamin B12) 25.470
4. Asam Askorbat/ Vitamin C tab 50 mg 17.658
5. Amoxycilin 500 mg 17.061
6. Thiamin-E 12.515
7. Amporo Tablet 11.805
8. Ambroxol 11.033
9. Pyridoxine (Vitamin B6) 9.492
10. Metil Prednisolon 4 mg 8.770

29
10 Pemakaian Obat Terbanyak
UPT PKM Kayon Tahun 2020
40,000
30,000
20,000
10,000
0
g ) g g -E et l ) g
m EX 2 m m in bl xo B6 m
00 -PL B1 50 00 m Ta r o in 4
5 B in b 5 ia ro
b m on
ol ON ita
m ta ilin Th po Am Vita isol
m R C c
ta LIV e(
V in ox
y Am e( dn
ase n / in am m x in P re
r i t o
Pa m m Vi A
rid eti
l
iv ta bala a t/ P y M
ul
ti co rb
M yan s ko
C A
a m
As

Gambar 2.3. Sepuluh Obat Dengan Penggunaan Terbanyak Di Wilayah Kerja


Puskesmas Kayon tahun 2020.
Puskesmas Kayon memiliki total kunjungan warga tahun 2020 adalah 26.793
dengan 24.994 kunjungan pasien dengan kunjungan dalam gedung sebanyak
19.823 orang dan kunjungan luar gedung sebanyak 5.171 orang. Sedangkan
kunjungan umum sebanyak 12.517 orang dan kunjungan BPJS sebanyak 12.477
orang.

Jumlah Kunjungan Pasien Di Puskesmas Kayon Tahun 2020

12,520
12,510
12,500
12,490
12,480
12,470
12,460
12,450
Kunjungan Pasien BPJS Kunjungan Pasien
Umum

Gambar 2.4 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Kayon Tahun 2020

30
Tabel 1.21. Hasil Kegiatan dan Indikator Upaya Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Kayon Tahun 2020
No Variabel Target Satuan Target Capaian Persentase Kinerja
Sasaran Cakupan
1 Penyehatan air Sarana 178 178 100% Tercapai

2 Hygiene dan Tempat 70 21 30% Belum


sanitasi makanan pengelolaan tercapai
dan minuman makanan (87)
Depot air 63 18 29% Belum
minum (76) tercapai

Pembinaan 113 39 35% Belum


tempat tercapai
pengelolaan
makanan (163)
3 Penyehatan TPS (11) 11 11 100% Tercapai
tempat
TPA (1) 1 1 100% Tercapai
pembuangan
sampah limbah
4 Penyehatan Keluarga dan 370 169 46% Belum
lingkungan sarana tercapai
pemukiman dan
jamban keluarga
5 Pengawasan Tempat-tempat 70 12 14% Belum
sanitasi tempat umum (85) tercapai
umum
6 Klinik sanitasi Masyarakat 377 0 0% Belum
(populasi 25.595) tercapai
7 Pengendalian Kelurahan (1) 1 0 0% Belum
vektor tercapai
8 Inspeksi kesling Depot air minum 63 18 28,5% Belum
depot air minum isi ulang tercapai
9 Inspeksi kesling Tempat 70 21 30% Belum
TPM pengelolaan tercapai
makanan
10 Inspeksi TTU SD (4), SMP (2), 24 7 29% Belum
sekolah dan SMA (1) tercapai
11 Inspeksi TTU Pasar (1) 4 1 25% Belum
pasar tercapai
12 Penyuluhan Posyandu balita 8 0 0% Belum
STBM di (6), posbindu (2) tercapai
Posbindu dan
Posyandu
13 Sanitasi total Desa/kelurahan 1 1 100% Tercapai

31
berbasis
masyarakat
(STBM)
14 Advokasi ke RT, RT, Lurah, Camat, 4 3 75% Belum
Lurah, Camat, dan Kuramil tercapai
dan Kuramil

1.3 Latar Belakang Permasalahan

Pengertian kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna


baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Sehat menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan
bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan ada empat
dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi yang saling
mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok,
atau masyarakat.1
Menurut American Encyclopedia, lingkungan adalah faktor-faktor yang
membentuk lingkungan sekitar organisme, terutama komponen-komponen yang
mempengaruhi prilaku, reproduksi dan kelestarian organisme. Sedangkan menurut
Ensiklopedia Indonesia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar suatu
organism, meliputi: (1) lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan di luar suatu
organisme yang terdiri dari benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan
kimia, suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer dan lainnya; (2) Lingkungan hidup
(Biotik) yaitu lingkungan yang terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuhan,
hewan dan manusia.2
Banyak faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik kesehatan individu
maupun kesehatan masyarakat, untuk itu Hendrik L. Blum menyatakan ada 4
faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu faktor
lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Dari empat faktor tersebut diatas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang
paling besar pengaruhnya (dominan).3
Masalah kesehatan lingkungan di negara-negara yang sedang berkembang
berkisar pada sanitasi (jamban), penyediaan air bersih, perumahan (housing),
pembuangan sampah dan pembuangan air limbah (air kotor).4 Menurut penelitian

32
yang dilakukan oleh Mahmudah pada tahun 2017 di Boyolali, ditemukan bahwa
Terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian infeksi
kecacingan pada anak sekolah dasar.5 Sedangkan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sajida dkk pada tahun 2012 di Kota Medan, hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan
keluhan penyakit kulit.6 Berdasarkan penelitian diatas, ditemukan adanya
hubungan antara kesehatan lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan
masyarakat.
Dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di wilayah kerjanya,
Puskesmas Kayon telah merencanakan beberapa program dan upaya peningkatan
kesehatan lingkungan. Salah satunya adalah program klinik sanitasi, klinik
sanitasi adalah suatu sarana masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
lingkungan dengan mengintegrasi pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
kuratif untuk pemberantasan penyakit melalui bimbingan, penyuluhan dan
bantuan teknis dari petugas Puskesmas. Klinik sanitasi juga mencerminkan upaya-
upaya kesehatan lingkungan utama yang dilakukan di Puskesmas, seperti inspeksi
kesehatan lingkungan hingga intervensi masalah kesehatan lingkungan. Model
kegiatan Klinik sanitasi) merupakan model inovatif program promosi kesehatan
untuk pemberantasan penyakit akibat faktor lingkungan.7
Manfaat klinik sanitasi di Puskesmas adalah menyadarkan masyarakat untuk
hidup sehat dan menurut Depkes RI (2004), bermanfaat untuk pemenuhan
kebutuhan sanitasi dasar di masyarakat, seperti meningkatkan kuantitas sarana air
bersih dan jamban keluarga di suatu wilayah.8 Kepemilikan sanitasi dasar menjadi
penting dalam mencegah penyakit diare. Menurut hasil penelitian Steven A Taosu
dan R Azizahdi (2013), bahwa salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya
diare adalah ketersediaan sanitasi dasar di rumah yang tidak memenuhi syarat
kesehatan, seperti saran air bersih, jamban dan saluran pembuangan air limbah.9

1.4 Tujuan Penulisan

33
Tujuan penulisan status IKK ini adalah untuk menemukan alternatif
pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan capaian program klinik sanitasi di
wilayah kerja Puskesmas Kayon di tahun-tahun selanjutnya.

34

Anda mungkin juga menyukai