Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa kurun waktu terakhir, masalah kesehatan mendapat


sorotan yang serius dari berbagai elemen masyarakat. Seiring dengan
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, antusias masyarakat terhadap
kesehatan juga meningkat, masyarakat sudah membuka mata bahwa kesehatan
merupakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan mutu hidup mereka
nantinya. Sudah merupakan suatu kewajiban bagi penyelenggara kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan selalu bertindak profesional dalam
memberikan pelayanan sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kesehatan.
Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka diperlukan
adanya sumber daya kesehetan yang siap terjun ke lapangan, megelola masalah
kesehatan di suatu daerah dan memberikan kontribusi dalam peningkatan
kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang, khususnya jurusan Kebidanan melakukan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas dengan pusat kegiatan di Jorong oto
Tinggi dari tanggal 1 s/d 31 Maret 2011.
Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini merupakan suatu penerapan ilmu
dan teknologi oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang
Tahun Ajaran 2010/2011 yang menyeluruh sepanjang daur kehidupan wanita,
dalam rangka pemecahan masalah kesehatan dan peningkatan status kesehatan
masyarakat. Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu mengenal masalah,
menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif dalam pemecahan
masalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan
keahlian yang dimiliki dengan memperhatikan sumber daya yang ada di
masyarakat.
Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini, diharapkan dapat mencapai
tujuan pendidikan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang secara
maksimal sehingga outputnya dapat berperan di berbagai sektor kesehatan
masyarakat dan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.
Peningkatan pelaksanaan program kesehatan masyarakat menuntut
peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pengenalan masalah dan
1
penyebab terjadinya masalah serta alternatif cara pemecahan masalah, yaitu
Perencanaan, Pengolahan Teknis, dan Administrasi serta Penilaian Program di
Tingkat Jorong.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti PKL Kebidanan Komunitas di lapangan
mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan
komprehensif kepada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai
dengan budaya setempat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan komunitas di
lapangan mahasiswa dapat:
1. Mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai kebutuhan
2. Mampu melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah
3. Mampu mengadakan Musyawarah Mayarakat Jorong (MMJ) yang
menghasilkan rencana intervensi pemecahan masalah (POA)
4. Mampu menggerakkan upaya KIA di wilayah praktek
5. Mampu membangun jaringan pada pelayanan kebidanan komunitas
6. Mampu melaksanakan kunjungan rumah pada kasus kebidanan dan
neonatal
7. Mampu melaksanakan ANC di komunitas
8. Mampu melaksanakan upaya promotif dan prventif pada wanita
selama daur kehidupan (remaja, pra-nikah, PUS dan menopause)

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1) Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara
nyata di wilayah PKL.
2) Mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL
serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani
masalah kesehatan yang ada di masyarakat yang berhubungan
dengan KIA / KB
3) Dapat
2
4) bekerjasama dengan institusi terkait dalam rangka mengurangi
masalah kesehatan di tingkat Jorong
1.3.2 Bagi Pemerintahan
Dengan adanya PKL Kebidanan Komunitas diharapkan hasil temuan
yang ada di lokasi PKL Kebidanan Komunitas dijadikan masukan bagi
pemerintah untuk merencanakan program kesehatan dimasa yang akan
datang.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan
termotivasi untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.
1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas
di masyarakat yang akan datang.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH

2.1 Gambaran Geografi


Keadaan geografi Jorong Koto Tinggi mempunyai batas sebagai berikut :
Sebelah utara : Jorong Baso
Sebelah selatan : Jorong Kubang Pipik
Sebelah timur : Jorong Batu Taba
Sebelah barat : Jorong Sungai Sariak

2.2 Gambaran Demografi


Jorong Koto Tinggi mempunyai penduduk sebanyak 869 jiwa dengan jumlah
KK sebanyak 254 KK. Dan terdiri dari 106 KK PUS, terdiri dari 218 jiwa
laki- laki dan 243 jiwa perempuan.

Jenis mata pencaharian penduduk :


1) Petani : 45
2) Pekerja buruh kasar :8
3) Pengrajin :4
4) Pedagang : 20
5) Pegawai negri : 16
6) Swasta : 54
7) Tenaga usaha jasa : 16
8) Dan lain-lain :4

2.3 Gambaran , Fasilitas Sarana dan Prasarana Umum


Jorong Koto Tinggi mempunyai :
1) Sarana pendidikan : TK 1 buah
2) Sarana ibadah : Mesjid/mushala 2 buah
3) Sarana kesehatan : Posyandu 2 buah

4
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
3.1 Hasil Analiasis Masalah
I. KEPENDUDUKAN
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Laki-laki Perempuan
No Kelompok Umur Jumlah % KET
Jml % Jml %
1. 0 – 11 bulan 7 1,5 8 1,7 15 3,2
2. 1 – 4 tahun 19 4,1 22 4,8 40 8,9
3. 5 – 14 tahun 46 10 59 12,8 105 22,8
4. 15 – 49 tahun 122 26,4 136 29,4 258 55,8
5. 50 – 59 tahun 18 3,9 7 1,5 25 5,4
6. Lebih dari 60 tahun 6 1,3 12 2,6 18 3,9
Jumlah 218 47,2 243 52,8 462 100

Beradasarkan tabel 3.1 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar


(55,8%) penduduk berumur 15-49 tahun.
II. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Diatas Usia
4 Tahun di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
N Laki-laki Perempuan
Tingkat Pendidikan Jumlah % KET
o Jml % Jml %
1. Belum tamat SD 48 12,1 58 14,6 106 26,7
2. Tamat SD / sederajat 40 10,1 73 18,4 113 28,5
3. Tamat SMP / sederajat 33 8,3 36 9,1 69 17,4
4. Tamat SMU / sederajat 49 12,3 37 9,3 86 21,6
5. Perguruan Tinggi 7 1,8 16 4,0 23 5,8
Jumlah 177 44,6 220 55,4 397 100

Beradasarkan tabel 3.2 di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan


penduduk terbanyak adalah tamat SD atau sederajat yaitu 113 orang (28,5%)

5
Tabel 3.3
Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian (15 tahun keatas) di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Pekerjaan Jumlah % KET

1. Petani 45 26,9
2. Nelayan 0 0
3. Peternak 0 0
4. Berburu 0 0
5. Pekerja Buruh Kasar 8 4,8
6. Pengrajin 4 2,4
7. Pedagang 20 12
8. Pegawai Negeri 16 9,6
9. Swasta 54 32,3
10. Pensiunan 0 0
11. Tenaga Usaha Jasa 16 9,6
12 Dan Lain-lain 4 2,4
Jumlah 167 100

Beradasarkan tabel 3.3 di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penduduk


terbanyak adalah swasta yaitu 54 orang (32,3%)
Data Penduduk
Sasaran Program Kesehatan
1. Jumlah Ibu Hamil : 4 orang
2. Jumlah Ibu Nifas : 3 orang
3. Jumlah Ibu Meneteki : 12 orang
4. Jumlah Bayi : 15 orang
5. Jumlah Balita : 41 orang
6. Jumlah P U S : 106 orang
7. Jumlah W U S : 51 orang
8. Jumlah Akseptor Aktif : 47 orang
9. Jumlah Anak SD Kelas I : 13 orang -DT
10. Jumlah Anak Wanita Kelas VI : 10 orang - TT
11. Jumlah Manula ( Pria / Wanita 49 Tahun Keatas 42 orang
):

6
Beradasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran Program
Kesehatan tertinggi adalah PUS yaitu 106 orang

III. STATUS KESEHATAN KELUARGA


Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Jenis Penyakit Yang Diderita Keluarga Pada Saat
Survey dan Dalam 1 Tahun Terakhir di Jorong Koto Tinggi
Nagari koto Tinggi Tahun 2011
Dalam 1 Tahun
Pada Saat Survey
No Jenis Penyakit Terakhir
Jumlah % Jumlah %
1 Rematik 5 1,1 3 0,6
2 Asma 0 0 5 1,1
3 ISPA 11 2,4 44 9,5
4 Hepatitis 0 0 1 0,2
5 Campak 0 0 1 0,2
6 Anemia 1 0,2 2 0,4
7 Stroke 1 0,2 0 0
8 Penyakit Kulit 1 0,2 0 0
9 Demam 4 0,9 10 2,2
10 Hipertensi 0 0 1 0,2
11 Diare 2 0,4 4 0,9
12 Magh 3 0,6 5 1,1
13 Radang Paru 0 0 1 0,2
14 Sakit Gigi 0 0 1 0,2
16 Asam Urat 1 0,2 1 0,2
*) Jenis Penyakit Disesuaikan Dengan Keadaan Yang Ditemui
Beradasarkan tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit terbayak
adalah ISPA yaitu 11,9%

7
IV. KEMATIAN
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut
Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Kelompok Jumlah Yang
No Populasi %
Umur Meninggal
1. 0 – 11 bulan 15 0 0
2. 1 – 4 tahun 41 0 0
3. 5 – 14 tahun 105 0 0
4. 15 – 49 tahun 258 0 0
5. 50 – 59 tahun 25 0 0
6. Lebih dari 60
18 1 0,2
tahun
Jumlah 462 1 0,2

Beradasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat satu orang
(0,2%) yang meninggal pada kelompok umur >60 tahun

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir
Menurut Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi
Nagari koto Tinggi Tahun 2011
N Kelompok
Diare % Kejang % Campak % Kecelakaan % P.Kronis % dll %
o Umur
1. 0 – 11
bulan
2. 1 – 4 tahun

3. 5 – 14
tahun
4. 15 – 49
tahun
5. 50 – 59
tahun
6. > 60 tahun 1 0,2

Jumlah 1 0,2

8
Beradasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan penyebab kematian satu
tahun terakir adalah penyakit kronis.
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Kelahiran dan Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jumlah Kelahiran Hidup Jumlah Kelahiran Mati


1 15 Orang -

Beradasarkan tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kelahiran


hidup dalam satu tahun terakir adalah 15 orang.

V. DATA KESEHATAN KELUARGA


A. IBU HAMIL
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Diri Sesuai
Dengan Umur Kehamilan di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Jumlah Pemeriksaan
No Kelompok umur Tidak Keterangan
Lengkap
Lengkap
1 Triwulan – I 3
2 Triwulan – II
3 Triwulan – III 1
Jumlah 4

Beradasarkan tabel 3.8 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu


hamil (4 orang) melakukan pemeriksaan lengkap

9
Keterangan
Triwulan – I : 1 kali
Triwulan – II : 1 kali Sesuai dengan Standart 7
T Triwulan – III : 2 kali

Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Tempat Jumlah % Keterangan

1 RS / Puskesmas / Pustu 2 50
2 Dokter / Bidan praktek / RB 2 50
3 Polindes 0 0
4 Posyandu 0 0
5 Dukun terlatih 0 0
6 Dukun tak terlatih 0 0
Jumlah 3 100

Beradasarkan tabel 3.9 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% tempat


pemerikasaan kehamilan adalah ke tenaga kesehatan.

Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Mempunyai Buku JICA & KMS
Yang Telah Mendapat Imunisasi TT di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Buku
Populas
No Ibu Hamil JICA / % TT.1 % TT.2 % FE %
i
KMS
1. Triwulan I 3 1 25 - - - - 3 50
2. Triwulan II - - - - - - - -
3. Triwulan III 1 1 25 1 25 1 50 1 50
Jumlah 4 2 50 1 25 1 5 4 100

10
Beradasarkan tabel 3.10 di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian ibu
hamil (50%) tidak memiliki buku JICA.

B. IBU BERSALIN

Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Bersalin Menurut Penolong Persalinan 1 Tahun
Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Penolong Jumlah % Keterangan
1. Dokter 2 13,3
2. Bidan 13 86,7
3. Perawat 0 0
4. Dukun Terlatih 0 0
5. Dukun Tak Terlatih 0 0
6. Dan Lain-Lain 0 0
Jumlah 15 100

Beradasarkan tabel 3.11 di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya


penolong persalinan adalah bidan (86,7%).

C. IBU NIFAS DAN NEONATUS

Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Ibu Nifas
Sesuai Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100

11
Beradasarkan tabel 3.12 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas
telah melakukan kontak dengan tenaga kesehatan

Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Sesuai
Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100

Beradasarkan tabel 3.13 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas
telah mendapatkan Vitamin A.

Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Yang Memberikan ASI Ekslusif di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Populasi Jumlah % Keterangan
1 ASI Ekslusif 26 26 56,5
2 Tidak Ekslusif 20 20 43,5
Jumlah 46 46 100

Beradasarkan tabel 3.14 di atas dapat disimpulkan bahwa Ibu yang tidak
memberikan ASI eksklusif sebanyak 20 orang (43,5%)

12
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Neonatus
Sesuai Dengan Periode Neonatus di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1 1 – 7 Hari 0 0 0
2 8 – 28 Hari 1 1 100
Jumlah 1 1 100

Beradasarkan tabel 3.15 di atas dapat disimpulkan bahwa 100%


neonatus telah kontak dengan Nakes.
D. KELUARGA BERENCANA
Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Akseptor Menurut Golongan, Umur, PUS, dan
Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Akseptor Jenis Akseptor Kontrasepsi
No Golongan Populasi
Jml % Pil IUD Suntik Kondom Implan Dll

1 15-20 th 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 21-35 th 58 35 33 5 2 28 0 0 0
3 36-49 th 47 20 18,9 2 4 13 1 0 0
Jumlah 106 55 51,9 7 6 41 1 0 0

Beradasarkan tabel 3.16 di atas dapat disimpulkan bahwa akseptor terbanyak


berada pada rentang umur 21-35 tahun yaitu 35 orang (33%)

Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Alasan PUS Tidak Akseptor di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Alasan Jumlah %
1 Ingin Tambah Anak 11 21,6
2 Tidak Izin Suami 0 0
3 Dan lain-lain 40 78,4
Jumlah 51 100

13
Beradasarkan tabel 3.17 di atas dapat disimpulkan bahwa alasan PUS tidak
akseptor terbanyak adalah DLL (Tidak ingin, takut efek samping dan tidak cocok)
yaitu 78,4%

E. BAYI
Tabel 3.18
Distribusi Frekuensi Berat Badan bayi Baru Lahir 1 Tahun Terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Berat Badan Populasi Jumlah %
1 < 2.500 gr 0 0 0
2 2.500 – 4.000 gr 14 14 93,3
3 > 4.000 gr 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100

Beradasarkan tabel 3.18 di atas dapat disimpulkan bahwa 93,3% berat badan
BBL berada pada rentang 2500 – 4000 gr.

Tabel 3.19
Distribusi Frekuensi Keadaan Bayi Baru Lahir di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Keadaan BBL Populasi Jumlah %
1 Menangis 14 14 93,3
2 Tidak menangis 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100

Beradasarkan tabel 3.19 di atas dapat disimpulkan bahwa tedapat 6,7% bayi
lahir tidak menangis.

14
Tabel 3.20
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi
BCG Dan Campak di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Imunisasi Golongan BCG Campak
No
Umur Populasi Sudah % Populasi Sudah %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 5 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 0 0
3 7 – 11 bulan 5 5 100 5 2 40
Jumlah 15 15 100 15 2 40

Beradasarkan tabel 3.20 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% Bayi telah
mendapat imunisasi BCG dan 40% bayi usia 7-11 bulan belum diberi imunisasi
campak, karena umur bayi yang belum cukup.

Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi DPT di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Imunisasi Golongan DPT
No Populasi
Umur I % II % III %
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 11 73,3 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.21 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapatkan imunisasi DPT (73,3%).

15
Tabel 3.22
Ditribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Polio di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Imunisasi POLIO
No Populasi
Golongan I % II % III % IV %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 100 4 80 4 80
3 7- 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 14 93,3 12 80 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.22 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapat imunisasi polio (93,3%)

Tabel 3.23
Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Hepatitis B di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Imunisasi Golongan Populasi Hepatitis B


I % II % III %
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 12 80 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.23 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapat imunisasi Hepatitis B (80%)
F. BALITA
Tabel 3.24
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Ditimbang 1 Bulan terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan
1 0 – 11 Bulan 15 15
2 1 Tahun 10 9
3 2 Tahun 12 10
4 3 Tahun 9 6
5 4 Tahun 10 7
Jumlah 56 47

16
Berdasarkan Tabel 3.24 dapat disimpulkan bahwa dari 56 Bayi Balita,
terdapat 9 orang (19%) yang tidak ditimbang.

Tabel 3.25
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Status Gizi
No Golongan Umur Polpulasi Baik Sedang Jelek
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 0 – 11 Bulan 15 14 93,3 1 6,7 0 0
2 1 Tahun 10 9 90 1 10 0 0
3 2 Tahun 12 10 83,3 2 12,7 0 0
4 3 Tahun 9 8 88,9 1 11,1 0 0
5 4 Tahun 10 10 100 0 0 0 0
Jumlah 56 51 91 5 9 0 0

Berdasarkan Tabel 3.25 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 orang (12,7%)


balita usia 2 tahun dengan status gizi sedang

Tabel 3.26
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Menderita Diare 1 Bulan
Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Populasi Diare %
1 0 – 11 Bulan 15 2 3,6
2 1 Tahun 10 1 1,7
3 2 Tahun 12 2 3,6
4 3 Tahun 9 0 0
5 4 Tahun 10 0 0
Jumlah 56 5 8,9

17
Berdasarkan Tabel 3.26 dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang bayi
terdapat 2 orang (3,6%) yang menderita diare

Tabel 3.27
Distribusi Frekuensi Tempat Berobat Balita Yang Menderita Diare
1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Tempat berobat Jumlah %
1 RS/Puskesmas 1 20
2 Pustu/Polindes 2 40
3 Posyandu 2 40
4 Mandiri 0 0
5 Tidak Berobat 0 0
Jumlah 5 100

Berdasarkan Tabel 3.27 dapat disimpulkan bahwa dari 5 orang balita yang
diare, 40% berobat di pustu.

Tabel 3.28
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Pada Anak Balita Yang
Menderita Diare 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Tindakan Jumlah %
1 Infus 0 0
2 Oralit 5 100
3 LGG 0 0
4 Cairan lain 0 0
5 Obat Modern 0 0
6 Obat Tradisional 0 0
7 Dibiarkan saja 0 0
Jumlah 5 100

Berdasarkan Tabel 3.28 dapat disimpulkan bahwa semua anak balita yang
diare diobati dengan oralit.

18
G. ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH

Tabel 3.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Usia 5 – 14 Tahun Yang Ditimbang
di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan DT TT


Jumlah %
1 5 – 8 Tahun 49 42 40 - 35
2 9 – 11 Tahun 33 32 30,4 - 30 15
3 12 – 14 Tahun 23 21 20 - 19 19
Jumlah 105 95 90,4 - 84 34

Berdasarkan Tabel 3.29 dapat disimpulkan bahwa 40% anak usia 5-8 tahun
telah ditimbang.

VI. KESEHATAN REMAJA

Tabel 3.30
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Remaja yang Mendapatkan
Pendidikan Tentang Kesehatan Reproduksi di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Pendidikan kesehatan Jumlah % Keterangan
1 Ya 22 71 -
2 Tidak 9 29 -
Jumlah 31 100 -

Berdasarkan Tabel 3.30 dapat disimpulkan bahwa dari 31 remaja 9 orang


(29%) tidak mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi.

19
VII. KESEHATAN KLIMAKTERIUM / MENOPAUSE
Tabel 3. 31
Distribusi Frekuensi Kesehatan Reproduksi Ibu Klimakterium &
Menopouse di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011

No Golongan Umur Haid Masih Haid Ket


Ya Tidak % Teratur Tidak %
1 40 – 44 Tahun 6 0 0 5 1 5,2 -
2 45 – 49 Tahun 12 3 9,7 7 5 26,3 -
3 50 – 54 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -
4 55 – 59 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -
5 60 – 64 Tahun 1 5 16,1 0 0 0 -
Jumlah 19 12 38,7 12 6 31,5 -

Berdasarkan Tabel 3.31 dapat disimpulkan bahwa dari 31 orang wanita


klimakterium dan menopouse terdapat 12 orang (38,7%) yang tidak haid.

VIII. KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA


Tabel 3.32
Distribusi Frekuensi keluarga Menurut Jenis Rumah di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Rumah Jumlah % Keterangan
1 Permanen 78 73,6 -
2 Semi permanen 18 17 -
3 Tidak Pemanen 10 9,4 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.32 dapat disimpulkan bahwa dari 106 rumah KK, 78
rumah (73,6%) permanen.
Tabel 3.33
Distribusi Frekuensi i keluarga Menurut Sumber Penerangan di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Penerangan Jumlah % Keterangan
1 Listrik 105 99,1 -
2 Disel 0 0 -
3 Lampu Tempel 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -

20
Berdasarkan Tabel 3.33 dapat disimpulkan bahwa 99,1% (105KK) sumber
peneragan adalah listrik.

Tabel 3. 34
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Air Minum di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Air Minum Jumlah % Keterangan
1 PAM 6 5,6 -
2 Sumur Gali Pakai Cincin 37 35 -
3 SPT dangkal/Dalam 0 0 -
4 Mata Air Terlindung 23 21,7 -
5 Sumur Gali Tidak Pakai Cincin 40 37,7 -
6 Sungai 0 0 -
Jumlah 106 100 -

Tabel di atas menggambarkan 37,7% sumber air minum keluarga adalah


sumur gali tidak pakai cincin.

Tabel 3.35
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Sampah di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Lobang Sampah 7 6,6 -
2 Dibakar 87 82,1 -
3 Ditimbun 5 4,7 -
4 Sembarangan 3 2,8 -
5 TPS 4 3,8 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.35 dapat disimpulkan bahwa 82,1% cara pembuangan


sampah keluarga adalah dibakar.

21
Tabel 3.36
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Pembuangan Tinja di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jumlah % Keterangan
1 Kakus 99 93,4 -
2 Kolam 6 5,7 -
3 Sembarangan 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.36 dapat disimpulkan bahwa pembuangan tinja


terbanyak adalah kakus, yaitu 93,4%

Tabel 3.37
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Limbah di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Dialirkan 70 66 -
2 Dibuang Ke Sungai 0 0 -
3 Septik Tank 36 34 -
4 Ditampung 0 0 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.37 dapat disimpulkan bahwa pembuangan limbah


terbanyak adalah dialirkan ke got , yaitu sebanyak 66%.

Tabel 3.38
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jarak Kandang Ternak di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jarak Kandang Ternak Jumlah % Keterangan
1 0 – 10 Meter 54 51 -
2 Lebih dari 10 Meter 52 49 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.38 dapat disimpulkan baahwa dari106 KK, terdapat 54


KK (51%) yang memiliki rumah dengan jarak kandang ternak 0 – 10 meter.

22
IX. PERAN SERTA MASYARAKAT
Tabel 3.39
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Informasi Kesehatan di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Informasi Jumlah % Keterangan
1 Tahu Sendiri 18 11,3 -
2 Petugas Kesehatan 75 47,2 -
3 Media Masa 66 41,5 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 159 100 -

Berdasarkan Tabel 3.39 dapat disimpulkan bahwa terdapat 47,2% sumber


informasi diperoleh dari tenaga kesehatan.

Tabel 3.40
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Kepemilikan kendaraan Yang
Bisa Dimanfaatkan di Jorong K oto Tinggi
Nagari Koto TinggiTahun 2011
No Jenis Kendaraan Jumlah % Keterangan
1 Sepeda 8 8,3 -
2 Motor 72 75 -
3 Mobil 16 16,7 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 96 100 -

Berdasarkan Tabel 3.40 dapat disimpulkan bahwa 75% keluarga memiliki


motor sebagai kendaraan yang bisa dimanfaatkan.

Tabel 3.41
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jaminan Sosial Kesehatan di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jaminan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Askes 9 30 -
2 Jamsostek 8 26,7 -
3 Askeskin 9 30 -
4 Dan Lain – lain 4 13,3 -
Jumlah 30 100 -

23
Berdasarkan Tabel 3.41 dapat disimpulkan bahwa Jaminan sosial keluarga
terbanyak adalah jamsostek, yaitu 26,7%.

Tabel 3.42
Distribusi Frekuensi Kegiatan Masyarakat Dalam Jaringan Sosial di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jaringan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Dana sehat 5 14,3 -
2 Ambulan desa 1 2,9 -
3 Tabulin 2 5,7 -
4 Kumpulan Donor Darah 1 2,9 -
5 Dasa Wisma 3 8,6 -
6 Posyandu 15 42,8 -
7 Dan Lain – lain 8 22,8 -
Jumlah 35 100 -

Berdasarkan Tabel 3.42 dapat disimpulkan abhwa kegiatan sosial yang paling
banyak diikut masyarakat adalah posyandu, yaitu 42,8%

X. PERILAKU / TRADISI MASYARAKAT YANG MERUGIKAN


KESEHATAN
Tabel 3.43
Distribusi Frekuensi Prilaku/Tradisi Masyarakat Yang Merugikan
Kesehatan di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Prilaku/Tradisi Jumlah % Keterangan
1 Merokok 90 19,5
2
3
Jumlah 90 19,5

Berdasarkan Tabel 3.43 dapat disimpulkan bahwa 90 orang (19,5%)


masyarakat merokok.

24
XI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA
Tabel 3.44
Distribusi Frekuensi Pengambil Keputusan Dalam Keluarga di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Pengambil Keputusan Jumlah % Keterangan
1 Suami 91 85,9 -
2 Orang Tua 3 2,8 -
3 Ibu sendiri 5 4,7 -
4 Dan Lain – lain 7 6,6 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.44 dapat disimpulkan bahwa dari 106 KK, terdapat 91
KK (85,9%) yang pengambilan keputusannya tergantung pada suami.

XII. PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN

Tabel 3.45
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Dalam Penanggulangan
Kegawat daruratan di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Tindakan Jumlah % Keterangan
1 Ditanggulangi Sendiri 9 8,5 -
2 Memberitahu Masyarakat 0 0 -
3 Dibawa Ke Petugas Kesehatan 97 91,5 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.45 dapat disimpulkan bahwa tindakan terbanyak yang


dilakukan dalam penaggulangan kegawat daruratan adalah dibawa ke petugas
kesehatan, yaitu 91,5%.

25
XIII. SARANA YANG ADA DI MASYARAKAT
Tabel 3.46
Distribusi Frekuensi Jumlah Fasilitas Yang Ada Di Masyarakat di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Fasilitas Jumlah % Keterangan
1 Puskesmas 0 0 -
2 Dokter/Bidan Praktek 0 0 -
3 Polindes 0 0 -
4 Posyandu 2 100 -
5 Dukun Terlatih 0 0 -
6 Dukun Tak Terlatih 0 0 -
Jumlah 2 100 -

Berdasarkan Tabel 3.46 dapat disimpulkan bahwa fasilitas kesehatan fasilitas


kesehatan yang terdapat di jorong koto tinggi adalah posyandu.

Tabel 3.47
Jumlah Sarana Yang Ada Di Masyarakat di Jorong Koto Tinggi Nagari
Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Sarana Jumlah % Keterangan
1 SARANA PENDIDIKAN
• TK
1 33,3
• SD
• SLTP
• SLTA
• Akademi/PT
• Pesantren
2 Sarana Ibadah
• Mesjid/Mushalla 2
66,7
• Gereja
• Pura
• Wihara
3 Sarana Olahraga
• Lapangan Bola
• Lapangan Volly
• Lapangan badminton
• Lapangan Takraw
• Dan Lain -lain
Jumlah 3 100

26
Berdasarkan Tabel 3.47 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 posyandu dan 1
mesjid serta 1 mushola di jorong koto tinggi.

Tabel 3.48
Jumlah Sumber Daya Kesehatan Di Masyarakat Balita yang diare 1
bulan terakir
No Jenis SDM Jumlah % Keterangan
1 Dokter Spesialis 0 0 -
2 Dokter Umum 0 0 -
3 Dokter Gigi 0 0 -
4 Bidan 1 100 -
5 Perawat 0 0 -
6 Dan Lain –lain 0 0 -
Jumlah 1 100 -

Berdasarkan Tabel 3.48 dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 bidan di


Jorong Koto Tinggi

3.2 Daftar Masalah


Dari hasil pengolahan data didapatkan masalah-masalah kesehatan yaitu :
1) PUS yang tidak akseptor
Dari 106 PUS, yang tidak akseptor 55 orang (48,1 %)
2) Ibu hamil yang tidak punya buku jica
Dari 4 orang Ibu hamil, yang tidak punya buku jica 2 orang (50 %)
3) Balita diare 1 bulan terakhir
Dari 56 orang, yang diare 1 bulan terakhir 5 orang (8,9 %)
4) Ibu yang tidak memberikan ASI Ekslusif
Dari 46 populasi, yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak20
orang (43,5 %)
5) BBL yang tidak menangis
Dari 15 bayi, yang tidak menangis 1 bayi (6,7 %)
6) Anak usia 5-14 tahun tidak ditimbang
Dari 105 orang, yang tidak ditimbang 10 orang (9,5%)
7) Balita yang tidak ditimbang 1 bulan terakir

27
Dari 56 orang, yang tidak ditimbang orang 9 orang (16%)
8) Jarak kandang ternak 0-10 meter
Dari 106 KK, yang jarak kandang ternak 0-10 meter 54 KK (50,9 %)
9) Pembuangan limbah dialirkan
Dari 106 KK, yang pembuangan limbahnya dialirkan ke got sebanyak 70
KK (66%)
10) Remaja tidak mempunyai pendidikan tentang kespro
Dari 31 remaja, yang tidak mendapatkan pendidikan kespro sebanyak 9
(29 %)

3.3 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah


3.3.1 Prioritas Masalah
Setelah dilakukan pembobotan pada semua rumusan masalah maka
didapatkan prioritas masalah sebagai berikut :
1. PUS tidak akseptor ((49,1 %)
2. Ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif (43,5%)
3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir (16%)
4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)

3.3.2 Analisa Penyebab Masalah


1. PUS Tidak Akseptor
Penyebab : Ingin tambah anak
Tidak izin suami
Tidak cocok / takut efek samping
2. Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif
Penyebab : Pendidikan Ibu Balita Rendah (85,2%)
Ibu yang bekerja (27,8)
3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Penyebab : Tidak memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan (50%)
4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)
Penyebab : Informasi Kesehatan Remaja Yang Kurang (46,7%)

28
3.3.3 Alternatif Pemecahan Masalah
No Masalah Alternatif Pemecahan
Penyuluhan
1 PUS yang tidak akseptor
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Posyandu ekstra
Remaja yang tidak mendapatkan Penyuluhan
4
pendidikan kespro Posyandu Remaja

3.4 Kegiatan Tindakan Terpilh


No Masalah Alternatif Pemecahan
Penyuluhan
1 PUS yang tidak akseptor
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Posyandu ekstra
Remaja yang tidak mendapatkan Penyuluhan
4
pendidikan kespro

3.5 Plan Of Action


Untuk memecahkan masalah kesehatan dilaksanakan musyawarah
masyarakat di Jorong Koto Tinggi yang bertujuan agar tersusunnya rencana
pemecahan masalah.

Plan Of Action (POA)

N Prioritas Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan Biaya Pelaksa Penanggung


O masalah tempat na jawab
.
1. PUS yang Penyuluh PUS PUS Sabtu/ 19 50.000 Mahasis Bu Loli,Siska
tidak an mengerti Maret 2011 wa Oklarita.S,Vivi
akseptor perlunya jam 09.00 Ferdiana, Warta
(48,1%) KB Safari KB WIB di Benita Gulo,
MDA Tilka Dwi
Jorong saputri
Koto
Tinggi

29
2. Ibu yang Penyuluh Ibu PUS yang Sabtu/ 19 50.000 Mahasis Bu Elin, Fitria
tidak ASI an mengerti tidak Maret 2011 wa Wahyuni, Puji
eksklusif Pentingny akseptor jam 09.00 Sutama Putri,
(43,5 %) a ASI WIB di Wirya Ningsih,
esklusif MDA Silfany
Jorong
Koto
Tinggi
3. Balita yang Posyandu Seluruh Balita Sabtu/ 19 50.000 Mahasis Bu Loli, Susanti
tidak ekstra balita yang Maret 2011 wa Widiastuti,
ditimbang yang ada belum jam 09.00 Sucia
dalam 1 melakuka ditimbang WIB di Ramadhani
bulan n MDA Samudra, Suci
terakhir penimban Jorong Tri
(16%) gan berat Koto Annisa,Nikmah
badan Tinggi Febriani
4. Remaja Penyuluh Remaja Remja di Sabtu/ 19 50.000 Mahasis Deni. S, Vanny
yang tidak an mangerti jorong Maret 2011 wa Susila Putri,
mendapatk dan koto jam 09.00 Rahmah
an mengetah tinggi WIB di Harlima Persia,
pendidikan ui tentang MDA Mira Laila
kespro pendidika Jorong Febriana, Wiwit
(29%) n Koto Febriani
reproduksi Tinggi

30
BAB IV

PELAKSANAN KEGIATAN PEMBINAAN

4.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Terpilih

Kegiatan yang dilakukan :

1. Kegiatan individu
Setiap mahasiswa masing-masing mempunyai 3 KK binaan .
Pembinaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan , yang terdiri dari:
• Penyuluhan tentang KB
• Penyuluhan tentanh ASI eksklusif
• Penyuluhan tentang Kespro remaja
• Penyuluhan tentang PHBS

2. Kegiatan kelompok
• KB Safari

Sasaran : PUS yang tidak akseptor


Tempat : Puskesmas Baso
Hari / Tanggal : Rabu / 23 Maret 2011
KB safari dihadiri oleh Dokter puskesmas, bidan, perawat, tim dari
BKKBN, dosen pembimbing dan mahasiswa Poltekkes.

Dilakukan pemasangan KB gratis IUD dan Implant pada 7 orang PUS


oleh tim puskesmas dan mahasiswa.

• Penyuluhan kelompok

a. Penyuluhan KB
Sasaran : PUS yang tidak akseptor
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011

31
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang mempunyai balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

b. Penyuluhan ASI Ekslusif


Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara :
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

c. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita


Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

32
d. Posyandu Ekstra
Sasaran : Balita yang belum di timbang
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

e. Penyuluhan Kespro Remaja


Sasaran : Remaja di jorong Koto Tinggi
Tempat : Rumah Remaja
Hari / Tanggal : Selasa / 22 Maret
2011 Pertemuan dihadiri oleh,
a. Remaja jorong Koto Tinggi
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup

4.2 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan


Masalah utama yang kami temukan di lokasi kebidanan komunitas adalah
permasalahan kesehatan yang dialami oleh masyarakat seperti PUS tidak
akseptor ( 48,1 %), ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif ( 43,5%), balita
tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16% ), dan remaja tidak mempunyai
pendidikan tentang kespro ( 29 %).
Mengingat waktu, tenaga, biaya dan kemampuan yang kami miliki maka
kami melakukan beberapa tindakan non fisik yang terpilih yaitu penyuluhan
tentang KB, Penyuluhan tentang ASI eksklusif, penyuluhan tentang gizi balita

33
dan penyuluhan tentang Kespro. Selain dari penyuluhan kami juga melakukan
beberapa kegiatan fisik yaitu KB safari dan Posyandu extra.

4.3 Tujuan Kegiatan

4.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan dari perencanaankegiatan yang telah


dirincikan dalam bidang kebidanan

4.3.2 Tujuam Khusus

Dalam proses perencananan kegiatan diharapkan masyarakat mampu :

• Melaksanakan pemasangan alat kontrasepsi


• Meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif
• Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita
• Meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kespro

4.4 Tahap-Tahap Pelaksanaan


a. Persiapan materi penyuluhan
b. Persiapan tempat penyuluhan
c. Persiapan posyandu ekstra
d. Membagikan undangan
e. Pelaksanan kegiatan penyuluhan
f. Pelaksanaan posyandu ekstra

4.5 Partisipasi
1. Biaya dan Dana
dalam pelaksanaan kegiatan intervensi mahasiswa Kebidanan komunitas
memperoleh dana dari BKKBN dan Mahasiswa poltekkes khususnya
kebidanan
2. Tenaga
Dalam pelaksanaan kebidanan komunitas enaga berasal dari masyarakat,
pegawai puskesmas

34
3. Waktu dan material
Seluruh pelaksanaan kegiatan telah disusun waktu dan tempat yang telah
disetujui oleh kepala jorong, kader, tenaga kesehatan, ketua pemuda di
jorong koto tinggi.
4. Dukungan politis
Secara garis besar, seluruh rencana kegiatan yang dilakukan mendapatkan
dukungan dari wali nagari dan kepala jorong tabek panjang.

4.6 Hasil Kegiatan Tindakan Terpilih


a. Penyuluhan KB
PUS khususnya PUS yang tidak akseptor KB yang ikut sebanyak : 26 orang
b. Konseling KB □ door to door
PUS yang bersedia menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant
sebanyak 3 orang
c. KB Safari
PUS yang menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant sebanyak 3
orang
d. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif
Masyarakat khususnya ibu balita di jorong tabek panjang yang hadir
sebanyak : 26 orang
e. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita
Ibu yang mempunyai balita yang hadir sebanyak: 26 orang
f. Posyandu Ekstra
Balita yang hadir dan telah ditimbang sebanyak : 26 orang
g. Penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi remaja
Remaja yang telah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi sebanyak
10 orang

4.7 Faktor Pendukung dan Penghambat


4.7.1 Faktor Pendukung
1. Dinas Kesehatan Kab.Agam , BKKBN dan Puskesmas Baso serta jajaran

secara teknis mendukung baik dalam pelaksanaan PKL Kebidanan

35
Komunitas Politeknik Kesehatan KemenKes Padang di Jorong Koto Tinggi

Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso Tahun 2011.

2. Bapak Camat Kab.Agam, Bapak Wali Nagari, Bapak Jorong, Bidan Desa,

Tokoh Masyarakat, Kader Kesehatan dan Pemuda-pemudi berperan aktif

dalam pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas Politeknik Kesehatan

KemenKes Padang di Jorong Koto Tinggi Kenagarian Koto Tinggi

Kecamatan Baso Tahun 2011.

3. Ada dukungan dan respon yang baik dari masyarakat atas kehadiran

mahasiswa jurusan kebidanan yang melaksanakan PKL Kebidanan

Komunitas di Jorong Koto Tinggi, Kenagarian Koto Tinggi.

4. Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Masyarakat Jorong berjalan lancar dan

mengasilkan kesepakatan tindakan yang akan di lakukan selama Kebidanan

Komunitas berlangsung.

4.7.2 Faktor Penghambat

1. Minat masyarakat tinggi tapi masyarakat sibuk dengan pekerjaan masing-

masing sehingga untuk mengumpulkan masyarakat agak susah.

5. Jarak pemukiman antar dusun, sehingga kegiatan intervensi tidak bisa

dilakukan secara merata disetiap dusun atau umpuak di Jorong Koto

Tinggi Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso.

36
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah pelaksanaan kebidanan komunitas mahasiswa kebidanan poltekkes


yang berlangsung dari tanggal 1 Maret sampai 31 Maret 2011 di Jorong Koto
Tinggi Kecamatann Baso Kabupaten Agam dapat di ambil kesimpulan bahwa
masalah kesehatan yang ada di jorong Koto Tinggi adalah sebagai berikut :

Masih rendahnya akseptor KB ( 48,1%), ibu yang tidak memberikan ASI


eksklusif ( 43,5%), balita tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16%), dan remaja tidak
mempunyai pendidikan tentang kespro ( 29%).

Setiap masalah yang ditemukan, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti


masalah rendahnya akseptor KB dapat dipengaruhi oleh :

• Karena Pus ingin tambah anak


• PUS takut dengan efek samping alat kontrasepsi
• PUS tidak mendapat izin suami

Dari masalah yang ditemukan diatas maka didapatkan alternatif


pemecahan masalah dengan mengadakan beberapa
kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi masalah
kesehatan yang ada yang ditemukan dalam bentuk POA. Pelaksanaan tiap
program dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan

5.2 Saran
1. Pada Maasyarakat
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik
diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan
dikembangkan
2. Instansi Pemerintahan
Mohon seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program maupun sektoral
37
untul selalu memberikan dukunan dan pengarahan pada masyarakat dalam
menngkatkan status kesehatan

38
3. Instansi Kesehatan
Mohon pihak puskesmas dapat menjadikan data-data yang telah kami peroleh
sebagai bahan acuan bagi pihak puskesmas.
4. Panitia Poltekkes
Mohon disiapkan lokasi Kebidanan Komunitas yang dapat memenuhi target
yang diharapkan.

39

Anda mungkin juga menyukai