PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1) Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara
nyata di wilayah PKL.
2) Mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL
serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani
masalah kesehatan yang ada di masyarakat yang berhubungan
dengan KIA / KB
3) Dapat
2
4) bekerjasama dengan institusi terkait dalam rangka mengurangi
masalah kesehatan di tingkat Jorong
1.3.2 Bagi Pemerintahan
Dengan adanya PKL Kebidanan Komunitas diharapkan hasil temuan
yang ada di lokasi PKL Kebidanan Komunitas dijadikan masukan bagi
pemerintah untuk merencanakan program kesehatan dimasa yang akan
datang.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan
termotivasi untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.
1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas
di masyarakat yang akan datang.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH
4
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
3.1 Hasil Analiasis Masalah
I. KEPENDUDUKAN
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Laki-laki Perempuan
No Kelompok Umur Jumlah % KET
Jml % Jml %
1. 0 – 11 bulan 7 1,5 8 1,7 15 3,2
2. 1 – 4 tahun 19 4,1 22 4,8 40 8,9
3. 5 – 14 tahun 46 10 59 12,8 105 22,8
4. 15 – 49 tahun 122 26,4 136 29,4 258 55,8
5. 50 – 59 tahun 18 3,9 7 1,5 25 5,4
6. Lebih dari 60 tahun 6 1,3 12 2,6 18 3,9
Jumlah 218 47,2 243 52,8 462 100
5
Tabel 3.3
Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian (15 tahun keatas) di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
1. Petani 45 26,9
2. Nelayan 0 0
3. Peternak 0 0
4. Berburu 0 0
5. Pekerja Buruh Kasar 8 4,8
6. Pengrajin 4 2,4
7. Pedagang 20 12
8. Pegawai Negeri 16 9,6
9. Swasta 54 32,3
10. Pensiunan 0 0
11. Tenaga Usaha Jasa 16 9,6
12 Dan Lain-lain 4 2,4
Jumlah 167 100
6
Beradasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran Program
Kesehatan tertinggi adalah PUS yaitu 106 orang
7
IV. KEMATIAN
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut
Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Kelompok Jumlah Yang
No Populasi %
Umur Meninggal
1. 0 – 11 bulan 15 0 0
2. 1 – 4 tahun 41 0 0
3. 5 – 14 tahun 105 0 0
4. 15 – 49 tahun 258 0 0
5. 50 – 59 tahun 25 0 0
6. Lebih dari 60
18 1 0,2
tahun
Jumlah 462 1 0,2
Beradasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat satu orang
(0,2%) yang meninggal pada kelompok umur >60 tahun
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir
Menurut Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi
Nagari koto Tinggi Tahun 2011
N Kelompok
Diare % Kejang % Campak % Kecelakaan % P.Kronis % dll %
o Umur
1. 0 – 11
bulan
2. 1 – 4 tahun
3. 5 – 14
tahun
4. 15 – 49
tahun
5. 50 – 59
tahun
6. > 60 tahun 1 0,2
Jumlah 1 0,2
8
Beradasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan penyebab kematian satu
tahun terakir adalah penyakit kronis.
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Kelahiran dan Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
9
Keterangan
Triwulan – I : 1 kali
Triwulan – II : 1 kali Sesuai dengan Standart 7
T Triwulan – III : 2 kali
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
1 RS / Puskesmas / Pustu 2 50
2 Dokter / Bidan praktek / RB 2 50
3 Polindes 0 0
4 Posyandu 0 0
5 Dukun terlatih 0 0
6 Dukun tak terlatih 0 0
Jumlah 3 100
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Mempunyai Buku JICA & KMS
Yang Telah Mendapat Imunisasi TT di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Buku
Populas
No Ibu Hamil JICA / % TT.1 % TT.2 % FE %
i
KMS
1. Triwulan I 3 1 25 - - - - 3 50
2. Triwulan II - - - - - - - -
3. Triwulan III 1 1 25 1 25 1 50 1 50
Jumlah 4 2 50 1 25 1 5 4 100
10
Beradasarkan tabel 3.10 di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian ibu
hamil (50%) tidak memiliki buku JICA.
B. IBU BERSALIN
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Bersalin Menurut Penolong Persalinan 1 Tahun
Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Penolong Jumlah % Keterangan
1. Dokter 2 13,3
2. Bidan 13 86,7
3. Perawat 0 0
4. Dukun Terlatih 0 0
5. Dukun Tak Terlatih 0 0
6. Dan Lain-Lain 0 0
Jumlah 15 100
Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Ibu Nifas
Sesuai Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100
11
Beradasarkan tabel 3.12 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas
telah melakukan kontak dengan tenaga kesehatan
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Sesuai
Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100
Beradasarkan tabel 3.13 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas
telah mendapatkan Vitamin A.
Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Yang Memberikan ASI Ekslusif di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Populasi Jumlah % Keterangan
1 ASI Ekslusif 26 26 56,5
2 Tidak Ekslusif 20 20 43,5
Jumlah 46 46 100
Beradasarkan tabel 3.14 di atas dapat disimpulkan bahwa Ibu yang tidak
memberikan ASI eksklusif sebanyak 20 orang (43,5%)
12
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Neonatus
Sesuai Dengan Periode Neonatus di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1 1 – 7 Hari 0 0 0
2 8 – 28 Hari 1 1 100
Jumlah 1 1 100
1 15-20 th 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 21-35 th 58 35 33 5 2 28 0 0 0
3 36-49 th 47 20 18,9 2 4 13 1 0 0
Jumlah 106 55 51,9 7 6 41 1 0 0
Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Alasan PUS Tidak Akseptor di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Alasan Jumlah %
1 Ingin Tambah Anak 11 21,6
2 Tidak Izin Suami 0 0
3 Dan lain-lain 40 78,4
Jumlah 51 100
13
Beradasarkan tabel 3.17 di atas dapat disimpulkan bahwa alasan PUS tidak
akseptor terbanyak adalah DLL (Tidak ingin, takut efek samping dan tidak cocok)
yaitu 78,4%
E. BAYI
Tabel 3.18
Distribusi Frekuensi Berat Badan bayi Baru Lahir 1 Tahun Terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Berat Badan Populasi Jumlah %
1 < 2.500 gr 0 0 0
2 2.500 – 4.000 gr 14 14 93,3
3 > 4.000 gr 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100
Beradasarkan tabel 3.18 di atas dapat disimpulkan bahwa 93,3% berat badan
BBL berada pada rentang 2500 – 4000 gr.
Tabel 3.19
Distribusi Frekuensi Keadaan Bayi Baru Lahir di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Keadaan BBL Populasi Jumlah %
1 Menangis 14 14 93,3
2 Tidak menangis 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100
Beradasarkan tabel 3.19 di atas dapat disimpulkan bahwa tedapat 6,7% bayi
lahir tidak menangis.
14
Tabel 3.20
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi
BCG Dan Campak di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Imunisasi Golongan BCG Campak
No
Umur Populasi Sudah % Populasi Sudah %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 5 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 0 0
3 7 – 11 bulan 5 5 100 5 2 40
Jumlah 15 15 100 15 2 40
Beradasarkan tabel 3.20 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% Bayi telah
mendapat imunisasi BCG dan 40% bayi usia 7-11 bulan belum diberi imunisasi
campak, karena umur bayi yang belum cukup.
Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi DPT di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Imunisasi Golongan DPT
No Populasi
Umur I % II % III %
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 11 73,3 10 66,7 8 53,3
Beradasarkan tabel 3.21 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapatkan imunisasi DPT (73,3%).
15
Tabel 3.22
Ditribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Polio di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Imunisasi POLIO
No Populasi
Golongan I % II % III % IV %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 100 4 80 4 80
3 7- 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 14 93,3 12 80 10 66,7 8 53,3
Beradasarkan tabel 3.22 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapat imunisasi polio (93,3%)
Tabel 3.23
Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Hepatitis B di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Beradasarkan tabel 3.23 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapat imunisasi Hepatitis B (80%)
F. BALITA
Tabel 3.24
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Ditimbang 1 Bulan terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan
1 0 – 11 Bulan 15 15
2 1 Tahun 10 9
3 2 Tahun 12 10
4 3 Tahun 9 6
5 4 Tahun 10 7
Jumlah 56 47
16
Berdasarkan Tabel 3.24 dapat disimpulkan bahwa dari 56 Bayi Balita,
terdapat 9 orang (19%) yang tidak ditimbang.
Tabel 3.25
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Status Gizi
No Golongan Umur Polpulasi Baik Sedang Jelek
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 0 – 11 Bulan 15 14 93,3 1 6,7 0 0
2 1 Tahun 10 9 90 1 10 0 0
3 2 Tahun 12 10 83,3 2 12,7 0 0
4 3 Tahun 9 8 88,9 1 11,1 0 0
5 4 Tahun 10 10 100 0 0 0 0
Jumlah 56 51 91 5 9 0 0
Tabel 3.26
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Menderita Diare 1 Bulan
Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Populasi Diare %
1 0 – 11 Bulan 15 2 3,6
2 1 Tahun 10 1 1,7
3 2 Tahun 12 2 3,6
4 3 Tahun 9 0 0
5 4 Tahun 10 0 0
Jumlah 56 5 8,9
17
Berdasarkan Tabel 3.26 dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang bayi
terdapat 2 orang (3,6%) yang menderita diare
Tabel 3.27
Distribusi Frekuensi Tempat Berobat Balita Yang Menderita Diare
1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Tempat berobat Jumlah %
1 RS/Puskesmas 1 20
2 Pustu/Polindes 2 40
3 Posyandu 2 40
4 Mandiri 0 0
5 Tidak Berobat 0 0
Jumlah 5 100
Berdasarkan Tabel 3.27 dapat disimpulkan bahwa dari 5 orang balita yang
diare, 40% berobat di pustu.
Tabel 3.28
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Pada Anak Balita Yang
Menderita Diare 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Tindakan Jumlah %
1 Infus 0 0
2 Oralit 5 100
3 LGG 0 0
4 Cairan lain 0 0
5 Obat Modern 0 0
6 Obat Tradisional 0 0
7 Dibiarkan saja 0 0
Jumlah 5 100
Berdasarkan Tabel 3.28 dapat disimpulkan bahwa semua anak balita yang
diare diobati dengan oralit.
18
G. ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH
Tabel 3.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Usia 5 – 14 Tahun Yang Ditimbang
di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 3.29 dapat disimpulkan bahwa 40% anak usia 5-8 tahun
telah ditimbang.
Tabel 3.30
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Remaja yang Mendapatkan
Pendidikan Tentang Kesehatan Reproduksi di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Pendidikan kesehatan Jumlah % Keterangan
1 Ya 22 71 -
2 Tidak 9 29 -
Jumlah 31 100 -
19
VII. KESEHATAN KLIMAKTERIUM / MENOPAUSE
Tabel 3. 31
Distribusi Frekuensi Kesehatan Reproduksi Ibu Klimakterium &
Menopouse di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 3.32 dapat disimpulkan bahwa dari 106 rumah KK, 78
rumah (73,6%) permanen.
Tabel 3.33
Distribusi Frekuensi i keluarga Menurut Sumber Penerangan di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Penerangan Jumlah % Keterangan
1 Listrik 105 99,1 -
2 Disel 0 0 -
3 Lampu Tempel 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -
20
Berdasarkan Tabel 3.33 dapat disimpulkan bahwa 99,1% (105KK) sumber
peneragan adalah listrik.
Tabel 3. 34
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Air Minum di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Air Minum Jumlah % Keterangan
1 PAM 6 5,6 -
2 Sumur Gali Pakai Cincin 37 35 -
3 SPT dangkal/Dalam 0 0 -
4 Mata Air Terlindung 23 21,7 -
5 Sumur Gali Tidak Pakai Cincin 40 37,7 -
6 Sungai 0 0 -
Jumlah 106 100 -
Tabel 3.35
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Sampah di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Lobang Sampah 7 6,6 -
2 Dibakar 87 82,1 -
3 Ditimbun 5 4,7 -
4 Sembarangan 3 2,8 -
5 TPS 4 3,8 -
Jumlah 106 100 -
21
Tabel 3.36
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Pembuangan Tinja di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jumlah % Keterangan
1 Kakus 99 93,4 -
2 Kolam 6 5,7 -
3 Sembarangan 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -
Tabel 3.37
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Limbah di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan
1 Dialirkan 70 66 -
2 Dibuang Ke Sungai 0 0 -
3 Septik Tank 36 34 -
4 Ditampung 0 0 -
Jumlah 106 100 -
Tabel 3.38
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jarak Kandang Ternak di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jarak Kandang Ternak Jumlah % Keterangan
1 0 – 10 Meter 54 51 -
2 Lebih dari 10 Meter 52 49 -
Jumlah 106 100 -
22
IX. PERAN SERTA MASYARAKAT
Tabel 3.39
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Informasi Kesehatan di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Informasi Jumlah % Keterangan
1 Tahu Sendiri 18 11,3 -
2 Petugas Kesehatan 75 47,2 -
3 Media Masa 66 41,5 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 159 100 -
Tabel 3.40
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Kepemilikan kendaraan Yang
Bisa Dimanfaatkan di Jorong K oto Tinggi
Nagari Koto TinggiTahun 2011
No Jenis Kendaraan Jumlah % Keterangan
1 Sepeda 8 8,3 -
2 Motor 72 75 -
3 Mobil 16 16,7 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 96 100 -
Tabel 3.41
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jaminan Sosial Kesehatan di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jaminan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Askes 9 30 -
2 Jamsostek 8 26,7 -
3 Askeskin 9 30 -
4 Dan Lain – lain 4 13,3 -
Jumlah 30 100 -
23
Berdasarkan Tabel 3.41 dapat disimpulkan bahwa Jaminan sosial keluarga
terbanyak adalah jamsostek, yaitu 26,7%.
Tabel 3.42
Distribusi Frekuensi Kegiatan Masyarakat Dalam Jaringan Sosial di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jaringan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Dana sehat 5 14,3 -
2 Ambulan desa 1 2,9 -
3 Tabulin 2 5,7 -
4 Kumpulan Donor Darah 1 2,9 -
5 Dasa Wisma 3 8,6 -
6 Posyandu 15 42,8 -
7 Dan Lain – lain 8 22,8 -
Jumlah 35 100 -
Berdasarkan Tabel 3.42 dapat disimpulkan abhwa kegiatan sosial yang paling
banyak diikut masyarakat adalah posyandu, yaitu 42,8%
24
XI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA
Tabel 3.44
Distribusi Frekuensi Pengambil Keputusan Dalam Keluarga di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Pengambil Keputusan Jumlah % Keterangan
1 Suami 91 85,9 -
2 Orang Tua 3 2,8 -
3 Ibu sendiri 5 4,7 -
4 Dan Lain – lain 7 6,6 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.44 dapat disimpulkan bahwa dari 106 KK, terdapat 91
KK (85,9%) yang pengambilan keputusannya tergantung pada suami.
Tabel 3.45
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Dalam Penanggulangan
Kegawat daruratan di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Tindakan Jumlah % Keterangan
1 Ditanggulangi Sendiri 9 8,5 -
2 Memberitahu Masyarakat 0 0 -
3 Dibawa Ke Petugas Kesehatan 97 91,5 -
4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 106 100 -
25
XIII. SARANA YANG ADA DI MASYARAKAT
Tabel 3.46
Distribusi Frekuensi Jumlah Fasilitas Yang Ada Di Masyarakat di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Fasilitas Jumlah % Keterangan
1 Puskesmas 0 0 -
2 Dokter/Bidan Praktek 0 0 -
3 Polindes 0 0 -
4 Posyandu 2 100 -
5 Dukun Terlatih 0 0 -
6 Dukun Tak Terlatih 0 0 -
Jumlah 2 100 -
Tabel 3.47
Jumlah Sarana Yang Ada Di Masyarakat di Jorong Koto Tinggi Nagari
Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Sarana Jumlah % Keterangan
1 SARANA PENDIDIKAN
• TK
1 33,3
• SD
• SLTP
• SLTA
• Akademi/PT
• Pesantren
2 Sarana Ibadah
• Mesjid/Mushalla 2
66,7
• Gereja
• Pura
• Wihara
3 Sarana Olahraga
• Lapangan Bola
• Lapangan Volly
• Lapangan badminton
• Lapangan Takraw
• Dan Lain -lain
Jumlah 3 100
26
Berdasarkan Tabel 3.47 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 posyandu dan 1
mesjid serta 1 mushola di jorong koto tinggi.
Tabel 3.48
Jumlah Sumber Daya Kesehatan Di Masyarakat Balita yang diare 1
bulan terakir
No Jenis SDM Jumlah % Keterangan
1 Dokter Spesialis 0 0 -
2 Dokter Umum 0 0 -
3 Dokter Gigi 0 0 -
4 Bidan 1 100 -
5 Perawat 0 0 -
6 Dan Lain –lain 0 0 -
Jumlah 1 100 -
27
Dari 56 orang, yang tidak ditimbang orang 9 orang (16%)
8) Jarak kandang ternak 0-10 meter
Dari 106 KK, yang jarak kandang ternak 0-10 meter 54 KK (50,9 %)
9) Pembuangan limbah dialirkan
Dari 106 KK, yang pembuangan limbahnya dialirkan ke got sebanyak 70
KK (66%)
10) Remaja tidak mempunyai pendidikan tentang kespro
Dari 31 remaja, yang tidak mendapatkan pendidikan kespro sebanyak 9
(29 %)
28
3.3.3 Alternatif Pemecahan Masalah
No Masalah Alternatif Pemecahan
Penyuluhan
1 PUS yang tidak akseptor
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Posyandu ekstra
Remaja yang tidak mendapatkan Penyuluhan
4
pendidikan kespro Posyandu Remaja
29
2. Ibu yang Penyuluh Ibu PUS yang Sabtu/ 19 50.000 Mahasis Bu Elin, Fitria
tidak ASI an mengerti tidak Maret 2011 wa Wahyuni, Puji
eksklusif Pentingny akseptor jam 09.00 Sutama Putri,
(43,5 %) a ASI WIB di Wirya Ningsih,
esklusif MDA Silfany
Jorong
Koto
Tinggi
3. Balita yang Posyandu Seluruh Balita Sabtu/ 19 50.000 Mahasis Bu Loli, Susanti
tidak ekstra balita yang Maret 2011 wa Widiastuti,
ditimbang yang ada belum jam 09.00 Sucia
dalam 1 melakuka ditimbang WIB di Ramadhani
bulan n MDA Samudra, Suci
terakhir penimban Jorong Tri
(16%) gan berat Koto Annisa,Nikmah
badan Tinggi Febriani
4. Remaja Penyuluh Remaja Remja di Sabtu/ 19 50.000 Mahasis Deni. S, Vanny
yang tidak an mangerti jorong Maret 2011 wa Susila Putri,
mendapatk dan koto jam 09.00 Rahmah
an mengetah tinggi WIB di Harlima Persia,
pendidikan ui tentang MDA Mira Laila
kespro pendidika Jorong Febriana, Wiwit
(29%) n Koto Febriani
reproduksi Tinggi
30
BAB IV
1. Kegiatan individu
Setiap mahasiswa masing-masing mempunyai 3 KK binaan .
Pembinaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan , yang terdiri dari:
• Penyuluhan tentang KB
• Penyuluhan tentanh ASI eksklusif
• Penyuluhan tentang Kespro remaja
• Penyuluhan tentang PHBS
2. Kegiatan kelompok
• KB Safari
• Penyuluhan kelompok
a. Penyuluhan KB
Sasaran : PUS yang tidak akseptor
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
31
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang mempunyai balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup
32
d. Posyandu Ekstra
Sasaran : Balita yang belum di timbang
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,
a. Ibu – ibu yang memiliki balita
b. Kader
c. Mahasiswa
Susunan Acara:
a. Pembukaan
b. Penyajian/penyuluhan
c. Tanya jawab
d. Penutup
33
dan penyuluhan tentang Kespro. Selain dari penyuluhan kami juga melakukan
beberapa kegiatan fisik yaitu KB safari dan Posyandu extra.
4.5 Partisipasi
1. Biaya dan Dana
dalam pelaksanaan kegiatan intervensi mahasiswa Kebidanan komunitas
memperoleh dana dari BKKBN dan Mahasiswa poltekkes khususnya
kebidanan
2. Tenaga
Dalam pelaksanaan kebidanan komunitas enaga berasal dari masyarakat,
pegawai puskesmas
34
3. Waktu dan material
Seluruh pelaksanaan kegiatan telah disusun waktu dan tempat yang telah
disetujui oleh kepala jorong, kader, tenaga kesehatan, ketua pemuda di
jorong koto tinggi.
4. Dukungan politis
Secara garis besar, seluruh rencana kegiatan yang dilakukan mendapatkan
dukungan dari wali nagari dan kepala jorong tabek panjang.
35
Komunitas Politeknik Kesehatan KemenKes Padang di Jorong Koto Tinggi
2. Bapak Camat Kab.Agam, Bapak Wali Nagari, Bapak Jorong, Bidan Desa,
3. Ada dukungan dan respon yang baik dari masyarakat atas kehadiran
Komunitas berlangsung.
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Pada Maasyarakat
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik
diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan
dikembangkan
2. Instansi Pemerintahan
Mohon seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program maupun sektoral
37
untul selalu memberikan dukunan dan pengarahan pada masyarakat dalam
menngkatkan status kesehatan
38
3. Instansi Kesehatan
Mohon pihak puskesmas dapat menjadikan data-data yang telah kami peroleh
sebagai bahan acuan bagi pihak puskesmas.
4. Panitia Poltekkes
Mohon disiapkan lokasi Kebidanan Komunitas yang dapat memenuhi target
yang diharapkan.
39