Anda di halaman 1dari 138

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas juga dapat
diartikan sebagai satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian
oleh dinas kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas
operasional, pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan. Kewenangan
kemandirian puskesmas seperti kewenangan menyelenggarakan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai
potensinya.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 juga menegaskan adanya
dua fungsi Puskesmas berikut, yaitu penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) tingkat pertama, yakni kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat: dan
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama, yakni
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, dan memulihkan kesehatan

1
perseorangan.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) merupakan upaya kesehatan wajib atau
upaya pokok puskesmas, yang terdiri dari upaya promosi kesehatan, upaya
kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana,
upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular serta upaya pengobatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan
upaya pokok pada daerah kerja Puskesmas Kayon tahun 2020
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun rincian tujuan khusus yang ingin dicapai oleh laporan ini adalah
sebagai berikut.
a.Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Promosi Kesehatan pada
daerah kerja Puskesmas Kayon tahun 2020
b.Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Kesehatan Lingkungan pada
daerah kerja Puskesmas Kayon tahun 2020
c.Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Kesehatan Lingkungan pada
daerah kerja Puskesmas Kayon tahun 2020
d.Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Perbaikan Gizi pada daerah
kerja Puskesmas Kayon tahun 2020
e. Memberikan gambaran-gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular pada daerah kerja Puskesmas Kayon tahun 2020

2
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Dokter Muda
a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat perkuliahan
b. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
c. Melatih dan mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program.
1.3.2 Bagi Puskesmas
a. Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi perbaikan
kegiatan program yang dilaksanakan dan sebagai bahan acuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat
b. Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada program-program
Puskesmas Kayon, serta memperoleh masukan dari saran-saran yang
diberikan sebagai umpan balik yang positif.
1.3.3 Bagi Masyarakat
a. Tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu
b. Diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan
tercapainya keberhasilan program

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Data Demografi


2.1.1 Data Demografi Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan Palangka
Wilayah Kelurahan Bukit Tunggal pada tahun 2019 memiliki jumlah
penduduk 48.737 jiwa dan Kelurahan Palangka pada tahun 2019 memiliki jumlah
penduduk 44.758 jiwa
A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah dan Jenis Kelamin
Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas di Kelurahan Bukit Tunggal
dan Kelurahan Palangka tahun 2019
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kelurahan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. Bukit Tunggal 25.086 23.651 48.737
2. Palangka 23.891 20.867 44.758

B. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk


Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk di Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan
Palangka Tahun 2019
Jumlah Penduduk
No Kelurahan Kepadatan Kategori
(Jiwa)
1. Bukit Tunggal 48.737 205,5 jiwa/km2 Kurang Padat
2. Palangka 44.758 1.808,4 jiwa/km2 Sangat Padat

Kepadatan Penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas
luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km 2. Berdasarkan Undang-

4
Undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :
- Tidak Padat: Kepadatan penduduk mencapai 50 jiwa/km2
- Kurang padat: Kepadatan penduduk mencapai 51-250 jiwa/km2
- Padat : Kepadatan penduduk mencapai 251-400 jiwa/km2
- Sangat Padat: Kepadatan penduduk melebihi 401 jiwa/km2
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Kelurahan Bukit Tunggal
termasuk dalam kategori kurang padat dengan kepadatan penduduk sebesar 205,5
jiwa/km2dan Kelurahan Palangka termasuk dalam kategori sangat padat padat
dengan kepadatan penduduk sebesar 1.808,4 jiwa/Km2
C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Tabel 2.3 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Bukit
Tunggal dan Kelurahan Palangka tahun 2019
Kelurahan
No. Agama
Bukit Tunggal Persentase Palangka Persentase
1. Islam 31.023 63,6 % 33.830 82,7 %
3. Protestan 16.733 34,3 % 5.236 11,7 %
2. Katolik 167 0,4 % 695 1,7 %
5. Hindu 727 1,5 % 1.512 3,7 %
4. Budha 85 0,2 % 60 0,1 %
6. Kong Hu Chu - - - -
Jumlah 48.737 100 % 44.758 100 %

D. Distribusi Penduduk Berdasarkan Distribusi Usia


Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Dsitribusi Usia di Kelurahan Bukit
Tunggal dan Kelurahan Palangka tahun 2019
Kelurahan

5
Kelompok Usia Bukit Tunggal Persentase Palangka Persentase
No.
(Tahun)
1. Bayi dan Balita (0-4th) 5.654 11,6 % 4.654 10,4%
2. Anak Sekolah (5-9th) 4.728 9,7 % 4.699 10,5%
3. Remaja (10-19th) 9.016 18,5 % 8.548 19,1%
4. Usia 20-44 tahun 18.959 38,9 % 7.698 17,2%
5. Usia 45-59 tahun 6.530 13,4 % 15.754 35.2%
6. Usia 60-69 tahun 2.876 5,9 % 2.014 4,5%
7. Usia 70-75 tahun 828 1,7 % 939 2,1%
8. Usia >75 tahun 146 0,3 % 447 1,0%
Jumlah 48.737 100 % 44.758 100%

E. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan
Bukit Tunggal dan Kelurahan Palangka tahun 2019
Kelurahan
No. Pendidikan
Bukit Tunggal Persentase Palangka Persentase
Pendidikan Dasar
1. 18.081 37,1 % 21.305 47,6 %
atau kurang
Pendidikan
2. Menengah (SMP, 23.882 49,0 % 15.218 34,0 %
SMA, SMK)
Pendidikan Tinggi
3. (Diploma dan 6.775 13,9 % 8.235 18,4 %
Universitas)
Jumlah 48.737 100% 44.758 100 %

6
F. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis pekerjaan
Tabel 2.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Pekerjaan Di Kelurahan Bukit
Tunggal tahun 2019
No. Status Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1. Bekerja 27.667 56,77%
2. Tidak Bekerja 21.556 44,23%
Jumlah 48.737 100%

Tabel 2.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Pekerjaan di Kelurahan


Palangka tahun 2019
No. Status Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1. Bekerja 27.208 60,79%
2. Tidak Bekerja 17.549 39,21%
Jumlah 44.758 100%

2.1.2 Data Demografi Wilayah Kerja Puskesmas Kayon


2.1.2.1 Jumlah penduduk
Wilayah Kerja Puskesmas Kayon pada tahun 2019 memiliki jumlah
penduduk yang dilayani sebanyak 37.333 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki
19.152 jiwa dan perempuan 18.181 jiwa

7
1940
0
1920
0

1900
0

1880
0

1860
0

1840
0

1820 Laki- Perempua


Laki n

Grafik 2.1 Grafik Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja
Puskesmas Kayon tahun 2019

Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dari
pada penduduk perempuan. Hal ini dapat menjadi sebuah Kesempatan
(opportunity) karena dengan banyaknya penduduk laki-laki, memungkinkan dari
segi pemberdayaan dan bantuan tenaga dari masyarakat.
2.1.2.2 Distribusi Penduduk

Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Kayon pada tahun 2019


memiliki jumlah penduduk sebanyak 37.333 jiwa dengan luas wilayah 261,87 Km².
Oleh itu, untuk wilayah kerja Puskesmas Kayon termasuk dalam kategori kurang
padat dengan kepadatan penduduk 142,5 Jiwa/Km2. Namun, bila berdasarkan
kepadatan penduduk per-kelurahan, Kelurahan Bukit Tunggal termasuk dalam
kategori kurang padat dengan kepadatan penduduk sebesar 205,5 jiwa/km 2dan
8
Kelurahan Palangka termasuk dalam kategori sangat padat padat dengan kepadatan
penduduk sebesar 1.808,4 jiwa/km2.Wilayah kerja Puskesmas Kayon merupakan
gabungan dari sebagian kelurahan Bukit Tunggal dan kelurahan Palangka.
Kelurahan Palangka yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Kayon seluas 24,75
Km2 dan Kelurahan Bukit Tunggal yang masuk wilayah kerja Puskesmas Kayon
seluas 237,12 Km2. Berikut rincian distribusi penduduk di kelurahan Bukit Tunggal
dan Palangka.
Tabel 2.8 Distribusi Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kayon
Berdasarkan Usia.
Kelompok Usia
No.
(Tahun) Jumlah Persentase
1. Bayi dan Balita (0-4th) 3.355 8,9%
2. Anak Sekolah (5-9th) 5.317 14,2%
3. Remaja (10-19th) 6.967 18,6%
4. Usia 20-44 tahun 12.648 33,87%
5. Usia 45-59 tahun 6.514 17,44%
6. Usia 59-69 tahun 1.972 5,2%
7. Usia >70 tahun 560 1,5%
Jumlah 37.333 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk usia produktif memiliki proporsi
jumlah yang paling besar.Hal ini dapat menjadi sebuah Kesempatan (Opportunity)
karena dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar dapat membantu
program Puskesmas

9
2.2 Profil Puskesmas Kayon
2.2.1 Batas Wilayah
Puskesmas Kayon berada di Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya
yang terletak di Jl. Rajawali No. 35 Palangka Raya – Kalimantan Tengah, Kode Pos
73112 telepon (0536) 3239273 fax ( 0536 ) 3239273. Luas wilayah UPT Puskesmas
Kayon adalah 261,87 Km2, yang terbagi atas dua kelurahan, yaitu Kelurahan
Palangka 24,75 Km2 dan Kelurahan Bukit Tunggal 237,12 Km2. Semua wilayah
bisa ditempuh dengan jalur darat. Batas – batas wilayah

dari UPT Puskesmas Kayon adalah :


1. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bukit Rawi, Kabupaten Pulang
Pisau
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Palangka
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Palangka dan Kelurahan
Marang Kecamatan Bukit Batu
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Bukit Tunggal, Jalan Cilik
Riwut sebelah kiri sampai KM.7
Secara administrasi UPT Puskesmas Kayon berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Jekan Raya
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Bukit Hindu
3. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Bukit Hindu

10
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah UPT Puskesmas Jekan Raya

Gambar 2.1 Peta Wilayah UPT Puskesmas Kayon

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kayon meliputi daerah perumahan padat


penduduk (Kompleks Perumnas, Jl. Paus, Jl. Sapan, Jl. Bandeng dan Jl. Hiu Putih)
dan daerah pengembangan kota dengan sebaran penduduk yang terpecah-pecah (Jl.
Badak dan Jl. Banteng).
2.2.2 Keadaan Tanah dan Iklim

Secara administrasi , wilayah kerja Puskesmas Kayon terdiri dari 2


kelurahan, yaitu kelurahan Palangka dan Kelurahan Bukit Tunggal dengan kondisi
daerah dataran. Iklim yang berpengaruh adalah iklim tropis dengan musim
penghujan dan musim kemarau. Pada bulan Juni sampai September, arus angin
berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga
mengakibatkan musim kemarau di Indonesia. Sebaliknya pada bulan Desember
sampai dengan Maret, arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari

11
Asia dan Samudera Pasifik, sehingga pada bulan tersebut terjadi musim hujan..
Rata-rata curah hujan di kota Palangkaraya dan sekitarnya tercatat 282,4 mm
dengan jumlah terendah terjadi pada bulan September dan tertinggi pada bulan
Desember.
Tekanan udara kota Palangkaraya rata-rata adalah 1012,0 (milibar) dengan
persentase kelembaban udara adalah 88,0 (%). Besarnya suhu atau temperature
udara rata-rata adalah 26,5oC. Besarnya kecepatan angin rata-rata 2,9 (knots) dan
persentase lamanya penyinaran matahari rata-rata 45,0 (%). Faktor keadaan iklim ini
sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti diare, DBD (demam
berdarah dengue), dan ISPA yang cenderung dipengaruhi oleh iklim dan akan
mewabah di musim musim tertentu.
2.2.3 Jangkauan Transportasi

Dari kondisi geografis UPT Puskesmas Kayon dan 2 kelurahan yang berada
di wilayah UPT Puskesmas Kayon, dapat dijangkau dengan menggunakan
transportasi darat kendaraan roda dua dan roda empat. Puskesmas Kayon terletak di
pinggir jalan raya, sehingga jalan menuju Puskesmas tergolong cukup nyaman
karena sudah diaspal dan dilalui transportasi umum, namun karena terletak di
pinggir jalan raya yang termasuk ramai dan padat penduduk sehingga pengunjung
agak sulit untukmenempatkan alat transportasi khususnya kendaraan roda
empat.Seluruh wilayah kerja puskesmas Kayon dapat dilalui oleh transportasi darat.
Terdapat banyak akses jalan yang menghubungkan antar wilayah dan jalanan dalam
keadaan sudah di aspal, meskipun ada beberapa jalan yang menuju Puskesmas
Pembantu (Pustu) yang masih bergelombang dan belum teraspal. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan transportasi menuju Puskesmas Kayon cukup mudah dijangkau.

12
Hal ini dapat menjadi sebuah Kesempatan (Opportunity) karena dengan akses
puskesmas yang baik serta mudah di jangkau dapat memudahkan puskesmas
melakukan pelayanannya.
2.2.4 Lingkungan Perumahan
Lingkungan Perumahan pada wilayah kerja Puskesmas Kayon terdiri dari
dua kelurahan yaitu kelurahan Palangka dan Bukit Tunggal dengan kondisi
daerahnya merupakan dataran. Di wilayah kerja Puskesmas Kayon ini, presentasi
penduduk dengan akses sarana sanitasi yang layak sudah baik. Masyarakat banyak
menggunakan jamban leher angsa, yaitu merupakan jamban leher lubang kloset
berbentuk lengkungan, dengan demikian akan terisi air gunannya sebagai sumbat
sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatang-binatang kecil.
Jamban model ini adalah yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan lingkungan
sesuai dengan syarat jamban sehat menurut Departemen Kesehatan tahun 2014.
2.2.5 Air Bersih
Sumber air bersih yang digunakan masyarakat untuk air minum rumah
tangga di wilayah kerja Puskesmas Kayon menggunakan air tanah, air ledeng dan
air dam. Untuk persentase penggunaan air ledeng sebesar 7 %, penggunaaan air
tanah sebesar 92,2 %, dan penggunaan air dam sebesar 0,8 %. Kualitas air tanah, air
ledeng, air dam baik, tidak berbau dan tidak berwarna.
2.2.6 Pengelolaan Limbah
Puskesmas Kayon tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
karena untuk IPAL sendiri masih dalam proses pengajuan pengadaan. Untuk
pengolahan limbah bentuk cair dari ruangan poli gigi, laboratorium, dan ruangan
tindakan di Puskesmas Kayon memiliki septic tankmasing-masing sebagai tempat

13
pembuangannya.
Untuk pengelolaan limbah padat medis, Puskesmas Kayon bekerja sama
dengan pihak ketiga dimana tiap 3 kali seminggu Puskesmas Kayon akan
mengantarkan limbah padat medis tersebut ke Puskesmas Bukit Hindu dan pihak
ketiga akan mengangkutnya. Limbah terbesar di wilayah kerja Puskesmas Kayon
adalah limbah rumah tangga termasuk sampah yang di kelola di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).

2.2.7 Sarana dan Prasarana


Tabel 2.9 Jumlah sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon Tahun
2019

SEKOLAH JUMLAH
TK/RA 22
SD/MI 10
SMP/MTSN 5
SMA/MAN 3
Jumlah 40

Tingkat pendidikan masyarakat akan mempunyai pengaruh terhadap


pelaksanaan program. Dengan tingkat pendidikan yang cukup, program-program
yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal.

14
Tabel 2.10 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kayon tahun
2019
No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas 1
2. Puskesmas Pembantu 2
3. Rumah Sakit 1
4. Apotek 10
5. Dokter Praktek 3
6. Laboratorium 2
7. Praktek Bidan Mandiri 12
8. Posyandu Balita 11
9. Posbindu 4
10. Posyandu Lansia 8

Disekitar Puskesmas banyak terdapat Dokter Praktek dan Praktek Bidan


Mandiri. Hal ini dapat menjadi sebuah ancaman (threatening) karena akan
meningkatkan persaingan dengan puskesmas.
Untuk Posyandu sendiri, Puskesmas Kayon memiliki 1 Posyandu Pratama,
3 Posyandu Madya dan 9 Posyandu Purnama. Dari data sarana dan prasarana ini,
untuk pelaksanaan program yang ada di wilayah kerja serta penyuluhan adalah
menggunakan sarana kesehatan yang ada di masyarakat seperti rumah penduduk
dan sekolah-sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, keberadaan Posyandu Purnama yang lebih banyak
dari Posyandu Madya dan Pratama dapat menjadi Kesempatan (Opportunity) untuk
Puskesmas agar pelaksanaan Program Puskesmas dapat berjalan dengan lancer.

15
2.3 Gambaran Puskesmas Kayon
2.3.1 Visi,Misi, dan Motto Puskesmas Kayon
Adapun visi dan misi Puskesmas Kayon dalam pembangunan bidang
kesehatan dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kota Palangka Raya yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
pembangunan bidang kesehatan di wilayah kerja puskesmas adalah sebagai berikut.
VISI : “Mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”
MISI : 1. Mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Meningkatnya peran serta masyarakat untuk berprilaku hidup
sehat
3. memberikan pelayanan puskesmas yang bermutu, berintegrasi
dan terjangkau oleh masyarakat
MOTTO : “Target Sinta Jadi Barigas”
TATANILAI :
1. Kedisiplinan
2. Kerjasama tim
3. Pelayanan Prima
4. Integritas yang tinggi

2.3.2 Sarana Kesehatan


1) Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan menurut kepemilikan pada tahun 2019 di wilayah
Puskesmas Kayon, antara lain:

16
a) Milik Pemerintah Kota Palangka Raya, yaitu:
a. 1 buah Puskesmas Induk Kayon
b. 2 buah Puskesmas Pembantu
c. 11 buah posyandu balita
d. 6 buah posyandu lansia
e. 4 buah posbindu
b) Milik Swasta 12 buah, yaitu 12 buah praktek bidan mandiri
2) Sarana Farmasi
Ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar tahun 2019 relatif cukup baik
dalam hal jenis maupun jumlahnya. Sumber dana pengadaan obat berasal dari
APBD kota, BPJS, APBD Provinsi Kalimantan Tengah untuk buffer stok dan
APBN untuk obat jamkesmas
3) Sarana Laboratorium
a) Puskesmas induk Kayon memiliki laboratorium kesehatan dasar.
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Kayon sudah sesuai
dengan Permenkes RI Nomor 37 tahun 2012 meliputi pemeriksaan-
pemeriksaan dasar yaitu: Hematologi (Hemoglobin dengan menggunakan
Hb Sahli), kimia Klinik (Glukosa Darah), Mikrobiologi, dan Urinalisa.
b) Puskesmas Pembantu yang berjumlah 2 buah belum memiliki laboratorium
kesehatan dasar, namun apabila memerlukan pemeriksaan laboratorium
dapat airahkan ke Puskesmas Induk
4) Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Upaya kesehatan bersumber masyarakat yang dikembangkan di puskesmas
Kayon Kota Palangka Raya sesuai Permenkes No. 43 tahun 2019 pasal 53 antara

17
lain:
a) Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)
Promosi Kesehatan Puskesmas adalah Upaya Kesehatan melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya
secara mandiri agar berprilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk
Usaha Kesehatan sekolah(UKS).
Adapun kegiatan yang telah di lakukan adalah:
a. Penyuluhan PHBS Tatanan Sekolah ke TK, SD
b. Pembinaan Kantin Sekolah SD
c. Sosialisasi SISMANTIK untuk SMP dan SMA
b) Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Tujuan untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan melalui kegiatan pencegahan penyakit dan pengawasan
lingkungan.
Kegiatan yang telah dilakukan yaitu:
a. Inspeksi Kesling Sarana Kesehatan
b. Inspeksi Kesling Sarana Sekolah
c. Inspeksi Kesling TPM
d. Inspeksi Kesling Depot Air Minum
e. Pemeriksaan Rumah Sehat
c) Kesehatan Ibu Anak dan keluarga berencana
Bentuk pelayanan kesehatan reproduksi di luar gedung, berupa penyuluhan
kesehatan reproduksi bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kayon

18
juga pembinaan Kesehatan reproduksi termasuk kesehatan Gender bagi
Kader-kader Kesehatan yang ada. Karena melalui pemahaman masalah
KESPRO yang baik kepada kader kesehatan yang merupakan perpanjangan
tangan petugas kesehatan yang ada.
Upaya kesehatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi Balita
b. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TK/RA
c. PKPR di sekolah (minta data ke bu shinta)
d. Pendampingan Kelas Ibu Hamil
e. Pemantauan Bumil Risti
f. Pemantauan Bayi Risti
g. Pelacakan AMP (Audit Maternal Perinatal)
d) Perbaikan Gizi Masyarakat
Dalam Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) ada beberapa kegiatan yang
dilakukan untuk menunjang meningkatkan perbaikan gizi keluarga
diantaranya, kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu:
a. Pemantauan Balita berat badan kurang
b. Pemberian Vitamin A ke TK
c. Pemberian Vitamin A ke Posyandu
d. Pemberian Tablet tambah darah
e. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi Balita
f. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TK/RA
e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit merupakan suatu usaha
untuk menghilangkan atau merubah atau timbulnya penyakit. Program ini
19
bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan (morbiditas) dan kematian
penduduk (mortalitas).
Upaya yang telah dilaksanakn yaitu:
a. PMO TB Paru
b. Kontak serumah TB Paru
c. Penemuan dan tatalaksana Pneumonia Balita
d. Follow Up kusta
e. Pelayanan Posbindu
f. Penyuluhan DBD
5) Data Dasar Puskesmas
Rasio tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan dari indikator kinerja SPM
dengan indikator per 100.000 penduduk. Proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas
Kayon dapat dilihat pada tabel.
a) Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di wilayah Sarana Kesehatan
Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Puskesmas Kayon pada tahun 2019
dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut ini.
Tabel 2.11 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di wilayah Puskesmas Kayon
Kota Palangka Raya Pada Tahun 2019
No. Jenis TenagaTarget Nasional Rasio Target Rasio per 100.000 Jumlah
Medis per Penduduk di Wilayah Kerja
100.000 Penduduk Puskesmas Kayon
1. Dokter Umum 40 15 7
2. Dokter Gigi 12 4 2
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan dokter umum targetnya sebesar 40 atau 1 orang dokter

20
melayani 2500 orang. Berdasarkan hal tersebut untuk wilayah kerja Puskesmas
Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 15 dokter umum. Berdasarkan
data yang di dapat jumlah dokter umum di wilayah kerja Puskesmas Kayon
sebanyak 7 orang atau 1 orang dokter umum melayani 5.333. Hal ini menunjukkan
bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio dokter umum per
100.000 penduduk.
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan dokter gigi targetnya sebesar 12 atau 1 orang dokter
gigi melayani 8.333 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 4 dokter gigi.
Berdasarkan data yang di dapat, jumlah dokter gigi. Berdasarkan data yang di dapat,
jumlah dokter gigi di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 2 orang atau 2orang
dokter gigi melayani 18.666. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum
memenuhi standar target ratio dokter gigi per 100.000 penduduk.
b) Jumlah dan Ratio Tenaga Keperawatan di wilayah Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga keperawatan di wilayah Puskesmas Kayon pada
tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut ini.
Tabel 2.12 Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di wilayah Puskesmas
Kayon Kota Palangka Raya Pada Tahun 2020
Target Nasional Rasio per 100.000 Penduduk
No. Jenis Tenaga Jumlah
Medis Rasio per di Wilayah Kerja Puskesmas
100.000 Penduduk Kayon
1. Perawat 158 59 14
2. Perawat Gigi 15 6 4
3. Bidan 100 37 34
21
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan perawat targetnya sebesar 158 atau 1 orang perawat
melayani 632 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja Puskesmas
Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 59 perawat. Berdasarkan data
yang di dapat , jumlah perawat di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 14
orang atau 1 orang perawat melayani 2.666 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio perawat per 100.000
penduduk.
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan perawat gigi targetnya sebesar 15 atau 1 orang perawat
gigi melayani 6.666 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 6 perawat gigi.
Berdasarkan data yang di dapat, jumlah perawat gigi di wilayah kerja Puskesmas
Kayon sebanyak 4 orang atau 1 orang perawat gigi melayani 9.333 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio
perawat gigi per 100.000 penduduk.
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan bidan targetnya sebesar 100 atau 1 orang bidan
melayani 1.000 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja Puskesmas
Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 37 bidan. Berdasarkan data
yang didapat, jumlah bidan di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 34 orang
atau 1 orang bidan melayani 1.098 orang. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas
Kayon belum memenuhi standar target ratio bidan per 100.000 penduduk.

22
c) Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di wilayah Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian di wilayah Puskesmas Kayon pada
tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.13 berikut ini.
Tabel 2.13 Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di wilayah Puskesmas
Kayon Kota Palangka Raya Pada Tahun 2019
Target Rasio Rasio per 100.000 Penduduk
No. Jenis Tenaga Jumlah
Nasional per di Wilayah Kerja Puskesmas
Medis
100.000 Penduduk Kayon
1. Tenaga 9 3 2
Kefarmasian

Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,


untuk jenis tenaga kesehatan tenaga kefarmasian targetnya sebesar 9 atau 1 orang
tenaga kefarmasian melayani 11.111 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk
wilayah kerja Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 3
tenaga kefarmasian. Berdasarkan data yang didapat, jumlah tenaga kefarmasian di
wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 2 orang atau 1 orang tenaga kefarmasian
melayani 18.109. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi
standar target ratio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk.
d) Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di wilayah Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga gizi di wilayah Puskesmas Kayon pada tahun 2019
dan dilihat pada Tabel 2.14 berikut ini
Tabel 2.14 Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di wilayah Puskesmas Kayon
Kota Palangka Raya pada tahun 2019

23
Target Nasional Rasio per 100.000 Penduduk di
No. Jenis Tenaga Jumlah
Rasio per100.000 Wilayah Kerja Puskesmas
Medis
Penduduk Kayon
1. Tenaga Gizi 10 4 1
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan tenaga gizi targetnya sebesar 10 atau 1 orang tenaga
gizi melayani 10.000 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja
Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 4 tenaga gizi.
Berdasarkan data yang didapat, jumlah tenaga gizi di wilayah kerja Puskesmas
Kayon sebanyak 1 orang atau 1 orang tenaga gizi melayani 37.333. Hal ini
menunjukkan bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio
tenaga gizi per 100.000 penduduk.
e) Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di wilayah Sarana
Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Kayon
pada tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.15 berikut ini
Tabel 2.15 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di wilayah
Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya pada Tahun 2019
Target Nasional Rasio per 100.000
Jenis Tenaga
No. Rasio per100.000 Penduduk di Wilayah Jumlah
Medis Penduduk Kerja Puskesmas Kayon
Tenaga
1. 13 5 3
KesehatanMasya
rakat
Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,
untuk jenis tenaga kesehatan tenaga kesehatan masyarakat targetnya sebesar 13 atau

24
1 orang tenaga kesehatan masyarakat melayani 7.692 orang. Berdasarkan hal
tersebut, untuk wilayah kerja Puskesmas Kayon dengan jumlah penduduk 37.333
dibutuhkan 5 tenaga kesehatan masyarakat. Berdasarkan data yang didapat, jumlah
tenaga kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 3 orang
atau 1 orang tenaga kesehatan masyarakat melayani 12.073. Hal ini menunjukkan
bahwa Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio tenaga kesehatan
masyarakat per 100.000 penduduk.
f) Jumlah dan Rasio Tenaga Sanitasi di wilayah Sarana Kesehatan
Jumlah dan Rasio tenaga sanitasi di Puskesmas Kayon pada tahun 2019
dapat dilihat pada tabel 2.16 berikut ini
Tabel 2.16 jumlah dan rasio Tenaga Sanitasi di wilayah Puskesmas Kayon
Kota Palangka Raya Pada Tahun 2019
Jenis Tenaga Target Nasional Rasio per 100.000
No. Jumlah
Medis Rasio per100.000 Penduduk di Wilayah
Penduduk Kerja Puskesmas Kayon

1. Sanitarian 15 5 2

Berdasarkan standar target ratio kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk,


untuk jenis tenaga kesehatan sanitarian targetnya sebesar 15 atau 1 orang sanitarian
melayani 6.666 orang. Berdasarkan hal tersebut, untuk wilayah kerja Puskesmas
Kayon dengan jumlah penduduk 37.333 dibutuhkan 6 sanitarian. Berdasarkan data
yang didapat, jumlah sanitarian di wilayah kerja Puskesmas Kayon sebanyak 2
orang atau 1 orang sanitarian melayani 18.666 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
Puskesmas Kayon belum memenuhi standar target ratio sanitarian per 100.000

25
penduduk.
Dari pemaparan tersebut, dapat dilihat bahwa berdasarkan standar target ratio
kebutuhan SDMK per 100.000 penduduk jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas
Kayon belum memenuhi standar target ratio tenaga kesehatan masyarakat per
100.000 penduduk. Hal ini dapat menjadi suatu Kelemahan (Weakness) karena
dengan kurangnya jumlah tenaga kesehatan membuat beban kerja perorang menjadi
lebih besar.
Puskesmas Kayon merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah kerjanya
mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut.
a) Gedung Induk Pelayanan Puskesmas
a. Ruang Kepala Puskesmas
b. Ruang Administrasi Kantor
c. Ruang Data
d. Ruangan Kesling dan Promkes
e. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Ruangan KIA dan KB
g. Ruangan Pemeriksaan Umum
h. Ruangan Tindakan
i. Ruangan Pendaftaran
j. Ruangan Laboratorium
k. Ruangan Tumbuh Kembang
l. Ruangan Poli Gizi/Penimbangan
m. Ruangan Imunisasi
n. Ruang Isolasi

26
o. Ruangan Farmasi
p. Toilet Sesuai Jenis Kelamin dan Toilet Khusus Lansia
q. Gudang
r. Pantry

Gambar 2.2 Denah Gedung Puskesmas Kayon

Susunan ruangan di Puskesmas Kayon sudah cukup baik, dimana loket berada
di depan, ruang poli dan apotek berada di samping, serta ruang tunggu berada di
27
tengah ruangan dengan kapasitas yang cukup. Susunan seperti ini akan memberikan
kenyamanan terhadap pasien. Terdapat 1 televisi di ruang tunggu pelayanan sebagai
salah satu media untuk menampilkan video promosi kesehatan saat pasien
menunggu untuk diberikan pelayanan. Terdapat kotak saran dengan bentuk
emoticon sehingga mempermudah pemahaman bagi pasien dari segala tingkat
pendidikan dan di evaluasi setiap hari.
Namun dari segi pencahayaan dan penghawaan, Puskesmas Kayon kurang
baik mengingat bentuk bangunan Puskesmas Kayon sendiri tertutup sehingga
cahaya matahari sulit masuk.
Hal ini dapat menjadi kekuatan (Strenght) karena dari segi sarana dan
prasarana puskesmas sudah mendukung untuk membantu pencapaian program
puskesmas dan keaktifan masyarakat.
2.3.3 Sarana dan Prasarana Pendukung
Sarana dan prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara
tidak langsung mendukung pelayanan, sedangkan sarana adalah tempat, fasilitas
dan peralatan yang secara langsung mendukung pelayanan. Adapun prasarana dan
sarana di Puskesmas Kayon dapat dilihat pada Tabel 2.17 berikut ini.
Tabel 2.17 Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Kayon Tahun 2020
Nama Sarana dan Kondisi
No Prasarana Keterangan Σ Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1. Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan
1 1 - -
Induk Kesehatan
2. Gedung Puskesmas Tempat Pelayanan
2 2 - -
Pembantu Kesehatan

28
3. Toilet Sesuai Jenis Sarana Umum
3 3
Kelamin dan Toilet
Khusus Lansia
4. Digunakan Tenaga
Sepeda Motor 6 3 1 2
Kesehatan
5. Puskesmas Tempat Pelayanan
1 1 - -
Keliling Roda 4 Kesehatan
6. Rumah Dinas Dapat digunakan 4 4 - -
7. Mobil Ambulance Dapat digunakan 1 1 - -
Dari data di atas maka sarana dan prasarana di Puskesmas Kayon termasuk
lengkap. Penggunaanya serta aplikasi di lapangan juga sesuai dengan keperluan
Puskesmas
2.3.4 Tenaga Kesehatan
Karyawan Puskesmas Kayon sebanyak 59 orang dengan distribusi sebagai
berikut ini.
Tabel 2.18 Jumlah Karyawan Puskesmas Kayon
No Jenis Ketenagaan Jumlah

1. Jabatan Struktural 3
2. Dokter Umum 4
3. Dokter Gigi 2
4. Perawat 9
5. Perawat Gigi 4
6. Bidan 18
7. Gizi 1
8. Apoteker/Farmasi 3
9. Analisis 2
10. Promkes 2
11. Sanitarian 2
12. Administrasi 6
13. Fungsional Umum 3
Dari tabel di atas jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kayon dari komposisi
29
tenaga kerjanya sudah lengkap karena sudah ada serta mampu untuk mencukupi
pelayanan dasar di Puskesmas.
Tabel 2.19 Jabatan Pegawai Puskesmas Kayon Tahun 2019
No. Nama Jabatan

1 dr. Hendy Fahlevi Diputra Kepala UPT Puskesmas Kayon


2 Irwan, AMK Kepala Sub Bag Tata Usaha
3 Dru Safitri, A.Md, KG. Bendahara Penerimaan/
Fungsional Gigi
4 Noor Izzati Rosana Bendahara Pengeluaran/
Fungsional Sanitarian
5 Nurmiyati, A.Md, KG Bendahara JKN/
Fungsional Gigi
6 Anitya Handriani D. A.Md., Keb Bendahara Barang Inventaris
7 Didin, S.Sos Pelaksana Administrasi
8 Resie Pelaksana Administrasi
9 Inyi Pelaksana Administrasi
10 Adriana Pelaksana Administrasi
11 Sukowati Pelaksana Administrasi
12 Rumanti Saragih Pelaksana Administrasi
13 dr. Nurul Imaningsih Fungsional Dokter Umum
14 dr. Maryana L. B. Fungsional Dokter Umum
15 dr. Elsa Maliska Fungsional Dokter Umum
16 dr. Nora Fery Saragi Sitio Fungsional Dokter Umum
17 dr. Wang Yenny M. Fungsional Dokter Gigi
18 Masitoh, A.Md. KL Fungsional Sanitarian
19 Ajhan Saipiat Fungsional Analis Kesehatan
20 Ririn Widayati Fungsional Analis Kesehatan
21 Nomi Norita, A.Md. Kep, SKM Fungsional Promkes
22 Martha, SKM Fungsional Promkes
23 Eflivina, S.Farm Fungsional Apoteker/Farmasi
24 Bargiana Ikent P., A.Md. Farm Fungsional Apoteker/Farmasi
25 Sari Indang Fungsional Apoteker/Farmasi
26 Anastasia Evi Wahyuni, A.Md. Gizi Fungsional Nutrisionis

30
27 Asiwei E. Tigoi, SST, M.Kes Fungsional Bidan
28 Ariani, S. ST Fungsional Bidan
29 Yunitha, S. ST Fungsional Bidan
30 Rusliani, A.Md. Keb Fungsional Bidan
31 Rusmini, A.Md. Keb Fungsional Bidan
32 Hertati Sinta, A.Md. Keb Fungsional Bidan
33 Nina Setiani, A.Md. Keb Fungsional Bidan
34 Yanie, A.Md. Keb Fungsional Bidan
35 Martetie, A.Md. Keb Fungsional Bidan
36 Meini Damayanti, A.Md. Keb Fungsional Bidan
37 Tetie, A.Md. Keb Fungsional Bidan
38 Friyatri Wenny, A.Md. KG Fungsional Gigi
39 Cica Mayang, A.Md. KG Fungsional Gigi
40 Sri Malayahati, A.Md. KG Fungsional Gigi
41 Sri Wulandari Tahan, A.Md. Kep Fungsional Perawat
42 Supartini, A.Md. Kep Fungsional Perawat
43 Susilawati, A.Md. Kep Fungsional Perawat
44 Priyatin Sakdiyah Fungsional Perawat
45 Yusmice Hatniati, A.Md. Kep Fungsional Perawat
46 Rabiatul Adawiyah, A.Md. Keb Fungsional Bidan di Pustu Lestari
47 Karolline Tesseng Fungsional Umum di Pustu Lestari
48 Yusika Agustia, A.Md. Keb Fungsional Bidan di Pustu Lestari
49 Rositae Fungsional Umum di Pustu Lestari
50 Aprila Kartini, A.Md. Keb Fungsional Bidan di Pustu Lestari
51 Icon Setiansyah, SKM Fungsional Perawat di Pustu
Pondok Cahaya Mas (PCM)
52 Sih Winarti, A.Md. Keb Fungsional Bidan di Pustu
Pondok Cahaya Mas (PCM)
53 Ice Trisnae, A.Md. Keb Fungsional Bidan di Pustu
Pondok Cahaya Mas (PCM)
54 Ipon Fungsional Umum di Pustu
Pondok Cahaya Mas (PCM)
Dari data jabatan pegawai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan jabatan-jabatan yang ada di Puskesmas sudah dijabat oleh orang- orang

31
yang tepat dan sesuai dengan kompabilitas dan kompetensi per individu direlasikan
dengan pendidikannya.
2.3.5 Sumber Dana
Program Kesehatan yang dilaksanakn di Puskesmas Kayon tahun 2020 di
biayai dari berbagai sumber pengganguran pemerintah, yaitu:
a) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Dana BOK bersumber langsung dari APBN yang digunakan untuk
bantuan operasional kesehatan puskesmas.
b) BPJS
Digunakan untuk mendukung pembiayaan kegiatan dan sarana
prasarana Puskesmas
c) Dana alokasi Umum
Digunakan untuk pembiayaan tenaga kontrak
2.3.6 Program Kerja Puskesmas
Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Kayon melaksanakan program
kerja puskesmas secara terpadu, artinya dalam melaksanakan kegiatan yang ada di
Puskesmas dilaksanakan secara bersama-sama dengan program lain terkait yang
ada di Puskesmas.
Program Kerja Puskesmas tersebut meliputi berikut ini
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial:
1) Promosi Kesehatan Masyarakat(Promkes)
2) Program Kesehatan Lingkungan(Kesling)
3) Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga
Berencana(KB)
4) Program PelayananGizi
32
5) Program Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitMenular
b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)Pengembangan
1) Upaya KesehatanSekolah (UKS) & Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS)
2) Upaya Perawatan KesehatanMasyarakat (Perkesmas)
3) Upaya KesehatanJiwa
4) Upaya Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di
Sekolah
c) Upaya Kesehatan Perorangan(UKP)
1) Rawat Jalan (Poli Gigi, Poli KIA & KB, Poli Umum, Poli anak &
Tumbuh Kembang, Poli Gizi, dan Poli Imunisasi)
d) Administrasi dan Tata Usaha
Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar
gedung Puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan
pencatatan kegiatan serta puskesmas, yaitu dengan melakukan
pelayanan dan pencatatan kegiatan serta pelaporan hasil kegiatan.
Pelayanan di ketatausahaan sendiri dari:
1) Loket Pendaftaran
2) Kasir
3) Kegiatan ketatausahaan
Kegiatan ketatausahaan meliputi kegiatan surat menyurat, kegiatan
pengarsipan, pelayanan surat keterangan sehat, surat keterangan sakit,
pembuatan laporan terpadu puskesmas, kegiatan kepegawaian,
inventarisasi barang, dan kegiatan keuangan.

33
Hari dan jam pelayanan Puskesmas Kayon :
Puskesmas Kayon melakukan pelayanan setiap hari Senin sampai
Sabtu. Waktu Kerja Puskesmas Kayon tahun 2020 yaitu :
Senin–Kamis :Pukul 07.00 – 14.00 WIB
Jumat :Pukul 07.00 – 10.30 WIB
Sabtu :Pukul 07.00 – 11.45 WIB
Waktu Pelayanan untuk loket pendaftaran Puskesmas Kayon tahun
2020 yaitu:
Senin–Kamis :Pukul 07.00 – 11.00 WIB
Jumat :Pukul 07.00 – 10.00 WIB
Sabtu :Pukul 07.00 – 10.30 WIB
e) Jaringan dan Jejaring Puskesmas
Puskesmas Kayon Mempunyai Jaringan Puskesmas, meliputi:
a. PUSTU (Puskesmas Pembantu)

1) Lestari
Pustu Lestari merupakan jaringan UPT Puskesmas Kayon, berada
di daerah perumahan. Yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat di daerah Kelurahan Bukit Tunggal,
beralamat di Jl. Lumba- Lumba no.47 C.
2) Pondok Cahaya Mas
Puskesmas Pembantu Pondok Cahaya Mas merupakan jaringan
UPT Puskesmas Kayon selain Pustu Lestari, terletak di pinggir
salah satu jalan protokol Palangka Raya. Beralamat lengkap di Jl.
Rajawali Km. 4,5 No.122

34
Puskesmas Kayon Mempunyai Jejaring, meliputi:
1. RSUD Doris Sylvanus
2. RS Bhayangkara
3. RSTNI-AD
4. RS PKU Muhammadiyah
5. RS Awal Bros Betang Pambelum
6. RS Kalawa Atei
7. Laboratorium Biomedika

2.3.7 Data Khusus


Tabel 2.20 Sepuluh Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Kayon Tahun 2019
No Nama Penyakit Jumlah
1. Infeksi Saluran Napas Bagian Atas 3868
2. Hipertensi Esensial 1927
3. Penyakit Pulva dan Jaringan Peiapikal 1569
4. Gangguan Perkembangan dan Erupsi Gigi 1220
5. Diabetes Mellitus 1179
6. Hipertensi Heart Disease 687
7. Febris 665
8. Faringitis Akut 635
9. Mialgia 619
10. Gastritis 602
Tabel diatas menggambarkan bahwa dari golongan penyakit menular, penyakit
ISPA tetap menduduki penyakit terbanyak. Sedangkan pada golongan penyakit
tidak menular ditempati oleh penyakit Hipertensi Essensial.

35
10 Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Kayon Tahun
2019

Grafik 2.2 Sepuluh penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kayon Tahun
2019.
Tabel 2.21 Sepuluh Obat dengan Penggunaan terbanyak di Wilayah Kerja
Puskesmas Kayon Tahun 2019
No. Obat Pemakaian
1. Tablet tambah darah kombinasi/ ferrosulfat 121275
2. Amoksisilin 500 mg ktk/ 100 kaplet 72163
3. Paracetamol tablet 500 g ktk/ 100 tablet 40012
4. Multivamin dewasa tab / Livro B plex 38255
5. Klorfeniramin maleat (CTM) tablet 4 mg 15804
6. Vitamin B Kompleks tablet btl/ 1.000 tab 15368
7. Sianoccobalamin Vit B12 50mg/
Novacobalamine 14872
8. Ranitidin 150 mg 14832
36
9. Amlodipine tab 10 mg 14453
10. Setrizin 10 mg 14343

Grafik 2.3. Sepuluh Obat Dengan Penggunaan Terbanyak Di Wilayah Kerja


Puskesmas Kayon tahun 2019.

Di Puskesmas Kayon total kunjungan warga tahun 2019 adalah 41.748 orang
dengan 22.215 orang kunjungan pasien umum dan 19.533 orang kunjungan pasien
BPJS.

37
Jumlah Kunjungan Pasien Di Puskesmas Kayon
Tahun 2019

Garfik 2.4 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Kayon Tahun 2019

38
BAB III
UPAYA POKOK PUSKESMAS

3.1 Promosi Kesehatan


A. Prosedur Kerja dan standar Operasional:
1. Menerapkan Prinsip Promotif dan Preventif :
2. Sebelum terjadi Pandemi COVID – 19 :
a. PHBS TK dan SD : Mengajukan Surat ke TK dan SD yang berisi
penyuluhan yang di berikan dan Jadwal Penyuluhan → Menyampaikan
maksud dan Tujuan Ke kepala Sekolah → Meminta Nomor telepon
dari guru UKS → Bila Kedua belah Pihak telah setuju → Melakukan
Penyuluhan PHBS (Menyiapkan LCD, Laptop dan Pengeras Suara →
Memutar Video sambil di Peragakan → Para siswa langsung
mempraktekan) penyuluhan berupa Cara cuci tangan, jajan sehat, buang
sampah, jamban sehat, tinggi badan, berat badan, pemberantasan jentik
b. PHBS SMP dan SMA : Mengajukan Surat ke SMP dan SMA yang
berisi penyuluhan yang di berikan dan Jadwal Penyuluhan →
menyampaikan maksud dan Tujuan Ke kepala Sekolah → Meminta
Nomor telepon dari guru UKS → Bila Kedua belah Pihak telah setuju
→ Melakukan Penyuluhan PHBS (Menyiapkan LCD, Laptop dan
Pengeras Suara → Memutar Video → Para siswa langsung
mempraktekan) penyuluhan berupa Cara cuci tangan, jajan sehat, buang
sampah, jamban sehat, tinggi badan, berat badan, pemberantasan jentik
c. PHBS GERMAS dan POSYANDU Masyarakat Umum : Tergantung
Jadwal dari Posyandu dengan menggunakan media Leaflet.
d. Pembinaan kantin sekolah: Menemui kepala sekolah menyampaikan
maksud dan tujuan untuk melaksanakan pembinaan kantin sekolah
apabila di setujui kepala sekolah/guru mengajak langsung ke kantin
mewancarai pengelola kantin untuk tetap menjaga dan

39
mempertahankan apa yang di jual sehingga makanan yang di jual sehat
dan bernilai gizi baik
e. SISMANTIK pada sekolah: Mendapatkan Surat Tugas →
Menyampaikan maksud dan Tujuan Ke kepala Sekolah → Melakukan
sosialisai cara membuat lavitarp dan pemantauan jentik → siswa
melakukan cara membuat lavitarp dan pemantauan jentik siswa yang
ikut acara yaitu murid dari kelas 3 sampai 6. Setelah diadakan
pembinaan puskesmas melibatkan guru pembina UKS dan siswa kelas
3-5 sd untuk melakukan pemeriksaan setiap minggu untuk melihat
sekolah dalam keadaan aman dari jentik nyamuk
3. Sesudah terjadi Pandemi COVID -19,penyuluhan COVID -19 dengan
APD
a. Tim Penanggulangan COVID - 19 :
Survailens : Ibu Prihatin Syahdiah
P2 : Ibu Sri Wulandari
Promkes : Ibu Nomi Noritha, A.Md.Kep, SKM
Dokter : dr. Elsa Marliska , dr. Nora Fery Saragi Sitio
b. Lokasi : Di Luar Gedung
c. Kunjungan : Dalam 14 hari Sebanyak 3 kali.
d. Proses : Mengunakan APD Level 2 → Melakukan Penyuluhan
Standar Operasional : Semua Kegiatan dilakukan Sesuai SOP ( ditetapkan
keputusan Menteri kesehata No.114/ Menkes/SK/ VIII/2005.

B. Input Data:
1. Tenaga : Ibu Nomi Noritha, A.Md.Kep, SKM dan Martha, SKM
2. Dana: Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) berasal dari Pusat
3. Fasilitas:
Bahan: Surat izin, LCD, Laptop, Pengeras suara

40
Media: Video dan Leaflet
Obat: -
C. Output data :
Tujuan upaya promosi kesehatan ini, agar masyarakat memiliki pengetahuan
tentang kesehatan. Sehingga masyarakat memiliki gaya hidup sehat dalam
kesehariannya. Adapun, sasaran kegiatan ditujukan pada perseorangan, kelompok
dan massal. Berbagai kegiatan promosi kesehatan yang tercantum dalam Permenkes
No 43 Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1. Kegiatan Promosi Kesehatan Berdasarkan Permenkes No.43 tahun
2019
No. Permenkes No 43 Tahun 2019 Puskesmas Kayon Tahun 2020
1. Penyuluhan
a. Promosi kesehatan di sekolah a. Penyuluhan PHBS TK
pendidikan dasar b. Penyuluhan PHBS SD
b. Promosi pemberdayaan c. Penyuluhan PHBS Rumah Tangga
masyarakat dibidang kesehatan d. Penyuluhan PHBS di SMP dan SMA
c. Penyuluhan kesehatan jiwa e. Penyuluhan Gerakan Masyarakat Sehat
masyarakat dan napza (GERMAS) di Posyandu Balita,
d. Penyuluhan kesehatan jiwa bagi Lansia, dan Posbindu
ibu hamil dan menyusui Penyuluhan Gerakan Masyarakat
e. Penyuluhan kesehatan jiwa Sehat (GERMAS) di SMP dan SMA
masyarakat dan napza pada
populasi beresiko (lansia, anak
dan remaja)
f. Penyuluhan pada kelompok atau
masyarakat tentang perilaku
menjaga kebersihan diri
g. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut pada ibu hamil, anak
balita, anak, remaja, dewasa,
lansia (pendekatan siklus

41
kehidupan)
h. Promosi kesehatan dan gizi ibu
hamil, bersalin, nifas, dan KB
i. Promosi kesehatan dan gizi ibu
hamil, bersalin, nifas, dan anak
usia dini
j. Promosi Kesehatan dan gizi
anak usia sekolah dan remaja
k. Promosi kesehatan dan gizi usia
reproduksi
l. Promosi Kesehatan dan gizi
lansia
m. Promosi Kesehatan di Tempat
Kerja
n. Penyuluhan peningkatan
kesadaran masyarakat tentang
Imunisasi
o. Konseling kesehatan reproduksi
pada kelompok anak remaja
p. Peningkatan pengetahuan
komprehensif masyarakat tentang
pencegahan penularan HIV-AIDS
dan IMS
q. Peningkatan pengetahuan dan
kepedulian masyarakat tentang
penyakit diare, tifoid dan hepatitis
r. Edukasi dan konseling Pemberian
Makanan Bayi dan Anak (PMBA)
meliputi ASI dan MP-ASI untuk
balita sehat,balita kurang gizi, dan
balita gizi buruk rawat jalan
m. Edukasi dan konseling mengenai
pola makan, perilaku makan dan
aktifitas fisik bagi anak usia
sekolah
n. Edukasi dan konseling mengenai

42
pola makan, perilaku makan bagi
bumil KEK/Kurus
o. Konseling Dietetik
p. Kegiatan Edukasi dan Konseling
tentang Swamedikasi dan
Penggunaan Obat

43
2. Pemberdayaan masyarakat
a. Memotivasi tokoh masyarakat a. Pembinaan Kantin Sekolah SD,
dalam pembentukan kader SMP, SMA
kesehatan atau pembentukan b. Pembinaan dan Pendataan
kelompok yang peduli terhadap PHBS
kesehatan
b. Membentuk jejaring dalam
pembentukan PHBS di
masyarakat
c. Penggerakan kelompok
masyarakat dalam pemanfaatan
UKBM
d. Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat untuk Peningkatan
Penggunaan Obat Rasional
melalui Metode Cara Belajar
Insan Aktif (CBIA)
e. Pembentukan kelompok lansia
sebagai wadah berkreasi,
bersosialisasi, mendapatkan
pengetahuan dan sekaligus
menjaga kemandirian lansia

44
3. Pelatihan
a. Melatih kader kesehatan tentang
perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS
b. Melatih kader kesehatan dalam
menyampaikan informasi pada
kelompok atau masyarakat
tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS di daerah
binaan
c. Melatih Kader tentang
Swamedikasi dan Penggunaan
Obat melalui Metode Cara
Belajar Insan Aktif (CBIA)

4. Advokasi
a. Mengadvokasi masyarakat dan
lintas terkait dalam praktik PHBS
dan penanggulangan masalah
kesehatan tertentu
b. Advokasi tokoh masyarakat dalam
membentuk kelompok swabantu
terkait perawatan masalah gizi
Tabel 3.2. Hasil Pencapaian Kegiatan Program Promosi Kesehatan Puskesmas
Kayon Tahun 2019
No Kegiatan Satuan Populasi Target Realisasi Presentase Kinerja Target
Sasara Capaian (%) Pencapaian
n (%)
1. Penyuluhan TK 24 24 24 100 Tercapai 100%
PHBS TK 100%
2. Penyuluhan SD 10 10 10 100 Tercapai 100%
PHBS SD 100%

45
3. Penyuluhan Psy 21 21 21 100 Tercapai 100%
PHBS Rumah 100%
Tangga di
Posyandu
Balita,
Lansia,
dan Posbindu
4. Penyuluhan Sekolah 5 SMP 8 8 100 Tercapai 100%
PHBS di 3 SMA 100%
SMP
dan SMU
5. Pembinaan Sekolah 10 SD 18 18 100 Tercapai 100%
Kantin Sekolah 5 SMP 100%
SD, SMP, SMA 3 SMA
6. Penyuluha Sekolah 5 SMP 8 8 100 Tercapai 100%
n Gerakan 3 SMA 100%
Masyarakat
Sehat
(GERMAS
)
SMP dan SMA
7. Penyuluhan Psy 21 21 21 100 Tercapai 100%
Gerakan 100%
Masyarakat
Sehat
(GERMAS)
di
Posyandu
Balita,
Posbindu,
dan Lansia
Pembinaan/Pen 2500 Tercapai 24%
11. KK 600 600 100
dataan PHBS 100%
MENDORONG TERBENTUKNYA UPAYA KESEHATAN BERSUMBER MASYARAKAT
Posyandu
12. Psy 1 1
Pratama
46
Posyandu
13. Psy 3
Madya
14. Posyandu Psy 9
*Sumber: Evaluasi Kinerja UPT Puskesmas Kayon Tahun 2019

Berdasarkan Tabel 2.2 pencapaian kegiatan program Promosi Kesehatan


Puskesmas Kayon tahun 2019 terlihat semua program memiliki angka cakupan
mencapai target sasaran.

Tabel 3.3 Hasil Pencapaian Kegiatan Program Promosi Kesehatan


Puskesmas Kayon Tahun 2020 Bulan Januari-Maret 2020
No Kegiatan Satuan Popul Target Realisa Present Kinerja Target
asi Sasaran si ase (%) Pencapaian
Capaian
(%)
1. Penyuluhan TK 24 24 24 100 Tercapai 100%
PHBS TK 100%
2. Penyuluhan SD 10 10 10 100 Tercapai 100%
PHBS SD 100%
3. Penyuluhan - - - - - - -
PHBS
Rumah
Tangga di
Posyandu
47
Balita,
Lansia,
dan Posbindu
4. Penyuluhan - - - - - - -
PHBS di
SMP
dan SMU
5. Pembinaan Sekolah 10 10 10 100 Tercapai 100%
Kantin 100%
Sekolah
SD
6. Penyuluh - - - - - - -
an
Gerakan
Masyara
kat Sehat
(GERM
AS)
SMP dan
SMA
7. Penyuluhan - - - - - - -
Gerakan
Masyarakat
Sehat
(GERMAS)
di
Posyandu
Balita,
Posbindu,
dan Lansia
Pembinaan/Pe - - -
11. - - - -
ndataan
PHBS
*Sumber: Evaluasi Kinerja UPT Puskesmas Kayon Tahun 2019
Berdasarkan Tabel 3.3 pencapaian kegiatan program Promosi Kesehatan

48
Puskesmas Kayon tahun 2020 terlihat program penyuluhan PHBS TK, SD,
Pembinaan kantin sekolah SD memiliki angka cakupan mencapai target sasaran
dari bulan Januari- Maret, sedangkan untuk program Penyuluhan PHBS rumah
tangga di posyandu,Balita, lansia, dan posbindu, Penyuluhan PHBS di SMP dan
SMU, Pembinaan kantin sekolah SMP,SMA, Penyuluhan Gerakan Masyarakat
Sehat (GERMAS) SMP dan SMA, Penyuluhan Gerakan Masyarakat Sehat
(GERMAS) di Posyandu Balita, Posbindu, dan Lansia, dan Pembinaan/Pendataan
PHBS belum sempat terlaksana sehingga angka cakupan tidak mencapai target
sasaran dikarenakan kegiatan dilakukan hanya dari Januari 2020- Maret 2020 lalu
terhenti dikarenakan Pandemi Covid-19.

3.2 Kesehatan Lingkungan (Kesling)


A. Prosedur Kerja dan Standar Operasional
1. Sebelum terjadi Pandemi COVID-19
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Hotel, dilakukan satu kali dalam
setahun dan indikator yang dilihat adalah sampel makanan dan air. Jika
terdapat hasil yang tidak bagus maka puskesmas akan memintan perbaikan
terhadap indikator tersebut, sehingga puskesmas bisa memantau apakah
sudah dilakukan perbaikan atau belum
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Kolam Renang, dilakukan satu kali
dalam setahun dan indikator yang dilihat adalah sampel air. Jika terdapat
hasil yang tidak bagus maka puskesmas akan memintan perbaikan
terhadap indikator tersebut, sehingga puskesmas bisa memantau apakah
sudah dilakukan perbaikan atau belum

49
c. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Tempat Ibadah yang dilakukan satu
kali dalam setahun. Tempat ibadah yang didatangi ialah Mesjid dan
Gereja, puskesmas akan menilai kebersihan tempat ibadah tersebut. Jika
hasilnya kurang bersih atau tidak bersih, puskesmas akan meminta
pengelola tempat ibadah tersebut membersihkannya.
d. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Sarana Kesehatan yang dilakukan
satu kali dalam setahun di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Pemegang program akan menilai kebersihan sarana kesehatan tersebut.
Jika hasilnya kurang bersih atau tidak bersih, puskesmas akan meminta
pengelola untuk membersihkannya.
e. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Sekolah ysng dilakukan satu dalam
setahun, mencakup TK/RA, SD/MI, SMP/MTsN, dan SMA/MA.
Puskesmas akan menilai kebersihan sekolah contohnya tersedia atau
tidaknya tempat cuci tangan. Setelah melakukan penilaian pemegang
program akan meminta Guru-guru di Sekolah tersebut untuk memenuhi
standar kebersihannya.
f. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPS yang dilakukan dua kali dalam
setahun. Pemegang program akan menghitung berapa jumlah TPS dan
TPA yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas Kayon.
g. Pemantauan Data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) per Rumah
Tangga (RT) yang dilakukan satu kali dalam setahun. Puskesmas akan
melihat kepemilikan jamban dan jenis yang digunakan (komunal, leher
angsa, plengsengan, dan cemplung. Jika ada rumahtangga yang tidak
memeliki jamban atau jamban cemplung. Pemegang program akan

50
melakukan pemicu 5 pilar STBM, contohnya dipicu dalam merasa
bersalah.
h. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM yang dilakukan satu kali dalam
setahun, tempat yang akan didatangi oleh pemegang program ialah
catering/jasa boga, makanan jajanan, restoran/rumah makan, dan kantin.
Puskesmas akan menilai kebersihan tempat, sampel makanan dan air
tempat cuci tangan. Setelah melakukan penilaian pemegang program akan
meminta pemilik TPM tersebut untuk memenuhi standar kebersihannya
jika belum memenuhi
i. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Depot Air Minum yang dilakukan satu
kali dalam setahun. Depot air minum harus memiliki izin untuk
menjalankan usahanya. Sehingga puskesmas akan melakukan penilaian
terhadap depot air minum dan mengambil sampel airnya. Untuk biaya
pengecekan sampel ditanggung oleh pemilik depot air minum.
j. Pemeriksaan Rumah Sehat yang dilakukan satu kali dalam setahun, yang
dinilai puskesmas adalah tempat sampah, sarana air bersih, pembuangan
limbah, keadaan rumah, kpedatan, pencahayaan, dan sebagainya.
k. Penyuluhan yang dilakukan satu kali dalam setahun. Pada tahun 2019,
penyuluhan yang dilakukan bertemakan GENMANIS. Penyuluhan
dilakukan lintas program(kerjasama dengan promosi kesehatan dan gizi).
Sasaran penyuluhan GENMANIS pada anak SMA, sehingga dilakukan
lomba pada beberapa SMA.
B. Input Data
1. Tenaga : Ibu Masitoh, A.Md.K.L dan Ibu Noor Izzati Rosana

51
2. Dana : BOK
C. Output Data
Tujuannya untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat
menjamin kesehatan melalui kegiatan pencegahan penyakit dan
pengawasan lingkungan. Berbagai kegiatan kesehatan lingkungan yang
tercantum dalam Permenkes No.43 Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.4. Kegiatan Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Permenkes No.43
Tahun 2019

No. Permenkes No 43 Tahun 2019 Puskesmas Kayon Tahun 2020


1. Pelayanan Konseling
s. Melakukan
konseling/konsultasi kesehatan
lingkungan kepada pasien yang
menderita/gangguan kesehatan
yang diakibatkan faktor risiko
lingkungan yang dilaksanakan
secara terintegrasi dengan
pelayanan pengobatan dan atau
perawatan dan masyarakat yang
memiliki masalah kesehatan
lingkungan di rumah
tangga/lingkungan sekitar

52
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
a. Pengamatan fisik media a. Inspeksi Kesehatan
lingkungan Lingkungan TTU Hotel
b. Pengukuran media lingkungan b. Inspeksi Kesehatan
di tempat Lingkungan Pasar
c. Uji laboratorium c. Inspeksi Kesehatan
d. Analisi risiko Kesehatan Lingkungan TTU Kolam
Lingkungan Renang
e. Melakukan pembinaan dan d. Inspeksi Kesehatan
pengawasan kualitas kesehatan Lingkungan TTU Tempat
lingkungan terhadap Ibadah
pemukiman, tempat kerja, e. Inspeksi Kesehatan
tempat-tempat umum (sekolah, Lingkungan TTU Sarana
pasar, tempat ibadah, dsb), dan Kesehatan
tempat wisata f. Inspeksi Kesehatan
Lingkungan TTU Sekolah
g. Inspeksi Kesehatan
Lingkungan TPS

53
3. Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Melakukan intervensi kesehatan
linkungan terkait tindak lanjut
konseling dan permasalahan
kesehatan lingkungan di
masyarakat. Intervensi kesehatan
lingkungan berupa: KIE dan
pemberdayaan, perbiakan dan
pembangunan sarana,
pengembangan teknologi tepat
guna dan rekaya lingkungan
4. Pemberdayaan Masyarakat a. Pemantauan Data Sanitasi
a. Melakukan pemicuan 5 pilar Total Berbasis Masyarakat
STBM (STBM) per Rumah Tangga
b. Pendampingan masyarakat untuk (RT)
peningkatan kualitas kesehatan b. Inspeksi Sarana Air Bersih
lingkungan dan pengelolaannya c. Inspeksi Kesehatan
Lingkungan TPM
c. Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Depot Air Minum
d. Pemeriksaan Rumah Sehat
e. Penyuluhan

54
5. Peningkatan kapasitas
a. Peningkatan kapasitas bagi
petugas, masyarakat, kader, pihak
terkait lainnya

Tabel 3.5. Hasil Kegiatan dan Indikator Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Kayon Tahun 2019

No Variabel Satuan Populasi Target Realisasi Persentase Kinerja Target


sasaran capaian (%) pencapaian
(%)
1 Inspeksi Sarana 76 76 76 100 Tercapai 100%
Kesling Depot
Air Minum
2 Inspeksi Sarana 105 96 105 100 Tercapai 92%
Kesling TPM
3 Inspeksi Sarana 3 3 3 100 Ttercapai 100%
Kesling Sarana
Kesehatan
4 Inspeksi Sekolah 21 15 15 100 Tercapai 71,4%
Kesling TTU
Sekolah

55
5 Inspeksi Sarana 1 1 1 100 Tercapai 100%
Kesling TTU
Pasar
6 Inspeksi Sarana 15 15 15 100 Tercapai 100%
Kesling TTU
Sarana Ibadah
7 Pemantauan RT 161 44 44 100 Tercapai 27,3%
Data STBM per
RT
8 Pemeriksaan Rumah 1.551 480 480 100 Tercapai 30,9%
Rumah Sehat
9 Pemeriksaan Sarana 24 12 24 200 Tercapai 50%
TPS
10 Penyuluhan Sarana 10 10 10 100 Tercapai 100%
sampah di SD
*Sumber: Evaluasi Kinerja UPT Puskesmas Kayon Tahun 2019
Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat semua program memiliki angka cakupan
mencapai target sasaran.

56
Tabel 3.6. Hasil Kegiatan dan Indikator Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Kayon Tahun 2020 Bulan Januari-Maret 2020
No Variabel Satuan Populasi Target Realisasi Persentase Kinerja Target
sasaran capaian (%) pencapaian
(%)
1 Inspeksi Sarana 3 3 0 0 Tidak 80%
Kesling TTU tercapai
Hotel
2 Inspeksi Sarana 1 1 - - - 80%
Kesling TTU
Pasar
3 Inspeksi Sarana 2 2 0 0 Tidak 80%
Kesling TTU tercapai
Kolam Renang
4 Inspeksi Sarana 40 32 0 0 Tidak 80%
Kesling TTU tercapai
Tempat Ibadah
5 Inspeksi Sarana 4 4 3 75 Tidak 80%
Kesling Sarana tercapai
kesehatan
6 Inspeksi Sekolah 39 32 4 10,25 Tidak 80%
Kesling Sarana tercapai
Sekolah

57
7 Inspeksi Sarana 7.920 6.336 - - - 80%
Kesling Sarana
Air Bersih
Komunal
8 Inspeksi Sarana 87 70 18 20,6 Tidak 80%
Kesling TPM tercapai
9 Inspeksi Sarana 76 61 18 23,68 Tidak 80%
Kesling Depot tercapai
Air Minum
10 Pemeriksaan Rumah 7.676 6.141 146 1,90 Tidak 80%
rumah sehat tercapai
11 Pemantauan RT 161 129 - - - 80%
Data STBM per
RT
12 Penyuluhan - - - - - - 80%
STBM Stunting
*Sumber: Evaluasi Kinerja UPT Puskesmas Kayon Tahun 2020
Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat program Inspeksi Kesling Sarana Kesehatan,
Inspeksi Sarana Sekolah, Inspeksi Kesling TPM, Inspeksi Kesling Depot Air
Minum, dan pemeriksaan rumah sehat memiliki angka cakupan tidak mencapai
target sasaran yang dilakukan dari bulan Januari- Maret dikarenakan semua
program terpkasa dihentikan akibat adanya Pandemi Covid-19. Sedangkan untuk
program Inspeksi Kesling TTU Hotel, Inspeksi Kesling TTU Pasar, Inspeksi
Kesling TTU Kolam Renang, Inspeksi Kesling TTU Tempat Ibadah, Inspeksi

58
Kesling Sarna Air Bersih, Pemantauan Data STBM per RT, dan Penyuluhan STBM
Stunting juga belum sempat terlaksana dikarenakan kegiatan dilakukan hanya dari
Januari 2020- Maret 2020 lalu terhenti dikarenakan Pandemi Covid-19.

3.3 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
A. Alur Pelayanan sebelum Pandemi Covid-19

Apotik
Laboratorium
YA

Pasien Pemeriksaan Terapi


Masuk
Pasien
Keluar

Konsul Gizi Tidak Rujukan


Dokumentasi
Konsul Perawatan RS

Alur pelayanan saat Pandemi Covid-19:


Pasien datang petugas mengarahkan mencuci tangan melakukan
skrining petugas memberik nomor antrian dan disesuaikan dengan kartu
yang di dapat (kartu merah/hijau)  loket pendaftaran petugas mengantar
status pasien ke ruang KIA dan KB pasien dipanggil sesuai status pasien (
pada pasien baru menggunakan status yang baru, pasien yang sudah lama
menggunakan status yang lama) pasien di anamnesis, pemeriksaan fisik dan
terapi (Apabila pada ibu hamil untuk pemeriksaan ANC menggunakan buku
KIA) di catat juga ke dalam buku khusus pasien  sesuai keperluan pasien

59
ke lab untuk pem. laboratorium/farmasi pelayanan selesai
Standar Operasional : Semua kegiatan mempunyai SOP nya masing-masing
dan semua kegiatan dilakukan sesuai SOP nya masing-masing.
Alur kegiatan sebelum terjadi Pandemi COVID-19 :
1. Pendampingan kelas ibu balita
Pendampingan kelas ibu balita ini bertujuan untuk
mensosialisasikan kepada orang tua dalam hal penyampaian informasi
tentang cara perawatan Bayi dan Balita. Kegiatan ini dilaksanakan di
Posyandu Balita, wilayah kerja puskesmas kayon.
2. Pendampingan kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu (menjelang
persalinan) dengan jumlah peserta 12 orang. Tujuan kelas ibu adalah
meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/ kepercayaan/adat istiadat
setempat, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.
3. Pemantauan bumil resti
Pemantauan bumil resti bertujuan untuk memantau ibu hamil yang
bermasalah dan mencegah komplikasi sehingga dapat menurunkan AKI
4. Pemantauan bayi resti

60
Kunjungan bayi resti adalah suatu cara atau kegiatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan berupa penyampaian informasi,
pendidikan, maupun edukasi, kepada keluarga dengan bayi resiko tinggi.
5. Penyuluhan KB
Suatu kegiatan penyampaian informasi yang berhubungan dengan
kontrasepsi guna pemahaman masyarakat upaya menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi.
6. Penyuluhan ASI Ekslusif
ASI Ekslusif adalah bayi diberi ASI saja pada usia 0-6 bulan tanpa
pemberian apapun, termasuk susu formula, air gula, madu, air putih atau
makanan tambahan apapun. Penyuluhan ini adalah salah satu upaya
penyampaian informasi tentang ASI Ekslusif guna menurunkan angka
kesakitan dan kematian bayi.
7. Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja disekolah
Penyuluhan ini upaya penyampaian informasi pada anak remaja di
sekolah guna pengetahuan dalam menjaga kesehatan reproduksi sehingga
kualitas hidup yang maksimal.
8. Pelacakan AMP (Audit Maternal Perinatal)
Pelacakan AMP ini adalah salah satu kegiatan yang dilakukan guna
mendata AKB dan AKI di wilayah kerja UPT Puskesmas Kayon.

61
9. Supervisi ke pustu
Supervisi ini adalah salah satu upaya puskesmas dalam pembinaan
petugas pustu dalam pencatatan dan pelaporan, kegiatan ini dilakukan pada
2 pustu wilayah kerja UPT Puskesmas Kayon.
10. Supervisi ke PMB di Wilayah UPT Puskesmas Kayon
Supervisi ke PMB (Praktik Mandiri Bidan) di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Kayon adalah upaya kemitraan bidan dalam kegiatan pencatatan
dan pelaporan kunjungan KIA/KB
11. Penyuluhan Donor Darah
Kegiatan penyuluhan donor darah dilakukan di 11 posyandu balita,
4 posbindu dan 6 posyandu lansia.

B. Input Data:
1. Tenaga: Kepala Ruangan = Ibu Yanie, A.Md. Keb
 Rusliani, A.Md. Keb
 Hertati Sinta, A.Md. Keb
 Rusmini, A.Md. Keb
 Martetie, A.Md. Keb
 Ni Gusti Ayu Komang, , A.Md. Keb
Terdapat 6 Petugas Medis Poli Kesehatan ibu dan Anak (KIA) dan
Keluarga Berencana (KB) sebanyak 6 orang
2. Dana: Sumber Daya Pembiayaan Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA )
dan Keluarga Berencana (KB) berasal dari APD dan APBN.

62
3. Fasilitas: Fasilitas dari Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Keluarga berencana sesuai dengan Permenkes no.43 tahun 2019.

C. Output data:

Tujuan program adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak,


meningkatkan kemampuan hidup sehat yang optimal bagi ibu,
meningkatkan derajat kesehatan anak dan menekan angka kelahiran untuk
mencegah kepadatan penduduk sehingga terwujud keluarga yang
berkualitas. Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
melahirkan, dan bayi neonatal. Salah satu tujan program ini adalah
menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu dan bayi baru
lahir.
Adapun sasaran dari program KIA dan KB adalah ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, balita, bayi anak, pra sekolah, wanita usia subur. Bentuk
pelayanan kesehatan reproduksi di luar gedung, berupa penyuluhan
kesehatan reproduksi bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kayon
juga pembinaan Kesehatan reproduksi termasuk kesehatan Gender bagi
Kader-kader Kesehatan yang ada. Karena melalui pemahaman masalah
KESPRO yang baik Kepada kader kesehatan yang merupakan perpanjangan
tangan petugas kesehatan yang ada.
Berbagai kegiatan KIA dan KB yang tercantum dalam Permenkes No 43
Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut.

63
Tabel 7. Kegiatan KIA dan KB Berdasarkan Permenkes No 43 Tahun 2019
No. Permenkes No 43 Tahun 2019 Puskesmas Kayon Tahun 2020
1. a. Posyandu a. Pendampingan Kelas Ibu Balita
b. Penyuluhan tanda bahaya pada b. Pendampingan Kelas Ibu Hamil
kehamilan c. Pemantauan Bumil Risti
c. Pendampingan pemanfaatan buku d. Pemantauan Bufas Risti
KIA e. Pemantauan Neonatus Risti
d. Kelas Ibu f. Penyuluhan IMS-HIV/AIDS di Posbindu
g. Penyuluhan ASI Eksklusif di Posyandu
h. Follow Up IVA
i. Penyuluhan Kanker Payudara dan Kanker Serviks
j. Pelacakan AMP (Audit Maternal Perinatal)
k. Supervisi dan Monitoring Bidan Pustu
l. Supervisi dan Monitoring BPM

2. a. Pemantauan pertumbuhan dan a. Pelayanan Imunisasi


perkembangan
b. Pelayanan imunisasi dasar dan
lanjut
c. Vitamin A
d. Pendampingan pemanfaatan buku
KIA (Kelas Ibu Balita)
e. Manajemen Terpadu Balita Sakit
3. Skrining kesehatan siswa sekolah a. Deteksi dini Tumbuh Kembang Bayi Balita
pendidikan dasar b. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TK/RA
c. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja
di Sekolah
d. Penyuluhan IMS-HIV/AIDS di sekolah
e. PKPR di sekolah
4. KIE dan pemeriksaan kesehatan pada calon
pengantin

64
5. Penyuluhan KB sesuai program pemerintah a. Penyuluhan KB
pada kelompok usia subur atau masyarakat

Tabel 8. Hasil kegiatan dan indikator Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Keluarga Berencana (KB) Puskesmas Kayon Tahun 2019
Populasi Presentase Target
Target Realisa Kinerja
No Variabel Satuan Capaian Pencapa
Sasaran si (%)
(%) ian
A. KESEHATAN IBU
Pelayanan kesehatan
bagi bumil sesuai
standart untuk Bumil 820 770 820 106 93%
1 +13,5%
kunjungan
Lengkap
2 Drop out K4 – K1 - - - - -
Pelayanan persalinan oleh
nakes termasuk
Bumil 735 707 96 -6,5% 89,6%
3 pendampingan persalinan 820
dukun oleh nakes
Pendampingan dan 12 Tercapai
4. Bumil 12 12 100 100%
Pemasangan Stiker 100%
Pemetaan Bumil dan 12 Tercapai
5. Bumil 12 12 100 100%
Kantong Persalinan 100%
Pendampingan Kelas Ibu 11 Tercapai
6. Psy 11 11 100 100%
Balita 100%
Pendampingan Kelas Ibu 12 Tercapai
7. Keg 12 12 100 100%
Hamil 100%
154 Tercapai
8. Pemantauan Bumil Risti Bumil 36 36 100 23,3%
100%
154 Tercapai
9. Pemantauan Bufas Risti Bulin 36 36 100 23,3%
100%
Tercapai
10. Follow Up IVA Wanita 6 6 100 100%
6 100%

65
Penyuluhan Kanker
Tercapai
11. Payudara dan Kanker Keg 11 11 11 100 100%
100%
Serviks
Pelacakan AMP (Audit Ibu/Ba
12. 3 2 67 -33% 100%
Maternal Perinatal) yi 3
11 Tercapai
13. Penyuluhan ASI Eksklusif Keg 11 11 100 100%
100%
Penyuluhan Kesehatan
SMP/S Tercapai
15. Reproduksi Remaja di 8 8 8 100 100%
MA 100%
Sekolah
2 Tercapai
16. Supervisi ke Pustu Pustu 2 2 100 100%
100%
Supervisi ke Praktik Tercapai
17. PMB 15 15 100 100%
Mandiri Bidan (PMB) 15 100%
30 Tercapai
18. Penyuluhan Donor Darah Keg 30 30 100 100%
100%
16 Tercapai
19. Penyuluhan KB Psy 16 16 100 100%
100%
KESEHATAN BAYI/BALITA DAN ANAK SEKOLAH
Deteksi dini Tumbuh 11 Tercapai
16. Psy 11 11 100 100%
Kembang Bayi Balita 100 %
Deteksi Dini Tumbuh 24
17. TK/RA 24 24 100 100% 100%
Kembang Anak TK/RA
Pemantauan Neonatus Tercapai
18. Bayi 36 36 100 23,3%
Risti 154 100%
Penyuluhan Kesehatan
SMP/ Tercapai
19. Reproduksi Remaja di 8 8 8 100 100%
SMA 100%
Sekolah
Penyuluhan IMS- SMP/ Tercapai
20. 8 8 100 100%
HIV/AIDS di sekolah SMA 8 100%
SMP/ Tercapai
21. PKPR di sekolah 8 8 100 100%
SMA 8 100%
PELAYANAN KB
22. Akseptor KB aktif PUS 37333 5600 6173 110,2% +95,2% 15%

66
Berdasarkan Tabel 8 diatas kegiatan dan indikator Upaya Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Puskesmas Kayon Tahun 2019 terlihat
satu program yang memiliki angka cakupan tidak mencapai target satuan, yaitu
program Pelacakan AMP (Audit Maternal Perinatal), dengan pencapaian hanya
67%. AMP adalah kegiatan guna mendata AKB (Angka Kematian Bayi) dan AKI
(Angka Kematian Ibu) di wilayah kerja UPT Puskesmas Kayon. dikarenakan
terdapat 1 Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2019 disebabkan ibu mengalami
Kanker Payudara.

Tabel 9. Hasil kegiatan dan indikator Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Keluarga Berencana (KB) Puskesmas Kayon Tahun 2020 Januari-Maret 2020
Populasi Presentase Target
Target Realisa Kinerja
No Variabel Satuan Capaian Pencapa
Sasaran si (%)
(%) Ian
A. KESEHATAN IBU
Pelayanan kesehatan - - - - - - -
bagi bumil sesuai
standart untuk
1
kunjungan
Lengkap
2 Drop out K4 – K1 Bumil 757 757 69 9% Tercapai <10%
100%
Pelayanan persalinan oleh
nakes termasuk
Bumil 781 698 88 -12 100%
3 pendampingan persalinan 781
dukun oleh nakes
Pendampingan Kelas Ibu - -
4. - - - - -
Balita
Pendampingan Kelas Ibu 12 -75
5. Keg 12 3 25 100%
Hamil

67
36 -75
6. Pemantauan Bumil Risti Bumil 36 9 25 100%
36 -75
7. Pemantauan Bayi Risti Bayi 36 9 25 100%

Penyuluhan Kanker - - - - -
-
8. Payudara dan Kanker Keg
Serviks
Pelacakan AMP (Audit Ibu/Ba
9. 6 3 50 Tercapai 50%
Maternal Perinatal) yi 6
- -
10. Penyuluhan ASI Eksklusif Keg - - - -
Penyuluhan Kesehatan - - - - -
SMP/S -
11. Reproduksi Remaja di
MA
Sekolah
- -
12. Supervisi ke Pustu Pustu - - - -
Supervisi ke Praktik - -
13. - - - - -
Mandiri Bidan (PMB)
- -
14. Penyuluhan Donor Darah - - - - -
- -
15. Penyuluhan KB - - - - -
KESEHATAN BAYI/BALITA DAN ANAK SEKOLAH
Deteksi dini Tumbuh 40 Tercapa
16. Psy 40 40 100 100%
Kembang Bayi Balita i
Deteksi Dini Tumbuh 60
17. TK/RA 60 60 100 Tercapai 100%
Kembang Anak TK/RA
Pemantauan Neonatus - -
18. Bayi - - - -
Risti
Penyuluhan Kesehatan - - - - -
SMP/ -
19. Reproduksi Remaja di
SMA
Sekolah
Penyuluhan IMS- SMP/ - -
20. - - - -
HIV/AIDS di sekolah SMA

68
SMP/ - -
21. PKPR di sekolah - - - -
SMA
PELAYANAN KB
22. Akseptor KB aktif PUS - - - - - -
Berdasarkan Tabel 9 diatas kegiatan dan indikator Upaya Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Puskesmas Kayon Tahun 2020 terlihat
pelayanan persalinan oleh nakes termasuk pendampingan persalinan dukun oleh
nakes,pendampingan kelas ibu hamil, pemantauan bumil risti, pemantauan bayi risti
telah di lakukan tetapi tidak mencapai target sasaran di karenakan kegiatan
dilakukan hanya Januari-Maret 2020 dikarenakan pandemi covid 19 empat
program yang memiliki angka cakupan mencapai target satuan, yaitu program
Pelacakan AMP (Audit Maternal Perinatal), dengan pencapaian 50% dengan target
pencapaian sesuai yaitu 50%. AMP adalah kegiatan guna mendata AKB (Angka
Kematian Bayi) dan AKI (Angka Kematian Ibu) di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kayon. Terdapat 3 Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi pada tahun 2020
disebabkan ibu mengalami pendarahan dan 2 bayi yaitu fetal distress dan BBLR
yang hipotermi dan yang tercapai yaitu dropout K1-K4,deteksi dini tumbuh
kembang bayi balita, deteksi dini tumbuh kembang anak tk untuk kegiatan lainnya
belum terlaksana dikarenakan pandemi covid 19.

Tabel 10. Hasil Kegiatan Imunisasi Dasar, Imunisasi TT Ibu Hamil dan Wanita
Usia Subur (WUS) di Puskesmas Kayon Januari-Oktober 2020
Presentase Kinerj
Target Target Capaian
No Kegiata Satuan Realisa Capaian a
Sasaran (%)
n si (%) (%)
Bayi -
Hb-0 697 556 79,8 % 100%
1.
69
2. BCG Bayi 697 551 79,1 % - 100%

3. Polio 1 Bayi 697 551 79,1 % - 100%

4. Polio 2 Bayi 697 708 101,6 % - 100%

5. Polio 3 Bayi 697 637 91,4 % - 100%

6. Polio 4 Bayi 697 690 99 % - 100%

DPT- Bayi 697 - 100%


7. 708 101,6 %
Hb-
Hib 1
DPT- Bayi 697 - 100%
8. 637 91,4 %
Hb-
Hib 2
DPT- Bayi 697 - 100%
9. 690 99 %
Hb-
Hib 3
10. IPV Bayi 697 368 52,8 % - 100%

MR Bayi 697 - 100%


11. 568 81,5 %
DPT- Baduta 697 - 100%
12. Hb- 240 34,4 %
Hib
Lanjutan
MR 697 - 100%
13. Baduta 265 38 %
Lanjutan
IMUNISA
SI
BUMIL
14. TT 1 Bumil 860 439 57% - 83%
15. TT 2 Bumil 860 436 56,6% - 83%
16. TT 3 Bumil 860 56 7,3% - 83%
17. TT 4 Bumil 860 32 4,2% - 83%

70
18. TT 5 Bumil 860 25 3,2% - 83%
IMUNISA
SI
TT WUS
19. TT 1 WUS 8961 215 2,7% - 83%
20. TT 2 WUS 8961 70 4% - 83%

21. TT 3 WUS 8961 35 0,4% - 83%


22. TT 4 WUS 8961 5 0,1% - 83%

23. TT 5 WUS 8961 4 0,04% - 83%


Berdasarkan tabel terlihat belum memenuhi target capaian di karenakan data
yang tersedia belum sampai akhir tahun yaitu hanya data Januari-Oktober 2020
sedangkan data Desember belum ada maka tidak bisa dilihat dari segi kinerja
apakah memenuhi atau belum.Pada imunisasi Lanjutan yaitu (Imunisasi DPT-Hb-
Hib lanjutan dan MR lanjutan) jauh dari presentase capaian dari imunisasi yang lain
karena anak yang melakukan imunisasi dasar belum mencapai usianya 2 tahun,
banyak ibu yang kurang edukasi serta pengetahuan untuk melanjutkan imunisasi
setelah 5 imunisasi dasar , lalu untuk Imunisasi Ibu hamil jauh dari presentase
capaian dikarenakan imunisasi TT1-TT2 dilakukan rutin oleh pasien sedangkan
TT3-TT5 merupakan imunisasi lanjutan ketidak rutinan ibu hamil untuk melakukan
imunisasi lanjutan dikarenakan bahwa ibu tersebut menggap bahwa apabila sudah
melakukan imunisasi TT1-TT2 itu merupakan imunisasi lengkap sehingga kurang
edukasi pemahaman ibu mengenai jadwal rutin imunisasi TT1-TT5 , kebanyakan
ibu hamil untuk imunisasi di luar pelayanan puskesmas yaitu melaukan imunisasi
di praktek bidan swasta, lalu untuk Imunisasi WUS dipengaruhi oleh kendala
terhadap skrining imunisasi jumlah putri di sekolah SMP dan SMA karena petugas

71
pelayanan kesehatan tidak bisa melakukan skrining imunisasi di sekolah karena
covid 19 sehingga tidak ada data untuk WUS di SMP dan SMA sehingga pada data
di atas hanya data Imunisasi pada catin dan jauh mencapai target sasaran karena
kurangnya edukasi serta pengetahuan dari Catin mengenai pentingnya imunisasi
dengan lengkap dan pasien banyak pindah ke luar kota.
3.4 Perbaikan Gizi Masyarakat
A. Prosedur Kerja dan Standar Operasional
Pelayanan Puskesmas: Pasien datangmencuci tangan melakukan
skrining di tenda mengambil nomor antrian dan mendapatkan nomor
antrian sesuai dengan warna kartu antrian (apabila Hijau maka pasien dapat
melakukan pendaftaran ke loket, apabila mendapatkan kartu merah maka
pasien akan dilakukan skrining kembali oleh petugas) setelah pasien
melakukan pendaftaran di loket pasien di arahkan oleh petugas untuk
memasuki ruangan gizi, imunisasi dan MTBS lalu pada saat di gizi
dilakukan anamnesis mengenai keluhan dan tujuannya lalu melakukan
penimbangan BB dan TB lalu dilakukan pencatatan di buku KIA dan
menuliskan hasil di grafik KMS setelah itu apabila pasien ingin
melakukan imunisasi maka di arahkan ke tempat imunisasi dan apabila
pasien ada keluhan maka di arahkan lagi ke MTBS apabila di berikan
terapi maka pasien di arahkan ke ruang farmasi pelayanan selesai
pasien pulang.
1. Prosedur kerja program sebelum terjadi Pandemi Covid-19
a. Pelayanan Posyandu Balita di lakukan rutin

72
b. Penimbangan BB Bayi/balita di Puskesmas terlaksana setiap di jam
pelayanan puskesmas
c. Pemberian Vitamin A dilakukan ke sekolah serta saat terlaksananya
posyandu
b. Pemberian Tablet tambah darah biasanya dilakukan di sekolah-
sekolah di lakukan setiap bulannya
c. Penyuluhan gizi di dalam gedung terlaksana serindividu, di luar
gedung saat di posyandu
2. Prosedur kerja program sesudah terjadi Pandemi Covid-19
a. Pelayanan Posyandu Balita dilakukan hanya sampai maret
b. Penimbangan BB Bayi/balita di Puskesmas terlaksana setiap jam di
jam pelayanan
c. Pemberian Vitamin A sekarang saat terjadi pandemi pemberian
vitamin A di dalam gedung masih terlaksana , untuk di luar gedung
pihak puskesmas menyerahkan kepada guru yang bertanggung jawab
untuk menyerahkan ke muridnya dan untuk di posyandu yang terlibat
untuk membagikannya adalah kader yang bersangkutan
d. Pemberian tablet tambah darah remaja putri di sekolah pada saat
kondisi pandemi setiap bulan dan diberikan atau diserahkan ke guru
yang bertanggung jawab untuk membagikannya ke murid-murid dan
terlaksana sampai bulan maret lalu berhenti, dilanjutkan kembali bulan
agustus dan sampai sekarang.
B. Input Data

73
1. Tenaga : Ibu Anastasia Evi W., Amd.Gizi dan Ibu Priyatin Sakdiyah,
Amd.Kep
2. Dana : Kegaiatan berasal dari BOK dan cetak berasal dari JKN
3. Faslitas
No. BAHAN KERJA PENGGUNAAN
DALAM TUGAS
1. Keputusan Menteri Negara Pendoman
Pendayagunaan Aparatur Negara pelaksananan tugas
Nomor 23/ KEP/ M.PAN/ 4 / 2001 nutrisionis
tentang Jabatan Fungsional
Nutrisionis dan Angka Kreditnya
2. STR / SIK Legalitas dalam
melaksanakan kegiatan
gizi di masyarkat
3. Jadwal Kerja Untuk mempermudah
pekerjaan
4. SOP Panduan dalam
melaksanakan kegiatan/
pekerjaan
5. Surat Tugas Untuk melasanakan
tugas sesuai instruksi
pimpinan
6. ATK / Buku register/ Status Pasien Melakukan Pencatatan

74
7. KMS/ Leaflet gizi/ WHO Panduan dalam
Antropometri 2005 melasanakan kegiatan/
pekerjaan
8. Pasien Aplikasi dalam
pelayanan gizi

No. PERANGKAT KERJA PENGGUNAAN DALAM


TUGAS
1. Alat Tulis Kantor pencatatan dokumen
2. Timbangan injak, timbangan Alat ukur antropometri
bayi, timbangan dacin
3. Miktritoa, length board Alat ukur antropometri
4. Pita LILA Alat ukur antropometri
5. Kapsul Vitamin A Bahan habis pakai dalam
pelaksanna kegiatan gizi
6. Tablet Fe Bahan habis pakai dalam
pelaksanna kegiatan gizi
7. Makanan tambahan (MP – Balita Bahan habis pakai dalam
dan MP – Bumil) pelaksanna kegiatan gizi
C. Output data
Upaya perbaikan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi serta konsumsi pangan, sehingga berdampak pada perbaikan
75
keadaan atau status gizi, terutama status gizi kurang dan status gizi buruk,
serta mempertahankan status gizi baik.
Berbagai kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat yang tercantum
dalam Permenkes No. 43 Tahun 2019
Tabel 11. Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat Berdasarkan Permenkes
No.43 Tahun 2019

No. Permenkes No 43 Tahun 2019 Puskesmas Kayon Tahun 2020


1. Deteksi Dini
t. Melakukan deteksi a. Pengembangan posyandu balita
dini/penemuan status gizi di b. Pembinaan Posyandu
masyarakat c. Deteksi dini tumbuh kembang bayi
u. Survailens gizi balita di posyandu
d. Deteksi dini tumbuh kembang anak
TK/RA

2. Pelayanan
a. Melakukan asuhan keperawatan a. Penyuluhan STBM Stunting
pada kasus gizi di kelompok atau
masyarakat

3. Pemantauan Pertumbuhan Balita dan a. Pemberian tablet Fe pada


Pemantauan Status Gizi remaja putri
a. Asuhan gizi balita dengan berat
badan kurang, gizi kurang dan
balita gizi buruk, balita pendek
dan sangat pendek, dan gizi balita
lebih dan obesitas
b. Analisis gizi kegemukan dan
obesitas pada anak sekolah dan
remaja
c. Asuhan gizi pada remaja putri
76
anemia
d. Asuhan gizi pada gizi kurang
orang dewasa
e. Asuhan gizi pada gizi lebih orang
dewasa
f. Asuhan gizi ibu hami kurang
energi kronik
g. Asuhan gizi ibu hamil anemia
h. Asuhan gizi pada lansia
4. Konseling Pemberian Makan Pada
Bayi dan Anak (PMBA)
a. Asuhan gizi untuk meningkatkan
cakupan IMD
b. Asuhan gizi untuk meningkatkan
cakupan ASI Eksklusif
c. Asuhan gizi untuk meningkatkan
pemberian MP-ASI mulai dari usia
6 bulan

5. Suplemntasi Gizi a. Pemberian vitamin A ke TK


a. Asuhan gizi untuk meningkatkan b. Pemberian Vitamin A ke
cakupan pemberian Vitamin A Posyandu
b. Asuhan gizi untuk meningkatkan
cakupan pemberian TTD pada
Rematri, Ibu hamil, dan WUS

Tabel 12. Hasil Kegiatan dan Indikator upaya perbaikan gizi masyarakat
Puskesmas Kayon Tahun 2019

77
No Variabel Satuan Populasi Target RPJM Realisasi Persentase Kinerja Target
Sasaran 2015- Capaian (%) Pencapaian
2019 (%)
1 Pelayanan Psy 11 11 11 100 Tercapai 100
Posyandu
Balita
2 Pembinaan Psy 11 11 11 100 Tercapai 100
Posyandu
Balita
3 Pemberian TK/RA 2.947 2.947 2.138 73 Tidak 100
Vit.A ke TK tercapai
4 Penyuluhan Psy 11 11 11 100 Tercapai 100
Gizi
5 Cakupan Balita 1 1 1 100 Tercapai 100
Balita Gizi
Buruk yang
mendapat
perawatan
6 Cakupan Balita 3.317 3.317 2.703 82 Tidak 100
Balita yang tercapai
ditimbang
berat
badannya

78
7 Cakupan bayi Balita 370 370 47% 204 117 Tercapai 47%
usia kurang
dari 6 bulan
mendapat
ASI
Eksklusif
8. Cakupan Msy 37.333 0 Tidak
Rumah tercapai
Tangga
menkonsumsi
garam
beryodium
9 Cakupan Balita 4.195 2.947 4.195 142,3 Tercapai 100
balita 6-59
bulan
mendapat
Vit.A
10 Cakupan Ibu Bumil 770 735 715 97,2 Tercapai 95%
hamil yang
mendapat
tablet tambah
darah (TTD)
min.90 tablet

79
selama
kehamilan
11 Cakupan Ibu Bumil 39 39 80% 39 100 Tercapai 80%
Hamil kurang
energi kronik
yang
mendapatkan
makanan
tambahan
12 Cakupan Balita 29 29 85% 29 100 Tercapai 85%
balita kurus
yang
mendapatkan
makanan
tambahan
13 Cakupan Remaja 2.449 2.449 24% 1.750 71,45 Tercapai 25
remaja putri Putri
mendapatkan
tablet tambah
darah (TTD)
14 Cakupan Ibu Bufas 735 735 708 96 Tidak 100
Nifas tercapai
mendapatkan

80
kapsul kapsul
vit.A
15 Cakupan bayi Bayi 735 735 47% 709 100,1 Tercapai 47
baru lahir
mendapat
IMD
16 Cakupan bayi Bayi 0 8% 0 Tidak ada 100%
dengan kasus
BBLR
17 Cakupan Balita 3.317 3.317 3.317 100 Tercapai 100
blita
mempunyai
buku
KIA/KMS
18 Cakupan Balita 3.317 3.317 55% 2.163 65,2 Tercapai 55
balita
ditimbang
yang naik
berat
badannya
(dari yang
ditimbang)
19 Cakupan Balita - - - - - - -
balita

81
ditimbang
yang tidak
naik berat
badannya (T)
20 Cakupan Balita 3.317 29 Tercapai
balita
ditimbang
yang tidak
naik berat
badannya dua
kali berturut-
turut (2T)
(dari yang
ditimbang)
21 Cakupan Balita 3.317 29 Tercapai
balita
dibawah
garis merah
(BGM) (dari
yang
ditimbang)
22 Cakupan Ibu Bumil 762 28% 304 Meningkat
hamil anemia +11,1%
*Sumber: Evaluasi Kinerja UPT Puskesmas Kayon Tahun 2019

82
Berdasarkan Tabel 12 terlihat terdapat program yang tercapai, 4 program yang
belum mecapai target dari dinas tetapi telah mencapai target nasioanl (RPJM 2015-
2019) sehingga di program dianggap telah berjalan dengan baik, dan ada 4 program
yang tidak tercapai dengan angka capaian yanng sangat rendah. Empat program
yang tidak tercapai tersebut yaitu :
1. Cakupan balita yang ditimbang berat badannya dengan kinerja -18% dikarenakan
banyak pasien yang tidak datang ke posyandu sehingga pemenuhan target tidak
dapat tercapai.
2. Cakupan Ibu nifas yang mendapat vitamin A dengan kinerja -4% dikarenakan
banyak pasien yang tidak mengambil vitamin A dikarenakan kurangnya
pengetahuan ibu nifas tentang pentingnya vitamin A bagi ibu.
3. Cakupan ibu hamil anemia dengan capaian sebesar 39,9%, yang artinya masih
ada ibu hamil anemia sebesar 39,9%. Berdasarkan RPJMN 2015-2019 presentase
Ibu hamil anemia harus dibawah 28% Hal ini disebabkan karena morning sicknes
trimester awal, kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya meminum tablet
tambah darah.
4. Cakupan balita dibawah garis merah (BGM) (dari yang ditimbang) dengan
capaian sebesar 0,9%. Yang artinya masih balita yang berada di Bawah Garis Merah
(BGM) sebesar 0,9%. Hal ini disebabkan oleh perilaku anak susah makan sehingga
daya tahan tubuhnya menurun sehingga mudah sakit dan kurangnya pengetahuan
Ibu tentang Gizi Seimbang.
5. Cakupan balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut
(2T) (dari yang ditimbang) dengan capaian sebesar 0,9%. Yang artinya masih balita
ditimbang yang

83
tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T) (dari yang ditimbang) sebesar
0,9%. Hal ini disebabkan oleh perilaku anak susah makan sehingga daya tahan
tubuhnya menurun sehingga mudah sakit dan kurangnya pengetahuan Ibu tentang
Gizi Seimbang.
6. Cakupan balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T) (dari yang
ditimbang) dengan capaian sebesar 4,8%. Yang artinya masih balita ditimbang yang
tidak naik berat badannya (T) (dari yang ditimbang) sebesar 4,8%. Hal ini
disebabkan oleh perilaku anak susah makan sehingga daya tahan tubuhnya menurun
sehingga mudah sakit dan kurangnya pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang.
7. Cakupan Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium dengan capaian
sebesar 0%. Yang artinya tidak ada data cakupan Rumah Tangga mengkonsumsi
garam beryodium. Hal ini disebbkan karena kegiatan tidak dilakukan dikarenakan
tidak adanya reagen pengujian.

84
Gambar 1. Grafik SKDN Puskesmas Kayon Tahun 2019
Keterangan :
S : Jumlah Balita yang ada di Posyandu
K : Jumlah Balita yang terdaftar dan memiliki KMS
D : Jumlah Balita yang datang di timbang Bulan ini
N : Jumlah Balita yang naik berat badannya
Bulan Tar Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
get
D/S(%) 80 72,9 73,5 75 76 78,2 78,9 79,4 82,5 82 81 82,5 81,4 78,6
N/D(%) 70 67 73,2 73 75 75,7 76,2 75,7 75,1 80,5 80,4 81 80 88,7
85
Tabel 13. Hasil Kegiatan dan Indikator upaya perbaikan gizi masyarakat
Puskesmas Kayon Januari-November2020

n Variabel Satua Target Realisas Persentas Target Evaluasi


o n sasara i e pencapaia kinera
n capaian capaian n
1 Persentase 107 107 100% 100% Tercapai
ibu hamil
anemia
2 Persentase 18 18 100% 100% Tercapai
ibu hamil
kurang
energi
kronik
(KEK)
3 Cakupan ibu 860 688 80% 100% Tidak
hamil yang tercapai
mendapat
tablet
tambah
darah (TTD)
minimal 90
tablet selama
masa
kehamilan
86
4 Cakupan ibu 18 18 100% 100% Tercapai
hamil kurang
energi
kronik
(KEK) yang
mendapat
makanan
tambahan
5 Cakupan ibu 821 635 77,34% 100% Tidak
nifas tercapai
mendapat
kapsul
vitamin A
6 Persentase 0 0 100% 100% Tercapai
bayi dengan
berat badan
lahir rendah
(berat
badan<2500
gram)
7 Cakupan 67 67 100% 100% tercapai,
bayi baru semua
lahir bayi baru
mendapat lahir

87
inisiasi dilakuka
menyusu n imd
dini (MD)
8 Cakupan 594 271 45,62% 100% Tidak
bayi usia tercapai
kurang dari
6 bulan
mendapat
ASI
eksklusif
9 Cakupan 113 61 53,98% 100% Tidak
bayi usia 6 tercapai
bulan
mendapat
ASI
eksklusif
1 Cakupan 4065 2195 54% 100% Tidak
0 balita 6-59 tercapai
bulan
mendapat
kapsul
vitamin A
1 Cakupan 20 20 100% 100% Tercapai
1 balita gizi

88
kurang
mendapat
makanan
tambahan
1 Cakupan 1 1 100% 100% Tercapai
2 kasus balita
gizi buruk
mendapat
perawatan
1 Jumlah 4065 - - 100% Tidak
3 balita yang tercapai
mendapatka
n
suplementasi
gizi mikro
1 Cakupan 4065 975 24,42% 100% Tidak
4 balita yang tercapai
di timbang
berat
badannya
(D/S)
1 Cakupan 4065 2723 67,89% 100% Tidak
5 balita tercapai
memiliki

89
buku
kesehatan
ibu anak
(KIA)/ kartu
menuu
sehat(KMS)
(K/S)
1 Cakupan 4065 3414 84,47% 100% Tidak
6 balita di tercapai
timbang naik
berat
badannya
(N/D)
1 Prevalensi 4065 20 0,50% Tidak
7 BB kurang tercapai
(BB kurang
dan sangat
kurang) pada
balita
1 Prevalensi 4065 10 0,24% Tidak
8 stunting tercapai
(pendek dan
sangat

90
pendek pada
balita)
1 Prevalensi 4065 21 0,51% Tidak
9 wasting (gizi tercapai
kurang dan
gizi buruk
pada balita)
20 Cakupan 1835 1835 100% 100% Tercapai
remaa putri (januari-
mendapat maret)
tablet
tambah
darah
(TTD)

*Sumber: Evaluasi Kinerja UPT Puskesmas Kayon Tahun 2020


Berdasarkan tabel Januari-Oktober 2020 Perbaikan Gizi Masyarakat yang
dilaksanakan dari bulan terlihat beberapa program yang belum tercapai, yaitu :

1. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (TTD) minimal 90
tablet selama masa kehamilan dengan capaian 80% , yang artinya hanya ada
688 ibu hamil yang mendapatkan TTD dari 866 ibu hamil yang seharusnya
mendapatkan TTD. Hal tersebut dikarenakan tidak semua ibu hamil periksa
ke bidan ataupun fasilitas kesehatan.

91
2. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A dengan capaian yang
didapatkan 77,34%, artinya ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
ada 635 dari 821 ibu nifas yang seharusnya mendapatkan kapsul Vitamin A.
Banyaknya ibu nifas yang tidak mendapatkan kapsul vitamin A dikarenakan
tidak semua ibu hamil periksa ke bidan atau ke fasilitas kesehatan serta
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang pentingnya vitamin
A bagi Ibu.
3. Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif dengan
capaian 45,62% . Artinya bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan
ASI Eksklusif sebanyak 271 dari 594 bayi. Hal ini disebabkan banyaknya
ibu yang melakukan proses persalinan melalui cesar sehingga ASInya tidak
keluar dan hal lain yang menyebabkan banyaknya anak yang tidak
mendapatkan ASI Eksklusif dikarenakan Ibunya bekerja.
4. Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat ASI eksklusif tidak mencapai target
dikarenakan Ibunya bekerja dan tidak memompa ASI sehingga ASinya
kurang. Bayi usia 6 bulan yang mendapatkan sebanyak 61 dari 113 bayi usia
6 bulan yang seharusnya mendapatkan ASI Eksklusif dengan capaian
53,98%.
5. Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A, hanya ada 2195 dari
4065 balita 6-59 bulan yang seharusnya mendapatkan kapsul vitamin A
yang artinya capaiannya sebesar 54%. Seharusnya kegiatan ini dilakukan
setiap bulan, namun dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 kegiatan
tersebut hanya dilakukan dari bulan Januari, Februari dan dilanjutkan lagi

92
dari bulan Agustus, sehingga hal tersebut yang menyebabkan tidak
tercapainya kegiatan tersebut.
6. Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro tidak
dilaksanakan dikarenakan tidak ada droping supplementasi gizi mikro dari
Dinas Kesehatan Kota.
7. Cakupan balita yang di timbang berat badannya (D/S). Hanya ada 975 balita
yang ditimbang dari 4065 balita yang harusnya ditimbang, artinya capaian
dari kegiatan tersebut sebesar 24,42%. Hal ini dikarenakan kunjungan
pasien luar dan dalam Gedung berkurang.
8. Cakupan balita memiliki buku kesehatan ibu anak (KIA)/ kartu menuu
sehat(KMS) (K/S) tidak tercapai dikarenakan kunjungan pasien luar dan
dalam Gedung berkurang, Capaian yang didapatkan pada kegiatan ini
sebesar 67,89%.
9. Cakupan balita di timbang naik berat badannya (N/D) tidak tercapai
dikarenakan dikarenakan kunjungan pasien luar dan dalam Gedung
berkurang.
10. Prevalensi BB kurang (BB kurang dan sangat kurang), masih adanya balita
dengan bb kurang dan sangat kurang dikarenakan anak yang susah makan
sehinga daya tahan tubuhnya menurun dan mengakibatkan anak mudah
sakit dan kurangnya pengetahuan Ibu tentang Gizi seimbang.
11. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek pada balita), masih adanya
balita dengan status gizi pendek dan sangat pendek dikarenakan kurangnya
pengetahuan Ibu tentang Gizi seimbang.

93
12. Prevalensi wasting (gizi kurang dan gizi buruk pada balita), masih adanya
balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk, hal tersebut dikarenakan
kurangnya pengetahuan Ibu tentang Gizi seimbang
13. Cakupan remaja putri mendapat tablet tambah darah (TTD) Capaian 100%
pada bulan Januari-maret,pada bulan selanutnya target tidak tercapai
terkendala pandemi.
SKDN Puskesmas Kayon Tahun 2020

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
D/S(%) 75,2 % 77,12% 67,8 % 3,76 % 2,77 % 2,72 % 3,2 % 3,99 % 3,97 %
K/S (%) 75,22 % 77,12 % 67,8 % 67,8 % 65,17 % 65,17 % 65,17 % 65,17 % 65,17 %
N/D(%) 92,72 % 92,81 % 92,07 % 77,38 % 81,57 % 83,56 % 83,56 % 74,70 % 79,17 %

3.5 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


A. Prosedur Kerja dan standar Operasional:
1. Pelayanan Puskesmas: Pasien datangmencuci tangan
melakukan skrining di tenda mengambil nomor antrian dan mendapatkan
nomor antrian sesuai dengan warna kartu antrian (apabila Hijau maka pasien
dapat melakukan pendaftaran ke loket, apabila mendapatkan kartu merah
maka pasien akan dilakukan skrining kembali oleh petugas) setelah
pasien melakukan pendaftaran di loket pasien di arahkan oleh petugas untuk
memasuki ruangan gizi, imunisasi dan MTBS lalu pada saat di gizi
dilakukan anamnesis mengenai keluhan dan tujuannya lalu melakukan
penimbangan BB dan TB lalu dilakukan pencatatan di buku KIA dan
menuliskan hasil di grafik KMS setelah itu apabila pasien ingin
melakukan imunisasi maka di arahkan ke tempat imunisasi dan apabila

94
pasien ada keluhan maka di arahkan lagi ke MTBS untuk menilai keadaan
pasien untuk pasien tidak gawat  apabila di berikan terapi maka pasien di
arahkan ke ruang farmasi pelayanan selesai pasien pulang.

SOP Teknis apabila ada pasien yang tidak gawat maka di lakukan
pemeriksaan terlebih dahulu di puskesmas yaitu di program MTBS apabila
terjadi gawat darurat maka pasien di rujuk ke rs bersangkutan dan menulis
surat rujukan di administrasi.

2. Prosedur Kerja kegiatan upaya P2M


-PMO TB Paru  pemantauan minum obat kepada pasien untuk
memastikan apakah di minum atau tidak, dilakukan dengan memebrikan
arahan kepada orang terdekat pasien untuk diajarkan prosedur pemberian
obat sehingga pihak puskesmas hanya 1 kali untuk mengunjungi rumah
pasien tersebut
-Kontak serumah TB paru apabil ada pasien yang terkena TB paru maka
biasanya ada yang berisiko terpapar TB paru tersebut yaitu orang terdekat
pasien/serumah dengan pasien sehingga orang itu di periksa apakah
terjangkit/tidak biasanya yang terlibat adalah 1 perawat dan 1 analis
-Penyuluhan Malaria dilakukan penyuluhan apabila ada yang terkena
penyakit malaria tersebut
-Penemuan dan Tatalaksana Pneumonia Balita biasanya dilakukan
langsung apabila pasin mengunjungi Puskesmas, apabila di temukan tanda
dan gejala di posyandu maka langsung di arahkan untuk mengunjungi

95
Puskesmas induk, bila mendapatkan tanda-tanda gawat darurat maka
langsung di rujuk ke rumah sakit yang bersangkutan
-Follow Up Kusta dilakukan ke rumah pasien, dan di pantau untuk
peminuman obat kusta serta memantau kulit, dan reaksi obat tersebut lalu
dilakukan konsul dengan dokter tersebut
-Penemuan dan tatalaksana diare, campak, IMS biasanya dilakukan
langsung apabila pasien mengunjungi pelayanan kesehatan/Puskesmas
-Pemeriksaan Berkala (Mobile VCT) HIV-AIDS dilakukan kegiatan
berkala di daerah yang berisiko HIV/AIDS dilakukan setiap 1 tahun 2 kali
dari pihak puskesmas yang melakukan tenaga bidan, perawat dan tenaga
analis.
-Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di Masyarakat dilakukan di posbindu dan
posyandu
-Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di sekolah dilakukan di sekolah-sekolah
wilayah kerja puskesmas 1x setahun
-Pelayanan Posbindu tujuan untuk memantau penyakit tidak menular
(deteksi dini) kegiatan rutin berupa BB,TB setiap bulan untuk pasien yang
mempunyai faktor risiko DM, Hipertensi maka dilakukan pemeriksaan dan
penanganan, lalu dilakukan juga kegiatan lain berupa senam, penyuluhan
seperti promosi kesehatan,
-Evaluasi dan Monitoring Penerapan Perda KTR di sekolah yaitu pada
TK dan SD memantau tempat sekolah apakah sudah di terapkan tatanan 7
langkah kawasan tanpa rokok di lakukan pemeriksaan di sekitaran sekolah
tersebut

96
-Penyelidikan epidemiologi bila ada wabah di daerah tersebut maka
dilakukan penyelidikan termasuk juga kebakaran, banjir, dari pihak
puskesmas yang melakukan survailens dan masing-masing petugas yang
memegang program yang bersangkutan
-Sosialisasi/Himbauan Kewaspadaan Dini KLB penyuluhan seperti
wabah,campak,covid 19, DBD
-Penyuluhan DBD biasanya dilakukan ke rumah-rumah ,ke sekolah, yang
diberikan surat dari dinas kesehatan untuk melakukan penyuluhan keliling
-Follow Up IVA Pasien datang ke Puskesmas untuk pemeriksaan IVA
apabila ter deteksi maka melakukan kunjungan ke rumah pasien tersebut
untuk mengetahui sudah ada tindakan/belum dari dokter yang menangani
-Pemberian Obat cacing ke TK datang ke TK tersebut pihak puskesmas
sudah mendapatkan data dari guru yang bertanggung jawab , dari pihak
puskesmas yang melakukannya adalah apoteker dan pemegang program
yang bersangkutan
-Pelayanan Imunisasi dilakukan saat pelayanan puskesmas dan posyandu
B. Input Data:
1. Tenaga : 2
2. Dana: APBD dan JKN
3. Fasilitas: Sesuai dengan Permenkes no 43 tahun 2019
C. Output data:

Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan


kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Adapun
sasaran program ini meliputi masyarakat umum, kelompok khusus (anak

97
sekolah), ibu hamil, pekerja institusi formal dan non-formal, dan kelompok
masyarakat tertentu yang berperilaku resiko tinggi.
Berbagai kegiatan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14. Kegiatan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M) Berdasarkan Permenkes No. 43 tahun 2019
No. Permenkes No 43 Tahun 2019 Puskesmas Kayon Tahun 2020
1. a. Posbindu PTM
b. Pelayanan terpadu PTM
c. Deteksi Dini Kanker
Payudara dan Leher Rahim
d. Upaya Berhenti Merokok
e. Pencegahan dan
Pengendalian Gangguan Indra
f. Pelayanan Kesehatan jiwa

98
2. Pencegahan dan pengendalian
penyakit menular
a. Pencegahan dan Pengendalian a. PMO TB Paru
filariasis b. Kontak Serumah TB Paru
b. Pencegahan dan Pengendalian c. Penyuluhan Malaria
kecacingan d. Penemuan dan Tatalaksana Pneumonia
c. Pencegahan dan Balita
Pengendalian infeksi e. Follow Up Kusta
Dengue/DBD f. Penemuan dan Tatalaksana Diare
d. Pencegahan dan Pengendalian g. Penemuan dan Tatalaksana Campak
malaria h. Penemuan dan Tatalaksana IMS
e. Pencegahan dan Pengendalian i. Pemeriksaan Berkala (Mobile VCT) HIV
Zoonosis – AIDS
f. Pencegahan dan Pengendalian j. Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di
HIV/AIDS Masyarakat
g. Pencegahan dan k. Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di Sekolah
Pengendalian Infeksi Menular l. Pelayanan Posbindu
Seksual m. Evaluasi dan Monitoring Penerapan Perda
h. Pencegahan dan KTR di Sekolah
Pengendalian Tuberkulosis n. Penyelidikan epidemiologi
i. Pencegahan dan Pengendalian o. Sosialisasi / Himbauan Kewaspadaan Dini
Penyakit yang dapat dicegah KLB
dengan imunisasi p. Penyuluhan DBD
q. Follow Up IVA
r. Pemberian Obat Cacing ke TK
s. Pelayanan Imunisasi

Tabel 15. Hasil kegiatan dan Indikator upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M) Di Puskesmas Kayon Tahun 2019
Populasi Presentase Target
Target Realis Kinerja
No Variabel Capaian Capaian
Satuan Sasaran asi (%)
(%) %
TB PARU
41.748 Tercapai
PMO TB Paru Kasus 40 40 100 % 100%
1. 100%
99
Kontak Serumah 41.748 Tercapai
2. Kasus 40 40 100% 100%
TB Paru 100%
Pelacakan
Tercapai
3. Penderita TB Kasus 41.748 4 4 100% 100%
100%
Mangkir
PTM
Deteksi Dini 9 Tercapai
4. Keg 9 9 100% 100%
PTM di Sekolah 100%
5. Follow Up IVA Keg 12 12 11 91,6% -8,4% 100%
Pelayanan 132 Tercapai
6. Keg 132 132 100% 100%
Posbindu 100%
MALARIA
Penyuluhan 16 Tercapai
7. Keg 16 16 100% 100%
Malaria 100%
Follow Up 41.748 Tidak ada
8. Kasus 4 0 0
Malaria kasus
Survei Kontak 41.748 Tidak ada
9. Kasus 4 0 0
Malaria kasus
KUSTA
2 Tercapai
10. Follow Up Kusta Kasus 2 2 100% 100%
100%
PNEUMONIA/ISPA
Penemuan dan
Tatalaksana 41.748 Menurun
11. Kasus 24 13 54.16%
Kasus -45,8%
Pneumonia
DIARE
Penemuan dan
Meningkat
12. Tatalaksana Kasus 41.748 400 402 100,5%
+5%
Diare
CAMPAK

100
Penemuan dan
Meningkat
13. Tatalaksana Kasus 41.748 12 13 108,3%
+8,3%
Campak
TYPHOID
Penemuan dan 41.748
101% Meningkat
14. Tatalaksana Kasus 200 202
+1%
Typoid
Penyuluhan 8 Tercapai
15. Keg 8 8 100% 100%
Typoid 100%
IMS
Penemuan dan Tercapai
16. Kasus 12 12 12 100%
Tatalaksana IMS 100%
HIV/AIDS
Pemeriksaan 12
Berkala (Mobile Tercapai
17. Keg 12 12 100% 100%
VCT) HIV - 100%
AIDS
Penyuluhan 16
Tercapai
18. IMS-HIV-AIDS Keg 16 16 100% 100%
100%
di Sekolah
HEPATITIS
Penyuluhan di 20
Tercapai
19. Posyandu Lansia Keg 20 20 100% 100%
100%
dan Posbindu
DBD
Penyuluhan 28 Tercapai
20. Keg 28 28 100 100%
DBD 100%
Penemuan Kasus 41.748 Menurun
21. Kasus 120 78 65%
Risiko -35%
Sosialisasi /
Himbauan 30 Tercapai
22. Keg 30 30 100% 100%
Kewaspadaan 100%
Dini KLB
101
KESEHATAN JIWA
Follow Up
Tercapai
23. Pasien Jiwa Post Kasus 12 12 12 100% 100%
100%
Pengobatan RS
Kunjungan Tercapai
24. Keg 12 12 100% 100%
Rumah ODGJ 12 100%
Penyuluhan
Tercapai
25. Kesehatan Jiwa Keg 16 16 16 100% 100%
100%
di Sekolah
Penderita Jiwa
26. Yang berkunung Kasus 41.748 6 5 83,3% -16,7%
ke PKM
Penderita -13,3%
27. Kasus 41.748
30 26 86,6%
Skizofrenia
FILARIASIS/KECACINGAN
Pemberian Obat
28. Cacing Ke TK, Keg 71 58 80% -20% 100%
Posyandu, SD, 71
Masyarakat
PKM
*Sumber : Evaluasi Kinerja UPT Puskesmas Kayon Tahun 2019
Berdasarkan Tabel 13 hasil kegiatan Upaya pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M) di Puskesmas Kayon Tahun 2019 terlihat hampir semua
program memiliki angka cakupan mencapai target sasaran, kecuali beberapa
kegiatan antara lain :
1. Kegiatan Follow Up IVA dengan kinerja -8,4% dari target sasaran disebabkan
karena ada 1 pasien yag alamatnya pindah sehingga tidak dapat terfollow up.
2. Penemuan dan Tata Laksana Pneumonia dengan kinerja -45,8% dari target sasaran
dikarenakan alamat tidak jelas sehingga menjadi hambatan dalam melakukan
kunjungan.

102
3. Penemuan dan tatalaksana kasus Diare didapatkan peningkatan kejadian sebesar
+5% dari target sasaran.
4. Penemuan dan tatalaksana campak didapatkan peningkatan kejadian sebesar 8,3%
dari target sasaran.
5. Penemuan dan tatalaksana typhoid didapatkan peningkatan kejadian sebesar 1%
dari target sasaran.
6. Penemuan kasus resiko DBD mengalami penurunan sebesar -35% dari target
sasaran karena tidak didapatkan kasus.
7. Penderita Jiwa dan Skizofrenia yang berkunjung di PKM Kayon mengalami
penurunan sebesar 16,7% dan 13,4 % dari target sasaran.
8. Kemudian untuk Filariasis sebesar 82% dikarenakan petugas tidak melaksanakan
sesuai jadwal. Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.
Tabel 16. Hasil kegiatan dan Indikator upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M) Di Puskesmas Kayon Januari-Oktober Tahun 2020

Popula Presentase Targ


Target Realis Kinerja
No Variabel si Capaian et
Satuan Sasaran asi
(%) Cap
aian
%
TB PARU
49.028 Tidak
PMO TB Paru Kasus 675 9 13% 100%
1. Tercapai
Kontak 49.023 Tidak
2. Kasus 675 9 13% 100%
Serumah Tercapai
TB Paru
Pelacakan - - - - -
-
3. Penderita Kasus
TB
Mangkir
103
PTM
Deteksi Dini 8 Tidak
4. Keg 8 1 12,5% 100%
PTM di Tercapai
Sekolah
5. Follow Up IVA - - - - - - -
Pelayanan 72 Tidak
6. Keg 72 18 25% 100%
Posbindu Tercapai

KUSTA
1 Tercapai
10. Follow Up Kasus 1 1 100% 100%
Kusta
PNEUMONIA/ISPA
Penemuan dan 100%
Tatalaksana 49.028 Tidak
11. Kasus 4065 6 0,14%
Kasus Tercapai
Pneumonia
12. Penemuan dan Kasus 49.028 4065 132 3,24% Tidak Tercapai 100%
tatalaksana
Kasuks ISPA
DIARE
Penemuan dan 100%
49.028
Tercapai
13. Tatalaksana Kasus 132 132 100
Diare
CAMPAK
Penemuan 100%
Tercapai
14. dan Kasus 49.028 8 8 100
Tatalaksa
na
Campak
TYPHOID
Penemuan dan 49.028 100%
100% Tercapai
15. Tatalaksana Kasus 73 73
Typoid

104
Penyuluh - -
16. - - - - -
an
Typoid
IMS
Penemuan 16% Tidak
17. Keg 12 12 2 100
dan Tercapai
%
Tatalaksana
IMS
HIV/AIDS
Pemeriksaan - - - - - - -
Berkala
18.
(Mobile
VCT) HIV -
AIDS
Penyuluhan - - - - - -
-
19. IMS-HIV-
AIDS
di Sekolah
HEPATITIS
Penyuluhan di - - - - - -
-
20. Posyandu
Lansia dan
Posbindu
DBD
Penyuluhan 49.028 Tercapai
21. Keg 7 7 100% 100
DBD
%
Penemuan 33 Tercapai 100%
22. Kasus 33 33 100%
Kasus
Risiko
KESEHATAN JIWA
Follow Up
Tercapai
23. Pasien Jiwa Keg 2 2 2 100% 100
Post %
Pengobatan

105
RS

Kunjungan Tercapai
24. Keg 5 5 100% 100
Rumah ODGJ 5
%
Penyuluhan - - - - - -
-
25. Kesehatan
Jiwa
di Sekolah
Penderita Jiwa 49.028 68 53 77,9% Tidak 100%
26. Yang Kasus Tercapai
berkunjung
ke PKM
Penderit 49.028 Tercapai 100%
27. Kasus 51 51 100%
a
Skizofren
ia
FILARIASIS/KECACINGAN
Pemberian 32 32 32 100% Tercapai 100
28. Obat Keg %
Cacing Ke
TK,
Posyandu,
SD,
Masyarakat
PKM
Covid-
19
29. Pemantauan Kasus 49.028 136 136 100% Tercapai 100
Kontak Erat %
Covid
Berdasarkan tabel 16 terlihat hasil kegiatan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular (P2M) pada bulan Januari-Oktober yang tidak
tercapai dan tidak terlaksana di Puskesmas Kayon tahun 2020 yaitu sebagai berikut:

106
1. Kegiatan PMO TB Paru dan Kontak serumah TB Paru Tidak mencapai Target
karena kegiatan dilaksanakan hanya bulan januari- Maret 2020 dan pelacakan
penderita TB Mangkir tidak dilaksanakan program tersebut dikarenakan Pandemi
Covid-19.
2.Deteksi Dini PTM di sekolah dan Pelayanan Posbindu tidak sesuai Target karena
kegiatan dilaksanakan hanya bulan Januari-Maret 2020 dan Follow Up IVA tidak
dilaksanakan program tersebut dikarenakan Pandemi Covid 19
3. Penemuan dan Tatalaksana Kasus Pneumonia dan ISPA tidak tercapai target
dikarenakan alamat tidak jelas sehingga menjadi hambatan dalam melakukan
kunjungan dan di karenakan pandemi covid-19
4.Penyuluhan Typoid tidak terlaksana di karenakan pandemi covid-19
5. Penemuan dan Tatalaksana IMS hanya terlaksana 2 kali kunjungan yang
seharusnya dilakukan 12 kali kunjungan sehingga tidak mencapai target sasaran
dikarenakan covid-19
6. Pemberian Berkala (Mobile VCT) HIV-AIDS, Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di
sekolah dan Penyuluhan di Posyandu Lansia dan Posbindu tidak terlaksana
dikarenaka Pandemi covid-19
7. Penyuluhan Kesehatan Jiwa di sekolah tidak terlaksana dikarenakan covid-19
8. Penderita Jiwa yang berkunjung ke PKM tidak mencapai Target yaitu 77,9%
dikarenakan pasien lupa memeriksakan diri ke puskesmas dan di karenakan covid-

107
BAB IV
ANALISIS SWOT

4.1 Promosi Kesehatan

S W
 Tenaga keshatan  Media promosi
yang aktif dalam hanya
melakukan leaflet menggunakan
leaflet

O Tenaga kesehatan Memperdayakan kader –


dapat memberikan kader untuk mampu
 Memiliki
pelatihan dan mrnyediakan alat
banyak kader
pembinaan kepada promkes selain leaflet
posyandu
tiap – tiap kader agar
/posbindu yang aktif.
lebih aktif dan

108
memampu secara
mandri memberikan
prokes pada
masyarakat.

T  Melakukan sesi Memanfaatkan media


 Media online klarifikasi dan komunikasi untuk
yang edukasi untuk berbagi info tentang
berkembang setiap topik SOP kesehatan, seperti
pesat membuat kesehatan yang membuat group di
masyarakat sedang viral. media komunikasi
mudah  Untuk yang memberikan
mendapat menghindari petugas
informasi kerumunan para promkes,kader,dan
tentang teanga kesehatan masyarakat di wilayah
kesehatan yang di promkes dapat puskesmas kayon.
belum tentu melakukan
benar. promosi
 Tidak bolehnya kesehatan
berkerumunan keliling seperti
di karenakan menggunakan
COVID -19 mobil keliling.

109
4.2 Kesehatan Lingkungan

S W

 Terdapat sanitarian  Jumlah sanitarian di


yang aktif di PKM wilayah kerja kayon
Kayon thn 2020 belum memenuhi
standar target rasio
sanitarian per 100.000
penduduk

 Tidak ada kader


sanitasi lingkungan.
O Sanitarian yang aktif dapat  Menjalin Kerjasama
 Jumlah mengajarkan dan mengajak dengan masyarkat
penduduk usia penduduk usia produktif tentang pentingnya
produktif lebih dalam menjaga dan menjafga kebersihan
banyak membersihkan lingkungan lingungan
daripada usia sekitar dengan selalu  Memperdayakan usia
non-produktif memenuhi protocol produktif untuk
di wilayah kesehatan agar tercegah membentuk kader-
kerja COVID -19 kader sanitasi
Puskesmas lingkungan
Kayon

110
T Untuk menjalankan  Melakukan
 Tidak program kesehatan penyuluhan dan
terlaksananya lingkungan tenaga pembinaan tentang
beberapa sanitarian untuk kesehatan
program menggunakan APD yang lingkungan dengan
dilaksanakan lengkap untuk inspeksi memanfaatkan
COVID -19 kesehatan lingkungan agar media elektronik.
program berikutnya tetap  Melakukan
berjalan. kaderisasi pada
penduduk di
wilayah kerja PKM
untuk membentuk
kader – kader
sanitasi lingkungan

4.3 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

S W
 Belum adanya program
 Tenaga
untuk mendukung
kesehatan
Peningkatan Imunisasi
bidan di
pada anak dan
Puskesmas
Kayon

111
berjumlah ImunisasiTT dengan
11 orang, lengkap
jumlah
tersebut
melebihi
standar dari
Permenkes
No. 75
Tahun 2014
yaitu 4
orang bidan.
O  Memberikan Pemanfaatan Kader
pelatihan dan Posyandu untuk ikut
 Memiliki
pembinaan serta memberikan
banyak kader
secara rutin penyuluhan tentang
posyandu/
kepada tiap-tiap pentingnya Imunisasi
posbindu yang
kader agar pada anak dan Imunisasi
aktif
mampu secara TT.
mandiri
memberikan
penyuluhan
tentang
KIA/KB pada
masyarakat.

112
 Mengajarkan
cara konseling
kepada kader di
Posyandu agar
dapat
membantu
program
KIA/KB.
T  Melakukan  Melakukan penyuluhan
penyuluhan dan tentang pentingnya
 Masih
survei serta imunisasi pada anak dan
terdapat
intervensi Imunisasi TT dengan
adanya
kepada lengkap yaitu dengan
pendidikan
masyarakat melakukan penyuluhan
masyarakat
terutama yang keliling mengunakan
yang rendah
pendidikan mobil serta
(SD)
rendah mengenai menggunakan istilah
 Beberapa
KIA/KB. yang mudah dipahami
program tidak
Sehingga dapat masyarakat sambal
terlaksana di
meningkatkan membagiakan media
karenakan
pencapaian penyuluhan seperti
COVID -19
upaya KIA/KB leaflet imunisasi,buku
 Agar program bergambar.
kedepannya

113
tetap berlanjut
maka diharpakn
petugas
kesehatan KIA
/KB dengan
mengunakan
APD lengkap
serta selau
menerapkan
protocol
kesehatan

4.4 Perbaikan Gizi Masyarakat

S W
 Terdapat ahli gizi  Tidak dilaksanakannya
aktif dalam surveilans gizi di
program yang karenakan kondisi
dilaksanakan pada pandemic COVID -19
puskesmas kayon sehingga dalam proses
tahun 2019 pengamatan masalah
dan program gizi belum
dapat dilakukan
pengambilan tindakkan

114
sebagai respon
terancam.

O Memaksimalkan Menjalin kerja sama


 Terdapatnya program yang ada dengan kader yang ada
kader aktif dengan memberikan disetiap posyandu untuk
isetiap posyandu pelatihan dan melakukan pengamatan
di wilayah kerja pembinaan kepada masalah gizi di masyarakat
puskesmas kader agar
mampu
memberikan
pelatihan tiap – tiap
kader

115
T
 Angka Merencanakan Membentuk group WA
kunjungan metode pengingat dengan tenaga medis gizi
posyandu balita penghubung dengan dan kader agar terpantau
kurang warga di wilayah
keluarga

4.5 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

S W

 Kegiatan  Kurangnya

pemantauan penyuluhan

pasien mengenai imunisasi,

pneumonia baru seperti imunisasi

ke rumah pasien DPT, MR usia balita.

dilaksanakan
berkala
 Pemantauan
kontak erat
COVID -19
secara berkala

116
O

 Terdapat  Mengoptimalkan Kolaborasi antara PKM

beberapa pemantauan induk dan posyandu balita

posyandu penyakit dalam menggalakkan

purnama dan menular dengan penyuluhan imunisasi

mandiri melibatkan secara berkala,

dibandingkan kader untuk dengan

posyandu pemantauan mengunakan penyuluhan

pratama dan penyakit secara keliling dengan

madya di menular seperti mobil agar tetap

wilayah kerja pneumonia. mematuhi protocol

Puskesmas  Mengoptimalkan kesehatan sehingga

Kayon pemantauan masyarkat tidak perlu


penyakit berkerumun.
 Adanya
survailens menular dengan

COVID -19 melibatkan


survaiens
COVID -19
untuk
pemantauan
penyakit
menular seperti
COVID -19

117
T Pemanfaatan wilayah Pembentukan metode
 Wilayah kerja sangat padat penyuluhan secara aktif
Puskesmas di penduduk seperti yang beragam di setiap
Kelurahan peningkatan peran posyandu balita atau
Palangka sangat tokoh masyarakat elaksanakan pendataan
padat penduduk, sebagai media balita yang belum
sehingga informasi mengenai mendapatkan imunisasi
menjadi media penyakit menular lanjutan.
penularan seperti pneumonia
penyakit atau penderita
COVID -19

118
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan masyarakat di tingkat
pertama yang menyelanggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan di wilayah kerjanya. Upaya yang dimaksud terdiri dari upaya
kesehatan wajib Puskesmas dan upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas. Upaya kesehatan wajib ini ditetapkan berdasarkan komitmen Nasional,
regional dan global untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib tersebut diantaranya Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan
Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana , Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular. Sebagian besar upaya pokok Puskesmas Kayon tidak mencapai target
dikarenakan berbagai faktor, terutama tidak tersalaksananya program yang
disebabkan oleh Pandemi Covid-19.
Tabel 4.1 Upaya Pokok Yang Tidak Tercapai di Puskesmas Kayon dari Bulan
Januari-Oktober 2020
No Program Kegiatan

1 Promosi Kesehatan Penyuluhan PHBS Rumah Tangga di Posyandu

Balita, Lansia, dan Posyandu

Penyuluhan PHBS di SMP dan SMA

119
Penyuluhan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)

SMP dan SMA

Penyuluhan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)

di

Posyandu Balita, Posbindu, dan Lansia

Pembinaan/Pendataan PHBS

2 Kesehatan Lingkungan Inspeksi Kesling TTU Hotel

Inspeksi Kesling TTU Pasar

Inspeksi Kesling TTU Kolam Renang

Inspeksi Kesling TTU Tempat Ibadah

Inspeksi Kesling Sarana kesehatan

Inspeksi Kesling Sarana Sekolah

Inspeksi Kesling Sarana Air Bersih Komunal

Inspeksi Kesling TPM

Inspeksi Kesling Depot Air Minum

Pemeriksaan rumah sehat

Pemantauan Data STBM per RT

Penyuluhan STBM Stunting

120
3 KIA dan KB Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standart untuk

kunjungan Lengkap

Pelayanan persalinan oleh nakes termasuk

pendampingan persalinan dukun oleh nakes

Pendampingan Kelas Ibu Balita

Pendampingan Kelas Ibu Hamil

Pemantauan Bumil Risti

Pemantauan Bayi Risti

Penyuluhan Kanker Payudara dan Kanker Serviks

Penyuluhan ASI Eksklusif

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di

Sekolah

Supervisi ke Pustu

Supervisi ke Praktik Mandiri Bidan (PMB)

Penyuluhan Donor Darah

Penyuluhan KB

Pemantauan Neonatus Risti

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di

Sekolah

121
Penyuluhan IMS-HIV/AIDS di sekolah

PKPR di sekolah

Akseptor KB Aktif

3 Perbaikan Gizi Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah

Masyarakat darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa

kehamilan

Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A

Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI

eksklusif

Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat ASI eksklusif

Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin

Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi

mikro

Cakupan balita yang di timbang berat badannya (D/S)

Cakupan balita memiliki buku kesehatan ibu anak

(KIA)/ kartu menuu sehat(KMS) (K/S)

Cakupan balita di timbang naik berat badannya (N/D)

122
Prevalensi BB kurang (BB kurang dan sangat kurang)

pada balita

Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek pada

balita)

Prevalensi wasting (gizi kurang dan gizi buruk pada

balita)

4 P2P PMO TB Paru

Kontak serumah TB Paru

Pelacakan Penderita TB Mangkir

Deteksi Dini PTM di Sekolah

Follow Up IVA

Pelayanan Posbindu

Penemuan dan Tatalaksana Kasus Pneumonia

Penemuan dan tatalaksana Kasuks ISPA

Penyuluhan Typoid

Penemuan dan Tatalaksana IMS

Pemeriksaan Berkala (Mobile VCT) HIV - AIDS

Penyuluhan IMS-HIV-AIDS di Sekolah

Penyuluhan di Posyandu Lansia dan Posbindu

123
Penyuluhan Kesehatan Jiwa di Sekolah

Penderita Jiwa Yang berkunjung ke PKM

5.2 Saran
Dari data yang didapatkan disarankan :
1. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program, dikarenakan bayak
program yang belum terlaksana dan tidak mencapai target yang disebabkan
oleh adanya Covid-19, maka dari itu petugas dapat menjalankan program
dengan tetap mentaati protokol kesehatan dan memakai APD
2. Perlunya edukasi dan pemahaman Ibu mengenai TT1-TT5, dikarenakan Ibu
menganggap bahwa TT1-TT2 sudah merupakan imunisasi yang lengkap
serta perlunya edukasi dan pengetahuan untuk catin mengenai imunisasi
yang lengkap
3. Perlunya pemantauan dan pengarahan dari Dinas Kesehatn Kota Palangka
Raya, sehingga kegiatan yang direncanakan oleh Puskesmas dapat
dijalankan dengan lancar dan efisien

124
DAFTAR PUSTAKA

1.KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat. KEMENKES RI, 2014.
2.Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Monitoring Dan Evaluasi
Data/Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tahun 2011. Pusat
Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2012
3.Tim Promosi Kesehatan PKM Kayon. Laporan Tahunan Promosi Kesehatan
Puskesmas Kayon 2019. Palangka Raya, Promosi Kesehatan PKM Kayon, 2020
4.Tim Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) PKM Kayon.
Laporan Tahunan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
Puskesmas Kayon 2019. Palangka Raya, KIA & KB PKM Kayon, 2020.
5.Tim Gizi PKM Kayon. Laporan Tahunan Gizi Puskesmas Kayon 2019. Palangka
Raya, Gizi PKM Kayon, 2020.
6.Tim Kesehatan Lingkungan PKM Kayon. Laporan Tahunan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas Kayon 2019. Palangka Raya, Kesehatan Lingkungan PKM
Kayon, 2019.
7.Data Dinding Puskesmas Kayon, 2020.

8.KEMENKES RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan. Jakarta: KEMENKES RI, 2010.
9.KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. KEMENKES RI, 2014.
10. KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat. KEMENKES RI, 2012p.
125
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Puskesmas Kayon

2. Dokumentasi Ruang Promosi Kesehatan

126
3. Dokumentasi Ruang Kesehatan Lingkungan

127
4. Dokumentasi Ruang KIA

128
5. Dokumentasi Ruang Imunisasi

129
6. Dokumentasi Pelayanan Umum

130
7. Dokumentasi Ruang Tindakkan

131
8. Dokumentasi Laboratorium

132
9. Dokumentasi Administrasi

10. Dokumentasi Ruang Data

133
11. Dokumentasi Water Closet

134
12. Dokumentasi Pantry

13. Dokumentasi Ruang Rekam Medik

135
14. Dokumentasi Ruang TU

136
15. Dokumentasi Ruang TB

16. Dokumentasi Ruang P Care atau Rujukkan

137
17. Dokumentasi Ruang Gigi

138

Anda mungkin juga menyukai