Anda di halaman 1dari 55

KEPANITERAAN KLINIK MODUL RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA


RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
2020
OMD

 Esofagomaagduodenografi/oesophagomaagduod
enography (OMD) adalah pemeriksaan radiologi
yang menggunakan zat kontras (tunggal atau
ganda) untuk menilai esofagus bagian distal,
lambung, dan duodenum.
OMD
 Indikasi • Kontraindikasi
 Dispepsia – Alergi
– Obstruksi total saluran
 Penurunan BB
pencernaan bawah
 Massa abdomen di bagian atas – Kehamilan (gunakan
 Perdarahan gastrointestinal (anemia defisiensi perisai jika harus
besi yang tidak dapat dijelaskan) dilakukan)
– Perforasi saluran
 Obstruksi parsial
pencernaan (gunakan
 Penilaian lokasi perforasi -> menggunakan zat kontras water soluble)
kontras water soluble
 Bezoar
 Divertikulum
 Hematemesis
 Tumor gaster
 Gastritis
 Hernia esofagus
Persiapan OMD

1. Puasa 6-8 jam sebelum pemeriksaan untuk dewasa


2. Dilarang merokok atau mengunyah permen karet
selama puasa
3. Puasa 4 jam sebelum pemeriksaan untuk anak <1
tahun
4. Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan untuk anak >1
tahun
5. Dilakukan tes minum sebelum pemeriksaan pada
pasien disfagia
Prosedur OMD

1. Foto polos sebelum diberikan kontras


2. Berikan bubuk effervescent, pada double
contrast
3. Berikan kontras barium
4. Baringkan pasien, lalu diminta untuk berguling
ke satu sisi dan sisi lainnya
5. Menginstruksikan untuk menahan sendawa
Ekspertise OMD

1. Pasase kontras di esofagus, lambung,


duodenum
2. Besar, bentuk dan posisi esofagus, lambung,
duodenum
3. Mukosa
4. Adanya luput isi(filling defect) atau bayangan
tambahan (filling affect)
5. Penilaian refluks gastroesofagus
• Tampak gambaran
opak memanjang dari
esofagus pars
cervicalis, pars
thoracica hingga pars
abdominalis.
• Pada OMD setelah
kontras hampir habis
tampak gambaran
selaput lendir
esofagus yang sejajar.
Posisi RAO atau LAO Proyeksi Lateral
• Seluruh barium memenuhi
esofagus dari leher ke gaster
• Barium harus memenetrasi
jaringan
• Struktur sekitar harus tampak,
tidak overpenetrated
• Tidak ada rotasi pada AP, PA,
atau proyeksilateral
• esofagus harus tampak antara
jantung dan vertebra pada posisi
oblique
Posisi RAO (Right Anterior Oblique), untuk melihat :
• Pilorus
• Bulbus duodenum
• C-loop dari duodenum
Posisi RAO (Right Anterior Oblique), untuk melihat :
• Pilorus
• Bulbus duodenum
• C-loop dari duodenum
Posisi PA, untuk melihat :
• Korpus dan pilorus
Posisi PA, untuk melihat :
• Korpus dan pilorus
Posisi Lateral Kanan
Posisi Lateral Kanan, untuk melihat :
• Bagian anterior dan posterior lambung
• Pilorus dn bulbus duodenum
Posisi LPO, untuk melihat :
• Fundus, pilorus dan bulbus
duodenum
Posisi LPO, untuk melihat :
• Fundus, pilorus dan bulbus
duodenum
Posisi AP, untuk melihat
kelainan pada fundus
BARIUM FOLLOW THROUGH

 Barium follow through (BFT) atau dikenal


dengan barium meal atau small bowel
series adalah pemeriksaan radiologi
dengan zat kontras untuk menilai usus
halus.
BARIUM FOLLOW THROUGH
 Indikasi • Kontraindikasi
 Nyeri perut – Obstruksi total
– Kecurigaan perforasi
 Diare
(gunakan kontras water
 Perdarahan soluble)
 Obstruksi parsial – Kehamilan
 Massa abdomen – Alergi kontras

 Enema usus halus yang tidak


berhasil
 Enteritis
 Divertikulum
 Malabsorbsi
Persiapan BFT

1. Pasien diberikan makan lunak dan rendah residu selama 2 hari


sebelum pemeriksaan (bubur kecap)
2. Pasien mulai puasa makan dan minum pada pukul 20.00,
kecuali minum laksatif (jika tidak terdapat kontraindikasi)
3. Pasien tidak merokok, jangan banyak bicara dan tidak
menguyah permen karet
4. Pasien minum bisacodyl (dulcolax) sebanyak 2 tablet pada
pukul 20.00, 21.00, 22.00, dan 23.00
5. Pasien kemudian diberikan bisacodyl suppositoria per anus
pada pukul 05.00 pada hari berikutnya
6. Pasien datang pukul 07.30 untuk pendaftaran dan pemeriksaan .
Prosedur BFT
1. Sebelum zat kontras dimasukkan, terlebih dahulu dilakukan foto
polos
2. Kontras diminum oleh pasien
3. Foto dimbil pada menit ke-5, 15, 30, 60,120, dan seterusnya diambil
setiap jam sampai reflux ke caecum
4. Jika sudah terjadi reflux ke caecum, pemeriksaan selesai
Ekspertise BFT

1. Pasase kontras
2. Besar, bentuk, dan posisi usus
3. Mukosa
4. Adanya luput isi (filling defect) atau bayangan tambahan
(filling affect)
BARIUM FOLLOW THROUGH

Foto Polos Foto pada menit ke -30


BARIUM FOLLOW THROUGH

Foto pada menit ke-60. zat kontras lebih banyak di daerah Foto pada menit ke 120. Zat kontras lebih banyak di
jejunum daerah ileum.
BARIUM FOLLOW THROUGH

Foto spot di daerah ileosekal


dengan menggunakan
compression cone untuk
memperlihatkan katup ileosekal
COLON IN LOOP

 Colon in loop (CIL) merupakan pemeriksaan radiologi


untuk menilai usus besar. Pemeriksaan ini disebut juga
barium enema atau lower GI series.
Colon In Loop

 Kontras tunggal
 Hanya menggunakan kontras barium
 Kontras ganda
 Menggunakan kontras barium dan udara
COLON IN LOOP
• Indikasi • Kontraindikasi
– Perubahan pada kebiasaan buang air – Alergi kontras
besar – Hamil
– Nyeri perut – Megakolon toksik
– Massa intraabdomen – Kolitis pseudomembranosa
– Melena – Biopsi rectum dalam tiga hari
– Obstruksi (jika terdapat penyempitan, terakhir (sebaiknya ditunggu
berikan hanya sedikit barium untuk sampai 7 hari)
menentukan batas atas penyempitan – Perforasi (kecuali menggunakan
agar tidak terjadi impaksi barium) kontras water soluble)
– Kolitis – Obstruksi (kecuali menggunakan
– Divertikulum kontras water soluble)
– Intususepsi – Persiapan yang kurang baik
– Polip
– Volvulus
Persiapan CIL
1. Pasien diberikan makan lunak dan rendah residu selama 2 hari sebelum
pemeriksaan
2. Pasien mulai puasa makan dan minum pada pukul 20.00, kecuali minum
laksatif (jika tidak terdapat kontraindikasi)
3. Pasien tidak merokok, jangan banyak bicara dan tidak menguyah permen
karet
4. Pasien minum bisacodyl (dulcolax) sebanyak 2 tablet pada pukul 20.00,
21.00, 22.00, dan 23.00
5. Pasien kemudian diberikan bisacodyl suppositoria per anus pada pukul
05.00 pada hari berikutnya
6. Pasien datang pukul 07.30 untuk pendaftaran dan pemeriksaan .
Prosedur Pemeriksaan CIL
1. Sebelum zat kontras dimasukkan, terlebih dahulu dilakukan foto polos abdomen
2. Kontras dimasukkan sampai fleksura lienalis
3. Kontras dihentikan, kemudian dimaksukkan udara (sekitar 10 kali pompa) sehingga barium
terdorong ke sisi kanan
4. Pasien diminta berputar agar kontras mengisi usus besar secara merata
5. Kontras udara diberikan lagi sekitar 10 kali pompa, sehingga usus besar mengalami distensi
6. Kontras harus terlihat mengisi seluruh usus besar. Refluks pada katup ilecaecal dapat terlihat
7. Dalam keadaan kateter terpasang, diambil beberapa foto.
1) Rekotosigmoid (RAO, PA, LPO, lateral kiri, PA Aksial, AP Aksial)
2) Fleksura lienalis (LAO, RPO)
3) Fleksura hepatika (RAO, LPO)
4) Foto keseluruhan abdomen (AP, PA)
8. Selesai pemeriksaan kantung barium diturunkan pada posisi yang lebih rendah dari meja
pemeriksaan agar kontras keluar ke kantung
9. Setelah itu, kateter dilepas
10.Pasien dilakukan foto kembali untuk menilai keadaan pasca evakuasi
Ekspertise CIL

 Pasase kontras
 Besar, bentuk, dan posisi kolon
 Mukosa (penilaian lebih optimal pada
pemeriksaan dengan double contrast)
 Adanya luput isi (filling defect) atau
bayangan tambahan (filling affect)
Anatomi Usus Besar Melalui
Pemeriksaan CIL
Pengaruh Posisi Pada Pemeriksaan Kontras Ganda
Posisi PA Pada Pemeriksaan Kontras Tunggal
Posisi AP
Posisi RAO Untuk melihat fleksura hepatika dan rektosigmoid
Posisi LAO
 Posisi LPO dan
RPO yang
merupakan
alternatif thd
posisi RAO dan
LAO untuk
melihat fleksura
hepatika dan
fleksura lienalis.
Posisi PA Pasca Evakuasi
Gambar Kelainan Pada Pemeriksaan Kontras
GI Tract
Akalasia Esofagus

Esofagus bagian distal


yang menyerupai paruh
burung (bird-beak
appearance) atau ekor
tikus (mouse tail
appearance)
Ulkus Gaster

Adanya gambaran lesser curves ulcer


Pembengkakan / edema di sekitar ulkus dapat
Additional shadow memperlihatkan lipatan-lipatan simetris dan adanya
batasan-batasan yang disebut Hampton Lines.
Ulkus Duodenum

Gambaran daun dadap /


Adanya gambaran pohon pinus atau cloverleaf deformity
pinetree deformity
Varises Esofagus

 Penelanan barium dengan posisi


pasien tengkurap pada meja
fluoroskopi, dapat memperlihatkan
multipel defek pengisian (filling
defects) mukosa serpiginosa vertikal
yang disebabkan oleh varises
Striktur Esofagus
Intussusepsi

Coiled spring appearance Claw sign


Due to edematous mucosal Filling defect due to
folds of returning intersussceptum
intersussceptum
oulined by contrast
Ca Colon

 Annular
Carcinoma (blue
arrow) with shelf-
like margin (black
arrow)
 Prosentase terbanyak di colorectal
 Filling defect, batas tak tegas, tepi
irreguler
 Penyempitan lumen
 Sering terjadi kekakuan organ
Apple Core
Shouldering-seen in colorectal carcinoma
DIVERTICULITIS Saw tooth appearance

Anda mungkin juga menyukai