Esofagomaagduodenografi/oesophagomaagduod
enography (OMD) adalah pemeriksaan radiologi
yang menggunakan zat kontras (tunggal atau
ganda) untuk menilai esofagus bagian distal,
lambung, dan duodenum.
OMD
Indikasi • Kontraindikasi
Dispepsia – Alergi
– Obstruksi total saluran
Penurunan BB
pencernaan bawah
Massa abdomen di bagian atas – Kehamilan (gunakan
Perdarahan gastrointestinal (anemia defisiensi perisai jika harus
besi yang tidak dapat dijelaskan) dilakukan)
– Perforasi saluran
Obstruksi parsial
pencernaan (gunakan
Penilaian lokasi perforasi -> menggunakan zat kontras water soluble)
kontras water soluble
Bezoar
Divertikulum
Hematemesis
Tumor gaster
Gastritis
Hernia esofagus
Persiapan OMD
1. Pasase kontras
2. Besar, bentuk, dan posisi usus
3. Mukosa
4. Adanya luput isi (filling defect) atau bayangan tambahan
(filling affect)
BARIUM FOLLOW THROUGH
Foto pada menit ke-60. zat kontras lebih banyak di daerah Foto pada menit ke 120. Zat kontras lebih banyak di
jejunum daerah ileum.
BARIUM FOLLOW THROUGH
Kontras tunggal
Hanya menggunakan kontras barium
Kontras ganda
Menggunakan kontras barium dan udara
COLON IN LOOP
• Indikasi • Kontraindikasi
– Perubahan pada kebiasaan buang air – Alergi kontras
besar – Hamil
– Nyeri perut – Megakolon toksik
– Massa intraabdomen – Kolitis pseudomembranosa
– Melena – Biopsi rectum dalam tiga hari
– Obstruksi (jika terdapat penyempitan, terakhir (sebaiknya ditunggu
berikan hanya sedikit barium untuk sampai 7 hari)
menentukan batas atas penyempitan – Perforasi (kecuali menggunakan
agar tidak terjadi impaksi barium) kontras water soluble)
– Kolitis – Obstruksi (kecuali menggunakan
– Divertikulum kontras water soluble)
– Intususepsi – Persiapan yang kurang baik
– Polip
– Volvulus
Persiapan CIL
1. Pasien diberikan makan lunak dan rendah residu selama 2 hari sebelum
pemeriksaan
2. Pasien mulai puasa makan dan minum pada pukul 20.00, kecuali minum
laksatif (jika tidak terdapat kontraindikasi)
3. Pasien tidak merokok, jangan banyak bicara dan tidak menguyah permen
karet
4. Pasien minum bisacodyl (dulcolax) sebanyak 2 tablet pada pukul 20.00,
21.00, 22.00, dan 23.00
5. Pasien kemudian diberikan bisacodyl suppositoria per anus pada pukul
05.00 pada hari berikutnya
6. Pasien datang pukul 07.30 untuk pendaftaran dan pemeriksaan .
Prosedur Pemeriksaan CIL
1. Sebelum zat kontras dimasukkan, terlebih dahulu dilakukan foto polos abdomen
2. Kontras dimasukkan sampai fleksura lienalis
3. Kontras dihentikan, kemudian dimaksukkan udara (sekitar 10 kali pompa) sehingga barium
terdorong ke sisi kanan
4. Pasien diminta berputar agar kontras mengisi usus besar secara merata
5. Kontras udara diberikan lagi sekitar 10 kali pompa, sehingga usus besar mengalami distensi
6. Kontras harus terlihat mengisi seluruh usus besar. Refluks pada katup ilecaecal dapat terlihat
7. Dalam keadaan kateter terpasang, diambil beberapa foto.
1) Rekotosigmoid (RAO, PA, LPO, lateral kiri, PA Aksial, AP Aksial)
2) Fleksura lienalis (LAO, RPO)
3) Fleksura hepatika (RAO, LPO)
4) Foto keseluruhan abdomen (AP, PA)
8. Selesai pemeriksaan kantung barium diturunkan pada posisi yang lebih rendah dari meja
pemeriksaan agar kontras keluar ke kantung
9. Setelah itu, kateter dilepas
10.Pasien dilakukan foto kembali untuk menilai keadaan pasca evakuasi
Ekspertise CIL
Pasase kontras
Besar, bentuk, dan posisi kolon
Mukosa (penilaian lebih optimal pada
pemeriksaan dengan double contrast)
Adanya luput isi (filling defect) atau
bayangan tambahan (filling affect)
Anatomi Usus Besar Melalui
Pemeriksaan CIL
Pengaruh Posisi Pada Pemeriksaan Kontras Ganda
Posisi PA Pada Pemeriksaan Kontras Tunggal
Posisi AP
Posisi RAO Untuk melihat fleksura hepatika dan rektosigmoid
Posisi LAO
Posisi LPO dan
RPO yang
merupakan
alternatif thd
posisi RAO dan
LAO untuk
melihat fleksura
hepatika dan
fleksura lienalis.
Posisi PA Pasca Evakuasi
Gambar Kelainan Pada Pemeriksaan Kontras
GI Tract
Akalasia Esofagus
Annular
Carcinoma (blue
arrow) with shelf-
like margin (black
arrow)
Prosentase terbanyak di colorectal
Filling defect, batas tak tegas, tepi
irreguler
Penyempitan lumen
Sering terjadi kekakuan organ
Apple Core
Shouldering-seen in colorectal carcinoma
DIVERTICULITIS Saw tooth appearance