Anda di halaman 1dari 23

OESOPHAGUS, MAAG,

DUODENUM (OMD)
ZAKHARIA ARDI
42180282
DEFINISI

• Teknik pemeriksaan radiologi saluran pencernaan


terdiri dari organ oesophagus, maag, dan
duodenum menggunakan media kontras barium
sulfat kemudian diamati dengan fluoroskopi.
• Tujuan : Untuk melihat kelainan-kelainan pada
organ oesophagus, maag, dan duodenum
MEDIA KONTRAS

A. Kontras media positif


• Kontras media yang memiliki nomor atom tinggi.
• Contoh : Barium sulfat (BaSo4)
B. Kontras media negatif
• Kontras media yang memiliki nomor atom
rendah.
• Contoh : udara
C. Double kontras
• Barium sulfat + udara
KLASIFIKASI PEMERIKSAAN OMD

A. Barium swallow
Pemeriksaan radiologis oesofagus dengan cara
menelan media kontras
B. Barium meal
Pemeriksaan radiologis lambung dan duodenum
dengan cara meminum media kontras
C. Barium follow through
Pemeriksaan radiologis usus halus dengan meminum
media kontras yang merupakan kelanjutan dari
pemeriksaan barium meal yang memerlukan waktu
beberapa jam untuk dapat sampai ke proses
pencernaan makanan
CARA PEMBERIAN KONTRAS

• Untuk pemeriksaan oesofagus, pasien diberi suspensi barium


kurang lebih 2-3 sendok makan.
• Kontras barium dibiarkan di dalam mulut setelah itu pasien
diinstruksikan untuk menelan.
• Pembuatan radiograf dilakukan setelah kurang lebih 1-5 detik
setelah barium diminum.
• Sedangkan untuk lambung dan duodenum setelah pasien
diberi suspensi barium kurang lebih 200 ml, atau kurang lebih
satu gelas kemudian pasien disuruh berbaring di atas meja
pemeriksaan dan diminta untuk memutar badan ke kiri dan
ke kanan sebanyak 2-3 kali (berguling-guling) dengan maksud
agar suspensi barium sulfat dapat melapisi dinding lambung
dan duodenum secara merata
• segera dilakukan pengambilan radiograf.
• Radiograf diambil setelah kurang lebih 3-5 menit post media
kontras
PROYEKSI PEMOTRETAN

PA oblique

•Daerah lambung dan lengkung duodenum

Right lateral

•Memperlihatkan proses pada daerah retrogastric seperti divertikel, tumor,


ulkus gastric, trauma pada perut dan batas belakang lambung.

PA

•Polip, divertikul, gastritis, pylorus lambung.

AP oblique

•Batas antara udara dengan dinding pylorus dan bulbus sehingga jelas
untuk gastritis dan ulkus.
POSISI PEMERIKSAAN
INDIKASI

1. Disfagia
2. Suspek refluks gastroesophagus
3. Post operasi esophagus
4. Dispepsia
5. Suspek neoplasma esophagus, gaster dan
duodenum
6. Hernia hiatal
7. Stenosis pylorus
8. Tukak lambung
KONTRAINDIKASI

• Suspek perforasi  tidak boleh menggunakan


BaSO4 tetapi menggunakan water soluble kontras
(urografin, iopamiro )
• Obstruksi usus besar
KASUS
• IDENTITAS PASIEN
Nama : Bp. BP
Usia : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nomer RM : 1905020xx

• Riwayat Penyakit Sekarang :

BAB tidak lancar 2 minggu tidak berdarah, bab mringkil tidak


ada. Telah dilakukan pemeriksaan CIL 3 hari yang lalu dan
suspect. Keganasan caecum.
Pasien juga mengeluhkan mual dan nafsu makan turun

• Indikasi pemeriksaan OMD : (6/4/2018)


 Observasi lebih lanjut GIT
GAMBARAN RADIOLOGI

• Passage kontras saat


dimasukkan dan proses
menelan lancar, tidak
ada hambatan yang
berarti.
• Kontras melumuri
esofagus dengan
gambaran yang licin.
• Filling defect dan
additional defect (-).
• Tidak tampak adanya
penyempitan maupun
dilatasi abnormal pada
esofagus. Pengisian
kontras pada gaster baik,
tidak tampak gastro-
esofagus refluks.
• Gaster
• Tampak terlumuri kontras,
tak tampak filling atau
additional defect,
dengan posisi horizontal
dan fundus terletak di
intradiafragma, tampak
relief mukosa tipis dan
aliran ke duodenum
lancar
KESAN
Tanda gastritis, tidak ada tanda patologis lainnya, dan
tidak terlihat adanya regurgitas

SARAN
Pemeriksaan CT Kontras Abdomen
DEFINISI
 Gastritis adalah proses inflamasi / peradangan pada
lapisan mukosa dan submukosa lambung yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi
dengan bakteri atau bahan iritan lain.

 Gastritis dibagi menjadi 2, yaitu:


• Gastritis akut
• Gastritis kronik
ETIOLOGI
• Infeksi bakteri  seperti H. pylor (paling sering)
• Infeksi virus  Sitomegalovirus
• Infeksi jamur  Candidiasis,
• Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid / NSAID,
sulfonamide, steroid, kokain, agen kemoterapi (mitomisin, 5-
fluora-2-deoxyuriine), dan digitalis bersifat mengiritasi
mukosa lambung.
 Penggunaan alkohol secara berlebihan
 Kelainan autoimune
• Diet yang tidak teratur
• Faktor psikologi (stress) dapat merangsang peningkatan
produksi asam.
MANIFESTASI KLINIS
• Asimtomatis
• Nyeri epigastrium (abdomen bgn ats)
• Bersendawa
• Mual
• Kembung
• Muntah
• Anoreksia
• Keringat dingin
• Takikardi
• Rasa tdk nyaman pd abdomen.
• Cepat kenyang
• Hematemesis
• Melena
• Pusing
• Pucat
TATA LAKSANA
 Antasida  Al (OH)3, • Rabeprazole
Mg(OH)2, Ca(OH)2 • Esomeprazole
 Histamin 2 blocker :  Sitoprotektif agent
• Ranitidine • Sucralfate
• Cimetidine • Misoprostol
• Famitidine • Bismuth chelate
• Nizatidine
 Proton Pump Inhibitor
• Omeprazole
• Lansoprazole
• Pantoprazole
DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS

Ulkus gaster
Bull’s Eye Sign

Terbentuk karena
kontras mengisi kavitas
ulkus
Neoplasma gaster

Adanya gambaran filling


defect berbentuk fungoid
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai