Anda di halaman 1dari 25

INTUSUSEPSI/INVAGINASI

ZAKHARIA ARDI
42180282
LATAR BELAKANG

• Intususepsi merupakan salah satu kegawatdaruratan yang umum


pada anak.
• keterlambatan diagnosis akan meningkatkan angka morbiditas.
• Kerusakan usus berupa nekrosis hingga perforasi usus dapat terjadi
antara hari ke 2-5 dengan puncaknya pada hari ke 3 setelah gejala
klinis terjadi
ANATOMI
FISIOLOGI USUS HALUS

• Pencernaan
• enzim enzim pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein
menjadi zat yang lebih sederhana
• Bikarbonat
• Segmentasi
• Penyerapan
• sekitar 9 L per hari, dalam bentuk H2O dan zat zat terlarut termasuk vitamin,
elektrolit, hanya sejumlah kecil cairan
• vitamin B12 dn garam emepedu
FISIOLOGI KOLON

• mengekstraksi H2O dan garam dari isi lumennya kemudian


memekatkan dan menyimpan residu makanan sampai mereka
dapat dieliminasi
• Mass movement
• Refleks defekasi
INTUSUSEPSI

• proses dimana suatu segmen usus bagian proksimal masuk ke


dalam lumen usus bagian distalnya sehingga menyebabkan
obstruksi usus dan dapat berakhir dengan strangulasi
• Etiologi dari intususepsi terbagi menjadi 2
• IDIOPATIK
• 90-95 % intususepsi pada anak di bawah umur satu tahun tidak dijumpai
penyebab yang spesifik sehingga digolongkan sebagai “infantile idiophatic
intussusceptions”
• Teori Payer Patch membesar
• KASUAL
• inverted Meckel’s diverticulum, polip usus, leiomioma, leiosarkoma,
hemangioma, lymphoma dan duplikasi usus
PATOFISIOLOGI
FAKTOR YANG DIHUBUNGKAN

• umur 3-12 bulan, dimana pada saat itu terjadi perubahan diet
makanan dari cair ke padat
• enteritis akut
• Gastroenteritis akut yang dijumpai pada bayi
JENIS INTUSUSEPSI

• Ileo-Ileal
• Ileo-caecal
• Colo-colica
• Ileo-ileo-colica
DIAGNOSIS

• Anamnesis
• Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri bersifat hilang timbul.
Nyeri menghilang selama 10-20 menit, kemudian timbul lagi serangan baru.
• Teraba massa tumor di perut bentuk curved sausage pada bagian kanan
atas, kanan bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri atas.
• Buang air besar campur darah dan lendir yang disebut red currant jelly
stool.
KRITERIA DIAGNOSIS
• Kriteria Mayor
• Adanya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat muntah hijau, diikuti
dengan distensi abdomen dan bising usus yang abnormal atau tidak ada sama sekali.
• Adanya gambaran dari invaginasi usus
• Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus dengan manifestasi perdarahan rectum
atau gambaran feses red currant jelly pada pemeriksaan Rectal Toucher.
• Kriteria Minor
• Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun
• Nyeri abdomen
• Muntah
• Lethargy
• Pucat
• Syok hipovolemi
• Foto abdomen yang menunjukkan abnormalitas tidak spesifik.
LEVEL DIAGNOSIS

• Level 1 – Definite (ditemukannya satu kriteria di bawah ini)


• Kriteria Pembedahan
• Kriteria Radiologi
• Kriteria Autopsi

• Level 2 – Probable (salah satu kriteria di bawah)


• Dua kriteria mayor
• Satu kriteria mayor dan tiga kriteria minor

• Level 3 – Possible
• Empat atau lebih kriteria minor
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Lab
• akan didapatkan abnormalitas elektrolit yang berhubungan dengan
dehidrasi, anemia dan atau peningkatan jumlah leukosit (leukositosis
>10.000/mm3)
• Pemeriksaan Radiologi
• Foto polos abdomen
• Barium enema
• USG
• CT-scan
FOTO POLOS
BARIUM ENEMA
USG
CT-SCAN
DIAGNOSIS BANDING

• Gastroenteritis, bila diikuti dengan intususepsi dapat ditandai jika dijumpai


perubahan rasa sakit, muntah dan perdarahan.
• Divertikulum Meckel, dengan perdarahan, biasanya tidak ada rasa nyeri.
• Disentri amoeba, diare mengandung lendir dan darah, serta adanya
obstipasi, bila disentri berat disertai adanya nyeri di perut, tenesmus dan
demam.
• Enterokolitis, tidak dijumpai adanya nyeri di perut yang hebat.
• Prolapsus recti atau Rectal prolaps, dimana biasanya terjadi berulang kali
dan pada colok dubur didapati hubungan antara mukosa dengan kulit
perianal, sedangkan pada intususepsi didapati adanya celah.
TATALAKSANA

• NGT =DEKOMPRESI
• REHIDRASI
• BARIUM ENEMA (PERHATIKAN KONTRAINDIKASI)
• TINDAKAN NON OPERATIF
• Hydrostatic Reduction
• Pneumatic Reduction
• TINDAKAN OPERATIF
KOMPLIKASI

• Obstruksi usus
• dehidrasi dan aspirasi dari emesis
• Iskemia dan nekrosis usus perforasi dan sepsis
• Striktur usus
PROGNOSIS

• Kematian disebabkan oleh intususepsi idiopatik akut pada bayi dan


anak-anak sekarang jarang di negara maju. Sebaliknya, kematian
terkait dengan intususepsi tetap tinggi di beberapa negara
berkembang
• Mortalitas secara signifikan lebih tinggi (lebih dari sepuluh kali
lipat dalam kebanyakan studi) pada bayi yang ditangani 48 jam
setelah timbulnya gejala daripada bayi yang ditangani dalam
waktu 24 jam setelah onset pertama
• rekurensi dari intususepsi untuk reduksi nonoperatif dan operatif
masing-masing rata-rata 5% dan 1-4%.
KESIMPULAN

• kegawatdaruratan yang harus dikenali dengan cepat dan tepat


serta penanganan segera karena misdiagnosis atau keterlambatan
diagnosis akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas
• diharapkan bisa mempersiapkan diri minimal mengetahui teori
terkait intususepsi mulai dari definisi sampai pada
penatalaksanaan awal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai