Anda di halaman 1dari 33

TUMOR PARU

ZAKHARIA ARDI
42180282

Kepaniteraan Klinik Bagian Radiologi


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
DEFINISI

TUMOR
• Pertumbuhan sel atau jaringan secara abnormal hingga membentuk massa
• Dibedakan menjadi
• Tumor jinak
Tumbuh lambat, tidak menyebar ke bagian tubuh lain
• Tumor ganas
Cenderung tumbuh menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian
tubuh lain
DEFINISI

KANKER PARU
• Kanker paru  penyakit keganasan yang terdapat di paru.
• Mencakup keganasan yang berasal dari paru (primer), berasal dari
epitel bronkus.
• Keganasan di luar paru (metastasis)

Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan


sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan
merusak sel-sel jaringan yang normal

Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker
(metaplasia squamosa : perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia)
Tahapan sel normal berubah menjadi sel ganas (kanker) :
A. INITIATION PHASE
Terjadi perubahan gen sel normal  sel kanker

B. PROMOTION PHASE
Tahapan perkembangan tumor yang dipicu oleh sel abnormal yang survive dan terus membelah diri

C. PROGRESSION PHASE
Terjadi pertumbuhan tak terkendali sel-sel abnormal  ukuran tumor menjadi sangat besar  mulai menyebar ke
jaringan atau organ lain.

(Yale journal of biology & medicine, 2006)


KLASIFIKASI (World Health Organization)

Berdasarkan gejala klinis, terapi, dan prognosis, Ca Paru dibedakan menjadi :

1. NON SMALL CELL LUNG CANCER (80%) 2. SMALL CELL LUNG CANCER (20%)

- Sangat ganas
ADENOCARCINOMA (35%) -Laki-laki > perempuan
• >> Perempuan -Terletak di sentral paru
• 70% terletak di perifer -Cepat meluas dan menyebar
SQUAMOUS CELL CARCINOMA (30%) melalui KGB dan darah
• 50-60% terletak di bagian sentral hilus
• Tumbuh intra luminer
LARGE CELL CARCINOMA (15%)
• Letak di perifer dan sentral
• Sering disertai bagian yang nekrosis,
ukuran > 4 cm
PATOGENESIS

Kanker Paru
• Aktifitas onkogen
• Inaktivasi gen supresor tumor
PATOGENESIS

Karsinogen
Proto-onkogen spesifik Onkogen

Proliferasi sel↑,
Epidermal
growth factor Mutasi apoptosis↓,
reseptor (EFGR) angiogenesis↑,
invasi tumor

Kerusakan Kehilangan sifat


kromosom keberagaman
STAGE (AJCC TNM Staging System of Lung Cancer)

Tumor primer
T0 : tidak tampak lesi/tumor primer T3 : > 7 cm, atau menginvasi dinding dada
(termasuk sulkus superior, diafragma, nervus
T1 : ukuran ≤ 3 cm, tanpa lesi invasi intra- phrenikus, menempel pleura mediastinum,
bronkus perikardium). Lesi intra-bronkus ≤ 2 cm distal
T1a : ≤ 2 cm karina tanpa melibatkan karina. Berhubungan
T1b : > 2 cm dan ≤ 3 cm dgn atelektasis/pneumonitis obstruktif di paru.
>1 Nodul dalam 1 lobus yang sama dgn tumor
T2 : > 3 cm dan ≤ 7 cm , invasi intra-bronkus primer.
dengan jarak lesi ≥ 2 cm dari distal karina,
berhubungan dgn atelektasis/pneumonitis
obstruktif pada daerah hilus atau invasi ke T4 : Tumor menginvasi mediastinum, trakea,
pleura visera jantung, pembuluh darah besar, karina, nervus
laring, esofagus, vertebral body. > 1 Nodul
T2a : > 3 cm dan ≤ 5 cm berbeda lobus ipsilateral.
T2b : > 5 cm dan ≤ 7 cm
STAGE (AJCC TNM Staging System of Lung Cancer)

Limfonodi regional
N0 :tidak ditemukan metastasis ke kgb
N1 : metastasis ke KGB peribronkus, hilus, intra-pulmoner ipsilateral
N2 : metastasis ke KGB mediastinum ipsilateral dan/atau subkarina
N3 : metastasis ke KGB peribronkial, hilus, intrapulmoner, mediastinum kontralateral dan/atau KGB
supraklavikula

Metastasis
M0 : tidak ditemukan metastasis
M1 : terdapat metastasis jauh
M1a : metastasis ke paru kontralateral, nodul di pleura, efusi pleura ganas, efusi perikardium
M1b : metastasis jauh ke organ lain (otak, tulang, hepar, atau KGB leher, aksila, suprarenal, dll)
Jenis Tumor Paru Jinak

HAMARTOMA PAPILLOMA ADENOMA

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2017)


LOKASI
LOKASI

 Dekat pleura viseralis


 Tumor dalam parenkim paru
 Tumor menyumbat total suatu bronkus
 Tumor di regioapikal
 Tumor di paratrakea
 Pada bronkus utama
 Ulserasi dari membran mukosa bronkus
 Nekrosis sentral
 Iritasi pleura diafragma
 Invasi ke esofagus
FAKTOR RISIKO

Kelompok resiko tinggi


- Usia > 40 tahun + riwayat merokok ≥ 30 tahun + berhenti merokok 15 tahun
sebelum pemeriksaan
- Usia ≥ 50 thn + riwayat merokok ≥ 20 tahun + min. 1 faktor resiko lain

Faktor resiko lain


• Riwayat CA (pasien/keluarga)
• Pajanan radiasi
• Paparan okupasi terhadap bahan kimia karsinogenik
• Riwayat penyakit paru (PPOK, fibrosis paru)
GAMBARAN KLINIS Gejala lain

• Batuk kronis (65 – 75%) • Sindrom Pancoast


• Nyeri regio pundak
• Hemoptisis (6 – 35%)
menajalar ke
• Sesak nafas (65%) scapula dan axila
• Atrophy tangan
• Nyeri dada (50%)
• Kompresi
• Suara serak (18%) pembuluhluh darah
• Sulit/nyeri menelan (plexsus brachial,
nervus simpatis
• ↓ BB dalam waktu singkat
servicalis)
• ↓ Nafsu makan
• Sindrom horner
• Demam (hilang-timbul) • Ptosis
• Cephalgia • Miosis
• Anhidrosis
• Benjolan di leher/aksila/dinding dada
(saraf simpatis)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT-Scan Biopsi aspirasi


Foto Thoraks Bronkoskopi
Thoraks jarum

Transbronchial
Transbronchial Biposi Sitologi
Needle
Lung Biopsy transtorakal sputum
Aspiration
RADIOANATOMI
ADENOCARCINOMA
 Tersusun seperti kelenjar
bronkus dan dapat mengandung
mukus
 Biasanya timbul di bagian perifer
segmen bronkus dan dapat
dikaitkan dengan jaringan parut
lokal pada paru dan fibrosis
interstitial kronik.
 Lesi sering meluas ke pembuluh
darah dan limfe pada stadium
dini.
 Sering metastasis jauh sebelum
lesi primer menimbulkan gejala.
CT SCAN
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
LARGE CELL SQUAMOSA
PANCOAST TUMOR

 Tumor pancoast adalah tumor


sulkus pulmonari superior dengan
ciri nyeri selama serangan di pleksus
brachialis.
 Terlihat lesi opasitas inhomogen
pada apex hemithorax dextra
dengan batas ireguler dengan tepi
mendorong trakea
PANCOAST TUMOR

 Terlihat lesi opasitas inhomogen


pada apex hemithorax sinistra
dengan batas ireguler
METASTASE PADA PARU
 Keganasan pada paru yang merupakan penyebaran dari proses keganasan
di tempat lain

 Tumor sekunder di paru merupakan metastase dari traktus gastrointestinal


dan traktus genitourinarius

 Laki – laki  prostat, ca rekti


 Wanita  mamae
METASTASIS GAMBARAN RADIOLOGIS

Tipe noduler (merupakan tipe yang tersering) Tipe Retikuler


1. Coin lesion  densitas semiopak, batas Terdapat keterlibatan jaringan
limfe, kecil-kecil halus, terletak
tegas semi reguler, diameter 1 - 2 cm
diantara corakan
2. Coarse ball/noduler  gambaran lebih bronkovaskular
kasar dari coin lesion, diameter 2-3 cm (di luar vaskular)
3. Canon ball diameter 3 - 4 cm
4. Golf ball diameter 4 - 5 cm Tipe Milier
seperti TB milier tetapi
inhomogen, ada bagian lain
Tipe pneumonik yang lebih tersebar sporadis
dari apex sampai basis kedua
Gambaran paru mirip dengan pulmo
pneumonia, tetapi air bronchogramnya (-)
COIN LESSION

Berbentuk bulat atau oval dengan


batas yang tegas
densitas semiopaque, batas tegas semi
reguler,
diameter 1-2 cm
CANON BALL

Nodul multipel tersebar di lapang


paru bilateral

(Renal Cell Ca)


Multiple large well defined masses in
both lungs, measuring up to 7 cm.
No cavitation.
Golf ball
METASTASIS PARU MILIER

Terdapat bercak milier tersebar


pada kedua lapang paru
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai