ZAKHARIA ARDI
42180282
TUMOR
• Pertumbuhan sel atau jaringan secara abnormal hingga membentuk massa
• Dibedakan menjadi
• Tumor jinak
Tumbuh lambat, tidak menyebar ke bagian tubuh lain
• Tumor ganas
Cenderung tumbuh menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian
tubuh lain
DEFINISI
KANKER PARU
• Kanker paru penyakit keganasan yang terdapat di paru.
• Mencakup keganasan yang berasal dari paru (primer), berasal dari
epitel bronkus.
• Keganasan di luar paru (metastasis)
Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker
(metaplasia squamosa : perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia)
Tahapan sel normal berubah menjadi sel ganas (kanker) :
A. INITIATION PHASE
Terjadi perubahan gen sel normal sel kanker
B. PROMOTION PHASE
Tahapan perkembangan tumor yang dipicu oleh sel abnormal yang survive dan terus membelah diri
C. PROGRESSION PHASE
Terjadi pertumbuhan tak terkendali sel-sel abnormal ukuran tumor menjadi sangat besar mulai menyebar ke
jaringan atau organ lain.
1. NON SMALL CELL LUNG CANCER (80%) 2. SMALL CELL LUNG CANCER (20%)
- Sangat ganas
ADENOCARCINOMA (35%) -Laki-laki > perempuan
• >> Perempuan -Terletak di sentral paru
• 70% terletak di perifer -Cepat meluas dan menyebar
SQUAMOUS CELL CARCINOMA (30%) melalui KGB dan darah
• 50-60% terletak di bagian sentral hilus
• Tumbuh intra luminer
LARGE CELL CARCINOMA (15%)
• Letak di perifer dan sentral
• Sering disertai bagian yang nekrosis,
ukuran > 4 cm
PATOGENESIS
Kanker Paru
• Aktifitas onkogen
• Inaktivasi gen supresor tumor
PATOGENESIS
Karsinogen
Proto-onkogen spesifik Onkogen
Proliferasi sel↑,
Epidermal
growth factor Mutasi apoptosis↓,
reseptor (EFGR) angiogenesis↑,
invasi tumor
Tumor primer
T0 : tidak tampak lesi/tumor primer T3 : > 7 cm, atau menginvasi dinding dada
(termasuk sulkus superior, diafragma, nervus
T1 : ukuran ≤ 3 cm, tanpa lesi invasi intra- phrenikus, menempel pleura mediastinum,
bronkus perikardium). Lesi intra-bronkus ≤ 2 cm distal
T1a : ≤ 2 cm karina tanpa melibatkan karina. Berhubungan
T1b : > 2 cm dan ≤ 3 cm dgn atelektasis/pneumonitis obstruktif di paru.
>1 Nodul dalam 1 lobus yang sama dgn tumor
T2 : > 3 cm dan ≤ 7 cm , invasi intra-bronkus primer.
dengan jarak lesi ≥ 2 cm dari distal karina,
berhubungan dgn atelektasis/pneumonitis
obstruktif pada daerah hilus atau invasi ke T4 : Tumor menginvasi mediastinum, trakea,
pleura visera jantung, pembuluh darah besar, karina, nervus
laring, esofagus, vertebral body. > 1 Nodul
T2a : > 3 cm dan ≤ 5 cm berbeda lobus ipsilateral.
T2b : > 5 cm dan ≤ 7 cm
STAGE (AJCC TNM Staging System of Lung Cancer)
Limfonodi regional
N0 :tidak ditemukan metastasis ke kgb
N1 : metastasis ke KGB peribronkus, hilus, intra-pulmoner ipsilateral
N2 : metastasis ke KGB mediastinum ipsilateral dan/atau subkarina
N3 : metastasis ke KGB peribronkial, hilus, intrapulmoner, mediastinum kontralateral dan/atau KGB
supraklavikula
Metastasis
M0 : tidak ditemukan metastasis
M1 : terdapat metastasis jauh
M1a : metastasis ke paru kontralateral, nodul di pleura, efusi pleura ganas, efusi perikardium
M1b : metastasis jauh ke organ lain (otak, tulang, hepar, atau KGB leher, aksila, suprarenal, dll)
Jenis Tumor Paru Jinak
Transbronchial
Transbronchial Biposi Sitologi
Needle
Lung Biopsy transtorakal sputum
Aspiration
RADIOANATOMI
ADENOCARCINOMA
Tersusun seperti kelenjar
bronkus dan dapat mengandung
mukus
Biasanya timbul di bagian perifer
segmen bronkus dan dapat
dikaitkan dengan jaringan parut
lokal pada paru dan fibrosis
interstitial kronik.
Lesi sering meluas ke pembuluh
darah dan limfe pada stadium
dini.
Sering metastasis jauh sebelum
lesi primer menimbulkan gejala.
CT SCAN
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
LARGE CELL SQUAMOSA
PANCOAST TUMOR