NEUROLOGI
Disusun Oleh :
Zakharia Ardi
42180282
Dosen Penguji:
FAKULTAS KEDOKTERAN
YOGYAKARTA
2019
STATUS PASIEN SARAF
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. DK
Usia : 84 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Yogyakarta
Pekerjaan :-
Tanggal Masuk : 30 November 2019
Ruang Rawat : PSA no.10
II. ANAMNESA
A. Keluhan utama
Demam mengigil
E. Riwayat Pengobatan
Keluarga pasien tidak ingat nama obat-obatan yang dikonsumsi.
F. Riwayat Alergi
-
6. Ekstremitas
Edema ekstremitas (-), CRT < 2 detik, akral hangat.
7. Genitalia
Tidak dilakukan
8. Vertebra
Tidak dilakukan
V. STATUS NEUROLOGIS
Kepala
Bentuk : normocephali
Nyeri tekan : nyeri tekan tidak dapat dinilai, tidak teraba denyut kuat pada
arteri temporalis.
Leher
Pergerakan :-
Nyeri :-
Rangsang meninges :
Kaku kuduk :-
Brudzinski I :-
Brudzinski II :-
Kernig sign :-
2. N. Opticus
Kanan Kiri
Subjektif tidak dilakukan tidak dilakukan
Lapangan pandang Tidak dilakukan
Melihat warna Tidak dilakukan
Fundus Oculi Tidak dilakukan
3. N. Occulomotorius
Kanan Kiri
Ptosis - -
Pergerakan bulbus tidak dilakukan tidak dilakukan
Strabismus - -
Nistagmus - -
Eksoftalmus - -
Bentuk pupil Isokor Isokor
Ukuran pupil 3mm 3mm
Refleks cahaya Normal Normal
Diplopia - -
4. N. Throclearis
Kanan Kiri
Pergerakan mata ke bawah tidak dilakukan tidak dilakukan
Diplopia - -
5. N. Trigeminus
Kanan Kiri
Membuka mulut tidak dilakukan tidak dilakukan
Mengunyah tidak dilakukan tidak dilakukan
Menggigit tidak dilakukan tidak dilakukan
Refleks kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas muka tidak dilakukan tidak dilakukan
6. N. Abduscens
Kanan Kiri
Pergerakan mata ke lateral tidak dilakukan tidak dilakukan
Sikap bulbus tidak dilakukan tidak dilakukan
7. N. Fascialis
Kanan Kiri
Mengerutkan dahi tidak dilakukan tidak dilakukan
Menutup mata Normal Normal
Memperlihatkan
tidak dilakukan tidak dilakukan
gigi/tersenyum
Menggembungkan pipi tidak dilakukan
Mencucu tidak dilakukan
8. N. Vestibulochoclearis
Kanan Kiri
Jentikan jari tidak dilakukan tidak dilakukan
Swabach Tidak dilakukan
Weber Tidak dilakukan
Rinne Tidak dilakukan
9. N. Glossofaringeus
Kanan Kiri
Sensoris Tidak dilakukan Tidak dilakukan
10. N. Vagus
11. N. Accessorius
Kanan Kiri
Mengangkat bahu tidak dilakukan tidak dilakukan
Memalingkan wajah tidak dilakukan tidak dilakukan
12. N. Hypoglossus
C. Refleks Fisiologis
Refleks Dextra Sinistra
Biceps + +
Triceps + +
Patella + +
Achilles + +
D. Refleks Patologis
Refleks Dextra Sinistra
Hoffmann + -
Tromner + -
Gordon - -
Babinski + -
Chaddock - -
Gonda + -
Klonus kaki - -
E. Pemeriksaan Vertebrae
Pemeriksaan Kanan Kiri
Laseque Tidak dilakukan
FABER Tidak dilakukan
FADIR Tidak dilakukan
Femoral stretch test Tidak dilakukan
F. Tes Koordinasi
Romberg test : Tidak dilakukan
Ataxia : Tidak dilakukan
Disdiadokokinesis : Tidak dilakukan
Past pointing test : Tidak dilakukan
G. Gerakan abnormal
Tremor : Tidak ditemukan
Myoklonik : Tidak ditemukan
Gerakan chorea : Tidak ditemukan
H. Alat Vegetatif
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
VI. SIRIRAJ SCORE
(2,5x2)+(2x0)+(2x0)+(0,1x90)-(3x1)-12 = 1
Kesadaran : Sopor (2)
Muntah : - (0)
Nyeri Kepala : - (0)
Tekanan Diastol : 100
Ateroma : hipertensi (1)
Hasil = 1 = -1 hingga 1 = diagnosis meragukan
Penurunan kesadaran :+
Nyeri kepala :-
Refleks Babinski :+
CT-Scan kepala
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan ureum kreatinin
Profil lipid
Gula darah
Konsul dokter spesialis saraf
IX. DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : Penurunan Kesadaran, hemiparese dextra
Diagnosis Topik : lobus frontal hemisfer cerebrum sinistra
Diagnosis Etiologi : CVA Hemoragik
X. DIAGNOSIS BANDING
CVA non Hemoragik
Ensefalopati
Tumor otak
Ensefalitis
Citicoline 2x500mg iv
3. Non Farmakoterapi
-Bila ada tanda-tanda peningkatan TIK konsul ke spesialis bedah saraf untuk
dilakuan Shut
- Setelah kondisi membaik dan didapatkan defisit neurologis sarankan untuk
melakuan fisioterapis.
4. Edukasi
Penjelasan mengenai
1. Penjelasan mengenai komplikasi dan kemungkinan kondisi yang akan
didapat setelah pulih
2. Penjelasan faktor risiko stroke dan pencegahan stroke ulang
3. Diet sehat, mengurangi asupan garam dan lemak
4. Meminum obat-obatan secara rutin
5. Kontrol rutin
XII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam