Anda di halaman 1dari 32

PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI

Disky Fahroza Fonna


Reza Delvita
Bebby Balqis
Pembimbing :
dr. Masna Dewi Abdullah, Sp.Rad

Bagian/SMF Radiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
2018
PENDAHULUAN

Mamografi merupakan proses skrining dalam bidang kedokteran yang


digunakan untuk menemukan kanker payudara dan merupakan skrining
yang paling umum yang digunakan untuk kanker payudara

Angka keadian kanker payudara terus meningkat setiap tahunnya,


berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, kanker
payudara menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar
18,6%
More info on how to use. You can keep the Credits slide or mention SlidesCarnival and other resources
used in a slide footer.
2
Angka kejadian kanker payudara di Indonesia diperkirakan adalah
12/100.000 wanita, sedangkan di Amerika adalah sekitar 92/100.000
wanita

Menurut WHO pada tahun 2008 ada sekitar 1,38 juta kasus baru
dimana 458.000 orang diantaranya meninggal tiap tahunnya dan
lebih dari setengahnya yaitu sekitar 269.000 orang berasal dari
Negara berkembang

3
Hasil penelitian Housami N,dkk didapatkan bahwa
pemeriksaan mamografi memiliki sensitivitas 75,8% dan
spesifisitas 73%

Penelitian yang dilakukan oleh Irianty N di Departemen Radiologi


Bring the attention
RSUPN of your audiencemenyatakan
Cipto Mangunkusumo over a bahwa kepekaan
keymamografi akanicons
concept using meningkat 34,3% bila dilengkapi dengan USG
or illustrations
payudara

4
TINJAUAN PUSTAKA
I am Jayden Smith
I am here because I love to give presentations.
You can find me at @username

5
ANATOMI

6
Definisi Mammografi

Mammografi adalah pemeriksaan sederhana dengan menggunakan


mesin X- ray yang sudah lama diterapkan sebagai standar baku
pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi kanker payudara. Selain
mampu memberikan visualisasi abnormalitas jaringan lunak yang
adekuat, mamografi juga mampu mendeteksi kalsifikasi halus
(mikrokalsifikasi).

7
Komponen-komponen sistem Mammografi

8
Jenis Mammografi

a. Mammografi skrining

Dilakukan pada wanita tanpa keluhan apapun. Mamografi skrining disarankan


dilakukan setiap 1 – 2 taun untuk wanita berusia di atas 40 tahun, dan setiap tahun
untuk wanita di atas usia 50 tahun.

b. Mamografi diagnostik

Dilakukan pada wanita yang memiliki gejala, misal ditemukan benjolan pada
payudara, atau payudara mengeluarkan cairan berbau busuk, dll. Mamografi
diagnostik bertujuan untuk menentukan ukuran dan lokasi kelainan secara tepat,
bahkan juga keterlibatan kelenjar limfe dan jaringan sekitarnya.
9
Indikasi pemeriksaan mammografi

1. Adanya benjolan pada payudara


2. Adanya rasa tidak enak pada payudara

3. Pada penderita dengan riwayat risiko tinggi untuk mendapatkan


keganasan pada payudara

4. Pemebesaran kelejar aksiler yang meragukan

5. Penyakit paget pada puting susu

6. Adanya penyebab metastasis tanpa diketahui asal tumor primer

7. Pada penderita dengan cancer-phobia 10


Kontraindiksi pemeriksaan mammografi

1. Pasien dengan usia < 40 tahun


2. Perempuan sedang haid
3. Perempuan hamil dan menyusui
4. Pasien dengan pemasangan implant payudara karena pada silicon
nomor atomnya sangat tinggi, dan nomor atom yang tinggi
mengakibatkan gambaran opak sehingga tidak menampakan
parenkim/serabut2 pada payudara.

11
Waktu yang Tepat Untuk melakukan Mammografi

Untuk memerangi kanker payudara, American Cancer Society memberikan


rekomendasi sebagai berikut,
1. Pada wanita yang masih mendapat menstruasi dilakukan hari ke-3 menstruasi
sampai pertengahan siklus menstruasi.
2. Wanita usia 35 sampai 39 tahun SADARI 2 - 3 hari setelah selesai menstruasi,
periksakan payudara ke dokter setiap 3 tahun sekali
3. Wanita usia 40 sampai 49 tahun SADARI setiap bulan setelah selesai menstruasi,
periksakan payudara ke dokter setiap 1 tahun sekali, periksa Mammografi setiap 1
atau 2 tahun sekali
12
4. Wanita usia 50 tahun keatas, SADARI setiap bulan setelah selesai
menstruasi, periksakan payudara ke dokter setiap 1 tahun sekali,
periksa Mammografi setiap tahun, atau terdapat rasa tidak nyaman pada
payudara
5. Mammografi direkomendasikan terutama untuk wanita dengan faktor
resiko kanker payudara atau kanker yang lain (indung telur, leher rahim,
rahim, usus besar)

13
Posisi pemotretan mammografi

Posisi standar pada pemeriksaan mammografi

14
Keterangan : proyeksi MLO (A), proyeksi CC (B)

15
Cleopatra view Cleavage Caudal cranio lLLateromedial

Lateromedial Rolled CC Rolled CC


Mediolateral
Medial
16
Obliq Lateral
Positioning dalam pemeriksaan mammografi pada penggunaan
silicon

Teknik mammografi mungkin perlu dimodifikasi pada


perempuan dengan payudara implan. Silikon dan implan saline adalah
radio-opak dan dapat mengaburkan banyak jaringan payudara.
Akibatnya, mamografi adalah nilai diagnosis yang terbatas pada
beberapa perempuan. Untuk itu digunakan positioning tambahan yang
disebut dengan implant displacement (ID)/eklund view Teknik Eklund
dapat digunakan untuk menggantikan implan posterior, belakang plat
kompresi, memaksimalkan volume jaringan payudara yang dikompresi
dan dicitrakan.

17
18
Gambaran silicon yang dapat diihat dalam pemeriksaan mammografi

19
20
Pembacaan mammografi

Tanda sekunder
Tanda primer
 Perubahan pada kulit berupa penebalan
• Kepadatan tumor dengan peningkatan
dan retraksi
densitas, batas tumor tak teratur,
 Kepadatan yang asimetris
merupakan spikula atau mempunyai
 Keadaan daerah tumor dan jaringan
skor seperti komet.
fibroglandular yang tak teratur
• Perbedaan besar tumor pada
 Bertambahnya vaskularisasi yang
pemeriksaan klinis dan mammografi.
asimetris
• Adanya mikrokalsifiksai yang spesifik.
 Pembesaran kelenjar aksiler
Kelainan jinak payudara (benigna)

Untuk tumor jinak mamografi memberikan tanda :

• Lesi dengan densitas meningkat, batas tegas, licin, dan teratur


• Adanya halo
• Kadang-kadang tampak perkapuran yang kasar dan umumnya dapat
dihitung

22
Kelainan jinak payudara (benigna)

Untuk tumor jinak mamografi memberikan tanda :

• Lesi dengan densitas meningkat, batas tegas, licin, dan teratur


• Adanya halo
• Kadang-kadang tampak perkapuran yang kasar dan umumnya dapat
dihitung

23
Kista
Kista pada mamografi terlihat massa bulat
atau oval dan kadang terlihat karakteristik
halo

Kista dengan masa bulat batas tegas dengan halo

Lipoma
Lipoma adalah tumor jinak terdiri dari
lemak secara klinis lembut, massa Lipoma, masa dengan
densitas lemak, dengan
lobulated. Lipoma besar mungkin terlihat kapsul yang tipis.
pada mammografi sebagai massa
radiolusen
24
Fibroadenoma
• Fibroadenoma secara klinis tampak masa halus,
batas tegas, benjolan mobile. Pada mamografi,
fibroadenoma dipandang sebagai massa yang jelas,
bulat atau oval. Pada kebanyakan kasus mereka
soliter, tetapi pada 10-20% multipel.
• Kalsifikasi kasar dapat ditemukan pada
fibroadenoma, terutama pada wanita yang lebih tua.

25
Papiloma
massa yang jelas, umumnya di lokasi retroareolar.
Kadang-kadang massa dikaitkan dengan
microcalcifications.
Papiloma kecil multipel

Hamartoma
massa berbatas tegas baik berisi campuran daerah
padat dan berkilau, yang mencerminkan komponen
jaringan yang berbeda ini.

Hamartoma, tampak masa lobulated


dengn berbagai daerah padat yang
mencerminkan adanya unsure-unsur
jaringan lemak dan jaringan lunak.
Kelainan ganas payudara

Tanda primer :
Tanda sekunder :
• Kepadatan tumor dengan
• Perubahan pada kulit berupa
peningkatan densitas, batas tumor
penebalan dan retraksi.
tak teratur, merupakan spikula
• Kepadatan yang asimetris.
atau mempunyai ekor seperti
• Keadaan daerah tumor dan jaringan
komet.
fibroglandular yang tak teratur.
• Perbedaan besar tumor pada
• Bertambahnya vaskularisasi yang
pemeriksaan klinis dan mamografi.
asimetri.
• Adanya mikrokalsifikasi yang
• Pembesaran kelenjar aksiler.
spesifik.
Bentuk tumor ganas

a) Tumor yang dikelilingi akar radier (speculated


mass= stellate mass)
merupakan gambaran mamografi yang paling
sering ditemukan pada kanker payudara 1. Karsinoma duktus invasive
2. Mucinous carcinoma
invasive. Terdiri atas masa tumor jaringan
lunak di sentral dan spikula pada permukaan
yang menyebar ke sekitarnya. Intracistic
carcinoma. Dengan
kompresi local
b) Tumor dengan batas yang rata (malignan) menunjukan masa
berbatas tegas dan
paling sering terdapat pada intracystic mikrokalsifikasi
carcinoma, medullary carcinoma, mucinous/ ireguler.

colloid carcinoma, dan jarang terdapat pada


carcinoma ductal invasive atau sarcoma.
28
c) Mikrokalsifikasi

Kalsifikasi duktal ditemukan pada


Ductal Carcinoma in situ (DCIS) yang
merupakan transformasi ganas dari
sel epitel yang melapisi saluran yang
dapat meluas ke lobulus dan di mana
sel berkembang biak yang dibatasi Duktal karsinoma in situ-tipe (A-C)
oleh membran basal utuh microcalcification bercabang tidak
teratur linier.

29
KESIMPULAN

30
Mammografi merupakan pemeriksaan yang sensitif dan akurat
dalam menemukan kanker payudara secara dini. Bila
dilaksanakan dengan peralatan dan teknik pemeriksaan yang
baik oleh radiografer dan radiolog yang terlatih dan
berpengalaman. Mamografi digunakan sebagai skrining telah
terbukti bermanfaat dalam menurunkan angka mortalitas kanker
payudara. Perkembangan mesin maupun teknik pemeriksaan
mamografi telah banyak berubah seiring dengan perkembangan
zaman agar didapatkan hasil mammogram yang lebih baik.
Proyeksi standard adalah MLO dan CC, proyeksi tambahan
lainya mungkin diperlukan jika dicurigai suatu lesi. Ciri-ciri dari
gambaran mamografi dapat membedakan tumor payudara jinak
maupun ganas.
TERIMA KASIH
Any questions?

32

Anda mungkin juga menyukai