Anda di halaman 1dari 36

PLENO SKENARIO 2

B-07

Mengapa telingaku berair?


Pak Budi, 31 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan
otore dari telinga kanan sejak 9 tahun yang lalu, hilang
timbul. Tiga bulan terakhir keluar terus menerus, cairan
berbau dan berwarna kekuningan.Ia juga mengeluh
pendengaran telinga kanannya mulai berkurang 1 tahun
terakhir. Pada pemeriksaan fisik otoskopi liang telinga kanan
tampak liang telinga lapang, sekret mukopurulen, berbau,
membran timpani perforasi sentral, tidak terdapat adanya
kolesteatoma dan tidak terdapat jaringan granulasi. Pada
telinga kiri tidak ditemukan adanya kelainan.Daerah
retroaurikular kiri dan kanan tenang, tidak ada fistel atau
jaringan sikatrik.Tidak ditemukan paresis nervus fasialis
perifer dan nistagmus.Pada pemeriksaan hidung dan
tenggorok tidak ditemukan adanya kelainan.
Pada pemeriksaan fungsi pendengaran menggunakan tes
penala didapatkan hasil tuli konduktif telinga kanan.
Bagaimana prosesnya sehingga telinga Pak Budi
mengeluarkan cairan dan terjadi gangguan
pendengaran?

IDENTIFIKASI
ISTILAH

Otore adalah keluarnya cairan dari liang telinga, sekret bisa


encer, kental, dan bernanah. Sekret purulen biasanya karena
infeksi bakteri dan jernih karena LCS

perforasi sentral membran timpani adalah perforasi atau


robeknya selaput pada bagian membran timpani dan biasanya
robekan terdapat pada pars tensa dan menyisakan sedikit bagian
membran timpani

Kolesteatoma adalah kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel


kulit (keratin)

Fistel adalah jaringan ikat fibrotik yang terbentuk setelah luka

tuli konduktif adalah tuli yang terjadi karena adanya gangguan


hantaran suara dan biasanya terjadi karena kelainan pada
telinga luar dan telinga tengah

Konsep

Otore dan gangguan pendengaran et


causa Infeksi pada telinga tengah

IDENTIFIKASI MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Bagaimana prosesnya sehingga telinga Pak Budi mengeluarkan


cairan dan terjadi gangguan pendengaran?
Anatomi dan fisiologi telinga
Mengapa baru 3 bulan terakhir cairan kekuningannya keluar
terus menerus setelah 9 tahun?
Penyebab infeksi pada skenario
Mengapa pada pemeriksaan fisik telinga tampak liang telinga
lapang?
Keadaan seperti apa saja yang dapat menimbulkan kolesteatoma
dan jaringan granulasi
Apakah ada hubungan infeksi telinga tengah terhadap
timbulnya gangguan pada n. Fasialias perifer dan nistagmus?
Bagaiman interpretasi hasil pemeriksaan tes penala pada
skenario?
Apa saja indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan otoskopi
apa saja diagnosis banding dan diagnosa pada kasus di
skenario?

ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA

Anatomi
Telinga

Luar : daun Telinga, Liang Telinga


Tengah : membran Timpani,Tulang
pendengaran(maleus, inkus dan stapes)
dan tuba eustachius
Dalam : koklea yang terdiri dari kanalis
semisirkularis (skala timpani, skala media dan skala
vestibuli)

Fisiologi pendengaran
Akumulasi suara ditangkap oleh daun telinga
gelombang suara yang masuk akan disaring di telinga
tengah hingga sensitivitas pendengaran bisa
berkurang hingga 15- 20 dB -- adanya suara masuk
menyebabkan tangkai maleus secara konstan tertarik
kedepan oleh m. Tensor timpani dan menyebabkan
membran timpani tetap tegang (keadaan ini tidak
akan terjadi apabila membran tersebut longgar
seperti saat terjadi perforasi membran timpani) -artikulasi inkus dan stapes menyebabkan stapes
terdorong kedepan pada cairan koklea

gerakan stapes menyebabkan gerakan tingkap


lonjong sehingga perilimfe pada skala vestibuli
ikut tergerak getaran diteruskan melalui
membran meissner yang akan mendorong
endolimfe sehingga menimbulkan gerakan relatif
antara membran basalis dan tektoria terjadi
rangsangan mekanik defleksi stereosilia sel
rambut sehingga kanal ion terbuka dan
pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel
depolarisasi sel rambut neurotransmitter ke
sinaps terjadi potensial aksi pada n. Cocleris
korteks pendengaran area (39-40) di lobus
temporalis

BAGAIMANA PROSESNYA SEHINGGA TELINGA PAK BUDI


MENGELUARKAN CAIRAN DAN TERJADI GANGGUAN
PENDENGARAN?

keluarnya cairan :
Infeksi berat pada telinga tengah (infeksi bisa
berasal dari telinga luar dengan adanya perforasi
membran timpani, bisa juga dari tuba eustachius
yang infeksi yang terbawa melalui saluran
pernafasan, dan bisa juga karena OMA ) timbul
peradangan terbentuk sekret mukopurulen yang
dihasilkan oleh aktivitas kelenjar sekretorik telinga
tengah dan mastoid peningkatan sekret
penutupan tuba eustachius terjadi tekanan negatif
menuju kavum timpani karena penutupan tuba
sekret terdorong ke arah membran timpani
perforasi membran timpani keluar cairan terus
menerus

Gangguan pendengaran :
adanya gangguan pada telinga luar dan telinga tengah
seperti Perforasi membran timpani mengganggu
hantaran udara menuju telinga tengah - tangkai
maleus tidak dapat tertarik secara konstan oleh m.
Tensor timpani karena adanya perforasi - tangkai
maleus tidak dapat tergerak dengan mudah sehingga
hantaran suara sulit melewati tulang pendengaran
suara tidak bisa diredam atau disaring oleh tulang
pendengaran sehingga semua frekuensi suara dapat
masuk dan suara yang terdengar bisa lebih dari 20 dB
tuli konduktif

PENYEBAB INFEKSI PADA


SKENARIO
Infeksi yang dialami oleh pak Budi disebabkan
OMA ditandai dengan keluhan otore yang
muncul sejak 9 tahun yang lalu

MENGAPA BARU 3 BULAN TERAKHIR CAIRAN


KEKUNINGANNYA KELUAR TERUS MENERUS
SETELAH 9 TAHUN?

OMA yang dialami sejak 9 tahun yang lalu perforasi membran timpani pengobatan yang
tidak adekuat sehingga tidak terjadi
penutupan perforasi membran timpani terjadi
pengeluaran sekret terus menerus lebih dari 3
bulan - OMSK

MENGAPA PADA PEMERIKSAAN FISIK


TELINGA TAMPAK LIANG TELINGA LAPANG
Liang telinga tampak lapang menandakan tidak
terdapat peradangan pada telinga luar ditandai
tidak dijumpai edema pada liang telinga
sehingga saat pemeriksaan otoskopi liang telinga
tampak lapang

APAKAH ADA HUBUNGAN INFEKSI


TELINGA TENGAH TERHADAP TIMBULNYA
GANGGUAN PADA N. FASIALIAS PERIFER
DAN NISTAGMUS?

Antara inkus dan maleus berjalan cabang n. Facialis sehingga bila


terdapat radang di telinga tengah terutama pada OMSK tipe
maligna maka akan terkena n. Facialis perifer sehingga timbul
gangguan pengecapan
Keluhan nistagmus terutama muncul pada OMSK tipe maligna
dimana adanya kolesteoma pada tipe ini akan menyebabkan erosi
pada labirin sehingga muncul keluhan vertigo ditandai dengan
adanya nistagmus.Vertigo juga bisa timbul akibat perubahan
tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif
keluhan vertigo dapat terjadi hanya karena perforasi besar membran
timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang
oleh perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan
meyebabkan keluhan vertigo.

KEADAAN SEPERTI APA SAJA YANG DAPAT MENIMBULKAN


KOLESTEATOMA DAN JARINGAN GRANULASI

Kolesteatoma timbul karena proses infeksi,


infeksi menyebabkan pelepasan mediator
inflamasi seperti sitokin (IL-1, IL-6, TNF- dan
TGF) dimana zat-zat tersebut dapat
menstimulasi sel-sel keratinosit sehingga
terbentuk kolesteatoma
Kolesteatoma dapat muncul pada OMSK tipe
maligna
Jika sudah terdapat kolesteatoma maka akan
mempercepat terjadinya nekrosis pada tulang
pendengaran

BAGAIMANA INTERPRETASI HASIL


PEMERIKSAAN TES PENALA PADA
SKENARIO?
Tes Rinne

Tes Weber

Tes Scwabach

Diagnosis

Positif

Tidak ada

Sama dengan

Normal

lateralisasi

pemeriksa

Negatif

Lateralisasi ke Memanjang

Tuli konduktif

telinga sakit
Positif

Lateralisasi ke memendek

Tuli

telinga sehat

sensorineural

APA SAJA DIAGNOSIS BANDING DAN


DIAGNOSA PADA KASUS DI SKENARIO?
Diagnosa banding
OMA ( otitis media akut )
OMSK ( otitis media supuratif kronik )
Kolesteatoma

Diagnosa pada kasus di skenario

Berdasarkan gejala otore dan gangguan


pendengaran dan keluhan dirasakan sejak 9
tahun yang lalu maka diagnosanya adalah Otitis
Media Supuratif Kronik
Pada pemeriksaan telinga didapatkan perforasi
central membran timpani, tidak ditemukan
kolesteatoma dan jaringan granulasi, dan tidak
ada fistel menandakan OMSK tipe aman

STRUKTURISASI
OTORE dan Gang.
Pendengaran EC
INFEKSI TELINGA
TENGAH

omsk

DEFINISI

EPIDIMIOL
OGI

MANIFEST
ASI KLINIS

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS

PENCEGA
HAN

TATALAKSANA

KLASIFIKASI

KOMPLIKASI
PROGNOSIS

LEARNING OBJECTIVE
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Definisi, etiologi, dan faktor resiko OMSK


Epidemiologi
Gejala klinis, penegakan diagnosa, dan
pemeriksaan penunjang
Komplikasi dan prognosis
Pencegahan dan tata laksana
Pada kasus OMSK apakah perlu dirujuk dan
tata laksana awal yang perlu dilakukan oleh
dokter umum

DEFINISI, ETIOLOGI, DAN FAKTOR


RESIKO OMSK

Definisi
Infeksi pada telinga tengah ditandai dengan
peradangan kronis dari telinga tengah dan
mastoid dan membran timpani tidak intak
(perforasi) dan ditemukan sekret (otorea),
purulen yang hilang timbul. Istilah kronik
digunakan apabila penyakit ini hilang timbul
atau menetap selama 2 bulan atau lebih.

Etiologi
1. Lingkungan
2. Genetik
3. Otitis media sebelumnya.
4. Infeksi
5. Infeksi saluran nafas atas
6. Autoimun
7. Alergi
8. Gangguan fungsi tuba eustachius

faktor-faktor yang menyebabkan perforasi


membran timpani menetap pada OMSK:
Infeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid
yang mengakibatkan produksi sekret telinga
purulen berlanjut
Berlanjutnya obstruksi tuba eustachius yang
mengurangi penutupan spontan pada perforasi
Beberapa perforasi yang besar mengalami
penutupan spontan melalui mekanisme migrasi
epitel (terbentuknya kolesteatoma)
Pada pinggir perforasi dari epitel skuamosa dapat
mengalami pertumbuhan yang cepat diatas sisi
medial dari membran timpani. Proses ini juga
mencegah penutupan spontan dari perforasi

EPIDEMIOLOGI
OMSK di indonesia adalah 3,8% atau
diperkirakan sekitar 6,6 juta penduduk
Indonesia dan pasien OMSK merupakan 25%
dari pasien-pasien yang berobat di poliklinik
THT rumah sakit di Indonesia

KLASIFIKASI
1. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman
Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi
sentral. Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:
Penyakit aktif
Penyakit tidak aktif
2. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman =
tipe tulang
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan
berbahaya. Penyakit atikoantral lebih sering mengenai
pars flasida dan khasnya dengan terbentuknya kantong
retraksi yang mana bertumpuknya keratin sampai
menghasilkan kolesteatom. Biasa terjadi pada perforasi
membran timpani atik dan marginal.

Bentuk perforasi membran timpani adalah:


1. Perforasi sentral
Lokasi pada pars tensa, bisa antero-inferior,
postero-inferior dan postero-superior, kadangkadang sub total.
2. Perforasi marginal
Terdapat pada pinggir membran timpani dengan
adanya erosi dari anulus fibrosus. Perforasi
marginal yang sangat besar digambarkan sebagai
perforasi total. Perforasi pada pinggir posterosuperior berhubungan dengan kolesteatom
3. Perforasi atik
Terjadi pada pars flasida, berhubungan dengan
primary acquired cholesteatoma

GEJALA KLINIS, PENEGAKAN DIAGNOSA,


DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gejala ringan :
Otore : Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar
mukopus yang tidak berbau busuk. Jika infeksi
disebabkan oleh bakteri maka cairan berwarna
kekuningan dan berbau, jika disebabkan oleh bakteri
tuberkulosa cairan berwarna jernih,jika sudah terjadi
kolesteatoma cairan berwarna kuning keabu-abuan, jika
kolesteatoma sudah pecah dan terjadi destruksi tulang
teling tengah maka akan keluar darah
Gangguan pendengaran : biasanya terjadi tuli konduktif
Gejala berat :
Otalgia
Vertigo
Paresis n. VII

PENEGAKKAN DIAGNOSA
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik,pada PF dapat ditemukan;

Kanalis akustikus eksterna dapat terlihat edema dan


biasanya tampak keras
Sekret,.dapat berupa encer atau kental
Perforasi membran timpani
Adanya jaringan granulasi terlihat pada kanalis media
Mukosa telinga tengah terlihan edem tau polipoid,pucat
atau edema.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Audiometri : -untuk menilai hantaran suara
-mengevaluasi penurunan
pedengaran.
2. Audiogram :untuk menilai derajat ketulian
0-25 dB : Normal
26-40 dB: Tuli ringan
41-60 dB : Tuli sedang
61-90 dB : Tuliberat
>91 dB : Tuli total

3. Mikrobiologi
-dengan mengambil sekret
-menentukan antibiotik yang sesuai
-Bakteri : Stafilokokus aureus dan pseudomonas aeroginosa

4. Radiologi

-tampak skerotik pada tulang mastoid


-fungsi : karena ada bakteri yang resisten terhadap keberadaan
antibiotik

KOMPLIKASI
Komplikasi Intratemporal
Mastoiditis
Labirintitis
Paralisis Nervus VII
Komplikasi ekstratemporal
Abses subperiosteal
Komplikasi intrakranial

Abses ekstradural
Abses otak
Abses subdural
Hidrosefalus
Meningitis

TATA LAKSANA
Membersihkan sekret dengan H202 3% selama 35 hari
Setelah sekret berkurang:
Tetes telinga yang mengandung antibiotik dan
kortikosteroid(<1 minggu)ototoksik

Polimiksin B
Neomisin
kloramfenikol

Sekret kering tetapi perforasi masih (setelah


observasi 2
bulan)rujukmiringoplasti/timpanoplasti atau
mastoidektomi.

PENCEGAHAN
1.
2.
3.

4.

Jangan membersihkan telinga sampai keliang


telinga, apalagi bila menggunakan cotton bud.
Jika telinga terasa gatal, berikanlah cairan yang
khusus untuk membersihkan telinga.
Jika mengalami kesulitan dalam mencari pembersih
telinga khusus, maka cukup menggunakan kapas
yang sudah di celupkan dulu ke dalam air hangat
dan di peras dan bentuklah menyerupai kerucut, dan
setelah itu bersihkan liang telinga yang terasa gatal.
Jika kotoran mengeras pada bagian dalam, maka
bisa bersihkan dengan cotton bud yang salah satu
ujungnya berbentuk kail, namun jangan bahan yang
terbuat dari logam.

5. Jangan membersihkan liang telinga dengan


frekuensi sering.
6. Jika mengetahui ada kotoran yang sudah
mengeras pada dekat gendang telinga, konsul ke
dokter THT.
7. Jika terdapat riwayat OMA maka segera
lakukan pengobatan yang adekuat untuk
menegah komplikasi lebih lanjut seperti OMSK

PROGNOSIS

OMSK tipe Benign prognosisnya cenderung baik


jikasegera dilakukan terapi yang adekuat.

SINTESIS

Perlunya pengobatan yang adekuat pada OMA


agar tidak menimbulkan komplikasi OMSK.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai