Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN RADIOLOGI MAMMOGRAFI

Mammografi adalah pencitraan menggunakan sinar-X pada jaringan payudara yang


dikompresi. Tujuan Mammografi  Skrining kanker payudara, diagnosis dan follow up
setelah pengobatan. Mammografi dilakukan pada hari ke 7-10 dihitung dari hari pertama
menstruasi. Gambaran kalsifikasi yang diduga ganas menurut kriteria Egan adalah kalsifikasi
dengan lokasi di parenkim payudara. Mammografi dikerjakan pada wanita usia diatas 35 tahun.
 American College of Radiology merekomendasikan skrining kanker payudara
untuk semua wanita dengan risiko rata-rata mulai dari usia 40 tahun.
 Namun, pengambilan sampel jaringan (biopsi) diperlukan untuk diagnosis
definitive
1. Mammografi Analog

2. Mammografi Digital
 Menggantikan mammografi analog
 Kualitas imaging dan intrepretasi lebih baik
 Kompresi payudara tidak perlu sekuat analog

3. Mammografi Tomosintesis 3D (Breast Tomosynthesis)


 Menggunakan radiasi yang lebih tinggi
 Memberikan gambaran jaringan payudara yang lebih jelas dari berbagai sudut
 Mengurangi kemungkinan dilakukannya pemeriksaan tambahan untuk deteksi kanker
payudara

Indikasi
1. Adanya benjolan pada payudara
2. Adanya rasa tidak enak pada payudara
3. Pada penderita dengan riwayat resiko tinggi untuk mendapatkan keganasan payudara
4. Pembesaran kelenjar aksilar yang meragukan
5. Penyakit paget pada puting susu
6. Adanya penyebab metastasis tanpa diketahui asal tumor primer
7. Pada penderita dengan cancer - phobia
Kontraindikasi
1. Sebelum usia 40 tahun
2. Sedang hamil atau menyusui
Persiapan Mammografi
1. Peralatan mamografi harus dikalibrasi dengan tepat
2. Verifikasi identitas pasien
3. Menginformasikan langkah & tujuan mammografi
4. Skrining kembali pasien
5. Pasien harus meninggalkan pakaian tubuh bagian atas dan diberi jubah

Teknik Mammografi
Mammografi juga digunakan untuk memandu prosedur intervensi, termasuk lokalisasi
jarum dan biopsi jarum. Screening mammograms are performed in at least two standard views,
which include the craniocaudal view (CC) and the mediolateral-oblique (MLO).

Komplikasi
 Komplikasi langsung dan subakut dapat timbul dari kompresi payudara yang berlebihan
 Terbatas pada memar
 Hematoma berukuran kecil
 Ketidaknyamanan saat kompresi

Klasifikasi
Adanya kalsium yang halus dan berbintik-bintik di dalam dan di sekitar lesi
yang mencurigakan menunjukkan kanker payudara dan terjadi pada 50% kanker yang tidak dapat
dipalpasi. Mikrokalsifikasi ini merupakan tanda kanker yang sangat penting pada wanita yang
lebih muda.
 Diffuse: acak di seluruh payudara.
 Regional: menempati sebagian besar jaringan (> 2 cm)
 Grouped (cluster): kalsifikasi di sebagian kecil jaringan payudara (5 kalsifikasi dalam 1 -
2 cm).
 Linear: tersusun dalam garis menunjukkan deposit di suatu duktus.
 Segmental: deposit di berbagai duktus & cabang-cabangnya.

Gambaran Mikroklasifikasi Mammografi


1. Morfologi kalsifikasi:
2. Coarse heterogen & fine pleomorphic.
3. Distribusi kalsifikasi :
 Grouped kelompok ( <2cm) &
 Regional (>2cm)
 Bukan tersusun segmental / linier.
4. DCIS multifokal dengan area karsinoma invasif.
Gambaran Hasil Radiologi Mammografi

1. Densitas tumor meninggi


2. Batas tumor tidak teratur karena proses infiltrasi ke jaringan sekitar / batas tidak jelas
(komet sign).
3. Gambaran translusen disekitar tumor
4. Gambaran stelata
5. Adanya mikrokalsifikasi
Densitas Payudara  BIRADS (LESI 0-6)
Istilah interpretasi pemeriksaan pencitraan payudara
BIRADS 0 : sulit dinilai
BIRADS 1 : tidak terdapat tumor
BIRADS 2 : Jinak
BIRADS 3 : Kemungkinan jinak
BIRADS 4 : Curiga ganas
BIRADS 5 : Sangat curiga ganas
BIRADS 6 : Ganas
A. Mostly Fatty
 Sebagian besar terdiri dari lemak dengan sedikit jaringan fibrosa & kelenjar.
 Pada mammogram lebih mudah menunjukkan temuan abnormal.
B. Scattered Density
 Terdiri dari banyak lemak dengan sedikit area kelenjar & jaringan fibrosa.
C. Consistent Density
 Distribusi jaringan fibrosa & kelenjar yang merata.
 Sulit untuk mendeteksi kelainan kecil.
D. Extremely Dense
 Sebagian besar jaringan fibrosa & kelenjar
 Sulit mendeteksi kanker (kelainan lebih cenderung berbaur dengan jaringan payudara
normal)

CC (Cranio Caudal) VIEW


Provides better visualization of the medial aspect of the breast and permits greater breast
compression.

MLO (Media Lateral Oblique) VIEW


The MLO view images the greatest volume of breast tissue, including the upper outer quadrant
and the axillary tail of Spence.
Diagnosis kanker payudara  massa padat dengan atau tanpa “gambaran bintang”, penebalan
jaringan payudara yang asimetris, dan mikrokalsifikasi yang berkelompok.

Gambaran Massa Pada Mammografi

 Massa hiperdens Bentuk : irregular Margin : spiculated.


 Terdapat retraksi kulit fokal.

Kasus ini dilaporkan sebagai BI- RADS 5 & terbukti menjadi karsinoma duktal invasif.
Irregular : curiga ke arah keganasan

• Circumscribed batas tegas benign finding


• Obscured batas tidak jelas / sebagian tidak jela
• Microlobulated suspicious finding
• Indistinct suspicious finding
• Spiculated garis memancar dari massa. Very suspicious finding

High density dikaitkan dengan malignancy

Anda mungkin juga menyukai