Anda di halaman 1dari 25

CASE 1

Bentuk-Bentuk Sel

Bentuk sel bisa berbentuk bulat, bulat panjang, pipih, berbentuk segi lima
memanjang, segi enam, persegi banyak dan berbulu. Ukuran sel pada umumnya
sangat kecil atau mikroskopik. Skala pengukurannya yaitu menggunakan um (mikro
meter = mikron). 1 um (satu mikro) itu sama dengan seperseribu mm.

1. Sel Saraf
Sel saraf adalah sel terpanjang, tertipis, dan memiliki banyak cabang. Bentuk
dan ukuran seperti ini memungkinkan sel saraf mampu mengirimkan impuls (pesan)
ke seluruh tubuh dengan cepat tanpa jalur yang sangat rumit
2. Sel otot
 Otot polos, sel memiliki bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang
runcing dan nukleus terletak di tengah sel otot.
 Otot Jantung, sel bulat memanjang dengan ujung bercabang dan ada banyak
inti sel terletak di tengah
 Otot lurik, memiliki bentuk sel yang bulat memanjang dan terdapat banyak
inti terletak di tepi
3. Sel Tulang
Osteoblas memiliki inti sel tunggal atau mononukleat, dengan bentuk
yang bervariasi pipih hingga bulat, menggambarkan tingkat aktivitas selular
dan pada tahap lanjut dari proses maturitas sejalan dengan pembentukan
tulang pada permukaan. Osteblas merupakan jenis sel mesenkimal yang
berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan tulang. Selanjutnya osteosit
adalah sel-sel tulang dewasa yang berasal dari osteoblas.
Osteoklas adalah sel-sel yang berfungsi untuk resorpsi tulang dan
remodeling. Mereka sel-sel besar, berinti terletak di permukaan tulang pada
lubang penyerapan
4. Sel Spermatozoa/Sel Reproduksi
Bentuk dari sel spermatozoa berbentuk seperti berudu, dengan bentuk
seperti ini sel spermatozoa memiliki ekor yang dapat bergerak, dan kepala
spermatozoa yang membulat. Maka memungkinkan spermatozoa untuk bisa
berenang dan bergerak bebas.
5. Sel Darah
Sel darah memiliki bentuk yang dapat berubah-ubah layaknya amoeba
dan memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dari sel lainnya, meskipun ada
sel darah putih yang berukuran kecil. Hal ini dikarenakan fungsi sel darah
putih adalah sebagai penjaga dan pemusnah benda asing, bakteri, yang
menyerang tubuh. Dengan fungsi seperti ini, maka memungkinkan sel darah
putih melakukan proses fagositosis atau mencerna partikel asing dengan
mudah. Selain itu, dengan bentuknya yang berubah-ubah, maka sel darah putih
mampu ber-diapedesis (menembus kapiler darah)
6. Sek Epitel
 Sel epitel pipih : Berbentuk pipih, sitoplasma tidak berwarna dengan
inti sel terletak di tengah-tengah selnya
 Sel epitel kubus : Sel nya tersusun rapat dan rapi membentuk struktur
menyerupai sarang tawon. Apabila sel ini berada di sekitar kelenjar, sel
tersebut bentuknya akan menyerupai piramid dan jika sel ini
menyelubungi suatu saluran bentuk sel terlihat seperti trapesium.
 Sel epitel batang : Sel nya memanjang dan permukaan nya memiliki
sillia

CASE 2
RNA

RNA adalah makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpanan informasi


genetik. Asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahan
genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Selain itu, bentuk
konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai
dengan tipe dan fungsinya/tunggal.

Perbedaan Antara DNA dan RNA


Struktur RNA
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Tiap
ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu gula 5 karbon (ribosa), basa
nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang sama dengan DNA sedangkan pirimidin
berbeda, yaitu sitosin dan urasil, dan gugus fosfat. Basa purin dan pirimidin berikatan
dengan gula ribosa membentuk nukleosida atau ribonukleosida. Ribonukleosida yang
berikatan dengan gugus fosfat membentuk nukleotida atau ribonukleotida.

CASE 3
Faktor-Faktor pada masa pubertas

1. Faktor keturunan atau genetic yaitu saat timbulnya menarche juga


kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga bahwa terdapat
hubungan antara umur menarche ibu dan umur menarche anak
perempuannya yaitu hanya terpaut 1 tahun, dimana umur anak saat
menarche adalah 12 tahun sedangkan umur ibu saat menarche
adalah 13 tahun. Hubungan antara usia menarche sesama saudara
kandung lebih erat dari pada antara ibu dan anak perempuannya.
Berkaitan dengan pubertas dini (Pubertas Perekoks Perifer)
Estrogen atau testosteron dalam tubuh anak Anda menyebabkan
jenis pubertas dini ini. Pubertas prekoks perifer terjadi tanpa
keterlibatan hormon (Gn-RH) di otak yang biasanya memicu awal
pubertas. Sebaliknya, penyebab utamanya adalah pelepasan
estrogen atau testosteron ke dalam tubuh karena ada masalah
dengan ovarium, testis, kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari.
2. Faktor rasa atau etnik. Beberapa studi di Amerika Serikat,
menunjukkan bahwa adanya perbedaan maturasi seksual dan
menarche pada berbagai etnik-ras. Anak perempuan kulit hitam
mengalami tingkat perkembangan payudara dan rambut pubis dan
menarche pada usia yang lebih muda dibandingkan anak
perempuan kulit putih. Dan rata-rata usia menarche di Perancis dan
negara Mediterania lain lebih rendah daripada negara Eropa Barat
lainnya dimana hal ini berhubungan dengan perbedaan geografi.
Perbedaan maturasi pubertas dari berbagai ras mencerminkan
pengaruh faktor genetik.
3. Faktor Tempat Tinggal. Perbedaan tempat tinggal akan
berhubungan dengan perbedaan tingkat sosial ekonomi, jenis ras,
iklim, dan rangsangan psikis terhadap seorang anak perempuan.
 Kota metropolitan/desa pegunungan/dekat pantai/pelabuhan
atau pedalaman
 Keterbukaan terhadap kebudayaan luar negeri (Free sex,
NAPZA)
 Kebudayaan/adat istiadat
Bahwa umur rata-rata menarche pada kelompok perkotaan lebih
rendah daripada kelompok pedesaan.
4. Faktor stresor emosional berhubungan dengan waktu pubertas yang
lebih awal pada anak perempuan. Pengaruh psikologis seperti
kejadian pada masa kanakkanak yang penuh dengan tekanan/ stres
kehidupan dan juga efek kontekstual seperti lingkungan keluarga
juga diketahui memiliki pengaruh terhadap onset pubertas ),
perkembangan atau pertumbuhan yang lebih cepat terjadi akibat
adanya tekanan/stres.
5. Faktor Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi akan berhubungan dengan tingkat
pengetahuan orangtua tentang kemampuan dalam mencukupi gizi
keluarga, status gizi anak perempuan dalam mengakses informasi
pengaruh budaya luar dan tingkat rangsangan psikis yang pada
akhirnya akan berhubungan dengan umur menarche.
 Faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan status
 menarche dapat diuraikan sebagai berikut :
 Faktor pendidikan orangtua
 Faktor pekerjaan orangtua
 Faktor pendapatan keluarga
 Faktor jenis keluarga dan jumlah anggota keluarga
Tingkat sosial ekonomi dan lingkungan pendidikan berperan
penting dalam proses perkembangan, termasuk pematangan
seksual. Meningkatnya tingkat pendidikan orangtua akan
meningkatkan banyak aspek sosial yang dapat berhubungan dengan
pematangan seksual anak-anak gadis, antara lain pengetahuan
seksual, pergaulan yang cenderung lebih bebas, kemudahan sarana
komunikasi (radio, televisi dan film) sehingga secara psikologis
akan dapat mempercepat pematangan seksual

CASE 4
VITAMIN DAN MINERAL
I. Vitamin

Vitamin merupakan substansi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan


berkembang secara normal. Vitamin biasanya tidak bisa diproduksi oleh tubuh,
sehingga harus mendapat asupan dari luar. Vitamin memiliki peranan spesifik di
dalam tubuh dan dapat memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini
tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Vitamin berperan dalam beberapa
tahap reaksi metabolis, energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada
umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Kontribusi suatu
jenis makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari-hari bergantung pada
jumlah vitamin yang semula tedapat dalam makanan tersebut.
Atas dasar kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K), dan
2. Vitamin larut dalam air (B dan C).
Vitamin yang larut dalam air, jika jumlahnya berlebihan tidak
membahayakan karena kelebihan vitamin akan dikeluarkan melalui urine. Tetapi
bila vitamin yang larut dalam lemak jumlahnya berlebihan, tidak dapat
dikeluarkan melalui urine tetapi disimpan dalam sel-sel adiposa dan dapat
menyebabkan gangguan fungsi tubuh.

A. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin
yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di
malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di
retina. Vitamin A berguna untuk penglihatan, melindungi kulit dan lapisan
mukosa (mulut, hidung dan sistem pencernaan). Vitamin A dikenal sebagai
vitamin yang sangat dibutukkan tubuh dan mutlak harus dipenuhi melalui
makanan. Pada umunnya vitamin A dikonsumsi dalam bentuk pre form
vitamin A dan pro vitamin A. Di Indonesia 80% konsumsi vitamin A berasal
dari karoten dan 20% dari makanan hewani maupun pre form vitamin A.
Vitamin A beredar dalam darah dan disimpan dalam hati. Berdasarkan hasil
percobaan, klinis pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa vitamin A
diperlukan untuk pemeliharaan dan fungsi normal sistem kekebalan dan
jaringan epitel.

Fungsi Vitamin A

Secara garis besar, fungsi vitamin A adalah sebagai berikut:


1. Proses penglihatan. Vitamin A dalam bentuk retinal akan bergabung
dengan opsin (suatu protein) membentuk rhodopsin, yang merupakan
pigmen penglihatan. Adanya rhodopsin itulah yang memungkinkan kita
dapat melihat. Rendahnya konsumsi menyebabkan menurunnya simpanan
vitamin A di dalam hati dan kadarnya di dalam darah. Akibat lebih lanjut
adalah berkurangnya vitamin A yang tersedia untuk retina.
2. Mengatur sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sistem kekebalan
membantu mencegah atau melawan infeksi dengan cara membuat sel
darah putih yang dapat menghancurkan berbagai bakteri dan virus
berbahaya. Vitamin A dapat membantu limfosit (salah satu tipe sel darah
putih) untuk berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi.
3. Mencegah kebutaan. Defisiensi vitamin A menyebabkan kelenjar tidak
mampu mengeluarkan air mata, sehingga film yang menutupi kornea
mengering. Selanjutnya kornea mengalami keratinisasi dan pengelupasan,
sehingga menjadi pecah. Infeksi tersebut menyebabkan mata
mengeluarkan nanah dan darah. Dampak lebih lanjut adalah munculnya
titik bitot (putih pada bagian hitam mata) serta terjadi gangguan yang
disebut xerosis conjunctiva, xerophthalmia, dan buta permanen.
4. Menangkal radikal bebas. Vitamin A dan betakaroten terbukti merupakan
antioksidan yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas untuk
mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis, seperti jantung dan kanker.
5. Memicu pertumbuhan. Defisiensi vitamin A menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan karena gangguan pada sintesis protein. Gejala ini sering
tampak pada anak balita. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan
bahwa proses pertumbuhan akan terhenti jika kebutuhan vitamin A tidak
terpenuhi.
6. Memelihara kesehatan sel-sel epitel pada saluran pernapasan. Defisiensi
atau kekurangan vitamin A menyebabkan sel-sel epitel tidak mampu
mengeluarkan mucus (lendir) dan membentuk cilia (semacam rambut)
untuk mencegah akumulasi bahan asing pada permukaan sel. Karena itu,
defisiensi vitamin A dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan
bagian atas (ISPA).
7. Membentuk dan memelihara pertumbuhan tulang dan gigi. Defisiensi
vitamin A terbukti dapat menghambat pemanjangan tulang dan
terbentuknya gigi yang sehat. Karena itu, kecukupan konsumsi vitamin A
sangat penting diperhatikan untuk anak-anak yang sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan.
8. Memelihara kesehatan kulit dan rambut. Defisiensi vitamin A dapat
menyebabkan kulit dan rambut menjadi kasar dan kering.
9. Mendukung proses reproduksi. Vitamin A diperlukan dalam produktivitas
hormon steroid (hormon seks) dan proses spermatogenesis (pembentukan
sel sperma) yang sangat vital dalam proses pembuahan sel telur untuk
menghasilkan keturunan. Karena itu, defisiensi vitamin A menyebabkan
kemandulan

Sumber Vitamin A
Sumber vitamin A dapat dibedakan atas preformed vitamin A (vitamin
A bentuk jadi) dan provitamin A (bahan baku vitamin A). Vitamin A bentuk
jadi atau retinol bersumber dari pangan hewani, seperti daging, susu dan
olahannya (mentega dan keju), kuning telur, hati ternak dan ikan, minyak ikan
(cod, halibut, hiu). Provitamin A atau korotenoid umumnya bersumber pada
sayuran berdaun hijau gelap (bayam, singkong, sawi hijau), wortel, waluh
(labu parang), ubi jalar kuning atau merah, buah-buahan berwarna kuning
(pepaya, mangga, apricot, peach), serta minyak sawit merah. Betakaroten
merupakan provitamin A yang paling efektif diubah oleh tubuh menjadi
retinol (bentuk aktif vitamin A). Karotenoid lainnya, seperti lycopene (tomat
dan semangka), xanthopyl (kuning telur dan jagung), zeaxanthin (jagung),
serta lutein, walaupun memiliki aktivitas untuk peningkatan kesehatan, bukan
merupakan sumber vitamin A.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Untuk memperolehnya harus di ambil
dari sumber diluar tubuh terutama dari sumber alam, seperti bahan sereal,
umbi, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, hewani dan bahan-bahan olahan
lainnya.
Kebutuhan Vitamin A
Kebutuhan vitamin perhari adalah 5,000 IU (IU = International unit,
satuan utk vitamin & mineral). Lebih baik konsumsi vitamin sedikit-sedikit
dengan selang waktu 4-6 jam, hingga mencapai total dosis kebutuhan vitamin
sehari. Contoh: Wanita 60th, memiliki kebutuhan vitamin 1000mg per hari.
Sebaiknya ia mengkonsumsi 250mg pagi, 250mg siang, 250mg sore, dan
250mg malam sebelum tidur.
B. Vitamin D
Vitamin D merupakan vitamin yang dapat diperoleh dari makanan atau
diproduksi dari kulit manusia yang terkena sinar matahari pagi dan sangat
berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Karena dapat disintesis didalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan
vitamin, tapi suatu prohormon (Almatsier, Tanpa tahun). Terdapat dua bentuk
vitamin D yang penting bagi manusia, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.
Vitamin D2 dan D3 larut dalam lemak dan pelarutnya tidak larut dalam air,
stabil terhadap panas, asam, alkali, dan oksidasi

Fungsi Vitamin D
Vitamin D membantu tulang dan otot tumbuh menjadi kuat dan sehat.
Fungsi vitamin D sangatlah penting dalam proses pengaturan kalsium dan
fosfor dalam tubuh. Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur
tulang dan gigi yang kuat. Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan
bantuan senyawa garam empedu. Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan
disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak aktif. Tanpa
vitamin D yang cukup, tubuh kita tidak akan mampu menyerap kalsium
dengan baik sehingga memiliki tulang yang lemah. Vitamin D adalah pro-
hormon yang digunakan tubuh kita untuk mengangkut kalsium dari
pencernaan melalui darah menuju ke tulang, jantung, otak, paru-paru dan
organ lain yang memerlukannya.

Kebutuhan Vitamin D

Untuk mencegah penyakit Inggris (Rickets), absorpsi Ca dalam usus


cukup, kecepatan pertumbuhan normal dan mineralisasi tulang berjalan
normal pada bayi, asupan vitamin D sekitar 300-400 mg/hari. Untuk dapat
hidup sehat baik pada bayi, anak-anak maupun dewasa sebaiknya dalam diet
mengandung 400 mg vitamin D setiap hari.

Sumber Vitamin D
Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya,
seperti keju. Sinar ultraviolet dari sinar matahari merupakan sumber vitamin D
yang sangat murah. Susu merupakan makanan yang dipilih untuk difortifikasi
Cara termudah untuk mendapatkan vitamin D dari cahaya matahari. Sinar UV
bereaksi dengan sel kulit untuk memproduksi vitamin.

C. Vitamin E
Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung
gandum. Disebut vitamin E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin yang
sudah ada yaitu A, B, C, dan D. Bentuk vitamin E merupakan kombinasi dari
delapan molekul yang sangat rumit yang disebut ’tocopherol’. Tocopherol
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti minyak, lemak,
alkohol, aseton, eter dan sebagainya. Karena tidak larut dalam air, vitamin E
dalam tubuh hanya dapat dicerna dalam empedu hati.

Fungsi vitamin E
Vitamin E berguna untuk:
 Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres,
meningkatkan kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan penyakit
jantung koroner.
 Berperan sangat penting bagi kesehatan kulit (antioksidan), yaitu dengan
menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses
penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar
ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
 Melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh jaringan
tubuh dari kerusakan. Selain bisa melindungi dari akibat kelebihan vitamin
A dan melindungi vitamin A dari kerusakan, vitamin ini juga bisa
melindungi hewan dari akibat berbagai obat, bahan kimia, dan logam yang
mendukung pembentukan radikal bebas
 Vitamin E membantu menyehatkan sistem kekebalan tubuh, serta
membantu proses perbaikan DNA.
 Berguna untuk pembuatan sel tubuh, mencegah pendarahan dan membantu
pembentukan hormon pertumbuhan.
 Vitamin E menjaga stabilitas dan integritas membran biologis.
 Mencegah degenerasi otot maupun susunan saraf pusat sehingga
kelumpuhan dapat dihindari.

Sumber vitamin E
Vitamin E mudah didapat dari bagian bahan makanan yang berminyak
atau sayuran. Vitamin E banyak terdapat pada buah-buahan, susu, mentega,
telur, sayur-sayuran, terutama kecambah. Contoh sayuran yang paling banyak
mengandung vitamin E adalah minyak biji gandum, minyak kedelai, minyak
jagung, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberri, biji bunga
matahari, buncis, ubi jalar, bayam, brokoli, kiwi, mangga dan sayuran
berwarna hijau lainnya. Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar
yang belum diolah.
D. Vitamin B
Vitamin B terdiri dari beberapa jenis, yang semuanya disebut dengan
vitamin B kompleks. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah
satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang
diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi
vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan
bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan,
jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak
mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman
kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak
mengandung vitamin B1.
b. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme
di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu
kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan
flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini
berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah
merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya
dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik,
mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

c. Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki
peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis
vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati,
ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan
lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain
gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan,
muntah-muntah, dan mual.

d. Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik
di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam
berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan,
terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang
baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam
lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat
ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging,
susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang
hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang
akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
e. Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan
vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai
salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan
energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen
atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah
satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat
di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan
vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram
otot, dan insomnia.

f. Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya
khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh
karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat
kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme
energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis
vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging
merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin
B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah),
mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

Fungsi Vitamin B
a. Vitamin B1
Berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari
b. Vitamin B2
Berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah,
dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kulit, rambut, dan kuku.
c. Vitamin B3
Vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula
darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
d. Vitamin B5
Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik
antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam
lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
e. Vitamin B6
Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A
yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis
asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini
juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi
sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh.
f. Vitamin B12
Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di
dalam tubuh.

Kebutuhan Vitamin B
a. Vitamin B1
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari.
Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000
kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan
yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa
atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat
sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.
b. Vitamin B2
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi
sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita
hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting
untuk pertumbuhan.
c. Vitamin B3
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000
kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh
dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor
asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg
niacin.
d. Vitamin B5
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi
yang aman dan cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari.
e. Vitamin B6
Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme
asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan
konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk
vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2
mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.

f. Vitamin B12
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.

Sumber Vitamin B
a. Vitamin B1
Sumber yang mengandung vitamin B1 adalah gandum, daging,
susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
b. Vitamin B2
Sumber yang mengandung vitamin B2 adalah sayur-sayuran
segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
c. Vitamin B3
Sumber yang mengandung vitamin B3 adalah buah-buahan,
gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan
sebagainya
d. Vitamin B5
Sumber yang mengandung vitamin B5 adalah daging, susu,
sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain
e. Vitamin B6
Sumber yang mengandung vitamin B6 = kacang-kacangan,
jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
f. Vitamin B12
Sumber yang mengandung vitamin B12 adalah telur, hati,
daging, dan lainnya

E. Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk
kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang,
dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan
alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar
lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas,
vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain
itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan
di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat
terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.
Fungsi Vitamin C
Fungsi vitamin C banyak sekali,mencapai 300 fungsi,fungsi dasarnya
meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit,dan membantu
penyembuhan tubuh.fungsi utama dari vitamin C sebagai antioksidan yaitu
menetralkan racun dan radikal bebas dalam darah maupun cairan sel
tubuh.dengan cara ini peran vitamin c mencegah terjadinya oksidasi kolesterol
LDL dan mencegah tersumbatnya pembuluh darah sehingga tidak
menyebabkan hypenrtensi dan penyakit jantung.juga menjaga kesehatan paru-
paru karena menetralkan radikal bebas yang masuk melalui pernafasan.
Vitamin C juga meningkatkan sel-sel darah putih yang dapat melawan
infeksi sehingga flu sembuh lebih cepat,membantu mengaktifkan asam
folat,meningkatkan penyerapan zat besi sehingga mencegah
anemia,meregenerasi vitamin E sehingga bisa dipakai lagi sebagai anti-
oksidan.

Kebutuhan Vitamin C
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada
setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat,
rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat
tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan
vitamin C sekitar 100 mg/hari.

II. Mineral

Mineral adalah kelompok mikronutrient bagi tubuh Anda, artinya hanya


dibutuhkan dalam jumlah kecil namun sangat berguna terutama untuk berjalannya
metabolisme tubuh, misalnya magnesium yang berperan sebagai kunci penting
bekerjanya enzim-enzim tubuh Anda terutama enzim-enzim penghasil energi tubuh.
Mineral merupakan unsur inorganik, dapat mempertahankan bentuknya dalam
tubuh. Tidak seperti vitamin, mineral tidak dapat hancur oleh panas, asam, udara,
atau pun proses pencampuran. Satu unsur mineral tidak dapat berubah menjadi unsur
mineral lainnya.
Hal ini berbeda dengan vitamin karena vitamin bisa berubah bentuk lain
seperti Proses penyerapan mineral juga berbeda dari vitamin terutama dari segi
jumlah dan penanganannya dalam tubuh. Beberapa mineral seperti kalium mudah
diserap dalam darah, disirkulasikan dengan bebas dan kemudian dikeluarkan lewat
ginjal, sama seperti vitamin larut air. Namun mineral lain seperti kalsium, memiliki
sifat seperti vitamin larut lemak karena harus memiliki suatu carrier tertentu baru
diserap dalam tubuh.
1. Kalsium merupakan salah satu makromineral yang sangat
penting untuk kesehatan tulang Anda. Kalsium juga berperan
penting untuk proses kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan
darah, dan sistem imunitas. Jadi, konsumsi kalsium dalam jumlah
secukupnya. Konsumsi 2 gelas susu perhari sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan kalsium
2. Magnesium merupakan makromineral keempat terbanyak dalam
tubuh manusia. Di dalam tubuh, magnesium ditemukan pada
bagian tulang (60-65%) dan pada otot (25%) serta sisanya
tersebar merata pada sel tubuh dan cairan tubuh. Magnesium
berperan penting bagi tubuh terutama untuk relaksasi otot serta
jaringan syaraf.
3. Fosforus juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi
tulang dan gigi. Selain itu, fosforus juga mengatur keseimbangan
pH darah Anda. Kekurangan mineral ini menyebabkan otot Anda
terasa lebih lemah sedangkan jika terlalu berlebih, menyebabkan
terjadi nya proses kalsifikasi (pengerasan) pada organ-organ
tubuh yang tidak seharusnya seperti ginjal. Sumber : daging,
ikan, unggas, telur, dan susu
4. Zinc merupakan salah satu mikromineral terpenting dalam tubuh.
Zn merupakan salah satu komponen pembentuk hormon insulin
dan berbagai macam enzim, materi genetik, pembuatan sperma,
penyembuhan luka, dan sistem imunitas tubuh. Zn juga membantu
pertumbuhan dan perkembangan otak. Sumber : daging merah,
ikan, unggas, dan makanan sumber protein merupakan sumber
utama dari mineral Zn.
5. Enzim-enzim antioksidan yang berfungsi untuk menangkal
radikal bebas dapat bekerja dengan baik dengan adanya mineral
Se dalam tubuh. Sumber : seafood, daging-dagingan, dll

III. BMI
Index Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah suatu alat
bantu untuk mengetahui status gizi seseorang. Index Massa Tubuh tersedia dalam
kriteria Asia Pasifik dan WHO. Terdapat perbedaan kategori dalam kriteria Asia
Pasifik dan WHO. Kriteria Asia Pasifik diperuntukkan untuk orang-orang yang
berdomisili di daerah Asia, karena Index Massa Tubuhnya lebih kecil sekitar 2-3
kg/m2 dibanding orang Afrika, orang Eropa, orang Amerika, ataupun orang Australia.

Rumus Index Massa Tubuh adalah :


Berat Badan (dalam
kg)

Tinggi Badan (dalam


m2)

Kriteria Asia Pasifik :

 IMT : < 18,5 (Underweight)


 IMT : 18,5 s/d < 23 (Healthy Weight)
 IMT : 23 s/d < 25 (Overweight)
 IMT : 25 s/d < 30 (Obese Class I)
 IMT : >= 30 (Obese Class II)

CASE 5

PROTEIN

Istilah protein berasal dari bahasa yunani proteos , yang berarti yang utama
atau yang di dahulukan. Kata ini di perkenal kan oleh ahli kimia belanda, gerardus
mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting
dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separohnya ada didalam otot,
seperlima dalam tulang dan tulang rawan, spersepuluh dalam kilit dan selebihnya
dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon pengengkut zat-
zat gizi dan darah. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-
molekuk esensial untuk kehidupan.

Fungsi Protein

1. Pertumbuhan dan pembentukkan komponen struktural serta Ikatan esensial,


komponen struktural yang dibentuk protein seperti matriks intrasel, otot,
tulang, kuku, kolagen.
Protein ikatan esensial : hemoglobin, bahan-bahan dalam penggumpalan darah, dan
fotoreseptor mata

Protein non esensial : asam nukleat dan proteoglikan

Protein menjadi prekusor non protein : pengantar saraf serotonin, tirosin prekusor
hormon tiroid

2. Hormon dan Penyampai Pesan, beberapa jenis hormon seperti insulin,


epinefrin, dan hormon tiroid adalah protein. Hormon tersebut berupa
katalisator membantu perubahan biokimia tubuh. Salah satu hormon
pertumbuhan disebut juga sebagai protein penyampai pesan (protein
messenger)
3. Sebagai Enzim berbagai jenis enzim yang membantu ribuan reaksi-reaksi
biokimia yang terjadi di dalam sel atau bertindak sebagai katalisator adalah
protein

Contoh: fenilalanin hidroksilase merupakan enzim yang menonversi asam amino


fenilalanin menjadi asam amino lain dan menjadi tirosin.

Enzim dapat berfungsi membantu pembentukkan molekul baru dengan cara membaca
informasi kode genetik yang tersimpan di DNA

4. Mengangkut dan menyimpan zat gizi, protein pengikat-retinol atau retinol


binding protein (RBP), transferin, dan lipoprotein adalah protein yang
mengangkut vitamin A, zat besi, mangan, serta lipida. Protein pengangkut ini
dapat mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, jaringan, dan
sel dalam tubuh.

5. Mengatur keseimbangan air dan asam basa, protein mengatur keseimbangan


air dalam tubuh dengan mengatur distribusi cairan secara tidak
langsung èkarena molekul protein dan daya tariknya merupakan hidrofilik.
Keseimbangan asam basa juga dijaga oleh proteinèprotein bertindak sebagai
buffer dengan menjaga pH (pH 7,35 – 7,45) dalam keadaan konstan pada
jaringan tubuh

6. Sumber Energi, sebagai sumber energi 1gr protein dan karbohidrat sama-sama
menghasilkan 4 kalori. Protein menyediakan ATP untuk aktivitas tubuh dari
kerangka carbon èkatabolisme asam amino. Protein menyediakan alanin untuk
dikonversi menjadi glukosa atau glikogen

CASE 6

SISTEM KARDIOVASKULAR

Untuk mempertahankan homeostasis, materi esensial seperti O2, dan nutrien


harus terus diangkut dari lingkungan luar dan dihantarkan ke sel, dan produk sisa
harus terus dibuang. Selain itu, panas berlebih yang dihasilkan otot harus diangkut ke
kulit untuk dilepaskan dari permukaan tubuh untuk membantu mempertahankan
suhu tubuh. Homeostasis juga bergantung pada transter hormon, yang merupakan
perantara kimia regulator yang penting, dani tempat produksinya ke tempat kerjanya.
Sistem sirkulasi yang berperan terhadap homeostasis sebagai sistem pengangkut di
tubuh terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Seluruh jaringan tubuh secara
konstan bergantung pada aliran darah penunjang kehidupan yang disediakan oleh
jantung dengan berkontraksi, atau berdenyut. Jantung menggerakkan darah melalui
pembuluh darah untuk dialirkan ke jaringan dalam jumlah yang cukup saat tubuh
dalam keadaan istirahat maupun sedang melakukan latihan berat.

1. Anatomi Jantung

Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan
tangan. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan
kontraksi ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang
jantung atas dinamakan atrium dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel,
yang berfungsi sebagai pompa. Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel
menjadi bagian kanan dan kiri dinamakan septum.

Fungsi Umum Kardiovaskular

 Fungsi jantung yang utama adalah memompa darah ke seluruh tubuh.


 Sebagai alat transportasi dalam tubuh
 Alat transportasi darah yang bertugas membawa nutrisi dan oksigen yang
dibutuhkan oleh organ-organ tubuh sekaligus mengangkut zat-zat sisa.
 Menolong stabilitasi suhu dan PH tubuh.

Komponen Sistem Kardiovaskular

Komponen Sistem Kardiovaskuler merupakan suatu system transport tertutup yang


terdiri dari beberapa komponen berikut :

1. Jantung sebagi pemompa darah


2. Komponen darah sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi
3. Pembuluh darah sebagai media atau jalan dari komponen

Ketiga komponen tersebut harus memiliki fungsi yang baik agar seluruh tubuh dapat
menerima pasokan oksigen dan nutrisi yang kuat

Sistem Sirkulasi Kardiovaskular

Sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen dasar:

 Jantung, berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap


darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah
dapat mengalir ke jaringan.
 Pembulu Darah, berfungsi sebagai saluran untu mengarahkan dan
mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kembali
lagi ke jantung.
 Darah, berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang
akan disalurkan, dilarutkan, atau diendapkan.

1. Jantung
Jantung terletak di rongga toraks sekitar garis tengah antara sternum atau
tulang dada disebelah anterior dan vertebra disebelah posterior. Jantung berbentuk
seperti buah pir atau kerucut,terletak seperti piramida dengan apeks (puncak) berada
dibawah dan basis (alas) berada diatas. Beratnya 250-350 gram pada orang dewasa
dan panjangnya sekitar 12cm dan lebar sekitar 9cm. Secara anatomi jantung adalah
satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai 2 pompa yang
terpisah.Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri yang memiliki 4 bilik (ruang)

 Bilik-bilik Jantung,

Atrium/serambi : Menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya


ke bilik bilik bawah. Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah
oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui
katub dan selanjutnya ke paru. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari
kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel
kiri melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.

Ventrikel/bilik : Memompa darah dari jantung. Merupakan alur alur otot yang
disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut muskulus papilaris, ujungnya
dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda
tendinae. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru
melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan
dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta.

Septum, kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum,suatu partisi otot kontinu
yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung.Pemisah ini sanga penting
karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah,
sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi.

Perikardium, jantung diliputi oleh dinding / lapisan yang disebut perikardium. Yang
Memilihi fungsi untuk melindungi jantung, menjaga bentuk jantung, dan menjaga
pemasukan darah yang berlebih pada jantung.

Pembungkus jantung (perikardium), dibagi menjadi 3 lapisan yaitu:


 Lapisan fibrosa: yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang
melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa
bersifat sangat keras.
 Lapisan parietal: yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
 Lapisan Visceral: yaitu lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan
luar dari otot jantung atau epikardium.

Lapisan otot jantung, terbagi menjadi 3 yaitu :

 Epikardium, yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral


 Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas
kemampuan kontraksi jantung
 Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis
endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin
untuk aliran darah.

Katup-katup Jantung, Katub Atrioventikuler yaitu katup trikuspidalis (katup AV


kanan) dan katup bikuspidalis (katup AV kiri). Katub Semilunar yaitu katub
semilunar pulmonalis dan katub semilunar aorta.

 Katup mitral/biskupid : Katup ini berada di antara serambi kiri dan


bilik kiri. Katup ini normalnya mempunyai
dua daun katup, karenanya disebut dengan
katup bikuspid.
 Katup aorta : Katup ini berada di antara bilik kiri dan
aorta atau batang nadi.
 Katup tricuspid : Katup ini berada di antara serambi kanan
dan bilik kanan, dan mempunyai tiga daun
katup.
 Katup pulmonalis : Katup iniberada di antara bilik kanan dan
arteri pulmonalis.
2. Pembulu Darah

Ada tiga pembuluh darah utama yang terdapat di jantung, yaitu:

Arteri: mengalirkan darah meninggalkan jantung.Arteri memiliki dinding yang


cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap konsisten.

Vena: membawa darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh untuk kembali ke
jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena memiliki dinding pembuluh yang lebih
tipis.

Venous Return (aliran balik vena): Aliran darah dari seluruh tubuh yang
kembali memasuki jantung bagian kanan disebut venous return

Kapiler: pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil


dengan vena terkecil. Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh
darah untuk bertukar senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti karbon
dioksida, air, oksigen, limbah, dan nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai