Anda di halaman 1dari 13

Radiologi

Pada foto konvensional, secara umum tidak mungkin mendiagnosis suatu agen

penyebab infeksi dari jenis bayangannya saja. Sehingga dibutuhkan keterangan klinis,

laboratoris seperti jumlah leukosit dan hitung jenis. Oleh karena itu pada dasarnya semua

pemeriksaan saling melengkapi dan saling membantu dalam menegakkan suatu

diagnosis.1,2
American Thoracic Society merekomendasikan posisi PA (posteroanterior) dan lateral

(jika dibutuhkan) sebagai modalitas utama yang digunakan untuk melihat adanya

pneumonia. Gambaran pneumonia pada foto thorax sebenarnya sama seperti gambaran

konsolidasi radang. Prinsipnya jika udara dalam alveoli digantikan oleh eksudat radang,

maka bagian paru tersebut akan tampak lebih opaq pada foto Roentgen. Jika kelainan ini

melibatkan sebagian atau seluruh lobus disebut lobaris pneumoniae, sedangkan jika berupa

bercak yang mengikutsertakan alveoli secara tersebar maka disebut bronchopneumoniae.1

Adapun gambaran radiologis foto thorax pada pneumonia secara umum antara lain:1,3,4

Perselubungan padat homogen atau inhomogen

Batas tidak tegas, kecuali jika mengenai 1 segmen lobus

Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru mengecil. Tidak

tampak deviasi trachea/ septum/ fissure atau seperti pada atelektasis.

Air bronchogram sign adalah bayangan udara yang terdapat di dalam percabangan

bronkus yang dikelilingi oleh bayangan opaq rongga udara yang akan tampak jelas

jika udara tersebut tergantikan oleh cairan/eksudat akibat proses inflamasi. Pada saat

kondisi seperti itulah, maka dikatakan air bronchogram sign positif (+).

Sillhoute sign adalah suatu tanda adanya dua bayangan benda (objek) yang berada

dalam satu bidang seakan tumpang tindih. Tanda ini bermanfaat untuk menentukan
letak lesi paru ; jika batas lesi dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut

berdampingan dengan jantung atau di lobus medius kanan. Maka akan disebut

sebagai sillhoute sign (+).

a b

Gambar 1. (a)
Air
bronchogram
7
sign dan (b) sillhoute sign.

Gambaran radiologi pada jenis pneumonia:

1. Pneumonia Lobaris

Gambar 2. ilustrasi
progresifitas konsolidasi pada
pneumonia lobaris.5

Pada gambar (A) memperlihatkan bahwa konsolidasi awalnya cenderung terjadi di

daerah paru dekat dengan pleura visceral dan lama kelamaan akan menyebar secara

sentripetal menuju ke pori-pori kohn (pore of kohn) yang selanjutnya akan membentuk
konsolidasi pada satu segmen (B), lalu daerah yang mengalami konsolidasi tersebut

sampai mengisi 1 lobus parenkim paru sehingga pada derah bronkus yang terkena akan

tampak dengan jelas air bronchogram sign (+).5

Gambar 3. Foto thorax pada posisi PA dan lateral.5


Pada gambar 3 tampak perselubungan homogen pada lobus paru kanan tengah dengan
tepi yang tegas. Lapangan paru lainnya masih tampak normal. Cor, sinus,diafragma
tidak tampak kelainan. Pnemonia lobaris ini paling sering disebabkan oleh Strep.
Pneumonia. 5

2. Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia)


Gambaran radiologi bronkopneumonia bercak berawan, batas tidak tegas, konsolidasi

dapat berupa lobular, subsegmental, atau segmental. Khas biasanya menyerang beberapa

lobus, hal ini yang membedakan dengan pneumonia lobaris. Lokasi predileksi

bronkopneumonia biasanya hanya terjadi di lapangan paru tengah dan bawah.4,5


Gambar 4. ilustrasi

progresifitas

konsolidasi pada bronkopneumonia5

Pada gambar 4 diatas, gambar (A) memperlihatkan bahwa mikroorganisme awalnya

menyerang bronkiolus yang lebih besar sehingga mengakibatkan nodul sentrilobuler

dan gambaran cabang bronkus yang berdensitas opaq (tree-in-bud pattern). Lalu proses

konsolidasi yang terjadi akan mengenai daerah peribronkhial dan akan berkembang

menjadi lobular, subsegmental, atau segmental (B). Selanjutnya proses konsolidasi

tersebut bisa terjadi multifocal, tepi tidak rata, corakan bronkovaskular kasar akibat

dinding cabang bronkus menjadi lebih tebal, namun perselubungan yang terjadi

biasanya tidak melebihi batas segmen (C).5

Gambar 5. Foto thorax posisi PA

tampak perselubungan inhomogen

pada lobus medius di kedua

lapangan paru.

Bronchopneumonia ini sering

disebabkan oleh Staphylococcus

aureus Escherichia coli,

Pseudomonas aeruginosa. 5
Gambar 6. Kadang-kadang, pneumonia
dapat meluas menjadi pneumonia necrosis
(necrotizing pneumonia). Tampak adanya
perselubungan dilobus paru kanan atas dan
lobus paru kiri bawah. Tampak bulging
fissure sign di lobus paru kanan atas.5

3. Pneumonia Interstisial

Umumnya jenis pneumonia intersisial ini disebabkan oleh virus. Infeksi dari virus

berawal dari permukaan dengan terjadinya kerusakan silia sel goblet dan kelenjar

mukus bronkioli, sehingga dinding bronkioli menjadi edematous. Juga terjadi edema di

jaringan interstisial peribronkial. Kadang-kadang alveolus terisi cairan edema.

Pneumonia interstisial dapat juga dikatakan sebagai pneumonia fokal/difus, di mana

terjadi infiltrasi edema dan sel-sel radang terhadap jaringan interstisial paru. Septum

alveolus berisi infiltrat limfosit, histiosit, sel plasma dan neutrofil. Dapat timbul pleuritis

apabila peradangan mengenai pleura viseral.5


Gambar 7. Pada fase akut tampak gambaran
bronchial cuffing, yaitu penebalan dan edema dinding
bronkiolus. Corakan bronkovaskular meningkat, hiperaerasi,
bercak-bercak inifiltrat dan efusi pleura juga dapat
ditemukan.3,5

4. Pneumonia Cystis Carinii

Di negara berkembang, pola penyakit pneumonia ini sering dipersulit dengan adanya

imunosupresi akibat infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Pola ini sulit

dikenali, namun petunjuknya adalah pembuluh darah paru tampak tidak berbatas tegas

atau kabur dan paru tampak sedikit opaq. Tidak ditemukan adanya air brochogram

sign. Pola ini sering ditemukan pada infeksi pneumonia Pneumocystis carinii yang

diderita oleh pasien dengan imunosupresi terutama akibat AIDS, infeksi mikoplasma

dan infeksi virus.4

Gambar 8. Gambaran radiologi x-ray :


Bayangan ground-glass opak yang bilateral
simetris atau pola reticulonodula, terutamanya
cenderung mengisi daerah perihiler, namun
dapat juga meluas ke daerah ata dan bawah
paru.6

5. Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi adalah masuknya benda atau zat asing, padat atau cair ke dalam

saluran pernafasan, inhalasi uap atau asap. Pneumonia ini biasanya juga disebabkan

oleh adanya flora orofaring normal yang teraspirasi ke dalam saluran napas.6

Gambar 9. Pada foto thorax menunjukkan


tampak perselubungan homogen bilateral
di kedua lapangan paru yang disertai
dengan adanya endotracheal di atas carina.
Kasus tersebut adalah seorang pria usia 29
tahun, dengan riwayat cerebral palsy dan
gangguan neurologis, di bawa ke rumah
sakit dengan kesadaran menurun.6

II.1 Diagnosis Banding


1. Efusi Pleura
Merupakan suatu kondisi dimana terdapat akumulasi cairan dalam cavum pleura

yang dapat disebabkan oleh banyak kelainan dalam paru. Pada pemeriksaan foto thorax

rutin tegak, cairan pleura tampak perselubungan homogen menutupi struktur paru

bawah yang biasanya relative radiopaq dengan permukaan atas cekung, berjalan dari

lateral atas ke medial bawah. Karena cairan mengisi ruang hemithorax sehingga

jaringan paru akan terdorong ke arah sentral/hilus dan kadang-kadang mendorong

mediastinum ke arah kontralateral.1


Gambar 10. Efusi
pleura dan
Pneumonia.1

Persamaan : Memiliki densitas yang sama yaitu perselubungan yang homogen

berdensitas tinggi (relatif radiopaq).1

Perbedaan : 1,2

- Pada efusi pleura, cairan terakumulasi di dalam cavum pleura sehingga gambaran

khasnya tampak sinus costophrenicus tumpul karena sifat dari cairan selalu mencari

daerah yang terendah, sedangkan pada pneumonia tidak.

- Pada pneumonia khas dapat ditemukan air bronchogram sign, jika proses

perselubungannya telah mengisi sampai 1 lobus parenkim paru

- Yang paling khas, bahwa pada efusi terdapat tanda-tanda pendesakan ke arah

hemithorax yang sehat, hal ini terjadi akibat akumulasi yang terus menerus dari suatu

rongga. Sedangkan pada pneumonia tidak terjadi penurunan atau penambahan

volume paru.

2. Atelektasis
Berarti alveoli mengempis (kolaps). Hal ini dapat terjadi pada satu tempat yang

terlokaslisir di paru, pada seluruh lobus, atau pada seluruh paru. Penyebab yang paling
sering adalah obstruksi saluran napas dan berkurangnya surfaktan pada cairan yang

melapisi alveoli. Karena mengalami hambatan/obstruksi, sehingga aerasi paru dapat

berkurang. Pada gambaran radiologisnya akan memberikan bayangan densitas yang

lebih tinggi.1

Gambar 11.
atelektasis dan
pneumonia4

Persamaan : Memiliki densitas yang sama yaitu perselubungan yang homogen

berdensitas tinggi (relatif radiopaq). 1

Perbedaan :

Karena atelektasis merupakan kondisi dimana paru mengalami kolaps, sehingga pada

gambaran radiologisnya akan tampak tanda-tanda penarikan ke arah hemithorax yang

sakit, sedangkan pada pneumonia tidak. 1,2

3. TBC Paru
Tuberculosis Paru (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis. Basil tuberkel ini menyebabkan reaksi jaringan yang aneh

dalam paru, antara lain (1) daerah yang terinfeksi diserang oleh makrofag dan (2) daerah

lesi dikelilingi oleh jaringan fibrotik untuk membentuk yang idsebut tuberkel. Proses
pembentukan dinding ini membantu membatasi penyebaran basil tuberkel dalam paru

dan oleh karena itu ia merupakan bagian dari proses protektif melawan infeksi. Tetapi

hampir 3% dari seluruh penderita tuberculosis, jika tidak diobati, maka tidak akan

terbentuk proses pembatasan ini sehingga akan menyebar ke seluruh lapangan paru,

menyebabkan kerusakan jaringan dan pembentukan kavitas abses yang besar. Sehingga

gambaran radiologi yang khas yang sering ditemukan di masyarakat dapat berupa TBC

paru aktif, TBC paru lama aktif, dan TBC paru lama tenang. Gambaran bercak berawan

serta cavitas pada TBC paru biasanya menempati lapangan atas paru.1,2,4

Gambar 12. TBC paru


dan Pneumonia2

Persamaan : Memiliki densitas yang sama yaitu relatif radiopaq. 1

Perbedaan : 1,2

- Pada TBC paru khas tampak bercak berawan pada lapangan paru atas, dan adanya

garis-garis fibrotik dan kasifikasi jika sudah masuk dalam masa penyembuhan
- Sedangkan pada pneumonia, lokasi bisa di mana saja, mengenai 1 lobus (pneumonia

lobaris) dan terdapat air broncogram sign.

4. Tumor paru
Tumor paru menyerupai banyak jenis penyakit paru lain dan tidak mempunyai awitan

yang khas. Tumor paru seringkali menyerupai pneumonitis yang tidak dapat

ditanggulangi. Namun secara radiologik, gambaran tumor paru ini sangat khas

menyerupai nodul yang berbentuk koin (coin lesion). Pemeriksaan Tomografi Komputer

dapat memberikan informasi lebih banyak. Penilaian pada massa primer paru berupa

besarnya densitas massa yang dapat memberi gambaran perselubungan yang inhomogen

pada massa sifat ganas atau homogen pada massa jinak, tepi massa tidak teratur/spikul

pada massa ganas, dan batas rata pada massa jinak. 1

Gambar 13. Tumor paru

dan Pneumonia1

Persamaan : Memiliki densitas yang sama yaitu perselubungan yang homogen

berdensitas tinggi (relatif radiopaq). 1

Perbedaan : 3,6
- Batas dari bayangan dari massa tumor tampak tegas, sedangkan bayangan pada

pneumonia tampat tidak tegas, kecuali jika mengenai 1 lobus yang disebut dengan

pneumonia lobaris

- Tanda air brochogram sign tidak akan ditemukan pada gambaran radiologi tumor

paru.

- Untuk memastikan lebih jauh lagi maka pada klinis tumor paru tidak harus ada

riwayat demam, sedangkan pada pneumonia harus ditemukan riwayat demam.


Daftar Pustaka

1. Colins, Jannette, Eric J. Chest Radiology: The Essentials, 2nd Edition. USA. Lippincott

Williams & Wilkins. 2008

2. Grainger, Allison. Diagnostic Radiology. 5th Edition. USA. Elsevier. 2008

3. Wolfgang. Dahnert. Radiology Review Manual, 6th Edition. Lippincott Williams &

Wilkins. 2006

4. Corr, Peter. Fot Thorax normal dan Infeksi Paru. In: Ramadhani, Dian., Dwijayanthi,

Linda., Dharmawan, Didiek. Mengenali Pola Foto-Foto Diagnostik (terjemahan dari

Patterm Recognation in Diagnostic Imaging). Jakarta: Penerbit EGC. 2010; hal 28, 33-5

5. Muller, Nestar L., Franquet Tomas., Kyung Soo, Lee. Imaging of Pulmonary Infections

1st edition. Lippincott Williams & Wilkins. 2007; Part Bacterial Pneumonia, page 21-8

6. Editors: khan. Ali N. Aspiration of Imaging. In: Lin, Eugene C. Pneumonia. Available

from www.medscape.com updated Januari 3, 2016

Anda mungkin juga menyukai