Anda di halaman 1dari 22

HIPERTENSI

Disusun oleh:
Revina Destiana Samputri, S.Ked
196100802025

Pembimbing:
dr. Elsa Marliska

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Hipertensi primer/ esensial Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang tidak diketahui Akibat suatu penyakit atau kelainan
penyebabnya (insidens 80-95%) mendasari seperti stenosis arteri
renalis, hipertiroid, hiperaldosteronisme
EPIDEMIOLOGI HIPERTENSI

Secara global prevalensi tertinggi peningkatan tekanan darah


usia ≥18 tahun pada tahun 2014 terdapat di Afrika sebesar
30% dan terendah terdapat di Amerika yaitu sebesar 18%.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat
ke-6 dengan prevalensi hipertensi sebesar 24% setelah Bhutan
(27,7%), Timor Leste (26%), Nepal (25,9%), India (25,9%)
dan Bangladeshn(25,1%), sedangkan prevalensi hipetensi
terendah yaitu Srilanka sebesar 21,6%) (WHO, 2015).
EPIDEMIOLOGI HIPERTENSI
Prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran pada Riskesdas Tahun 2018

Hasil Riskesdas 2018 menunjukan


bahwa Provinsi Kalimantan Selatan
memiliki prevalensi tertinggi sebesar
44,13% diikuti oleh Jawa Barat sebesar
39,6%, Kalimantan Timur sebesar
39,3%.
Provinsi Papua memiliki prevensi
hipertensi terendah sebesar 22,2%
diikuti oleh Maluku Utara sebesar
24,65% dan Sumatera Barat sebesar
25,16%.
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
TANDA & GEJALA HIPERTENSI
DIAGNOSIS HIPERTENSI
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium
- sakit kepala rasa seperti Nilai tekanan darah dengan a. laboratorium: darah lengkap,
berputar atau penglihatan menggunakan alat tensimeter. kadar ureum, kreatinin, gula
kabur. Apabila tekanan darah darah,elektrolit,kalsium,asam
- Hipertensi sekunder: ≥ 140/90 mmHg pada dua atau urat.
penggunaan obat-obatan lebih kunjungan, hipertensi b. elektrokardiografi, funduskopi,
(kontrasepsi hormonal, dapat ditegakkan. USG ginjal, foto toraks.
kortikosteroid). c. Fungsi tiroid (TSH,FT4, FT3),
- Faktor risiko : merokok, kadar PTH, kadar serum Na+ dan
obesitas,dislipidemia, K-
diabetes melitus, Riwayat
keluarga dengan penyakit
kardiovaskuler dini ( laki-
laki <55 thn atau
perempuan <65 thn).
DIET PADA HIPERTENSI
DAFTAR PUSTAKA
1. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI Tahun 2018.
2. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hipertensi. 2017. Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
4. Amanda D, Martini S..Hubungan Karakteristik dan Obesitas Sentral Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal
Berkala Epidemiologi,Vol 6: No.I.2018.

Anda mungkin juga menyukai