Anda di halaman 1dari 25

MINI PROJECT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHA


N KONTROL PASIEN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS KARTINI

Oleh: dr. Andi Kurniawan

Dokter Pendamping:
dr. Eva Taruli Siagian
UPT PUSKESMAS KARTINI
KOTA PEMATANG SIANTAR
2020
CONTENTS

BAB I
BAB IV
1 4
PENDAHULUAN:
-Latar Belakang HASIL DAN PEMBAHASAN:
-Tujuan Distribusi Karakteristik Sampel, Hubunga
-Manfaat n Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuh
an Kontrol, Pembahasan
BAB II BAB V
2 TINJAUAN PUSTAKA:
Definisi,etiologi,klasifikasi,factor resiko,
manifestasi,patofisiologi, diagnosa, tatal
5 KESIMPULAN DAN SARAN:
-Kesimpulan
-Saran
aksana,komplikasi,pencegahan
BAB III
3 METODE PENELITIAN:
Desain,tempat dan waktu,populasi,meto
de pengumpulan data,Analisa data
6
The Power of PowerPoint | thepopp.com 2
BAB I
Latar Belakang

Riskesdas (2018) menyatakan prevalensi


hipertensi usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, Apa penyebab Hipertensi tinggi?
tertinggi  Penderita Hipertensi Merasa Sehat (59,
• Tertinggi di Kalimantan Selatan (44. 8%),
1%),  Kunjungan Tidak Teratur Ke Fasyankes
• Terendah di Papua sebesar (22,2%). (31,3%),
• Estimasi jumlah kasus hipertensi di Ind  Minum Obat Tradisional (14,5%),
onesia sebesar 63.309.620 orang, sed  Menggunakan Terapi Lain (12,5%),
angkan angka kematian di Indonesia ak
ibat hipertensi sebesar 427.218 kemati  Lupa Minum Obat (11,5%),
an.  Tidak Mampu Beli Obat (8,1%),
 Terdapat Efek Samping Obat (4,5%), Da
n
 Obat Hipertensi Tidak Tersedia Di Fasy
ankes (2%)
https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-banyak-diidap-masyarakat.html
3
TUJUAN

Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan ket
eraturan kunjungan ke Puskesmas Kartini.

Tujuan Khusus
Mengidentifikasi pengetahuan penderita hipertensi di Puskesmas Kartini d
an mengidentifikasi keteraturan kunjungan penderita hipertensi di Puskes
mas Kartini.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


MANFAAT

Manfaat bagi penulis


1 Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan penulis lebih mendalam ter
hadap penyakit Hipertensi

Manfaat bagi puskesmas


2 Tulisan ini diharapakan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi perumu
san program baru di puskesmas kartini yang bisa meningkatkan kepatuhan kontrol pasi
en hipertensi
Manfaat bagi masyarakat
3 Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya tentang pentingnya kontrol rutin
terhadap penyakit hipertensi

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


BAB II
Tinjauan Pustaka

DEFINISI
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan pembuluh
darah yang persisten ditandai dengan tekanan sistolik
≥140 mmHg dan/atau tekanan diastolik ≥90 mmHg.

ETIOLOGI
80-95% penderita hipertensi digolongkan sebagai hipertensi
primer atau esensial yaitu ketika penyebab hipertensi tidak
dapat diidentifikasi (idiopatik)

5-20% lainnya digolongkan sebagai hipertensi sekunder


seperti: gangguan ginjal, gangguan adrenal,penyempitan
aorta, obstructive sleep apneu, gangguan neurogenik,
endokrin, dan obat-obatan.

Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh Report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Hypertension. 2003; 42: 1206–52 6
KLASIFIKASI
Penentuan derajat hipertensi dilakukan dalam posisi duduk menueur
(JNC VIII)
Tekanan darah sistolik (mmHg) Tekanan darah diastolik
Klasifikasi (mmHg)

Normal < 120 dan < 80

Pre-hipertensi 120 – 139 atau 80 -89

Hipertensi tingkat 1 140 –159 atau 90 – 99

Hipertensi tingkat 2 ≥ 160 atau ≥ 100

Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh Report of the Joint National Committee
on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Hypertension. 2003; 42: 1206–52
7
Faktor yang tidak dapat dikendalikan

1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Riwayat Keluarga

Faktor yang dapat dikendalikan


FAKTOR RESIKO
1. Kebiasaan Merokok
2. Konsumsi Garam
3. Kebiasaan Konsumsi Minum Minuman
Beralkohol
4. Olahraga
5. Psikososial dan stress
6. Hiperlipidemia/hiperkolesterolemia
7. Obesitas
Kasper, Braunwald, Fauci, et al. Harrison’s principles of internal medicine 17th edition. New York: McGrawHill: 2008

Setiawan, Zamhir. Karakteristik sosiodemografi sebagai faktor resiko hipertensi studi ekologi di pulau Jawa tahun 2004 [Tesis].Jakarta: Program Studi Epidemiologi Program Pasca Sarjana FKM-UI;
2006.

Hasurungan, JA.Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Kota Depok tahun 2002 [Tesis]. Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2002.

Thomas M. Habermann, , Amit K. Ghosh. Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook. 1st edition. Canada: Mayo Foundation for Medical Education and Research: 2008. 8
Manifestasi Hypertension
Gejala-gejala yang mudah untuk diamati seperti terjadi pada gejala ringan yaitu pusing atau s
akit kepala, cemas, wajah tampak kemerahan, tengkuk terasa pegal, cepat marah, telinga berd
engung, sulit tidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang,
mimisan (keluar darah di hidung)

9
Pathophysiology Hypertension
Tekanan darah = Cardiac Ouput (CO) X resistention peripheral
Tekanan darah = Cardiac Ouput (CO) X resistension peripheral
Apa saja yang meningkatkan tekanan darah ?????
a. Peningkatan cardiac ouput
• Retensi Natrium
• RAAS
• Hormon Natriuretic peptide

b. Peningkatan retention peripheral


• Aterosklerosis
• Hormon :- Katekolamin `
– Cortisol
– Hormon Tiroid (T3 dan T4)
• Obesitas
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. 2006.

Norman M. Kaplan. Kaplan's Clinical Hypertension 9 th edition. Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins: 2006.

10
Norman M. Kaplan. Kaplan's Clinical Hypertension 9th edition. Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins: 2006.
11
TATALAKSANA FARMAKOLOGI

The PoJames PA, Oparil S, Carter BL et al. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report From
the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA: 2013. 12
Antihypertion Target Dose in No. of Doses per
Medication Initial Daily Dose,
RCTs
mg Day
Reviewed, mg
ACE Inhibitor
Captopril 50 150-200 2
Enlapril 5 20 1-2
Lisinopril 10 40 1

Angiotensin Receptor
Blockers
Eprosartan 400 600-800 1-2
Candesartan 4 16-32 1
Losartan 50 100 1-2
Valsartan 40-80 160-320 1
Irbesartan 75 300 1
β-Blocker
Atenolol 25-50 100 1
Metoprolol 50 100-200 1-2
Calsium Canal Blocker
Amlodipine 2,5 10 1
Diltiazem extended 120-180 360 1
Released
Nifedipin 10 20 1-2
Thiazide type diuretic
Bendroflumethiazide 5 10 1
Chlorthalidone 12,5 12,5-25 1
Hydrochlorothiazide 12,5-25 25-100 1-2
Indapamide 1,25 1,25-2,5 The Power of PowerPoint
1 | thepopp.com 13
Menurunkan faktor risiko yang menyebabkan aterosklero

1
sis.
Asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai o
rgan dan dapat meningkatkan beban kerja jantung

2
Olahraga dan aktifitas fisik
• menjaga berat badan Melakukan aktivitas secara teratur (a
NON FAR M AK O ktivitas fisik aerobik selama 30-45 menit/hari) hingga men
capai 19% hingga 30%.
LO GI Perubahan pola makan

3 • Mengurangi asupan garam


• Diet rendah lemak jenuh
• Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dan susu rendah
lemak.
Menghilangkan stress

4 Ketika stress tubuh akan mengeluarkan hormone kortisol


dan adrenalin yang membuat kerja jantung lebih cepat
Kenning I, Kerandi H, Luehr D, Margolis K, O’Connor P, Pereira C, Schlichte A, Woolley T. Institute for Clinical Systems Improvement. Hypertension Diagnosis and Treatment. Updated
November 2014.
Basuki B, Setianto B. Age, body posture, daily working load – past antihypertensive drugs and risk of hypertension: a rural Indonesia study. Med J Indon. 2001; 10(1): 29-33.
KOMPLIK
Otak
Sekitar 85 % dari stroke karena infark dan sisanya karena hemor
ASI
agik meningkat secara progresif seiring dengan peningkatan teka
nan darah, khususnya pada usia > 65 tahun

Jantung
Penyakit jantung hipertensi merupakan hasil dari perubahan stru
ktur dan fungsi yang menyebabkan pembesaran jantung kiri disf
ungsi diastolik, dan gagal jantung

Ginjal
Hipertensi kronik menyebabkan nefrosklerosis, penyeb
ab yang sering terjadi pada renal insufficiency
PENCEGAHAN

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


BAB III
Metode Penelitian

Tempat dan Waktu Peneli


Desain Penelitian tian Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 50 or


Jenis penelitian analitik Tempat penelitian dilakuka ang pasien hipertensi ,dengan metode no
n- probability sampling jenis consecutive s
n di Puskesmas Kartini. Wa ampling

Desain penelitian yang d ktu penelitian adalah Agust


1. Kriteria inklusi
us-Oktober 2020.
igunakan adalah studi cr a. Pasien hipertensi yang datang ke Pusk
esmas Kartini
oss sectional b. Pasien yang bersedia menjadi respond
en
2. Kriteria eksklusi
c. Pasien yang tidak bisa membaca dan
menulis
b. Pasien yang menolak menjadi respond
en
17
Metode Pengumpulan Data Analisis Data

Jenis data yang dikumpulkan pada p 1. Analisis Univariat

enelitian ini adalah data primer. Inst Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, yaitu tabel distribusi frekuensi tin
rumen yang digunakan untuk penga
gkat pengetahuan tentang hipertensi dan kep
mbilan data adalah dengan pembagi atuhan kontrol
an kuisioner. 2. Analisis Bivariat
 
Untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dan dependen disajikan dalam b
entuk tabel yang di analisis dengan manual a
nalisis.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari Diagram tersebut diketahui bahwa j


Jenis Kelamin umlah responden pada penelitian ini seba
nyak 50 orang. Responden berjenis kela
min laki-laki sebanyak 31 orang (62%) p
erempuan 19 orang (38%)
38%
Menurut Karyadi (2002), menyatakan ba
hwa dimana kejadian hipertensi biasany
62% a lebih banyak pada laki-laki dari pada p
erempuan, dikarenakan laki-laki memiliki
gaya hidup yang cenderung meningkatk
an tekanan darah. Namun pada peremp
uan dewasa mempunyai prevalensi hiper
tensi yang lebih tinggi dari pada laki-laki
laki-laki perempuan hal ini umumnya disebabkan karena per
empuan mengalami kehamilan dan men
ggunakan alat kontrasepsi hormonal.
19
Dari Diagram tersebut diketahui bahwa jumlah
responden pada penelitian ini sebanyak 50 oran
USIA g. responden berusia 30-40 tahun 5 ora
ng (10%) usia >40 tahun 45 orang (90%)

Setiawan Dalimartha (2008), bahwa pen


yakit hipertensi paling dominan pada kel
10% ompok umur 31-55 tahun. Hal ini dikare
nakan seiring bertambahnya usia, tekana
n darah akan cenderung meningkat. Pen
yakit hipertensi umumnya berkembang p
ada saat umur seseorang mencapai paru
90% h baya yakni cenderung meningkat khus
usnya yang berusia lebih dari 40 tahun b
ahkan pada usia lebih dari 60 tahun ke a
tas.
30-40 thn >40 thn

20
kontrol rutin Dari Diagram tersebut diketahui bahwa jumlah r
esponden pada penelitian ini sebanyak 50 orang.
Responden yang menjawab “YA” sebanyak 52%
dan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 48%.

Listiana Devi.dkk( 2020) Kondisi ini men


unjukkan bahwa hampir Keberhasilan pe
ya ngobatan(kontrol) pada pasien hipertensi
48% tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu p
52% eran aktif pasien dan kesediaanya untuk
memeriksakan ke dokter sesuai dengan ja
dwal yang ditentukan serta kepatuhan dal
am meminum obat antihipertensi

The Power of PowerPoint | thepopp.com 21


Dari Diagram tersebut diketahui bahwa jumlah r
tingkat pengetahuan esponden pada penelitian ini sebanyak 50. deng
an tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 64%, se
dang sebanyak 25%, rendah sebanyak 11%.

11% Menurut Notoatmodjo (2007)


tinggi 1. Pengalaman
sedang 2. Tingkat Pendidikan
25% rendah 3. Sumber informasi
64%

The Power of PowerPoint | thepopp.com 22


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

 
KESIMPULAN
  SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, m
1. Perlu meningkatkan pemberian informasi kep
aka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
ada masyarakat dan penguatan edukasi tentan
1. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuh g pentingnya kontrol rutin hipertensi ke puske
an kontrol pada pasien hipertensi di Puskesmas Kartini smas
2. Kepatuhan kontrol responden hipertensi di Puskesmas Karti 2. Perlu pengaturan manajemen pasien kontrol r
ni sebesar 52%, sedangkan responden yang tidak rutin kont utin di Puskesmas Kartini
rol sebesar 48%
3. Seluruh responden yang memiliki pengetahuan cukup tingg
i sebanyak 64%

The Power of PowerPoint | thepopp.com 23


”Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak” – Mahatm
a Gandhi

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24


THANK YOU!

Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai