Anda di halaman 1dari 12

HIPERTENSI PADA ANAK

No Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD PROF. DR.


W.Z JOHANNES
KUPANG
Ditetapkan
Direktur RSUD Prof. Dr. WZ Johannes
PANDUAN Tanggal Terbit Kupang
PRAKTIK KLINIS
( PPK )
DR.drg.Mindo E.Sinaga, M.Kes
Pembina Tk.I
NIP.19640329 199312 1003
Pengertian (Definisi) Suatu kondisi dimana tekanan darah ≥ persentil 95 sesuai
dengan umur, jenis kelamin,dan tinggi badan (lampiran 2).
Etiologi 1. Hipertensi Primer
- Penyebabnya belum jelas
- Berdasarkan faktor risiko
2. Hipertensi Sekunder
- Berdasarkan penyakit yang mendasari
Faktor Risiko 1. Riwayat hipertensi dalam keluarga
2. Berat badan lahir rendah
3. Kegemukan dan obesitas
4. Asap rokok
5. Gaya hidup yang salah
Kriteria Diagnosis 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
Anamnesis 1. Bisa tanpa keluhan apapun (asimtomatik)
2. Keluhan yang dapat muncul curiga adanya hipertensi :
 Nyeri kepala
 Gangguan penglihatan
 Nyeri dada
 Mual muntah
Pemeriksaan fisik 1. Pengukuran TD dilakukan sebanyak 3 kali.
2. Bila TD sistolik pada lengan kanan ternyata tinggi, maka
harus dilakukan pengukuran lengan kiri serta kedua tungkai,
guna menyingkirkan koartasio aorta.
3. Monitor TD ambulatoir dilakukan bila ada dugaan white-coat
hypertension (TD tinggi bila berhadapan dengan dokter,
normal jika berada diluar ruangan periksa dokter)
4. Pemeriksaan fisik identifikasi adanya hipertensi sekunder,
misalnya :
 Indeks massa tubuh : menilai adanya sindrom
metabolik
 Nadi cepat : hipertiroid, pheochromocytoma dan
neuroblastoma
 Pertumbuhan lamban : gagal ginjal kronik
 TD ekstrimitas atas-bawah : coarctation aorta thorakalis
 Pembesaran thymus : hipertiroid
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang (lampiran 4)
- Foto thorax
- EKG
Diagnosis 1. Normotensi
Sistolik dan diastolik kurang dari presentil ke-90
2. Pre-hipertensi
Sistolik atau diastolik lebih besar atau sama dengan persentil
ke-90 tetapi lebih kecil dari presentil ke 95
3. Hipertensi
Sistolik atau diastolik lebih besar atau sama dengan persentil
ke-95
4. Hipertensi derajat 1
Sistolik atau diastolik antara persentil ke-95 dan 99 ditambah
5 mmHg
5. Hipertensi derajat 2
Sistolik atau diastolik di atas persentil ke-99 ditambah 5
mmHg
6. Krisis hipertensi
Tekanan darah melebihi batas hipertensi derajat II atau naik
50%/ satu setengah kali batas atas tekanan darah normal
berdasarkan umur dan jenis kelamin
7. White-coat hypertension
Keadaan dimana tekanan darah > persentil 95 pada
pemeriksaan di klinik atau praktek dokter, sedangkan di luar
tempat kesehatan tersebut tekanan darah normal.
Tatalaksana 1. Sesuai klasifikasi (lampiran 3)
2. Non-Farmakologis
Perubahan pola hidup meliputi:
- Pengontrolan berat badan
- Diet rendah lemak dan garam
- Peningkatan masukan kalium, magnesium, asam folat
- Olahraga yang teratur
3. Farmakologis
 Dimulai bila hipertensi simptomatis, hipertensi sekunder
atau disertai DM tipe 1 atau 2
 Sasaran terapi adalah Penurunan TD hingga mencapai
persentil 90 sesuai usia, jenis kelamin dan tinggi badan.
 Diawali satu jenis obat anti-hipertensi dosis rendah
kemudian dinaikkan bertahap, bila kurang berhasil dapat
diganti dengan obat jenis lain/dikombinasi dengan
golongan lain
 Obat yang sering dipakai: golongan Angiotensin
Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin
Receptor Antagonist (ARB), calcium antagonist, beta
adrenergic blocker dan diuretik. (lampiran 5)
 Krisis hipertensi (lampiran 6)
 Gagal terapi setelah pemberian tiga jenis obat termasuk
diuretik dan modifikasi pola hidup : harus dicari
penyebabnya
Pencegahan 1. Skrinning rutin anak usia 3 tahun atau lebih setiap melakukan
kunjungan ke rumah sakit atau puskesmas
2. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Unit terkait SMF Anak divisi Kardiologi
SMF Anak divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Penelaah Kritis 1. dr. Hendrikus B. Tokan, Sp.A
2. dr. Irene K.L.A. Davidz, Sp.A., M.Kes
3. dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A
4. Dr. dr. Simplicia M. Anggrahini, Sp.A (K)
5. dr. Regina Maya Manubulu, Sp.A., M. Kes
Kepustakaan 1. Sekarwan N, Rachmadi D, Hilmanto D. Konsensus
Tatalaksana Hipertensi pada Anak. Ikat Dokter Anak
Indonesia. 2011;1–14.
2. Haris S, Dimiati H, Anwar MS. Profil Hipertensi pada Anak
di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sari Pediatr.
2016;15(2):105–9.
3. Ruswanti R. Referat Hipertensi Pada Anak. 2017;(April).
4. Lestari HI, Bahrun D. Hipertensi Pada Anak. In: Rachmadi D,
Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H, editors. Buku Ajar
Nefrologi Anak. Ketiga. Jakarta Pusat: Badan Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia; 2017. p. 557–82.
5. Oliver J. Definisi Tekanan Darah. J Chem Inf Model.
2015;53(9):10.
6. Universitas Kristen Indonesia. Fakultas Kedokteran. SO.
Majalah kedokteran F.K.-UKI. Maj Kedokt [Internet].
2018;32(1):30–40. Available from:
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/view/681
7. Falkner B. Hypertension in children. Pediatr Ann.
2006;35(11):1–21.
8. Dharmawan BS. Hipertensi Pada Anak. In: Pudjiastuti TP,
Djer MM, A. SH, Wisnu HT, Prawitasari T, editors. Best
Practices: Pediatrics. Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang
DKI Jakarta; 2013. p. 60–70.

Mengetahui

Pembimbing Klinik I Pembimbing Klinik II


dr. Hendrikus B. Tokan, Sp.A dr. Irene K.L.A. Davidz, Sp.A., M.Kes
LAMPIRAN 1
Lebar Manset Panjang Manset Lingkar Lengan Atas
Usia
(cm) (cm) Maksimal (cm)
Neonatus 4 8 10

Bayi 6 12 15

Anak 9 18 22

Dewasa Muda 10 24 26

Dewasa Tua 13 30 34

Lengan Besar 16 38 44

Paha 20 42 52

Lingkaran Lengan Atas Harus Diukur Tengah-tengah Antara Olekranon dan Akromion

Cuff Pengukur Tekanan Darah

LAMPIRAN 2
Tekanan Darah Anak Laki-Laki Berdasarkan Persentil Usia dan Tinggi Badan

Tekanan Darah Anak Perempuan Berdasarkan Persentil Usia dan Tinggi Badan.
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6

Anda mungkin juga menyukai