Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEPERAWATAN

Hyperparatiroidisme
Kelompok 15
Nur Alfiyanti Ntune R011191093
Herlina Embong Bulan R011191099
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

1
Pendahuluan
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

Hyperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme adalah berlebihnya
produksi hormone paratiroid ditandai dengan dekalsifikasi
tulang dan terbentuknya batu ginjal yang mengandung
kalsium. Hiperparatiroidisme adalah karakter penyakit
yang disebabkan kelebihan sekresi hormon paratiroid,
hormone asam amino polipeptida.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

“ Hiperparatiroidisme dibagi menjadi 2, yaitu


hiperparatiroidisme primer dan sekunder. Hiperparatiroidisme
primer terjadi dua atau tiga kali lebih sering pada wanita
daripada laki-laki dan pada pasien-pasien yang berusia 60-70
tahun. Sedangkan hiperparatiroidisme sekunder disertai
manifestasi yang sama dengan pasien gagal ginjal kronis.
Rakitisi ginjal akibat retensi fosfor akan meningkatkan stimulasi
pada kelenjar paratiroid dan meningkatkan sekresi hormon
paratiroid. (Brunner & Suddath, 2001)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

2
KLASIFIKASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

Hiperparatiroidisme
Primer

Penderita hiperparatiroidisme primer mempunyai


konsentrasi serum hormon paratiroid yang tinggi. Kira-kira
85% dari keseluruhan hiperparatiroid primer disebabkan oleh
adenoma tunggal. Sedangkan 15% lainnya melibatkan berbagai
kelenjar (contoh berbagai adenoma atau hiperplasia). Sedikit
hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh paratiroid
karsinoma.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

Hyperparatirodisme
sekunder
Hiperparatiroidisme sekunder adalah produksi
hormon paratiroid yang berlebihan kerana rangsangan
produksi yang tidak normal. Secara khusus, kelainan ini
berkaitan dengan kegagalan ginjal akut. Penyebab umum
lainnya adalah disebabkan oleh kekurangan vitamin D.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

Hiperparatiroidisme
Tersier

Hiperparatiroidisme tersier adalah perkembangan


dari hiperparatiroidisme sekunder yang telah diderita lama.
Penyakit hiperparatiroidisme tersier ini ditandai dengan
perkembangan hipersekresi hormon paratiroid dan ini akan
menyebabkan peningkatan kalsium di dalam darah yaitu
hiperkalsemia(hypercalcemia).
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

3
ETIOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

85% dari kasus 15% lainnya melibatkan berbagai


hiperparatiroid kelenjar (contoh berbagai
primer disebabkan adenoma atau
oleh adenoma hyperplasia).Biasanya herediter
tunggal. dan frekuensinya berhubungan
dengan kelainan endokrin lainnya.

Sedikit kasus Pembesaran dari kelenjar yang


hiperparatiroidisme multiple umumnya jenis adenoma
utama disebabkan yang ganda. Pada ± 15 % pasien
oleh paratiroid semua kelenjar hiperfungsi; chief
karsinoma. cell parathyroid hyperplasia.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

MANIFESTASI KLINIS
4
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

Tanda dan gejala:


1. Mudah lelah
2. Kelemahan otot
3. Mual muntah
4. Konstipasi
5. Batu Ginjal
6. Hipertensi
7. Nyeri skelet
8. Aritmia jantung
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

PATHWAY
5
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
6
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

 Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan


T4). TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis
keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf
pusat atau kelenjar tiroid.
 Bebas T3 (triodotironin)
 Bebas T4 (tiroksin)

 Kalsium serum meninggi


 Fosfat serum rendah
 Fosfatase alkai meninggi
 Kalsium dan fosfat dalam urin bertambah
 Rontgen.

16
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

Pencegahan :
• Minum banyak cairan khususnya air putih
• Latihan
• Penuhi kebutuhan vitamin D
• Jangan merokok
• Waspada terhndap kondisi yang dapat meningkatkan
kadar kalsium

17
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN
7
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan

1 2 3

Nyeri akut intoleransi aktivitas kekurangan volume cairan


(00132) berhubungan dengan (00092) berhubungan dengan (00027) berhubungan dengan
agen cedera fisik (penyakit) kelemahan otot kehilangan cairan aktif

4 5 6
ketidakseimbangan nutrisi: Konstipasi faktor yang Penurunan curah jantung
kurang dari kebutuhan tubuh
(00002) berhubungan dengan
berhubungan : peristaltik Factor yang berhubungan
anoreksia meningkat :Aritmia

7 Ketidakefektifan perfusi jaringan


perifer
Factor yang berhubungan :
hipertensi 19
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAFTAR PUSTAKA
Alvian, 2011, Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan , diakses pada tanggal 28 februari 2021
(http;//google.com)

Fauan, 2011, Asuhan keperawatan hiperparatiroid , diaskes pada 28 februari 2021


(http://file///D:/materi%20kuliah/semester%20IV/kelompok%203/data%20hiperparatiroid/Hiperparatiroidisme%2
0%20%20Kumpulan%20Asuhan%20Keperawatan.htm)

Lissa, 2012, Askep Hiperparatiroid, di askes pada 01 maret 2021


(http://file///D:/materi%20kuliah/semester%20IV/kelompok%203/data%20hiperparatiroid/Sw33t%20memory%2
0%20ASKEP%20Hiperparatiroid.htm)

Butcher, H., Dochterman, J., Buluchek, G., & Wagner, C. (2018). Nursing Interventions Classification.
Yogyakarta: Mocomedia.

Nanda International. (2017). Nursing Diagnoses 2018-2020: Definitions and Classification (Nanda International)
11th Ed. Philladelphia: Wiley Blackwell

Moorhead, S., Swanson, E., Johnson, M., & Maas, M. (2018). Nursing Outcomes Calssification (NOC).
Yogyakarta: Mocomedia.

20
.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai