Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

Hubungan Antara Hiperurisemia dan Hiperkolesterolemia


dengan Umur
di Panti Werdha STW RIA Pembangunan Cibubur

Disusun Oleh :
Petrus Mario Tromp Ipsan (406182017)
Aldi firdaus (406182018)
Pembimbing :
Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, SpKJ

KEPANITERAAN ILMU GERIATRI


PERIODE 11Maret 2019 – 14 April 2019
SASANA TRESNA WERDHA RIA PEMBANGUNAN CIBUBUR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
LATAR BELAKANG
• Pengertian lanjut usia menurut Undang-Undang (UU)
Nomor 13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia menyatakan bahwa individu yang telah berusia
60 tahun dikategorikan kedalam golongan lanjut usia
(lansia).
• World Health Organization (WHO) penderita hiperurisemia
di Indonesia sebesar 81%.3 Lansia akan merasakan nyeri
pada persendian yang diakibatkan penimbunan purin,
kondisi ini dapat terjadi karena hiperurisemia.
• Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi di mana kadar
kolesterol darah melebihi batas normal, mencapai ≥ 240
mg/dl. Risiko hiperkolesterolemia meningkat seiring dengan
bertambahnya usia.
Hiperurisemia
• Definisi : keadaan dimana terjadi peningkatan
kadar asam urat darah lebih dari normal. Untuk
laki-laki, ambang normalnya dalam darah
adalah 7,0 mg/dL, sedangkan pada perempuan
normalnya adalah 5,7 mg/dL darah.
• Epidemiologi : Pada studi hiperurisemia di rumah
sakit akan ditemukan angka prevalensi yang lebih
tinggi antara 17-28%. . Prevalensi hiperurisemia
berbeda-beda pada setiap golongan umur dan
meningkat pada usia 30 tahun pada pria dan
usia 50 tahun pada wanita.
Hiperurisemia
• Etiologi & Faktor Risiko : genetik, usia, jenis
kelamin, obesitas, nutrisi, obat-obatan,
hipertensi, diabetes melitus, gagal ginjal,
konsumsi alkohol.
• Klasifikasi : primer, sekunder, idiopatik
• Patofisiologi : Asam urat serum berlebih 
kelarutan  kristalisasi natrium urat di
jaringan lunak & sendi  reaksi inflamasi &
arthritis gout.
Hiperurisemia
• Manifestasi Klinis : hiperurisemia asimtomatik,
arthritis gout, penyakit ginjal.
• Penegakan Diagnosis : Anamnesis, PF, PP
• Tatalaksana :
– Farmako : allopurinol, probenesid, sulfinpirazon,
– Non Farmako : Diet rendah purin
Hiperurisemia
• Pencegahan :
– Hindari kegemukan
– Kurangi asupan makanan tinggi purin
– Banyak minum / tinggi cairan
– Hindari latihan fisik berlebihan
– Hindari berat badan kurang
– Kurangi konsumsi makanan berlemak
– Kurangi konsumsi alkohol
Hiperurisemia
• Komplikasi :
– Kencing batu
– Merusak ginjal
– Penyakit jantung
– Stroke
– Peradangan tulang
• Prognosis : Prognosis umumnya tidak
mengancam jiwa, namun quo ad fungsionam
dan sanationamnya adalah dubia ad bonam.
Hubungan Hiperurisemia dengan
Umur
• Usia 40 tahun keatas kadar asam urat tinggi 
risiko penyakit gout. Disebabkan oleh
penurunan enzim hypoxantine guanine
phosphoribosyl transferase (HGPT)  purin
akan dimetabolisme oleh xanthine oxidase
menjadi asam urat  menyebabkan
kandungan asam urat meningkat sehingga
terjadi hiperurisemia
Hiperkolesterolemia
• Definisi : satu gangguan kadar lemak dalam
darah (dislipidemia) yaitu kadar kolesterol
total dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
• Etiologi dan Faktor Risiko : usia, riwayat
keluarga dengan hiperlipidemia, obesitas, diet
kaya lemak, kurang olahraga, penyalahgunaan
alkohol, diabetes yang tidak terkontrol dengan
baik, hipotiroidisme.
Hiperkolesterolemia
• Patofisiologi : Peningkatan lipid dalam darah akan
mempengaruhi kolesterol, trigliserida dan keduanya
(hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia atau
kombinasinya yaitu hiperlipidemia). Pasien dengan
hiperkolesterolemia merupakan gangguan yang
bersifat familial, berhubungan dengan kelebihan berat
badan dan diet. Makanan berlemak  meningkatkan
sintesis kolesterol di hepar yang menyebabkan
penurunan densitas reseptor LDL di serum (> 135
mg/dl)  Ikatan LDL mudah melepaskan lemak  plak
pada dinding pembuluh darah  arterosklerosis dan
penyakit jantung koroner.
Hiperkolesterolemia
• Klasifikasi : Primer & Sekunder
• Diagnosis : Anamnesis, PF, PP
• Terapi :
– Non farmako : terapi nutrisi medis, aktivitas fisik,
tidak merokok
– Farmako : statin, resin, fibrat, niasin, ezetimibe,
asam lemak omega-3
Hiperkolesterolemia
• Komplikasi : Aterosklerosis, Penyakit Jantung
Koroner, Stroke, Pankreatitis Akut.
• Prognosis : Risiko menjadi PJK dalam 10 tahun.
Hubungan Hiperkolesterolemia
dengan Umur
• Peningkatan kadar kolesterol total ini berjalan
seiring dengan bertambahnya usia.
Berkurangya aktivitas reseptor LDL 
Banyaknya kadar LDL yang tidak tertangkap
oleh reseptor LDL  Kadar LDL meningkat dan
akan lebih lama berada dalam peredaran
darah  Kolesterol yang kadarnya tinggi
dalam darah menunjukkan tingginya pula
kadar kolesterol total dalam darah.
Kesimpulan
• Hiperurisemia adalah keadaan peningkatan kadar
asam urat yang berlebihan didalam tubuh.
Hiperurisemia dapat menyebabkan penimbunan
kristal asam urat. Hubungan hiperurisemia
dengan usia terjadi akibat dari penurunan enzim
hypoxantine guanine phosphoribosyl transferase
(HGPT) sehingga purin akan dimetabolisme oleh
xanthine oxidase menjadi asam urat, yang
menyebabkan kandungan asam urat meningkat
sehingga terjadi hiperurisemia.
Kesimpulan
• Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan
kadar lemak dalam darah yaitu kadar kolesterol
total dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
Terjadinya peningkatan kadar kolesterol total ini
berjalan seiring dengan bertambahnya usia. Usia
yang semakin bertambah sejalan dengan
berkurangya aktivitas reseptor LDL. Hal tersebut
mengakibatkan banyaknya kadar LDL yang tidak
tertangkap oleh reseptor LDL sehingga
menjadikan kadar LDL meningkat dan akan lebih
lama berada dalam peredaran darah.

Anda mungkin juga menyukai