Anda di halaman 1dari 21

EDUKASI

HIPERTENSI
HIPERTENSI

• Gangguan pada pembuluh darah yg mengakibatkan suplai oksigen


dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkan

• faktor risiko penyakit jantung koroner yang kurang diwaspadai 


gejala asimtomatis

• SILENT KILLER  banyak penderita yang mengabaikan perjalanan


lanjut hipertensi
PENYEBAB
• Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output
atau peningkatan tekanan perifer.

• Hipertensi sekunder/
 Hipertensi primer/ renal :
esensial/ idiopatik : • sekitar 5%
 terjadi 95% • penyebab spesifik :
 faktor yg penggunaan
mempengaruhi : esterogen, penyakit
genetik, lingkungan, dll ginjal, hipertensi
 faktor yg meningkatkan vaskular renal,
: obesitas, alkohol, hipertensi yg
merokok, polisitemia berhubungan dgn
(darah kental) kehamilan, koarktasio
aorta (penyempitan
lumen aorta), dll
FAKTOR RISIKO
• Faktor yg tidak dapat diubah :
• Umur
• Jenis kelamin
• Riwayat keluarga
• Sosial ekonomi
• Ras
• Faktor yg dapat diubah :
• Kegemukan (obesitas ) : BMI >30 kg/m2
• Sensitivitas sodium (garam) : makanan cepat saji >> jumlah
sodium
• Penggunaan alkohol
• Penggunaan pil kontrasepsi
• Kurangnya aktifitas fisik
• Beberapa obat2an : amphetamin, diet pil
• Merokok
GEJALA HIPERTENSI
• Pasien hipertensi mungkin tidak merasakan gejala yang
berarti.
• Onset hipertensi yang bertahap disebut sebagai silent killer.
Ketika terjadi kenaikan darah penderita dapat merasakan gejal sakit kepala,
mengantuk, keletihan, sulit tidur, gemetaran, mimisan, atau penglihatan kabur

HIPERTENSI BERAT dapat ditemukan penderita yang mengalami sakit kepala,


kerusakan penglihatan, kejang, bahkan bisa sampai koma.
PEMERIKSAAN
 Hemoglobin / hematokrit : untuk mengkaji hubungan dari sel – sel
terhadap volume cairan ( viskositas ) dan dapat mengindikasikan
factor – factor resiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia.
 BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjal
 Glukosa :Hiperglikemi ( diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi )
dapat diakibatkan oleh peningkatan katekolamin ( meningkatkan
hipertensi )
 Kalium serum : Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron
utama ( penyebab ) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
 Kalsium serum : Peningkatan kadar kalsium serum dapat
menyebabkan hipertensi
 Kolesterol dan trigliserid serum : Peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk / adanya pembentukan plak
ateromatosa ( efek kardiovaskuler )
 Pemeriksaan tiroid : Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi
dan hipertensi
 Kadar aldosteron urin/serum : Untuk mengkaji aldosteronisme primer
( penyebab
 Urinalisa : Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau
adanya diabetes.
 Asam urat : Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
 Steroid urin : Kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme
 IVP : Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal / ureter
 Foto dada : Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran
jantung
 CT scan : Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati
 EKG : Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi
TERAPI
• Prinsipnya : untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90
mmHg.
TERAPI
• Modifikasi gaya hidup sehat :
• menurunkan berat badan jika ada kegemukan,
• mengurangi minum alcohol,
• meningkatkan aktivitas fisik aerobik,
• mengurangi asupan garam,
• mempertahankan asupan kalium yang adekuat,
• mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat,
• menghentikan merokok,
• mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
• Obat – obatan : ikuti resep dan anjuran dokter.
POLA MAKAN UNTUK
PENDERITA HIPERTENSI
 Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
◦ Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
◦ Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita.
◦ Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan
jenis makanan dalam daftar diet

dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½


sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar
natrium.
Makanan yang harus dihindari atau
dibatasi adalah:
 Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
 Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
craker, keripik dan makanan kering yang asin).
 Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
 Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
 Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing),
kuning telur, kulit ayam).
 Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium.
 Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
RENCANA DIET DASH (Dietary
Approaches to Stop Hypertension)
Rencana diet ini didasarkan pada susunan makanan yang kaya buah-
buahan dan sayuran, susu rendah lemak atau tanpa lemak, dan biji-
bijian dengan komposisi (untuk rencana makan 2.100 kalori):
 Karbohidrat = 55% dari kalori
 Lemak = 27% dari kalori
 Lemak jenuh = 6% dari kalori
 Protein = 18% dari kalori
 Sodium = 2.300 mg
 Kalium = 4.700 mg
 Kalsium = 1.250 mg
 Magnesium = 500 mg
 Kolesterol = 150 mg
 Serat = 30 g
KOMPLIKASI
Stroke : akibat perdarahan tekanan tinggi di otak / embolus
yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan
tinggi / apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak
mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah ke
daerah-daerah yang diperdarahinya berkurang
Infark miokard : apabila arteri koroner yang arterosklerosis
tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau
apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah
melalui pembuluh darah tersebut
KOMPLIKASI
Gagal Ginjal : terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kepiler ginjal, glomerolus
Gagal jantung : ketidakmampuan jantung dalam memompa darah
yang kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan
terkumpul di paru,kaki dan jaringan lain
Ensefalopati : terjadi terutama pada hipertensi maligna (hipertensi
yang cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan
peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan ke dalam ruang
intertisium diseluruh susunan saraf pusat. Neron-neron disekitarnya
kolap dan terjadi koma serta kematian

Anda mungkin juga menyukai