2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan resiko morbiditas dan mortilitas prematur yang
meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik.
Kedaruratan hipertensi terjadi apabila peningkatan tekanan darah harus
diturunkan sesegera mungkin. Peningkatan tekanan darah akut yang
mengancam jiwa ini memerlukan penanganan segera dalam perawatan intensif
karena dapat menimbulkan kerusakan serius pada organ lain di tubuh.
Kedaruratan hipertensi terjadi pada penderita dengan hipertensi yang
tidak terkontrol atau mereka yang tiba-tiba menghentikan pengobatan. Adanya
komplikasi serius yang bisa diakibatkan oleh hipertensi yang tidak ditangani
dengan baik menunjukkan perlunya penanganan segera dan kesiapsiagaan
perawat dalam menangani perawatannya.
B. TUJUAN
1. Untuk mendapatkan pemahaman tentang pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Hipertensi dengan benar
2. Dapat melaksanakan pengkajian pada klien Hipertensi
3. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat pada klien
Hipertensi
4. Dapat menyusun perencanaan keperawatan yang tepat pada klien
Hipertensi
5. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien Hipertensi
6. Dapat melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada klien
Hipertensi
7. Dapat mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan dengan benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan konsisten diatas 140/90 mmHg.
B. KLASIFIKASI
a. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi
1) Hipertensi Esensial (idiopatik/primer)
90% penderita hipertensi adalah penderita hipertensi esensial
(primer). Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas. Beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi esensial yaitu faktor genetik,
stres, usia, jenis kelamin, merokok, dan diet (peningkatan penggunaan
garam dan berkurangnya asupan kalium atau kalsium).
2) Hipertensi Sekunder
Prevalensi hipertensi ini hanya 6-8% dari seluruh penderita
hipertensi. Disebabkan oleh penyakit lain, obat, dll. Penyebab
hipertensi sekunder yaitu kelainan ginjal, obesitas, retensi insulin,
hipertiroidisme, pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi oral,
kortikosteroid, anti depresan.
b. Klasifikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi
Klasifikasi derajat hipertensi berdasarkan JNC-VII adalah :
D. FAKTOR RESIKO
G. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
1. Non Medikamentosa
Pengendalian faktor resiko, promosi kesehatan untuk mengendalikan
faktor resiko, diantaranya :
a. Turunkan berat badan pada obesitas
b. Pembatasan konsumsi garam dapur
c. Diet rendah lemak jenuh
d. Hentikan konsumsi alkohol
e. Hentikan kebiasaan merokok
f. Olahraga teratur
g. Pola makan yang sehat
h. Istirahat yang cukup dan hindari stres
i. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah)
j. Diet hipertensi (hindari makanan yang diolah dengan kadar garam
dapur yang tinggi, hindari makanan berkolesterol tinggi)
2. Medikamentosa
a. Hipertensi ringan sampai sedang, diatasi dengan pengobatan non
medikamentosa selama 2-4 minggu. Medika mentosa hipertensi stage
1 mulai salah satu obat berikut :
Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dosis tunggal pagi
hari
Propanolol 2x20-40 mg sehari
Methyldopa
MgSO4
Captopril 2-3 x 12,5 mg sehari
Nifedipin long acting (short acting tidak dianjurkan) 1x20-60
mg
Tensigard 3x1 tablet
Amlodipin 1 x 5-10 mg
Diltiazem (3x30-60 mg sehari)
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
1) Identitas Pasien
Lakukan pengkajian pada identitas pasien, yang meliputi : nama, jenis
kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama, tanggal
pengkajian, tanggal dan jam MRS, nomor MR, diagnosa medis.
2) Identitas Penanggungjawab
Lakukan pengkajian pada identitas penanggungjawab, yang meliputi
nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, alamat, hubungan dengan
pasien.
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Biasanya klien datang ke rumah sakit dengan keluhan: nyeri kepala,
pusing, mata berkunang, tengkuk terasa berat, susah tidur, jantung
berdebar, dll.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien sakit kepala, mata berkunang, tengkuk terasa berat,
hasil pengukuran tekanan darah berada di atas nilai normal.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya pada klien ini mempunyai riwayat hipertensi, merokok,
kebiasaan minum alkohol, pola diet tidak sehat (peningkatan
penggunaan garam dan berkurangnya asupan kalium atau kalsium),
menderita penyakit tertentu atau penggunaan obat tertentu dalam
waktu yang lama (pil KB, kortikosteroid, siklosporin, eritroprotein,
kokain, penyalahgunaan narkoba).
Faktor Risiko
Keabnormalan masa Intervensi Pendukung
protrombin dan/atau masa Edukasi Diet
tromboplastin parsial Edukasi Program
Penurunan kinerja ventrikel Pengobatam
kiri Pemantauan Tanda
Aterosklerosis aorta Vital
Fibrilasi Atrium Pemantauan Neurologis
Hipertensi
Embolisme
Hiperkolesteronemia
Stenosis Mitral
Infark Miokard akut