Anda di halaman 1dari 2

NAma Dwi Agustyanti

NIM 02022030005

RESUME:

HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN


HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT
JALAN DI POLIKLINIK JANTUNG RS UMUM DAERAH
KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

PENDAHULUAN
Hiperkolesterolemia adalah kadar kolesterol didalam darah yang merupakan
salah satu factor resiko terjadinya penyakit jantung koroner dan bisa menyebabkan
kematian.
Karena konsumsi santan dan gorengan (sumber lemak jenuh) masyarakat
Indonesia terutama orang Pekalongan sangat tinggi maka diteliti lebih lanjut apakah
ada hubungan pola konsumsi lemak dengan kejadian hiperkolesterolemia.
METODE
- Jenis penelitian yang digunakan kasus control dengan perbandingan 1:1
- Tempat: poliklinik jantung RS UMUM Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan
- Populasi : semua pasien rawat jalan di poliklinik jantung usia >40tahun
- Pengambilan sampel dengan quota sampling yaitu pengambilan sampel
secara berjatah
- Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji person Chi Square.
PEMBAHASAN
1. Karakteristik sampel menurut jenis kelamin
Menurut framinghan heart studi pria resiko terjadi hiperkolesterolemia lebih
besar dari pada Wanita, tetapi resiko akan sama pada usia 45 sampai 54
tahun.

2. Karakteristik sampel menurut umur


Sebagian besar hiperkolesterolemia terjadi pada usia diatas 45 tahun
dan persentase terbesar terdapat pada kisaran umur 55 – 64 tahun sebanyak
6 orang. Makin tua seseorang menyebabkan aktifitas reseptor LDL juga
berkurang, sehinga LDL tidak tertangkap pleh reseptor LDL maka LDL
meningkat dan lebih lama berada dalam sirkulasi darah.

3. Karakteristik Sampel berdasarkan Status Gizi


Kegemukan terjadi karena bertambah banyaknya lemak dalam
tubuh baik kolesterol maupun trigliserid dibandingkan orang yang normal
berat badannya sehingga memaksa jantung bekerja lebih keras.
Maka cenderung mendorong kegagalan jantung .
4. Kebiasaan merokok
Merokok menurunkan kadar kolesterol HDL, yang berarti
meningkatkan resiko PJK. Makin banyak jumlah rokok yang dihisap makin
besar penurunan HDL.

5. Konsumsi serat
Semakin tinggi konsumsi serat maka resiko penyakit jantung coroner semakin
rendah.
Konsumsi Lemak Hubungannya dengan Kejadian Hiperkolesterolemia
Semakin tinggi konsumsi lemak jenuh seperti minyak kelapa, santan kental, daging
berlemak dan jeroan maka semakin tinggi pula kejadian hiperkolesterolemia.
KESIMPULAN
Ada hubungan antara konsumsi lemak dengan kejadian hiperkolesterolemia

Anda mungkin juga menyukai