TAHUN 2020
NASKAH PUBLIKASI
ABSTRAK
1
Mahasiswa S-1 Keperawatan, STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
2
Dosen Prodi Studi Sarjana Keperawatan, STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarta
DESCRIPTIVE STUDY OF EMOTIONAL BEHAVIOR PROBLEMS
IN CHILDREN IN POST-EARTHQUAKE AND TSUNAMI
PROSECOLAH IN HUNTARAN BALAROA
KOTA PALUCENTRAL
SULAWESI IN 2020
1 2
Elvira K Toridu Ignasia Yunita Sari
ABSTRACT
Methods: The design of the research was descriptive. The population in this
study was 60 people. Sampling techniques use accidental sampling with a
sample of 36 respondents. The measuring instrument a questionnaire for
emotional behavior Problems (KMPE) analyzed with Univariat.
1
Srudent of Bechelor of nursing, BethesdaInstitute for Health Sciences
2
Lecturers at Nursing Program,Bethesda Institute for Health Sciences
PENDAHULUAN
Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan
1
penghidupan masyarakat . Sebuah survey setelah peristwa bencana sebagian
besar populasi korban tetap memiliki reaksi psikologis yang normal, sekitar 15-
20% akan mengalami gangguan perilaku ringan atau sedang yang merujuk pada
kondisi (Post Traumatic Stres Disorder (PTSD). Sementara 3-4% akan
mengalami gangguan berat seperti psikosis, depresi berat dan kecemasan yang
2.
tinggi September 2018 pukul 18.02 waktu indonesia tengah (WITA) terjadi
gempa bumi berkekuatan 7.4 skala richter (SR) diikuti dengan tsunami dan
3
likuefaksi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya .
Dampak dari Gempa dan tsunami akan menimbulkan masalah kesehatan bukan
1
hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga masalah psikologis . Anak merupakan
salah satu kelompok usia yang rentan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
gempa dan tsunami baik secara fisik maupun. Dampak yang dapat terjadi pada
anak yang mengalami gangguan perilaku dan emosional yaitu anak menjadi
tidak percaya diri, tidak berkarakter, kurang terampil, lebih agresif, lebih mudah
marah, dan kesepian, akibat dari dampak tersebut akan menghambat
5
perkembangan perilaku emosional anak .
Studi pendahuluan yang peneliti lakuan kedua kali dari Koordinator Huntaran
Balaroa tanggal 04 Oktober 2019 jumlah anak prasekolah sebanyak 60 orang.
Hasil wawancara dengan 8 orang orang tua yang berada di Huntaran Balaroa
dengan memberikan pertanyaan “apakah anak anda mudah marah, menangis,
takut dan cemas yang berlebihan?” terdapat enam orang tua anak dengan
keluhan bahwa anak sering marah tanpa alasan, perasaan ketakutan berlebihan,
dan sering menangis. Dua orang tua anak mengeluh anaknya tidak mau
berpisah dengan orang tuanya, kebinggungan, sering terbangun di malam hari.
METODE
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain deskriptif. Penelitian ini
dilakukan di Huntaran Balaroa Kota Palu Sulawesi Tengah pada tanggal 01
Januari–06 Januari 2020. Pengambilan sampel menggunakan Accidental
sampling dengan jumblah sampel 36 responden. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian Kuesioner Masalah Perilaku Emosional (KMPE).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Orang Tua
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Karakteristik Orang Tua di Huntaran Balaroa
Kota Palu Sulawesi Tengah
No Karakteristik Kategori Frekuensi (n) Presentasi (%)
1 17 – 25 Thn 9 25, 0 %
26 – 35 Thn 17 47, 2 %
Usia 36 – 45 Thn 9 25, 0 %
46 – 55 Thn 1 2, 8 %
Total 36 100, 0 %
2 Jenis kelamin Laki-laki 7 19, 4 %
Perempuan 29 80, 6 %
Total 36 100, 0 %
SD 2 5, 6 %
Pendidikan SM P 9 25, 0 %
3 SMA 20 55, 6 %
PT 5 13, 9 %
Total 36 100, 0 %
IRT 21 58, 3 %
4 Pekerjaan PNS 1 2, 8 %
Wiraswasta 14 38, 9 %
Total 36 100, 0 %
Data Primer, Teroleh 2020
b. Karakteristik Anak
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Karakteristik Anak di Huntaran Balaroa Kota Palu
Sulawesi Tengah