Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian ADL (Activity of Daily Living) Pada Lansia

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ADL


(ACTIVITY OF DAILY LIVING) PADA LANSIA

Hidayati Indah Sari1, Sri Nur Hartiningsih2


STIKes Surya Global Yogyakarta
Jl. Ringroad Selatan Blado, Balong Lor, Potorono, Kec.Banguntapan, Bantul DIY 55194
Email: Hidayatiindahsari16@gmail.com (089673729540)

ABSTRAK
Latar Belakang:Meningkatnya angka harapan hidup pada lansia akan berdampak pada peningkatan
populasi lansia, yang juga akan berpotensi menimbulkan permasalahan pada lansia yaitu masalah ekonomi,
budaya serta kesehatan fisik dan jiwa pada lanjut usia yang akan berdampak pada masalah kecemasan
pada lansia. Kecemasan yang berlebihan akan mempengaruhi kemandirian pada lansia. Tujuan:Untuk
menganalisis hubungan tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL (Activity Of Daily Living)
pada Lansia di Balai (PSTW) Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta.Metode:Desain penelitian ini
menggunakandescriptive correlational dengan pendekatan cross sectional. Populasi lansia pada penelitian
ini adalah semua lansia yang berjumlah 75 lansia yang tinggal di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan
Bantul Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total sampling, serta uji
statistic yang digunakan kendall’s Tau.Hasil: Hasil menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat
kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) pada lansia di Balai (PSTW) Unit
Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta, dengan nilai koefisien korelasi kendall’s Tau sebesar -,428 dan
p value sebesar 0,000 (p<0,01).Kesimpulan:Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan
dengan tingkat kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) pada lansia dimana hasil korelasi negatif artinya
semakin tinggi tingkat kecemasan semakin rendah tingkat kemandirian pada lansia.

Kata kunci: Lansia, Kecemasan, Kemandirian ADL

PENDAHULUAN Peningkatan jumlah lansia tersebut juga


Indonesia diperkirakan akan mengalami berpotensi menimbulkan berbagai macam
“elderly population boom” pada 2 dekade awal permasalahan baik dari aspek social, ekonomi,
abad ke-21 sebagai dampak dari baby boom pada budaya serta kesehatan fisik dan jiwa pada lanjut
beberapa puluh tahun lalu. BPS memproyeksikan usia permasalahan psikologis muncul bila lansia
pa da ta hun 2045 Indone si a a kan m e m i l i ki tidak mampu menyelesaikan masalah yang timbul
sekitar 63,31 juta lansia atau hampir mencapai sebagai akibat dari proses menua, salah satunya
20% populasi. Bahkan, proyeksi PBB juga adalah perasaan cemas. Jika perasaan cemas terus-
menyebutkan bahwa persentase lansia Indonesia menerus dialami lansia, maka kondisi tersebut
akan mencapai 25% pada tahun 2050 atau sekitar dapat mempengaruhi status kesehatan lansia baik
74 juta lansia dan sebagian besar provinsi dengan fisik maupun mental, sehingga akan berdampak
persentase penduduk lansia terbanyak. Dan pada kegiatan beraktivitas sehari-hari lansia.
menurut Data Susenas Maret 2018 menunjukkan (Tampi, 2014 dalam Khasanah Uswatun, 2016).
bahwa provinsi dengan persentase penduduk lansia Permasalahanpsikologis yang sering dialami
terbanyak pada tahun 2018 adalah DI Yogyakarta oleh lansia meliputi kecemasan, kesepian, mudah
(12,37%), Jawa Tengah (12,34%), Jawa Timur tersinggung, ketakutan, hilangnya percaya diri
(11,66%), Sulawesi Utara (10,26%), dan Bali dan ketakutan yang dialami oleh lansia. Hal ini
(9,68%). (Statistik Penduduk Lansia, 2018). dampak pada kecemasan yang dialami oleh lansia

29
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 1, Januari 2020: 29-38

yaitu terjadinya penurunan aktivitas fisik dan status dalam penelitian ini yaitu total sampling, serta uji
fungsional. Kemandirian adalah adalah kebebasan statistic yang digunakan kendall’s Tau. Instrumen
untuk bertindak, tidak tergantung pada orang yang digunakan pada tingkat kecemasan yaitu
lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas kuesioner Geriatric Anxiety Scale (GAS) dan alat
mengatur diri sendiri atau aktivitas seseorang ukur untuk tingkat kemandirian ADL (Activity Of
baik individu maupun kelompok dari berbagai Daily Living) berupa Index Barthel (IB).
kesehatan atau penyakit. (Rohaedi Slamet, 2016).
Ha si l pe ne l i t i a n ya ng di l a kuka n ol e h HASIL
Endang Setyaningsih & Setyawan Saelan (2017) 1. Karakteristik Responden
Menunjukkan bahwa terdapat hubungan sangat Karakteristik responden dalam penelitian ini
nyata anatara kecemasan dengan kualita hidup dijelaskan dengan menggunakan tabel distribusi
didapatkan hasil kecemasan dengan kualita frekuensi responden meliputi usia, jenis kelamin,
hidup sebanyak 17 (42,5%) yang mengalami pendidikan, lama tinggal di panti, dan status
kecemasan dan untk kualitas hidup sebanyak diantaranya sebagai berikut:
16 (40,0%), dampak kecemasan yang belebihan
akan mengalami kemunduran kemampuan tubuh Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut
sehingga semakin lama tidak berdaya dalam Kelompok Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan,
Status Lama Tinggal Di Panti Di Balai (PSTW)
mencukupi kehidupannya dan lansia akan merasa
Unit Budhi Luhur Kasongan Yogyakarta
khawatir setiap harinya.
Frekuensi Persentase
Studi pendahuluan yang dilakukan di Balai Karakteristik
(F) (%)
(PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Usia
60-74 tahun 50 66,7
Yogyakarta jumlah lansia yang tinggal di panti 75-89 tahun 24 32,0
> 90 tahun 1 1,3
sebanyak 95 lansia. Lansia yang tinggal di panti
Jenis Kelamin
yang dapat melakukan aktivitas secara mandiri Laki-laki 33 44,0
berjumlah 50 orang lansia, lansia yang memiliki Perempan 42 56,0
Pendidikan
ketergantungan sebagian berjumlah 25 orang SD SMP 38 50,7
dan lansia yang ketergantungan total berjumlah SMA 21 28,0
D3/S1/S2 12 16,0
20 orang berdasarkan wawancara dan observasi 4 5,3
kepada 8 responden 4 lansia mengatakan dirinya Lama Tinggal di Panti
0-5 tahun 64 85,3
merasa cemas dikarenakan ada faktor-faktor 6-10 tahun 7 9,3
kesehatan dan masalah dilingkungan panti dan > 10 tahun 4 5,3
Status
4 lansia lainnya mengatakan ketika ada masalah Janda/Duda 67 89,3
mampu mengontrolnya dengan cara istigfar. Menikah 6 8,0
Tidak menikah 2 2,7
Total 75 100
METODE DAN BAHAN Sumber: Data primer Januari-ebruari(2020)

Desain penelitian ini menggunakandescriptive


correlational dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa
Populasi lansia pada penelitian ini adalah semua karakteristik responden menurut usia di Balai
lansia yang berjumlah 75 lansia yang tinggal di (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta, dari 75 responden usia terbanyak usia
Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan 60-74 tahun sebanyak 50 (66.7%), disusul usia 75-

30
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian ADL (Activity of Daily Living) Pada Lansia

89 tahun sebanyak 24 (32,0%), dan disusul usia (nilai 38-55), dan dikategorikan kecemasan berat
>90 tahun sebanyak 1 (2,3%). apabila (nilai 56-75) atau dapat dilihat dari tabel
Diketahui bahwa karakteristik responden sebagai berikut:
menurut jenis kelamin di Balai (PSTW) Unit
Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta, dari Tabel 2. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan
lansia di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur
75 responden jenis kelamin terbanyak pada jenis
Kasongan Bantul Yogyakarta.
kelamin perempuan sebanyak 42 (56,0%), dan
Kategori Kecemasan Frekuensi (f) Persentase (%)
disusul juga jenis kelamin laki-laki sebanyak 33 Kecemasan ringan 15 20,0
(44,0%). Kecemasan sedang 56 74,7
Kecemasan berat 4 5,3
Diketahui bahwa karakteristik responden Total 75 100,0
menurut pendidikan terakhir lansia di Balai Sumber : Data Primer Januari-Februari (2020)
(PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Yogyakarta, dari 75 responden pendidkan terakhir Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa 75
lansia SD 38 lansia (50,7%), pendidikan terakhir responden yang memiliki kecemasan terbanyak
SMP sebanyak 21 lansia (28,0%), pendidikan dalam kategori yaitu kecemasan sedang sebanyak
terakhir SMA sebanyak 12 lansia (16,0%) dan 58 (74,7%), disusul kecemasan ringan 15 (20,0%),
pendidikan terakhir D3/S1/S2 sebanyak 4 lansia dan terakhir di susul kecemasan berat sebanyak
(5.3%). 4 (5,3%). Mayoritas hal ini menunjukkan bahwa
Diketahui bahwa karakteristik responden lansia di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur
menurut lama tinggal di panti di Balai (PSTW) Kasongan Bantul Yogyakarta dalam kategori
Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. kecemasan sedang sebanyak 56 (74,7%).
dari 75 responden lama tinggal di panti terbanyak
yaitu selama 0-5 tahun sebanyak 64 orang (85,3%), b. Gambaran tingkat kemandirian ADL
disusul juga lama tinggal di panti dari 6-10 tahun (Activity Of Daily Living)
sebanyak 7 orang (9,3%), dan lama tinggal >10 Tingkat kemandirian ADL (Activity Of
tahun sebanyak 4 orang (5,3%). Daily Living) di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur
Diketahui bahwa karakteristik responden Kasongan Bantul Yogyakarta dikategorikan
menurut status di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur dalam kemandirian dengan ketergantungan total
Kasongan Bantul Yogyakarta, dari 75 responden apabila (nilai 0-20), kategori dalam kemandirian
yang terbanyak dengan berstatus janda/duda dengan ketergantungan berat apabila (nilai 21-
sebanyak 67 (89,0%), disusul dengan lansia yang 60), kategori dalam kemandirian ketergantungan
berstatus menikah sebanyak 6 (8,0%), dan status sedang apabila (nilai 61-90), kategori dalam
tidak menikah sebanyak 2 (2,7%). kemandirian ketergatungan minimal apabila (nilai
91-99), dan kategori dalam kemandirian dengan
a. Gambaran tingkat kecemasan pada lansia mandiri apabila (nilai 100) atau dapat dilihat dari
Tingkat kecemasan pada lansia di Balai tabel 3.
(PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
Yogyakarta dikategorikan dengan perhitungan tingkat kemandirian ADL (Activity Of Daily
level minimal dari kecemasan apabila (nilai 0-18), Living) pada 75 responden tingkat kemandirian
dikategorikan kecemasan ringan apabila (nilai terbanyak yaitu dalam kategori ketergantungan
19-37), dikategorikan kecemasan sedang apabila sedang sebanyak 55 (73,3%), disusul kategori

31
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 1, Januari 2020: 29-38

Tabe l 3. Di st ri bus i f r ekuens i ti ngka t sebanyak 8 responden, sedangkan lansia dengan


kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) kecemasan ringan mempunyai ketergantungan
di Balai (PSTW) Unit BudhiLuhur Kasongan
minimal sebanyak 7 responden. Lansia dengan
Bantul Yogyakarta
kecemasan sedang mempunyai ketergantungan
Kategori Frekuensi Persentase
Kemandirian (F) (%) berat sebanyak 1 responden, lansia dengan
Ketergantungan berat 4 5,3 kecemasan sedang mempunyai ketergantungan
Ketergantungan sedang 55 73,3 sedang sebanyak 46 responden, dan lansia dengan
Ketergantungan minimal 16 21,3
Total 75 100,0
kecemasan sedang mempunyai ketergantungan
Sumber: Data primer Januari-Februari (2020) minimal sebanyak 9 responden.Bagi lansiadengan
kecemasan berat mempunyai ketergantungan berat
sebanyak 3 responden, lansia dengan kecemasan
ketergantungan minimal sebanyak 16 (21,3%), dan
berat mempunyai ketergantungan sedang sebanyak
kategori ketergantungan berat sebanyak 4 (5,3%),
1 responden, dan lansia ketergantungan berat
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemandirian
mempunyai ketergantungan minimal sebanyak
ADL (Activity Of Daily Living) lansia di Balai
0 responden atau tidak memiliki masalah.
(PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Ketergantungan pada lansia dipengaruhi oleh
Yogyakarta mayoritas ketergantungan sedang
berbagai faktor mulai dari usia, imobilitas, mudah
sebanyak 55 (73,3%).
jatuh dan adanya perubahan fisik yang terjadi pada
lansia tentunya akan mempengaruhi kemandirian
2. Hubungan Kecemasan DenganKemandirian
lansia.
ADL (Activity Of Daily Living) pada lansia
Selanjutnya dilakukan uji statistik korelasi
Hubungan antara tingkat kecemasan dengan
antara tingkat kecemasan yang berskala data
tingkat kemandirian ADL (Activity Of DailyLiving)
ordinal dengan tingkat kemandirian ADL (Activity
pada penelitian ini dapat dijabarkan dengan Tabulasi
Of Daily Living) pada lansia yang juga berskala
silang antara kedua variabel seperti berikut ini
data ordinal. Uji analitik ini menggunakan korelasi
:
Tabel 4. Tab ulasi silan g antara tingkat kendall’s tau. Di dapatkan nilai koefisien -,428
k e c em a s a n d a n t i ngk a t k em a n d i r i a n dengan nilai signifikan 0,000 (< 0,01), sehingga
kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) dapat disimpulkan bahwa tanda negatif (-)
di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan dapat diartikan bahwa terdapat hubugan dimana
Bantul Yogyakarta
semakin tinggi tingkat kecemasan, maka tingkat
Tingkat kemandirian
Kecemasan Total kemandirian lansia semakin berkurang.
Total Sedang Minimal
Ringan 0 8 7 15
Sedang 1 46 9 56
Berat 3 1 0 4 PEMBAHASAN
Total 75 100,0 Karakteristik responden sebagaimana
Sumber: Data Primer Januari-Februari (2020)
ditunjukkan pada tabel 4.1 diatas menunjukkan
sebagian besar responden berumur 60-74 tahun.
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
Karakteristik responden sebagai besar berusia
bahwa lansia dengan tingkat kecemasan ringan
60-74 tahun atau menurut kategori umur WHO
mempunyai tingkat ketergantungan berat sebanyak
termasuk kategori elderly. Hal ini perkuat dengan
0 responden, lansia dengan kecemasan ringan
penelitian Handayani, (2009) dimana Seseorang
mempunyai tingkat ketergantungan sedang
yang berusia 60-74 tahun digolongkan pada usia

32
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian ADL (Activity of Daily Living) Pada Lansia

lanjut yang berarti usia pertengahan atau usia Selain itu karakteristik lama tinggal di
madya. Pada usia ini seseorang dalam periode panti menunjukkan sebagian besar yaitu dengan
kehidupannya telah kehilangan kejayaan masa lama tinggal 0-5 tahun. Seseorang yang merasa
mudanya, secara biologis proses penuaan secara dirinya baru tinggal di lingkungan panti akan
terus menerus akan terjadi dengan adanya merasa dirinya orang yang berbeda karena adanya
penurunan daya tahan tubuh pada lansia tersebut, penyesuaian antara tempat tinggal sebelumnya
dan usia pertengahan suatu masa dimana seseorang dengan lingkungan baru dan akan berdampak
dapat merasa puas dengan keberhasilannya, ada kepada status kesehatan lansia. Hasil penelitian
sebagian dari orang berpendapat usia tua sebagai Ngadiran, (2019) menyatakan bahwa terdapat
suatu periode permulaan adanya kemunduran. hubungan yang bermakna antara lama tinggal
Selain itu berdasarkan karakteristik jenis di panti dengan status kesehatan karena Lansia
kelamin dimana sebagian besar jenis kelamin yang tinggal di panti lebih lamacenderung dapat
perempuan lebih banyak dibandingkan laki- beradaptasi dengan situasi lingkungan panti,
laki disebabkan usia harapan hidup lansia dibandingkan lansia yang baru tinggal di panti.
perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Tetapi tinggal terlalu lamadi panti juga bisa
Menurut Kakombohi et.al, (2017) menyatakan menimbulkan rasa rindu dengan keluarganya.
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antar Kecenderungan memiki rkan keluarga bisa
jenis kelamin karena salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian cemas pada lansia.
mempengaruhi psikologis lansia, sehingga akan Selain itu karakteristik status menunjukkan
berdampak pada bentuk adaptasi yang digunakan. sebagian besar dengan berstatus janda/duda.
Perempuan memiliki tingkat kecemasan yang lebih Responden dengan status janda/duda sebelumnya
tinggi dari pada laki-laki dikarenakan perempuan mempunyai pasangan ketika mengalami masalah
lebih peka terhadap emosi, yang pada akhirnya kesehatan dapat berkomunikasi dengan pasangan
peka juga akan mempengaruhi perasaan cemasnya. setelah kehilangan pasangan semua kegiatan
Se l ai n i tu kara kte ri st ik pe ndi di ka n maupun mengalami masalah kesehatan melakukan
menunjukkan sebagian besar pendidikan SD. dengan sendirinya. Berbeda dengan responden
Tingkat pendidikan yang dimiliki responden memiliki pasangan atau status menikah ketika ada
m e mbat a si ke m am puan re sponde n dal a m pemasalahan pada dirinya dapat berkomunikasi
memahami kondisi dirinya dan mencari be rdua ba gai m a na ca ra unt uk m e ngat a si
pemecahan terhadap kondisi kesehatan lainnya. permasalah tersebut. Hasil penelitian Hendra
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh Kusuma & Ardani, (2018) menyatakan bahwa
dalam memberikan respon terhadap sesuatu terdapat hubungan yang bermakna antara status
yang datang dari luar. Hasil penelitian Ngadiran, kesehatan dengan kemandirian lansia karena jika
(2019) menyatakan bahwa terdapat hubungan lansia yang memiliki pasangan dapat meminta
yang bermakna antara pendidikan dengan status bantuan kepada pasangannya.
kesehatan seseorang yang memiliki pendidikan
tinggi biasanya akan semakin membaik status 3. Deskripsi Tingkat Kecemasan Pada Lansia
kesehatannya selama menjalani kehidupannya, Penelitian ini dilakukan pada 75 responden di
sebaliknya dengan lansiayang memiliki pendidikan Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
yang rendah biasanya semakin buruk status Yogyakarta. Berdasarkan tabel 4.2 distribusi
kesehatannya. frekuensi tingkat kecemasan menunjukkan

33
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 1, Januari 2020: 29-38

distribusi tertinggi adalah cemas sedang sebanyak meneliti hubungan tingkat kecemasan dengan
56 (74,7%), selanjutnya cemas ringan sebanyak 15 kualitas hidup lanjut usia di panti Wredha Bhakti
(20,0%), dan kecemasan berat sebanyak 4 (5,3%). Pajang Surakarta. Penelitian ini menunjukkan
Kecemasan merupakan pengalaman individu bahwa tingkat kecemasan lansia sebagian besar
yang bersifat subjektif yang sering bermanifestasi adalah sedang. Penelitian ini menyebutkan bahwa
sebagai perilaku yang disfungsional yang diartikan kecemasan yang terjadi pada lansia disebabkan
sebagai perasaan kesulitan dan kesusahan terhadap adanya faktor penuaan, tubuh yang semakin tua.
kejadian yang tidak diketahui dengan pasti dan Dampaknya adanya kemunduran kemampuan
terjadinya kecemasan berlebihan akan terjadinya tubuh sehingga semakin lama menyebabkan
konsekuensi yang normal dari pertumbuhan, lansia tidak berdaya dalam mencukupi kebutuhan
perubahan, pengalaman baru, dan makna hidup hidupnya. Ketidakberdayaan ini menjadi penyebab
(Donsu, 2019). Kecemasan yang dialami lansia kekhawatiran lansia terhadap hari depannya.
disebabkan oleh penurunan kondisi fisik seperti
hilangnya kemampuan penglihatan, badan mulai 4. Deskripsi Tingkat Kemandirian ADL
membungkuk, kulit keriput dan sekarang sudah (Activity Of Daily Living) pada lansia
tidak kuat jalan jauh lagi karena cepat lelah, beda Berdasarkan tabel 4.3 mayoritas lansia yang
dengan waktu muda disaat dulu kondisi fisik masih memiliki tingkat ketergantungan tertinggi yaitu
kuat (Dariah & Okatiranti, 2015) dan faktor yang ketergantungan sedang sebanyak 55 (73,3%), disusul
menyebabkan semakin tingginya angka kecemasan ketergantungan minimal sebanyak 16 (21,3%), dan
sedang yang terjadi adalah beratnya beban yang sisanya ketergantungan berat sebanyak 4 (51,3%).
dihadapi lansia. Serta adanaya stressor pencetus Keterbatasan pada kemampuan kemandirian ADL
yang menyebabkan lansia cemas, yaitu ancaman (Activity Of Daily Living) adalah keterbatasan
terhadap integritas fisik meliputi disabilitas lansia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
fisiologis yang akan terjadi atau penurunan dan perawatan dirinya. Pertambahan usia pada
kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup seseorang dapat menyebabkan perubahan dalam
sehari-hari (Stuart, 2012). bentuk fisik, kognitif dan dalam kehidupan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa psikososialnya. Pada usia, lansia banyak yang
semua responden mengalami kecemasan sedang merasakan kesepian, social ekonomi sangat
sebanyak 56 (74,7%) responden, rasa cemas yang kurang diperhatikan, kesejahteraan berkurang,
dirasakan lansia karena ada beberapa lansia yang dan munculnya beberapa penyakit pada lansia
kurang mengikuti keagamaan masing-masing. yang dapat menyebabkan produktivitas menurun
Kegiataan keagaaman di panti agar senantiasa sehingga dapat mempengaruhi kehidupan dan
responden dapat mengingat tuhan atau sang kualitas hidup itu lansia itu sendiri Faktor lain yang
penciptanya sehingga responden akan lebih mempengaruhi kemandirian lansia untuk bergerak
banyak bersyukur terhadap nikmat hidup yang secara aktif. Ediawati (2013) menyatakan bila
diberikan oleh tuhan. Kegiataan pelayanan sosial seseorang bertambah usia, kemampuan fisik dan
lebih di kelompokkan lagi agar responden dapat mentalnya perlahan akan menurun menyebabkan
menceritakan apa saja masalah yang dirasakan resiko jatuh pada lansia.
selama diwisma sehingga lansia mampu mengontrol Hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan yang dirasakan. Hasil ini penurunan fisik atau kemandirian pada lansia
sesuai dengan penelitian Suryani & Rasyid (2016) sebagaimana dijelaskan oleh Sampelan et.al (2015)

34
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian ADL (Activity of Daily Living) Pada Lansia

yang meneliti hubungan dukungan keluarga dengan ADL (Activity Of Daily Living) pada lansia di
kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan
sehari-hari didesa Batu Kecamatan Likupang Bantul Yogyakarta. Nilai correlation coefficient
Selatan Kabupaten Minahasa Utara, penelitian (CC) variabel tingkat kecemasan dengan tingkat
tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) pada
antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia adalah -,428** yang menunjukkan bahwa
lansia karena dengan adanya bantuan keluarga terdapat hubungan yang signifikan anatara tingkat
lansia akan mudah melakukan kemandiriannya kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL
dalam kehidupannya sehari-hari sehingga lansia (Activity Of Daily Living) pada kategori kuat.
merasa diperhatikan dan tercapainya kemandirian Tingkat kecemasan didukung dengan sebuah
yang baik. teori bahwa kecemasan merupakan kekhawatiran
Hubungan dukungan emosional pasangan yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan
hidup terhadap pemenuhan aktivitas sehari-hari dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
sebagaimana dijelaskan oleh Utami (2017) yang Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang
meneliti hubungan dukungan emosional pasangan spesifik. Kecemasan dialami secara subjektif dan
hidup terhadap pemenuhan Activity Daily Living dikomunikasikan secara interpersonal. Kecemasan
lansia, penelitian tersebut menunjukkan bahwa sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari, yang
terdapat hubungan antara dukungan emosional menggambarkan keadaan khawatir, gelisah,
pasangan hidup terhadap pemenuhan Activity dan tidak tentram disertai gangguan sakit,
Daily Living lansia karena lansia yang mendapat dengan arti kecemasan dapat menjadi bagian dari
dukungan emosional tinggi membuat lansia lebih kualitas tidur, terutama pada lansia. Kecemasan
semangat dalam melakukan aktivitas. Keberadaan yang dialami lansia disebabkan oleh penurunan
pasangan hidup sangat berperan penting dalam kondisi fisik seperti penglihatan, badan mulai
dukungan sosial karena pasangan hidup memiliki membungkuk, kulit keriput dan sekarang sudah
fungsi supporting dalam berbagai hal misalnya tidak kuat jalan jatuh lagi karena cepat lelah, beda
emosi, problem solving, keuangan maupun dengan waktu muda di saat dulu kondisi fisik
pengasuhan. masih kuat (Stuart, 2012).Salah satu penyebab
kecemasan pada lansia di Balai (PSTW) Unit
5. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta adalah
Tingkat Kemandirian ADL (Activity Of kekhawatiran terhadap penyakit yang diderita pada
Daily Living) pada lansia lansia diantaranya adalah penyakit kronis seperti
Pada tabel 4.5 di dapatkan hasil bahwa diabetes militus penyakit kardiovaskuler penyakit
terdapt hubungan yang signifikan antara tingkat paru. Dan di tambahnya adanya faktor-faktor lain
kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL yang menyebabkan tingginya angka kecemasan
(Activity Of Daily Living) pada lansia di Balai sedang yang terjadi adalah beratnya beban yang
(PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul dihadapi lansia. Serta adanya stresor pencetus
Yogyakarta. Hasil didasarkan pada uji kendall yang menyebabkan lansia cemas, yaitu ancaman
tau dengan p value = 0,000 (p value<0,001) maka terhadap integritas fisik meliputi disabilitas
Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan fisiologis yang akan terjadi atau penurunan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-
tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian hari. Namun semuanya dikembalikan kepada

35
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 1, Januari 2020: 29-38

mekanisme koping yang dimiliki oleh individu nya dapat memperparah keadaan lansia. Tingkat
lansia, jika koping yang dimiliki positif maka kecemasan dengan IADL pada lansia sebagian
kecemasan yang akan dapat diminimalisir (Stuart, besar responden di kategorikan kecemasan
2012). berat dengan mandiri sebagian sebanyak 14
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (66,7%) dengan nilai signifikan 0,001 (<0,005)
yang dilakukan oleh Pangemanan et.al, (2019) dan nilai -426**, artinya semakin tinggi tingkat
tentang “Hubungan Tingkat Stres Denga n kecemasan maka tingkat kemandirian lansia
Kemandirian Aktivitas Dalam Pemenuhan semakin berkurang.
Kebutuhan Sehari-Hari Pada Lanjut Usia (Lansia)” Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
menyimpulkan bahwa perubahan mental lansia yang dilakukan S uryani & Ras yid (2016)
ditandai dengan sikap yang mudah tersinggung tentang “Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
dan bahkan mudah depresi hingga stres. Stres juga Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Panti Wredha
dapat mempengaruhi kemandirian pada lansia Bhakti Pajang Surakarta” menyimpulkan bahwa
meliputi kemampuan lansia dalam melakukan kecemasan yang terjadi pada lansia disebabkan
aktivitas sehari-hari seperti: mandi, berpakaian adanya faktor penuaan, tubuh yang semakin tua.
rapi, pergi ke toilet, berpindah tempat, dan Dampaknya adanya kemunduran kemampuan
mengontrol BAK atau BAB, serta dapat makan tubuh sehingga semakin lama menyebabkan
sendiri. Hasil penelitian ini memiliki persamaan lansia tidak berdaya dalam mencukupi kebutuhan
bahwa kemandirian memiliki faktor dari usia, hidupnya. Ketidakberdayaan ini menjadi penyebab
cemas, stres, depresi dan lainnya yang menyangkut kekhawatiran lansia terhadap hari depannya.
dengan psikologinya. Kemandirian dalam Tingkat kecemasan dengan kualitas hidup lanjut
pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebagian besar usia di panti diperoleh nilai korelasi sebesar
responden kategorikan ketergantungan ringan -0.269 (p-value 0,041) nilai koefisien korelasi
sebanyak 17 orang (54,8%) dengan nilai signifikan yang bernilai negatif (-0,269) bermakna bahwa
sebesar 0,000 (p < 0,05) dan nilai korelasi sebesar hubungan kecemasan dengan kualitas hidup
-0,642, atinya semakin rendah tingkat stress maka adalah berlawanan, artinya semakin tinggi tingkat
semakin tinggi tingkat kemandiriannya. kecemasan maka semakin rendah kualitas hidup
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian manusia.
yang dilakukan oleh Kurniawan (2018) tentang
“Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat KESIMPULAN
Kemandirian IADL (Instrumental Activity Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Of Daily Living) Lansia dengan Hipertensi hasil penelitian yang dilakukan pada 75 responden
d i Pu sk e sm a s Pe n u m pi n g ” m e n y i m p u l ka n lansia di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur
bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan maka Kasongan Bantul Yogyakarta mengenai hubungan
tingkat kemandirian lansia semakin berkurang. tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian
Kecemasan dan depresi dapat mempengaruhi ADL (Activity Of Daily Living) pada lansia dapat
penurunan fungsi kognitif lansia kemudian dapat ditarik kesimpulan, yaitu: Karakteristik Responden
memperburuk aktivitas sehari-hari, nutrisi dan di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan
kemampuan untuk bekerja. Faktor-faktor lain Bantul Yogyakarta menurut kelompok usia yang
yang mempengaruhi IADL pada lansia yaitu usia, paling terbanyak usia 60-74 tahun sebanyak
pendidikan dan jenis kelamin karena salah satu 50 (66,7%), untuk jenis kelamin yang paling

36
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian ADL (Activity of Daily Living) Pada Lansia

terbanyak yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak NTT. Fakultas keperawatan Universitas
42 (56,0%), pendidikan yang paling terbanyak Hasanuddin (26 Oktober 2019, 20:30)
yaitu pendidikan SD sebanyak 38 (50,7%), untuk Ediawati. 2013. Gambaran Tingkat Kemandirian
lama tinggal di panti 0-5 tahun sebanyak 64 dalam Activity of Daily Living (ADL) dan
(85,3%) dan status janda/duda sebanyak 67 (89,3). Resiko Jatuh pada Lansia di Panti Sosial
Tingkat kecemasan pada lansia di Balai Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta
(PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Timur (Skripsi)
Yogyakarta sebagian besar mayoritas kecemasan Handayani, Sri (2009) Hubungan Dukungan
sedang sebanyak 56 lansia (74,7%) Tingkat Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan
kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) Pada Lanjut Usia (Umur 60-74 tahun)
pada lansia di Balai (PSTW) Unit Budhi Luhur di Panti Wredha Rindag Asih Ungaran.
Kasongan Bantul Yogyakarta sebagian besar U nder graduat e t hesi s, Uni versi t a s
adalah mayoritas ketergantungan sedang sebanyak Diponegoro. (03 Februari 2020, 16:20)
55 (73,7%). Berdasarkan hasil analisis dinyatakan Hendra Kusuma, I. B., & Ardani, I. I. (2018).
bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap
kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL Aktivitas Sehari-Hari Pada Lansia Di Panti
ADL (Activity Of Daily Living) yang dimana Werdha Wana Seraya Denpasar-Bali. Jurnal
diperoleh arah korelasinya negatif, yang berarti Medika Vol.7 No1, Januari 2018:37-42 . (14
bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan semakin Oktober 2019,16:20
rendah tingkat kemandirian pada lansia artinya Kakombohi, S., Palendeng, O. I., & Rompas,
semakin lansia tidak mandiri atau ketergantungan. S. (2017). Hubungan Tingkat Kecemasan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan
peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya Sehat (PHBS) Pada Lanjut Usia Di Balai
untuk melakukan penelitian dengan variabel yang Penyantunan Lanjut Usia (BPLU) Senja
berbeda yaitu dukungan keluarga, depresi dan Cerah Paniki Kecamatan Mapanget Manado.
resiko jatuh dengan tingkat kemandrian ADL jurnal keperawatan volume 5 nomor 2,
(Activity Of Daily Living) pada lansia. Agustus 2017 .(15 Oktober 2019, 18:22)
Kh a sa n a h , U & Kh a i r a n i . ( 2 0 1 6 ) . Ti n g k a t
RUJUKAN Kecemasan Pada Lansia Yang Mengalami
BPS. (2018). Statistik Penduduk Lanjut Usia. P enyakit K ronis Di Banda A ceh.
Jakarta Keilmuan Keperawatan Gerontik Fakultas
Dariah E.D & Okatiranti (2015). Hubungan Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Lansiadi Banda Aceh. ( 23 Oktober 2019, 16:20)
Posbindu Anyelir Kecamatan Cisarua Kurniawan, A (2018). Hubungan Tingkat
Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ilmu Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian
Keperawatan. Vol.III, No 2, September 2015 Instrumental Activity Of Daily Living
Donsu, D. D. (2019). Psikologi Keperawatan. (IADL ) L a nsi a de nga n Hi pe rt e nsi DI
Yogyakarta: PT.PUSTAKA BARU. Puskesmas Penumping. Ilmu Kesehatan.
Dua Bura, A.E (2018) Gambaran Tingkat Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kecemasan Pada Lansia Dengan Hipertensi Ngadiran, A (2019). hubungan Karakteristik
di Puskesmas NITA KABUPATEN SIKKA (umur, pendidika, dan lama tinggal di

37
JURNAL KEPERAWATAN, Volume 12, No 1, Januari 2020: 29-38

panti) dengan tingkat kecemasan lansia Vol. 3 No. 2, Mei 2015 . (23 Oktober 2019,
dipanti Wreda Charitas Cimahi. jurnal ilmu 17:20)
keperawatan Vol.13 No.2, Desember 2019. Setyaningsih, E., Setiyawan& Saelan. (2017)
(04 februari 2020, 14:23) Hubungan Kecemasan Dengan Kualitas
Rohaedi, S., Putri, S. T., & Karimah, A. D. Hidup Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma
(2016). Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Bhakti Kasih Surakarta. Keperawatan
Activities Daily Living di Panti Sosial STIKes Kusuma Husada Surakarta. (2
Tresna Werdha Senja Rawi. Jurnal Ilmu November 2019, 16:00)
Keperawatan Indonesia Vo.2 No.1 Juli 2016 Stuart, G.W (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa,
.( 23 Oktober 2019, 17:20) edisi . Jakarta EGC
Sampelan, I., Kundre, R., & Lolong, J. (2015). Utami, D.D (2017). Hubungan antara dukungan
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan emos ional pas angan hidup terhadap
Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan pemenuhan Actviity Daily Living. Fakultas
Aktivitas Sehari-hari Di Desa Batu Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo. (11
Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten februari 2020, 16.00) http://perpusnwu.web.
Minahasa Utara. e-journal Keperawatan id/karyailmiah/document/5376.pdf

38
39

Anda mungkin juga menyukai