Anda di halaman 1dari 15

ABDOMEN INTENAL

BLEDDING

NAMA:
SITI FATIMAH TUS ZAHROH
ANATOMI
ABDOMEN

Abdomen adalah bagian tubuh yang


berbentuk rongga terletak diantara toraks dan
pelvis. Rongga ini berisi viscera dan dibungkus
dinding (abdominal wall) yang terbentuk dari
dari otot-otot abdomen, columna vertebralis,
dan ilium.
DEFINISI
Abdomen internal bledding adalah suatu Pendarahan abdomen
yang tejadi dibagian internal (dalam) termasuk salah satu
konsekuensi paling serius dari trauma. Biasanya, perdarahan
terjadi akibat cedera yang jelas dan memerlukan perhatian
medis yang cepat.

Trauma abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada


rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan
pada isi rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas,
ginjal, limpa) atau berongga (lambung, usus halus, usus besar,
pembuluh – pembuluh darah abdominal) dan mengakibatkan
ruptur abdomen.
JENIS TRAUMA
ETIOLOGI
Kondisi
Patalogis dan
Penyakit

Latrogenik
Trauma
TANDA & GEJALA

1. memar

2. Nyeri tekan pada area trauma

3. Muntah ataupun batuk darah


4. Feses berwarna hitam atau mengandung darah merah
terang.
KLASIFIKASI

Berdasaran jenis organ yang cedera dapat dibagi dua :


1. Pada organ padat
seperti hepar dan limpa dengan gejala utama perdarahan
2. Pada organ berongga
seperti usus dan saluran empedu dengan gejala utama adalah
peritonitis

Berdasarkan daerah organ yang cedera dapat dibagi dua, yaitu :


• Organ Intraperitoneal abdomen
terdiri dari organ-organ seperti hati, limpa, lambung, colon
transversum, usus halus, dan colon sigmoid.
• Organ Retroperitoneal abdomen
Retroperitoneal abdomen terdiri dari ginjal, ureter, pancreas,
aorta, dan vena cava.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Foto thoraks
2. Pemeriksaan darah rutin.
3. Plain abdomen foto tegak
4. Pemeriksaan urine rutin
5. VP (Intravenous Pyelogram)
6. Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL)
7. Ultrasonografi dan CT Scan
PEMERIKSAAN KHUSUS

1. Abdomonal Paracentesis
2. Pemeriksaan Laparoskopi.
3. Bila dijumpai perdarahan dan anus perlu
dilakukan rekto sigmoidoskopi.
PENATALAKSANAAN
Pre Hospital
untuk menentukan masalah yang mengancam nyawa, harus mengkaji
dengan cepat apa yang terjadi dilokasi kejadian.
penilaian awal dilakukan prosedur ABC:
1.Airway
2. Breathing
3.Circulation
4. Penanganan awal trauma non- penetrasi (trauma tumpul)
Stop makanan dan minuman, Imobilisasi dan Kirim kerumah sakit
5.Penetrasi (trauma tajam)
Jika korban tidak berespon, maka segera buka dan bersihkan jalan
napas.
Hospital

a. Trauma penetrasi
b. Skrinning pemeriksaan rontgen
c. IVP atau Urogram Excretory dan CT Scanning
d. Uretrografi
e. Sistografi
KASUS

Seorang gadis 10 tahun datang ke unit gawat darurat,


dengan sakit perut dan mual setelah jatuh dari ketinggian
2m. Dia jatuh dari pohon dan mendarat dengan memukul
perutnya di atas batu tepi jalan yang terangkat. Riwayat
medisnya termini dari perhatian deficit hyperactivity
disorder (ADHD), di mana dia menjalani pengobatan
methylphenidate. Tanda-tanda vital awal normal: denyut
jantung 99 bpm dan tekanan darah 112/70 mm Hg.
Perforasi duodenum terlihat
selama laparoskopi.

Tampilan jarak dekat dari perforasi duodenum


yang terlihat selama laparoskopi

Anda mungkin juga menyukai