Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN GERMAS

UPTD PUSKESMAS SUMOWONO

TAHUN 2021
OLEH :
ROHANI NOFITASARI, S.K.M
19921110 201902 2 005
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Kecamatan Sumowono adalah salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Semarang yang
secara geografis berada pada 110º 14’ 54,75” sampai dengan 110º 39” 3” Bujur Timur dan
7º 3 “ Lintang Selatan. Suhu Udara maksimum 24,9º C dan suhu udara minimum sebesar 7º
C dengan kelembaban udara maksimum sebesar 85,3% dan minimum sebesar 34,3%.
Puskesmas Sumowono terletak di Desa Sumowono Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang dengan luas wilayah kerja 55,63 Km2 dan meliputi 16 desa. Adapun batas-batas
wilayah kerja Puskesmas Sumowono sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Kendal
2. Sebelah Timur : Kecamatan Ambarawa
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Jambu
4. Sebelah Barat : Kabupaten Temanggung
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang tahun 2020, jumlah
penduduk Kecamatan Sumowono adalah 34.600 jiwa, dengan perbandingan jumlah
penduduk laki-laki 17.495 jiwa dan perempuan 17.105 jiwa.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kecamatan Sumowono Tahun 2017- 2020


TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
2017 16.625 16.230 32.855
2018 17.208 16.810 34.018
2019 15.524 15.268 30.792
2020 17.495 17.105 34.600
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang

GRAFIK 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Sumowono Angka Tahun 2020 Menurut


Kelompok Umur

Sumber : Data BPS Kabupaten Semarang; gambar hasil olahan


STATUS DAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
1. ANGKA KEMATIAN
a) Angka Kematian Neonatal
Angka Kematian Neonatal di UPTD Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang
tahun 2020 sebesar 1 kasus. Kasus kematian neonatal mendominasi kasus kematian
neonatal, bayi dan balita di Kecamatan Sumowono.
Penyebab terbesar kasus kematian neonatal adalah karena BBLR (2 kasus). Namun
demikian, kasus kematian neonatal tahun 2020 menurun dibandingkan tahun 2019.
Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan petugas khususnya bidan desa dalam
penatalaksanaan gawat darurat neonatal berbanding lurus dengan berkurangnya kasus
kematian neonatal.

b) Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi di Kecamatan Sumowono tahun 2020 1 menurun
dibandingjkan dengan tahun 2019 yaitu 3 kasus dan 10 kasus di tahun 2018. Penyebab
terbesar AKB adalah BBLR.
Untuk mencegah kematian bayi di tahun mendatang dalam kaitannya dengan
penanganan BBLR, maka telah dilakukan upaya pencegahan secara dini dengan
pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri (siswi SMA), sehingga dapat
mempersiapkan ibu hamil yang sehat di masa yang akan datang.

Tabel 31. Jumlah Kematian Bayi (AKB) di Puskesmas Sumowono 2016 - 2020

JUMLAH KEMATIAN BAYI


PUSKESMAS
2016 2017 2018 2019 2020
SUMOWONO 15 10 3 2 7

c) Angka Kematian Balita (AKABA)


Tidak terjadi kematian balita di Kecamatan Sumowono pada tahun 2018. Adapun
jumlah kematian balita di Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang secara
keseluruhan dari tahun 2016 – 2020 dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 31. Jumlah Kematian Balita (AKABA) di Puskesmas Sumowono Tahun


2016-2020
JUMLAH KEMATIAN BALITA (12-59 bln)
PUSKESMAS
2016 2017 2018 2019 2020
SUMOWONO 0 5 0 4 0
d) Angka Kematian Ibu (AKI)
Pada tahun 2020, Kecamatan Sumowono tidak ada kasus kematian ibu. Adapun
jumlah kematian ibu seluruhnya di Puskesmas Sumowono selama 5 tahun terlihat
dalam tabel berikut .
Tabel 22. Jumlah Kematian Ibu di Puskesmas Sumowono Tahun 2016 - 2020

JUMLAH KEMATIAN IBU


PUSKESMAS
2016 2017 2018 2019 2020
SUMOWONO 3 0 0 0 2

2. ANGKA KESAKITAN
a) Penemuan dan Angka Kesembuhan Tuberculosis (TB)
Jumlah penemuan 0 kasus baru TB BTA + di Kecamatan Sumowono tahun 2020
sebesar kasus dengan Case Notification Rate (CNR) 0 % per 100.000 penduduk,
sedangkan jumlah seluruh kasus sampai dengan tahun 2019 sebanyak 6 kasus dengan
CNR 15,33 per 100.000 penduduk. Jumlah penemuan kasus baru ini lebih sedikit
apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan masih adanya stigma di
masyarakat bahwa TB Paru merupakan aib bagi keluarga sehingga lebih baik
penyakitnya tidak diketahui orang lain.

b) Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani


Tahun 2020 cakupan balita dengan pneumonia ditangani mencapai 54 kasus dari
target yang ditentukan sejumlah 341 kasus yang merupakan estimasi perkiraan kasus
pneumonia balita.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, cakupan penemuan penderita pneumonia
balita tahun 2019 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk mendeteksi dini gejala penyakit yang timbul sehingga
cepat mendapatkan penanganan yang tepat.

c) Persentase Kasus HIV, AIDS dan Syphilis Ditangani


Penemuan kasus HIV di Kecamatan Sumowono pada tahun 2020 yaitu 8 kasus, dan
kasus ini ditemukan sejak 5 tahun belakangan ini.
Syphilis merupakan salah satu jenis penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Pada
tahun 2019 kasus Syphilis di Kecamatan Sumowono tidak ditemukan.

d) Persentase Kasus Diare Ditemukan dan Ditangani


Pada tahun 2020 jumlah penderita diare yang ditemukan dan ditangani. Ditemukan
penderita diare sebanyak 639 kasus. Penemuan kasus ini mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan persentase penemuan dan penanganan kasus diare tahun 2019 sebanyak
1.472 kasus menunjukkan adanya peningkatan peran serta masyarakat untuk
memeriksakan secara dini begitu ditemukan gejala ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Tabel 5. Kasus Diare di Puskesmas Sumowono Tahun 2018-2020


Tahun Kasus Diare Balita dengan diare ditangani (%)
2018 1.480 100
2019 1.472 100
2020 639 100

e) Penemuan dan Angka Prevalensi


Tahun 2020 tidak ditemukan kasus baru kusta. Jumlah ini masih sama bila
dibandingkan tahun 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.

f) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit “Acute Flaccid


Paralysis” (AFP) per 100.000 penduduk < 15 Tahun
Kasus AFP (non polio) di Puskesmas Sumowono tidak ada tahun 2020 sama dengan
penemuan tahun 2019 yaitu tidak ditemukannya kasus AFP.

g) Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Pada tahun 2020, tidak tedapat kasus Difteri dan kasus Tetanus Neonatorum. Pada
kedua kasus tersebut telah dilakukan pelacakan tetapi tidak ditemukan

h) Angka Kesakitan dan Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000
penduduk
i) Untuk Angka Kematian (Case Fatality Rate/CFR) DBD di Puskesmas Sumowono
tahun 2020 terjadi 3 kasus, Angka ini menunjukkan hasil yang baik sama seperti
tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan Sumowono merupakan daerah endemis. Kasus
DBD yang ditemukan di tahun 2019 juga termasuk kasus import karena penderita
seringnya mobilisasi ke daerah Semarang.

j) Angka Kesakitan dan Kematian Malaria per 1.000 penduduk


Sama seperti halnya kasus DBD, kasus malaria yang tidak ditemukan di Puskesmas
Sumowono di tahun 2020.

k) Kasus Penyakit Filariasis Ditangani


Kasus Filariasis di Puskesmas Sumowono tahun 2020 juga tidak ditemukan seperti
halnya ditahun 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.
l) Cakupan Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM)
Pada tahun 2020, yang termasuk dalam 3 besar Penyakit Tidak Menular (PTM) di
Puskesmas Sumowono adalah Hipertensi Esensial, Hipertensi Lain dan Diabetes
Mellitus Non Insulin. Dalam 1 tahun terakhir, penyakit Hipertensi masih menjadi
urutan pertama kasus PTM terbesar di Kabupaten Semarang.
Dalam upaya pencatatan, pelaporan dan pemantauan perkembangan PTM, mulai tahun
2020. Screening Penyakit Tidak Menular di puskesmas meliputi kegiatan :
a. Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah antara laki-laki 261 dan perempuan 804 di
Sumowono lebih banyak perempuan, karena Posbindu dilakukan bersamaan
kegiatan Posyandu. Namun untuk kasus Hipertensi lebih banyak terjadi pada
Perempuan.
b. Pemeriksaan obesitas
Pemeriksaan obesitas di Puskesmas Sumowono pada tahun 2020. Laki laki
berjumlah dan perempuan . Karena terlalu banyak ngemil makanan ringan,
kurangnyya kesadaran untuk berolahraga, maka masih banyak penduduk yang
mengalami obesitas.
c. Pemeriksaan IVA+ dan CBE
Kasus ini sudah dilakukan pemeriksaan di wilayah kerja Puskesmas
Sumowono. Jika ada permintaan pemeriksaan IVA+ dan CBE maka pasien
dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Sumowono.

m)Cakupan Desa / Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 Jam


Tahun 2020 di Puskesmas Sumowono tidak terjadi KLB.

B. Kebijakan Germas di Daerah


Kebijakan terkait Germas, sudah ada 2 kebijakan yang dibuat, yaitu kebijakan Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 35 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di
Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, ada Peraturan Bupati Semarang Nomor 1 Tahun 2021.
Maksud diterapkan Peraturan Gubernur tentang GERMAS adalah sebagai pedoman bagi
perangkat daerah dan pemangku kepentingan terkait dalam melaksanakan GERMAS untuk
mempercepat, mensinergi kegiatan dan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup
sehat guna meningkatkan prroduktivitas pendudukan dan menurunkan beban pembiayaan
pelayanan kesehatan akibat penyakit. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman,
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dan upaya
meningkatkan kualitas hidup.
Peraturan Bupati Semarang Nomor 1 Tahun 2021 terkait dengan GERMAS dibuat untuk
meningkatkan pemahaman, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam upaya
meningkatkan kualitas dan berperilaku hidup sehat agar derajat kesehatan masyarakat dapat
tercapai secara optimal.
BAB II
RINCIAN KEGIATAN DAN HASIL PELASKANAAN GERMAS

A. Rincian/ Daftar Kegiatan Lintas Sektor yang Berkontribusi pada Germas

No Penangggung Jenis Kegiatan Target Alokasi


jawab Anggaran

1 Kecamatan Senam lintas sektor tiap hari Jumat Lintas sektor Kecamatan
Pon Kec. Sumowono

2 Puskesmas Senam karyawan setiap hari Jum’at Karyawan Puskesmas


Puskesmas

3 Desa Senam Posyandu lansia Lansia Desa

4 Puskesmas Membagiakan video senam Lintas sektor Puskesmas


peregangan

5 Puskesmas Melakukan senam peregangan saat Peserta BOK Poskesmas


pertemuan lintas sektor pertemuan

6 Puskesmas Edukasi makan buah dan sayur Masyarakat BOK PUskesmas

7 Desa Penyediaan snack posbindu berbahan Masyarakat Desa


dasar sayur dan buah

8 Puskesmas Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah BOK Puskesmas


sekolah dan Desa

9 Puskesmas Membentuk Duta KTR Kecamatan Lintas Sektor BOK Puskesmas

10 Puskesmas Melaksanakan kegiatan posbindu di Masyarakat BOK Puskesmas


masing masing desa

11 Puskesmas Melaksanakan kunjungan rumah pada Penderita BOK Puskesmas


penderita HT, DM dan komorbid penyakit
lainya terintegrasi dengan PISPK komorbit

12 Puskesmas Melaksanakan Posbindu Institusi Lintas sektor BOK Puskesmas

13 Puskesmas Melaksanakan pemeriksaan Kesehatan Anak sekolah BOK Puskesmas


pada anak sekolah

14 Puskesmas Membentuk kader pemantau jentik Masyarakat BOK Puskesmas

15 Puskesmas Edukasi tentang pentingnya menjaga Masyarakat BOK Puskesmas


kebersihan lingkungan

16 Sekolah Menjadwalkan piket kebersihan di Siswa Sekolah


kelas

17 Lintas sektor Melakukan pembinaan kesehatan pada Sekolah -


sekolah yang akan melaksanakan
pertemuan pembelajaran tatap muka

18 Puskesmas Melakukan pembinaan kesehatan pada Pondok Pondok pesantren


ponpes yang akan mulai membuka pesantren
pembelajaran tatap muka

19 Puskesmas Senam Kelompok Komorbid di Kelompok Puskesmas


Posbindu KOmorbid (DM,
HT)
B. Evaluasi Capaian dan Perkembangan Kegiatan
a. Peningkatan aktifitas fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga.
Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi
dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang
menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan
salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
seseorang.
Di wilayah Kecamatan Sumowono, kegiatan aktifitas fisik sudah rutin dilaksanakan
di tingkat dusun-dusun. Adanya kegiatan senam rutin di posbindu dan posyandu
lansia dapat meningkatkan capaian aktifitas fisik di wilayah kecamatan Sumowono.
Selain itu ada pula senam di kecamatan yang rutin dilaksanakan tiap jumat pagi
dengan meilbatkan lintas sektor. Puskesmas Sumowono juga membuat video
peregangan yang rutin dilakukan saat jam 10.00 di Puskesmas. Video tersebut
disebarkan ke masyarakat agar dapat dilakukan di masing masing desa.

b. Peningkatan perilaku hidup sehat


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) merupakan upaya preventif dan promotif untuk mewujudkan
kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Sumowono. Puskesmas Sumowono
hasil sebagai berikut :
REKAPITULASI DATA HASIL PEMETAAN RUMAH TANGGA SEHAT
PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2021

CAKUPAN KOMULATIF PER INDIKATOR CAPAIAN STRATA


JUMLAH RUMAH RUMAH
DESA / PERSA PERIKSA ASI
SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT JUMLAH
NO DUSUN TANGGA TANGGA TIM BANG GIZI SEIM JAMBAN LANTAI AKTIFITAS TIDAK CUCI GOSOK MIRAS/ PRATAMA MADYA UTAMA PARIPUR
KELURAHAN DI DATA YG ADA DI DATA LINAN KEHAMI EKSKLU
BALITA BANG
AIR BERSIH
SEHAT
SAMPAH
RUMAH FISIK MERO KOK TANGAN GIGI NARKOBA
JPK PSN
NA
RT BER
NAKES LAN (k4) SIF
PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SUMOWONO 5 783 783 783 777 765 776 781 783 783 783 782 768 381 783 783 772 631 783 521 262 783.0
2 JUBELAN 4 1148 1148 1004 1004 1004 1004 1004 956 963 1004 1004 924 288 1004 1004 1003 255 982 1109 39 1148.0
3 BUMEN 1 251 251 251 251 251 251 251 251 251 251 243 251 112 251 251 251 201 251 171 80 251.0
4 MENDONGAN 3 401 401 401 401 401 401 401 401 401 401 401 367 82 401 401 401 208 145 398 3 401.0
5 LOSARI 5 622 622 622 600 614 617 622 617 603 615 582 611 176 622 614 611 386 617 590 32 622.0
6 KEMAWI 1 414 414 414 414 414 414 414 407 414 414 414 410 78 414 414 414 195 414 384 30 414.0
7 PIYANGGANG 3 364 364 362 320 362 362 362 362 362 359 343 334 67 344 362 362 201 362 354 10 364.0
8 KESENENG 3 413 413 413 413 413 413 413 413 413 413 409 409 73 413 413 413 273 357 402 11 413.0
9 DUREN 4 227 227 230 229 229 229 230 230 228 228 228 230 32 230 230 230 160 230 225 2 227.0
10 PLEDOKAN 4 293 293 292 278 282 293 293 293 293 293 293 293 75 293 271 293 128 265 278 15 293.0
11 TRAYU 4 280 280 279 250 247 249 256 260 260 251 241 232 50 260 257 260 127 236 277 3 280.0
12 KEMITIR 2 548 548 555 551 555 555 555 555 555 555 545 516 80 555 68 555 189 555 537 11 548.0
13 CANDIGARON 6 1723 1723 1723 1723 1723 1723 1723 1722 1719 1710 1533 1713 457 1723 1723 1721 653 1718 1691 32 1723.0
14 LANJAN 7 1084 1084 1187 1165 1172 1192 1202 1156 1148 1195 1164 1197 204 1178 1203 1199 472 1041 1082 2 1084.0
15 NGADIKERSO 4 799 799 799 799 799 799 799 787 783 799 796 795 191 799 799 799 377 791 701 98 799.0
16 KEBONAGUNG 5 988 988 988 977 982 983 986 986 986 985 973 944 164 985 985 986 380 871 968 20 988.0
JUMLAH 61 10,338 10,338 10303.0 10152.0 ###### 10261.0 10292.0 10179.0 10162.0 10256.0 9951.0 9994.0 2510.0 10255.0 9778.0 10270.0 4836.0 9618.0 0.0 0.0 9688.0 650.0 10338.0
PROSENTASE 100.0 99.7 98.2 98.8 99.3 99.6 98.5 98.3 99.2 96.3 96.7 24.3 99.2 94.6 99.3 46.8 93.0 0 0 93.713 6.28748 100
URUTAN MASALAH

c. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas mengajak masyarakat untuk
mengkonsumsi sayur dan buah terutama sayur dan buah lokal. Sayuran dan buah-
buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian
vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan
sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh serta mencegah
kerusakan sel. Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat
menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
Dalam penarapan germas tentang makan buah dan sayur, Puskesmas Sumowono telah
melaksanakan edukasi pentingnya makan buah dan sayur bagi masyarakat. Hasil
edukasi tersebut diterapkan di masyarakat dengan menyediakan snack berbahan dasar
sayur dan buah di UKBM desa. Untuk pengawasan Kesehatan makanan dilakukan
inseksi Kesehatan penegelola makanan oleh petugas dengan berkunjung ke
pengelolaan makanan dan memeriksa kebersihan makanan dan lingkunganya.
d. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
Kegiatan Pemeriksaan/skrining kesehatan secara rutin sebagai upaya
pencegahan yang harus dilakukan oleh setiap penduduk usia >15 tahun keatas
untuk mendeteksi secara dini adanya faktor risiko perilaku yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit Jantung, Kanker, Diabetes dan penyakit paru kronis, ganguan
indera serta gangguan mental. Pemeriksaan/ skrining kesehatan secara rutin
merupakan upaya promotif preventif dengan tujuan untuk : mendorong masyarakat
mengenali faktor risiko PTM terkait perilaku dan melakukan upaya pengendalian
segera ditingkat individu, keluarga dan masyarakat; mendorong penemuan factor
risiko fisiologis berpotensi PTM yaitu kelebihan berat badan dan obesitas, tensi darah
tinggi, gula darah tinggi, gangguan indera dan gangguan mental; mendorong
percepatan rujukan kasus berpotensi ke FKTP dan sistem rujukan lanjut.
Kecamatan Sumowono telah mempunyai posbindu di masing masing desa yang
dilaksanakan tiap bulan sekali. Di posbindu tersebut terdapat Pelayanan pengukuran
cek gula, kolesterol dan asam urat, tensi, lingkar pinggang, tinggi badan. Ada pula
kegiatan senam dan konsultasi Kesehatan oleh tenaga Kesehatan.
Untuk penderita penyakit komorbid, dilakukan kunjungan rumah oleh petugas
Kesehatan agar terpantau Kesehatanya. Data penderita HT didapat dari data PISPK
yang telah dilaksanakan oleh petugas Puskesmas Sumowono.

e. Peningkatan kualitas lingkungan


Fokus peningkatan kualitas lingkungan yakni adanya penyediaan tempat pembuangan
sampah terpadu, mendorong terbentuknya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah,
pelarangan buang sampah ke sungai, fasilitasi rumah tangga yang memiliki akses
sanitasi, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik,
pengelolaan sampah berbasis komunitas dan pengelolaan limbah sungai berbasis
komunitas serta penanggulangan lahan kritis.
Di wilayah Kecamatan Sumowono dalam peningkatan kualitas lingkungan telah
melaksanakan : inspeksi santiasi sarana air minum, isnpeksi sanitasi tempat tempat
umum, pelatihan pembuatan pot dari sampah diapers, pelatihan pembuatan lilin dari
minyak jelantah, advokasi pada desa untuk membuat Tempat Pembuangan Sampah
Akhir desa. Pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dalam pemantauan jentik
rumah tangga, dengan membentuk kader jumantik desa.

f. Peningkatan edukasi hidup sehat


Edukasi hidup sehat dilakukan di berbagai kalangan, antara lain di lintas sektor, desa,
dusun, sekolah, ponpes, dll. Edukasi hidup sehat dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup yang lebih sehat agar tercapainya
derajat Kesehatan yang baik.

C. Tantangan Pelaksanaan Germas

Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup sehat di


Kecamatan Sumowono masa mendatang adalah sebagai berikut :
1. Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran
pola penyakit (transisi epidemiologi)
2. Tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan yang sehat masih minim.
3. Masih kurangnya informasi dan pemahaman serta pengetahuan kesehatan masyarakat
tentang Germas Hidup Sehat di Kecamatan Sumowono
4. Masih Kurangya kelompok-kelompok peduli kesehatan di Tingkat Kecamatan dan
Desa
5. Masih kuranya sumberdaya, potensi, dan kearifan lokal yang dimiliki oleh
masyarakat dalam mencapai hidup sehat
6. Masih minimnya keterlibatan pihak swasta dan ormas dalam pelaksanaan Germas
Hidup Sehat di Kecamatan Sumowono
7. Masih kurangnya minat masyarakat untuk melakukan Gerakan hidup sehat di masa
usia produktif
8. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat belum diajarkan sejak dini sehingga belum menjadi
kebiasaan
9. Belum optimalnya Kerjasama lintas sektor dalam penerapan Germas Hidup Sehat
BAB III
LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN

A. Rekomendasi Secara Umum


Rekomendasi secara umum yang disampaikan guna peningkatan penerapan Germas
Hidup Sehat di Kecamatan Sumowono antara lain :
1. Memperbanyak edukasi tentang Germas kepada masyarakat hingga ke lingkup
terkecil ( RW, RT, dasa wisma, dll )
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan
3. Memperbanyak media informasi tentang Germas yang disampaikan ke masyarakat
4. Membentuk kelompok peduli Kesehatan di tingkat desa
5. Menggali sumberdaya, potensi, dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat
dalam mencapai hidup sehat.
6. Menjalin Kerjasama dengan pihak swasta dan ormas dalam pelaksanaan Germas
Hidup Sehat di Kecamatan Sumowono
7. Melakukan edukasi dan ajakan penerapan Germas di institusi wilayah Kecamatan
Sumowono
8. Melakukan edukasi dan ajakan penerapan Germas di sekolah wilayah kecamatan
Sumowono
9. Mengoptimalkan Kerjasama lintas sektor dalam penerapan Germas Hidup Sehat

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Sumowono Promosi Kesehatan

drg Siti Nurkhasanah Rohani Nofitasari, SKM


NIP. 19680603 200212 2 004 NIP. 19921110 201902 2 005

Anda mungkin juga menyukai