Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/makalah-typhoid-dalam-kehamilan.html
A. Pengertian Typhoid
Tipes adalah salah satu penyakit yang sering diderita orang Indonesia.
Berdasarkan penelitian terbitan Badan Litbangkes Kemenkes RI, tipes dilaporkan
menjangkiti hampir 100 ribu jiwa di sepanjang tahun 2008 saja. Anak-anak dan dewasa
sama-sama berisiko terserang tipes. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menempel
di makanan atau minuman, biasanya akibat jajan sembarangan.
Dalam dunia medis, penyakit tipes lebih dikenal dengan istilah demam tifoid.
Tipes adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang saluran
cerna. Bakteri tersebut menempel di makanan atau minuman yang kurang higienis.
Biasanya akibat jajan sembarangan di luar rumah. Tipes pada umumnya menyebar lewat
makanan dan air tidak bersih yang Anda konsumsi. Tipes juga dapat menyebar lewat
makanan dan minuman yang tercemas feses orang yang terinfeksi. Pada kasus yang
jarang terjadi, penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.
1
2. Jangan dulu mengkonsumsi makanan yang sulit dicerna dan berpotensi mengiritasi
pencernaan, contohnya makanan pedas, gorengan, makanan asam, berlemak, makanan
instan, dan minuman berkafein
3. Perbanyak konsumsi dulu makanan yang teksturnya lunak, banyak juga minum air
putih
4. Selalu jaga kebersihan diri Anda, termasuk juga makanan yang Anda konsumsi
5. Jangan dulu beraktifitas berlebihan
6. Tenangkan diri Anda, tidak perlu panik berlebihan, banyaklah berdoa pada Tuhan,
dan serahkan penanganan terbaik atas kondisi Anda pada dokter
2
6. Hindari minum susu yang tidak dipasteurisasi atau konsumsi buah-buahan dan
sayuran yang tidak dicuci bersih.
3
Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk konsultasi ke dokter kandungan
secara rutin. Sehingga ketika mengalami keluhan-keluhan atau gejala penyakit dapat
terdeteksi dengan cepat dan segera ditangani. Dengan begitu, kesehatan ibu dan calon
buah hati selalu terjaga.
1. Meningkatkan risiko keguguran
Sakit tipes saat hamil dapat berdampak terhadap kesehatan Ibu dan janin
dalam kandungan. Ibu harus tahu, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh
Obstetric Medicine terungkap bahwa tipes saat hamil bisa meningkatkan risiko
keguguran. Bahkan Ibu dapat melahrikan bayi dengan kondisi mengalami demam
tifoid .
2. Bayi lahir dengan berat rendah
Tipes saat hamil juga bisa meningkatkan risiko Ibu melahirkan bayi dengan
berat rendah. Selain disebabkan karena tipes, bayi lahir dengan berat rendah juga
dapat disebabkan karena kondisi kesehatan lainnya seperti anemia, komplikasi selama
kehamilan, efek dari merokok saat hamil, dan infeksi tertentu seperti listeria dan
toxoplasmosis. Ibu harus rutin melakukan pemeriksaan ke dokter agar kesehatan Ibu
tetap terpantau dengan baik.
3. Meningkatkan risiko bayi lahir prematur
Meski perlu diteliti lebih lanjut, namun kabarnya sakit tipes saat hamil bisa
menyebakan bayi lahir prematur Ma. Karena itulah, Ibu disarankan untuk menjaga
kebersihan dengan baik agar risiko untuk terkena tipus saat hamil dapat diminimalisir.
4
menurun karena saat itu sangat mungkin Anda mengalami kekurangan cairan dan
akhirnya membuat ASI menurun.
Untuk itu, saat kena tipes, perbanyak konsumsi cairan dan periksakan diri ke
dokter untuk penanganan lebih lanjut. Pasien juga dianjurkan makan teratur,
mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, serta menghabiskan antiobiotik yang diresepkan
dokter. Konsultasikan diri ke dokter jika demam tak kunjung reda.
Sama halnya dengan kebanyakan orang, ibu menyusui membutuhkan antibiotik
jika terkena infeksi. Namun, mayoritas Busui akan menolak minum antibiotik karena
takut memengaruhi ASI dan kesehatan bayi.
Jangan khawatir, antibiotik sejatinya aman untuk ibu menyusui. Jika tidak yakin,
Bunda bisa berkonsultasi pada dokter maupun dokter anak perihal rekomendasi antibiotik
yang aman. Penggunaan antibiotik bermanfaat dan dapat menyelamatkan nyawa
seseorang utamanya jika terkena infeksi. Selain itu, penting bagi Bunda memerhatikan
beberapa aspek jika mengonsumsi antibiotik kala menyusui.
1. Perubahan feses bayi
Dr. Judith, MD, ginekologi di Cedars-Sinai Medical Center, melansir situs
Today menyebutkan bahwa satu-satunya efek samping yang potensial terjadi ketika
ibu menyusui minum antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, makrolida, dan
aminoglikosida adalah perubahan flora usus bayi (bakteri yang biasanya ada di dalam
usus).
Umumnya jika Bunda minum antibiotik, feses bayi cenderung bertekstur lebih
encer dibanding biasanya dan berwarna lebih kehijauan. Jangan cemas karena kondisi
ini akan kembali normal setelah konsumsi antibiotik selesai
2. Mood si kecil berubah
Jangan heran jika bayi menjadi lebih gelisah dan tidak tenang menyerupai
gejala kolik. Hal ini juga akan kembali seperti semula saat Bunda tak lagi
mengonsumsi obat-obatan
3. ASI bermanfaat untuk usus bayi
Ada kemungkinan antibiotik yang diminum akan memengaruhi bakteri baik
dalam usus bayi. Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena
ASI sangat menyembuhkan dan menumbuhkan kembali bakteri baik.
Selain itu, konsumsilah probiotik setelah usai pengobatan antibiotik yang
dapat membantu menyeimbangkan pasokan bakteri baik dalam usus. Probiotik ini
bisa didapat dari yogurt, kefir, kombucha, keju cottage, kimchi, dan sebagainya.
5
4. Kemungkinan bayi terserang sariawan
Bun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi antibiotik dalam dosis besar dapat
mendorong pertumbuhan sariawan sebagai akibat matinya bakteri baik yang ada
dalam usus. Sariawan ini tak hanya terjadi di dalam mulut, namun juga di vagina dan
puting Bunda.