Anda di halaman 1dari 17

LABUSIAM

Lacak Ibu Hamil Usia Muda


UPTD Puskesmas Lotas
Labu Siam (Lacak Ibu Hamil Usia Muda)
Kehamilan merupakan proses yang terjadi dari pembuahan sampai
kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu
tertanam di dalam lapisan Rahim dan kemudian menjadi janin.
Kehamilan terjadi selama 40 minggu atau 9 bulan yang dibagi
menjadi 3 trimester yaitu trimester I, I dan III. Kehamilan memiliki
beberapa resiko baik itu terjadi pada janin ataupun ibu nya, jika tidak
hati-hati dalam memelihara kehamilan. Terkait usia ada 2 kriteria yang
perlu perhatian ekstra untuk diperhatikan yaitu ibu yang hamil di usia 20
tahun dan usia kehamilan seorang ibu dibawah 12 minggu.
Ibu hamil usia dibawah 20 tahun
Wanita usia dibawah 20 tahun rentan mengalami beberapa gangguan
kehamilan sampai keguguran. Sebab, organ-organ reproduksi pada wanita berusia
dibawah 20 tahun belum terbantuk sempurna. Selain itu, kondisi tubuh wanita
muda cenderung belum siap untuk menjalankan prosedur persalinan karena
ukuran pinggunya yang masih terlalu sempit.
Tubuh wanita muda juga dianggap belum mampu menopang bobot bayi.
Akibatnya, tubuh cenderung lebih mudah lelah ketimbang ibu hamil yang berusia
matang. Sehingga wanita hamil yang berusia muda sangat perlu dijaga agar tidak
terjadi hal yang tidak di inginkan.
Resiko Kehamilan ibu hamil usia dibawah 20 tahun
1. Ibu hamil dibawah 20 tahun biasanya mengalami ketidaksiapan terhadap kehamilannya, hal
ini dapat memengaruhi kondisi ibu yang dapat mengakibatkan abortus dan keguguran,
2. Preeklamsi sering terjadi pada ibu hamil dibawah 20 tahun, sebab kurangnya kemampuan
adaptasi Rahim dalam menerima produk konsepsi atau pembuahan sehingga menyebabkan
kondisi yang biasa disebut keracunan dalam kehamilan(Preeklamsia)
3. Kurang matangnya alat reproduksi pada ibu dan kurangnya kepedulian dalam menjaga
kehamilan dapat mengakibatkan berbagai kelainan seperti hipertensi hingga berujung bayi lahir
premature atau BBLR
4. Resiko kehamilan yang begitu besar dapat terjadi bahkan sampai kematian sebab kehamilan
dibawah usia 20 tahun, perempuan belum cukup matang untuk mengahadapi kehamilanditambah
lagi kurangnya pengetahuan ibu tentang persiapan kehamilan hingga persalinan
Ibu hamil dengan usia kehamilan dibawah 12
minggu
Trimester pertama (12 minggu pertama) kehamilan merupakan fase krusial dimana tubuh ibu
mengalami perubahan, ibu mulai merasakan mual muntah, morning sickness dan sebagainya.
Hal ini terjadi akibat dari pertumbuhan janin mulai dari embrio sampai terbentuk menjadi
manusia utuh. Sehingga pada fase ini menjadi fase yang rentan bagi ibu hamil mengalami
keguguran. Keguguran tersebut dapat diakibatkan dari beberapa faktor seperti faktor genetic,
adanya infeksi, adanya gangguan plasenta, gangguan system endokrin, faktor usia ibu,
kebiasaan merokok, penyakit darah tinggi berat badan ibu terlalu kurus atau gemuk,
mengonsumsi alcohol berlebihan serta gaya hidup yang kurang sehat. Oleh karena itu perlu
adanya deteksi dini kehamilan secepat mungkin sehingga ibu hamil mendapatkan penanganan
sesegera mungkin ketika terjadi salah satu penyebab dari keguguran di trimester pertama
kehamilan.
Hal yang perlu diketahui ibu hamil
Ibu hamil yang beresiko ataupun sedang menjaga kesehatan kehamilannya
perlu mengetahui beberapa tanda bahaya kehamilan yang bisa saja terjadi pada
ibu hamil. Sebab, pertolongan sedini mungkin akan sangat berguna ketika tanda
bahaya muncul.
Ada beberapa tanda bahaya pada masa kehamilan seperti; muntah berlebihan
tidak mau makan ,demam tinggi tidak kunjung turun,bengkak pada kaki, tangan,
wajah, sakit kepala disertai dengan kejang, kurangnya gerakan janin dirasakan
dibandngkan sebelumnya, perdarahan, air ketuban pecah sebelum waktunya dll,
jika ini di alami oleh ibu hamil maka ibu hamil harus segera datang ke fasilitas
kesehatan terdekat.
Tips menjaga kesehatan kehamilan
Ada beberapa Tips untuk menjaga kehamilan untuk ibu rentan seperti ibu hamil
dengan usia dibawah 20 tahun ataupun ibu hamil dengan usia kehamilan dibawah 12
minggu, sebagai berikut:
1. Menerapkan pola makan gizi seimbang
2. Pentingnya olahraga khusus bagi ibu hamil
3. Pentingnya menjaga personal hygiene selama masa kehamilan
4. Mencukupi konsumsi air dalam sehari
5. Rutin konsumsi TTD minimal 90 tablet
6. Menjaga berat badan
7. Rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat
1. Menerpakan pola makan gizi seimbang
Janin dalam perut membutuhkan sekitar 300 kalori setiap harinya,
sehingga ibu perlu meningkatkan sedikit asupan makan dari biasanya
agar kebutuhan tersebut terpenuhi. Selain itu tidak lupa menerapkan
pola makan dengan beragam jenis makanan agar seluruh zat gizi yang
dibutuhkan janin terpenuhi.
2. Pentingnya olahraga khusus bagi ibu hamil
Bila nutrisi sudah tercukupi, kesehatan ibu hamil di usia muda
juga akan semakin baik jika juga diimbangi dengan olahraga.
Olahraga memungkinkan ibu hamil tetap aktif bergerak. Selain
itu jenis olahraga tertentu juga bisa menghindarkan ibu dari nyeri
tubuh.
3. Pentingnya menjaga personal hygiene selama masa kehamilan

Kebersihan diri merupakan kewajiban bagi setiap orang, namun ibu hamil harus ekstra memperhatikan
kebersihan diri ini sebab ada beberapa faktor yang dialami selama kehamilan seperti ibu hamil lebih sering
berkeringat, lebih sering mengalami keputihan serta rentan terserang infeksi. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, 1. Ibu hamil dianjurkan untuk rutin mandi 2 kali sehari. Hal ini akan mencegah terjadinya
infeksi akibat kuman atau mikroba karena ibu hamil sering berkeringat dan mengalami keputihan. Sebab
apabila infeksi terjadi akan langsung memberikan dampak yang serius bagi kesehatan ibu dan janin. 2. Saat
hamil ibu akan mengalami peningkatan hormone esterogen seingga menyebabkan rambut menjadi lebih
bervolume dan tebal, selain itu faktor hormone ini juga dapat mengakibatkan rambut ibu menjadi rontok.
Sangat penting bagi ibu untuk melakukan keramas secara rutin untuk mencegah infeksi terjadi pada kulit
kepala, tidak dianjurkan bagi ibu untuk keramas setiap hari sebab rambut memiliki minyak alami untuk
melumasi dan melindungi rambut. Jadi ibu dianjurkan untuk melakukan keramas 2 kali seminggu untuk tetap
menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala. 3. Tidak lupa ganti pakaian juga merupakan hal penting bagi ibu
hamil, sebab keringat yang berlebih pada ibu hamil akan menjadi media berkembang biaknya jamur, kuman
ataupun mikroba yang akan menimbulkan infeksi. Sehingga ibu hamil haru ganti pakaian setidaknya 2 kali
sehari.
4. Mencukupi konsumsi air dalam sehari
Tubuh mengeluarkan cairan selama beraktivitas, karena itu
konsumsi air putih tidak boleh dilewatkan setiap hari. Jika ibu hamil
kurang mengonsumsi air dalam sehari, maka dia rentan mengalami
dehidrasi. Sedangkan air putih memiliki peran yang penting dalam
tubuh khususnya ibu hamil. Manfaat air putih adalah membantu
tumbuh kembang janin dan menjaga stamina ibu hamil. Adapun
anjuran konsumsi air putih dalam sehari adalah 8-10 gelas perhari.
Perlu diingat kurangi minum minuman yang mengandung soda dan
kafein seperti kopi dan teh.
5. Rutin konsumsi TTD minimal 90 tablet
Ibu hamil sangat rentan mengalami anemia atau biasa disebut
dengan kurang darah. Anemia adalah suatu kondisi dimana sel
darah merah (hemoglobin) dalam tubuh berada dibawah ambang
batas nilai normal. Sel darah merah berguna membawa oksigen
menyebar ke seluruh tubuh. Sehingga ibu hamil sangat perlu
mengkonsumsi TTD selama masa kehamilan guna untuk
mencegah terjadinya anemia. Dengan mencegah terjadinya
anemia, hal ini juga menurunkan resiko pendarahan ketika saat
melahirkan.
6. Menjaga berat badan
Ibu hamil sangan perlu menjaga berat badan dengan menjaga konsumsi
makan tiap harinya dan memantau berat badan setiap bulannya.sebab berat
badan yang terlalu gemuk ataupun terlalu kurus beresiko menimbulkan
beberapa resiko kehamilan yang bahkan tidak disadari ibu hamil. Pada saat
berat badan ibu terlalu gemuk dapat menimbulkan pre eklamsi sebab
meningkatnya tekanan darah, selain itu akan mempersulit persalinan
dikemudian hari. Ibu hamil yang kurus berarti kurangnya asupan makan
setiap harinya sehingga berat badan ibu tidak naik. Kurangnya asupan
makanan akan berdampak pada pertumbuhan janin, sebab tidak ada cukup
nutrisi yang digunakan bayi untuk bertmbuh di dalam perut ibu.
7. Rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat

ibu dianjurkan untuk memeriksakan kandungan ke puskesmas


setidaknya 4 kali secara berkala. Trimester I satu kali, Trimester II
satu kali dan Trimester III dua kali. Hal ini guna memantau
kesehatan ibu hamil selama 9 bulan dalam rangka mencegah
tanda bahaya kehamilan pada ibu.
Perlu waspada terhadap bahaya covid 19
Perubahan system imun yang terjadi pada saat kehamilan dapat
membuat ibu hamil lebih rentan terkena virus corona dan lebih beresiko
mengalami gejala penyakit yang berat dan fatal. Selain itu demam tinggi
yang terjadi akibat covid19 di trimaester pertama kehamilan dapat
meningkatkan resiko terjadinya cacat lahir pada bayi. Sejauh ini
penularan utama virus corona adalah melalui percikan air liur pada batu
dan bersin. System imun yang menurun selama kehamilan
menyebabkan ibu harus lebih waspada terhadap virus corona, ibu perlu
mengikuti beberapa protocol kesehatan agar terhindar dari virus corona
seperti pertama mencuci tangan.
Lanjutan
Membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun dapat mencegah
terjadinya penularan virus corona, jika tidak siapkan hand sanitizer
kemanapun ibu hamil pergi karena hal tersebut dapat membasmi kuman di
tangan. kedua menjaga daya tahan tubuh, agar daya tahan tubuh ibu hamil
menjadi kuat, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat yang
mengandung vitamin seperti sayur dan buah serta makanan tinggi protein,
tidak lupa dengan mencukupi asupan makanan ibu sehari-hari. Ketiga
menggunakan masker saat bepergian, masker sangat penting dalam
mencegah penularan virus corona. Bukan masker kain yang tipis melainkan
masker media yang disarankan untuk mencegah virus masuk melalui hidung
ataupun mulut. Ibu hamil juga disarankan menjaga jarak dengan orang lain
minimal 1 meter.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai