Anda di halaman 1dari 16

Resiko Tinggi Pada Kehamilan

Penyakit- Penyakit Menyertai Kehamilan Ibu Sebagai Berikut:

A. Tuberkulosis paru
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-
paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk
kronis.
Tuberkolosis paru tidak secara langsung berpengaruh pada janin, namun
tuberkolosis paru berat dapat menurunkan fisik ibu, tenaga, dan air susu ibu
(ASI) ikut berkurang. Bahaya yang dapat terjadi yaitu keguguran, bayi lahir
belum cukup bulan, dan janin mati dalam kandungan.
1. Diagnosis yang tepat: Diagnosis TB pada kehamilan memerlukan
pemeriksaan yang cermat dan tepat. Tes dahak dan tes darah dapat
digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri TB dan memastikan
diagnosis yang akurat.
2. Pengobatan yang tepat: Pengobatan TB pada kehamilan perlu dipilih
dengan hati-hati untuk meminimalkan dampak negatif pada janin.
Beberapa obat anti-TB relatif aman untuk digunakan selama
kehamilan, sementara yang lain mungkin memiliki risiko teratogenik
dan harus dihindari.
3. Pemantauan yang ketat: Ibu hamil yang didiagnosis dengan TB perlu
dipantau dengan cermat oleh dokter selama kehamilan dan selama
pengobatan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa infeksi tetap
terkontrol tanpa menimbulkan risiko yang signifikan bagi ibu hamil
dan janin.
4. Pencegahan penyebaran infeksi: Langkah-langkah pencegahan
harus diambil untuk mencegah penyebaran infeksi TB ke orang lain
di sekitar ibu hamil. Isolasi atau tindakan pencegahan lainnya
mungkin diperlukan tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
5. Perawatan janin yang tepat: Janin dari ibu yang menderita TB
perlu dipantau secara cermat untuk memastikan bahwa tidak ada
efek negatif yang signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan
mereka
B. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah kondisi dimana wanita
hamil mengembangkan resistensi insulin yang
cukup untuk memengaruhi keseimbangan gula
darah.kondisi ini biasanya terjadi dipertengahan
kehamilan dan seringkali membaik setelah
melahirkan. Namun, wanita yang mengalami
dibetses gestasional memiliki resiko lebih tinggi
mengembangkan diabetes tipe 2 dimasa depan.
Ada 2 istilah dalam diabestes pada kehamilan:
1. Gestational Diabetes Mellitus (GDM)
Diabetes yang terjadi saat kehamilan dan tidak memiliki Riwayat penyakit
sebelum hamil

2. Pregestational Diabetes Mellitus (PGDM) adalah diabetes yang terjadi pada


ibu hamil dengan memiliki Riwayat diabetes sebelumnya.
Gejala Diabetes Gestasional
1. Sering merasa haus
2. Kelelahan
3. Mudah merasa Lelah dan lesu
4. Sering buang air kecil
Penyebab Diabetes Gestasional
1. Perubahan Hormon
Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormon tambahan yang dapat
membuat insulin kurang efektif, yang mengarah pada peningkatan gula
darah.
2. Faktor resiko
Beberapa faktor resiko yang terkait dengan diabetes gestasional
termasuk usia ibu yang lebih tua, Riwayat diabetes dalam keluarga,
atau Riwayat diabetes gestasional pada kehamian sebelumnya.
Penanganan Diabetes Gestasional:
1. Pola Makan Sehat
Mengkonsumsi makanan sehat dengan porsi yang tepat dan
menghindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana
2. Olahraga Teratur
Olahraga ringan dan rutin, seperti berjalan kaki, dapat
membantu menurunkan kadar gula darah.
3. Pemantauan Gula Darah
Pemantauan Gula Darah secara teratur penting untuk
memastikan bahwa kadar gula darah tetap terkendali .
Beberapa wanita mungkin memerlukan insulin atau obat-
obatan lain untuk membantu mengendalikan gula darah.
4. Pemantauan Janin
Wanita dengan dibetes gestasional memerlukan pemantauan
janin yang cermat untuk memastikan bahwa janin tumbuh
dengan baik dan tidak mengalami komplikasi.
5. Konsultasi Medis Teratur
Bagi ibu hamil penting untuk teratur mengunjungi dokter untuk
memantau perkembangan kehamilan dan gula darah .
Dokter akan memberikan panduan khusus berdasarkan
kondisi Kesehatan dan kebutuhan individual pada ibu
hamil.
Komplikasi Diabetes Gestasional
1. Melahirkan secara operasi Caesar karena janin akan cenderung
lebih besar
2. Keguguran
3. Terjadi kelahiran premature
4. Preeklamis (sindrom hipertensi, tingginya protein pada urine
dan pembengkakan pada tungkai)
5. Berpotensi mengalami diabetes lagi dikehamilan selanjutnya
6. Berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 meski setelah
melahirkan
Dampak Diabetes Gestasional Pada Bayi Yaitu:
1. Makrosomia (bayi dengan berat badan besar)
2. Takipnea (kelainan Pernapasan)
3. Kelainan Jantung
4. Kadar gula darah rendah saat lahir
5. Penyakit kuning
6. Lahir dalam keadaan meninggal
7. Kekurangan zar besi
Tanda kehamilan Resiko Tinggi

1. Hipertensi gestasional: Tekanan darah tinggi yang muncul


setelah kehamilan trimester kedua.
2. Diabetes gestasional: Tingkat gula darah yang tinggi yang
terjadi selama kehamilan.
3. Preeklampsia: Kondisi serius yang ditandai dengan tekanan
darah tinggi dan kerusakan organ, biasanya terjadi setelah
usia kehamilan 20 minggu.
4. Plasenta previa: Plasenta menempel terlalu rendah di dalam
rahim, menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks.
5. Anemia berat: Kekurangan sel darah merah yang signifikan,
dapat menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan.
6. Kehamilan ganda:
Kehamilan dengan dua atau lebih bayi, yang meningkatkan risiko
komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

7. Riwayat kehamilan yang sulit sebelumnya:


Jika ibu mengalami keguguran berulang, kelahiran prematur, atau
komplikasi serius lainnya dalam kehamilan sebelumnya, maka
kehamilan saat ini mungkin juga memiliki risiko tinggi.
Cara Mencegah kehamilan beresiko
tinggi
1. Mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk ibu hamil
2. Mengkonsumsi asam folat sesuai anjuran dokter sejak 3 bulan sebelum
hamil berguna untuk meminimalkan resiko gangguan perkembangan
pada janin, teruatama cacat tabung saraf.
3. Melengkapi imunisasi guna meminimalkan resiko penyakit infeksi
tertentu, seperti infeksi tetanus yang beresiko mengganggu Kesehatan
ibu hamil dan janin.
4. Rutin berolahraga
5. Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok
6. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan berkafein secara
berlebihan
7. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai