DISUSUN OLEH :
MERTY DWI SULANDARI
PO.71.24.3.21.041
KELAS/SEMESTER : A/III
1. Komplikasi Kehamilan
Kehamilan bisa menjadi saat yang paling menyenangkan namun juga paling
menantang dalam hidup seorang wanita. Pengalaman memiliki seorang manusia baru tumbuh
di dalam tubuh mereka adalah suatu pengalaman yang tak ada bandingannya. Namun,
kehamilan juga merupakan saat di mana wanita paling rawan mengalami berbagai gangguan
kesehatan dan emosional.
Sekeras apapun wanita berusaha, tidak semua kehamilan berjalan dengan semestinya.
Komplikasi dapat terjadi sebelum, saat, atau setelah kehamilan. Beberapa komplikasi hanya
bersifat ringan, namun ada juga yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayinya.
Karena ada banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi kesehatan wanita dan
bayinya, kesehatan saat kehamilan bukanlah sesuatu yang bisa dijamin. Namun, apabila ibu
mengetahui faktor risiko serta tanda dan gejala kemungkinan komplikasi, ia dapat melakukan
langkah pencegahan atau mencari pertolongan medis dan menghindari risiko kesehatan yang
serius.
Juga dikenal sebagai hipertensi, kondisi ini terjadi ketika terjadi penyempitan
pembuluh nadi, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh dan
plasenta. Saat hal ini terjadi, organ tubuh tidak cukup mendapatkan oksigen dan
mineral yang dibawa darah. Ada kemungkinan janin tidak akan tumbuh secara
normal. Pada beberapa kasus, hipertensi akan menyebabkan kelahiran premature atau
pre-eklamsia. Wanita yang telah didiagnosis dengan hipertensi bahkan sebelum hamil
harus mengawasi kondisi mereka secara teratur dan terus mengonsumsi obat-obatan.
Apabila hipertensi terjadi saat kehamilan, maka kondisi ini dinamakan hipertensi
gestasional. Kondisi ini biasanya akan menghilang setelah kehamilan, namun juga
tetap harus diawasi. Beberapa wanita yang mengalami hipertensi gestasional harus
menjalani operasi caesar darurat agar tidak lebih membahayakan nyawa mereka dan
bayi mereka. Pola makan yang tepat, olahraga yang cukup, dan istirahat yang cukup
dapat mengurangi risiko terjadinya hipertensi gestasional.
2. Kelahiran premature
3. Keguguran
4. Diabetes Gestasional
Infeksi saluran kemih adalah kondisi yang paling umum terjadi saat
kehamilan. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat disembuhkan
dengan antibiotik. Namun, dokter harus mengetahui bahwa pasien sedang hamil,
sehingga ia dapat memberikan antibiotik yang sesuai.
6. Anemia
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh memiliki jumlah sel darah merah
sehat yang lebih rendah dari jumlah normal. Wanita hamil yang mengalami anemia
mungkin akan merasa lelah dan lemah. Namun, kondisi tersebut bisa diatasi dengan
mengobati penyebabnya, serta dibantu dengan mengonsumsi suplemen zat besi dan
asam folat.
Meskipun mual dan muntah adalah hal yang normal selama kehamilan,
terutama pada trimester pertama, beberapa wanita mengalami gejala yang lebih parah
hingga trimester ketiga.
Penyebab bentuk yang lebih parah dari masalah ini, yang dikenal sebagai
hiperemesis gravidarum. Wanita dengan hiperemesis gravidarum mengalami mual
yang tidak kunjung hilang, penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, dehidrasi,
dan rasa ingin pingsan.
Pendarahan
Apabila nyawa ibu dan bayinya berada dalam bahaya, dokter dapat memilih
untuk melakukan operasi caesar (C-section). Komplikasi kehamilan yang
membutuhkan operasi ini adalah:
Gangguan plasenta
Merokok.
Minum alkohol.
Bicarakan pada dokter ketika berencana hamil agar dokter bisa membantu kamu
mempersiapkan diri. Beritahu dokter bila kamu memiliki kondisi medis tertentu.
2. komplikasi persalinan
Ada beragam komplikasi persalinan yang bisa terjadi pada Anda dan bayi, meliputi:
2. Cephalopelvic disproportion
Ukuran panggul ibu yang kecil tidak menjadi masalah bila ukuran kepala
bayi juga tidak terlalu besar. Penanganan CPD biasanya dilakukan dengan operasi
caesar karena persalinan normal sudah tidak memungkinkan.
Penyebab janin terlilit tali pusar juga bisa karena ukuran tali pusar yang
terlalu panjang, strukturnya lemah, dan tidak dilindungi lapisan jeli yang cukup.
Hamil dan melahirkan anak kembar juga kerap menjadi penyebab tali pusar
melilit tubuh bayi. Jika detak jantung bayi terus memburuk selama persalinan dan
bayi menunjukkan tanda bahaya lainnya. Melahirkan dengan operasi caesar bisa
jadi jalan keluar terbaik untuk mengatasi komplikasi persalinan ini.
Emboli air ketuban adalah kondisi ketika sel-sel janin, air ketuban, dan lainnya
masuk ke dalam aliran darah ibu melalui plasenta. Komplikasi atau penyulit
persalinan ini kemungkinan terjadi karena penghalang plasenta mengalami
kerusakan akibat luka. Sebenarnya, air ketuban yang masuk ke aliran darah ibu
jarang mengakibatkan masalah. Itulah mengapa emboli air ketuban termasuk
tanda bahaya persalinan yang jarang sekali terjadi.
Gawat janin atau fetal distress adalah kondisi saat pasokan oksigen bayi
selama persalinan dan setelahnya tidak tercukupi. Sekilas, gawat janin terlihat
serupa dengan asfiksia perinatal. Hanya saja, gawat janin menandakan bahwa
janin sedang berada dalam kondisi yang tidak baik di kandungan ibu. Itu
sebabnya, gawat janin dikatakan sebagai status atau kondisi janin yang
mengkhawatirkan.
Selain kadar oksigen bayi yang tidak tercukupi, gawat janin juga bisa
disebabkan oleh bayi berukuran kecil dan usia kehamilan sudah lebih dari 42
minggu. Pertumbuhan janin yang terhambat atau intrauterine growth retardation
(IUGR) juga turut andil sebagai penyebab gawat janin.
Itu sebabnya, ibu yang berencana untuk melahirkan normal setelah caesar
sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter dapat
melakukan serangkaian pemeriksaan dan kemudian menentukan keputusan terbaik
setelah melihat kondisi ibu dan bayi.
Sindrom aspirasi mekonium adalah masalah yang terjadi saat bayi minum
air ketuban yang bercampur mekonium sebelum, saat, atau setelah kelahiran.
Mekonium atau feses pertama bayi yang bercampur bersama air ketuban ini dapat
membuat bayi keracunan bila terminum terlalu banyak.
Retensio plasenta adalah kondisi ketika plasenta tidak kunjung keluar dari
rahim setelah persalinan dalam kurun waktu lebih dari 30 menit. Padahal, plasenta
seharusnya keluar dari rahim karena tubuh ibu masih berkontraksi
pascamelahirkan. Penanganan retensio plasenta biasanya dilakukan dengan
pemberian suntikan untuk merangsang rahim berkontraksi. Bila dirasa tidak
menunjukkan perubahan, dokter mungkin akan menempuh prosedur operasi
dengan pemberian epidural atau anestesi.
13. Plasenta akreta
Komplikasi persalinan lain yang bisa dialami ibu usai melahirkan yakni
infeksi postpartum. Infeksi postpartum disebabkan oleh hadirnya bakteri, entah itu
pada sayatan bekas operasi, rahim, kandung kemih, dan lainnya. Infeksi
postpartum bisa meliputi mastitis payudara, endometritis, infeksi saluran kemih
(ISK), dan infeksi pada bekasi sayatan operasi. Pengobatan untuk komplikasi
persalinan, baik saat melahirkan normal maupun operasi caesar, berupa infeksi
postpartum akan disesuaikan kembali dengan penyebabnya.
Masa nifas (masa nifas), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang artinya
bayi dan melahirkan yang artinya melahirkan atau berarti masa sebelum melahirkan.
Asuhan kebidanan masa nifas adalah manajemen panti asuhan yang diberikan pada
pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam
keadaaan seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil.
Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu
setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir
setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil
sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses persalinan
(Saleha. 2009).
Untuk normalnya, darah yang keluar saat masa nifas adalah 500-600 ml per 24
jam setelah bayi dilahirkan. Sama seperti saat sedang haid, seorang wanita biasanya
memakai pembalut untuk mencegah darah nifas tembus di pada celana dalam,
Seorang Thu harus waspada jika dalam waktu satu jam sudah ganti pembalur lebih
dari 2 pembalut. Ganti pembalut disini dalam artian karena terlalu banyak darah yang
keluar. Hal seperti ini menandakan jika masa nifas seperti ini sangat berbahaya dan
harus segera konsultasi ke Dokter.
2. Penglihatan Kabur
Mengalami rabun merupakan ham yang wajar yang terjadi pada setiap orang.
Hal ini disebabkan karena alergi yang menyebabkan mata menjadi tidak sehat. Bagi
seorang ibu yang memiliki gangguan mata seperti mata minus biasanya disarankan
untuk melahirkan secara caesar. Hal ini dilakukan untuk keselamatan Ibu karena
khawatir minusnya akan semakin bertambah. Bagi seorang ibu yang mengalami
pandangan kabur setelah melahirkan, tentunya ini harus segera di tanyakan ke hidan
atau dokter terdekat. Pasalnya, penglihatan kabur saat wanita mengalami nifas
biasanya disebabkan karena terlalu banyak darah yang keluar.
Pembengkakan ini tidak hanya muncul pada wajah saja, namun juga pada
bagian kaki dan tangan sehingga membuat seorang ibu yang baru saja melahirkan
mengalami kesulitan berjalan karena pembengkakan pada bagian kaki. Gejala
pembengkakan pada kaki biasanya diawali dengan munculnya varises yang semakin
menjalar. Hal ini sebaiknya segera diatasi sebelum merambat ke bagian tubuh lainnya.
Suhu tubuh memang tidak bisa diprediksi, khususnya pada ibu hamil dan
setelah persalinan. Ini dikarenakan daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda. Bagi
ibu setelah melahirkan mungkin akan naik turun seiring dengan proses persalinan
yang menyebabkan dehidrasi. Tapi hal ini hanya berlangsung selama sampai 3 hari
saja. Suhu tubuh untuk ibu yang baru melahirkan umumnya 37-38 derajat celcius, Jika
suhu tubuh lebih dari itu maka sudah tidak wajar sehingga harus kembali ke Rumah
sakit untuk diperiksa.
Depresi ibu melahirkan biasanya dialami oleh wanita yang baru pertama kali
melahirkan. Bagi beberapa orang, ini merupakan proses instrospeksi terhadap waktu
yang merubah seseorang yang tadinya lajang dan sekarang memiliki bayi. Pendarahan
yang berlebihan seringkali disebabkan karena ibu yang stres setelah melahirkan, Ini
biasanya akan membuat ibu enggan menyentuh bayinya karena terlalu stress. Jika
sudah begini sebaiknya dibawa ke rumah sakit atau ke psikolog agar dapat membantu
mengatasi perasaan deperesinya.
7. Darah Nifas Yang Berbau Menyengat
Bau darah pada nifas umumnya sama dengan bau darah haid. Bau yang tidak
enak atau lebih menyengat biasanya merupakan tanda bahayanya masa nifas sehingga
harus segera diatasi. Ini biasanya diikuti oleh gumpalan darah yang lebih besar dan
menyebabkan rasa sakit pada vagina saat mengeluarkannya. Untuk mengantisipasi
terjadinya hal yang tidak diinginkan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar
dapat diatasi lebih cepat..
Pendarahan post partum adalah pendarahan yang terjadi pada jalan lahir yang
volumenya lebih dari 500 ml dan berlangsung dalam 24 jam setelah bayi lahir.
Menurut waktu terjadinya, pendarahan post partum di bagi menjadi 2 tahap, yaitu: a.
Post partum dini (Early post partum) di sebut juga perdarahan post partum. primer.
Perdarahan pada post partum primer terjadi dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir.
disebut juga perdarahan post partum sekunder. Terjadi setelah24 jam pertama
sejak bayi lahir. Perdarahan post partum dapat di sebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya:
Atonia Uteri
Atomia uteri adalah suatu keadaan dimana uterus gagal berkontraksi dengan
baik setelah persalinan. Penyebab atonia uteri antara lain: a. Umur ibu yang terlalu
muda (kurang dari 20 tahun) atau terlalu tua (lebih dari 40 tahun)
Uterus terlalu regang atau besar (pada kehamilan kembar atau bayi besar) e.
Kelainan uterus
Uterus atonik terjadi karena sisa plasenta atau selaput ketuban tertinggal di
dalam uterus dan menyebabkan terjadinya perdarahan. Bagian plasenta yang masih
menempel pada dinding uterus mengakibatkan kontrkasi uterus tidak ade kuat
sehingga pembuluh darah yang terbuka pada dinding uterus tidak dapat
berkontraksi/terjepit dengan sempurna
4. Inversio Uteri
Inversio uteri terjadi dimana rahim sebagian atau seluruhnya ikut keluar ketika
plasenta lahir. Bagian rahim bagian atas (fundus) menjadi terbalik (inversi) mengarah
ke bawah, tergantung derajatnya bagian rahim ini bisa. sampai ke mulut rahim hingga
keluar dari jalan lahir.
Grandemultipara
a. Inversio uteri ringan Terbaliknya fundus uteri kedalam cavum uteri namun
belum keluar darinrongga Rahim.
c. Fundus uteri terbalik menonjol ke cavum uteri dan sudah masuk ke dalam
vagina
e. Uterus dan vagina dalam keadaan terbalik dan sebagian sudah keluar dari
vagina.
Robekan jalan lahir merupakan laserasi atau luka yang terjasi sepanjang jalan
lahir (perineum) akibat proses persalinan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara di
sengaja ( episiotomy) atau tidak di sengaja. Tanda-tanda ibu yang mengalami robekan
jalan lahir adalah perdarahan segar yang mengalir dan terjadi segera setelah bayi lahir.
kontraksi uterus baik. plasenta baik, kadang ibu terlihat pucat, lemah dan menggigil
akibat berkurangnya haemoglobin.
Berdasarkan kedalam robekan dan luasnya laserasi, robekan jalan lahir /
perineum di bagi menjadi 4 tingkat, yaitu:
a. Tingkat 1
Robekan hanya terjadi pada selaput lender vagina atau tanpa mengenai
kulit perineum
b. Tingkat 2
c. Tingkat 3
d. Tingkat 4
6. Hematoma
1. Pelahiran operatif
1. Penekanan perineum, vagina, uretra, kandung kemih, atau rectum dan nyeri
hebat
Hematoma vulva adalah yang paling jelas, dan hematoma vagina umumnya dapat
di identifikasi jika dilakukan inspeksi vagina dan serviks dengan cermat. Hematoma
ukuran kecil dan sedang mungkin dapat secara spontan di absopsi. Jika hematoma terus
membesar dan bukan menjadi stabil, bidan harus memberitahuka dokter konsultan untuk
evaluasi dan perawatan lebih lanjut. Tanda dan gejala hematoma ligamentum latum uteri
meliputi:
d) Penonjolan jaringan tepat diatas pintu atas panggul, menyebar kearah lateral (ini
adalah ujung ligamentumlatum uteri yang membengkak).
e) Distensi abdomen Jika di duga terjadi hematoma ligamentum latum uteri, penting
mengkonsultasikannya dengan dokter
7. Infeksi Nifas
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat alat
genitalia dalam masa nifas. Masuknya kuman kuman dapatterjadi dalam kehamilan,
waktu persalinandan nifas, Demam dalam masa nifas sering juga disebut morbiditas
nifas dan merupakan indeks kejadian infeksi nifas. Morbiditas nifas ditandai dengan
suhu 38°C atau lebih, yang terjadi selama 2 hari berturut-turut. Kenaikan suhu ini
terjadi sesudah 24 jam pasca persalinan dalam 10 hari pertama masa nifas.
f. Trauma jaringan sangat luas atau luka terbuka, seperti laserasi yang tidak
diperbaiki
g. Hematoma
Jenis-Jenis Infeksi
a. Infeksi pada Vulva, Perineum, Vagina, ServiksInfeksi luka perineum dan luka
abdominal adalah peradangan karena masuknya kuman-kuman kedalam luka episiotomy
atau abdomen pada waktu persalinan dan nifas, dengan tanda-tanda infeksi jaringan sekitar
Kurangnya nutrisi
Tanda Dan Gejala
Nyeri lokal
Dysuria
Edema
Sisi jahitan merah dan inflamasi Mengeluarkan pus atau eksudat berwarna abu-abu
kehijauan
docdoc. (2010). Retrieved SEP 27, 2022, from "apa itu komplikasi kehamilan":
https://www.docdoc.com/id/info/conditional/komplikasi-pada-kehamilan
hellosehat. (n.d.). Retrieved sep 27, 2022, from ”komplikasi persalinan yang beresiko bagi ibu dan
bayi": https:hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/komplikasi-persalinan-melahirkan/