DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
1. HAFIZAH MARHENI NURLAILI NIM.PO7124321073
2. VENNY FELLIA ARIYANTI NIM.PO7124321074
3. NIKEN KENCANA PUTRI NIM.PO7124321083
4. NINIS IPIASARI NIM.PO7124321084
MOTTO
“Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan
sabar”
PERSEMBAHAN
Laporan Ini Adalah Bagian Dari Ibadah Kami Kepada Allah SWT, Karena Kepada-Nyalah
Kami Menyembah Dan Kepada-Nyalah Kami Mohon Pertolongan.Sekaligus Sebagai
Ungkapan Terimakasih Kepada Bapak Dan Ibu Yang Selalu Memberikan Motivasi, Dan
Kakak-Kakakku Yang Selalu Memberikan Ilmu, Keterampilan Dan
Pengalaman.Terimakasih Atas Semuanya Bapak Ibu Serta Kakak-Kakak di UnitRawat
Jalan RSUD.H.Moh Rabain Tahun 2023.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Belajar yang berjudul “Asuhan
Kebidanan. Pada NY “S” UMUR 26 Tahun G2P1A0 Hamil 35 Minggu Dengan Gameli
di Rawat Jalan di RSUD Dr.H.M Rabain Muara Enim Tahun 2023”.
Laporan Praktik Belajar Lapangan ini disusun untuk memenuhi tugas pada
Praktik Belajar Lapangan di RSUD Dr.H.M RABAIN Muara Enim Tahun
2023.Laporan ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah ikut serta
dalam memberikan masukan, saran serta bimbingan sehingga laporan ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Ibu Dahliana, SKM.,M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Muara
Enim
2. Ibu Hj. Setiawati, SST., M.Kes selaku pembimbing akademik
3. Ibu Jamila, S.SiT., M. Kes selaku pembimbing akademik
4. Ibu Nia Clarasari M.P, SST.,M.Keb selaku pembimbing akademik
5. Ibu Hj. Ekadewi Retnosari, SST., M. Keb selaku pembimbing akademik
6. Ibu Hj. Rita Kamalia, S.Pd., M. Kes selaku pembimbing akademik
7. Ibu Siti Fatimah,. SST., M. Bmd selaku pembimbing akademik
8. Ibu Rika Hairunisyah,. S. SiT., M,. Bmd selaku pembimbing akademik
9. Ibu Miskiyah, SKM., M.Bmd selaku pembimbing akademik
10. Ibu Jenny Kartika, SKM.,M.Kes selaku pembimbing akademik
11. Ibu Umi Daimah, S.SiT., M. Kes Ibu Jenny Kartika, SKM.,M.Kes selaku
pembimbing akademik
12. Ibu Nurayuda, SST., M. Kes Ibu Jenny Kartika, SKM.,M.Kes selaku
pembimbing akademik
13. Ibu Ramaina, SST.,M.Kes selaku kepala Unit Rawat Jalan RSUD
Dr.H.M. Rabain Muara Enim
14. Ibu Ita Yuniarti,Am. Keb selaku pembimbing lahan di Poli Kebidanan
RSUD Dr.H.M Rabain Muara Enim
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………...5
1.1 Latar Belakang......................................................................5
1.1 Rumusan masalah.....................................................................8
A. Tujuan Umum.......................................................................8
B. Tujuan Khusus......................................................................8
1.3 Manfaat.....................................................................................9
1.2 Tempat dan Pelaksanaan.......................................................9
BAB II PEMBAHASAN TEORI……………………………….11
2.1 Konsep Dasar......................................................................11
2.1.1 Definisi...............................................................................11
2.1.2 Epidemologi...…………………………………………….…12
2.1.3 Etiologi………………………………………………….…...14
2.1.4 Patofisiologi………………………………………………….15
2.1.5 Klasifikasi Kehamilan Kembar..................................................16
2.1.6 Manifestasi Klinik................................................................20
2.1.7 Penanganan persalinan…………………………………...….23
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................21
II. DATA OBJEKTIF..............................................................25
III. ANALISA DATA...............................................................27
IV. PENATALAKSANAAN...................................................27
1.1 Kesimpulan.........................................................................33
1.2 Saran...................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, tetapi juga mampu
tahun yaitu 1990 sampai dengan 2015, Data World Health Organization
AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000
kelahiran hidup.
AKB sebesar 22,33 per 1.000 kelahiran hidup, yang berarti sudah
(Badan Pusat Statistik, 2016). Pada tahun 2017, AKI Provinsi Jawa
100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2017
orang. Untuk Kota Mojokerto, Kota Blitar dan Kota Madiun tahun 2017
tidak ada kematian ibu. Walaupun capaian AKI di Jawa Timur sudah
Neonatal (AKN) yang diperoleh dari laporan rutin relatif sangat kecil,
2017 Angka Kematian Bayi pada posisi 23,1 per 1.000 kelahiran hidup
(angka estimasi dari BPS Provinsi), Angka Kematian Bayi Jatim sampai
dengan tahun 2017 masih dibawah target Nasional (Supas) yaitu 24 per
(kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam
tubuh), dan endogen (dari jalan lahir). Dampak dari ketiga hal tersebut
data antenatal care, intranatal care, sampai niifas yang terdapat pada
Bidan Khalimatus Sadiya pada tahun 2018, yaitu ANC setiap tahun
tahun, yang dirujuk pertiap bulan sekitar 3 sampai 4 orang, pasien yang
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian secara lengkap Asuhan Kebidanan
Kehamilan Pada NY “S” UMUR 26 Tahun G2P1A0 Hamil 35
Minggu Dengan Gameli di Rawat Jalan di RSUD Dr.H.M
Rabain Muara Enim Tahun 2023.
2. Merumuskan data asuhan kebidanan serta merumuskan diagnosa
kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada Ny “S” Tentang
Gameli di RSUD Dr.H.M. Rabain Muara Enim tahun 2023 .
10
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
dua janin atau lebih. Kehamilan multiple dapat berupa kehamilan ganda / gemelli (2
Kehamilan multiple terjadi jika dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi
(dizigotik) atau jika satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga
berada di dalam uterus, atau fertilisasi 2 buah telur tidak pada siklus yang sama.
adalah fertilisasi ovum melalui inseminasi setelah ovum difertilisasi, atau fertilisasi
telur pada waktu berdekatan tapi tidak pada koitus yang sama. Superfekundasi
dapat terjadi pada manusia, karena dalam kepustakaan diceritakan mengenai seorang
ibu kulit putih yang melahirkan anak seorang kulit putih dan seorang anak mulato
2.1.2 Epidemologi
dalam setiap ras di suatu negara dan dipengaruhi oleh usia ibu (meningkat dari 3
per 1000 kelahiran pada ibu berusia di atas 20 tahun hingga 14 per 1000 kelahiran
pada ibu berusia 35 – 40 tahun) serta paritas. Di Indonesia, terdapat satu kasus
a. Ras
Insiden lebih tinggi terjadi di Afrika yaitu 1 dari 20 kelahiran. Di Asia gemelli
b. Hereditas
kemungkinan melahirkan anak kembar tiga kali lipat dibanding wanita berusia
20 tahun 4.
Kembar non-identik lebih sering terjadi pada wanita bertubuh besar dan tinggi
dibandingkan pada wanita yang bertubuh kecil. Hal ini mungkin lebih terkait
12
7
dengan status gizi daripada ukuran tubuh itu sendiri . Nylander (1971)
setara dengan status gizi yang lebih tinggi yang tercermin pada ukuran ibu.
Wanita yang lebih tinggi dan lebih berat memperlihatkan angka kembar 25
sampai 30 persen lebih tinggi daripada wanita pendek yang kekurangan gizi.
dijumpai pada wanita besar dan tinggi daripada wanita kecil. Haggarty dkk.,
(2006) melaporkan bahwa asupan asam folat dan konsentrasi folat plasma yang
Kehamilan multipel lebih sering terjadi pada wanita yang mengkonsumsi obat-
merupakan kembar triplet atau lebih. Risiko kehamilan kembar juga meningkat
2.1.3 Etiologi
kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur. Juga obat klomid dan hormon
folikel de. Graaf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel.
kehamilan kembar. 6
terjadi setelah blastula tetapi sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi
kehamilan kembar dengan 2 amnion, sebelum primitive streak tampak, maka akan
2.1.4 Patofisiologi
dijumpai pada plasenta monokorion. Secara klasik, TTTS kronik terjadi akibat
arteri plasenta donor dipompa ke dalam kotiledon yang dipakai bersama oleh
resipien. Jika pertukaran oksigen di vilus korion telah selesai maka darah
14
Sindrom transfusi antar kembar yang secara klinis penting sering bersifat
janin donor menjadi oliguria akibat berkurangnya perfusi ginjal. Janin ini
diduga karena meningkatnya produksi urin. Cairan amnion yang hampir tidak ada
hipoplasia paru pada satu kembar dan ketuban pecah dini dan gagal jantung pada
yang satunya.
bergantung pada waktu pemisahan terjadi. Jika zigot terbagi dalam 72 jam pertma
setelah pembuahan maka terbentuk dua mudiga, dua amnion, dan dua korion, dan akan
berkembang kehamilan kembar dua diamnion dikorion. Dapat terbentuk dua plasenta
yang berbeda atau menyatu. Jika pemisahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan,
pembuahan, korion menghasilkan dua mudigah dalam satu kantong amnion. Kembar
telur; disebut juga heterolog, binovuler, atau fratenal. Jenis kelamin sama
Conjoined twins atau kembar Siam adalah kembar dimana janin melekat
yang sama pada 2 koitus yang dilakukan dengan jarak waktu pendek.
Pada tahun 1910 oleh Archer dilaporkan bahwa seorang wanita kulit putih
kemudian dengan seorang Negro melahirkan bayi kembar dengan satu bayi
berwarna putih dan yang lainnya berupa mullato. Superfetasi adalah kehamilan
kedua yang terjadi beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kehamilan
pertama terjadi. Keadaan ini pada manusia belum pernah dibuktikan, akan tetapi
1. Pembelahan sebelum stadium morula dan diferensiasi trofoblas (pada hari ke III)
menghasilkan 1 atau 2 plasenta, 2 chorion dan 2 amnion (sangat menyerupai
kembar dizygotic dan meliputi hampir 1/3 kasus kembar monozygotic)
2. Pembelahan setelah diferensiasi trofoblas tapi sebelum pembentukan amnion
(hari ke IV – VIII) menghasilkan 1 plasenta dan 2 amnion (meliputi 2/3 kasus
kembar monozygotic)
3. Pembelahan setelah diferensiasi amnion ( hari ke VIII – XIII) menghasilkan 1
plasenta, 1 chorion dan 1 amnion
4. Pembelahan setelah hari ke 15 menyebabkan kembar tak sempurna, pembelahan
pada hari ke XIII – XV menyebabkan kembar siam.
19
Secara umum, derajat perubahan fisiologis ibu lebih besar pada janin
multipel daripada janin tunggal. Sejak trimester pertama, dan secara temporer
berkaitan dengan kadar B-HCG serum yang tinggi, wanita dengan gestasi multi
janin sering mengalami mual dan muntah yang melebihi wanita dengan gestasi
janin tunggal.
rata-rata pada kehamilan tahap akhir adalah 40 sampai 50 persen pada janin
penambahan 500ml. Massa sel darah merah juga meningkat, tetapi secara
Peningkatan mencolok pada volume darah serta peningkatan kebutuhan zat besi dan
batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin
pendek dengan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar. Kira-kira 25%
bayi kembar, 50% bayi triplet, dan 75% bayi kuadruplet lahir 4 minggu
kembar 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. 5,6
mencapai volume 10L atau lebih berat melebihi 20pon (sekitar 10kg) khususnya
20
pada kembar monozigot dapat terjadi akumulasi cepat cairan amnion yang
berlebihan. Dalam keadaan tersebut, visera abdomen dan paru ibu dapat nyata
tertekan dan tergeser oleh uterus ibu. Akibatnya, ukuran dan uterus ibu yang besar
hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan kembar daripada
Jika timbul hiramnion, ungsi ginjal ibu dapat sangat terganggu, terutama
karena uropati obstruktif. Quigley dan Cruikshank melaporkan dua wanita masing-
masing mengandug janin kembar dengan hidramnion akt dan berat menyebabkan
oligouria dan azotemia pada keduanya. Curah urin dan kadar kreatinin plasma ibu
segera kembali normal setelah pelahiran. Pada hidramnion berat, dapat dilakukan
hidramnion sering timbul secara akut jauh dari aterm dan sering kambuh kembali
yang mendampingi proses persalinan, tersedia produk darah untuk transfusi, dan
setiap 6 jam jika terjadi persalinan premature untuk mencegah infeksi neonatus.
Alangkah lebih baik jika di rumah sakit juga tersedia ultrasonografi. Pada saat
persalinan juga memerlukan dokter anastesi yang dapat dipanggil jika diperlukan.
Sebelum persalinan
Diet
Kebutuhan akan kalori, protein, mineral, vitamin, dan asam lemak esensial
pada wanita dengan janin multipel jelas lebih tinggi. Konsumsi kalori perlu
Surveilans Antepartum
untuk memantau pertumbuhan janin. Penilaian volume cairan amnion juga penting.
evaluasi lebih lanjut. AFI dibawah 8cm dianggap abnormal pada usia gestasi 28
sampai 40 minggu.
Tirah baring
Dalam satu penelitian, Crowther dkk (1990), secara acak memilih rawat-
inap atau perawatan rutin untuk 139 wanita Zimbabwe dengan kehamilan kembar.
aktivitas fisik. Sayangnya, tidak banak bukti yang menunjukan bahwa tindakan-
Sepeti kehamilan tunggal, tidak ada bukti valid bahwa terapi tokolitik
memperbaiki hasil akhir neonatus pada gestasi multi janin. Yang penting, terapi
23
tokolitik pada wanita ini memiliki resiko yang lebih tinggi daripada kehamilan
tunggal. Hal ini disebabkan karena meningkatnya volume darah ibu yang dipicu
lain-lain (4%) 3. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah posisi ini selain
persalinan.9,10
janin pertama dapat partus vaginam dan janin kedua dapat dilakukan versi luar
Presentasi Sefalik-Sefalik
membuka. Jika kembar pertama sefalik maka pelahiran biasanya dapat dilakukan
secara spontan atau dengan forceps. Muleba dkk., (2005) mendapatkan adanya
peningkatan angka distress pernapasan pada janin kedua kembar kurang bulan
Presentasi Sefalik-Non-Sefalik
sefalik kedua dengan berat lebih dari 1500 g. Karena itu, jika perkiraan berat
janin lebih dari 1500 g maka janin kedua non-verteks dapat dilahirkan melalu
vagina. Jika perkiraan berat janin kurang dari 1500 g maka masalah ini menjadi
kurang jelas, meskipun dilaporkan bahwa hasil akhir neonatus setara atau
bahkan membaik dengan pelahiran per vagina. Maudlin dkk., (1998) secara
mendapatkan bahwa pelahiran per vagina janin terbawah diikuti oleh ekstraksi
bokong kembar kedua mempersingkat rawat inap ibu dan neonatus secara
signifikan, sebagian karena kembar yang diekstraksi bokong per vagina lebih
Presentasi Sungsang
Seperti pada janin tunggal, jika janin pertama sungsang maka dapat timbul
1. Janin terlalu besar, dan kepala yang datang belakangan lebih besar daripada
jalan lahir.
2. Janin cukup kecil. Ekstremitas dan badan dapat lahir melalui serviks yang
Caesar sering dipilih, kecuali pada kasus-kasus dimana janin sedemikian imatur
sehingga tidak akan bertahan hidup. Bahkan tanpa masalah-masalah ini, jika
terjadinya penguncian ini, janin pertama harus terletak sungsang dan janin kedua
sefalik. Dengan turunnya bokong melalui jalan lahir, dagu janin pertama
terkunci antara leher dan dagu janin kedua. Bedah Caesar dianjurkan jika
Setelah pelahiran kembar pertama, bagian presentasi kembar kedua, ukuran dan
hubungannya dengan jalan lahir perlu segera dan secara hati-hati dipastikan
Sonografi dapat membantu. Jika kepala janin atau bokong terfiksasi di jalan lahir
maka diberikan tekanan sedang pada fundus dan selaput ketuban dipecahkan.
prolaps tali pusat. Persalinan dibiarkan berlanjut. Jika kontraksi tidak pulih
dalam waktu sekitar 10 menit maka dapat digunakan oksitosin encer untuk
merangsang kontraksi.
Dahulu interval paling aman antara pelahiran kembar pertama dan kedua
janin kontinu, maka hasil akhir yang baik masih tercapai bahkan jika interval ini
lebih lama.
menangkap kaki janin dan kemudian melahirkan janin melalui ekstraksi bokong.
28
Terdapat penelitian yang mendukung upaya pelahiran per vagina setelah bedah
Caesar untuk wanita tertentu dengan kehamilan kembar. Pada situasi ini, resiko
rupture uterus kira-kira setara dengan upaya pelahiran per vagina janin tunggal.
Pelahiran Caesar
Insisi uterus harus cukup besar agar kedua janin dapat lahir tanpa trauma. Pada
contoh, jika satu janin terletak melintang dengan punggung di bawah, dan lengan
secara tak sengaja lahir lebih dulu, maka akan jauh lebih mudah dan aman untuk
Jika janin kedua sungsang dan pelahiran kepala terhambat maka dapat digunakan
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tempat Praktik : Di Ruang Poli KIA
No. Reg :-
Tanggal, Jam : 20 Oktober 2023
Oleh : Kelompok I
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
B. Nama Ibu : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “A”
Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sumatera/ Indonesia Suku/Bangsa : Sumatera/ Indonesia
Pendidikan : Sma Pendidikan : Sma
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Relly Lahat Alamat : Relly Lahat
Data Kebidanan
1. Keluhan utama
Ibu datang ke RSUD.H.MOH RABAIN ibu mengaku hamil 8 Bulan anak ke-3 tidak
pernah keguguran.Ibu mengaku susah tidur sering bab nyeri perut bawah, dan gerakan
janin masih dirasakan.
2. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 13 Tahun
b. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut/hari
c. Lamanya : 7 Hari
d. Warna : Merah
e. Amenorhae : Tidak ada
3. Status Perkawinan
a. Kawin/tidak kawin : Iya
b. Usia kawin : 23 Tahun
c. Lama perkawinan : 3 Tahun
d. Perkawinan :1
30
BB Skrg
Hamil ke UK Komp Penolong Jenis Komp Laktasi Komp JK
Lahir
Partus
1 38 Spontan -
1 - Bidan - - - - -
mgg
2 Hamil ini
- - - - - -
6. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 20 Feb 2023
b. HPL : 27 Nov 2023
c. UK : 35 Minggu
d. ANC :
1) Trimester I : 1 kali di Bidan
2) Trimester II : 2 Kali di Bidan
3) Trimester III : 2 Kali di Bidan
e. Keluhan
1) Trimester I : Mual muntah.
2) Trimester II :-
3) Trimester III : susah tidur sering bab nyeri perut bawah.
C. Pengetahuan/KIE yang pernah didapat : Ibu memberitahu bahwa sudah pernah
mendapatkan KIE Mengenai Tanda-Tanda bahaya kehamilan,kemudian cara
mempersiapkan untuk persiapan persalinan baik Material maupun mental.
D. Data kesehatan
1. Data kesehatan sekarang : Sehat
2. Data kesehatan keluarga : Sehat
3. Data kesehatan yang lalu :Sehat
4. Riwayat penyakit keturunan : Tidak Ada
5. Riwayat keturunan kembar : Tidak Ada
31
3. Pola tidur
a. Tidur siang
Sebelum hamil : 30 menit
Selama hamil : 30 menit
Keluhan : Tidak Ada
b. Tidur malam
Sebelum hamil : 8 jam sehari
Selama hamil : 8 jam sehar
Keluhan : Tidak Ada
c. Keluhan
Selama hamil :Tidak Ada
Keluhan : Tidak
Ada
F. Aktivitas
Sebelum hamil : Bidan
Selama hamil : Bidan
Keluhan : Tidak Ada
G.Pola seksual
Selama hamil : 1 kali seminggu
Keluhan : Tidak Ada
H.Personal hygiene
1. Mandi
Sebelum hamil : 2 kali Sehari
Selama hamil : 3 kali sehari
2. Keramas
Sebelum hamil : 1 kali sehari
Selama hamil : 1 kali sehari
3. Sikat gigi
Sebelum hamil : 2 kali sehari
Selama hamil : 2 kali sehari
4. Ganti pakaian
Sebelum hamil : 2 kali sehari
Selama hamil : 3 kali sehari
33
I. Data psikologis
1. Repson ibu terhadap kehamilan ini : Ibusenang dengan
kehamilannya
2. Kehamilan ini direncanakan/tidak : direncanakan
3. Jenis kehamilan yang diharapkan : Normal
4. Kekhawatiran : cemas, takut
J. Data psikososial
1. Respon suami terhadap kehamilan : Suami Senang dengan
kehamilan ibu
2. Rencana melahirkan : Bidan
3. Rencana menyusui : Asi Eksklusif
K.Data social budaya
1. Hubungan dengan keluarga/lingkungan : Baik
2. Budaya : Tidak ada
B. Pemeriksaan Fisik :
1. Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, pertumbuhan rambut merata
2. Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada oedema
3. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
4. Hidung : Simetris, Bersih, tidak ada polip
5. Telinga : Simetris, Bersih, tidak ada secret
6. Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, stomatitis dan
tonsil.
7. Leher : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe atau tiroid
8. Dada : Simetris
9. Mammae : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan
10. Perut
a. Inspeksi
Pembesaran abdomen : Sesuai usia kehamilan
Bekas luka operasi : Tidak ada
striae gravidarum : Ada
linea nigra : Ada
Gerakan janin : Masih dirasakan
b. Palpasi
1) TFU Mc. Donald
- Leopold I : TfU teraba bulat keras melenting
(kepala) (Mc.31 cm)
- Leopold II : Teraba Punggung dibagian kanan
perut ibu dan sebelah kiri teraba bagian kecil janin
- Leopold III : bagian bawah teraba bulat lembek
tidak melenting (bokong), intrauteri
- Leopold IV : Convergen
2) TBJ : 4,8 Kg
c. Auskultasi
1) Punctum maximum : Sesuai posisi dan letak
2) DJJ : 140 x/m
3) Irama : Teratur
35
C. Pemeriksaan Penunjang
- Darah
HB : 11,4 g/dL
Golongan Darah : A
HbSAg : (-)
- Urine : Negatif
Glukosa Urine : Negatif
IV. PENATALAKSANAAN
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin
dalam keaadan baik.
TD : 118/80 MmHg T : 36,4 c
Rr : 22 x/menit P : 75x/menit
(Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan)
2) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
(Ibu bersedia mengikuti anjuran untuk beristirahat yang cukup)
3) Menganjurkan ibu untuk tetap berdo‟a dan melaksanakan sholat 5 waktu.
( Ibu bersedia mengikuti anjuran )
4) Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak
( Ibu bersedia mengikuti anjuran untuk minum air putih yang banyak )
5) Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi dan minum 8 gelas sehari.
36
6) Memberitahu ibu bahwa akan di lakukan Rujukan/disarankan dokter pada saat persalinan
mungkin perlu menemui spesialis pengobatan ibu-janin untuk pemeriksaan khusus,
evaluasi USG, atau mengoordinasikan perawatan komplikasi dan tindakan lanjutan yang
akan dilakukan.
(ibu mengerti dan mau menerima saran)
7) Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, dan ganti pakaian dalam
jika sudah lembab.
(ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan)
8) Kolaborasi dengan Dokter spesialis untuk terapi obat.
1. Terapi asam folat 1x1
2. KALK 1x1
(ibu mengerti dan mau mengkonsumsi obat yang diberikan)
9) Menganjurkan ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya 1 minggu sekali atau jika
terdapat keluhan Serta tanda-tanda Persalinan.terutama menjelang persalinan.
Kehamilan ganda meningkatkan risiko komplikasi sehingga dapat membantu
dokter/bidan menemukan komplikasi sejak dini untuk menerapkan pengobatan
atau penatalaksanaan yang efektif. Status gizi dan berat badan Anda juga harus
dipantau lebih ketat pada kehamilan ganda.
(ibu mengerti dan mau melakukannya)
37
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut,
dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang bidan sangat penting
memberikan asuhan sesuai standar kepada setiap pasien dan
masyarakat terutama di dalam memberikan pelayanan
kebidanan. Asuhan ibu hamil yang diberikan pada Ny.S sudah
terlaksana. Asuhan ini di lakukan untuk memantau
perkembangan kesehatan ibu dan bayi serta mendeteksi dini
adanya komplikasi yang mungkin akan terjadi sehingga dapat
dihindari.
3.2 Saran
Bagi penulis
Meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan asuhan
kebidanan sesuai standar kebidanan sehingga dapat
mengaplikasikan dalam praktik klinik kebidanan
selanjutnya.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan semua mahasiswa dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan asuhan
kebidanan yang Profesional, dengan baik dan benar,
mahasiswa lebih memahami ilmu pengetahuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan yang up to date.
38
DAFTAR PUSTAKA
Anderson-Berry AL. Vanishing twin syndrome. Dalam: emedicine from WebMD, 2005.
Available at URL http://www.emedicine.com/med/topic3411.htm
Lana K, Wagener MD. Diagnosis and management of preeklampsia. American
Family Physician. 2004; 70(12):2317-24.
Luciano EM, Villar J, Khan KS. Mapping the theories of preeclampsia : the need
for systemetic reviews of mechanism of disease. American J Obstet
Gynecol. 2006; 194(2): 317-21.
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Jilid I. Obstetri fisiologi. Jakarta: EGC. 1998
PernollL. Multiple Pregnancy. Decherney AH, Pernoll ML.Current obstetric and
gynecology diagnosis and treatment.Edisi 8.United State of America:
Appletonand Lange, 2014
Putra Roni J. Hubungan faktor bilogis terhadap kadar SELT-1 serum pada wanita
hamil dengan Preeklamsia Berat [Tesis]. Padang: Universitas Andalas.
2010.
Robson, Elizabeth S, Jason W. Patologi pada kehamilan. Jakarta: EGC; 2012.
Thomas Jefferson University Hospital. Care and Managemant of Multiple Pregnancy.
Last update: 2007 http://jeffersonhospital.org/Content.asp?PageID=P08022
Winknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006