Oleh:
WINDHY ARFIATI
(202208172)
Mahasiswa
Windhy Arfianti
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, sehingga dapat membuat laporan praktik asuhan kebidanan dengan
judul “ASUHAN KEBIDANAN PERAWATAN NEONATUS PADA By Ny
”SW” USIA 6 JAM DI PUSKESMAS WRINGINANOM KECAMATAN
WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK ”.
Laporan Asuhan Kebidanan Holistik ini sebagai kewajiban bagi
mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Bidan STIKES Karya Husada Kediri yang
akan menyelesaikan pendidikan akhir program. Dengan Laporan Praktik Asuhan
Kebidanan di jadikan syarat dalam menempuh profesi kebidanan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
Laporan Asuhan Kebidanan Holistik ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini
masih jauh dari kesempurnaan, unutk itu kami mengharapkan saran dan kritik
demi kesempurnaan karya tulis ini. Harapan penulis mudah-mudahan karya tulis
ilmiah ini berguna bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................................. 3
1.2.1. Tujuan Umum......................................................................... 3
1.2.2. Tujuan Khusus........................................................................ 3
1.3. Manfaat .............................................................................................. 3
1.3.1. Bagi Pusat Pelayanan Kesehatan ........................................... 3
1.3.2. Bagi Klien Dan Keluarga ....................................................... 3
1.3.3. Bagi Profesi Bidan ................................................................. 3
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan ....................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi...................................................................................... 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada By Ny “SW” neonatus cukup
bulan yang fisiologis, dengan pendekatan manajemen kebidanan dan
melakukan pencatatan serta pelaporan dengan manajemen kebidanan
neonatus di Puskesmas Wringinanom, Kecamatan Wringinanom,
Kabupate Gresik.
1.2.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang akan dicapai di Puskesmas
Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupate Gresik adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pengkajian dan pengumpulan data pada By Ny
“SW” di Puskesmas Wringinanom, Kecamatan Wringinanom,
Kabupate Gresik
2. Merumuskan masalah pada By Ny “SW” di Puskesmas
Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupate Gresik
3. Menganalisa data dan masalah pada By Ny “SW” di
Puskesmas Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupate
Gresik
4. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada neonatus sesuai
standar KN 1 pada By Ny “SW” dengan usia 6 jam di
Puskesmas Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupate
Gresik.
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi pusat pelayanan kesehatan
Sebagai acuan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan
pada neonatus yang berkualitas.
4
2.1. Neonatus
2.1.1. Pengertian Neonatus atau Bayi Baru Lahir
Menurut Sembiring 2019 Bayi Baru Lahir (BBL) adalah individu
yang baru saja mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Menurut Wahyuni
2011 Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia sampai dengan 28 hari.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bayi baru lahir
adalah bayi yang baru saja dilahirkan sampai usia 28 hari dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauteri ke ekstrauterin.
2.1.2. Ciri-ciri bayi baru lahir normal:
1. Berat badan 2500 - 4000 gram.
2. Panjang badan 48 - 50 cm.
3. Lingkar dada 30 - 38 cm.
4. Lingkar kepala 33 - 35 cm.
5. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit.
6. Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan
cukup.
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna.
9. Kuku agak panjang dan lemas.
10. Genetalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia
minora, pada laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada.
11. Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
12. Refleks morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah
baik.
6
2. Melakukan penilaian
Penilaian bayi baru lahir, antara lain:
a. Apakah bayi cukup bulan/tidak
b. Apakah air ketuban bercampur mekonium/tidak
c. Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan
d. Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas. Jika bayi
tidak bernapas atau bernapas megap–megap atau lemah maka
segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
3. Pencegahan Kehilangan Panas
Mekanisme kehilangan panas, antara lain:
a. Evaporasi
Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh
panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tubuh bayi
tidak segera dikeringkan.
b. Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin, seperti: meja,
tempat tidur, timbangan yang temperaturnya lebih rendah
dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila bayi
diletakkan di atas benda–benda tersebut.
c. Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara
sekitar yang lebih dingin, co/ruangan yang dingin, adanya
aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui
ventilasi, atau pendingin ruangan.
d. Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di
dekat benda–benda yang mempunyai suhu tubuh lebih
rendah dari suhu tubuh bayi, karena benda–benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara langsung).
8
7. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi diantaranya:
a. Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi
vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan
perlu di beri vitamin K dengan dosis 0,5-1 mg IM.
b. Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit
menular seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama
persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 atau
tetrasiklin 1 %.
2.1.5. Kunjungan Pemeriksaan Neonatus
Kunjungan neonatus (KN) adalah pelayanan kesehatan kepada
neonatus sedikitnya 3 kali yaitu:
1. Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)
KN 1 dilakukan pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir
2. Kunjungan Neonatal 2 (KN 2)
KN 2 dilakukan pada hari ke 3 sampai dengan hari ke 7.
3. Kunjungan Neonatal 3 (KN 3)
KN 3 dilakukan pada hari ke 8-28 hari.
Pelayanan kesehatan neonatus dilaksanakan melalui:
1. Pelayanan kesehatan neonatal esensial
Pelayanan neonatal esensial yang dilakukan setelah lahir 6
(enam) jam sampai 28 (dua puluh delapan) hari asuhan yang
diberikan yaitu:
a. Menjaga bayi tetap hangat
b. Perawatan tali pusat
c. Pemeriksaan bayi baru lahir
d. Perawatan dengan metode kanguru kepada bayi berat lahir
14
rendah
e. Pemeriksaan status vitamin K1 profilaksis dan imunisasi
f. Penanganan bayi baru lahir sakit dam kelainan bawaan
g. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi
stabil, tepat waktu ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu.
2. Skrining Bayi Baru Lahir; dan Pemberian komunikasi, informasi,
edukasi kepada ibu dan keluarga Pemberian komunikasi,
informasi edukasi (KIE) kepada ibu dan keluarga tentang
perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi
baru lahir, pelayanan kesehatan, imunisasi, gizi seimbang, PHBS,
dan tumbuh kembang.
a. Pemberian ASI
Memberikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi
atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4
jam), bergantian antara payudara kiri dan kanan. Seorang
bayi yang menyusu sesuai dengan permintaannya bisa
menyusu sebanyak 12-15 kali dalam 24 jam. Biasanya
payudara akan kosong dalam beberapa menit. Frekuensi
menyusui dapat diatur dengan membuat jadwal rutin,
sehingga bayi akan menyusu sekitar 5-10 kali dalam sehari.
Setiap bayi mempuyai takaran untuk menyusu sesuai dengan
kebutuhan berat badan dan umur bayi.
1) Kebutuhan Asi pada bayi baru lahir:
a) Bayi usia 1-2 hari membutuhkan 5-7 ml ASI sekali
minum dan diberikan dengan jarak sekitar 2 jam
kebutuhan ASI memang baru sedikit, karena ukuran
lambung bayi pada usia ini hanya sebesar biji kemiri.
b) Bayi usia 3 hari membutuhkan 22-27 ml ASI sekali
minum yang diberikan 8-12 kali sehari atau hampir
satu gelas takar air untuk satu hari. Pada usia ini
lambung berkembang menjadi sebesar buah chery yang
15
berukuran besar.
c) Bayi usia 4-6 hari membutuhkan ASI 45-60 ml dalam
satu kali minum dan dapat menghabiskaan 400-600 ml
atau ½ gelas hingga 2 setengah takar air untuk satu hari
pada usia ini kebutuhan ASI meningkat karena adanya
growthspurp yang pertama pada bayi.
2) Teknik Menyusui Yang Benar
a) Posisi dalam menyusui
Para ibu harus mengerti perlunya posisi yang nyaman
dan mempertahankannya ketika menyusui untuk
menghindari perlekatan pada payudara yang tidak baik
yang akan berakibat pada pengeluaran ASI yang tidak
efektif dan menimbulkan trauma. Beberapa hal yang
perlu diajarkan pada ibu untuk membantu mereka
dalam mencapai posisi yang baik agar dicapai perlekata
n pada payudara dan mempertahankannya secara
efektif adalah sebagai berikut:
(1) Ibu harus mengambil posisi yang dapat
dipertahankannya. Bila ibu tidak nyaman,
penyusuan akan berlangsung singkat dan bayi tidak
akan mendapat manfaat susu yang kaya lemak di
akhir penyusuan. Posisi yang tidak nyaman ini juga
akan mendorong terbentuknya fil dan sebagai
akibatnya akan mengurangi suplai susu.
(2) Kepala dan leher harus berada pada satu garis lurus.
Posisi ini memungkinkan bayi untuk membuka
mulutnya dengan lebar, dengan lidah pada dasar
mulut untuk menyauk/mengangkat payudara ke
atas. Usahakan agar kepala dan leher jangan terpilin
karena hal ini juga akan melindungi jalan napas dan
akan membantu refleks mengisap-menelan-
bernapas.
16
3.1. PENGKAJIAN
3.1.1. DATA SUBJEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh: Windhy Arfianti
Di: Puskemas Wringinanom
Pada tanggal : 17 Februari 2023 Pukul: 10.40 wib
A. Identitas
Nama bayi : Bayi Ny “SW”
Umur : 6 jam
Tanggal/jam lahir : 17 Februari 2023/10.40 wib
Jenis kelamin : Laki-laki
B. Riwayat kehamilan
1. Gravida : Ketiga
2. Abortus : Tidak pernah
3. Aterm : dua
4. Anak hidup : dua
5. Selama hamil memeriksakan kehamilan di Puskesmas dan
PMB (Praktik Mandiri Bidan)
6. Keluhan yang dirasakan selama hamil mual dan pusing
7. Riwayat penyakit kehamilan
a. Perdarahan : Tidak
b. Pre eklampsia/eklampsia: Tidak
c. Penyakit kelamin : Tidak
23
d. Lain-lain : Tidak
8. Kebiasaan selama hamil
a. Makanan : 3x sehari
b. Obat-obatan/jamu : Ibu hanya minum obat dari
bidan atau dokter berupa tablet Fe, kalk dan Vit C,
ibu mengatakan tidak meminum jamu.
c. Merokok : Tidak
d. Lain-lain : Tidak
C. Riwayat persalinan
1. Jenis persalinan : Normal
2. Penolong : Bidan
3. Lama persalinan : 3 jam 10 menit
a. Kala I : 3 jam
b. Kala II : 10 Menit
4. Ketuban pecah : 10.00 wib, tidak berwarna dan tidak berbau.
5. Komplikasi persalinan
a. Ibu : Tidak ada
b. Bayi: Tidak ada
D. Riwayat Neonatal
1. Nilai APGAR : 10 (normal)
2. BB : 3000 gr
3. PB : 49 cm
4. Keadaan bayi waktu lahir : Normal
5. Resusitasi :
a. Pengisapan lendir : Ya Rangsangan : Ya
b. Massage jantung : Tidak Lamanya :-
c. Intubasi endotraceal: Tidak Nomor :-
d. Oksigen : Tidak
e. Therapi : Tidak
E. Riwayat masuk rumah sakit
Tidak ada
24
F. Alasan kunjungan
Ingin memeriksa Kesehatan neonatus
G. Keluhan utama :
Tidak ada
E. Antropometri
1. Ukuran Kepala : Sub Occipito Bregmatica : Normal
Fronto Occipitalis : Normal
Mento Occipitalis : Normal
2. Lingkar kepala : 33 cm
3. Lingkar dada : 32 cm
4. Lingkar lengan atas : 5,4 cm
F. Eliminasi
Miksi : (+) Warna : bening kekuningan
Tanggal/jam : 17-2-2023/12.10 wib
Mekoneum : (-) Warna :-
Tanggal/jam : -
3.1.3. ANALISA
Neonatus 6 jam dengan keadaan baik.
Pada usia 6 jam bayi Sudah Buang Air Besar (BAB) 1 kali dan sudah Buang
Air Kecil (BAK) 1 kali bewarna kuning jernih dan BAB warna hijau kehitaman,
konsistensi lunak. Hal tersebut menunjukkan bahwa bayi mendapatkan cukup
ASI. Berdasarkan pendapat Wahyuni 2018, tanda bayi cukup ASI yaitu bayi
buang air kecil minimal 6 kali dalam sehari dan warnanya jernih, bayi normal
akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam 48 jam pertama
berwarna hijau kehitaman atau disebut dengan mekonium.
4.3. Analisa
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif bayi lahir pada tanggal 17
Februari 2023 pukul 10.40, laki-laki. Dari data objektif didapatkan respirasi
o
40x/menit, denyut jantung 140x/menit, suhu 36,7 C, berat badan 3000 gram,
panjang badan 49 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm. Hasil Penialian
New Ballard Score adalah 35 (39 minggu). Dari hal tersebut maka dapat
ditegakkan analisa yaitu Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Usia 6
Jam Dengan Keadaan Bayi Baik.
29
4.4. Penatalaksanaan
Pada usia 6 jam asuhan yang diberikan yaitu memberikan Vitamin K pada
paha kiri, salep mata dan imunisasi Hb 0 0,5 cc di paha luar kanan atas secara IM.
Imunisasi merupakan suatu cara yang efektif untuk memberikan kekebalan khusus
terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Pemberian imunisasi Hepatitis B sesuai dengan permenkes nomor 25
tahun 2014 Pasal 12 ayat 1 yang menyatakan pemberian imunisasi dilaksanakan
segera setelah lahir atau saat Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) yaitu usia 0
sampai 48 jam apabila persalinan ditolong oleh bukan tenaga kesehatan dan ayat 2
yang menyatakan saat pemeriksaan status imunisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 belum diberikan, tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan wajib
memberikan.
Asuhan lain yang diberikan yaitu memberikan konseling mengenai
pelayanan kesehatan bayi baru lahir meliputi perawatan bayi baru lahir, ASI
eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru lahir. Berdasarkan permenkes nomor 25
tahun 2014 Pasal 20 ayat (1) yang menyatakan komunikasi informasi dan edukasi
mengenai pelayanan kesehatan bayi baru lahir meliputi: perawatan bayi baru lahir,
ASI Eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru lahir, pelayanan kesehatan pada bayi
baru lahir; dan skrining bayi baru lahir. Serta terdapat dalam ayat (2) yang
menyatakan Komunikasi informasi dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dan kader dengan menggunakan buku
KIA atau media kesehatan lainnya.
Menjaga kehangatan bayi perlu dilakukan karena bayi sangat mudah
kehilangan panas dan tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya sendiri dan dapat
dengan cepat kedinginan (hipotermi). Terdapat 4 mekanisme kehilangan panas
pada bayi yaitu evaporasi (Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh
panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan),
konduksi (kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin), konveksi (kehilangan panas tubuh terjadi saat
bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin), radiasi (kehilangan panas yang
30
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada By. Ny “SW” Neonatus cukup
bulan sesuai masa kehamilan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Data Subjektif
Bayi lahir pada hari Selasa 17 Februari 2023 pukul 10.40 di Puskesmas
dibantu oleh bidan, bayi laki-laki. Bayi sudah disusui ±3 kali. Bayi sudah
BAB dan BAK.
2. Data objektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan keadaan umum bayi baik, denyut jantung
bayi 145 x/menit, respirasi 48 x/menit dan suhu 36,7ºC, Berat badan
2900 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32
cm, dan penilaian dengan menggunakan New Ballard Score didapatkan
skor 35 (usia kehamilan saat bayi lahir ±38 minggu).
3. Analisa
Analisa yang dapat ditegakkan yaitu By. Ny “SW” neonatus cukup bulan
sesuai masa kehamilan usia 6 jam dengan keadaan baik.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu pelayanan neonatal esensial yaitu
memberikan imunisasi Hepatitis B, pemeriksaan fisik bayi baru lahir, dan
pemantauan tanda bahaya. Asuhan lain yang diberikan yaitu memberikan
konseling mengenai pelayanan kesehatan bayi baru lahir meliputi
perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru
lahir dan imunisasi dan memberikan edukasi mengenai pola asuh dan
tumbuh kembang.
5. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Selama memberikan asuhan penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, diantaranya bidan dilahan praktek yang memberi kepercayaan,
33
B. Saran
1. Bagi pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas)
Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam
memberikan asuhan pelayanan kebidanan pada neonatus yang
berkualitas.
2. Bagi klien dan keluarga
Klien dan keluarga mampu melakukan perawatan pada neonatus secara
mandiri, memahami pola asuh dan tumbuh kembang anak, dan
memberikan ASI secara Eksklusif.
3. Bagi profesi bidan
Diharapkan tenaga kesehatan dapat mempertahankan asuhan kebidanan
bayi baru lahir sesuai dengan kewenangan dan standar pelayanan
kebidanan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Marmi, (2015). Asuhan kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
DOKUMENTASI