Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Asuhan Keperawatan Gestational Diabetes

Disusun Oleh

Kelompok 3

Nama : 1. Desti Aliah Faradika (PO.71.20.1.20.007)

2. Maharani (PO.71.20.1.20.008)

3. Fiona Fitria Farera (PO.71.20.1.20.009)

Kelas/Semester : Tingkat II (A)/Semester III

Dosen Pengampu : DR. Rosnani, M.Kep, Sp.Kep.Mat

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan
Maternitas yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gestational Diabetes” dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai
pihak, kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik, walaupun didalam
pembuatannya kami mengalami kesulitan, karna keterbatasan kemampuan dan ilmu
yang kita miliki. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih terkhusus kepada Ibu DR. Rosnani, M.Kep, Sp.Kep.Mat selaku dosen
pengampu mata kuliah Keperawatan Maternitas. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah memberi dorongan dan
dukungan kepada kami.

Kami menyadari bahwa penulisan studi literatur ini masih banyak kekurangan, oleh
karna itu kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun saat kami butuhkan
agar dapat memperbaikinya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi tema-teman yang berkepentingan.
Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, 11 September 2021

Kelompok 3
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

2.1 Definisi Gestational Diabetes


Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan berlangsung. Sama
seperti diabetes pada umumnya, kondisi ini menyebabkan kadar gula darah tinggi pada
penderitanya. Namun yang menjadi perbedaan, kenaikan gula darah pada diabetes
gestasional hanya terjadi pada masa kehamilan dan biasanya dapat kembali normal
setelah melahirkan. Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah suatu gangguan
toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan
sedang berlangsung.

Diabetes melitus dengan kehamilan (diabetes melitus gestational/DMG) adalah


kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal
mempertahankan euglycemia).Kondisi diabetes seperti ini biasa di alami sementara oleh
ibu hamil selama masa kehamilan. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah suatu
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang ibu hamil yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif
(PERKENI,2015)

2.2 Penyebab
Penyebab pasti diabetes gestasional sampai saat ini belum jelas diketahui. Namun, para
ahli percaya bahwa diabetes pada ibu hamil ini terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat
membuat insulin yang cukup selama kehamilan. Insulin merupakan hormon yang dibuat
di pankreas dan bertugas untuk mengubah glukosa menjadi energi sekaligus
mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Selama kehamilan, plasenta ibu akan
menghasilkan berbagai jenis hormon untuk membantu janin berkembang. Sayangnya,
ada sejumlah hormon yang dapat menghambat kerja insulin dalam tubuh ibu. Akibatnya,
sel-sel di tubuh ibu menjadi resisten terhadap insulin. Hal ini menyebabkan tingkat gula
darah melonjak naik, dan risiko diabetes pun ikut meningkat. Sebenarnya, semua wanita
hamil akan mengalami resistensi insulin selama akhir kehamilan. Pada sejumlah wanita,
sel beta yang ada di pankreas mungkin dapat menghasilkan insulin yang cukup untuk
mengatasi resistensi tersebut. Sayangnya, beberapa wanita tidak dapat menghasilkan
insulin yang cukup. Nah, wanita-wanita tersebutlah yang akan mengalami diabetes
gestasional.
2.3 Tanda dan Gejala
Sebagian besar wanita tidak tahu terkena diabetes gestasional karena diabetes pada
ibu hamil ini tidak memunculkan gejala berarti.
Namun, ada beberapa yang mengeluhkan munculnya gejala diabetes pada wanita
hamil. Gejala-gejala diabetes gestasional tersebut adalah:

• Merasa lelah, lemas, dan lesu

• Sering kelaparan dan ingin makan terus

• Sering kehausan

• Sering buang air kecil

2.4 Diagnosis Gestational Diabetes


Dokter dapat menduga pasien mengalami diabetes gestasional apabila terdapat gejala
disertai riwayat medis yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun untuk memastikannya,
dokter dapat menjalankan pemeriksaan lanjutan, seperti:

1. Tes toleransi glukosa oral (TTGO) awal. Dalam TTGO awal, dokter akan memeriksa
kadar gula darah pasien, satu jam sebelum dan sesudah diberikan cairan gula. Bila hasil
TTGO awal menunjukkan kadar gula darah di atas 130–140 mg/dL, dokter akan
melakukan tes toleransi glukosa oral lanjutan.

2. Tes toleransi glukosa oral (TTGO) lanjutan. Pada tes ini, pasien akan diminta berpuasa
semalaman sebelum menjalani tes darah di pagi hari. Setelah darah pertama diambil,
dokter akan memberikan air gula dengan kadar gula yang lebih tinggi dibanding TTGO
awal. Kemudian, kadar gula darah akan diperiksa 3 kali setiap jam. Apabila 2 dari 3
pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah tinggi, pasien akan didiagnosis menderita
diabetes gestasional.

3. Pada pasien yang telah didiagnosis diabetes gestasional, dokter akan menyarankan
dilakukannya tes darah secara lebih rutin, terutama pada 3 bulan terakhir masa
kehamilan. Bila terjadi komplikasi kehamilan, dokter akan memeriksa fungsi plasenta
pasien guna memastikan bayi mendapat oksigen dan nutrisi yang tepat dalam rahim.

4. Dokter juga akan kembali menjalankan tes darah setelah pasien melahirkan dan pada 6-
12 minggu setelahnya, untuk memastikan kadar gula darah pasien sudah kembali
normal. Pasien juga disarankan menjalani tes darah tiap 3 tahun sekali, meskipun kadar
gula darah sudah kembali normal.
2.5 Pencegahan
Hingga saat ini, belum diketahui apakah diabetes gestasional dapat dicegah atau tidak.
Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan risiko
terserang penyakit ini, yaitu:

1. Memperbanyak konsumsi makanan sehat dengan serat tinggi, seperti sayuran dan buah-
buahan. Di samping itu, hindari makanan yang mengandung lemak atau kalori tinggi.
2. Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh sebelum dan saat hamil.
Dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan hingga sedang, seperti berenang, jalan
cepat, atau bersepeda minimal 30 menit per hari. Bila tidak memungkinkan, lakukan
olahraga singkat namun berkala, seperti sering berjalan kaki atau melakukan pekerjaan
rumah.

3. Turunkan berat badan saat merencanakan kehamilan dengan menjalani pola makan sehat
secara permanen. Langkah ini juga akan memberikan manfaat jangka panjang, seperti
memiliki jantung sehat.

2.6 Pengobatan
Pengobatan diabetes gestasional bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah dan
mencegah terjadinya komplikasi saat hamil dan melahirkan. Metode pengobatan
diabetes gestasional meliputi:

1. Pemeriksaan kadar gula darah rutin. Dokter akan menganjurkan pasien memeriksakan
darah 4-5 kali sehari, terutama di pagi hari dan tiap selesai makan. Pasien dapat
memeriksakan darah secara mandiri, menggunakan jarum kecil, dan meletakkan darah di
cek gula darah.

2. Diet sehat. Dokter akan menyarankan pasien untuk banyak mengonsumsi makanan
berserat tinggi, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian. Pasien juga disarankan untuk
membatasi konsumsi makanan manis, serta makanan dengan kandungan lemak dan kalori
tinggi. Menurunkan berat badan saat sedang hamil tidak disarankan, karena tubuh sedang
memerlukan tenaga ekstra. Oleh karena itu, bila ingin menurunkan berat badan, lakukanlah
sebelum merencanakan kehamilan. Pola diet juga tidak sama pada setiap pasien. Oleh
karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai pola diet yang tepat bagi Anda.

3. Olahraga. Olahraga dapat merangsang tubuh memindahkan gula dari darah ke dalam sel
untuk diubah menjadi tenaga. Manfaat lain dari olahraga rutin adalah membantu
mengurangi rasa tidak nyaman saat hamil, seperti sakit punggung, kram otot,
pembengkakan, sembelit, dan sulit tidur.
4. Obat-obatan. Bila diet sehat dan olahraga belum mampu menurunkan kadar gula darah,
dokter akan meresepkan metformin. Bila metformin tidak efektif atau menimbulkan efek
samping parah, dokter akan memberi suntik insulin. Sekitar 10-20 persen pasien diabetes
gestasional memerlukan obat-obatan untuk menormalkan kadar gula darah. Bila kadar gula
darah pada ibu hamil tetap tidak terkontrol atau belum juga melahirkan pada usia
kehamilan lebih dari 40 minggu, dokter dapat memilih melakukan operasi caesar atau
induksi untuk mempercepat persalinan

2.7 Komplikasi
Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional tetap dapat melahirkan bayi yang sehat.
Tetapi bila kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, beberapa komplikasi dapat terjadi
pada bayi saat lahir, seperti:

1. Kelebihan berat badan saat lahir yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah
(macrosomia).
2. Lahir prematur yang mengakibatkan bayi kesulitan bernafas (respiratory distress
syndrome). Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi yang lahir tepat waktu.
3. Lahir dengan gula darah rendah (hipoglikemia) akibat produksi insulin yang tinggi.
Kondisi ini dapat mengakibatkan kejang pada bayi, namun dapat ditangani dengan
memberinya asupan gula.
4. Risiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 ketika dewasa.
5. Selain pada bayi, ibu hamil juga berpotensi mengalami komplikasi, seperti hipertensi
dan preeklamsia, yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi. Ibu hamil juga
berisiko terserang diabetes gestasional pada kehamilan berikutnya, atau malah terkena
diabetes tipe 2.

2.8 Faktor Risiko Gestational Diabetes


Semua ibu hamil berisiko mengalami diabetes gestasional, akan tetapi lebih berisiko
terjadi pada ibu hamil dengan faktor-faktor berikut ini:
• Memiliki berat badan berlebih.
• Memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi).
• Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya.
• Pernah mengalami keguguran.
• Pernah melahirkan anak dengan berat badan 4,5 kg atau lebih.
• Memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Lampiran buku panduan


PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny. N
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Cokrokusuman Yogyakarta
Suku /Bangsa : Jawa/ Indonesia
Tanggal masuk RS : 05 Juni 2021
Tanggal pengkajian : 06 Juni 2021
No. Register : 009973

Nama suami : Tn. R


Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Cokrokusuman Yogyakarta
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia

B. RIWAYAT MENSTRUASI
1. Menarche : umur 14 tahun
2. Teratur/tidak teratur : Teratur
3. Siklus : 28 hari
4. lamanya : 7 hari
5. Banyaknya :2- 3 kali ganti pembalut dalam sehari
6. Sifat darah : cair (khas menstruasi)
7. Dismenorrhoe
: ya, dulu watu awal pertama haid sakit, tetapi selanjutnya
tidak merasakan haid saat merasaakan haid

C. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU


Komplika
Usia Jenis Bayi Nifas
n um Penolo si
kehamil persalin
o ur ng Ibu bayi BB/PB/ keada Lakta Keada
an an
JK an si an
1. 27th normal bidan - - 2,8kg/ normal
n 50cm/ L

Lampiran buku panduan 2


D. RIWAYAT KEHAMILAN INI
1. Kunjungan : 05 Juni 2021
2. HPHT : 13 september 2020
3. Usia kehamilan : 39 minggu
4. Taksiran partus : 20 juni 2021
5. Keluhan-keluhan : mudah lelah

Trimester I Ya Mual dan muntah


Hiperemisis gravidarum
Ya Sakit kepala
Ya Mudah lelah
Ya Tidak nafsu makan
Tidak Perdarahan
Tidak Nyeri tekan
Trimester II Ya Pigmentasi kulit
Tidak Telangiektasis (kulit kemerahan )
Tidak Kemerahan telapak tangan
Ya Pruritus (kulit gatal-gatal)
Ya Palpitasi (jantung berdebar)
Tidak Hipotensi supine
Tidak Pingsan kadang TD rendah
Ya Mengidam makanan
Ya Nyeri ulu hati
Ya Buang air besar terganggu
Ya Buang angin disertai kembung dan sendawa
Tidak Varises
Ya Nyeri kepala
ya Sindrom carpal tunnel
(rasa nyeri, kebas, kesemutan pada ibu jari,
ya telunjuk, jari tengah dan lateral jari kelingking)
Tidak Kesemutan di jari secara terus menerus
Ya Nyeri tekan pada pinggang
Ya Nyeri sendi, nyeri punggung
Trimester III Tidak Sesak nafas
Ya Insomnia
Ya Perasaan campur aduk, cemas
Tidak Perdarahan, nyeri tekan
Ya Sering berkemih
Ya Rasa tidak nyaman dan tekanan di perineum
Ya Kontraksi
Ya Kram kaki
Ya Edema di mata kaki
- Lain-lain
………………………………………………........

Lampiran buku panduan 3


6. Pergerakan anak : usia kehamilan 16 mg
pertama kali

7. Frekuensi gerakan anak/24 jam :


* < 10 kali * 10 – 20 kali * > 20 kali

8. Diet
Pola makan : tergantung nafsu
Komposisi makanan : habis setengah porsi
Perubahan makan : ya
yang dialami

9. Eliminasi
Pola eliminasi B.A.B : teratur setiap hari
karakteristik : bentuk lunakdan warna kecoklatan
Pola eliminasi B.A.K : sering
Karakteristik : berwarna keruh

10. Aktivitas sehari-hari


Personal hygiene : memasak dan mengurus rumah
Pekerjaan
: ibu rumh tangga
11. Pola istirahat / tidur

12. Seksualitas : 6 sampai 8 jam

13. Kontrasepsi : normal


Kontrasepsi yang
pernah digunakan
Keluhan
: KB
: Tidak ada
14. Imunisasi TT
Imunisasi I (tanggal)
Imunisasi II (tanggal)
: 15 april 2021
: 30 mei 2021

E. RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK YANG PERNAH DIDERITA


1. Hipertensi :-
2. Jantung :-
3. Ginjal :-
4. Hepatitis :-
5. DM : ya
6. Epilepsi :-
7. Asma / TB paru
:-

F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Lampiran buku panduan 4
1. Hipertensi :-
2. Hepatitis :-
3. DM : ya
4. Asma :-
5. Riwayat gemeli :-
6. Riwayat makrosomia :-

G. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg Lila : 24 cm
Denyut nadi : 80 x/m TB : 160 cm
Pernafasan : 16 x/m Suhu :36.5 o C
BB sebelum hamil : 55 kg BB sekarang : 65 kg

Wajah
Bentuk : simetris Hidung
Oedema :tidak ada - bentuk : simetris
Cloasmagravidarum : tidak ada - perdarahan : tidak ada
- polip : tidak ada
Mata - sinusitis : tidak ada
- bentuk : simetris Mulut
- oedema : tidak ada - bentuk : simetris
- conjungtiva : ya - warna : sedikit gelap
- sclera : tidak ada - kelembaban
: sedikit kering
- hipersaliva
: baik
- gigi ;caries
: tidak ada
Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
Peningkatan JVP : tidak ada

Dada
Payudara
- bentuk payudara : simetris
- puting susu : menonjol
- hiperpigmentasi : ada
- kebersihan : bersih
- benjolan abnormal : tidak ada
- kolostrum : tidak ada
Paru-paru
- inspeksi : baik
(inspirasi/ekspirasi)
- Palpasi : baik
- Perkusi : tidak ada bunyi
- Auskultasi : tidak ada nyeri
Jantung
- Palpasi : normal
Lampiran buku panduan 5
- Perkusi : normal
- Auskultasi : normal

Abdomen
Besar perut sesuai usia : ya
kehamilan
Bekas luka operasi : tidak ada
Striae : tinggi fundus uteri 40 cm, bagian janin yang terletak
Leopold I di fundus bokong

: punggung janin Posisi bagian kanan


Leopold II : presentasi keras panjang

Bagian terendah janin sudah masuk masuk p.a.p


Leopold III
: bagian terenjah janin masuk p.a.p 3/5
Leopold IV
: normal
Kontraksi uterus

Auskultasi : DJJ 120 x/m, reguler / ireguler

Hepar
- palpasi : tidak ada nyeri tekan, hepar teraba kenyal
- Perkusi :-

Limpha
- palpasi : normal
- Perkusi : normal

Auskultasi ; bising Usus : tidak ada

Genitalia
Vulva dan vagina
- Varises :tidak ada
- Luka : tidak ada
- Kemerahan : tidak ada
- Nyeri : tidak ada
- Kebersihan : cukup bersih
Perineum
- luka parut
: tidak ada
- lain-lain
: tidak ada

Ekstremitas
Aksila
- pembesaran kelenjar : tidak ada
Ekstremitas atas
Lampiran buku panduan 6
- oedema tangan/jari : tidak ada
- reflek brachialis : tidak ada
Ekstremitas bawah
- oedema kaki : tidak ada
- varises : tidak ada
- reflek patela
: tidak ada

H. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri : toleransi stres
2. Kognitif : compos mentis
3. Behavior : baik
4. Mekanisme koping : pengambilan keputusan oleh keluarga
5. Peran : sebagai pasien di rumah sakit

: baik
6. Riwayat sosial
*) direncanakan *) diterima
Status perkawinan
*) tidak direncanakan *) tidak diterima

Umur : 35 tahun

Lama perkawinan : 2 tahun


Kehamilan ini

Perasaan tentang : bahagia


perkawinan ini
Support sistem

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Hb : 9,6 gr %
2. hematokrit :-
3. Golongan darah :A
4. rhesus : + (POSITIF)
5. Gula darah sewaktu : 120 mg\dl
6. proteinuria :
7. USG
:

Lampiran buku panduan 7


II. ANALISA DATA
DATA (SUBJEKTIF DAN
NO ETIOLOGI PROBLEMS
OBJEKTIF)
1. DS : Riwayat penyakit dahulu DM Resiko
1. Pasien mengatakan sejak 3 tahun yang lalu. ketidakstabilan
mempunyai riwayat kadar glukosa
penyakit DM sejak 3 darah
tahun yang lalu.
2. Suami pasien
mengatakan pasien
kontrol rutin di
puskesmas, namun
pasien terkadang lupa
untuk meminum obat
rutinnya.
3. Pasien mengatakan
penglihatan buram dan
rasa haus meningkat

DO :
1. GDS 529 mg/Dl
2. Pasien tampak lemas

2. DS : Kelemahan Defisit perawatan


1. Pasien mengatakan diri
lemas dan pusing
2. Pasien mengatakan, untuk
mandi, makan, minum dan
ke kamar mandi dibantu
oleh suaminya
DO :
1. Pasien tampak lemah
2. TD 100/70 mmHg

Lampiran buku panduan 8


3. DS : Ketidakmampuan menelan Defisit nutrisi
1. Pasien mengatakan nafsu makanan
makannya berkurang, pasien
hanya habis setengah porsi
dari diet RS.

DO :
1. Pasien tampak lemas dan
pucat

Lampiran buku panduan 9


III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnose berdasarkan prioritas masalah ( diagnose actual dan diagnose resiko)

1. Defisit Perawatan Diri (D.0109) b.d kelemahan d.d tidak mampu mandi/mengenakan
pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri.
2. Defisit nutrisi (D.0019) b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d nafsu makan
pasien menurun.
3. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0038) d.d penglihatan buram dan rasa
haus meningkat.

Lampiran buku panduan 10


V. INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI
N NO
TUJUAN & K.H (Independen dan RASIONAL
O DK
kolaborasi)
1. 1. Setelah dilakukan SP 1: 1. Meningkatkan
asuhan keperawatan pengetahuan klien
1. Jelaskan pentingnya
3x24 jam diharapkan tentang tanda-tanda
kebersihan diri.
defisit perawatan diri perawatan diri yang
dapat teratasi dengan baik.
Kriteria Hasil : 2. Klien dapat menjaga
2. Jelaskan cara menjaga
a) Klien mampu kebersihan diri. kebersihan dirinya
menyebutkan: secara mandiri.
• penyebab tidak 3. Bantu pasien 3. Membantu klien
merawat diri memperaktekkan cara meningkatkan harga
• manfaat menjaga menjaga kebersihan diri. dirinya.
perawatan diri
SP 2:
• tanda-tanda
bersih dan rapi 1. Meningkatkan 1. Untuk mengetahui
• gangguan yang pengetahuan klien kemajuan klien dalam
dialami jika tentang tanda-tanda berinteraksi dan
perawatan diri perawatan diri yang baik. menilai keberhasilan
tidak diperhatikan 2. Klien dapat menjaga dalam strategi
b) Klien dapat kebersihan dirinya secara pelaksanaan.
melaksanakan mandiri. 2. Menambah
perawatan diri secara 3. Membantu klien pengetahuan klien
Mandi dalam hal: meningkatkan harga tentang berdandan.
• Kebersihan diri dirinya. 3. Meningkatkan rasa
• Berdandan
percaya diri klien.

2. 2. Setelah dilakukan 1. Kaji adanya alergi 1. Agar dapat dilakukan


asuhan keperawatan makanan. intervensi dalam
3x24 jam diharapkan pemberian makanan
defisit nutrisi dapat atau obat-obatan pada
teratasi dengan pasien .
Kriteria Hasil : 2. Monitor jumlah nutrisi 2. Dokumentasikan
dan kandungan kalori. masukan oral selama
a) Mengidentifikasi 24 jam, riwayat
kebutuhan nutrisi makanan, jumlah
b) Tidak ada tanda kalori dengan tepat
tanda malnutrisi 3. Berikan informasi 3. Dengan pengetahuan
c) Menunjukkan tentang kebutuhan nutrisi yang baik tentang
peningkatan fungsi nutrisi akan
memotivasi untuk

Lampiran buku panduan 11


meningkatkan
pemenuhan nutrisi.

4. Kolaborasi dengan ahli 4. Sangat bermanfaat


gizi untuk menentukan dalam perhitungan dan
jumlah kalori dan nutrisi penyesuaian diet untuk
yang dibutuhkan pasien memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien

Lampiran buku panduan 12


3. 3. Setelah dilakukan 1. Monitor kadar glukosa 1. Monitor kadar glukosa
asuhan keperawatan darah, sesuai indikasi. darah akan
3x24 jam diharapkan memberikan hasil yang
Risiko ketidakstabilan memuaskan (stabil)
kadar glukosa darah jika digunakan dengan
dapat teratasi dengan benar dan dipelihara
Kriteria Hasil : dengan baik.
a) Penerimaan: kondisi
kesehatan 2. Monitor tanda dan gejala 2. Tanda awal
b) Kepatuhan Perilaku: hiperglikemia: poliuri, hperglikemia pada
diet sehat diabetes antara lain
polydipsia, polipagia,
c) Dapat mengontrol peningkatan rasa haus,
kadar glukosa darah kelemahan, latargi, sakit kepala, lemah,
d) Dapat mengontrol malaise, pandangan sering BAK, dan
stress mudah lapar.
e) Dapat meningkatkan kabur, atau sakit kepala.
istirahat
3. Berikan insulin sesuai 3. Pemberian insulin
berfungsi untuk
resep.
mempertahankan
jumlah glukosa dalam
darah tetap normal.
4. Review riwayat kadar 4. Memberikan
glukosa darah pasien pengetahuan dasar di
mana pasien dapat
dan/atau keluarga
membuat
pertimbangan dalam
memilih gaya hidup.

Lampiran buku panduan 13

Anda mungkin juga menyukai