Anda di halaman 1dari 8

Asuhan Keperawatan Gestational Diabetes

Di Susun Oleh

KELOMPOK 3

Nama : 1. Desti Aliah Faradika PO.71.20.1.20.007

2. Maharani PO.71.20.1.20.008

3. Fiona Fitria Farera PO.71.20.1.20.009

Kelas/Semester : Tingkat II (A)/Semester III

Mata Kuliah : Keperawatan Meternitas

Dosen Pengampu : DR. Rosnani, M.Kep, Sp.Kep.Mat

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

PROGRAM SUDI DIPLOMA III KEPERWATAN

TAHUN AKADEMIK 2020-2021

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gestational
Diabetes” dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari
berbagai pihak, kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik,
walaupun didalam pembuatannya kami mengalami kesulitan, karna
keterbatasan kemampuan dan ilmu yang kita miliki. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih terkhusus kepada Ibu
DR. Rosnani, M.Kep, Sp.Kep.Mat selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Maternitas. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman sekalian yang telah memberi dorongan dan dukungan kepada
kami.

Kami menyadari bahwa penulisan studi literatur ini masih banyak kekurangan,
oleh karna itu kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun saat kami
butuhkan agar dapat memperbaikinya di masa yang akan datang. Semoga apa
yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi tema-teman yang
berkepentingan.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, 11 September
2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................

BAB II LAPORAN PENDAHULUAN.........................................................


2.1 Definisi Gastational Diabetes.....................................................................
2.2 Gejala Gestational Diabetes........................................................................
2.3 Faktor Resiko Gestational Diabetes............................................................
2.4 Diagnosis Gestational Diabetes..................................................................
2.5 Pengobatan Gestational Diabetes...............................................................
2.6 Komplikasi Gestational Diabetes...............................................................
2.7 Penyebab Gestational Diabetes...................................................................
2.8 Pencegahan Gestational Diabetes...............................................................

BAB III LAPORAN KASUS.........................................................................


3.1 Kasus...........................................................................................................
3.2 Pengkajian...................................................................................................
3.4 Analisis Data...............................................................................................
3.5 Diagnosa Keperawatan...............................................................................
3.6 Intervensi Keperawatan..............................................................................
3.7 Implementasi Keperawatan........................................................................
3.8 Evaluasi Keperawatan................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II

LAPORAN PENDAHULUAN

2.1 Definisi Gestational Diabetes


Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan berlangsung.
Sama seperti diabetes pada umumnya, kondisi ini menyebabkan kadar gula darah
tinggi pada penderitanya. Namun yang menjadi perbedaan, kenaikan gula darah
pada diabetes gestasional hanya terjadi pada masa kehamilan dan biasanya dapat
kembali normal setelah melahirkan.
Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah suatu gangguan toleransi
karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan sedang
berlangsung.
Diabetes melitus dengan kehamilan (diabetes melitus gestational/DMG)
adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu
hamil gagal mempertahankan euglycemia).Kondisi diabetes seperti ini biasa di
alami sementara oleh ibu hamil selama masa kehamilan.
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang ibu hamil yang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif
(PERKENI,2015)

2.2 Gejala Gestational Diabetes


Sebagian besar wanita tidak tahu terkena diabetes gestasional karena diabetes
pada ibu hamil ini tidak memunculkan gejala berarti. Namun, ada beberapa yang
mengeluhkan munculnya gejala diabetes pada wanita hamil. Gejala-gejala
diabetes gestasional tersebut adalah:
 Merasa lelah, lemas, dan lesu
 Sering kelaparan dan ingin makan terus
 Sering kehausan
 Sering buang air kecil

2.3 Faktor Risiko Gestational Diabetes


Semua ibu hamil berisiko mengalami diabetes gestasional, akan tetapi lebih
berisiko terjadi pada ibu hamil dengan faktor-faktor berikut ini:
 Memiliki berat badan berlebih.
 Memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi).
 Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
 Pernah mengalami keguguran.
 Pernah melahirkan anak dengan berat badan 4,5 kg atau lebih.
 Memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
 Mengalami PCOS (polycystic ovary syndrome) atau akantosis nigrikans.

2.4 Diagnosis Gestational Diabetes


Dokter dapat menduga pasien mengalami diabetes gestasional apabila
terdapat gejala disertai riwayat medis yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun
untuk memastikannya, dokter dapat menjalankan pemeriksaan lanjutan, seperti:
1. Tes toleransi glukosa oral (TTGO) awal. Dalam TTGO awal, dokter akan
memeriksa kadar gula darah pasien, satu jam sebelum dan sesudah
diberikan cairan gula. Bila hasil TTGO awal menunjukkan kadar gula
darah di atas 130–140 mg/dL, dokter akan melakukan tes toleransi glukosa
oral lanjutan.
2. Tes toleransi glukosa oral (TTGO) lanjutan. Pada tes ini, pasien akan
diminta berpuasa semalaman sebelum menjalani tes darah di pagi hari.
Setelah darah pertama diambil, dokter akan memberikan air gula dengan
kadar gula yang lebih tinggi dibanding TTGO awal. Kemudian, kadar gula
darah akan diperiksa 3 kali setiap jam. Apabila 2 dari 3 pemeriksaan
menunjukkan kadar gula darah tinggi, pasien akan didiagnosis menderita
diabetes gestasional.
3. Pada pasien yang telah didiagnosis diabetes gestasional, dokter akan
menyarankan dilakukannya tes darah secara lebih rutin, terutama pada 3
bulan terakhir masa kehamilan. Bila terjadi komplikasi kehamilan, dokter
akan memeriksa fungsi plasenta pasien guna memastikan bayi mendapat
oksigen dan nutrisi yang tepat dalam rahim.
4. Dokter juga akan kembali menjalankan tes darah setelah pasien melahirkan
dan pada 6-12 minggu setelahnya, untuk memastikan kadar gula darah
pasien sudah kembali normal. Pasien juga disarankan menjalani tes darah
tiap 3 tahun sekali, meskipun kadar gula darah sudah kembali normal.

2.5 Pengobatan Gestational Diabetes


Pengobatan diabetes gestasional bertujuan untuk mengendalikan kadar gula
darah dan mencegah terjadinya komplikasi saat hamil dan melahirkan. Metode
pengobatan diabetes gestasional meliputi:
1. Pemeriksaan kadar gula darah rutin. Dokter akan menganjurkan pasien
memeriksakan darah 4-5 kali sehari, terutama di pagi hari dan tiap selesai
makan. Pasien dapat memeriksakan darah secara mandiri, menggunakan
jarum kecil, dan meletakkan darah di cek gula darah.
2. Diet sehat. Dokter akan menyarankan pasien untuk banyak mengonsumsi
makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian. Pasien juga
disarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis, serta makanan
dengan kandungan lemak dan kalori tinggi. Menurunkan berat badan saat
sedang hamil tidak disarankan, karena tubuh sedang memerlukan tenaga
ekstra. Oleh karena itu, bila ingin menurunkan berat badan, lakukanlah
sebelum merencanakan kehamilan. Pola diet juga tidak sama pada setiap
pasien. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai pola diet
yang tepat bagi Anda.
3. Olahraga. Olahraga dapat merangsang tubuh memindahkan gula dari darah
ke dalam sel untuk diubah menjadi tenaga. Manfaat lain dari olahraga rutin
adalah membantu mengurangi rasa tidak nyaman saat hamil, seperti sakit
punggung, kram otot, pembengkakan, sembelit, dan sulit tidur.
4. Obat-obatan. Bila diet sehat dan olahraga belum mampu menurunkan kadar
gula darah, dokter akan meresepkan metformin. Bila metformin tidak efektif
atau menimbulkan efek samping parah, dokter akan memberi suntik insulin.
Sekitar 10-20 persen pasien diabetes gestasional memerlukan obat-obatan
untuk menormalkan kadar gula darah. Bila kadar gula darah pada ibu hamil
tetap tidak terkontrol atau belum juga melahirkan pada usia kehamilan lebih
dari 40 minggu, dokter dapat memilih melakukan operasi caesar atau induksi
untuk mempercepat persalinan
5.
2.6 Komplikasi Gestational Diabetes
Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional tetap dapat melahirkan bayi
yang sehat. Tetapi bila kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, beberapa
komplikasi dapat terjadi pada bayi saat lahir, seperti:
1. Kelebihan berat badan saat lahir yang disebabkan oleh tingginya kadar
gula dalam darah (macrosomia).
2. Lahir prematur yang mengakibatkan bayi kesulitan bernafas (respiratory
distress syndrome). Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi yang lahir
tepat waktu.
3. Lahir dengan gula darah rendah (hipoglikemia) akibat produksi insulin
yang tinggi. Kondisi ini dapat mengakibatkan kejang pada bayi, namun
dapat ditangani dengan memberinya asupan gula.
4. Risiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 ketika dewasa.
5. Selain pada bayi, ibu hamil juga berpotensi mengalami komplikasi, seperti
hipertensi dan preeklamsia, yang dapat membahayakan nyawa ibu dan
bayi. Ibu hamil juga berisiko terserang diabetes gestasional pada
kehamilan berikutnya, atau malah terkena diabetes tipe 2.

2.7 Penyebab Gestational Diabetes


Penyebab pasti diabetes gestasional sampai saat ini belum jelas diketahui.
Namun, para ahli percaya bahwa diabetes pada ibu hamil ini terjadi ketika tubuh
Anda tidak dapat membuat insulin yang cukup selama kehamilan. Insulin
merupakan hormon yang dibuat di pankreas dan bertugas untuk mengubah
glukosa menjadi energi sekaligus mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.
Selama kehamilan, plasenta ibu akan menghasilkan berbagai jenis hormon untuk
membantu janin berkembang. Sayangnya, ada sejumlah hormon yang dapat
menghambat kerja insulin dalam tubuh ibu. Akibatnya, sel-sel di tubuh ibu
menjadi resisten terhadap insulin. Hal ini menyebabkan tingkat gula darah
melonjak naik, dan risiko diabetes pun ikut meningkat. Sebenarnya, semua wanita
hamil akan mengalami resistensi insulin selama akhir kehamilan. Pada sejumlah
wanita, sel beta yang ada di pankreas mungkin dapat menghasilkan insulin yang
cukup untuk mengatasi resistensi tersebut. Sayangnya, beberapa wanita tidak
dapat menghasilkan insulin yang cukup. Nah, wanita-wanita tersebutlah yang
akan mengalami diabetes gestasional.
2.8 Pencegahan Gestational Diabetes
Hingga saat ini, belum diketahui apakah diabetes gestasional dapat dicegah
atau tidak. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menekan risiko terserang penyakit ini, yaitu:
1. Memperbanyak konsumsi makanan sehat dengan serat tinggi, seperti
sayuran dan buah-buahan. Di samping itu, hindari makanan yang
mengandung lemak atau kalori tinggi.
2. Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh sebelum dan
saat hamil. Dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan hingga sedang,
seperti berenang, jalan cepat, atau bersepeda minimal 30 menit per hari.
Bila tidak memungkinkan, lakukan olahraga singkat namun berkala,
seperti sering berjalan kaki atau melakukan pekerjaan rumah.
3. Turunkan berat badan saat merencanakan kehamilan dengan menjalani
pola makan sehat secara permanen. Langkah ini juga akan memberikan
manfaat jangka panjang, seperti memiliki jantung sehat.

Anda mungkin juga menyukai