Anda di halaman 1dari 7

2.

6 Metode Assesment dan metode lain yang bisa dipakai

Setiap perusahaan melakukan penilaian kinerja karyawan atau performance


review secara periodik, umumnya setiap tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun.
Evaluasi dilakukan menggunakan performance appraisal methods atau metode
penilaian kinerja karyawan. Penilaian tidak hanya berguna dalam memberikan umpan
balik untuk perbaikan kinerja aryawan, tapi juga sebagai dasar pengambilan
keputusan manajemen perusahaan terkait kelanjutan hubungan kerja dengan
karyawan: dihentikan atau dilanjutkan. Selain itu, hasil evaluasi juga menentukan
pemberian reward kepada karyawan yang berkinerja di atas rata-rata, misalnya berupa
bonus, kenaikan gaji, dan promosi jabatan.

Berikut jenis-jenis metode penilaian kinerja karyawan yang bisa Anda lakukan.

1) Traditional assessment

Dalam penilaian tradisional, manajer/atasan menilai langsung kinerja karyawan


berdasarkan pengamatan. Manajer dan karyawan bertemu tatap muka dan berdiskusi
tentang hasil pekerjaan karyawan, tugas dan tanggung jawab yang dijalankan, dan
target pekerjaan yang dicapai. Karyawan dengan penilaian yang baik mendapat
kenaikan gaji. Kelebihan dari metode ini adalah sederhana dan mudah dilakukan.
Tetapi, kekurangannya, penilaian bisa sangat subjektif karena hanya berdasarkan
pengamatan satu pihak, yaitu atasan.

2) Management by Objectives (MBO)

Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan tujuan yang ditetapkan dalam
periode waktu tertentu. Proses MBO terdiri atas tiga tahap:

 Planning. Manajer dan karyawan bersama-sama mengidentifikasi dan


menetapkan tujuan yang ingin dicapai beserta timeline. Tujuan ditetapkan
dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-
sensitive).
 Monitoring. Pada tahap ini kedua pihak dapat mengecek progres dan menilai
sasaran kerja, apa yang sudah dicapai dan apa yang belum. Manajer dapat
memberikan umpan balik kepada karyawan.

 Reviewing. Di tahap ini manajer dan karyawan mendiskusikan hasil akhir


yang dicapai, kemudian karyawan diberi nilai berdasarkan hasil kinerja
keseluruhan dalam satu periode.

Metode ini cukup baik untuk membangun komunikasi atasan-bawahan dalam


menetapkan dan mencapai tujuan. Kekurangannya, MBO hanya menilai kinerja
berdasarkan tujuan dan mengabaikan faktor-faktor penting lainnya.

3) 360-Degree Feedback

Metode penilaian kinerja karyawan 360-Degree Feedback menggunakan umpan balik


dari lingkaran pengaruh di sekeliling karyawan, yang meliputi manajer, rekan kerja,
konsumen/pelanggan, dan laporan langsung. Metode ini lebih komprehensif
memberikan penilaian dari beberapa sudut pandang. Penilaian kinerja ini melibatkan
lima komponen:
 Self appraisal. Karyawan melihat kembali kinerja mereka dan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan sendiri, serta menggunakan formulir terstruktur untuk
menghindari bias.

 Manager review. Manajer melakukan penilaian tradisional terhadap karyawan serta


mengevaluasi tim.

 Peer review. Rekan kerja satu tim menilai kemampuan karyawan dalam bekerja sama,
pengambilan inisiatif, dan kontribusi terhadap tim. Namun, pertemanan dan
permusuhan dapat memengaruhi penilaian tidak objektif.

 Subordinates Appraising Manager (SAM). Di sini, manajer penilai bawahan


mengevaluasi karyawan berdasarkan laporan langsung.

 Customer/client review. Penilaian ini berdasar ulasan pelanggan atau klien yang
berinteraksi dengan karyawan secara teratur.
Selain memberikan umpan balik yang lengkap dari banyak sisi, kelebihan metode ini
adalah meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya kinerja mereka bagi
stakeholder.

4) Assessment Center Method

Metode Pusat Penilaian diperkenalkan pertama kali oleh Angkatan Darat


Jerman pada tahun 1930. Selanjutnya, metode ini mengalami perkembangan dan
penyesuaian penerapan untuk organisasi bisnis. Assessment Center menggambarkan
bagaimana orang lain mengamati dan menilai karyawan dan pengaruhnya bagi kinerja
karyawan. Penilaian dilakukan dengan metode partisipasi dalam simulasi sosial,
diskusi informal, latihan pencarian fakta, pengambilan keputusan, dan permainan
peran. Kelebihan metode ini adalah selain menilai kinerja individu juga dapat
memperkirakan kinerja di masa depan. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan,
yaitu memakan waktu dan biaya yang sulit diprediksi.

5) Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)

Metode penilaian kinerja ini dapat mengukur pekerjaan secara kualitatif dan
kuantitatif. BARS membandingkan kinerja karyawan dengan contoh perilaku spesifik
yang diberi rating angka. Standar perilaku tersebut menjadi dasar penilaian kinerja.
Misalnya, pelayanan pelanggan sesuai permintaan diberi rating empat, sedangkan
pelayanan pelanggan sesuai permintaan dan tepat waktu diberi rating lima, dan
seterusnya. Kelebihan metode ini adalah menggunakan standar yang jelas dan
konkret, analisis kinerja yang akurat, dan evaluasi yang konsisten. Selain itu, metode
ini juga mengurangi bias.

6) Psychological Appraisals

Penilaian psikologis lebih banyak digunakan untuk mengidentifikasi potensi


tersembunyi dalam diri karyawan. Fokus metode ini adalah analisis kinerja masa
depan ketimbang kinerja masa lalu karyawan. Metode ini digunakan untuk
menganalisis tujuh komponen utama kinerja karyawan, yaitu:

a. Keterampilan interpersonal
b. Kemampuan kognitif
c. Kemampuan intelektual
d. Kepemimpinan
e. Karakter kepribadian
f.Kecerdasan emosional
g. Keterampilan terkait

7) Human Resource (Cost) Accounting Method

Metode ini menilai kinerja karyawan melalui manfaat moneter yang dihasilkannya
untuk organisasi. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan biaya
mempertahankan karyawan (biaya perusahaan) dan kontribusi karyawan (nilai
moneter) yang diperoleh oleh perusahaan. 

Kelebihan analisis biaya dan manfaat ini adalah dapat mengukur secara efektif biaya
dan nilai yang dibawa karyawan ke dalam perusahaan, serta mengukur implikasi
kinerja karyawan terhadap laba bisnis.

2.7 Konsep Dasar Manajemen


Difinisi manajemen secara etimologi “manajemen berasal dari kata manajege
yang berarti Mangator”1 sedangkan menurut terminologi banyak pakar dan Ahli
pendidikan telah menguraikan tentang definisi Menejemen kata Menejemen memiliki
arti bahwa: “management is general refers to planning, organizing, controlling ,
stuffing, leading, motivating, communicating, and dicision making activities
performed by any organization in order to coordinate the varied resources of
theenterprise so as to bring an efficient creation of some product or sevici.
a) Manajemen sebagai ilmu

Suatu ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan.

b) Manajemen sebagai seni

Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang
minimal.

c) Manajemen sebagai profesi


Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai pemimpin atau
manajer pada suatu organisasi/suatu perusahaan tertentu.

d) Manajemen sebagai proses

Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan,


pengorganisasian, pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang tersebut
digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan .

Maksud dari ungkapan di atas adalah manajemen pada umumnya dikaitkan


dengan aktivitas-aktivitas perencanaanan , pengorganisasian, pengendalian,
penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan
berbagai sumber daya yang miliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu
produk atau jasa secara efisien.

2.8 Unsur Dasar Manajemen


Manajemen mimiliki unsuryang harus dipadukan secara harmonis , agar tujuan
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Adapun unsure-unsur Manajemen tersebut
adalah :
1. Man (manusia), yaitu tenaga kerja manusia baik tenaga kerja pimpinan maupun
tenaga kerja operasional.
2. Money(uang), yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencaoai tujuan yang
diinginkan.
3. Machine(mesin), yaitu mesin-mesin alat yang dipergunakan untuk mencapa
tujuan.
4. Material(material), yaitu bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.
5. Method (metode), yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai
tujuan.
6. Market(pasar), yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.
7. Minute(time), dan
8. Moral, merupakan unsur yang melekat pada manusia si pelaku manajemen yang
utama.

Penjelasan dari unsur-unsur di atas adalah man sebagai unsur sentral yang harus
ada dalam manajemen adanya karenaadanya manusia. money, mesin , material,
merupakan unsur sarana dan prasarana dalam dalam sebuah manajemen agar sebuah
organisasi dapat selenggarakan dan dijalankan. Methode, merupakan suatu cara yang
dihasilkan manusia agar manajemen dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Anonim, 2015. Unsur-unsur konsep manajemen. http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/9010/5/BAB%20II.pdf. Tanggal akses 13 september 2021 pukul
21.4

Iqbal, Muhammad. 2013. Makalah Konsep Dasar Manajemen.


https://www.academia.edu/27439465/KONSEP_DASAR_MANAJEMEN. Tanggal
akses 13 september 2021 pukul 21.45

Dwinda, Anggita. 2020. 7 Metode Penilaian Kinerja Karyan


https://employers.glints.id/resources/7-metode-penilaian-kinerja-karyawan/. Tanggal
akses 13 september 2021 pukul 22.10

Anda mungkin juga menyukai