Kedua belah pihak bisa mendiskusikan terkait hasil pekerjaan karyawan, tugas dan tanggung
jawab yang dijalankan, dan target pekerjaan. Kelebihan dari sistem ini adalah sederhana dan
mudah dilakukan. Akan tetapi penilaian subjektif yang hanya berdasarkan pengamatan satu
pihak menjadi kekurangannya.
Metode ini bisa digunakan untuk membangun komunikasi antara manajer atau atasan dengan
karyawan dalam menetapkan dan mencapai tujuan. Kekurangannya, sistem ini hanya menilai
karyawan berdasarkan tujuan tanpa menghiraukan faktor penting lainnya.
3. 360-Degree Feedback
360-degree feedback merupakan metode penilaian kinerja karyawan untuk mendapatkan
umpan balik dari orang-orang di sekitar karyawan. Dalam hal ini termasuk manajer, rekan
kerja, pelanggan, dan laporan langsung yang masuk. Jika dibandingkan dengan sistem
penilaian lainnya, sistem ini lebih komprehensif.
Kelebihan dari sistem ini adalah bisa meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya
kinerja mereka sebagai bagian dari stakeholder.
Kelebihannya adalah bisa memprediksi kinerja karyawan di masa depan, sementara itu
kekurangannya adalah memakan waktu dan biaya.
Kelebihannya adalah menggunakan standar yang jelas dan konkret, analisis kerja yang
akurat, dan evaluasi yang konsisten. Bahkan sistem ini dapat mengurangi penilaian bias.
6. Psychological Appraisal
Penilaian kinerja dengan penilaian psikologis digunakan untuk melihat adanya potensi
tersembunyi dalam diri karyawan. Metode satu ini berfokus pada analisis kerja masa depan
individu karyawan itu sendiri.
Ada tujuh komponen utama yang digunakan untuk menganalisis kerja karyawan, yaitu:
Keterampilan interpersonal
Kemampuan kognitif
Kemampuan intelektual
Kepemimpinan
Karakter kepribadian
Kecerdasan emosional
Keterampilan terkait