Anda di halaman 1dari 13

DIABETES MELITUS PADA KEHAMILAN

(Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

Dosen Mata Kuliah: Marijke Louise Ellen, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama: Nuristiqamah Nama: Dahlian

NIPO.62.24.2.21. 428 NIM. PO.62.24.2.2.1.406

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA JURUSAN ALIH


JENJANG DIV KEBIDANAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan

KaruniaNya sehingga penyusunan makalah yang membahas tentang Diabetes Melitus

ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Salam dan Shalawat kepada Junjungan

kita Nabiullah Muhammad SAW sebagai pendidik terbaik yang pernah ada di muka

bumi ini.

Meskipun demikian, kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah

ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun kalimatnya.

Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari siapa saja yang

sempat membaca makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini semoga bantuannya

mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. AMIN.

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….........
C. Tujuan ……………………………………………………………………...……...
1. Tujuan Umum…..………………………………………………………….…2
2. Tujuan Khusus…..………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penertian ……………………………………………………………………..3
B. Etiologi ……………………………………………………………………..3
C. Fatofisiologi ……………………………………………………………………..4
D. Manifestasi Klinis ……………………………………………………………..5
E. Diagnosis…………………………………………………………….……….5
F. Penatalaksanaan…..…………………………………………………………..6
G. Komplikasi ……………………………………………………………………..7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan………………………..…………………………………………..8
2. Saran.………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Diabetes melitus adalah penyakuit liperglikema yang ditandai oleh ketidadaan

absolut insulin atau insensivitas sel terhadapa insulin. Berdasarkan definisi glukosa

darah puasa telah besar dari pada 140 mg/ 100 ml pada 2 kali pemeriksaan terpisah

agar diabetes melitus dapat ditegakkan.

Diabetes melitus dibagi dalam 2 tipe yaitu :

1. Diabetes Melitus tipe I adalah penyakit Liperglikema akibat ketidakadaan absolut

insulin. Atau biasa disebut dengan Diabetes Melitus Dependen Insulin (DMDI)

2. Diabetes Melitus tipe II adalah penyakit Liperglikema akibat insentivitas sel

terhadap insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentang normal.

3. Diabtes Gestasional adalah intolenransi korbohidrat ringan (interaksi glukosa

terganggu) maupun berat, terjadi atau diketahui petama kali saat kehamilan

beralangsung, definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap diabetes

melitus (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang

benar-benar menderi DM akibat haral. Sesudah kehamilan selesai , pasti

ditentukan berdasarkan tes toleransi Glukosa Oral.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Pengertian Diabetes Melitus?

2. Apakah Etiologi Diabetes Melitus pada kehamilan?


3. Bagaimana patofisiologi diabetes melitus pada kehamilan?

4. Bagaimana manifestasi klinis diabetes melitus?

5. Bagaimana mengetahui diagnosis diabetes melitus pada kehamilan?

6. Bagaimana penatalaksanaan diabetes mellitus pada kehamilan?

7. Apa saja komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan diabetes mellitus?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan

tentang Diabetes Melitus pada ibu hamil.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui Pengertian Diabetes Melitus

a. Untuk mengetahui etiologi Diabetes Melitus pada kehamilan

b. Untuk mengetahui patofisiologi diabetes melitus pada kehamilan

c. Untuk mengetahui manifestasi klinis diabetes mellitus

d. Untuk mengetahui diagnosis diabetes melitus pada kehamilan

e. Untuk mengetahui penatalaksanaan diabetes mellitus pada kehamilan

f. Untuk mengetahui komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan diabetes

mellitus
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Diabetes melitus adalah penyakit keturunan dengan ciri kekurangan atau tidak

terbentuknya insulin yang sangat penting untuk metabolisme gula dan pembentukan

glukosa yang menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat yan dapat

mempengaruhi metabolisme tubuh secara menyeluruh (Ida Bagus Gde Manuaba

tahun 1998).

Diabetes melitus adalah kelainan herediter dengan ciri-ciri insufiensi atau

absennya insulin dalam sirkulasi darah kousentrasi gula darah tinggi dan

berlangsungnya glikogenesis (Roestam Muhtar tahun 1998).

Diabetes malitus gestasional adalah intoleransi karbohidratringan (interaksi glukosa

terganggu) maupun berat, terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan

berlangsung. Defenisi ini mencakup pasien yang sudah mengidapi diabets melitus

(tetapi belum terdeteksi) yang baru di ketahui saat kehamilan ini dan yang benar –

benar menderita DM akibat hamil. Sesudah kehamilan selesai, kondisi pasti

ditentukan berdasarkan tes toleransi glukosa oral.

A. Etiologi

Dibetes gestisional disebakan oleh peningkatan kebutuhan energi oleh kadar

estrogen dan dormon pertumbuhan yang terus- menerus tinggi selam kehamilan.

Hormon pertumbuhan dan estrogen merangsang pengeluaran insulin seperti diabetes

Tipe II t\yang kahirnya menyebabkan gambaran sekresi ppenurunan responsivitas

sel.hormon pertumbuhan memiliki beberapa efek anti insulin, misalnya

perangsangan glikogenolisis (penguraian glikogen) dan penuraian jaringan lemak.


B. Patofisiologi

Dalam kehamilan terjadi peruahan metabolisme indokma dan berkarbohidrat

yang menunjang pemasukan makanan bagi janin serta perisapan untuk menyusui ,

glukosa dapat berdipusi tetap mulai plasenta kepada sehingga kadar dalam darah jain

hampir menyerupai kadar ibu.

Diabetes kehamilan terjadi apabila trjadi simpanan insulin atau kurangnya insuln

pada ibu sehingga tidak dapat mencapai janin yang mengakibatkan kadar gula ibu

mempengaruhi kadar gulan janin pengendalian kadar gula ini dipengaruhi oleh insulin

dan beberapa hormon (estrogen steroid dan plasenta lactogen). Akibat lambatnya

reobserbsi makanan dan adanya stress selama kehamilan maka akan menjadi

hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin pada kehamilan.

Menjelang aterem kebutuhan insulin menignkat sehingga mencapai 3 kali

dalam keadaan normal, bila seorang ibu tak mampu meningkatkan produksi insulin,

sehingga ia relatif inpansulin yang mengakibatkan hiperglikemia atas diabetes

kehamilan ( diabetes timbul hanya dalam kehamilan tau diabetes Gestasional). Pada

penderita diabetes terjadi hiperglikemia yang akan mempengaruhi fungsi setuiap

jaringan yang ada dalam tubuh termasuk pembulu darah yang menyebabkan

gangguan sirkulasi darah keseluruh tubuh, sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi

keseluruh terganggu yang menyebabkan ibu sering marasa lapar dan haus,

begitupula dengan kebutuhan kencing oleh karena meningkatnya sensivitas

terhadap augiotensin, reum dan aldesteron pada ginjal yang disebabkan oleh gangguan

sirkulasi darah pada penderi diabetes.

C. Manifestasi Kliniks

Gejala yang terbetuk akibat diabetes Gestisional sangat mudah dikenal seperti :
a. Poliuria (penigkatan pengeluaran urin)

b. Polidipsia (peningkatan rasa haus) akibat volume urin yang sangat besar

keluarnya air yang menyababkan dehidrasi ekstrasel.

c. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat katabolisme protin diotot dan ketidak

mampuan sebagaian besar sel untuk menggunakan glukos sebagai energi.

d. Polifosgia (peningkatan rasa lapar) akibat keadaan pancaabsorptif yang kroack,

katabolisme protein dan lemak dan kelaparan relatif sel-sel. Serin terjadi

penurunan berat badan

e. Peningkatan angka infeksi akibat peningkatan konsentrasi glukosa disekresi

mukus, gangguan fungsi urin, dan penurunan aliran darah pada penderita

diabetes kronek.

f. Bagi ibu hamil biasanya bayi yang dilahirkan diatas 4 kg.

D. Diagnosis

Deteksi dini sangat diperlukan untuk menjaring DMG agar dapat dikelola

sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan faktor risiko berupa beberapa

kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab jelas, riwayat

pernah melahirkan bayi tanpa cacat bawaan, pernah melahirkan bayi > 4000 g,

rie\wayat preeklampsia, dan polihidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umut ibu

hamil . tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat, riwayat DMG/TGT pada

kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat berat badan lahir . 4500 g, dan infeksi

saluran kemih berulang selama hamil. PERKENI menganjurkan pemeriksaan sejak

awal asuhan antenatal dan diulang pada usia kehamilan 26-28 minggu (hasil positif

tertinggi) bila hasilnya negatif. Pemeriksaan berdasarkan modifikasi WHO-

PERKENI yang dianjurkan adalah pemeriksaan kadar glukosa 2 jam pasca beban
glukosa 75 g dan hasilnya digolongkan dalam kriteria sebagai berikut ;

Table 1.1

Glukosa darah Kriteria

>200 mg /dl Diabetes Melitus

< 140 mg/dl Normal

E. Penatalaksaan

Dipelukan pengawasan kadar glukosa darah ibuyang adekuat dengan mengatur

diet dan pemantauan glukosa darah untuk menurunkan resiko yang tinggi trhadap

morhiditas perinatal, terutam sebagai akibat makrosomia janin dan komplikasi medis

dan metabolik yang menyertai. Kebanyakan pasien akan diterapi dengan asupan

kalori harian berdarkan berat badan terakhir sehubungan dengan berat badan idela

(kurang dari 80% : 35-40 kalori/ kg berat badan; 80-120%: 30 kalori/ kg; 120-150% :

24 kalori/ kg; lebih dari 150% : 12-15 kalori / kg). sekitar 40- 50% dari jumlah kalori

yang tipikal yaitu asuoan sebanyak 2000-2500 kalori/ hari haruslan mengandung

kompleks karbohidrat. Setiap hari juga memerlukan 100 gram protein. Gula-gula, junk

food, dsan makanan gorengan yang berlemak harus dihindari.

Dianjurkan lebih serin mengunjungi klinik (biasanya setiap 2 seminggu

sampai kehamilan 36 minggu, setelah itu tiap minggu sekali) dan pemantauan

glukosa harus diloakukan secara periodik. Selama pemeriksaan yang lebih serig itu

dianjurkan memeriksa glukoisa darah puasa 2 jam setelah makan. Pasien

dieprintahakn tidak makan lewat tengah malan dan diambil darahnya saat pertama

kali tiba di klinik dalam keadaan masih puasa, kemudian disuruh makan- makanan
biasa dikafetaria atau yang dibawah dari rumah dan setelah 2 jam kembali untuk

ditentukan kadar glukosa dalam darah. Diininkan kadar glukosa serum puasa kurang

dari 100 mg/dL dan kadar 2 jam setelah makan kurang dari 120 mg/dL. Penentuan

glukosa darah kapilar oleh pasien dengan menggunaka fotometer relekstan lebih

menyenangkan dan murah, tetapi cenderung lebih tinggi dari pada kadar plasma.

Karena itu, kadar glukosa kapiler kurang dari 115 mg/dL (kadar plasma kurang dari

100mg/dL) dan kadar 2 jam setelah makan kurang dari 40mg/dL (kadar plasma

kurang dari 120mg/dL) lebih disenangi.

F. Komplikasi

Maternal :Infeksi saluran kemih, hidromnium, hipertensi kronik, preeklampsia,

kematian ibu,.

Fetal :Abortus spontan, kelainan konenital, insufisiensi, makrisomia,

kematian intaruterin

Neonatal :Prematuritas, kematian intrauterin, kematian neonatal, taruma lahir,

hipoglikemia, Hipomagnesia, hipokelsemia, hiperbilirubinemia,

sandorma gawat napas, polisi


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dibetes Gestasional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap

diabetes. Sekitar 50% wanita mengidap kelainan ini akan kembali ke status

nondiabetes berakhir. Namun resiko mengalami diabetes tipe II pada waktu

mendatang lebih besar dari pada normal.

Penyebab Diabetes Gestasional berkaitan dengan peningkatan kebutuhan

energi dan kadar estrogen dan hormon pertumbuhan yang terus menerus tinggi

selama kehamilan. Hormon pertumbuhan dan estrogen merangsang pengeluaran

dan insulin dan dapat menyebabkan gambaran sekresi berlebihan insulin seperti

diabetes tipe II yang akhirnya menyebabkan penurunan responsifitas sel. Hormon

pertumbuhan memiliki beberapa efk anti insulin misalnya perangsangan

glikegenolisis (penguraian glikogen) dan penguraian jaringan lemak.

B. Saran-saran

1. Diharapkan kepada ibu-ibu hamil agar memeriksa diri ke RS atau Puskesmas

setiap bulan. Diharapakan kepada ibu hamil agar mengontrol makanan yang di

makan selama kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

William F. Rayburn dan J. Cristoper Camy, 2001.Obstretri dan Ginekologi. Jakarta: Widya
Medika.

Jones,DL.2002. Dasar-dasar obstetri dan Ginekologi.Jakarta: Hipotrate


Elizabeth J. Crwin.. 2001. Patofisiologi Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Tanto, C.1999. Media Aesculapius, Jilid I, Buku Kedokteran : Jakarta. Kapita Selekta
Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai