Disusun Oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan
ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Salam dan Shalawat kepada Junjungan
kita Nabiullah Muhammad SAW sebagai pendidik terbaik yang pernah ada di muka
bumi ini.
ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun kalimatnya.
Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari siapa saja yang
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini semoga bantuannya
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….........
C. Tujuan ……………………………………………………………………...……...
1. Tujuan Umum…..………………………………………………………….…2
2. Tujuan Khusus…..………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penertian ……………………………………………………………………..3
B. Etiologi ……………………………………………………………………..3
C. Fatofisiologi ……………………………………………………………………..4
D. Manifestasi Klinis ……………………………………………………………..5
E. Diagnosis…………………………………………………………….……….5
F. Penatalaksanaan…..…………………………………………………………..6
G. Komplikasi ……………………………………………………………………..7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan………………………..…………………………………………..8
2. Saran.………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
absolut insulin atau insensivitas sel terhadapa insulin. Berdasarkan definisi glukosa
darah puasa telah besar dari pada 140 mg/ 100 ml pada 2 kali pemeriksaan terpisah
insulin. Atau biasa disebut dengan Diabetes Melitus Dependen Insulin (DMDI)
terhadap insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentang normal.
terganggu) maupun berat, terjadi atau diketahui petama kali saat kehamilan
melitus (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang
B. Rumusan Masalah
7. Apa saja komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan diabetes mellitus?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mellitus
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Diabetes melitus adalah penyakit keturunan dengan ciri kekurangan atau tidak
terbentuknya insulin yang sangat penting untuk metabolisme gula dan pembentukan
glukosa yang menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat yan dapat
tahun 1998).
absennya insulin dalam sirkulasi darah kousentrasi gula darah tinggi dan
terganggu) maupun berat, terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan
berlangsung. Defenisi ini mencakup pasien yang sudah mengidapi diabets melitus
(tetapi belum terdeteksi) yang baru di ketahui saat kehamilan ini dan yang benar –
A. Etiologi
estrogen dan dormon pertumbuhan yang terus- menerus tinggi selam kehamilan.
yang menunjang pemasukan makanan bagi janin serta perisapan untuk menyusui ,
glukosa dapat berdipusi tetap mulai plasenta kepada sehingga kadar dalam darah jain
Diabetes kehamilan terjadi apabila trjadi simpanan insulin atau kurangnya insuln
pada ibu sehingga tidak dapat mencapai janin yang mengakibatkan kadar gula ibu
mempengaruhi kadar gulan janin pengendalian kadar gula ini dipengaruhi oleh insulin
dan beberapa hormon (estrogen steroid dan plasenta lactogen). Akibat lambatnya
reobserbsi makanan dan adanya stress selama kehamilan maka akan menjadi
hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin pada kehamilan.
dalam keadaan normal, bila seorang ibu tak mampu meningkatkan produksi insulin,
kehamilan ( diabetes timbul hanya dalam kehamilan tau diabetes Gestasional). Pada
jaringan yang ada dalam tubuh termasuk pembulu darah yang menyebabkan
keseluruh terganggu yang menyebabkan ibu sering marasa lapar dan haus,
terhadap augiotensin, reum dan aldesteron pada ginjal yang disebabkan oleh gangguan
C. Manifestasi Kliniks
Gejala yang terbetuk akibat diabetes Gestisional sangat mudah dikenal seperti :
a. Poliuria (penigkatan pengeluaran urin)
b. Polidipsia (peningkatan rasa haus) akibat volume urin yang sangat besar
c. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat katabolisme protin diotot dan ketidak
katabolisme protein dan lemak dan kelaparan relatif sel-sel. Serin terjadi
mukus, gangguan fungsi urin, dan penurunan aliran darah pada penderita
diabetes kronek.
D. Diagnosis
Deteksi dini sangat diperlukan untuk menjaring DMG agar dapat dikelola
sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan faktor risiko berupa beberapa
kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab jelas, riwayat
pernah melahirkan bayi tanpa cacat bawaan, pernah melahirkan bayi > 4000 g,
rie\wayat preeklampsia, dan polihidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umut ibu
kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat berat badan lahir . 4500 g, dan infeksi
awal asuhan antenatal dan diulang pada usia kehamilan 26-28 minggu (hasil positif
PERKENI yang dianjurkan adalah pemeriksaan kadar glukosa 2 jam pasca beban
glukosa 75 g dan hasilnya digolongkan dalam kriteria sebagai berikut ;
Table 1.1
E. Penatalaksaan
diet dan pemantauan glukosa darah untuk menurunkan resiko yang tinggi trhadap
morhiditas perinatal, terutam sebagai akibat makrosomia janin dan komplikasi medis
dan metabolik yang menyertai. Kebanyakan pasien akan diterapi dengan asupan
kalori harian berdarkan berat badan terakhir sehubungan dengan berat badan idela
(kurang dari 80% : 35-40 kalori/ kg berat badan; 80-120%: 30 kalori/ kg; 120-150% :
24 kalori/ kg; lebih dari 150% : 12-15 kalori / kg). sekitar 40- 50% dari jumlah kalori
yang tipikal yaitu asuoan sebanyak 2000-2500 kalori/ hari haruslan mengandung
kompleks karbohidrat. Setiap hari juga memerlukan 100 gram protein. Gula-gula, junk
sampai kehamilan 36 minggu, setelah itu tiap minggu sekali) dan pemantauan
glukosa harus diloakukan secara periodik. Selama pemeriksaan yang lebih serig itu
dieprintahakn tidak makan lewat tengah malan dan diambil darahnya saat pertama
kali tiba di klinik dalam keadaan masih puasa, kemudian disuruh makan- makanan
biasa dikafetaria atau yang dibawah dari rumah dan setelah 2 jam kembali untuk
ditentukan kadar glukosa dalam darah. Diininkan kadar glukosa serum puasa kurang
dari 100 mg/dL dan kadar 2 jam setelah makan kurang dari 120 mg/dL. Penentuan
glukosa darah kapilar oleh pasien dengan menggunaka fotometer relekstan lebih
menyenangkan dan murah, tetapi cenderung lebih tinggi dari pada kadar plasma.
Karena itu, kadar glukosa kapiler kurang dari 115 mg/dL (kadar plasma kurang dari
100mg/dL) dan kadar 2 jam setelah makan kurang dari 40mg/dL (kadar plasma
F. Komplikasi
kematian ibu,.
kematian intaruterin
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dibetes Gestasional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap
diabetes. Sekitar 50% wanita mengidap kelainan ini akan kembali ke status
energi dan kadar estrogen dan hormon pertumbuhan yang terus menerus tinggi
dan insulin dan dapat menyebabkan gambaran sekresi berlebihan insulin seperti
B. Saran-saran
setiap bulan. Diharapakan kepada ibu hamil agar mengontrol makanan yang di
William F. Rayburn dan J. Cristoper Camy, 2001.Obstretri dan Ginekologi. Jakarta: Widya
Medika.