DI RSU GANESA
TAHUN 2021
OLEH :
Oleh :
ENDANG NURFIALATI
NIM: 006EAKKB018
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “ PADA IBU “NN” UMUR 32TH G2 P1 A0 UK 24 MINGGU 5
T/H”.
Tidak lupa kami banyak berterimakasih kepada banyak pihak karena telah
mendukung terlaksananya laporan ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya laporan yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................... 4
Rumusan Masalah ............................................................................. 5
Tujuan ............................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9-3,6% dan sekitar 40-60% wanita yang pernah
mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap diabetes mellitus
atau gangguan toleransi glukosa. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan
pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan 2 jam post prandial (pp). Bila hasilnya belum dapat
memastikan diagnosis DM, dapat diikuti dengan test toleransi glukosa oral. DM ditegakkan
apabila kadar glukosa darah sewaktu melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai di bawah 100
mg% berarti bukan DM dan bila nilainya diantara 100-200 mg% belum pasti DM.
Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang terbaik adalah dengan test
tantangan glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram glukosa dan kadar glikosa darah diukur
1 jam kemudian. Jika kadar glukosa darah setelah 1 jam pembebanan melebihi 140 mg%
maka dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral. Gangguan DM terjadi 2 %
dari semua wanita hamil, kejadian meningkat sejalan dengan umur kehamilan, tetapi tidak
merupakan kecenderungan orang dengan gangguan toleransi glokusa,25%kemungkinan akan
berkembang menjadi DM gestasional merupakan keadaan yang perlu ditangani dengan
professional, karena dapat mempengaruhi kehidupan janin/ bayi dimasa yang akan dating,
juga saat persalinan.
Diabetes Gestational merupakan komplikasi medis yang paling umum terjadi selama
kehamilan tetapi dapat juga berlanjut meski sudah tidak hamil lagi. Pengendalian kadar
glukosa darah adalah hal penting selama kehamilan. Menurut penelitian sekitar 40-60 persen
ibu yang mengalami diabetes mellitus pada kehamilan dapat berlanjut mengidap diabetes
mellitus setelah persalinan. Disarankan agar setelah persalinan pemeriksaan gula darah
diulang secara berkala misalnya setiap enam bulan sekali.
Pada pasien yang telah menderita DM sebelumnya jika kemudian hamil maka akan
cukup rawan untuk terjadi komplikasi pada janin yang dikandung, dan juga kesehatan si ibu
dapat memburuk apabila terjadi komplikasi-komplikasi diabetik. Akhir dari kehamilan
penderita DM dapat dibuat lebih aman apabila ditangani dengan penatalaksanaan yang tepat,
perawatan yang optimum meliputi inisiasi terapi intensif sebelum konsepsi. Pasien-pasien ini
memerlukan diagnosis dan penatalaksanaan prenatal yang khusus.
Faktor risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat keguguran berulang,
pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan atau melebihi 4000 g, pernah mengalami
preeklamsia (keracunan kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati tanpa sebab yang jelas
atau bayi dengan cacat bawaan. Selain itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu
hamil yang melebihi 30 tahun, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, serta pernah
mengalami diabetes mellitus pada kehamilan sebelumnya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaiman asuhan kebidanan DMG pada kehamilan
2. Untuk mengetahui apa itu DMG dalam kehamilan - Untuk mengetahui patofisiologi
DMG dalm kehamilan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis dimana ketika pankreas tidak bias
menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
yang dihasilkan. Hiperglikemia atau meningkatnya kadar gula di dalam darah merupakan
efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol dari waktu ke waktu, sehingga dapat
menyebabkan masalah serius pada sistem tubuh, khususnya saraf dan pembuluh darah
(WHO, 2015).
Berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah
penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa
akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari
ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara
kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
B. ETIOLOGI
DMG disebabkan karna kekurangn insulin. Yang disebabkan karna adanya kerusakan
sebagian kecil atau sebagian besar sel – sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pancreas
yang bekarja menghasilkan insulin. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin
dan karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu
meningkatkan produksi insulin yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan ( DM
yang timbul dalam kehamilan )
D. KLASIFIKASI
1. Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin ( Tipe 1/ Id DM ) Biasanya terdapat pada
orang yang masih muda. Gejalanya terjadi dengan tiba – tiba . kadar glukosa darah yang
tinggi.
2. Diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin ( Tipe 2 / NID DM) Biasanya
terdapat pada orang yang usianya > 40 tahun , terjadi secara perlahan – lahan , dan
kemungkina tidak ada tanda atau gejala , biasanya terdapat pada orang gemuk , usia lanjut
dan tidak aktif.
3. Diabetes mellitus gestasional (DMG) yaitu diabetes yang hanya timbul dalam kehamilan.
E. SKRINING
1. Risiko Rendah
2. Risiko Sedang
Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 – 28 minggu terutama pada wanita
dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur, dan Asia Selatan.
3. Risiko Tinggi
wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria (air
seni mengandung glukosa). Dilakukan tes gula darah secepatnya. Bila diabetes gestasional
tidak terdiagnosis maka pemeriksaangula darah diulang pada minggu 24 – 28 kehamilan atau
kapanpun ketika pasien mendapat gejala yang menandakan keadaan hiperglikemia (kadar
gula di dalam darah berlebihan.
F. KOMPLIKASI
Gestational diabetes akan meningkatkan resiko ibu untuk mengalami tekanan darah yang
tinggi selama kehamilan. Hal tersebut juga akan meningkatkan resiko ibu untuk terkena
preeclampsia dan eclampsia, yaitu 2 buah komplikasi serius dari kehamilan yang
menyebabkan naiknya tekanan darah & gejala lain, yang dapat membahayakan ibu maupun
sang buah hati.
Jika mengalami gestational diabetes, maka kemungkinan besar akan mengalami kembali pada
kehamilan berikutnya. Selain itu, ibu juga beresiko untuk menderita diabetes tipe 2 di
kemudian hari. Akan tetapi dengan mengatur gaya hidup seperti makan makanan yang
bernutrisi & berolahraga dapat mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2 nantinya. Untuk
wanita dengan riwayat gestational diabetes, yang berhasi menurunkan berat badan hingga
ideal setelah melahirkan, maka resikonya untuk terkena diabetes tipe 2 hanya kurang dari 1
per 4 wanita.
G. PATOFISIOLOGI
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan
di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan
resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu
bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut
terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai
komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami
gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan
sebagainya.
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan
di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan
resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu
bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi). Melalui difusi terfasilitasi
dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi
abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga
hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya.
H. FAKTOR RESIKO
a. Factor Kehamilan
Beberapa kali keguguran
Pernah pre-eklampsi
polihidramnion
b.Factor ibu
I. PENATALAKSANAAN
a) Pengelolaan medis
1. Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini,
pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi kematian janin memdadak. Berikan
insulin yang bekerja cepat, bila mungkin diberikan melalui drips.
2. Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Lakukan upaya pencegahan
infeksi dengan baik.
3. Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga perlu diberikan infus
glukosa.
4. Penanganan DMG yang terutama adalah diet, dianjurkan diberikan 25 kalori/kgBB ideal,
kecuali pada penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah.
Jika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa darah belum mencapai normal
atau normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa di bawah 105 mg/dl dan 2 jam pp di
bawah 120 mg/dl, maka terapi insulin harus segera dimulai. Pemantauan dapat dikerjakan
dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah kapiler. Perhitungan menu seimbang sama
dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan ditambahkan sejumlah 300- 500
kalori per hari untuk tumbuh kembang janin selama masa kehamilan sampai dengan masa
menyusui selesai.
Dianjurkan pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali seminggu (ideal setiap hari,
jika mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di rumah). Dianjurkan kontrol sesuai jadwal
pemeriksaan antenatal, semakin dekat dengan perkiraan persalinan maka kontrol semakin
sering. Hb glikosilat diperiksa secara ideal setiap 6-8 minggu sekali.
Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2.5 kg pada trimester pertama dan
selanjutnya rata-rata 0.5 kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan
yang dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal
12.5-17.5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7.5-12.5 kg). Jika pengelolaan diet saja tidak berhasil,
maka insulin langsung digunakan. Insulin yang digunakan harus preparat insulin manusia
(human insulin), karena insulin yang bukan berasal dari manusia (non-human insulin) dapat
menyebabkan terbentuknya antibodi terhadap insulin endogen dan antibodi ini dapat
menembus sawar darah plasenta (placental blood barrier) sehingga dapat mempengaruhi
janin.
b. Pengelolaan obstetric
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaan klinis ibu dan janin,
terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula
darah ibu, pemeriksaan USG dan kardiotokografi (jika memungkinkan).
Pada tingkat Polindes dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi fundus
uteri dan mendengarkan denyut jantung janin.
Pada tingkat Puskesmas dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi
fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin.
Pada tingkat rumah sakit, pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan cara : Pengukuran
tinggi fundus uteri :
• NST – USG
• Penilaian menyeluruh janin dengan skor dinamik janin plasenta (FDJP), nilai FDJP < 5
merupakan tanda gawat janin.
• Penilaian ini dilakukan setiap minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya
makrosomia, pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan gawat janin merupakan indikasi untuk
melakukan persalinan secara seksio sesarea.
• Pada janin yang sehat, dengan nilai FDJP > 6, dapat dilahirkan pada usia kehamilan cukup
waktu (40-42 mg) dengan persalinan biasa. Pemantauan pergerakan janin (normal >l0x/12
jam).
• Bila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan amniosentesis terlebih dahulu
untuk memastikan kematangan janin (bila usia kehamilan < 38 mg).
• Penilaian paling ideal adalah penilaian janin dengan skor fungsi dinamik janin-plasenta
(FDJP).
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
Subjective Data
Pengkajian : Tgl: 16-01-2021, Pukul 11.15 Wita, Oleh: Endang
Assessment : date, time, by
1. Identitas
Identity
Ibu Suami
Client Husband
2. Alasan Kunjungan :
What can I do for you? Do you have any problems?
Ibu datang ke RS GANESA untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya secara rutin
dengan keluhan tidak ada.
2. Hamil ini
- Kebersihan perseorangan
How about your personal hygiene? How many times do you take a bath and
change your underwear and clothes?
Selama hamil ibu biasa mandi 2 kali sehari selalu mengganti pakaiannya, gosok
gigi 3 kali sehari, dan keramas 2 kali seminggu
- Pola istirahat dan tidur
How about your rest? Do you have enough rest a day? How many hours do you
usually sleep or take a nap?
Selama hamil ibu tidak memiliki keluhan tentang pola istirahat dan tidur, ibu biasa
tidur pukul 22.00 wita pada malam hari dan bangun pagi pukul 06.00 wita
- Pola aktivitas
How about your activities? Do you have any problems? Do you usually do any
hard work?
Selama hamil ibu beraktivitas seperti biasanya
- Seksualitas
Are you having sex yet after the delivery? How do you feel?
Selama hamil ibu melakukan hubungan seksual 1 kali seminggu dengan hati hati
k. Keadaan psikologi :
How do you feel during this pregnancy? Do you have any problems?
Ibu senang dengan kehamilannya ini
l. Keadaan psikososial :
How about your relationship with your husband and your family? Are there any
problems?
Suami serta keluarga sangat mendukung kehamilan ibu ini
m. Spiritual dan Budaya :
Do you have any culture or specific habits about pregnancy?
Baik dari keluarga ibu maupun suami tidak memiliki mitos mengenai kehamilan ibu
ini
n. Pengetahuan Ibu :
What do you know about pregnancy?
Ibu sudah mengetahui tanda tanda bahaya kehamilan trimester III. Dan ibu sudah
mempersiapkan persalinannya.
B. DATA OBYEKTIF
Objective data
1. Pemeriksaan Umum
General examination
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentiss
General condition Consciousness
TD : 130/80mmHg BB : 67 kg
Blood pressure Weight
Nadi : 80x/mnt TB : 164 cm
Pulse Height
Suhu : 36oC Lila : 30 cm
Temperature Upper arm circumference
2. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi & Palpasi)
Physical Examination ( inspection & palpation)
Kepala
- Inspeksi : Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada rambut rontok, tidak ada luka.
Muka
- Inspeksi : Bersih, tidak pucat, tidak ada jerawat, tidak ada luka, tidak ada
cloasma gravidarum
Mata
Hidung
- Inspeksi : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping
hidung dan Respirasi 20x/mnt
Telinga
- Inspeksi : Bersih, tidak ada penyumbatan serumen, pendengaran aktif, tidak ada
serumen.
Mulut
- Inspeksi : Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada caries, tidak sariawan keadaan
lidah bersih.
Leher
- Palpasi : Tidak ada pembendungan vena jugularis, tidak ada pelebaran kelenjar
limfe, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
Dada
Mamae
Perut
- Inspeksi : bersih, terdapat linea nigra, tidak ada stretchmark, tidak ada luka
bekas operasi
- Palpasi : perut tidak kembung
Genetalia
Ekternitas
- Palpasi : Simetris, kedua tangan tidak odema, jumlah jari tangan 10 Simetris,
kedua kaki tidak odema, tidak ada varises, jumlah jari kaki 10
3. Palpasi Leopold
Palpation ; Leopold
TFU : Setinggi pusat.
Leopold I : -
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV :
McD : - cm, TBBJ : - gram
McD EFW
4. Auskultasi
Auscultation
DJJ : 138 x/menit.
Heart rate
5. Perkusi
Percussion
Reflek Patella : +/+ Kedua tungkai
Patella Reflex
6. Pemeriksaan Penunjang (jika dilakukan)
Supporting examinations
Lab : : Haemoglobin :11, 8 gr
Laboratory
USG : Hasil air ketuban cukup, janin tunggal, DJJ (+) (Tanggal 16-01-2020)
USG
dll :-
Additional
7. Pemeriksaan Dalam (jika dilakukan)
Vaginal touché
Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi.
C. ASSESMENT / ANALISA
Analysis
G2P1A0 UK 24 mimggu 5 hari T/H
Dasar : ibu hamil kedua kalinya sudah pernah melahirkan anak 1 , dan tidak pernah
abortus. Usia kehamilan didapat dari HPHT : 27-07-2020 TP : 03-05-2021.
D. PENATALAKSANAAN
Management
1 Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini Ibu mengalami Diabetes
Melitus pada kehamilan. TD : 130/80 mmHg, Keadaan Janinya baik DJJ : 138
x/menit
2 Memberitahu Ibu tentang gejala pada Ibu yang mengalami Diabetes Melitus pada
kehamilan diantaranya: sering BAK, sering haus, padangan kabur, sering lapar
dan keluhan Ibu tersebut merupakan gejala dari Dibetes Melitus.
3 Memberikan KIE tentang nutrisi pada Ibu hamil yaitu makan makanan yang
bergizi ( sayur-sayuran), buah hindari komsumsi makanan instan.
4 Memberitahu Ibu tentang tanda bahaya Diabetes Militus pada kehamilan yaitu :
janin besar dan menyebabkan persalinan yang sulit,, cacat bawaan pada
janin,kelahiran premature , persalinan SC
5 Menganjurkan Ibu untuk control 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Lapangan Pembuat Laporan
( ) ( Endang Nurfialati )
Menyetujui
Pembimbing Akademik